BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN Kesimpulan Keterbatasan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN...105

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku di tempat produk

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk

DAFTAR ISI. ABSTRAK iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.. v

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI ABSTRAK...

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi berkunjung di Toko Mas Kerbau Weleri. Penyebaran. umum responden berdasarkan umur mereka:

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pelanggan. Para penyedia produk berupaya memenangkan. persaingan dari para kompetitornya dengan mengimplementasikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. macam jenis, mutu, dan bentuk, dimana keseluruhan tersebut ditujukan untuk

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan Instrumen Antecedent Gap ServQual Antecedent Gap ServQual Instrument Development

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri saat ini mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama bisnis adalah untuk memperoleh laba dengan

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, tingginya tingkat persaingan telah

BAB V HASIL DAN ANALISA

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Globalisasi dan liberalisasi perdagangan dewasa ini di. Indonesia bukan lagi wacana tetapi telah menjadi suatu hal yang

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi pasar, salah satunya dalam jasa, untuk meningkatkan keunggulan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

1 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

KUESIONER TERTUTUP. (Vindie Riztya Lubis, SST)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB I PENDAHULUAN. oleh para guru, hal ini membuktikan bahwa kesadaran akan fungsi dan tugas

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Gambaran kepuasan..., Venty Rahma Ayunda, FKM UI,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk dengan kualitas tinggi (quality), di samping harga yang

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah perkembangan dunia industri yang sangat pesat, maka persaingan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk membuat strategi pemasaran yang lebih baik lagi. yang akan mampu bertahan dan mengusai pasar.

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR LAYANAN ADMINISTRASI POLITEKNIK UBAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB I PENDAHULUAN. domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan para

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN TERMINAL PETI KEMAS PT BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA (BJTI)

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan Model Kano dalam penelitian ini:

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG (Studi Kasus di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro)

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. layanan, hanya daya tanggap (responsiveness) dan bukti nyata (tangibles) yang

BAB V KESIMPULAN. 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dikenal oleh wisatawan domestik tetapi juga dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. Biro Perjalanan Umum, Tour Operator, dan Agen Perjalanan. Dengan perkataan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran harus cermat dalam menentukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Kris Setyaningsih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN PPNS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pernyataan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Kualitas merupakan kunci kompetensi perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Pencapaian kualitas merupakan dasar persaingan dalam bisnis untuk membuat pelanggan menjadi setia dan meningkatkan keuntungan sesuai dengan yang ditargetkan oleh perusahaan. Dengan kata lain, kualitas produk atau layanan yang baik memungkinkan organisasi untuk menarik dan mempertahankan pelanggan (Kim-Soon, Rahman, & Visvalingam, 2014). Sementara kualitas yang buruk dapat menyebabkan ketidakpuasan kepada pelanggan. Hal ini disebabkan karena kualitas merupakan hal penting yang dirasakan oleh pelanggan. Penelitian ini membahas mengenai kualitas layanan di industri hotel. Alrousand & Abuamoud (2013) mengulas bahwa terdapat kekurangan literatur yang berkaitan dengan kualitas layanan di industri hotel. Penelitian ini diharapkan dapat mengisi kekurangan tersebut, sehingga semakin menambah literatur yang berkaitan dengan kualitas layanan di industri hotel.

Keberhasilan dalam meraih kepuasan pelanggan di industri hotel tidak hanya ditentukan oleh keunggulan produk atau layanannya, namun lebih kepada kemampuan penyedia layanan dalam memberikan kualitas layanan hotel terbaik jika dibandingkan dengan kompetitornya. Adanya kontrol yang dilakukan oleh pihak hotel dalam mengukur layanan yang diberikan sangat penting demi mengukur kualitas yang mereka miliki. Saghier (2013) menekankan bahwa sangat penting untuk secara teratur memonitor kualitas layanan hotel untuk mempertahankan daya saing. Hotel yang unggul adalah hotel yang dapat memuaskan pelanggan atau tamunya. Hotel yang unggul sangat memperhatikan kualitas layanan sehingga dapat memenuhi bahkan melebihi harapan tamu. Salah satu cara yang digunakan untuk mempertahankan tamu yaitu dengan memiliki tamu yang puas terhadap kualitas layanan yang mereka terima. Kepuasan tamu akan menciptakan kelekatan emosional terhadap suatu hotel sehingga menghasilkan kesetiaan tamu. Sebagai perusahaan yang berada di dalam industri jasa, layanan yang diberikan oleh hotel kepada tamunya akan berdampak pada respon negatif atau positif dari tamu tersebut. Oleh sebab itu, untuk mempertahankan respon positif dan kepuasan tamu, hotel tersebut harus berada dalam kondisi siap sedia dan selalu cepat dalam merespon setiap keinginan maupun keluhan tamunya. Dalam penelitian ini, Aston Solo Hotel dipilih sebagai obyek penelitian. Solo merupakan kota di Jawa Tengah yang cukup berpotensi untuk

didatangi oleh wisatawan, bisnis, maupun MICE. Aston Solo Hotel merupakan salah satu hotel bintang empat yang baru berdiri sekitar 1 tahun. Isu contextual yang diangkat dalam penelitian ini yaitu banyaknya keluhan dari tamu terkait layanan yang diberikan sejak hotel dibuka. Soft opening Aston Solo Hotel ditetapkan pada tanggal 18 Juli 2014. Dalam kurun waktu kurang lebih hanya dua minggu setelah soft opening, Aston Solo Hotel meraih occupancy 99% karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Sumber daya manusia yang terbatas dan tidak memenuhi jumlah manning kamar yang baru dibuka 96 kamar (dari total 168 kamar), menyebabkan lambatnya pergantian kamar dari jadwal yang seharusnya. Hal ini secara otomatis menimbulkan keluhan yang cukup keras dari para tamu terutama mereka yang baru datang dari perjalanan jarak jauh. Waktu check-in yang seharusnya adalah pukul 14.00 WIB, namun banyak dari tamu baru bisa mendapatkan kamar hingga jam 23.00 WIB. Pada tanggal 30 Juli hingga 5 Agustus 2014, 30 tamu per hari merasa dikecewakan karena keterlambatan check-in. Permasalahan utama dari kejadian ini berada pada keterbatasan sumber daya manusia di dalam penempatan manning karyawan per lantai sehingga tidak mampu mengerjakan kamar secara berurutan. Ketidaksiapan dan prediksi penambahan jumlah casual (anak-anak training dari sekolah-sekolah terutama sekolah perhotelan) dari Human Resources Departement (HRD) akan adanya gelombang occupancy yang cukup tinggi pada high season dirasakan menjadi bahan yang perlu dipertimbangkan dalam munculnya masalah ini. Dengan tim yang hanya

beranggotakan 3 room boy dan dibantu oleh 2 tim laundry serta public area, mereka tidak mampu mengerjakan 96 kamar hanya dalam waktu 2 jam (waktu check-out pukul 12.00 WIB, sedangkan waktu check-in pukul 14.00 WIB). Walaupun beberapa tamu telah check-out pada pagi hari, mereka tidak dapat memenuhi target karena waktu yang mereka butuhkan untuk mengerjakan kamar adalah 50 menit per kamar. Kerancuan sistem di resepsionis dengan housekeeping menyebabkan ketidaksinkronan status kamar sehingga tamu mendapat kamar yang belum dibersihkan. Tidak hanya itu saja yang menjadi keluhan para tamu, kurangnya pengetahuan mengenai produk yang disediakan hotel dan ketidaksigapan karyawan dalam memberikan layanan dianggap menjadi masalah yang sangat serius. Tingkat kekecewaan tamu menurun ke level 20 orang per akumulasi 2 hari sejak high season berakhir. Keluhan para tamu kembali turun dari bulan September hingga Februari 2015, berkisar antara 5 hingga 10 orang. Tidak adanya variasi dalam menu sarapan pagi, internet lambat, pergantian listrik dari PLN ke mesin genset merupakan bahan yang cukup sering dikeluhkan oleh para tamu seiring berjalannya waktu di tahun 2015. Human error atau kesalahan hotel pernah dikeluhkan oleh tamu namun hanya 1 hingga 3 orang per bulan. Komunikasi yang tidak lancar dan juga kesalahan sistem merupakan kendala yang sesekali dihadapi namun tidak menjadi masalah serius di hotel baru ini. Kurangnya fasilitas hotel bintang empat seperti gym dan spa, juga menjadi hal yang dikeluhkan oleh para tamu karena fasilitas tersebut merupakan fasilitas yang seharusnya dimiliki oleh hotel bintang

empat. Dengan dibukanya seluruh lantai pada tanggal 20 Desember 2014 melalui prosesi grand opening, tidak lantas membuat seluruh tamu puas dengan layanan yang diberikan. Selain membahas isu contextual, penelitian ini juga mengangkat isu conceptual untuk melengkapi unsur penelitian ini. Isu tersebut membahas mengenai kualitas layanan dan kinerja layanan hotel yang dirasakan berbeda antara harapan kualitas layanan dan persepsi kualitas layanan oleh tamu. Pada penelitian ini, peneliti mencari referensi yang mendukung serta berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Referensi berasal dari jurnal hasil penelitian terdahulu. Beberapa penelitian terdahulu yang mengacu pada masalah penelitian adalah Perceptions of Service Quality in Jordanian Hotels, Al Khattab & Aldehayyat (2011). Penelitian tersebut bertujuan untuk mengukur kinerja kualitas layanan hotel dari perspektif tamu menggunakan skala pengukuran SERVPERF pada tamu hotel bintang tiga, empat, dan lima di Aqaba dan Petra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SERVPERF adalah alat yang handal dan valid untuk mengukur kualitas layanan di industri hotel. Instrumen penelitian terdiri dari lima dimensi, yaitu tangibles, responsiveness, emphaty, assurance, dan reliability. Tamu hotel mengharapkan layanan lebih ditingkatkan di semua dimensi kualitas layanan. Namun tamu hotel memiliki skor persepsi terendah pada emphaty dan bukti fisik. Pada penelitian lainnya, SERVQUAL: Can It Be Used to Differentiate Guest s Perception of Service Quality of 3 Star From a 4 Star Hotel, Kim- Soon, Rahman, & Visvalingam (2014). Tujuan dari penelitian tersebut adalah

untuk menentukan bagaimana kualitas layanan berhubungan dengan kepuasan tamu hotel dan perbedaan persepi antara tamu hotel bintang 3 dan bintang 4 mengenai kualitas layanan. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner menggunakan instrumen SERVQUAL. Hasil dari penelitian tersebut adalah kualitas layanan yang dirasakan tamu hotel secara signifikan berhubungan dengan kepuasan tamu. Tamu dari hotel bintang 3 dan tamu lain dari hotel bintang 4 masing-masing puas dengan kualitas layanan yang mereka terima di hotel masing-masing. Berdasarkan beberapa jurnal hasil penelitian sebelumnya tersebut, maka teori yang diangkat dalam penelitian ini adalah kualitas layanan dan kinerja layanan. Beberapa peneliti telah mengembangkan konsep dan pengukuran kualitas layanan mengingat pentingnya aspek ini bagi sebuah perusahaan. Service quality atau SERVQUAL adalah sebuah model yang sering digunakan oleh kalangan marketer di dunia untuk menilai kualitas layanan pada tahun 1990-an melalui kelima dimensinya yaitu reliability, assurance, tangibles, emphaty, dan responsiveness. Parasuraman, Zeithaml, & Berry (1988) mengevaluasi kualitas layanan melalui skala SERVQUAL dengan cara membandingkan antara layanan yang diharapkan pelanggan dengan persepsi atas layanan yang mereka terima (gap analysis). Hal ini berbeda dengan konsep SERVPERF yang berbasiskan pengukuran pada kinerja dari layanan yang diterima dan benar-benar dirasakan oleh pelanggan sendiri. Pelanggan hanya dapat menilai kualitas dari layanan yang benar-benar mereka rasakan

dan bila merasa puas dengan layanan yang diterima maka akan menjadi loyal terhadap produsen (Cronin, Joseph, & Steven, 1992). Berdasarkan isu contextual dan conceptual yang telah dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisisnya terutama dari segi kualitas layanan yang diberikan sebuah hotel terhadap tamunya. Maka penelitian ini diberi judul Pengukuran Kualitas Layanan Tamu Hotel (Studi pada Aston Solo Hotel). 1.2 Pernyataan Masalah Penelitian Kualitas layanan yang diberikan Aston Solo Hotel sebagai hotel baru bintang 4 belum sesuai dengan ekspektasi dan persepsi tamu. 1.3 Pertanyaan Penelitian Adapun yang menjadi pertanyaan berdasarkan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terjadi gap antara persepsi dan ekspektasi tamu terkait kualitas layanan yang diberikan Aston Solo Hotel? 2. Bagaimana tingkat kualitas layanan yang diberikan Aston Solo Hotel kepada tamunya? 3. Bagaimana penilaian tamu terhadap tingkat kepentingan dan kinerja atribut kualitas layanan Aston Solo Hotel?

1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menghitung gap antara persepsi dan ekspektasi tamu terhadap kualitas layanan yang diberikan Aston Solo Hotel. Untuk tujuan ini akan menggunakan metode SERVQUAL yaitu dengan membandingkan antara layanan yang diharapkan tamu dengan persepsi atas layanan yang mereka terima (gap analysis). 2. Mendeskripsikan kualitas layanan yang diberikan kepada tamu Aston Solo Hotel. Untuk tujuan ini akan menggunakan metode SERVPERF yang berbasiskan pengukuran pada kinerja layanan yang diterima dan benarbenar dirasakan oleh tamu sendiri. 3. Mengidentifikasi tingkat kepentingan dan kinerja atribut kualitas layanan menurut penilaian tamu Aston Solo Hotel. Untuk tujuan ini akan menggunakan analisis IPA (Importance Performance Analysis) untuk mengidentifikasi tingkat kepentingan dan kinerja atribut kualitas layanan.

1.5 Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak-pihak yang terkait. Adapun kontribusi yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Kontribusi bagi akademisi Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan tambahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan dan melakukan penelitian kembali khususnya mengenai kualitas layanan di industri hotel. 2. Kontribusi bagi praktisi Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen hotel dalam menentukan strategi pengambilan keputusan atau kebijakan mengenai peningkatan kualitas layanan hotel. 1.6 Batasan Penelitian Penelitian mengenai kualitas layanan Aston Solo Hotel membatasi pada tiga permasalahan utama. Ketiga permasalahan yang dibahas pada penelitian ini, yaitu: (1) gap antara persepsi dan ekspektasi tamu terhadap layanan yang diberikan Aston Solo Hotel; (2) tingkat kualitas layanan yang dirasakan oleh tamu Aston Solo Hotel; (3) penilaian tamu terhadap tingkat kepentingan dan kinerja tiap atribut kualitas layanan.

1.7 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan didalam pembahasan, penulisan skripsi ini dibagi menjadi beberapa bagian seperti berikut ini: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pernyataan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tinjauan-tinjauan kepustakaan antara lain: kualitas layanan, skala pengukuran dan dimensi SERVQUAL, kesenjangan (gap) kualitas layanan, kinerja layanan, keunggulan SERVPERF dalam mengukur kualitas layanan, Importance Performance Analysis (IPA), tinjauan hasil penelitian terdahulu, dan kerangka pikir. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, penentuan populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV: ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat deskripsi responden penelitian dan analisis mengenai informasi yang diperoleh dari pengolahan data dengan menggunakan instrumen SERVQUAL, SERVPERF, dan Importance Performance Analysis.

BAB V: PENUTUP Bab ini berisikan simpulan, implikasi manajerial, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya yang diberikan berdasarkan hasil penelitian.