ABSTRAK PERILAKU BUNUH DIRI PADA KLIEN TERAPI METADON DI PTRM SANDAT RSUP SANGLAH Latar Belakang: Perilaku bunuh diri yang dimaksud adalah ide bunuh diri dan percobaan bunuh diri. Intinya perilaku bunuh diri merupakan suatu tindakan melukai diri sendiri baik dari adanya pikiran hingga melakukan secara sengaja tetapi tanpa menyebabkan kematian. Pengguna opioid bebas berada pada risiko yang lebih tinggi terkait perilaku bunuh diri dibandingkan mereka yang sedang menjalani terapi menggunakan metadon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah perilaku bunuh diri serta distribusinya berdasarkan waktu kejadian dan lama terapi yang dijalani. Termasuk karakteristik koresponden berdasarkan kelompok umur, status perkawinan, status pendidikan, dan pekerjaan pada klien terapi metadon di RSUP Sanglah. Metodologi: Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional descriptive untuk mengetahui prevalensi perilaku bunuh diri pada klien terapi metadon. Penelitian berlangsung selama 2 minggu di bulan September 2012 dan dilakukan di PTRM Sandat RSUP Sanglah. Data yang diperoleh merupakan data primer melalui wawancara dengan daftar pertanyaan terlampir, data demografi, serta telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil dan Pembahasan: Total subjek yang didapatkan 35 orang, hampir sebagiannya memiliki perilaku bunuh diri (40%) dan sisanya tidak memiliki perilaku bunuh diri (60%). Waktu kejadian perilaku bunuh diri tersering saat sebelum terapi yaitu 31,4% dibandingkan saat sebelum dan setelah terapi 8,6%. Perilaku bunuh diri sebagian besar terdapat pada klien yang telah menjalani terapi lebih dari 1 tahun 50%. Karakteristik klien terapi metadon mayoritas laki-laki, berusia 31-40 tahun, telah menikah, memiliki pekerjaan, pendidikan terakhir SMA dan telah menjalani terapi metadon lebih dari 1 tahun. Simpulan: Sebagian besar subjek tidak memiliki perilaku bunuh diri. Perilaku bunuh diri sebagian besar terdapat pada kelompok umur 31-40 tahun, yang telah menikah maupun belum menikah, memiliki pekerjaan, pendidikan terakhir SMA, dan menjalani terapi metadon lebih dari 1 tahun. Kata Kunci: Perilaku bunuh diri, ide bunuh diri, percobaan bunuh diri, klien metadon, iii
ABSTRACT SUICIDAL BEHAVIOR IN METHADONE MAINTENANCE THERAPY CLIENTS AT PTRM SANDAT RSUP SANGLAH Introduction: Suicidal behavior in question are suicide ideation and suicide attempt. The point of suicidal behavior is an act of self-injure, both of their minds and do it intentionally but without causing death. Free opioid users are at higher risk of suicide behavior than those who are undergoing treatment with methadone. This study aims to determine the prevalence of suicidal behavior, its distribution based on time of incident and duration of therapy undertaken. Including characteristics by age group, marital status, educational status and occupation in methadone maintenance therapy clients at PTRM Sandat RSUP Sanglah. Method: Design research for this study is cross sectional with descriptive method to determine the prevalence of suicidal behavior in methadone maintenance therapy clients. The study went on for 2 weeks in September 2012 and has been done at PTRM Sandat RSUP Sanglah. Data obtained is primary data through interviews with attached questionnaire, demographic data and has fulfilled the inclusion criteria. Result and Investigation: Total subjects who obtained 35 people, almost half of the total subjects have suicidal behavior (40%) and the rest do not have suicidal behavior (60%). Period of incident of suicidal behavior is common when before they get therapy (31,4%) compared to the time before and after therapy (8,6%). Suicidal behaviors are mostly found on the clients who have had more than 1 year of therapy (50%). Characteristics of methadone maintenance therapy clients are majorly men, aged 31-40 years, had been married, have a job, high school graduated and has been undergoing methadone therapy more than 1 year. Conclucion: Most subjects do not have suicidal behavior. Suicidal behavior are mostly found in the age group 31-40 years, married and not married, have a job, high school graduated, and undergoing methadone therapy more than 1 year. Keywords: Suicidal behavior, suicide ideation, suicide attempt, methadone maintenance therapy clients iv
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena aras berkat rahmat-nya Usulan Penelitian Elective Study Semester V dengan judul Perilaku Bunuh Diri pada Klien Terapi Metadon di Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Sandat RSUP Sanglah dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Usulan penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan Blok Elective Study Semester V Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD. Dalam kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan usulan penelitian ini, antara lain kepada : 1. Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, SpS(K), selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa program S1. 2. dr. Putu Ayu Asri Darmayanti, M.Kes. selaku Sekretaris Blok Elective Study yang telah memberikan petunjuk mengenai penulisan skripsi ini 3. dr. Ni Ketut Sri Diniari, Sp. KJ selaku Supervisor yang telah memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini terlaksana dengan baik 4. dr. IGA Indah Ardani, Sp.KJ yang telah memberikan masukan, saran, dan koreksi sehingga skripsi ini dapat terwujud seperti ini 5. dr. Wayan Westa, Sp.KJ (K) selaku Ketua Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Sandat RSUP Sanglah yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di PTRM yang dipimpinnya. 6. dr. I Nyoman Sutarsa, MPH selaku staf IKK/IKP yang turut membantu dalam penyelesaian proposal ini 7. Rekan-rekan mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran yang membangun untuk membantu penyempurnaan usulan penelitian ini sangat penulis harapkan. Semoga usulan penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Denpasar, November 2014 Penulis v
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii RINGKASAN... viii SUMMARY... x KATA PENGANTAR... xii DAFTAR ISI... xiii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.3.1 Tujuan Umum... 3 1.3.2 Tujuan Khusus... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 4 1.4.1 Manfaat Teoritis... 4 1.4.2 Manfaat Klinis... 4 1.4.3 Manfaat Sosial... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6 2.1 Perilaku Bunuh Diri... 6 2.1.1 Definisi... 6 2.1.2 Etiologi... 7 2.1.3 Klasifikasi... 8 2.1.4 Faktor Risiko... 9 vi
2.2 Terapi Rumatan Metadon... 13 2.2.1 Metadon... 14 2.2.2 Efek Terapi Rumatan Metadon... 16 2.2.3 Efek Samping Terapi Rumatan Metadon... 16 2.3 Perilaku Bunuh Diri pada Pengguna Opioid dan pada Klien PTRM.. 17 BAB III KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN... 19 BAB IV METODE PENELITIAN... 20 4.1 Rancangan Penelitian... 20 4.1.1 Desain Penelitian... 20 4.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 20 4.2 Subjek dan Sampel... 20 4.2.1 Variabilitas Populasi... 20 4.2.2 Kriteria Sampel... 21 4.2.3 Besaran Sampel... 21 4.2.4 Teknik Penentuan Sampel... 22 4.3 Variabel... 23 4.3.1 Identifikasi Variabel... 23 4.3.2 Definisi Operasional Variabel... 23 4.4 Bahan dan Instrument Penelitian... 26 4.5 Protokol Penelitian... 26 4.6 Analisis Data... 27 4.7 Kelemahan Penelitian... 27 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 28 5.1 Hasil Penelitian... 28 5.1.1 Karakteristik Klien PTRM Sandat RSUP Sanglah... 28 5.1.2 Prevalensi Perilaku Bunuh Diri pada Klien PTRM Sandat RSUP Sanglah... 29 5.1.3 Distribusi Waktu Kejadian Perilaku Bunuh Diri pada Klien PTRM Sandat RSUP Sanglah... 30 5.1.4 Distribusi Perilaku Bunuh Diri Berdasarkan Lama Terapi... 30 5.2 Pembahasan... 31 5.3 Keterbatasan Penelitian... 33 vii
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN... 34 6.1 Simpulan... 34 6.2 Saran... 34 DAFTAR PUSTAKA... 36 viii
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian... 19 Gambar 4.1 Alur Penelitian... 27 ix
DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Karakteristik Klien PTRM Sandat RSUP Sanglah... 28 Tabel 5.2 Prevalensi Perilaku Bunuh Diri pada Klien PTRM Sandat RSUP Sanglah... 29 Tabel 5.3 Distribusi Waktu Kejadian Perilaku Bunuh Diri pada Klien PTRM Sandat RSUP Sanglah... 30 Tabel 5.4 Distribusi Perilaku Bunuh Diri klien PTRM Sandat RSUP Sanglah Berdasarkan Lama Terapi... 30 x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Informed Consent Lampiran 2 Kuesioner Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian Lampiran 4 Ethical Clearance Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia pasti memiliki masalah dalam hidupnya. Beberapa bahkan tidak sanggup menghadapinya sehingga dijadikan beban dan stres berkepanjangan yang pada akhirnya menuju pada gangguan kesehatan jiwa. Selain itu, tidak sedikit dari mereka melakukan pelarian dengan menyalahgunakan zat. Banyak dampak yang ditimbulkan salah satunya berpikir secara tidak rasional yang pada akhirnya muncul pikiran untuk mengakhiri hidup. Bunuh diri adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia dan kejadiannya meningkat tiap tahun sehingga masih menjadi masalah besar yang kita hadapi. Diperkirakan jutaan orang di seluruh dunia mengambil nyawa mereka dengan bunuh diri setiap tahun. Menurut World Health Organzation (WHO), bunuh diri di seluruh dunia diperkirakan mewakili 1,3% dari total beban global penyakit pada tahun 2004. Diperkirakan bahwa kematian bunuh diri tahunan global dapat meningkat menjadi 1,5 juta pada tahun 2020. Bunuh diri menempati salah satu dari sepuluh penyebab teratas kematian di setiap negara, dan merupakan satu dari tiga penyebab utama kematian pada kelompok umur 15-35 tahun. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2005 masih cukup tinggi, sedikitnya 50.000 orang Indonesia melakukan tindak bunuh diri tiap tahunnya. Dengan xii
demikian, diperkirakan 1.500 orang Indonesia melakukan bunuh diri per harinya (WHO, 2005). Insiden bunuh diri dalam masyarakat tergantung pada berbagai faktor. Pada saat ini penyalahgunaan zat merupakan faktor resiko utama setelah depresi. Intoksikasi atau efek pemakaian zat tertentu dapat menimbulkan depresi sehingga meningkatkan resiko bunuh diri pada kasus penyalahgunaan zat (Aharonovich et al, 2002). Pada penelitian Kweon dipaparkan bahwa 71,4% dari penderita penyalahgunaan zat telah melakukan satu kali percobaan bunuh diri bahkan hingga sepertiganya telah melakukan percobaan bunuh diri berulang kali. Sebagian besar penderita melakukan percobaan bunuh diri secara impulsif, tetapi 17,9% sisanya telah merencanakan bunuh diri. Pada suatu penelitian yang diketahui bahwa para pengguna opioid bebas berada pada risiko yang lebih tinggi terkait bunuh diri seperti ide bunuh diri, percobaan bunuh diri, dan sampai kematian dibandingkan dengan mereka yang bukan pengguna opioid bebas. Selain itu juga ditemukan proporsi percobaan bunuh diri yang lebih besar pada pengguna opioid bebas dibandingkan dengan mereka yang sedang menjalani terapi menggunakan metadon (Kuramoto et al, 2011). Data epidemiologi pada tahun 2002 menyatakan sebelas juta penduduk Amerika Serikat pada usia diatas 12 tahun menyalahgunakan opioid, bahkan 13,7% diantaranya telah memenuhi kriteria DSM-IV (Kuramoto et al, 2011). Telah diketahui bahwa methadone merupakan agen sintesis yang bekerja dengan cara menempati reseptor yang terkena dampak dari heroin dan xiii
opioid lainnya. Sehingga Pengobatan Terapi Rumatan Metadon (PTRM) adalah metode yang paling diterima pengobatan di bidang terapi penyalahgunaan narkoba terutama opoid yang menjanjikan terkait dengan penurunan resiko melukai diri dan usaha bunuh diri. Dari hasil penelitan Mokhber, Pengobatan Rumatan Metadon memberikan efek positif terhadap penurunan resiko percobaan bunuh diri (Mokhber et al, 2012). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengobatan rumatan metadon dapat menurunkan risiko perilaku bunuh diri namun belum diketahui jumlah perilaku bunuh diri pada klien metadon di Denpasar, maka peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui prevalensi perilaku bunuh diri pada klien Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Sandat RSUP Sanglah kota Denpasar tahun 2014. 1.2 Rumusan Permasalahan 1) Berapakah prevalensi perilaku bunuh diri pada klien Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Sandat RSUP Sanglah? 2) Apakah perilaku bunuh diri terjadi pada sebelum atau sesudah mendapatkan terapi metadon? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1 Tujuan Umum 1) Mengetahui prevalensi perilaku bunuh diri pada klien Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Sandat RSUP Sanglah xiv
2) Mengetahui distribusi waktu kejadian perilaku bunuh diri pada klien Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Sandat RSUP Sanglah 1.3.2 Tujuan Khusus 1) Untuk mengetahui prevalensi perilaku bunuh diri berdasarkan lama terapi pada klien 2) Untuk mengetahui gambaran karakteristik klien PTRM Sandat RSUP Sanglah 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1) Diperoleh banyak informasi penting dan memperkaya keilmuan untuk perkembangan ilmu kedokteran terutama di bidang kesehatan jiwa 2) Dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian analitik atau penelitian eksperimental selanjutnya. 3) Menambah keterampilan bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama menjalani pendidikan. 1.4.2 Manfaat Klinis 1) Dalam kegunaan klinis dapat diketahui prevalensi perilaku bunuh diri pada klien PTRM Sandat RSUP Sanglah sehingga dapat dilakukan perbandingan status kesehatan. xv
2) Sebagai bahan pertimbangan untuk membuat program intervensi farmakologis dan psikososial dalam penanganan perilaku bunuh diri. 1.4.3 Manfaat Sosial 1) Memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai prevalensi perilaku bunuh diri pada klien PTRM RSUP Sanglah di kota Denpasar tahun 2014. xvi