BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional. Menurut Azwar (2010) penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh mana kaitan (koefisien korelasi) antara suatu variabel dengan variabel lainnya. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dikemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu: 1. Variabel bebas (independen) Sugiyono (2011) menjelaskan variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas biasanya diberi symbol (X). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah religiusitas. 2. Variabel terikat (dependen) Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku prososial. 15
3.3 Definisi Operasional Perilaku prososial adalah suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang yang menolong, dan mungkin bahkan melibatkan suatu resiko bagi orang yang menolong untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain. Perilaku prososial mencakup tindakan berbagi (sharing), kerjasama (cooperative), menyumbang (donating), menolong (helping), kejujuran (honesty), dan kedermawanan (generosity). Religiusitas adalah komitmen religius yang dapat dilihat melalui tingkah laku individu yang bersangkutan dengan agama atau keyakinan iman dimana individu merasakan pengalaman-pengalaman religius dan memiliki pengetahuan mengenai dasar keyakinan, tradisi-tradisi, dan kitab suci. Dimensi/aspek dari religiusitas adalah ritual involvement (keterlibatan ritual), ideological involvement (keterlibatan ideologi), intellectual involvement (keterlibatan intelektual), experiental involvement (keterlibatan pengalaman), consequental involvement (keterlibatan konsekuensi). 3.4 Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2011) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa 16
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana; berdasarkan hasil registrasi mahasiswa BK semester gasal tahun 2013 sebanyak 295 mahasiswa dari angkatan 2010-2013. (Sumber: Bagian Tata Usaha FKIP UKSW tanggal 10 Oktober 2013) 2. Sampel Menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Simple Random Sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada populasi itu (Sugiyono, 2011). Penentuan jumlah sampel dari populasi 295 mahasiswa dengan taraf kesalahan 5% menurut Nomogram Herry King (Sugiyono, 2011) adalah sebanyak 166 mahasiswa. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebar skala sikap religiusitas dan skala perilaku prososial. Skala sikap religiusitas diadopsi dari penelitian Anjar Kusuma Bhakti yang didasarkan pada teori lima dimensi (aspek) religiusitas dari Glock dan Stark. Terdapat 20 item favourable dan 20 item unfavourable dengan empat alternatif jawaban : sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Berikut ini adalah rancangan butir skala religiusitas. 17
Tabel 3.1 Tabel Kisi-Kisi Religiusitas No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Ritual (Praktek Agama) a. Berdoa sebelum mengerjakan sesuatu hal. b. Ikut upacara keagamaan. c. Membaca Kitab Suci setiap harinya. d. Menjalankan kewajiban dalam agama. e. Meluangkan waktunya 2. Ideological (Keyakinan) 3. Intelectual (Pengetahuan Beragama) 4. Experential (Pengalaman Beragama) untuk berdoa a. Mempercayai akan adanya setan/ malaikat, surga/ neraka. b. Mempercayai akan kebenaran Firman Tuhan. c. Yakin bahwa setelah kematian akan ada kehidupan yang abadi. d. Yakin bahwa Tuhan selalu memberikan mujizat kepada umatnya. e. Meyakini adanya hari kiamat/ akhir jaman. a. Mengikuti kotbah dan ceramah keagamaan. b. Mempelajari dan mendalami kitab suci agamanya. c. Mmebaca buku-buku rohani. d. Ikut acara keagamaan. e. Memahami ajaran agamanya. a. Merasakan bahwa Tuhan mendengar doanya. b. Merasakan Tuhan menyayangi dirinya. c. Merasakan pernah mengalami mujizat yang berasal dari Tuhan. d. Merasakan bahwa Tuhan selalu 18
mendampingi hidup. 5. Consequential (Pengalaman Beragama) a. Memaafkan orang lain yang berbuat salah kepadanya. b. Mendoakan orang lain. c. Mengucap syukur dalam segala hal. e. Memberi pertolongan kepada orang lain. Jumlah 20 20 40 Skala sikap perilaku prososial diadopsi dari penelitian Yulia Warih Her Wulandari (2012) menurut teori Eisenberg dan Mussen (2001) dan dimodifikasi oleh peneliti berupa pernyataan berbentuk favourable dan unfavourable dengan empat alternatif jawaban, yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), STS (sangat tidak sesuai). Berikut ini adalah tabel sebaran item skala perilaku prososial. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Perilaku Prososial Aspek-aspek Indikator No item Jumlah F UF Berbagi Kerjasama Menyumbang Menolong a. Kesediaan untuk berbagi perasaan dengan orang lain b. Kesediaan untuk meluangkan waktu a. Menunjukkan kesediaan untuk kerjasama dengan orang lain demi tercapainya suatu tujuan bersama. b. Ada situasi saling menguntungkan, memberi, menolong, dan menenangkan. a. Kesediaan memberi dengan ikhlas b. Memberikan sesuatu tanpa memandang latar belakang suku, agama, atau ras a. Kesediaan menolong dengan ketulusan. b. Kesediaan untuk mengupayakan apa saja demi meringankan beban orang lain. 19
Kejujuran Berkata jujur dan tidak berbuat curang terhadap orang lain Kedermawanan Kesediaan memberi dengan sukarela. Jumlah 24 24 48 3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian Sebelum dilakukan pengambilan data, alat ukur yang digunakan di uji coba (try out) pada mahasiswa Fakultas Psikologi sebanyak 30 mahasiswa pada tanggal 29 Agustus 2013. 3.6.1. Validitas Validitas suatu alat test adalah tingkat ketepatan yang dimiliki alat tersebut untuk mentest sesuatu terhadap suatu kelompok tertentu. Suatu item dikatakan valid jika koefisien korelasinya 0,20. Ali (1987) menyatakan pedoman menentukan validitas item instrumen sebagai berikut: 0,00 s/ d 0,20 = Alat test tidak valid 0,21 s/ d 0,40 = Validitas rendah 0,41 s/ d 0,60 = Validitas sedang 0,61 s/ d 0,80 = Validitas tinggi 0,81 s/d 1,00 = Validitas sempurna Berdasarkan hasil uji validitas item untuk skala religiusitas dan item skala perilaku prososial, diperoleh item-item yang valid dan item gugur, dinyatakan dalam Tabel 3.3 dan Tabel 3.4. Tabel 3.3 Jumlah Item Valid untuk Skala Religiusitas No Aspek No Item Jumlah Item Favourable Unfavourable Valid Gugur 1 Ritual (Praktek Agama) 1, 11, 21, 31 6, 16, 26, 36 8 0 20
2 Ideological 8, 18*, 28, 38 2, 12, 22, 32 7 1 (Keyakinan) 3 Intelectual 9, 19, 29, 39 3, 13, 23, 33* 7 1 (Pengetahuan Beragama) 4 Experential 10, 20, 30, 40 4, 14, 24*, 34 7 1 (Pengalaman Beragama) 5 Consequential (Pengalaman Beragama) 5, 15, 25*, 35 7*, 17, 27, 37 6 2 Item gugur = * Jumlah 35 5 Ada 5 item yang tidak valid yaitu nomor 7 dengan Corrected Item-Total Correlation 0,181, nomor 18 dengan Corrected Item-Total Correlation 0,165, nomor 24 dengan Corrected Item-Total Correlation 0,097, nomor 25 dengan Corrected Item-Total Correlation 0,043, nomor 33 dengan Corrected Item-Total Correlation 0,197. Tabel 3.4 Jumlah Item Valid untuk Skala Perilaku Prososial Aspek-aspek Nomor Item Jumlah Favourable Unfavourable Valid Gugur Berbagi 1, 2, 5, 7 3, 10, 11, 19 8 0 Kerjasama 8*, 13, 15, 17 4, 6*, 14, 16 6 2 Menyumbang 9, 12, 21, 29 18, 20, 24, 26 8 0 Menolong 22, 23, 27, 32 25, 34, 35, 40 8 0 Kejujuran 30, 31, 33, 37 28*, 38, 44, 46 7 1 Kedermawanan 36, 41*, 47, 48 39*, 42, 43, 45 6 2 Item gugur = * JUMLAH 43 5 Pada awal uji validitas, terdapat 4 item yang tidak valid yaitu nomor 6 dengan Corrected Item-Total Correlation -0.131, nomor 8 dengan Corrected Item- Total Correlation 0.157, nomor 28 dengan Corrected Item-Total Correlation 0.196, dan nomor 39 dengan Corrected Item-Total Correlation -0.032. Setelah item tidak valid (item nomor 6, 8, 28, 39) dihapus, ternyata ada 1 item yang 21
menjadi tidak valid yaitu item nomor 41 dengan Corrected Item-Total Correlation 0.188. Sehingga total item gugur ada 5 item. 3.6.2. Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah (Azwar, 1997). Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan standar reliabel menurut Azwar (2000), yaitu sebagai berikut : r < 0,7 : Tidak Reliabel 0,7 r < 0,8 : Cukup Reliabel 0,8 r < 0,9 : Baik 0,9 r < 1,0 : Sangat Reliabel Berdasarkan hasil uji coba intrumen, Skala Religiusitas dan Skala Perilaku Prososial memiliki nilai reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3.5 Reliabilitas Skala Religiusitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.905 35 22
Tabel 3.6 Reliabilitas Skala Perilaku Prososial Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.951 43 Berdasarkan Tabel 3.5 dan Tabel 3.6, Skala Religiusitas dianggap reliabel dengan kategori sangat reliabel karena 0,9 r < 1,0. Sedangkan Skala Perilaku Prososial juga reliabel dengan kategori sangat reliabel karena 0,9 r < 1,0. 3.7 Teknik Analisis Dalam melihat hubungan antara religiusitas dengan perilaku prososial teknik analisis data digunakan yaitu teknik korelasi Kendall karena skala data religiusitas (variable bebas) adalah ordinal dan skala data perilaku prososial (variable terikat) juga ordinal. Cara penghitungannya dibantu dengan menggunakan program SPSS 16.0 for window. 23