ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.
|
|
- Ade Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM ABSTRAK Dari luas perairan umum hektar memiliki potensi budidaya ikan di keramba sekitar unit. Kecamatan Muara Bulian merupakan sentra penghasil ikan keramba. Desa Aro Kecamatan Muara Bulian merupakan desa yang juga penghasil ikan keramba cukup besar. Di desa ini terdapat sebanyak 50 keluarga petani keramba. Penelitian ini dilakukan terhadap petani pelaku usaha tani ikan nila dalam keramba di Desa Aro Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 014. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Populasi petani keramba di Desa Aro yang memenuhi kriteria diatas sebanyak 165 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Sample Random Sampling sebanyak 0% dari populasi. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistika deskriptif yang merupakan kelompok teknik kuantitatif. Analisis regresi dalam bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ikan nila dalam keramba di Desa Aro Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari adalah benih, pakan dan tenaga kerja. Penggunaan faktor produksi benih tidak efisien untuk itu penggunaan benih perlu dikurangi. Penggunaan faktor produksi pakan belum efisien untuk itu perlu di tambah. Penggunaan faktor produksi tenaga kerja tidak efisien untuk itu perlu dikurangi. Key words : usaha tani ikan nila, keramba ikan nila PENDAHULUAN Indonesia diperkirakan memiliki luas perairan umum lebih dari 50 juta hektar yang terdiri dari perairan rawa 39,4 hektar, perairan sungai 11,95 hektar serta danau alam dan danau buatan (waduk) seluas,1 juta hektar (Rochdianto, 1999). Kebanyakan perairan umum selama ini hanya dimanfaatkan untuk kegiatan penangkapan ikan saja. Luas perairan umum di Provinsi Jambi tercatat seluas hektar yang sebagian besar terdiri dari sungai, danau dan daerah banjiran. (Kartamihardja, 1997). Di Kabupaten Batang Hari memiliki potensi usaha budidaya ikan dalam keramba yang cukup besar. Dari luas perairan umum hektar memiliki potensi budidaya ikan di keramba sekitar unit. Sampai dengan akhir tahun 01 telah dimanfaatkan sekitar 40,89% atau 1.51 unit yang dikelola oleh 4.43 rumah tangga petani keramba dengan produksi ton (Anonim, 01). Jika usaha keramba ikan tidak diimbangi dengan usaha budidaya dan penebaran ikan (restocking), maka dapat mengakibatkan terganggunya kelestarian budidaya perikanan, produksi ikan yang dapat dihasilkan dari kegiatan keramba ini sangat tergantung kepada ikan yang tersedia di perairan dan keadaannya sulit dikendalikan. (Kartamihardja, 1999). Seiring dengan pertumbuhan penduduk, maka budidaya ikan di masa mendatang sangat dominan peranannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ikan. Kegiatan budidaya akan sangat penting menggantikan peranan perikanan perairan umum yang fungsinya cenderung semakin menurun. Perairan umum merupakan sumber daya yang potensial untuk pengembangan budidaya ikan, salah satu diantaranya melalui budidaya ikan dalam keramba. Budidaya ikan dalam keramba ini merupakan sebuah alternatif optimasi pemanfaatan perairan dalam rangka meningkatkan produksi ikan (Kartamihardja, 1999).
2 Kabupaten Batang Hari memiliki potensi usaha budidaya ikan dalam keramba yang cukup besar. Dari luas perairan umum hektar memiliki potensial budidaya ikan di keramba sekitar 3.88 unit. Sampai dengan akhir tahun 008 telah dimanfaatkan sekitar 40,86% atau 3.88 unit yang dikelola oleh 4.43 RTP (Rumah Tangga Perikanan) Petani dengan produksi (Anonim, 01). Pengembangan budidaya ikan dalam keramba di Kabupaten Batang Hari dimulai pada saat adanya program IDT pada tahun pada tahun-tahun berikutnya usaha ini semakin berkembang. Hal ini antara lain disebabkan karena (1) semakin terbukanya peluang pasar bagi ikan konsumsi, () semakin meningkatnya kesadaran masyarakat petani dalam memanfaatkan potensi sumber daya perairan umum, (3) intensifnya upaya pembinaan dari pihak pemerintah, (4) adanya dukungan modal usaha dari berbagai pihak swasta dalam bentuk kemitraan dengan petani. Pada umumnya ikan yang dipelihara adalah Ikan Nila Dalam Keramba (Oreochormis nilotica) dan ikan patin (pengasius sutchi). Pesatnya perkembangan usaha tani ikan dalam keramba di Kabupaten Batang Hari tidak terlepas dari nilai ekonomis yang diperoleh masyarakat dari kegiatan tersebut, dari tahun terakhir terlihat produksi sebesar 4.083,85 ton dari 33 unit keramba. Usaha tani dapat dijadikan sebagai mata pencaharian pokok jika ia mampu dihandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup petani dan keluarganya. Demikian pula usaha tani budidaya ikan dalam keramba. Idealnya pendapatan yang diperoleh petani dari kegiatan ini mampu memenuhi kebutuhan keluarga, dengan demikian maka budidaya ikan dalam kerambah ini dapat dijadikan usaha tani utama. Keputusan seseorang untuk memilih kesinambungan suatu cabang usaha tani yang akan diusahakan sangat dipengaruhi aspek komersial dan aspek finansial. Aspek finansial terkait dengan masalah revenue earning (keuntungan pendapatan), yaitu perkiraan pendapatan yang diperoleh dari usaha tani tersebut. (Gittinger, 1997). Kecamatan Muara Bulian merupakan sentra penghasil ikan keramba. Dilihat dari produksi ikan kerambanya sejak tahun 008 sampai dengan tahun 01 pada tabel cukup terlihat bagus yaitu produksinya terus mengalami peningkatan. Desa Aro Kecamatan Muara Bulian merupakan desa yang juga penghasil ikan keramba cukup besar. Di desa ini terdapat sebanyak 50 keluarga petani keramba, pada observasi awal penulis melihat petani-petani tersebut sampai sejauh ini belum mengetahui efisiensi usaha tani yang mereka lakukan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan terhadap petani pelaku usaha tani ikan nila dalam keramba di Desa Aro Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 014. Adapun ruang lingkup penelitian ini meliputi sebagai berikut : 1. Karakteristik petani yang meliputi umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga dan pengalaman berusaha tani.. Faktor-faktor produksi yang meliputi harga bibit, pakan, dan tenaga kerja yang dicurahkan. 3. Curahan tenaga kerja yang digunakan dalam usaha tani ikan nila dan produksi ikan nila. 4. Alokasi tenaga kerja yang digunakan dalam usaha tani ikan nila. 5. Produksi, biaya dan pendapatan usaha tani ikan nila. 6. Data lain yang berhubungan dengan penelitian ini. 3. Jenis dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan petani sampel di daerah penelitian dengan panduan kuisioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai lembaga dan instansi terkait seperti dinas peternakan dan perikanan Kabupaten Batang Hari, Dinas Pertanian, BPS Kabupaten Batang Hari, Kantor Camat Muara Bulian, Kepala Desa dan BPP Muara Bulian.
3 Data-data primer meliputi : (1) data tentang identitas petani responden, () data-data tentang pengeluaran (biaya) usaha budidaya ikan dalam keramba yang terdiri dari biaya benih, pakan, obatobatan, tenaga kerja, penyusutan alat tahan lama dan biaya lainnya, dan (3) data-data tentang penerimaan usaha. 3.3 Metode Pengumpulan Data Penetapan desa sampel dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu desa sentra produksi budidaya ikan dalam keramba, petani yang dijadikan sampel adalah petani berdasarkan kriteria sebagai berikut : 1. Petani yang memiliki pengalaman berusaha tani keramba minimal tiga tahun.. Telah melakukan kegiatan budidaya ikan di keramba minimal empat periode pemeliharaan. 3. Jumlah keramba yang diusahakan minimal 3 unit. Berdasarkan hasil identifikasi pada kegiatan pra survey, dari populasi petani keramba di Desa Aro yang memenuhi kriteria diatas sebanyak 165 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Sample Random Sampling sebanyak 0% dari populasi. Jadi, sampel yang diambil sebanyak 33 orang petani. Hal ini sesuai dengan pendapat Singarimbun (1999) yang menyatakan bahwa pengambilan sampel dapat dilakukan secara acak sebanyak 5-35% sudah mewakili penelitian. 3.4 Metode Analisis Data Data primer yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu disetarakan kemudian diolah dan ditabulasikan dalam bentuk tabel dan dianalisa secara deskriptif, metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistika deskriptif yang merupakan kelompok teknik kuantitatif yang sederhana dan oleh sebab itu hanya digunakan untuk pemecahan-pemecahan masalah kuantitatif tertentu. (Sugiyono, 010). Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah dan disetarakan. Untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi dalam usaha tani ikan nila digunakan analisis regresi dalam bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas yaitu : Y = a X bi i e Y = ax b1 1 X b X b3 3 e Untuk memudahkan pendugaan dan analisis, maka persamaan diatas diubah menjadi persamaan linear berganda : Log Y = log a + b 1 log x 1 + b log x + b 3 log x 3 + e X 1 = Benih ikan (kg) X = Pakan (kg) X 3 = Tenaga kerja (HKSP) B 0, B 1, B, B 3 = Parameter yang diduga untuk diamati Untuk menguji koefisien determinasi secara menyeluruh digunakan uji F yang diganti dengan analisa variant dengan rumus : b 11b b33 / F = Ei / n 3 Nilai F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan tingkat kepercayaan/derajat bebas n- (k+1) yaitu n-(3+1). Untuk mengkaji apakah hasil pendugaan uji regresi tersebut mempunyai pengaruh atau tidak dapat diuji dengan koefisien determinasi (R ) yang mempunyai nilai 0-1. (Arikunto, 011) dengan rumus sebagai berikut : R b1 y1 = y 1 R = Koefisien determinasi berganda X 1 = Jumlah simpangan dari suatu variabel dari nilai rata-rata. Y 1 = Jumlah simpangan suatu variabel ke-1 dari (Y 1 Y) Y 1 = Jumlah kuadrat simpangan suatu variabel ke1 dari (Y 1 -Y)
4 Nilai R berkisar antara 0-1 (100%), nilai R yang mendekati 1 atau 100% menunjukkan bahwa hasil perhitungan tersebut semakin baik, berarti semakin besar nilai R semakin besar kemampuan variabel x untuk menjelaskan variabel y. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap masing-masing koefisien regresi dengan menggunakan uji-t hitung yang berguna untuk mengetahui variabel faktor tenaga kerja, benih ikan, dan pakan berpengaruh terhadap usaha tani ikan nila, adapun rumus yang digunakan sebagai berikut : B i t = Sb 1 t = t-hitung B 1 = Koefisien regresi ke-i Sb 1 = standar deviasi untuk penduga ke-i Kaidah pengambilan keputusan : Ho = Ditolak bila t-hitung > t tabel Ho = Diterima bila t-hitung < t tabel Kemudian t hitung dibandingkan t tabel pada tingkat signifikan 5%-10% dengan derajat bebas (L db = n-) Menurut Soekartawi (000) untuk menentukan tingkat efisiensi penggunaan input oleh petani sampel dilakukan dengan membandingkan nilai produk marginal dengan harga input yaitu : NPM X i > 1 : Penggunaan faktor produksi belum efisien produksi ke-1 perlu ditambah. NPM X i = 1 : Penggunaan faktor produksi sudah efisien keuntungan maksimum sudah tercapai, sudah efisien. NPM X i < 1 : Penggunaan faktor produksi tidak efisien (faktor produksi ke-1 perlu dikurangi). Nilai Produk Marjinal (NPM) diperoleh dengan rumus : NPM Xi = bi.y/xi. Py b i = Elastisitas produksi Y = Jumlah Hasil Produksi Py = Harga produksi X i = Jumlah faktor produksi Penggunaan faktor produksi optimal diperoleh dengan rumus: Xi = bi. Y/BKMxi. Py b i = Elastisitas produksi Y = Jumlah Hasil Produksi Py = Harga produksi X i = Jumlah faktor produksi BKMxi = Biaya Korbanan Marjinal 3.5 Konsep Pengukuran 1. Petani keramba yang dimaksud dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan kegiatan usaha tani ikan dalam keramba minimal 3 unit keramba sebagai salah satu sumber pendapatannya dan memiliki pengalaman berusaha tani keramba minimal 3 tahun serta telah melakukan kegiatan usaha tani minimal 4 periode pemeliharaan.. Penerimaan adalah hasil perkalian dari harga jual ikan dengan produksi total (kg) dalam suatu periode pemeliharaan dihitung dalam rupiah. 3. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada skala produksi, terdiri dari biaya penyusutan alat produksi tahan lama yang dihitung dalam rupiah. 4. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada skala produksi terdiri dari biaya pembelian benih ikan, pakan, tenaga kerja dan obat-obatan yang dihitung dalam rupiah.
5 5. Biaya penyusutan alat produksi tahan lama adalah biaya yang diperhitungkan atas pengorbanan pemakaian alat-alat produksi tahan lama dalam satu kali proses produksi untuk mendapatkan manfaat dari alat tersebut sampai secara ekonomis tidak menguntungkan bagi biaya penyusutan dihitung dalam rupiah. 6. Keuntungan adalah jumlah produksi dikalikan harga. 7. Produksi (Y) adalah besar total ikan yang dihasilkan per satu kali panen, satuan pengukuran yang digunakan adalah kg. 8. Unit keramba adalah tempat yang digunakan untuk usaha budidaya ikan diukur dalam m 3 yang terdiri dari pelampung, keramba dan jaring pengaman. 9. Usaha tani utama adalah kegiatan usaha tani yang dilakukan petani dan keluarganya yang sebagian besar pendapatan petani bersumber dari usaha tani tersebut. 10. Benih ikan yang diperlukan dalam usaha budidaya keramba adalah benih ikan nila yang diukur dalam satuan ekor. 11. Pakan adalah makanan ikan yang dibutuhkan dari luar yang diukur dalam satuan kg. Tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi, pengukuran tenaga kerja dinyatakan dalam Hari Kerja Setara Pria (HKSP).
ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI
ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI ANDRI JUSTIANUS SIMATUPANG NPM ABSTRAK Mentimun merupakan sayuran yang banyak digemari
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran
21 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran dalam penelitian. Konsep dasar dan definisi operasional
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM
ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM TRIONO HERMANSYAH NPM. 0710 4830 0671 ABSTRAK Berbedanya kemampuan petani
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU
30 ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU (Manihot esculenta) DI DESA PUNGGELAN KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA Supriyatno 1), Pujiharto 2), dan Sulistyani
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan dari perolehan data yang dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian survai dan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini akan dijadikan instrumen pengambilan data primer yang berisi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang berpusat pada pemecahan masalah masalah
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciIII. METODOLOGIPENELITIAN Metode Penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu
III. METODOLOGIPENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan. Pengumpulan data atau informasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV. Trias Farm yang berlokasi di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive method), yaitu di Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik. Alasan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih, dan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat yaitu Desa Purwasari. Pemilihan Kabupaten Bogor dipilih secara
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak
24 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang diamati yaitu pengaruh aplikasi teknologi pakan, kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan untuk mengggambarkan sifat sesuatu
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tugu Kelapa Dua Kecamatan Cimanggis Kota Depok dengan memilih Kelompok Tani Maju Bersama sebagai responden.
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH Jones T. Simatupang Dosen Kopertis Wilayah I dpk Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Produktivitas usahatani padi dapat mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah produksi. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh penggunaan faktor produksi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi BAB 1.
ANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi ABSTRAK Tanaman pangan yang berkembang di Kabupaten Bekasi adalah padi, jagung, ubi kayu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
26 A. Metode Penelitian 1. Sasaran Penelitian BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Sasaran penelitian adalah para petani berstatus pemilik maupun penyewa yang mengusahakan tanaman padi semi organik
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 hingga April 2011, berlokasi di Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Laboratorium Teknologi dan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive). Alasan pemilihan Kabupaten
Lebih terperinciANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU
ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU Gibson F. Ginting, Hiras M.L. Tobing dan Thomson Sebayang 085372067505, franseda19@rocketmail.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan tujuan penelitian yang
56 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal yang berdasar pada teori yang digunakan dalam penelitian. Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya
48 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya Lampung Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive (sengaja). Kecamatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat dan hubungan antar fenomena yang
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif. Analisis deskriptif yaitu metode penelitian dengan memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. didukung oleh kondisi alam dan iklim tropis di Indonesia. Adanya perubahan pola
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Jamur tiram (pleorotus ostreatus) merupakan salah satu komoditi penting yang bernilai ekonomis. Jamur tiram dapat menjadi salah satu komoditi potensial
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciVIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU. model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan penduga metode Ordinary Least
VIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU 8.1. Pendugaan dan Pengujian Fungsi Produksi Hubungan antara faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi dapat dimodelkan ke
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di
40 III. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di lapangan dan menggunakan kuisioner, dengan populasi petani kopi di Kabupaten Lampung Barat. Secara rinci
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian mengenai analisis pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah keriting ini dilakukan di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, dan Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis memerlukan data-data yang lengkap serta cara menganalisis yang
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis memerlukan data-data yang lengkap serta cara menganalisis yang benar dan akurat dengan menggunakan metode sebagai berikut: 1. Objek
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Merode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu penelitian yang merumuskan diri pada pemecahan masalah yang ada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk
28 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasiona Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITIAN
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah
25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah yang dipilih sebagai tempat penelitian mengenai Analisis Sistem Integrasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. komoditas tembakau merupakan bahan baku utama pada industri rokok. Usahatani
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usahatani tembakau dinilai memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena komoditas tembakau merupakan bahan baku utama pada industri rokok. Usahatani tembakau
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya
I. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, artinya adalah metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Daging ayam merupakan salah satu produk hasil ternak yang diminati
BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Daging ayam merupakan salah satu produk hasil ternak yang diminati masyarakat baik dari kalangan bawah maupun kalangan atas karena menimbulkan kepuasan
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013
EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG (Zea mays L.) DI LAHAN PASIR DESA KERTOJAYAN KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO Diah Setyorini, Uswatun Hasanah dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Limbula, Kecamatan Wanggarasi, Kabupaten Pohuwato. Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam waktu tiga bulan, yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian survey. Dalam penelitian ini data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
Lebih terperinciANALISIS OPTIMALISASI PENGGUNAAN INPUT PADA USAHA BUDIDAYA PERIKANAN
ANALISIS OPTIMALISASI PENGGUNAAN INPUT PADA USAHA BUDIDAYA PERIKANAN (Studi Kasus : Kota Tanjung Balai) Debbie Febrina Manurung, * Thomson Sebayang ** Dan Hasman Hasyim ** *) Alumni Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan
64 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Metode survei merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan langsung terhadap gejala
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bandung dengan Penentuan tempat pengambilan sampel memakai Cluster Sampling dimana penentuan tersebut dipilih
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data telah dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2011 di Desa Ringgit Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah dengan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat dengan responden para petani yang menggunakan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis berisi teori dan konsep kajian ilmu yang akan digunakan dalam penelitian. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)
ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya) Oleh: Ade Epa Apriani 1, Soetoro 2, Muhamad Nurdin Yusuf 3 1) Mahasiswa Fakultas Pertanian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sehubungan dengan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang.
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah para Peternak Sapi Perah di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang yang menerima Kredit Ketahanan Pangan dan Energi
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI SAWAH
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI SAWAH (Studi Kasus pada Kelompoktani Bumi Luhur Desa Indrajaya Kecamatan Salem Kabupaten Brebes) Oleh: Carkini 1), Dini Rochdiani
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran Definisi opersional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai bagaimana variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dan beragam, mulai dari sumberdaya yang dapat diperbaharui
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki potensi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan yang sangat besar dan beragam, mulai dari sumberdaya yang dapat diperbaharui seperti
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id 35 III. METODE PENELITIAN A. Metode dasar penelitian Metode dasar penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang tertuju pada pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang optimasi penggunaan input produksi telah dilakukan oleh beberapa peneliti pada komoditas lain, seperti pada tanaman bawang merah dan kubis.
Lebih terperinciDAFTARISI. Halaman KATA PENGANTAR DAFTARTABEL DAFTARGAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
DAFTARISI KATA PENGANTAR DAFTARISI DAFTARTABEL DAFTARGAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv v I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 3 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 3 1.4. Hipotesa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usaha perkebunan rakyat adalah usaha tanaman perkebunan yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah petani garam yang memproduksi garam di Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Penilitian ini menggunakan sampel sebanyak 75 petani
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Arikunto (2010: 161) objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Hal ini karena objek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2012. Dengan pertimbangan bahwa di lokasi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. konsep efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, serta konsep penerimaan,
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur berfikir dalam menjalankan penelitian. Penelitian ini mencakup fungsi produksi dan elastisitas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Dalam penelitian ini data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Usaha ternak ayam adalah usaha yang membudidayakan ayam ras pedaging probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran
Lebih terperinciBAB III METODEPENELITIAN
BAB III METODEPENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Produksi merupakan suatu proses transformasi input menjadi output. Input dalam usahatani bawang merah adalah lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk organik,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi atau memproduksi menurut Putong (2002) adalah menambah kegunaan (nilai-nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang
Lebih terperinciVI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI
VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI 6.1 Analisis Fungsi Produksi Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dapat dijelaskan ke dalam fungsi produksi. Kondisi di lapangan menunjukkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkaitan dengan sektor-sektor lain karena sektor pertanian merupakan sektor
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki peran besar dalam perekonomian di Indonesia. Hal ini dikarenakan pertanian merupakan penghasil bahan makanan yang dibutuhkan
Lebih terperinciANALISA FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI TEKNIK PADA USAHATANI JAGUNG
ANALISA FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI TEKNIK PADA USAHATANI JAGUNG Desy Cahyaning Utami* *Dosen Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan Imail: d2.decy@gmail.com ABSTRAK Komoditas jagung (Zea mays)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive
Lebih terperinciKAJIAN LAPANG BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG IKAN NILA MANDIRI DI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR
KAJIAN LAPANG BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG IKAN NILA MANDIRI DI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR Estu Nugroho Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Jl. Sempur No. 1, Bogor 16154 E-mail: engroho@yahoo.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang
64 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan penelitian.
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN
PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN David Hismanta Depari *), Salmiah **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (digembalakan) menjadi pola pemeliharaan insentif (dikandangkan), serta mulai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin bertambahnya tingkat pengetahuan masyarakat menyebabkan meningkatnya kesadaran untuk merubah pola pemeliharaan secara tradisional (digembalakan)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar Provinsi Riau, pada bulan Oktober sampai November 2014. 3.2.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan pemecahan masalahnya melukiskan suatu objek
III. METODE PENELITIAN Metode ialah sebuah cara atau jalan, dimana metode menyangkut cara kerja ataupun memahami objek yang menjadi sasaran ilmu. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
50 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, dengan waktu pelaksanaan pengumpulan data pada bulan Juni sampai
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada 11 Maret 2015 sampai 11 Mei 2015. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian di Kabupaten Karanganyar. Pemilihan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Proyeksi adalah ilmu dan seni meramalkan kondisi di masa yang akan. ternak ayam ras petelur dalam satuan ribu ton/tahun.
20 III. METODE PENELITIAN A. Batasan Operasional dan Jenis data 1. Batasan Operasional Proyeksi adalah ilmu dan seni meramalkan kondisi di masa yang akan datang berdasarkan data yang ada dengan menggunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki potensi besar dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki potensi besar dalam produksi komoditi yang bersumber dari kekayaan alam terutama dalam sektor pertanian. Besarnya
Lebih terperinciANALISIS EKONOMI USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI MELON
ABSTRAK ANALISIS EKONOMI USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI MELON Jones T. Simatupang Dosen Kopertis Wilayah I dpk Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo merupakan daerah yang terbentuk karena transmigrasi berasal dari Jawa pada tahun 1979. Desa Tegal Arum merupakan daerah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar, ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi secara sengaja
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Peneilitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Ternak Cibinong yang bermitra dengan CV Tunas Mekar Farm (TMF) di Kecamatan Ciluar, Kabupaten Bogor, Provinsi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsepdasardan definisioperasionalmerupakanistilahkhususdandefinisi yang
33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsepdasardan definisioperasionalmerupakanistilahkhususdandefinisi yang digunakanuntukmenggambarkansecarakejadian, keadaan, kelompok,
Lebih terperinci