DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR GRAFIK... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Kegunaan Penelitian... 7 1.5 Sistematika Penulisan... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep... 10 2.1.1 Teori Akuntansi Positif... 10 2.1.2 Studi Peristiwa (Event Study)... 11 2.1.3 Pasar Modal... 13 2.1.4 Teori Pasar Efisien... 14 2.1.5 Pengampunan Pajak (Tax Amnesty)... 16 2.1.6 Return Tak Normal (Abnormal Return)... 19 2.2 Rumusan Hipotesis Penelitian... 19 2.2.1 Terdapat Perbedaan Rata-Rata Abnormal Return yang Diperoleh Investor Pada Saat Sebelum dan Sesudah Pengumuman Kebijakan Tax Amnesty... 19 2.2.1 Terdapat Perbedaan Rata-Rata Abnormal Return yang Diperoleh Investor Pada Saat Sebelum dan Sesudah Akhir Periode I Tax Amnesty... 22 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian... 24 1.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 25
1.3 Objek Penelitian... 26 1.4 Identifikasi Variabel... 26 1.5 Definisi Operasional Variabel... 26 1.6 Jenis dan Sumber Data... 30 3.6.1 Jenis Data... 30 3.6.2 Sumber Data... 30 1.7 Populasi, Sampel dan Metode Pengumpulan Sampel... 31 1.7.1 Populasi... 31 1.7.2 Sampel... 31 1.7.3 Metode Pengumpulan Sampel... 32 1.8 Metode Pengumpulan Data... 32 1.9 Teknik Analisis Data... 33 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian... 36 4.2 Pengolahan Data... 38 4.2.1 Statistik Deskritif...38 4.2.2 Pengujian Hipotesis...42 4.2.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 46 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...48 5.2 Saran...49 DAFTAR PUSTAKA...50 LAMPIRAN-LAMPIRAN...54
DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 4.1. Hasil Pemilihan Sampel...37 4.2. Statistik Deskriptif Abnormal Return Pada Saat Sebelum dan Sesudah Pengumuman Kebijakan Tax Amnesty...38 4.3. Statistik Deskriptif Abnormal Return Pada Saat Sebelum dan Sesudah Akhir Periode I Tax Amnesty...40 4.4. Uji Normalitas Data Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Tax Amnesty...43 4.5. Uji Paired Sample T-Test Variable Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Tax Amnesty...43 4.6. Uji Normalitas Data Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Akhir Periode I Tax Amnesty...44 4.7. Uji Wilcoxon Signed Rank Test Variabel Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Akhir Periode I Tax Amnesty...45
DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Kerangka Konseptual...25
DAFTAR GRAFIK No. Grafik Halaman 1.1. Indeks Harga Saham Gabungan Bulan Januari 2015 September 2016...4 4.1. Rata-Rata Abnormal Return Pada Saat Sebelum dan Sesudah Pengumuman Kebijakan Tax Amnesty...39 4.2. Rata-Rata Abnormal Return Pada Saat Sebelum dan Sesudah Akhir Periode I Tax Amnesty...41
DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1. Daftar Sampel Penelitian...54 2. Closing Price Sampel Perusahaan Indeks LQ-45 Periode 2016 Pada Saat Pengumuman Tax Amnesty...56 3. Actual Return Sampel Perusahan Indeks LQ-45 Periode 2016 Pada Saat Pengumuman Tax Amnesty...59 4. Return Pasar Harian Indeks LQ-45 Periode 2016 Pada Saat Pengumuman Tax Amnesty...62 5. Abnormal Return Sampel Perusahan Indeks LQ-45 Periode 2016 Pada Saat Pengumuman Tax Amnesty...63 6. Hasil Uji Normalitas Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Tax Amnesty...66 7. Hasil Uji Hipotesis Paired Sample T-Test Variabel Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Tax Amnesty...67 8. Closing Price Sampel Perusahaan Indeks LQ-45 Periode 2016 Pada Saat Akhir Periode I Tax Amnesty...68 9. Actual Return Sampel Perusahan Indeks LQ-45 Periode 2016 Pada Saat Akhir Periode I Tax Amnesty...71 10. Return Pasar Harian Indeks LQ-45 Periode 2016 Pada Saat Akhir Periode I Tax Amnesty...74 11. Abnormal Return Sampel Perusahan Indeks LQ-45 Periode 2016 Pada Saat Akhir Periode I Tax Amnesty...75 12. Hasil Uji Normalitas Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Akhir Periode I Tax Amnesty...78 13. Hasil Uji Hipotesis Wilcoxon Signed Rank Test Variabel Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Akhir Periode I Tax Amnesty...79
Judul : Reaksi Pasar Modal Terhadap Kebijakan Tax Amnesty Pada Saat Pengumuman dan Akhir Periode I (Studi Kasus: Pada Bursa Efek Indonesia Untuk Saham-Saham LQ-45) Nama : Putu Diah Aryastuti Sanjiwani NIM : 1315351085 Abstrak Peristiwa kebijakan tax amnesty akan mengakibatkan pasar merespon secara cepat informasi yang membuat bursa saham akan semakin peka terhadap peristiwa disekitarnya. Pengujian reaksi pasar menggunakan abnormal return pada saat sebelum dan sesudah pengumuman tax amnesty dan akhir periode I tax amnesty. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata abnormal return yang diperoleh investor pada saat sebelum dan sesudah pengumuman tax amnesty dan akhir periode I tax amnesty. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam LQ-45 pada BEI. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 44 perusahaan, dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi non partisipan. Teknik analisis yang digunakan adalah paired sample t- test dan wilcoxon signed rank test. Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan adalah tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang diperoleh investor pada saat sebelum dan sesudah pengumuman dan akhir periode I tax amnesty. Hipotesis ditolak akibat periode pengamatan yang pendek dan akibat masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai kebijakan tax amnesty. Kata Kunci: abnormal return, tax amnesty, reaksi pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal sebagai salah satu instrumen ekonomi sangat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang memiliki kandungan informasi bagi investor. Semakin penting peran pasar modal dalam perekonomian suatu negara, semakin sensitif pasar modal itu terhadap berbagai peristiwa di sekitarnya (Suryawijaya dan Setiawan, 1998). Saham dalam pasar modal sangat sensitif oleh faktor internal serta eksternal perusahaan. Faktor internal dapat dikontrol oleh perusahaan sedangkan faktor eksternal tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Faktor eksternal terdiri dari faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi. Pentingnya suatu bursa saham dalam kegiatan ekonomi membuat bursa semakin sensitif terhadap peristiwa disekitarnya, baik berkaitan atau tidak berkaitan secara langsung dengan isu ekonomi (Pronayuda, 2006). Studi peristiwa (event study) meyelidiki respon pasar terhadap kandungan informasi dari sebuah pengumuman yang beredar. Kandungan informasi dapat berupa berita baik (good news) atau berita buruk (bad news). Respon pasar tersebut tercermin dari abnormal return positif (berita baik) dan abnormal return negatif (berita buruk) (Tandelilin, 2010:565). Metodologi event study sering digunakan untuk mengidentifikasi reaksi harga saham dalam kejadian khusus, dan berdasarkan reaksi tersebut peneliti dapat menyimpulkan apakah kejadian tersebut merugikan atau menguntungkan untuk para pemegang saham (McWilliams dan
McWilliams, 2011). Fokus studi peristiwa selalu berada di rata-rata distribusi abnormal return (Kothari dan Warner, 2004). Informasi merupakan kebutuhan utama para investor di pasar modal. Dari informasi yang relevan, investor dapat menilai prospek kinerja emiten sehingga investor memiliki gambaran mengenai risiko dan expected return atas dana yang telah atau akan diinvestasikan. Pasar modal yang efisien akan bereaksi secara cepat terhadap semua informasi yang relevan. Pada umumnya hal ini ditunjukkan oleh perubahan harga saham melebihi kondisi normal sehingga menimbulkan abnormal return (Zaqi, 2006). Penelitian Wibowo (2004) mengatakan bahwa informasi mempengaruhi harga saham. Informasi makro berkenaan dengan kondisi pasar berupa berita politik, kebijakan berkaitan dengan pasar modal, serta kebijakan ekonomi nasional, seperti kebijakan tax amnesty. Tax amnesty merupakan kebijakan pemerintah perpajakan yang memberikan penghapusan pajak yang seharusnya terutang dengan membayar tebusan dalam jumlah tertentu yang bertujuan untuk memberikan tambahan penerimaan pajak dan kesempatan bagi wajib pajak yang tidak patuh (tax evaders) menjadi wajib pajak yang patuh (honest taxpayers) sehingga diharapkan akan mendorong peningkatan kepatuhan sukarela wajib pajak di masa yang akan datang (Hutagaol, 2007). Peristiwa tax amnesty diumumkan di pasar modal pada tanggal 28 Juni 2016 kemudian berlaku sejak disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak yaitu pada tanggal 1 Juli
2016 hingga 31 Maret 2017, dan terbagi kedalam 3 (tiga) periode, yaitu (www.pajak.go.id/amnestipajak): 1) Periode I: 1 Juli 2016 s.d 30 September 2016, 2) Periode II: Dari tanggal 1 Oktober 2016 s.d 31 Desember 2016, dan 3) Periode III: Dari tanggal 1 Januari 2017 s.d 31 Maret 2017. Peristiwa kebijakan tax amnesty akan mengakibatkan pasar merespon secara cepat informasi yang membuat bursa saham akan semakin peka terhadap peristiwa disekitarnya, seperti yang dinyatakan oleh Suryawijaya dan Setiawan (1998) bahwa makin pentingnya peran bursa saham dalam kegiatan ekonomi membuat bursa saham semakin sensitif terhadap peristiwa disekitarnya, baik berkaitan ataupun tidak berkaitan secara langsung dengan peristiwa ekonomi. Ikut serta dalam tax amnesty membantu pemerintah mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan harta, yang antara lain akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi. Program pengampunan pajak atau tax amnesty jadi kebijakan istimewa di pasar modal. Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengatakan, tax amnesty diharapkan bisa memperbaiki kondisi makro ekonomi Indonesia. Kondisi makro yang membaik mendorong kepercayaan perusahaan melepas saham. Adanya program ini akan memperbaiki basis pajak nasional. Tax amnesty juga berkontribusi positif bagi perusahaan karena financial report perusahaan terlihat lebih bagus dan kebijakan tax amnesty
ini meningkatkan kepercayaan investor dalam berinvestasi saham (www. bisnis.liputan6.com, 2016). Grafik 1.1. Indeks Harga Saham Gabungan Bulan Januari 2015 - September 2016 Sumber: www.idx.co.id, 2016. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari awal disahkannya RUU mengenai tax amnesty hingga akhir periode 1 tax amnesty mengalami kecenderungan peningkatan yang dibuktikan pada grafik 1.1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan pergerakan harga saham secara umum pada akhirnya mencapai rekor tertinggi. Hari Selasa tanggal 28 Juni 2016, IHSG meningkat menjadi 4882 dan pada akhir periode I tax amnesty IHSG meningkat menjadi 5463 (www.duniainvestasi.com, 2016). Kenaikan IHSG mencerminkan kepercayaan investor akan prospek ekonomi di Indonesia setelah pemberlakuan tax amnesty (www.presidenri.go.id, 2016).
Informasi informasi tersebut terdapat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX) yang didalamnya terdapat indeks saham atau stock indexes (STODEX) merupakan harga atau nilai dari sekelompok saham yang dikumpulkan berdasarkan kategori tertentu. Indeks ini merupakan indikator pergerakan harga dari seluruh saham yang diwakilinya. Di Indonesia terdapat beberapa indeks saham yang mewakili pergerakan harga saham di BEI salah satunya adalah Indeks Liquid-45 (ILQ-45). ILQ-45 dibentuk dari 45 saham-saham yang paling aktif diperdagangkan artiya liquiditas dan kapitalisasi pasarnya bagus dan sesuai dengan kriteria pemilihan saham ILQ-45 (Hartono, 2015: 156). Penelitian-penelitian yang sebelumnya menunjukkan hasil yang berbedaberbeda terhadap kandungan informasi dari pengumuman kejadian yang bersifat eksternal perusahaan. Penelitian Trisnawati (2011) mendapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada abnormal return sebelum dan sesudah pemilu 2004. Pratama, dkk. (2015) mendapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan reaksi pasar yang signifikan perbedaan rata-rata abnormal return pada hari sebelum dan sesudah peristiwa pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia ke-7. Penelitian menurut Sudewa, dkk (2015) menunjukkan hasil tidak terdapat reaksi pasar dalam pelaksanaan pilpres 2014. Penelitian yang dilakukan oleh Ria (2011) menyatakan bahwa peristiwa mundurnya Sri Mulyani memiliki kandungan informasi bagi pasar modal. Pasar modal bereaksi terhadap peristiwa tersebut dengan ditunjukkan adanya perbedaan yang signifikan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman pengunduran diri dari posisi keuangan. Hal itu juga sejalan dengan penelitian Sirait, dkk (2012).
Berdasarkan uraian latar belakang serta hasil dari penelitian yang dilakukan sebelumnya bervariasi, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang serupa. Penelitian ini dilakukan untuk menguji reaksi pasar pada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu kebijakan tax amnesty. Penelitian yangakan dilakukan oleh peneliti mengambil judul Reaksi Pasar Modal Terhadap Kebijakan Tax Amnesty Pada Saat Pengumuman Dan Akhir Periode I (Studi Kasus: Pada Bursa Efek Indonesia untuk Saham- Saham LQ-45). 1.2. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah sebagai berikut: 1) Apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang diperoleh investor sebelum dan sesudah pengumuman kebijakan tax amnesty? 2) Apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang diperoleh investor sebelum dan sesudah akhir periode I tax amnesty? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui perbedaan rata-rata abnormal return yang diperoleh investor sebelum dan sesudah pengumuman kebijakan tax amnesty. 2) Mengetahui perbedaan rata-rata abnormal return yang diperoleh investor sebelum dan sesudah akhir periode I tax amnesty.
1.4. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh melalui pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini dapat diharapkan dapat menambah wawasan serta dapat mengkonfirmasi teori akuntansi positif dengan melihat reaksi pasar modal atas pengumuman kebijakan tax amnesty pada perusahaan yang terdaftar pada Index LQ-45. Selain itu dapat memberikan ilmu pengetahuan dan informasi yang dapat dijadikan referensi peneliti lain untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah dalam hal ini adalan tax amnesty. Adapun teori-teori pendukung pada penelitian ini yang dapat digunakan sebagai pendukung teoritis atau menambah khasanah ilmu pengetahuan antara lain adalah studi peristiwa (event study), teori pasar modal, teori pasar efisien, teori mengenai tax amnesty, dan teori abnormal return. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Bagi calon investor, secara khusus untuk dapat menjadi suatu masukan atau pertimbangan sebelum melakukan investasi di pasar modal berdasarkan atas pengumuman kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam hal ini yaitu kebijakan tax amnesty. Bagi perusahaan/emiten, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berguna bagi pihak perusahaan dalam menghadapi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
1.5. Sistematika Penulisan Sebagai arahan dalam memahami skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini mencakup mengenai teori dan konsep-konsep yang relevan antara teori hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan hipotesis penelitian. Adapun teori yang digunakan pada penelitian ini antara lain teori akuntansi positif, studi peristiwa (event study), teori pasar modal, teori pasar efisien, teori mengenai tax amnesty, dan teori abnormal return. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, lokasi dan ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data yang digunakan.
Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran gambaran umum perusahaan yang diteliti, deskripsi hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. Bab V : Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan simpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan disertakan pula saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.