MELAYU YANG CINA CINA TAK MELAYU



dokumen-dokumen yang mirip
MASYARAIZAT LANON -7-

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat. Indramayu disebut dengan kota mangga karena Indramayu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Potensi perpustakaan umum dalam menciptakan modal sosial di seluruh

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pesisir pantai barat. Wilayah budaya pantai barat Sumatera, adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB.I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MELAYU SEBAGAI AKAR TRADISI NUSANTARA. Harnojoyo. S.sos (Plt. Walikota Palembang)

BAB I PENDAHULUAN. peran orang tua sebagai generasi penerus kehidupan. Mereka adalah calon

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa daerah memiliki peran yang sangat penting dalam eksistensinya. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. para pendiri bangsa ini ketika merumuskan ide tersebut.

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS. persaudaraan antar keluarga/gandong sangat diprioritaskan. Bagaimana melalui meja

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

BAB VI PENGARUH MODAL SOSIAL TERHADAP TAHAPAN PEROLEHAN KREDIT MIKRO. 6.1 Pengaruh Modal Sosial terhadap Perolehan Kredit Mikro

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

BAB I PENDAHULUAN. karena hubungan-hubungan serupa itu mengandaikan sekurang-kurangnya satu

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. antarbudaya yang tidak terselesaikan. Dan lanjutnya, Umumnya orang menaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kompetisi yang ketat. Pengaruh budaya asing juga sangat membentuk kepribadian

BAB IV MAKNA PELAKSANAAN UPACARA ADAT ALAWAU AMANO BAGI KEHIDUPAN ORANG NOLLOTH. A. Mendiskripsikan Upacara Adat Kematian Alawau Amano

WAWASAN SOSIAL BUDAYA. Kehidupan Pedesaan Dan Perkotaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cerita rakyat sebagai folklor dalam tradisi lisan.

PERKEMBANGAN KEPURBAKALAAN DALAM MENUNJANG PROFIL KEARIFAN LOKAL DI DAERAH MALUKU. M. Nendisa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah mahkluk sosial yang dilahirkan dalam suatu pangkuan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, bahasa, budaya. Kemajemukan

BAB IV TINJAUAN TERHADAP PERUBAHAN MINAT MELAYANI DARI PERSPEKTIF PERUBAHAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Membangun Nasionalisme kebangsaan tidak bisa dilepas pisaahkan dari konteks

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan suatu sistem nilai yang berlaku dalam kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terdapat suatu aturan yang sudah disepakati dalam masyarakat tersebut. Salah satu

BAB V PENUTUP. Interaksi sosial pasca konflik yang terjadi di Maluku perlu mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

METODE PEMBELAJARAN BAHASA SASTRA Prosedur dan Kultur. Meyridah SMAN Tambang Ulang, Tanah Laut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB V KESIMPULAN. serba terbatas, dengan konsep pemisahan ruang antara napi laki-laki dengan napi

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

BAB I PENDAHULUAN. Lesbi merupakan suatu fenomena sosial yang tidak lagi mampu disangkal

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

LOKALITAS DALAM KARYA SASTRA SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN IDENTITAS. Muhamad Adji

PENDAHULUAN. satuan kekerabatan suatu ikatan yang dituturkan dalam sebuah cerita rakyat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang memiliki beberapa

BE ETHICAL AT WORK. Part 9

BAB I PENDAHULUAN. Budaya yang dimiliki seseorang sangat menentukan bagaimana cara kita

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk berbudaya mengenal adat istiadat yang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RINGKASAN

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia semakin menurun dari sosialisasi

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

Indonesia memiliki banyak suku bangsa, di mana setiap suku bangsa yang. melahirkan satu sudut pandang dan pola pikir tersendiri pada masyarakatnya,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB VII KESIMPULAN. dan berkembang di Kota Singkawang merupakan suatu fakta sosiologis yang tak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

PIDATO DUTA BESAR RI HARSHA E. JOESOEF

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

akibatnya fenomena seperti ini menjadi hal yang berdampak sistemik. Tawuran pelajar yang

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER. Muh.Anwar Widyaiswara LPMP SulSel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Bentuk modal sosial yang dikembangkan dalam koperasi Credit Union Tunas

Proses Komunikasi dalam Masyarakat

BAB V PENUTUP. Masjid Agung Demak mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

BAB VI KESIMPULAN. instrumentnya meraih legitimasi-legitimasi, namun juga menelisik kehidupan

Dinamika Kelompok dan Kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. homoseksual atau dikenal sebagai gay dan lesbian masih kontroversial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

B A B V P E N U T U P. Fakta-fakta dan analisis dalam tulisan ini, menuntun pada kesimpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

- 41 - MELAYU YANG CINA CINA TAK MELAYU Di rantau Natuna, hampir elisetiap daerah khususnya eli sentra-sentra perkotaan, komunitas Cina telah hidup dan menetap, mungkin sarna lamanya dengan komunitas Melayu itu sendiri. Tidak ada catatan pasti kapan sebenarnya komunitas Cina merietap dan mendiami rantau ini. Yang jelas sudah sangat lama dan mereka sudah beranak-pinak dan bercucu bahkan sudah pas dan hapal betul dengan dialek serta budaya masyarakat tempatan. Namun kemuelian sejauh mana telah terjaeli pembauran budaya dan berbagai aspek kehidupan lainnya, hingga kini belum pernah dilakukan sebuah penelitian. Satu catatan yang kelihatannya sangat menonjol, jika kita bicara komunitas cina, yaitu keberhasilan rnereka dalam menguasai hampir dalam segenap sentra ekonomi, mulai skala kecil hingga besar. Dan inipun sudah berlansung lama, sebab orang tua-tua kita dulu juga sudah bertoke dengan orang cina ini. Dan tanpa elisadari kini, mau tidak mau, suka atau tidak aktivitas ekonomi eli rantau ini banyak elitentukan oleh komunitas Cina.

Ran/all Berkabll/ Namun dalam tulisan ringan ini, yang ingin dikupas bukanlah aspek ekonomi atau lainnya melainkan sedikit melihat interaksi social budaya yang selama ini terjadi antara dua komunitas besar ini dan mencoba untuk melihat exses yang ditimbulkannya.. Semua mengakui bahwa kawasan Natuna adalah rantau Melayu atau tanah Melayu yang meskipun menrut susur gakur sejarah, saudara-saudara kita dari rantau Bugis telah banyak memberikan andil bahkan ikut mendirikan rantau ini. Dan kitapun paham rantau Melayu, dalam ranah idealnya adalah sebuah kawasan yang padat dan sarat dengan adat istiadat dan nilai-nilai budaya yang bertalian erat dengan nilai-nilai dan norma-norma ajaran Islam. Hingga para ilmua Melavu mengatakan bahwa dikatakan Melayu jika ia beragatna Islam, beradat budaya Melayu, dan bertutur Melayu. Jadilah di rantau ini jika kemudian ada komunitas Cina atau yang lainnya masuk agama Islam, disebut masuk Melayu atau sudah Melayu. Meskipun kenyataannya terbilang langka fenomena terse but. Dalam kacamata sosial sebetulnya interaksi dan pola hubungan yang terjalin erat antara dua komuniats ini sangatlah tidak ideal. Meskipun hingga kini belum pernah terjadi gejolak apalagi konflik antara komunitas, jikapun ada hanyalah dalam skala yang sangat kecil, tapi tidak mustahil pada suatu masa akan terjadi. Meskipun Melayu memeiliki karakter dasar adalah sebuah masyarakat yang tebuka memeiliki solidaritas yang tinggi dan sangat toleran, namun karen a pengikisan budaya oleh - 42 -

Melqyu yang Cina, Cina tak Melqyu pe.rkembangan zaman dan arus globalisasi serta hirnpitan berbagai problem kehidupan, budaya amuk, akan pecah di rantau ini seperti pernah terjadi di rantau Melayu lainnya. Dan tentu kita tidak berharap ini menjelma menjadi sebuah kenyataan. Disis lain persoalan yang tidak kalah pentingnya adalah telah terjadi oengnikisan nilai, erosi kultur yang dialami oleh komunitas Melayu itu sendiri. Bukan berarti kemudian dalam kontek ini kesalahan harus ditimpakan pada kawan-kawan kita dari komunitas Cina. Artinya refleksi internal harus segera dilakukan. Mengapa kemudian kita terjebak dan terseret dalam gelombang perubahan yang menghancurkan tatanan nilai dan budaya kita sendiri. Tidak adil sebetulnya jika untuk menyorot dan meyoal kemerosotan budaya, hanya membidik satu lingkaran yang ikut mempengaruhi perubahan tersebut. Pili han ini diambil agar lebih mudah dipahami dan kemudian mencoba menemukan solusi alternatifnya. Realitas yang sangat sederhana adalah ketika komunitas Cina melaksanakan perayaan hari-hari besarnya, maka orang Melayu justru banyak yang mabuk alias teller, mereka ikut bersenag-senang, pesta, main judi dan sejenisnya. Tentu dalam konteks kultur Cina hal tersebut adalah tradisi yap.g tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan mereka. Sambil menunggu jenazah semalam suntuk mereka melakukan aktivitas berjudi yang menurut mereka itu merupakan sebuah penghormtan bagi yang meninggal tersebut. Dan tentu dalam konteks ini pula 43 -

Rantau Berkabut kitapun harus menghormati dan menghargai adat buaday mereka. Tentu jika mau berapologi, tanpa perayaan Cina orangn Melayu kini banyak yang hobi mabuk dan main judi, tentu benar. Akan tetapi dalam pranata sosial rnasyarakat, lingkungan dan konstruksi sosial sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan masyarakat itu sendiri. J~di inilah akar problemnya, mengapa mereka yang berhari raya, lantas kita yang mabuk. Bahkan ada orang Melayu yang minum sekali setahun yakni ketika tiba perayaan Cina, yang katanya demi menghargai sebuah simbol so sial yang namanya kawan atau ternan. Tentu bagi mereka yang masih waras akan aneh kedengarannya, demi sebuah pertemanan atau perkawanan, kita rela merusak norma dan nilai-nilai budaya dan agama kita sendiri, dan tentunya inipun tidak mungkin dimasukkan dalam kerangka tingginya solidaritas yang dirniliki komunitas Melayu. Artinya Melayu yang Cina menemukan ruang letaknya, sebab telah terjadi kontaminasi budaya dalam berbagai aspek kehidupan.dan selanjutnya ketika prilaku Cina, dianggap sebagai faktior yang turut mengaburkan identitas kemelayuan kornunitas Melayu, maka faktor pendukung semisal strata social ekonomi yang tidak seimbang, exklusivitas, monopoli dan berbagai sikap minus lainnya hanya akan menjadi factor pemicu terjadinya sebuah disintegritas. Meskipun sekali lagi perlu - 44 -

Melqyu yang Cina, Cina tak Melqyu ditekankan ambiguitas atau kerancuan masyarakat Melayu merespon pola kultur dan budaya Cina tak sepenuhnya kesalahan ditimpakan pada si Cina. Sebab sebuah budaya, identitas dan norma ataupun nilai-nilai apa namanya, tidaklah dikatakan tangguh, eksis jika tidak teruji dilapangan ketika bersentuhan dengan adat budaya atau nilai-nilai diluarnya. lnilah seharusnya yang dipahami oleh komunitas Melayu, Kedepan hubungan dan interaksi yang masih ekxstrim antara dua komunitas ini seyogyanya harus dibenahi dan direkontruksi, agar nantinya ketika terjadi disharmonisasi tidak lantas dijadikan sebagai pembenaran untuk melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab. Tentunya dengan catatan bahwa komunitas ini, harus lebih mernbuka diri, interaksi social lebih ditingkatkan bukan hanya dalam wilayah produksi atau ekonomi semata, interaksi social, budaya bahkan dalam wilayah politik sekalipun. Komunitas Melayu hams membangun kesadaran kolektif bahwa meskipun Cina tak Melayu, Melayupun jangan sarnpai men-cina. Identitas ini harus dibangun dan dipertahankan kembali, tentu dengan catatan tetap menjalankan kultur inklusif, terbuka dan siap berinteraksi dengan segenap unsure budaya. Artinya saringan dan pelapisan budaya harus tetap dilakukan. Cina dengan segala dinamikanya haruslah dianggap sebagai sebuah asset berharga di rantau ini, rneskipun bukan berarti kita harus larut dalam ad at istiadat dan budaya rnereka. Marilah sama-sarna kita tanarnkan komitmen bahwa siapapun boleh hidup di rantau ini, asalkan rnenghargai dan rnengnhorrnati nilai-nilai, adat - 45 -

Rantau Berkabut istiadat dan budaya yang telah berurat berakar di bumi Melayu. Masyarakat Melayu pun jangan malu untuk mengatakan telah latah dan salah kaprakndalam mengartikan sebuah keterbukaan, semangat toleransi dan sebuah penghargaan. Tentu lain persoalan jika kita beaar-benar telah siap untuk menjadi Cina dan melepaskan seleuruh atribut serta identitas sebagai orang Melayu, sebab sudah menjadi kesepakatan seluruh alam Melayu di manapun berada, bahwa Melayu adalah Islam, berturut bahasa Melayu dan beradat budaya Melayu. - 46 -