Cara Membaca Bahasa Tubuh Disunting oleh WikiHowID Editor, Rosy Guerra Memerhatikan sinyal yang dikirim orang dengan bahasa tubuhnya adalah keterampilan sosial yang sangat bermanfaat. Sebagian dari kita dapat membacanya secara alami, sebagian lagi sangat acuh. Untungnya, dengan sedikit ekstra perhatian, Anda dapat belajar membaca bahasa tubuh, dan dengan cukup latihan, hal ini lama-lama akan menjadi alami bagi Anda. Langkah 1.
1 Perhatikan seberapa dekat jarak fisik seseorang dengan Anda. Semakin dekat tubuhnya, semakin hangat pemikirannya tentang Anda. Jika Anda bergerak sedikit lebih mendekat padanya, dan ia bergerak bahkan lebih mendekat lagi pada Anda, ia mungkin sangat menyukai Anda atau sangat nyaman berada di sekitar Anda. Tetapi, ini dapat juga berarti bahwa ia memiliki kenyamanan yang spesial saat bersama Anda. Persahabatan yang kuat atau ia menganggap Anda anggota keluarganya. o Perlu dicatat bahwa ruang pribadi pada umumnya tergantung kultur. Ingatlah bahwa apa yang dianggap dekat di satu negara dapat dianggap jauh di negara lain. Iklan
2 Perhatikan posisi kepalanya. o o Kepala yang dimiringkan bisa jadi merupakan tanda potensial simpati. Atau, jika seseorang tersenyum saat memiringkan kepalanya, tandanya ia sedang bercanda atau bahkan menggoda.. Kepala yang ditundukkan mengindikasikan alasan untuk menyembunyikan sesuatu. Perhatikan jika seseorang menundukkan kepalanya. Jika melakukannya saat dipuji, ia mungkin malu, menjaga jarak dari orang yang memuji, tidak percaya, atau sedang membatin. Jika melakukannya setelah diberi penjelasan, ia mungkin merasa tidak yakin apakah yang dikatakan benar, atau bisa juga sedang merefleksikan diri.
Perlu diingat bahwa sebagian budaya menganggap hal ini sebagai tanda hormat. Kepala yang miring berarti ia bingung atau sedang menantang Anda, tergantung mata, alis, dan gerak mulutnya. Pikirkan cara anjing memiringkan kepalanya saat Anda mengeluarkan bunyi-bunyian aneh. 3 Tatap matanya. Orang yang sering celingukan umumnya sedang gugup, berbohong, atau teralihkan pikirannya. Meskipun demikian, jika seseorang mengalihkan pandangannya dari orang yang sedang berbicara, bisa jadi hal tersebut menunjukkan
kenyamanan atau mengindikasikan sikap submisif. Ekspresi curiga umumnya berarti orang tersebut tidak percaya atau tidak yakin. Jika seseorang sering melihat ke bawah ke arah lantai, ia mungkin pemalu. Orang juga cenderung melihat ke bawah saat sedang marah, atau mencoba menyembunyikan sesuatu yang emosional. Orang sering berpikir dan merasakan emosi yang tidak menyenangkan jika ia sedang melihat ke bawah. Budaya tertentu meyakini bahwa menatap mata seseorang adalah tanda tidak hormat, atau hanya boleh dilakukan dengan teman akrab atau keluarga, jadi hal ini dapat menjelaskan mengapa seseorang menghindari kontak mata dengan Anda. Pupil yang membesar artinya orang tersebut tertarik. Meskipun demikian, ingatlah bahwa banyak substansi dapat menyebabkan pupil membesar, termasuk alkohol, kokain, amfetamin, pil ekstasi, LSD, dan lain-lain. Jangan salah menerka orang mabuk sebagai orang yang sedang tertarik pada Anda. Jika matanya tampak fokus di kejauhan, hal ini biasanya mengindikasikan bahwa orang tersebut sedang berpikir dalam atau tidak mendengarkan. 4 Lihat apakah ia meniru mimik Anda. Jika seseorang meniru mimik bahasa tubuh Anda, ini adalah tanda bahwa ia mencoba membangun hubungan dengan Anda. Cobalah mengubah posisi tubuh Anda di sana-sini. Jika Anda memerhatikan bahwa ia ikut mengubah posisi tubuh, berarti ia meniru mimik Anda.
5 Perhatikan lengannya. Orang dengan lengan tersilang cenderung menutup diri dari pengaruh sosial. Meskipun sebagian orang menyilangkan lengan hanya karena kebiasaan, hal ini dapat mengindikasikan bahwa orang tersebut (agak) tertutup, tidak nyaman dengan penampilannya (malu dan mencoba menutupinya), atau hanya mencoba menyembunyikan sesuatu di bajunya. Jika lengannya tersilang, sedangkan kakinya selebar bahu, ini adalah posisi ketegasan atau otoritas. Jika ia menggosok-gosok tangannya atau dengan cara tertentu menyentuh bagian tubuhnya sendiri, ia mungkin sedang mencoba membuat diri sendiri nyaman (yang artinya dia tidak menikmati situasi di mana dia berada).
Jika seseorang meletakkan lengan di belakang leher atau kepala, ia terbuka akan apa yang sedang didiskusikan atau memang secara umum bersikap santai. Jika tangannya ada di pinggang, ia mungkin sedang menunggu, tidak sabar, atau mungkin lelah. Jika tangannya tertutup atau terkepal, ia mungkin sedang merasa terganggu, marah, atau gugup. 6 Sadarilah tanda-tanda kegugupan: Jika seseorang menyisir rambut dengan jari-jari, ini mungkin merupakan sikap bersolek, tanda umum jika seseorang menyukai Anda, atau dapat juga berarti pemikirannya tentang sesuatu bertentangan dengan pemikiran Anda. Ia mungkin tidak menyuarakan hal ini. Jika Anda melihat alis naik di saat seperti ini, Anda bisa cukup yakin bahwa ia tidak setuju dengan pendapat Anda. Jika orang tersebut memakai kacamata dan terus-menerus menaikkan kacamata tersebut, dengan sedikit cemberut, hal ini dapat mengindikasikan bahwa ia tidak setuju dengan apa yang Anda katakan. Lihatlah untuk memastikan bahwa ia mendorong naik kacamatanya dengan tujuan khusus, bukan hanya secara kasual. Lihatlah apakah ia menaikkan sambungan kacamata dengan dua jari, atau melakukan gerakan ekstra menggeser-geser bingkai kacamata. Wajah yang sedikit tertekuk atau alis yang naik bisa memberi Anda peringatan. (Catatan: wajah tertekuk bisa juga mengindikasikan ketegangan mata, dan mengatur kacamata berulang-ulang bisa merupakan akibat kacamata yang tidak sesuai. Ciri yang membedakan adalah apakah ia melihat langsung pada Anda saat melakukannya.) Alis yang turun dan mata yang terpicing menggambarkan usaha untuk memahami apa yang sedang dikatakan dan yang sedang terjadi. Biasanya ini
juga menunjukkan sikap skeptis, dengan anggapan bahwa ia tidak sedang mencoba mengamati sesuatu yang jaraknya jauh. 7 Perhatikan kakinya: Ketukan yang cepat, perpindahan titik berat, atau gerakan kaki seringkali berarti bahwa seseorang sedang tidak sabar, senang, gugup, takut, atau merasa terintimidasi. Arti ketukan kaki biasanya dapat diketahui tergantung konteksnya. Jika Anda sedang berbicara dan orang mengetuk-ngetukkan kakinya, ini merupakan indikasi adanya keinginan untuk pergi (meskipun umumnya tingkah laku ini terwujud saat seseorang tidak sabar untuk berada di tempat lain, seperti meeting, dibandingkan
dengan berada di hadapan Anda). Perpindahan kaki yang lambat menandakan kebosanan dengan situasi yang sedang dihadapi. Jika saat sedang menggoda, kaki/telapak kaki Anda bersentuhan, ketukan kaki umumnya dapat diterjemahkan sebagai perasaan gugup yang menyenangkan. Hal ini karena jika merasa tidak nyaman, ia akan diam-diam menggeser tubuh menjauh dari sentuhan, gerakan yang jauh lebih tidak kentara dibandingkan dengan secara langsung meminta Anda untuk menyingkir. Perhatikan bahwa sebagian orang yang memiliki ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) akan cenderung menggerak-gerakkan kaki terusmenerus. Hal ini tidak berarti apa pun, melainkan benar-benar tidak disadari dan, meskipun eksentrik, gerakan ini sulit dihentikan. Sebagian orang lainnya juga melakukan hal ini karena kebiasaan. Jika orang duduk dengan kaki tersilang di mata kaki, artinya ia secara umum sedang santai. Jika saat berdiri, seseorang tampak selalu menangkupkan kakinya, hal ini mungkin berarti ia mencoba bersikap "sopan" dengan cara tertentu. Kadang, kaki yang ditangkupkan artinya ia merasa submisif atau pasif. Jika ia secara sengaja menyentuhkan kakinya ke kaki Anda, artinya ia sedang menggoda! Sebagian orang dapat menunjuk kakinya ke arah ke mana ia ingin pergi atau ke arah objek yang membuatnya tertarik. Jadi, jika kaki tersebut mengarah ke Anda, ia mungkin tertarik pada Anda. Iklan Tips Perhatikan bahasa tubuh Anda sendiri dan lihat pesan apa yang Anda pancarkan. Sangat mudah bagi pandangan untuk menangkap orang yang percaya diri: ia akan melakukan kontak mata lebih lama dan memiliki postur yang tegap. Ia juga berdiri atau duduk dengan tegak.
Jika ia membungkukkan badan ke depan, ia tertarik mendengarkan Anda. Untuk mengatakan apakah seseorang berbohong pada Anda, cara yang paling umum adalah dengan melihat ada tidaknya ketegangan kecil pada otot-otot di sekitar mata. Untuk menjadi lebih sadar akan bahasa tubuh, tonton TV dengan suara dimatikan, setiap malam, selama tiga minggu berturut-turut. Dengan menerka apa yang terjadi hanya dari gerakan, Anda akan dapat meningkatkan kemampuan membaca bahasa tubuh. Jika seseorang sering mengetukkan jarinya pada sesuatu, biasanya ini merupakan tanda gembira atau tidak sabar. Kelopak mata yang turun dapat berarti bahwa seseorang merasa bosan atau mencoba mengalihkan pembicaraan. Jika seseorang menutup matanya lebih lama dari waktu yang diperlukan oleh mata untuk berkedip, biasanya ini menunjukkan bahwa ia merasakan tekanan, tanda bahaya, atau keputusasaan (meskipun dapat juga berarti lensa kontaknya kering, dan hal ini biasanya diikuti dengan gosokan pada mata). Perhatikan wajah. Wajah biasanya menunjukkan kedutan yang tidak disengaja dan tidak disadari jika sesuatu yang mengganggu, menyenangkan, atau memikat terjadi. Lihat pada mulut seseorang. Kedutan yang terus-menerus biasanya berarti ia gelisah atau terganggu. Mata yang sedikit turun menunjukkan ketenangan. Juga saat orang memperlama kedipan matanya, hal ini dapat merupakan tanda gangguan, ketidakpercayaan, atau kebosanan. Anda dapat melihat pola napas seseorang untuk menentukan apakah ia gugup atau santai. Napas yang cepat dan pendek-pendek mengindikasikan Anda gugup atau berada di bawah tekanan dan napas dalam yang panjang menunjukkan ketenangan dan sikap santai.
Ingatlah bahwa tiap orang memiliki bahasa tubuh yang unik yang disebut tingkah laku basis. Perhatikan secara khusus perubahan bahasa tubuh daripada bahasa tubuh itu sendiri. Lihat adanya kedutan pada bibir dan sudut mulut, atau lihat apakah ada tandatanda cemberut. Dan jika ia menekan lidah di dalam mulut, artinya ia tidak tertarik. Iklan Peringatan Jangan menilai seseorang hanya berdasarkan bahasa tubuhnya. Selalu pertimbangkan bahwa bahasa tubuh seseorang mungkin dipengaruhi oleh kondisi medis. Pertimbangkan juga budaya dan kepercayaan orang tersebut. Anda tidak perlu mengisolasi diri sendiri dengan memerhatikan bahasa tubuh terus-menerus saat berinteraksi dengan orang lain. Jika Anda melakukannya, tidak ada alasan untuk mendapatkan derajat sosial yang lebih tinggi. Analisis yang terlalu dalam justru akan melumpuhkan persepsi natural Anda.