SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PERGURUAN TINGGI. Dudung Juhana STIE Pasundan Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

II.TINJAUAN PUSTAKA. dari kemampuan, motivasi dan kesempatan ( Robbins, 1996 ). Menurut Ramlan dan Ismulyana ( 2005 ), kinerja pelayanan dan

ISO Nur Hadi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

MANAJEMEN MUTU TERPADU

Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi dan liberalisasi pasar modal dunia

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA International Organization for Standardization (ISO)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan teknologi yang makin meluas di

BAB II LANDASAN TEORI. dengan Total Quality Manajemen (TQM). Manajemen ini dilaksanakan guna

Analisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. hambatan. Keterbukaan ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. Situasi persaingan ekonomi global saat ini sudah sedemikian tajam dan

MIA APRIANTHY ( )

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

BAB 1 PENDAHULUAN. dan harapan pelanggan yang semakin meningkat. Melihat kondisi ini, tidak ada pilihan lain lagi bagi instansi untuk bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. 9001:2000. Konsep Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 lahir

PENERAPAN SNI DI PT. PACIFIC MEDAN INDUSTRI DIPERSENTASIKAN OLEH EVIYANTI TARIGAN (MANAGEMENT REPRESENTATIVE) & SUDARI (MANAGER QC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

STUDI TERHADAP STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR QUALITY CONTROL PADA SISTEM MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM UNTUK MEMENUHI SERTIFIKASI QMS

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

STANDAR TEKNIK dan MANAJEMEN (3) Dr. Dian Kemala Putri

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PADA PT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas produk dan jasa pada perusahaan bertambah. Satu hal yang sangat berarti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu

DETERMINAN KINERJA AKADEMIK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNNES. Joko Widodo 1

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

B A B I PENDAHULUAN. komponen bangsa sepakat mencantumkan angka 20% sebagai angka keramat bagi

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari baik dari sektor swasta maupun pemerintah. Pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, sudah banyak perusahaan atau lembaga-lembaga

Apakah ISO 9001 bermanfaat??

Standar Kualitas Internasional

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dimasa yang akan datang (Rivai, 2004:35). Proses bisnis sumber daya manusia berkaitan dengan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ABSTRACT. Keywords: ISO 9001:2008

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara sehingga muncul slogan Quality is everybody business, dimana

ANALISIS MANAJEMEN KUALITAS DENGAN PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) BERBASIS DEMING PRIZE

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Univ ersitas Indonesia

Sistem Penjaminan Mutu Internal sebagai Enabler Tercapainya Kampus Unggul di STIE Perbanas Surabayaq

BAB I PENDAHULUAN. natural gas/lng) terbesar di dunia. Berdasarkan artikel pada Harian Kompas,

COMPANY PROFILE PT. Cahaya Omega Solusindo Omega Solution, Management Consulting, HR Training, Product Sertification

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Hubungan Kreativitas dan Inovasi dalam Kewirausahaan dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraannya adalah dihasilkan output dan outcome yang bermutu.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. kode etik dan standar, yang dapat menyebabkan pasien puas (Muninjaya, 2011).

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dunia saat ini mulai melakukan penghapusan bea

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di Asia Tenggara atau Asean Free Trade Area (AFTA) Tahun 2003 serta Asia

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan Industri makanan dan minuman di Indonesia pada saat ini semakin

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROSES PENERAPAN PENJAMINAN MUTU PADA UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BADAN PENJAMINAN MUTU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irma Riswanti, 2013

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

Quality Management. D Rizal Riadi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Majalah Bisnis dan Iptek Vol.8, No. 2, Oktober 2015, 85-91 Juhana, Sistem Manajemen Mutu 2015 SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PERGURUAN TINGGI Dudung Juhana STIE Pasundan Bandung Email: dudung@stiepas.ac.id Abstract A product can have a quality or in accordance with our quality standards that have been determined. Standardization of the quality of a product includes raw materials and finished goods quality. SSM application of ISO 9001:2008 for the quality of education can confirm its existence as one of the supporting unit must have a world-class qualification. Improved quality of service with reference to the international standards that are packed with quality management system (Quality Managment System) standard ISO 9001:2008 lead to a positive impact for college. Keywords: quality management system; college Abstrak Sebuah produk dapat memiliki mutu atau kualitas apabila sesuai dengan standarisasi yang telah ditentukan. Standarisasi mutu tersebut mencakup bahan baku sebuah produk dan mutu setelah barang jadi. Penerapan SSM ISO 9001 : 2008 terhadap mutu pendidikan dapat meneguhkan eksistensinya sebagai salah satu unit penunjang yang harus memiliki kualifikasi berkelas dunia. Perbaikan mutu layanan dengan merujuk pada standar internasional yang dikemas dengan sistem manajemen mutu (Quality Managment System) berstandar ISO 9001 : 2008 menimbulkan dampak positif bagi perguruan tinggi. Kata kunci: sistem manajemen mutu; perguruan tinggi 85

PENDAHULUAN Sebuah produk dapat memiliki mutu atau kualitas apabila sesuai dengan standarisasi yang telah ditentukan. Standarisasi mutu tersebut mencakup bahan baku sebuah produk dan mutu setelah barang jadi. Briscoe et al., (2005) mengemukakan bahwa mutu merupakan kesesuaian dengan apa yang diisyaratkan dengan efektivitas dari seluruh komponen dalam organisasi. Escanciano (2001) berpendapat bahwa Total Quality Management (TQM/Manajemen Mutu) merupakan sistem terstruktur dengan serangkaian alat, teknik, dan filosofi yang didesain untuk menciptakan budaya perusahaan yang memiliki fokus terhadap konsumen, melibatkan partisipasi aktif para pekerja, dan perbaikan kualitas yang berkesinambungan yang menunjang tercapainya kepuasan konsumen secara total dan terus-menerus. Briscoe et al., (2005) mengemukakan TQM ialah sistem terstruktur dengan serangkaian alat, teknik, dan filosofi yang didesain untuk menciptakan budaya perusahaan yang memiliki fokus terhadap konsumen, melibatkan partisipasi aktif para pekerja, dan perbaikan kualitas yang berkesinambungan yang menunjang tercapainya kepuasan konsumen secara total dan terus-menerus. Perbaikan mutu layanan dengan merujuk pada standar internasional yang dikenal Sistem Manajemen Mutu (quality management system) berdasar ISO yang akhirakhir ini menjadi fokus perhatian banyak organisasi publik, ISO adalah Internasional Standard Organization yang hadir dalam beberapa seri. Untuk pelayanan publik seperti perpustakaan bisa menggunakan ISO 9001-2004 series, 86

yang pada bulan November 2008 sudah keluar seri terbaru yakni ISO 9001:2008. Dengan menerapkan SMM ISO, akan memberikan banyak dampak positif terutama bagi Perguruan Tinggi yang sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. Kualitas pelayanan jasa pada perguruan tinggi dengan memberikan penerapan kualitas pelayanan berstandar akan memberikan dampak pada kepuasan mahasiswa ((Mulyawan & Sidharta, 2013;2014). Dengan demikian peranan manajemen perguruan tinggi sangat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas bagi stakeholder. Sistem Manajemen Mutu Desain/pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan atau sering disebut dengan istilah Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 (M.N. Nasution, 2001). Berdasarkan pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa ISO 9001 merupakan salah satu dari seri ISO 9000 yang mengatur tentang Sistem Manajemen Mutu, sehingga ISO 9001 sering disebut dengan SMM ISO 9001. Seri 9001:1994 lebih fokus pada proses manufacturing dan sangat sulit diaplikasikan pada organisasi bisnis kecil karena banyaknya prosedur yang harus dipenuhi. Karena ketebatasan inilah, maka technical committee melakukan tinjauan atas standar yang ada hingga akhirnya lahirlah revisi ISO 9001:2000 yang merupakan penggabungan dari ISO 9001, 9002, dan 9003 versi 1994 (Lee et al,. 2009). Pada perkembangan berikutnya, seri ISO 9001:2008 lahir sebagai bentuk penyempurnaan atas revisi tahun 2000. Adapun perbedaan antara seri ISO 9001: 87

2000 dengan ISO 9001:2008 secara signifikan lebih menekankan pada efektivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika pada seri ISO 9001:2000 mengatakan harus dilakukan corrective dan preventive action, maka seri ISO 9001:2008 menetapkan bahwa proses corrective dan preventive action yang dilakukan harus secara efektif berdampak positif pada perubahan proses yang terjadi dalam organisasi. Selain itu, penekanan pada kontrol proses outsourcing menjadi bagian yang disoroti dalam seri terbaru ISO 9001 ini. Manfaat Penerapan Standar SMM ISO 9001:2008 Pada Perguruan Tinggi SMM menurut Feng et al., (2008) dengan standar ISO dapat dilihat dari tiga dmensi, yaitu perencanaan sertifikasi ISO, komitmen organisasi atau perusahaan terhadap mutu, dan penerapan prosedur standar. Menurut Djatmiko dan Jumaedi (2011:3-4), manfaat penerapan SMM ISO adalah : 1. Meningkatkan daya saing keluaran/lulusan yang dihasilkan, sehubungan dengan era global yang tidak mengenal batas wilayah (borderless world), 2. Merupakan jaminan kualitas output dan proses yang konsisten, 3. Meningkatkan produktivitas, efisiensi, efektifitas operasional, dan mengurangi biaya yang ditimbulkan karena layanan yang buruk/cacat (reject) atau layanan bermutu rendah, 4. Sistem kerja menjadi standar kerja yang terdokumentasi, 5. Meningkatkan motivasi, moral dan kinerja karyawan karena adanya kejelasan tugas dan wewenang (job description) serta hubungan antar bagian yang terkait, 6. Sebagai alat analisa pesaing, 88

7. Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pengguna lulusan, 8. Meningkatkan komunikasi internal, 9. Nilai kompetisi dan image positif institusi, 10. Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko, dengan konsistensi secara terus menerus dan adanya kemampuan telusur suatu keluaran lulusan dan pelayanan. Sedangkan Manfaat penerapan ISO 9001 menurut dokumen WQA-SEA (2012) yaitu : 1. Peningkatan kepuasan pelanggan Consistency of Quality Product/Service System dirancang sesuai dengan kebutuhan customer 2. Pengakuan & Promosi Pengakuan secara International Brand image/ good perception. 3. Sistem & Prosedur yang baku Sistem terdokumentasi dalam Prosedur & Instruksi Kerja Mutu Proses, Produk/Layanan & Sumber Daya yang terkendali dan konsisten 4. Peningkatan Kinerja proses/ Improvement KESIMPULAN Penerapan SSM ISO 9001 : 2008 terhadap mutu pendidikan dapat meneguhkan eksistensinya sebagai salah satu unit penunjang yang harus memiliki kualifikasi 89

berkelas dunia. Perbaikan mutu layanan dengan merujuk pada standar internasional yang dikemas dengan sistem manajemen mutu (Quality Managment System) berstandar ISO 9001 : 2008 menimbulkan dampak positif terutama bagi perguruan tinggi yaitu sebagi berikut : 1. Meningkatkan daya saing setiap lulusan yang dihasilkan. 2. Meningkatkan mutu manajemen pendidikan terhadap resiko, dengan konsistensi secara terus menerus dan adanya kemampuan telusur suatu keluaran lulusan dan pelayanan. 3. Memastikan bahwa produk kelulusan dan layanan yang profesional, ahlak mulia, handal, dan berkualitas baik. 4. Meningkatkan citra pendidikan tinggi dan kredibilitas diantara pemimpin yayasan, rektor, mahasiswa, calon mahasiswa, dan masyarakat. 5. Memastikan continous improvment of the academic quality berjalan sesuai dengan sasaran mutu pendidikan tinggi, dengan demikian peningkatan mutu manajemen tinggi dapat tercapai sesuai dengan target perguruan tinggi. REFERENSI Briscoe, J. A., Fawcett, S. E., & Todd, R. H. (2005). The implementation and impact of ISO 9000 among small manufacturing enterprises. Journal of Small Business Management, 43(3), 309-330. BS EN ISO 9001 : 2008 ANNEX.B. changes between ISO 9001 : 2000 and ISO 9001 : 2008. Worldwide Quality Assurance, London. Dokumen ISO 9001:2008. Escanciano, C., Fernández, E., & Vázquez, C. (2001). Influence of ISO 9000 certification on the progress of Spanish industry towards 90

TQM. International Journal of Quality & Reliability Management, 18(5), 481-494. Feng, M., Terziovski, M., & Samson, D. (2007). Relationship of ISO 9001: 2000 quality system certification with operational and business performance: A survey in Australia and New Zealand-based manufacturing and service companies. Journal of Manufacturing Technology Management, 19(1), 22-37. International Standard Quality Management Systems-Requirement (4th ed) 2008 http://www.bis.org.in/iso_dis_9001.pdf Mulyawan, A., & Sidharta, I. (2013). Analisis Deskriptif Pemasaran Jasa Di STMIK Mardira Indonesia Bandung. Jurnal Computech & Bisnis, 7(1), 42-55. Mulyawan, A., & Sidharta, I. (2014). Determinan Kualitas Layanan Akademik Di STMIK Mardira Indonesia Bandung. Jurnal Computech & Bisnis, 8(1), 13-24. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi 91