FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN INPUT PAKAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis Sp)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

ANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi BAB 1.

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SAMARINDA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP USAHA TANI IKAN LELE DI DESA PLIKEN KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

VII. ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

III. METODOLOGIPENELITIAN Metode Penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

BAB IV. METODE PENELITIAN

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

ANALISIS EKONOMI USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI MELON

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

I. PENDAHULUAN. bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH

VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI MERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI, PERMINTAAN, IMPOR, DAN HARGA BAWANG MERAH DI INDONESIA

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

I PENDAHULUAN. terhadap pembangunan perekonomian Indonesia. Kebutuhan protein hewani dari

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS RESIKO USAHATANI IKAN BANDENG DI DESA SUNGAI UNDANG KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI GANYONG DI DESA SINDANGLAYA

III. KERANGKA PEMIKIRAN. konsep efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, serta konsep penerimaan,

IV. METODE PENELITIAN

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

SUMBANGAN USAHA TERNAK KAMBING DAN USAHA TANAMAN KAKAO TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA

VI. PERILAKU PRODUKSI RUMAHTANGGA PETANI PADI DI SULAWESI TENGGARA

IV. METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

VIII. DAMPAK PERUBAHAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan

Keyword : Analyzed, Affected, Production, Capital, Fertilizer, Seed, Labour

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS EKONOMI USAHA BUDIDAYA TAMBAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISA FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI TEKNIK PADA USAHATANI JAGUNG

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

IV. METODE PENELITIAN

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

IV. METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional

BAB IV METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI CIHERANG DI DESA SUNGAI DURAIT TENGAH KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KEPITING (Scilla serrata) ABSTRAK

VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Analisis Risiko Usahatani Salak Organik di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

BAB IV METODE PENELITIAN

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur

IV. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

TUGAS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN GURAMEH. Nama : Kotot wijayanto Nim : Kelas : D3 Manajemen Informatika 2A

III. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN INPUT PAKAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis Sp) FACTORS AFFECTING DEMAND FEED INPUT AND IMPACT ON REVENUES NILA FISH (Oreochromis Sp) ENLARGEMENT NING SRIMENGANTI Fakultas pertanian Univeristas winaya Mukti Jl. Raya Bandung-Sumedang KM 29 Tanjungsari Telp / Fax : (022) 7912585 Email : ning.srimenganti@gmail.com ABSTRACT The aim of the research is to know the influence factors of demand input of feed and it s impact toward income. The method used by survey technique toward the farmers in Sekarwangi village, Buahdua subdistrict, Sumedang regency. There are about 28 respondent. Based on the research result the demand - feed function; Q feed = 126 H 1.74 feed H 0.78 seed I 0.79. demand of feed in fluenced by the price of feed, price of seed and income. The price of feed has the negative impact and the price of seed has the positive impact. Income has the positive impact toward feed demand. Income has affected by the price of seed, the price of feed and the price of output. with the efficiency of farm is R/C = 2,52. Keyword : demand, input, income ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan input pakan dan dampaknya terhdap pendapatan usaha perikanan pembesaran ikan nila pola kolam air tenang. Metode penelitian yang digunakan adalah survei terhadap petani di Desa Sekarwangi, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang. Teknik penetapan responden yang digunakan adalah sensus terhadap 28 orang petani ikan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dugaan fungsi permintaan pakan adalah : Q pakan = 126 H pakan - 1.74 H benih 0.78 I sbl 0.79. Permintaan pakan dipengaruhi oleh harga pakan, harga benih, dan pendapatan sebelumnya. Harga pakan berpengaruh sangat signifikan dan memiliki pengaruh negatif terhadap permintaan pakan. Untuk harga benih pengaruhnya relatif kecil, sedangkan untuk pendapatan berpengaruh positif. Pendapatan yang diperoleh tergantung kepada besarnya harga input benih, harga pakan, dan harga jual ikan. Pendapatan yang diperoleh dipengaruhi harga benih, harga pakan, dan harga jual dengan efisiensi usahatani sebesar R/C = 2,52. Kata kunci : permintaan, pakan, pendapatan PENDAHULUAN Perikanan sebagai bagian dari sektor pertanian, memberikan peran yang cukup besar dalam menciptakan perbaikan gizi masyarakat melalui penyediaan protein hewani yang berasal dari ikan. Pembangunan subsektor perikanan diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani nelayan dan memajukan kualitas kehidupan masyarakat pedesaan. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan gizi, penyediaan bahan baku industri, meningkatkan ekspor, memperluas lapangan kerja produktif. Dalam pelaksanaan peran serta masyarakat beserta koperasi akan sangat menentukan keberhasilannya (Departemen Pertanian, 1995). Kebutuhan ikan bagi masyarakat semakin penting, maka sangat wajar jika usaha perikanan air tawar harus dipacu untuk dikembangkan. Usaha dibidang perikanan air tawar memiliki prospek yang sangat baik karena sampai sekarang konsumsi ikan, baik berupa ikan segar maupun bentuk olahan masih belum mencukupi kebutuhan konsumen. 39

Kecamatan Buahdua salah satu kecamatan di Kabupaten Sumedang mempunyai sumberdaya yang potensial untuk pengembangan budidaya pembesaran ikan air tawar. Salah satu jenis ikan air tawar yang menjadi primadona adalah ikan nila yang menempati tingkat produksi tinggi. Pembesaran ikan nila dilakukan oleh para petani sebagai usaha pokok maupun sampingan. Pendapat lain disampaikan oleh (Zulkifli Janarau, 1996) potensi perikanan yang cukup besar pada perikanan air tawar diantaranya adalah ikan nila (oreochromis niloticus), merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki ekonomis tinggi, harga jual tinggi, dan banyak diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat, termasuk salah satunya masyarakat Jawa Barat. Produktivitas kolam yang diusahakan ikan nila dipengaruhi oleh berbagai cara-cara menggunakan input produksi yaitu: benih ikan yang ditebarkan pada awal sesuai dengan jumlah, kualitas dan padat penebaran, pemberian pakan sesuai dengan jumlah kualitas dan cara, penggunaan obat-obatan sesuai kebutuhan, dan tenaga kerja serta pengelolaan air. Fenomena yang ditemui di lapangan adalah bahwa produktivitas kolam yang diusahakan dalam pembesaran ikan nila seringkali mengalami fluktuasi. Kemungkinan fluktuasi produktivitas kolam tersebut berhubungan dengan kenaikan harga pakan dan jumlah penggunaan pakan tersebut. Upaya pencapaian peningkatan produksi dan produktivitas seringkali menjadi pedang bermata ganda, karena pada satu sisi peningkatan produksi baik melalui penambahan skala usaha atau melalui peningkatan produktivitas akan mendatangkan penerimaan (revenue). Pada sisi lain peningkatan produksi juga akan membawa konsekuensi terhadap peningkatan biaya, baik untuk investasi maupun biaya untuk modal kerja yang akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan. Penggunaan input secara arif sangat penting guna mencapai keadaan efisiensi baik secara teknis maupun secara ekonomis. Penggunaan input produksi yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan bagi perkembangan dan pertumbuhan ikan nila akan mengeluarkan biaya produksi yang lebih efisien dan menghasilkan tingkat produk yang optimal, sehingga pendapatan yang diperoleh menjadi maksimal. Dalam hubungan tersebut dapat dinyatakan biaya dan pendapatan merupakan fungsi dari produk yang dihasilkan dan harga produk dengan asumsi tingkat teknologi tetap. Berkaitan dengan bahan input, maka semakin besar skala usaha akan semakin besar penggunaan input produksi. Penggunaan input produksi pada skala usaha tertentu secara intensif akan berkonsekuensi terhadap perolehan produk dan tingkat produktivitas serta biaya produksi yang dikeluarkan. Biaya produksi akan lebih besar karena untuk membeli input. Namun demikian, selama tambahan penerimaan yang diperoleh lebih besar dari tambahan biaya produksi maka petani tidak akan menganggap sebagai masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui berapa besar pendapatan usaha pembesaran ikan nila pada kolam air tenang, dan mengetahui pengaruh harga benih, harga pakan, dan pendapatan usaha pembesaran ikan nila sebelumnya terhadap permintaan input pakan. MATERI DAN METODE Penelitian dilakukan di Desa Sekarwangi Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pertimbanganya adalah karena tempat tersebut memiliki potensi perikanan air tawar pembesaran ikan nila.waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah tiga bulan mulai dari tahap persiapan sampai penyusunan laporan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Survei yang dimaksud adalah survei terhadap sejumlah ukuran sample (contoh) petani ikan yang terdapat di Desa Sekarwangi, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang. Sebagai satuan analisis penelitian ini adalah petani ikan yang menjalankan usaha pembesaran ikan nila pada pola kolam air tenang (KAT). Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diambil atau diperoleh dari kegiatan observasi dan wawancara langsung dengan petani responden. Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi dan literatur yang bersumber dari instansi pemerintah, perpustakaan dan lainnya. Populasi petani ikan nila di Desa Sekarwangi, Kecamatan Buahdua, Kabupaten 40

Sumedang yang memenuhi persyaratan sebagai calon resonden terdapat 28 orang. Mengingat populasi target cukup kecil maka penentuan jumlah responden ditentukan secara sensus Untuk menganalisis dan menguji faktorfaktor yang mempengaruhi pemintaan pakan digunakan analisis regresi berganda dengan model yang dipilih untuk fungsi permintaan pakan adalah fungsi pangkat dengan formula : Q pakan = b o H b1 p H b2 b I b3 Keterangan : Q pakan = permintaan pakan (dalam kg) H p = harga pakan (dalam Rp/kg) H b = harga benih ikan (dalam Rp/kg) I = Pendapatan Usaha pembesaran ikan (dalam Rp /m 2 ) b 1 = elastisitas permintaan pakan-harga pakan (dalam persen) b 2 = elastisitas silang permintaan antara pakan dan harga benih (dalam persen) b 3 = elastisitas permintaan pakanpendapatan (dalam persen) hipotesis penelitian : Harga pakan, harga benih ikan nila, dan pendapatan usaha pembesaran ikan nila sebelumnya berpengaruh terhadap permintaan pakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Investasi dan Modal Kerja Usaha pembesaran ikan nila yang dilakukan petani di Desa Sekarwangi adalah pola kolam air tenang dan berada di sekitar lingkungan rumah atau di lahan sawah. Luas kolam berkisar antara 500 m 2 sampai 2000 m 2 dengan rata-rata 756 m 2. Jenis ikan yang diusahakan adalah nila gift. Alasan petani melakukan usaha pembesaran ikan nila gift adalah : mudah diusahakan dan pertumbuhannya lebih cepat daripada ikan nila biasa; daging ikan lebih tebal dan gurih; pakan yang tidak terlalu sulit, mudah beradaptasi dengan lingkungan dan kualitas air, serta relatif mudah pemasarannya. Usaha pembesaran ikan nila memerlukan modal investasi dan modal kerja yang relatif besar. Modal investasi maupun modal kerja berasal dari modal sendiri dan sebagian dari hasil pinjaman lembaga perkreditan resmi ataupun tidak resmi. Besarnya modal tersebut tergantung pada ukuran kolam yang diusahakan dan sebagai gambaran modal investasi dan modal kerja yang diperlukan untuk usaha pembesaran ikan nila dengan ukuran kolam rata-rata 756 m 2 untuk biaya tetap Rp724.438 dan biaya variabel Rp3.443.516. Kolam air tenang untuk pembesaran ikan nila gift memiliki pintu pemasukan dan pengeluaran air yang dipasang saringan, tinggi pematang 100-120 cm dengan kedalaman air rata-rata 80 cm, luas kolam antara 300 sampai 2000 m 2 yang memiliki penguras didasarnya (PVC 3 ) di bagian hilir, dasar kolam miring ke arah kubangan dengan kemiringan ± 2%, ada saluran tengah yang juga miring ke arah kubangan dengan lebar 50-70 cm dan dalam 10-20 cm, terdapat aliran air bersih yang masuk ke kubangan saat panen melalui saluran tertutup (PVC/selang/bambu). Pintu pemasukan langsung berhubungan dengan saluran utama dengan lebar antara 40 50 cm yang dibuat sedemikian rupa sehingga pengaturan pengaliran air dapat dilakukan dengan mudah, Pintu pemasukan memiliki sekat penutup dan pembuka terbuat dari kayu atau paralon sehingga memudahkan air masuk dan keluar. Analisa Usaha Pembesaran Ikan Nila Biaya yang dikeluarkan pada usaha pembesaran ikan nila terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya relatif tidak dipengaruhi oleh volume produksi sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besarnya sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan. Biaya produksi usaha pembesaran ikan nila pada kolam air tenang seluas 756 m 2 relatif tidak besar yaitu total mencapai Rp4.167.956 /proses produksi. Biaya variabel yang harus dikeluarkan oleh petani jauh lebih besar dari biaya tetapnya yaitu digunakan untuk membeli sarana produksi yang meliputi : pembelian benih, pakan, dan upah tenaga kerja. Apabila memperhatikan komponen biaya produksi maka tampak biaya untuk pakan mencapai proporsi yang tertinggi Rp3.443.518 atau 50,06 %. Selanjutnya disusul biaya untuk tenaga kerja dan bunga modal masing-masing mencapai 19,73 % dan 12,83 %. 41

Biaya produksi rata-rata (BR) dapat jauh dibawah harga jual Rp14.000,-/kg. Biaya dihitung dengan membagi biaya total dengan produksi usaha pembesaran ikan nila produk total diperoleh Rp5.455,-/kg masih disajikan pada Tabel berikut. Tabel 1. Biaya Produksi Usaha Pembesaran Ikan Nila Per Proses Pada Luas Kolam Ratarata 756 m 2 Komponen Jumlah Fisik (Sat/Proses) Harga (Rp/satuan) Nilai (Rp/proses) A. Biaya Tetap - Penyusutan - - 19.762 - Pemeliharaan dan pajak - - 115.805 - Bunga Modal - - 704.675 B. Biaya variabel - Benih 7.132 ekor 75,-/ekor 534.900,- - Pakan 522 kg 4.000,-/kg 2.088.000,- - Curahan Kerja 33 HOK 25.000,-/HOK 825.000,- C. Biaya Total 4.288.142 Sumber : Hasil Penelitian (2016) Keterangan : 1 tahun 3 kali proses produksi Diketahuinya biaya rata-rata pada usaha pembesaran ikan nila sangat penting, karena dari hal tersebut dapat diketahui dengan segera, sejauh mana usaha yang bersangkutan menguntungkan atau sebaliknya dengan cara membandingkan harga jual produknya. Harga jual produk ikan nila pada saat penelitian adalah Rp14.000,-/kg maka tingkat keuntungan per satuan kg ikan dapat diketahui Rp8.545,-/kg. Produksi, Produktivitas, dan Penerimaan Produksi, produktivitas kolam usaha pembesaran ikan nila diperoleh setelah 90 hari. Berdasarkan hasil penelitiaan tampak produksi dan produktivitas yang diperoleh tergantung kepada harga-harga inputnya. Dalam hal ini input yang dimaksud adalah benih dan pakan. Pada perhitungan produksi dan produktivitas berikut didasarkan atas harga input benih : Rp75,-/ekor. Rp70,-/ekor.dan Rp65,-/ekor. Sedangkan harga input pakan adalah : Rp4.000,-/kg., Rp3.500,-/kg., dan Rp3.000,- /kg. Produktivitas yang tercapai berkisar antara 0,99 kg/m 2 sampai 1,16 kg/m 2. Capaian angka produktivitas sebesar tersebut masih tergolong rendah. Sebenarnya angka tersebut dapat terus ditingkatkan melalui kegiatan pemberian pakan yang memadai, kualitas air yang memadai dan sebagainya. Tampak produktivitas tertinggi dicapai pada saat harga input pakan dan input benih yang terendah, yaitu masing-masing Rp3.000,-/kg dan Rp65,- /ekor. Kejadian tersebut dapat dipahami mengingat bahwa harga pakan akan mempengaruhi jumlah yang digunakan petani, dimana ketika harga pakan lebih rendah maka jumlah pakan akan lebih banyak digunakan, sehingga memungkinkan pertumbuhan ikan lebih besar atau cepat. Demikian juga untuk input benih, sehingga dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa capaian produktivitas kolam tergantung pada harga-harga input produksi yang digunakan. Angka produksi dan produktivitas kolam usaha pembesaran ikan nila disajikan pada Tabel 2 berikut : 42

Tabel 2. Produksi dan Produktivitas Usaha Pembesaran 756 m 2 Ikan Nila pada Luas Kolam Produksi Ikan Nila pada Harga Pakan Harga Benih (Rp./ekor) (Rp4.000,-/kg) (Rp3.500,-/kg) (Rp3.000,-/kg) 75,- - 0.93 kg/m 2-70,- 1.00 kg/m 2 - - 65,- - - 1.16 kg/m 2 Terdapat indikasi bahwa apabila harga pakan semakin tinggi maka produktivitas kolam akan semakin berkurang. Sesuai dengan hukum permintaan apabila harga pakan naik maka jumlah pakan yang terjadi pada kasus tersebut berkurang. Hasil penelitian menunjukkan koefisien elastisitas harga pakan sebesar -1,74. Dengan berkurangnya pakan yang diberikan pada ikan mengakibatkan produktivitas kolam menjadi berkurang. Tabel 3. Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Nila Luas Kolam 756 m 2 Harga Benih (Rp./ekor) Pendapatan Usaha Berdasarkan Harga Benih (Rp.) Rp. 4.000,-/kg Rp. 3.500,-/kg Rp. 3.000,-/kg 75,- 6.528.544 6.789.330 7.050.116 70,- 6.564.205 6.824.991 7.085.777 65,- 6.599.866 6.860.652 7.121.437 Sumber : Hasil Penelitian (2016) Keterangan : Harga jual ikan Rp14.000,-/kg Angka pada tabel di atas menjelaskan tingkat pendapatan usaha pembesaran ikan nila tergantung kepada besarnya harga input benih, pakan, dan harga jual ikan. Pendapatan yang tertinggi dicapai ketika harga input benih Rp65,-/ekor, harga pakan Rp3.000,-/kg, dan harga jual Rp14.000,-/kg yaitu mencapai Rp7.121.437/proses. Tingkat keuntungan pada kondisi tersebut dicapai R/C =2,52 yang artinya setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan mendatangkan penerimaan sebesar Rp2,52 dan keuntungan sebesar Rp1,52. Pencapaian keuntungan tersebut cukup besar dan dalam konsep usahatani telah mencapai keberhasilan (sukses), karena mampu menutupi seluruh biaya tetap dan biaya variable baik yang dikeluarkan secara tunai dan secara diperhitungkan (tidak tunai) antara lain bunga modal yang sebenarnya akan menjadi pendapatan bagi petani apabila modal usaha tidak berasal dari pinjaman. Analisis Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis di atas dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik regresi dan korelasi dilakukan secara bertahap. yaitu tahap pengujian secara serempak (simultan) dan tahap pengujian secara parsial. Dengan alat bantu program software hasil pengujian secara serempak terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pakan diperoleh dari hasil analisis varian sebagaimana disajikan pada Tabel 4 berikut : Tabel 4. Analisis Varian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pakan Ikan Nila Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah Fhit F 0.05 Regresi 18.366 3 6,122 124,911 0.00 Sisa 3.921 86 0.049 Total 22.86 83 Koefisien determinasi (R 2 ) = 0.82 Koefisien korelasi (r) = 0.91 43

Berdasarkan hasil analisis varian pengujian secara serempak faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pakan tampak terdapat tiga variabel yaitu : harga pakan (Hpakan). Harga benih (Hbenih), dan pendapatan usaha sebelumnya (Isbl) berpengaruh secara nyata. Tampak nilai F hitung lebih besar dari F tabelnya. Oleh karenanya selanjutnya perlu dilakukan pengujian secara parsial masing-masing variabel tersebut sejauh mana memberikan pengaruhnya terhadap permintaan pakan (Qpakan). Dari model yang diperoleh koefisien determinasi 0.82 menjelaskan bahwa keragaman permintaan pakan dapat dijelaskan oleh variable variabel yang mempengaruhinya (harga pakan, harga benih, dan pendapatan usaha sebelumnya) sebesar 59 persen. sedangkan sisanya 41 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model. Hubungan antara variabel yang mempengaruhi dengan permintaan pakan cukup kuat ditunjukkan oleh koefisien korelasinya sebesar (r) = 0.91. Selanjutnya pengujian secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji t (t-test) dan sesuai dengan Menurut Sudjana (1992) sebelum persamaan regresi dibuat untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus diuji. Pertama mengenai keberartian tiap koefisien regresi. Sejalan dengan pendapat tersebut maka dalam analisis ini sebelum koefisien regresi digunakan untuk membuat kesimpulan, maka dilakukan pengujian baik terhadap persamaan regresi sebagai satu kesatuan (serempak), maupun terhadap masing-masing koefisien regresi (persial) hasil pengujian disajikan pada tabel berikut. Tabel 5. Pengujian Secara Parsial Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pakan Ikan Nila Variable Coefficients Standard Error t Stat P-value Konstanta 4.836 3.411 1.418 0.160 Harga pakan (Hpakan) -1.739 0.377-4.611 0.000 Harga Benih (Hbenih) 0.776 1.301 0,597 0.552 Pendapatan sbl (I sbl) 0.796 0.042 18.886 0.00 44

Data pada Tabel 5 tersebut dapat disusun fungsi permintaan pakan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai berikut: - 1.74 Q pakan = 126 H pakan H 0.78 benih I sbl 0.79 Model fungsi permintaan pakan di atas memperlihatkan harga pakan, harga benih, dan pendapatan usaha sebelumnya berpengaruh sangat nyata (signifikan) yang ditunjukkan oleh besarnya angka t-stat nya atau nilai P-value yang lebih kecil dari nilai 0.05. Oleh karenanya model tersebut dapat digunakan untuk memprediksi atau peramalan permintaan pakan ikan nila melalui para meter yang diperolehnya. Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi permintaan pakan dan sejauhmana besarnya pengaruh tersebut didasarkan pada angka koefisien elastisitas permintaan pakan. Pengaruh Harga Pakan Terhadap Permintaan Pakan Harga pakan berpengaruh nyata terhadap permintaan pakan, hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung yang lebih besar dari t-tabel atau nilai P-value yang sama dengan 0.05. Besarnya pengaruh harga pakan terhadap pemintaan pakan ditunjukkan oleh angka koefisien elasisitas sebesar = -1.74, yang menjelaskan setiap kenaikan harga sebesar satu persen akan mengakibatkan berkurangnya penggunaan (permintaan) pakan sebesar 1.74 persen dengan asumsi faktor lain tetap. Dari besaran angka elastisitas harga pakan maka tampak pakan ikan nila bersifat elastis. Dalam artian bahwa perubahan harga pakan akan sangat mendapat respon. Dari hasil penelitian tersebut tampak angka koefisien elastisitas harga pakan memiliki tanda negative (minus) yang menunjukkan hubungan antara harga pakan dengan jumlah pakan yang diminta bersifat saling berlawanan. Hal tersebut sesuai dengan hukum permintaan pada umumnya yang berbunyi apabila harga barang naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang dengan asumsi faktor lain tetap. Oleh karenanya berdasarkan pengujian dan verifikasi data lapangan telah terpenuhi hipotesis berikut yang berbunyi: Semakin tinggi harga pakan maka semakin berkurang permintaan input pakan. Pengaruh Harga Benih Terhadap Permintaan Pakan Harga benih berpengaruh tidak nyata terhadap permintaan pakan. hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung yang lebih besar dari t-tabel atau nilai P-value yang sama dengan 0.552 lebih besar dari angka 0.05 Besarnya pengaruh harga benih terhadap pemintaan pakan ditunjukkan oleh angka koefisien elasisitas sebesar = 0.78 yang menjelaskan setiap kenaikan harga sebesar satu persen akan mengakibatkan berkurangnya penggunaan (permintaan) pakan sebesar 0.78 persen dengan asumsi faktor lain tetap. Angka koefisien elastisitas harga benih memiliki tanda postif dalam teori permintaan sifat hubungan pengaruh antara jumlah barang yang diminta dengan harga barang lain dikenal istilah elastisitas silang dan apabila angka koefisien elastisitasnya positif maka sifat hubungan antara kedua barang adalah substitusi (saling bersaing atau saling menggantikan) dan jika angka koefisien elastisitasnya negatif maka sifat hubungan antara kedua barang adalah komplementer. Hasil penelitian yang diperoleh angka koefisien elastisitasnya positif yang menjelaskan hubungan pengaruh antara harga benih ikan dengan jumlah pakan yang diminta adalah berlawanan. Berbeda dengan hipotesis yang diajukan dimana antara harga benih dengan jumlah pakan bersifat negative atau berlawanan sesuai dengan bunyi subhipotesis : Semakin tinggi harga pakan maka semakin berkurang permintaan pakan ikan nila. Dengan memperhatikan hasil pengujian maka subhipotesis tersebut ditolak. Pengaruh Pendapatan Usaha Sebelumnya Terhadap Permintaan Pakan Pendapatan usaha sebelumnya berpengaruh sangat nyata terhadap permintaan pakan, hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung yang lebih besar dari t-tabel atau nilai P-value =0.00 yang jauh lebih kecil dari 0.05. Besarnya pengaruh pendapatan usaha sebelumnya terhadap pemintaan pakan ditunjukkan oleh angka koefisien elasisitas sebesar = 0.79 yang menjelaskan setiap kenaikan pendapatan usaha sebelumnya 45

sebesar satu persen akan mengakibatkan bertambahnya penggunaan (permintaan) pakan sebesar 0.79 persen dengan asumsi faktor lain tetap. Dari besaran angka elastisitas pendapatan yang memiliki tanda positif dan kurang dari satu maka dapat dikatakan pakan ikan merupakan barang keharusan. Tampak kontribusi pendapatan usaha sebelumnya masih cukup besar diandalkan untuk membiayai kegiatan proses produksi selanjutnya terbukti dari masih cukup besarnya angka koefisien elastisitas pendapatannya. Diketahuinya adanya hubungan searah antara pendapatan usaha sebelumnya dengan pengadaan input pada proses berikutnya menjelaskan juga bahwa petani ikan di daerah penelitian mengandalkan permodalan usaha yang dijalaninya adalah secara mandiri disamping memperlihatkan kesungguhan mereka dalam menjalankan usahanya. berpengaruh sangat signifikan dan positif terhadap permintaan pakan dengan besarnya pengaruh 0,79. DAFTAR PUSTAKA Dinas Pertanian. 1995.Program pengembangan Subsektor Perikanan. Jakarta. Sudjana.1992.Metoda Statistika. Tarsito. Bandung : Zulkifli Jangaru.1999.Pembesaran Ikan Air Tawar di Berbagai Lingkungan Pemeliharaan. Penebar Swadaya. Jakarta KESIMPULAN Kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut ; 1. Pendapatan usaha pembesaran ikan nila tergantung kepada besarnya harga input benih, pakan, dan harga jual ikan. Pendapatan usaha pada kolam seluas 756 m 2 yang tertinggi dicapai ketika harga input benih Rp65,-/ekor, harga pakan Rp3.000,-/kg dan harga jual Rp14.000,- /kg yaitu mencapai Rp7.121.437/proses produksi. Tingkat keuntungan pada kondisi tersebut dicapai R/C = 2,52. Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh tergantung kepada capaian produktivitas kolam sedangkan pada sisi lain capaian produktivitas kolam tergantung pada harga-harga input produksi benih dan pakan yang digunakan. 2. Permintaan pakan ikan nila dipengaruhi oleh faktor harga pakan, harga benih, dan pendapatan usaha sebelumnya. Harga pakan berpengaruh sangat signifikan dan memiliki pengaruh negatif yang cukup besar yaitu -1,74 yang dapat diartikan apabila harga pakan naik satu persen maka permintaan pakan berkurang sebesar 1,74 persen. Untuk harga benih pengaruhnya tidak signifikan.sedangkan untuk pendapatan sebelumnya 46