BAB I PENDAHULUAN. Industri otomotif menjadi salah satu industri yang diunggulkan di

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri otomotif menjadi salah satu industri yang diunggulkan di Indonesia. Perkembangan pesat industri ini menjadi salah satu penyebab industri ini menjadi salah satu yang diunggulkan. Menurut data Gaikindo, sejak tahun 2010 sampai tahun 2012 kapasitas produksi industri otomotif dalam negeri meningkat dari unit menjadi unit atau sekitar mencapai 52%. Data penjualan kendaraan roda empat juga meningkat dari menjadi atau sebesat 46% dalam kurun waktu 3 tahun.dan penjualan kendaraan otomotif di Indonesia meningkat sangat cepat. Tabel 1.1 Data Produksi, Penjualan, Ekspor dan Impor Industri Otomotif Kegiatan Tahun Produksi Penjualan Ekspor CBU (unit) CKD (set) Komponen (pieces) Impor CBU (unit) Sumber: data olahan, GAIKINDO Perkembangan industri otomotif yang baik menarik para investor untuk melakukan investasi pada industri ini. Investasi saat ini tumbuh menjadi salah satu gaya hidup masyarakat modern. Baik individu ataupun kelompok yang memiliki kelebihan sumber daya akan melakukan kegiatan ini. Menurut Hartono 1

2 (2013) investasi sendiri berarti menunda konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Tujuan dari investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan atau mendapatkan tambahan kekayaan di masa yang akan datang.ada berbagai macam bentuk dari investasi. Jika suatu kelompok atau individu ingin melakukan investasi, maka investasi dapat dilakukan pada aktiva riil, aktiva financial, atau sekuritas (saham, obligasi, deposito,dan lainnya) (Husnan, 2009). Salah satu investasi yang dapat dilakukan oleh para investor adalah investasi pada pasar modal yang memiliki banyak produk investasi. Saat ini pasar modal menjadi salah satu tolok ukur perkembangan ekonomi suatu negara. Negara yang memiliki kondisi pasar modal baik akan digemari oleh investor. Dalam menentukan pilihan investasinya, investor tentu saja akan mempertimbangkan banyak hal, diantaranya tingkat pengembalian dan risiko yang akan diterima ketika melakukan investasi pada suatu sekuritas di pasar modal suatu negara. Investor tentu akan tertarik untuk menanamkan modalnya pada negara yang memiliki kondisi pasar modal yang baik (efficient market) karena harga dari sekuritas-sekuritas yang ditawarkan sudah menunjukkan semua informasi yang terjadi pada sekuritas tersebut. Perkembangan pasar modal di Indonesia sangat signifikan. Hal tersebut ditunjukkan oleh jumlah total saham yang beredar di pasar selalu meningkat dalam tiga tahun terakhir. 2

3 Tabel 1.2 Jumlah Perusahan Listing dan Delisting Tahun Perusahaan Listing Perusahaan Delisting Penambahan (Pengurangan) Emiten Sumber: data olahan Semakin pentingnya tingkat pasar modal dalam kegiatan ekonomi membuat bursa saham semakin sensitif terhadap peristiwa di sekitarnya, baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan ekonomi (Suryawijaya dan Setiawan,1998). Dengan adanya suatu kejadian yang memberikan informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi saat itu juga saat informasi tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar dapat terlihat dengan adanya perubahan harga dari sekuritas. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return (Yosua, 2011). Jika diilustrasikan dalam bentuk gambar dapat dilihat pada gambar 1.1. Setiap investor yang akan menanamkan modalnya pada pasar modal pasti menginginkan pasar moal tersebut efisien. Pasar modal yang efisien berarti pasar yang harga-harga sekuritasnya telah menunjukkan semua informasi yang relevan (Husnan, 2009). Semakin cepat informasi baru terserap oleh pasar, semakin efisien pasar tersebut. 3

4 Gambar 1.1 Kandungan Informasi Suatu Pengumuman Sumber: Hartono, Jogiyanto. (2013). Teori Protofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Oleh karena itu tidak akan ada jumlah pengembalian di luar batas kewajaran pada pasar modal yang efisien. Gambar 1.2 di bawah ini menunjukkan bagaimana pasar dikatakan efisien dilihat dari segi pemanfaatan informasi. Harga saham dalam pasar efisien akan bergerak secara random atau yang bisa disebut dengan random walk. Hal ini menunjukkan bahwa harga saham tidak akan menunjukkan perubahan mengikuti suatu pola di waktu yang sudah lalu. Dengan kata lain pemanfaatan data historis untuk menentukan harga saham di masa yang akan datang tidak dapat digunakan. Namun, ada beberapa penelitian yang menyangkal dan menganggap ada beberapa kondisi tersebut, diantaranya yang dilakukan oleh Rozef dan Kiney (1976) dalam Fauzi (2010) yang 4

5 menunjukkan ada pola-pola tertentu dari harga saham pada sekuritas yang tergabung dalam New York Stock Exchange (NYSE). Gambar 1.2 Efisiensi Pasar Secara Informasi Sumber : Hartono, Jogiyanto. (2013). Teori Protofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengembalian rata-rata pada bulan Januari sebesar 3,5%, jauh melebihi tingkat pengembalian rata-rata pada sebelas bulan-bulan lainnya. Beberapa penelitian juga telah menemukan beberapa anomali yang bisa mempengaruhi tingkat pengembalian dari suatu saham. Diantaranya holiday effect, Januari effect, firm size effect dan fenomena lain yang terjadi di suatu wilayah baik ekonomi dan non ekonomi seperti politik, sosial, dan budaya. Hal tersebut jelas menjadi suatu kekacauan tersendiri dan tidak sesuai dengan teori pasar efisien yang menyatakan bahwa harga saham pada pasar modal yang efisien 5

6 akan bergerak secara acak tidak mengikuti pola tertentu. Penelitian yang dilakukan oleh Suryawijaya dan Setiawan (1998) yang meneliti tentang dampak kejadian politik tepatnya peristiwa 27 Juli 1996 terhadap pasar modal Indonesia. Hasil dari penelitian itu menunjukkan bahwa kejadian tersebut memberikan informasi yang negatif bagi para investor yang berdampak pada terjadinya negatif abnormal return. Hasil penelitian tersebut di dukung juga oleh penelitian dari Wardhani (2013) yang meneliti tentang dampak dari pemilihan umum Provinsi DKI Jakarta putaran ke dua terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham-saham anggota index Kompas 100. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat dampak dari kejadian pemilihan umum DKI Jakarta putaran ke dua terhadap pasar modal Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang positif signifikan di sekitar tanggal-tanggal kejadian. Selain itu juga terjadi perbedaan abnormal return dan trading volume activity yang signifikan pada saat dan setelah waktu kejadian meskipun tidak berlangsung lama. Dua penelitian di atas juga didukung oleh penelitian dari Ferstl et al. (2012) yang melihat dampak dari tragedi tsunami di Jepang terhadap perusahaan pengembang nuktlir dan energi alternatif di Prancis, Jerman, Jepang dan Amerika Serikat. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa tragedi tsunami di Jepang pada tahun 2011 memiliki dampak yang signifikan terhadap abnormal return terhadap saham-saham perusahaan pengembang nuklir dan energi alternatif di Prancis, Jerman, dan Jepang. Berkaitan dengan pesatnya perkembangan industri otomotif, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Indonesia agar dapat lebih mengoptimalkan 6

7 industri otomotif dalam negeri. Salah satunya adalah pada tahun 2013 pemerintah mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan mobil murah atau yang lebih dikenal dengan Low Cost Green Car (LCGC). Dukungan tersebut semakin nyata dengan di tetapkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2013 tentang BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH BERUPA KENDARAAN BERMOTOR YANG DIKENAI PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH pada tanggal 23 Mei Dilihat dari isi peraturan tersebut, subjek yang dituju jelas merupakan kendaran bermotor berjenis mobil yang memiliki roda empat atau lebih. Program tersebut ditujukan untuk mendorong penggunaan kendaraan bermotor yang hemat energi dan ramah lingkungan, mendukung konversi energi di bidang transportasi, serta mendukung upaya peningkatan kapasitas produksi industri kendaraan bermotor dalam negeri yang dirasa masih kurang memuaskan. Namun ada beberapa pihak yang memandang kebijakan tersebut sebuah kesalahan yang dibuat oleh pemerintah, mengingat ketersediaan infrastruktur seperti jalan raya dan ketersediaan sumber daya lainnya seperti pasokan BBM. Seperti telah diketahui bahwa investor merupakan individu maupun kelompok yang memiliki pola berfikir rasional. Investor akan melihat apakah penetapan kebijakan tersebut akan membawa keuntungan atau kerugian bagi mereka. Untuk itu mereka juga harus melihat apakah penetapan kebijakan tersebut diartikan sebagai good news atau bad news. Uraian di atas menarik peneliti untuk meneliti tentang adakah dampak dari penetapan Peraturan Pemerintah No.41 tahun 2013 pada saham sub sektor 7

8 otomotif dan komponen yang listing di bursa efek Indonesia mengingat ada pihak pihak yang pro dan kontra terhadap kebijakan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi peristiwa (event study). 1.2 RUMUSAN MASALAH Atas dasar penjelasan dan permasalahan di atas, maka peneliti ingin menganalisis dampak dari informasi penerapan peraturan pemerintah baru dalam industri otomotif dan transportasi berpengaruh terhadap reaksi pasar khususnya pada saham saham perusahaan sub sektor otomotif dan komponen. 1.3 PERTANYAAN PENELITIAN Dari rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Apakah penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2013 memiliki dampak terhadap saham perusahaan sub sektor otomotif dan komponen? 1.4 BATASAN MASALAH Batasan masalah pada penelitian ini hanya terdapat pada pergerakan harga saham perusahaan sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI pada saat pengesahan Peraturan Pemerintah No.41 tahun Sampel tersebut di pilih karena menurut penulis merupakan industri yang paling relevan berkaitan dengan peraturan pemerintah yang dibuat. 1.5 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji muatan informasi pada peristiwa penetapan Peraturan Pemerintah No.41 tahun 2013 yang berskala nasional terhadap aktivitas di bursa. 8

9 1.6 MANFAAT PENELITIAN Manfaat akademik Bagi peneliti, penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan berkaitan dengan kondisi pasar modal khususnya di Indonesia. Selain itu penelitian ini juga dapat menambah daftar penelitian pada bidang studi peristiwa yang dapat dijadikan referensi untuk pengembangan penelitian dengan topik yang sama. Manfaat untuk investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih kepada investor dan memberikan informasi mengenai anomali pasar yang ada pada perdagangan saham berkaitan dengan dampak informasi ekonomi dan non ekonomi pada pasar modal. Sehingga investor dapat melakukan pengambilan keputusan berinvestasi yang tepat. 1.7 SISTEMATIKA PENULISAN Secara garis besar, sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah digunakan peneliti untuk menyusun perumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Selain itu di cantumkan juga tujuan penelitian, manfaat penilitian, batasan penelitian serta sistematika penulisan thesis ini. 9

10 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan landasan teori yang digunakan sebagi dasar dalam untuk memperkuat construck penelitian. Landasan teori yang dicantumkan meliputi teori studi peristiwa, proses melakukan studi peristiwa, teori abnormal return, dan peraturan pemerintah yang dirujuk sebagai peristiwa yang diteliti pada penelitian ini yaitu PP No. 41 Tahun Penelitian terdahulu tentang studi peristiwa juga dicantumkan guna memperkuat dasar dalam pembentukan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, subyek penelitian, data dan metode pengumpulan data, serta yang terakhir teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV : ANALISIS DATA Pada bab ini diuraikan tentang data yang digunakan dalam penelitian, tekhnik pengumpulan sampel penelitian, analisis data yang dilakukan dalam penelitian dan juga proses yang dilakukan dalam pengujian hipotesis. BAB V : PENUTUP Pada bab ini diuraikan tentang kesimpulan yang di peroleh dari hasil analisis data. Keterbatasan penelitian dan saran untuk peneliti 10

11 selanjutnya juga dicantumkan sebagai pedoman dalam penulisan penelitian dengan topik yang sama. 11