Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dengan Pengelolaan Sampah di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan yang bertujuan untuk membangun manusia indonesia

PENDAHULUAN. Sakinah, 2 Erna, 3 Marta 1,2,3. STIKes Prodi IKM Prima Korespondensi penulis :

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari dinamika kolerasi antar faktor-faktor risiko dengan efek, dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

Abstrak PENDAHULUAN. Volume 5, Nomor 2, Juni 2013 Hal Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

Surahma Asti Mulasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUSUN NGUMPAK DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

Fajarina Lathu INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN PERAN PETUGAS TERHADAP KONDISI HYGIENE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing adalah Kelurahan Dembe I, Kecamatan Tilango Kab.

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo, dan memiliki batas-batas administrasi sebagai berikut :

ANALISIS PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KELURAHAN SINDULANG SATU KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN :

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Univariat a. Umur responden Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan umur responden

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di Kelurahan Rowosari Kota

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA GAMPONG DARAT KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN ACEH BARAT SKRIPSI

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Syarat Rumah Sehat secara deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

Lampiran 6 SUMMARY HUBUNGAN PERILAKU DENGAN HYGIENE PERORANGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. menentukan corak kehidupan dan mempunyai peranan yang sangat dominan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB I PENDAHULUAN. Mada University Press, 2009), hlm Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan (Yogyakarta: Gadjah

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

Rina Indah Agustina ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang 2015 Vol. 5, No. 1

Gambaran Sanitasi Lingkungan Wilayah Pesisir Danau Limboto di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, PERSONAL HIGIENE DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli PADA DAMIU DI KAWASAN UNIVERSITAS DIPONEGOROTEMBALANG

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB III METODE PENELITIAN

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar

PERAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PUBERTAS DI SALAH SATU SMP NEGERI BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI TERHADAP KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI DESA KEPARAKAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kurang lebih pulau-pulau dan memiliki garis pantai sepanjang

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEDAGANG DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik ( menggambarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel 343 KK. Adapun letak geografis Kecamatan Bone sebagai berikut :

Transkripsi:

ISSN : 2443 1141 P E N E L I T I A N Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dengan Pengelolaan Sampah di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala Dedi Mahyudin Syam 1 * Abstrak Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala pada tahun 2014, jumlah penduduk sebanyak 2210 jiwa terdiri dari 497 kepala keluarga, 1146 laki - laki dan 1064 perempuan. Di Desa Loli Tasiburi terdapat 1 tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang memenuhi syarat sedangkan tempat pembuangan sampah sementara yang tidak memenuhi syarat terdapat 6 TPS sebagian besar masyarakat mengelola sampah dengan membakar atau membuang ke pinggiran pantai ( Desa Loli Tasiburi, 2014). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya Hubungan pengetahuan dan sikap Masyarakat Dengan pengelolaan sampah di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Jenis Penelitian ini adalah Analitik yakni diketahuinya Hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Populasi dalam penelitian adalah semua masyarakat Desa Lolitasiburi, sampel sebanyak 96 responden. Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil uji statistik Hubungan pengetahuan masyarakat dengan pengelolaan sampah menunjukkan bahwa p value = 0.00 (p < 0.05), demikian juga dengan hasil uji statistic Hubungan sikap masyarakat dengan Pengelolaan sampah diperoleh hasil p value = 0.00 (p < 0.05). Kesimpulan penelitian ini bahwa Ada hubungan bermakna Pengetahuan Masyarakat dengan Pengelolaan sampah, Ada Hubungan bermakna Sikap masyarakat dengan Pengelolaan sampah Di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap dan Pengelolaan Sampah Pendahuluan Pesatnya pertambahan penduduk, dan penggunaan lahan yang semakin meningkat akibat desakkan pembangunan akan mempunyai implikasi yang mempengaruhi sumber-sumber alam dan * Korespondensi : dmahyudin21@gmail.com 1 Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Palu kualitas lingkungan. Sejak tahun 1986, pemerintah telah memperlihatkan prioritas pentingnya sanitasi lingkungan dengan menciptakan sistem kompetisi antar daerah dalam meningkatkan dan menjaga kebersihan (Slamet 2000). Sampah adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia tetapi bukan biologis karena kotoran

22 HIGIENE VOLUM E 2, NO. 1, JANUARI APRIL 2016 manusia termasuk didalamnya dan umumnya bersifat padat (air bekas tidak termaksud didalamnya) (Azwar 2002). Faktor lain yang menyebabkan permasalahan sampah di Indonesia semakin rumit adalah meningkatnya taraf hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang persampahan dan juga partisipasi masyarakat yang kurang untuk memelihara kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya (Slamet 2000). Bersamaan dengan kenaikan jumlah penduduk, pendapatan juga mengalami kenaikan. Kenaikan pendapatan menyebabkan pola hidup konsumtif sehingga tingkat konsumsi kita meningkat, mulai dari makanan dan kemasannya. Limbah yang dihasilkan perorang makin besar padahal jumlah penduduk juga bertambah. Sementara itu pendapatan kita untuk menangani sampah masih terbatas. Akibatnya, didaerah pedesaan banyak sampah yang tertumpuk atau berserakan (Soemarwoto, 2001). Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat akibat yang dapat ditimbulkan oleh sampah, kurangnya biaya pemerintah untuk mengusahakan pembuangan sampah yang baik dan memenuhi syarat. Dari data yang diperoleh dari kantor Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala pada tahun 2014, jumlah penduduk sebanyak 2210 jiwa terdiri dari 497 kepala keluarga, 1146 laki - laki dan 1064 perempuan. Di Desa Loli Tasiburi terdapat 1 tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang memenuhi syarat sedangkan tempat pembuangan sampah sementara yang tidak memenuhi syarat terdapat 6 TPS ( Desa Loli Tasiburi, 2014). Dari survei awal yang dilakukan peneliti di Desa Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala sebagian besar masyarakat mengelola sampah dengan membakar atau membuang ke pinggiran pantai di desa tersebut, sehingga mengakibatkan pinggiran laut jadi kotor. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dengan Pengelolaan Sampah di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bertujuan untuk mengetahui Hubungan Variabel Bebas (Pengetahuan dan Sikap) dengan Variabel terikat (Pengelolaan Sampah). Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 s/d 20 Maret 2015 di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Masyarakat yang berada di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala sebanyak 2.210 Orang. Sampel dari penelitian ini yaitu sebagian Masyarakat yang ada di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Dalam penentuan besar sampel, diambil dengan menggunakan rumus Slovin sebanyak 96 masyarakat dimana pengambilan sampel di lakukan secara random yaitu mewakili keseluruhan jumlah Masyarakat yang mana setiap dusun dengan jumlah sampel sebagai berikut : Dusun 1 sebanyak 24 Masyarakat, Dusun II sebanyak 22 Masyarakat, Dusun III sebanyak 22 Masyarakat dan Dusun IV sebanyak 28 Masyarakat. Pengambilan sampel responden dilakukan dengan menggunakan sistem pengundian. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yaitu Pengetahuan, Sikap dan Pengelolaan Sampah. Pengetahuan Masyarakat adalah segala sesuatu yang diketahui dan dipahami oleh Masyarakat kepala keluarga tentang pengelolaan sampah, seperti mengetahui bagaimana cara pengelolaan sampah dari penampungan sampah, pemindahan sampah, pengangkutan sampah sampai dengan

VOLUM E 2, NO. 1, JAN UARI-APRIL 2016 HIGIENE 23 pembuangan akhir sampah. Cara ukur : Wawancara Alat ukur : Kuesioner Hasil ukur : Baik, (jika skor jawaban responden median)dan Kurang,(jika skor jawaban responden < median) Sikap Masyarakat adalah respon kepala keluarga tentang pengelolaan sampah, yang meliputi penampungan sampah/pewadahan, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah serta pembuangan akhir sampah. Cara ukur : Wawancara Alat ukur : Kuesioner Hasil ukur : Positif (jika skor jawaban responden median) dan negatif = jika skor jawaban responden < median Pengelolaan Sampah adalah Cara masyarakat menangani sampah mulai dari timbulan samapah, penampungan sampah/pewadahan, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah serta pembuangan akhir sampah ( TPA ). Cara ukur : Wawancara Alat ukur : Kuesioner Hasil ukur : Baik (jika skor jawaban responden median) dan Kurang (jika skor jawaban responden < median). Data sekunder dilakukan dengan cara melihat dokumen pada instansi terkait sesuai dengan kebutuhan data penelitian. Pengolahan Data Mengolah data dan menghitung semua jawaban responden kemudian diklasifikasikan sesuai variabel pengetahuan dengan kategori baik, cukup baik dan kurang baik, serta variabel sikap dengan kategori baik dan kurang baik dalam master tabel. Lalu memasukan data yaitu jawabanjawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program atau software komputer. Analisa Data Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat yaitu untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel pengetahuan dan sikap Masyarakat dalam pengelolaan sampah. Bivariat dengan menggunakan uji statistik ( Chi- Square ), α = (0,05) Penyajian Data Setelah dilakukan pengolahan data selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi yang menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan hasil penelitian. Hasil Gambaran Lokasi Penelitian Data mengenai pengetahuan tentang pengelolaan sampah yang diperoleh dari hasil penelitian disetiap Dusun sesuai dengan data dalam kuesioner. Tabel 1. Distribusi Pengetahuan Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Pengetahuan f Presentase (%) Baik 53 55,2 Kurang Baik 43 44,8 Jumlah 96 100 Sumber : Data Primer Maret 2015 Tabel 2. Distribusi Sikap Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala Sikap f Presentase (%) Positif 44 45,8 % Negatif 52 54,2 % Jumlah 96 100 Sumber : Data Primer Maret 2015

24 HIGIENE VOLUM E 2, NO. 1, JANUARI APRIL 2016 Tabel 3. Distribusi Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala Pengelolaan Sampah f Presentase (%) Baik 42 43,8 % Kurang 54 56,2 % Jumlah 96 100 Sumber : Data Primer Maret 2015 Tabel 4. Hubungan Pengetahuan Dengan Pengelolaan Sampah Oleh Masyarakat Di Desa Loli Tasiburu Kec. Banawa Kab. Donggala Pengetahuan Pengelolaan Sampah Baik % Kurang % Total % Baik 36 37.5 17 17.7 53 55.2 Kurang 6 6.3 37 38.5 43 44.8 Total 42 43.8 54 56.2 96 100 P Value 0.00 Tabel 5. Hubungan Sikap Dengan Pengelolaan Sampah Oleh Masyarakat Di Desa Loli Tasiburu Kec. Banawa Kab. Donggala Sikap Pengelolaan Sampah Baik % Kurang % Total % Postif 37 38.5 7 7.3 44 45.8 Negatif 5 5.2 47 49.0 52 54.2 Total 42 43.8 54 56.2 96 100 P Value 0.00 Pembahasan Hubungan Pengetahuan masyarakat Dengan Pengelolaan Sampah Banyaknya pengetahuan baik masyarakat disebabkan oleh faktor pendidikan dan komunikasi masyarakat. karena masyarakat yang berpendidikan SMA dan S1 lebih banyak sebab lebih tinggi jenjang pendidikan seseorang, pengetahuan yang mereka miliki lebih baik. Pada saat ini mereka bisa mengetahui informasi tentang sampah bisa didapatkan dari televisi, media cetak dan media informasi lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Wawan (2010). Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi penginderaan terhadap suatu objek, pengetahuan itu sendiri dipengaruhi faktor pendidikan formal.pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Sementara masyarakat yang mempunyai pengetahuan kurang baik tentang pengelolaan sampah, disebabkan karena kurangnya kemampuan mereka merespon tentang pernyataan melalui kuesioner yang diberikan oleh peneliti, dan kurangnya informasi yang mereka dapatkan tentang pengelolaan sampah. Hasil penelitian tersebut didukung juga oleh pendapat Meliono (2007), yang menyebutkan bahwa, pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa

VOLUM E 2, NO. 1, JAN UARI-APRIL 2016 HIGIENE 25 faktor, yaitu usia, tingkat pendidikan dan sumber informasi. Sikap masyarakat tentang pengelolaan sampah Sikap negatif masyarakat yang lebih banyak dibandingan dengan sikap yang positif, hal ini menunjukkan adanya hungan yang bermakna antara sikap dengan pengelolaan sampah oleh masyarakat, hal ini berdasarkan uji statistic yang dilakukan dengan hasil p value (0.00) < α (0.05). karena pengetahuan masyarakat lebih banyak negatif sehingga pengelolaan sampah juga kurang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo dan Azwar, Sikap seseorang terhadap suatu obyek adalah perasaan mendukung atau memihak ataupun perasaan tidak mendukung terhadap objek tersebut. Formulasi menurut Trustone sikap adalah derajad efek positif maupun efek negatif yang dikaitkan dengan suatu objek psikologis (Azwar 2008). Keaktifanmasyarakatdalam menjaga kebersihan disekitar lingkungannya dan membuang sampah pada tempat pembuangan sampah.guna tercapainya keaktifan masyarakat pada penyuluhan pengelolaan sampah diperlukan dukungan positif dari petugas kesehatan. Konsep ini sesuai dengan konsep perilaku yaitu K-A-P (Knowledge-Attitude-Practice) yakni pengetahuan menjadi dasar bagi terbentuknya perilaku. Hal ini didukung L.W Grenn yang menjelaskan bahwa perilaku terbentuk dengan didahului oleh faktor pendahulu (predisposing factor) seperti sikap disamping nilai, persepsi dan keyakinan, faktor pemungkin seperti sumberdaya, keterjangkauan, dan pendorong seperti sikap dan keterampilan petugas kesehatan atau teman. (Notoatmodjo 2005) Masyarakat yang menunjukan sikap negatif tentang pengelolaan sampah,disebabkan masyarakat yang kurang memperhatikan lingkungan sekitar dan tidak memperhatikan kebersihan lingkungan dilihat dari masih banyak sampah bersebaran di pesisir pantai. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian menunjukkan masyarakat yang mendukung untuk mengikuti pengelolaan sampah yang menunjukkan hasil bahwa masyarakat yang memiliki sikap negatif lebih banyak disbanding masyarakat yang memiliki sikap positif. Sementara Masyarakat yang menunjukan sikap positif dikarenakan kemampuan merespon dan menerima pernyataan tentang sikap melalui kuesioner meliputi pengetahuan, tujuan dan manfaat dari pengelolaan sampah. Hal tersebut dilihat dari hasil kuesioner yang telah mereka jawab, untuk pertanyaan yang mengenai masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan cara membuang sampah pada tempat pembuangan sampah, karena mereka mengetahui bahwa pentingnya kebersihan lingkungannyayang sangat memberikan keuntungan yang banyak bagi masyarakat. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat di tarik kesimpulan bahwa terdapat Hubungan yang bermakna Pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pengelolaan sampah di Desa Loli Tasiburu Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Daftar Pustaka Azwar, A. 2002. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara Sumber Widya. Data Kantor Desa Tahun 2014, Jumlah Penduduk dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Donggala Gilbert M, Prihanto D, Dam Suprihatin A, 1996 Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup Dan Wall Chart. Buku Panduan Pendidikan Lingkungan Hidup, Pppgt/Vedc, Malang. Hermawanto H, 2010. Menyiapkan Karya Tulis Ilmiah. Trans Info Media. Jakarta. Manik, K.E.S. 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Djambatan. Jakarta. Notoatmodjo. S, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni, Jakarta : Rineka Cipta, Hal: 146,148 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, Hal: 48, 68, 92,, 116, 131 Sabarguna, Boy S. 2008. Analisis pada Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Slamet J,S 2002. Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada Universitas Press, Yogyakarta.. 2000. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

26 HIGIENE VOLUM E 2, NO. 1, JANUARI APRIL 2016 Sumarwoto, O., D. Silalahi, dan S. Sukimin. 2001. Menanganinya Harus Ada Langkah Nyata: Waduk & Danau Kini Terancam Punah. http://www.kompas.com. *22 Desember2014+. Standart Nasionalindonesia Nomor Sni-19-24-54-2002 Tentang Tatacara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, Badan Standar Nasional (BSN). Syafrudin dan Priyambada I.B. 2001. Pengelolaan Limbah Padat. Semarang: Fakultas Teknik UNDIP.