PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENULISPUISI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 PAGAK KABUPATEN MALANG

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK JURNAL PRIBADI SISWA KELAS VIII-B MTS SUNAN KALIJAGA SENDURO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PS3 SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH I BLITAR TAHUN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

Mami Sulistyowati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI SISWA KELAS XI IA-1 SMA NEGERI 5 MADIUN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan mengkaji tentang metode penelitian. Bab ini terdiri dari

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Erli Yuliastutik Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci : peningkatan, kemampuan menulis puisi, teknik epigonal

BAB III METODE PENELITIAN

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KEMPAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SDN II KALIBATUR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA MELALUI METODE COPY THE MASTER KELAS IV SD NEGERI CEPOKO 1 NGRAMBE NGAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SDN SUMBERBENING 1 KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI OBSERVASI LINGKUNGAN.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN METODE AKROSTIK SISWA KELAS VI SD KARTIKA KOTA MAKASSAR. Syahrun. Kepala SD Kartika XX-1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU

BAB III METODOLOGI. masalah - masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Yaitu masalah

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (classroom reaseach).

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

BAB III METODE PENELITIAN

Setiana Solehah 1 dan Uyu Mu awwanah 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dengan melibatkan unsur-unsur yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SDTUMPAKKEPUH 02 BAKUNG BLITAR DENGAN TEKNIK PARTNER INTERVIEW

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL SISWA KELAS V SDN HARGOMULYO 2 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Penelitian ini sebagai sebuah upaya peningkatan kemampuan menulis puisi melalui teknik epigonal pada siswa kelas V SDN Hargomulyo 2 Ngawi Tahun Pelajaran 2012/2013. Penerapan teknik epigonal dalam penelitian ini memberikan rangsangan dengan mengambil salah satu atau beberapa unsur puisi yang telah jadi, kemudian mengganti kata-kata atau diksi sesuai dengan kreativitas dan imajinasi untuk mewujudkan karya puisi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, yang dalam rancangan penelitiannya dimulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian digunakan observasi dan penugasan. Hasil kegiatan pembelajaran menulis puisi siklus I, hasil rata-rata kelas 65.75, siswa yang belum mencapai KKM 6 siswa atau 30.00%, siswa yang telah mencapai di atas KKM 9 siswa atau 70.00%. Berdasarkan hasil refleksi seluruh tindakan pada siklus I masih ditemukan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan, maka penelitian ini perlu dilanjutkan dengan tindakan siklus II untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pada tindakan siklus II hasil yang dicapai siswa rata-rata kelas 78,79%, siswa yang belum tuntas 5 siswa atau 25%, siswa yang sudah tuntas 15 siswa atau 75%. Teknik epigonal dapat direkomendasikan kepada guru dalam upaya peningkatan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kata kunci: peningkatan, kemampuan, menulis puisi, teknik epigonal Untuk menumbuhkan dan meningkatkan sikap apresiasi terhadap sastra sejak dini peserta ditempuh suatu cara atau metode yang merangsang anak untuk gemar menulis puisi dengan demikian siswa diharapkan dapat meningkatkan daya apresiasi terhadap sastra. Yaitu penghayatan terhadap nilai seni yang terkandung dalam puisi tersebut. Nilai-nilai inilah yang nantinya dapat membentuk kehalusan budi seorang siswa. Akhirnya anak yang belajar menulis puisi akan memiliki rasa estetika yang memadai. Penelitian ini sebagai sebuah upaya peningkatan kemampuan menulis puisi melalui teknik NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 193

epigonal pada siswa kelas V SDN Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2012/2013. Penerapan teknik epigonal dalam penelitian ini memberikan rangsangan dengan mengambil salah satu atau beberapa unsur puisi yang telah jadi, kemudian mengganti kata-kata atau diksi sesuai dengan kreativitas dan imajinasi untuk mewujudkan karya puisi. Melalui teknik ini kemampuan siswa dalam menulis puisi akan dianalisis secara ilmiah melalui sebuah penelitian tindakan kelas. Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana telah diuraikan, masalah-masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut, (1) bagaimanakah peningkatan proses belajar menulis puisi dengan menggunakan teknik epigonal siswa kelas V SDN Hargomulyo 2 Ngawi tahun pelajaran 2012-2013? dan (2) bagaimanakah peningkatan hasil belajar menulis puisi dengan menggunakan teknik epigonal siswa kelas V SDN Hargomulyo 2 Ngawi tahun pelajaran 2012-2013? Hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi pengembangan pembelajaranan apresiasi puisi khususnya dan pembelajaran. Bahasa Indonesia pada umumnya. Lebih khusus lagi hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan untuk pengembangan puisi yang apresiatif di Sekolah Dasar. Selain itu, diharapkan hasil penelitian ini menambah dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan bahasa dan sastra Indonesia serta lebih mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan pembelajaran apresiasi puisi. Tujuan penulisan adalah pertama, tujuan menulis adalah menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa agar khalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru tentang berbagai hal yangdapat maupun yang terjadi di muka bumi ini, kedua, tujuan menulis adalah membujuk melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula pembaca dapat menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung yang dikemukakan. Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembaca dengan menggunakan gaya bahasa yang persuasif. Oleh karena itu, fungsi persuasi dari sebuah tulisan akan dapat menghasilkan apabila penulis mampu menyajikan dengan gaya bahasa yang menarik, akrab, bersahabat, dan mudah dicerna. Ketiga, tujuan menulis adalah mendidik. Melalui membaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terus bertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku seseorang. Orang-orang yang berpendidikan misalnya, cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi, lebih menghargai pendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih rasional. Keempat, tujuan menulis adalah untuk menghibur. Menghibur dalam komunikasi bukan monopoli media massa, radio, televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur khalayak pembacanya. Tulisantulisan atau bacaan-bacaan ringan yang kaya dengan anekdot, cerita dan pengalaman lucu bisa pula NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 194

menjadi bacaan penglipur lara atau untuk melepaskan ketegangan setelah seharian sibuk beraktivitas. METODE Pendekatan yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan Penelitian Kualitatif. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SDN Hargomulyo 2 Ngawi menggunakan teknik epigonal. Penggunaan teknik ini bertujuan untuk mengatasi masalah pembelajaran, yakni rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi. Berdasarkan karakteristik tersebut maka penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi dengan teknik epigonal. Penggunaan teknik epigonal dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2012-2013 karena siswa mengalami kesulitan dalam memulai, menyusun dan mengembangkan karya puisi. Ciri khusus PTK adalah adanya tindakan yang nyata. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami dan ditujukan untuk memecahkan permasalahanpermasalahan praktis. Tindakan tersebut adalah merupakan rencana kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Pada penelitian tindakan, kegiatan dilakukan dalam rangkaian siklus. Model ini pada hakikatnya berupa untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Empat kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu siklus. Apabila siklus pertama sudah dilanjutkan pada siklus berikutnya, namun apabila pada siklus pertama belum menunjukkan peningkatan yang signifikan akan dilanjutkan pada siklus kedua dan seterusnya. Proses pelaksanaan tindakan kelas ini merujuk pada pendapat Kemmis dan Taggart ( dalam Wiraatmadja, 2006: 66-67) yang menjelaskan tahap-tahap penelitian yang dimulai dari (1) menyusun perencanaan (plan), (2) melaksanakan tindakan, (3) pengamatan (observasi), dan (4) refleksi (reflection). Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Hargomulyo 2 Ngawi. Seluruh siswa berjumlah 20 anak dilibatkan dalam tindakan kelas oleh karena penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mengikuti alur pembelajaran yang sesungguhnya. Pertimbangan pemilihan siswa kelas V sebagai subjek penelitian, karena siswa kelas V mengalami permasalahan dalam kemampuan menulis puisi. Pada bagian ini dijelaskan secara rinci tentang langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang meliputi langkah persiapan dan pelaksanaan. Persiapan penelitian tindakan kelas meliputi kegiatan pengidentifikasian masalah yang terdapat di kelas, analisis tingkat keseriusan masalah, pemilihan masalah yang dipecahkan, dan penetapan kriteria keberhasilan pemecahan masalah yang dipilih. NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 195

Dengan demikian, penelitian tindakan kelas senantiasa diawali dengan penelitian awal ( preleminary studies). Pada penelitian ini tindakan awal dilakukan secara kolaboratif peneliti dan teman sejawat di SDN Kabupaten Ngawi. Untuk itu diperlukan kesiapan dari peneliti dan praktisi untuk menyamakan pemahaman dan penyikapan terhadap konsep pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik epigonal. Pada tahap ini ada 4 kegiatan yang dilakukan yakni (1) melakukan diskusi dengan teman sejawat tentang materi pembelajaran menulis puisi, (2) menetapkan rencana pembelajaran, (3) menetapkan pelaksanaan penilaian, (4) simulasi pembelajaran dan penilaian pada materi menulis puisi. Pelaksanaan penelitian ini menjelaskan tentang jumlah putaran (cycle) yang dilaksanakan dalam rangka memecahkan masalah yang telah ditetapkan dengan masingmasing putaran terdiri dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (implementasi), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Berdasarkan temuan permasalahan pada identifikasi awal, disusunlah rencana tindakan perbaikan dari masalah-masalah yang ditemui dalam proses pembelajaran menulis puisi. Penyusunan rencana tindakan ini berlandaskan pada prinsip kolaborasi antara peneliti dan teman sejawat pada materi menulis puisi. Adapun langkah yang dilakukan sebagai berikut. Pertama, peneliti dan guru bahasa Indonesia menyusun rencana dengan media model meliputi: (1) penetapan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran, (2) Menentukan materi atau bahan ajar, (3) menetapkan metode dan teknik pembelajaran, ( 4) menetukan media pembelajaran dan alat pearaga, ( 5) melakukan kegiatan pembelajaran yang berupa kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup, dan ( 6) evaluasi pembelajaran. Kedua,menyusun indikator dan kriteria pencapaian siswa dalam pembelajaran. Ketiga, menyusun pedoman pengamatan dan format pengamatan. Rencana kegiatan di atas disusun secara kolaboratif antara peneliti dan teman sejawat di SDN Kabupaten Ngawi. Hal ini sesuai dengan sifat penelitian tindakan kelas, yaitu bersifat kolaboratif partisipatoris. Praktisi perlu memahami secara komprehensif tentang strategi dan tindakan yang akan dilakukan. Kegiatan yang ditempuh sehubungan dengan maksud tersebut adalah melakukan diskusi antara peneliti dan praktisi tentang rencana tindakan dalam pembelajaran. Rencana tindakan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus. Setiap siklus ditetapkan masingmasing 1 kali pertemuan atau 3x35 menit. Peneliti dan praktisi secara kolaboratif merencanakan kegiatan pembelajaran setiap siklusnya. Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya mengacu pada rencana yang telah ditetapkan. Pada kegiatan ini merupakan realisasi dari rencana tindakan dan dilakukan secara kolaboratif dengan teman sejawat. Ada dua macam kegiatan yang dilakukan secara bersamaan antara guru dan peneliti yakni melaksanakan pembelajaran dan NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 196

evaluasi pembelajaran. Fokus tindakan setiap siklus berupa implementasi teknik epigonal dalam pembelajaran menulis puisi. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan tujuan untuk mendapatkan berbagai data yang diperlukan serta mengetahui kendala yang dihadapi guru dan siswa berkaitan dengan pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan pengamatan ini dimaksudkan mengetahui penerapan dan peningkatan pembelajaran menulis dengan menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan. Pada pelaksanaan tindakan, peneliti berkedudukan sebagai pengamat untuk memantau secara kritis dan objektif pelaksanaan pembelajaran serta untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan yang dilakukan oleh guru. Untuk mendapatkan hasil pengamatan yang komprehensif, peneliti menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sebelumnya. Pengamatan dilakukan mulai dari siklus pertama sampai tercapai tujuan pembelajaran. Hasil pengamatan ini didiskusikan oleh peneliti dan praktisi secara kritis dan seksama, kemudian hasilnya diperlukan untuk kepentingan refleksi. Pengamatan yang dilakukan dalam satu siklus akan memberikan masukan dan dijadikan dasar bagi penyususunan rencana tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Berhasil tidaknya tindakan yang diberikan dapat dilihat dari hasil pengamatan setiap siklus. Pada akhir tindakan setiap tahap pembelajaran, dilakukan kegiatan refleksi. Dalam kegiatan ini, peneliti dan praktisi mendiskusikan dan membahas secara kritis dan seksama hasil-hasil pengamatan maupun data penunjang lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran yang dilakukan. Hal-hal yang dibahas dan didiskusikan, yaitu (1) tindakan yang telah dilakukan, (2) perbedaan antara perencanaan tindakan dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, (3) kendala -kendala yang ditemui dalam pelaksanaan pembelajaran dan mencari solusinya, dan (4) melakukan interprestasi, pelaksanaan dan penyimpulan data yang diperoleh. Hasil refleksi ini memberi masukan bagi peneliti untuk menentukan sikap bagi pelaksanaan siklus berikutnya. Selain itu, hasil ini dijadikan dasar untuk menyusun rencana pembelajaran berikutnya sebagai tindakan perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan pembelajaran sebelumnya. Tindakan akan berhenti apabila telah mencapai indikator hasil pembelajaran yang telah ditetapkan. Refleksi dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berhasil atau tidak dikaitkan dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tahap refleksi dilaksanakan setiap berakhirnya satu tindakan. Pada tahap ini, hasil observasi yang berkaitan dengan proses dan hasil pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam diskusi adalah: (1) menganalisis pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan dari segi proses maupun hasil. ( 2) menyintesis hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 197

dilakukan dari segi proses maupun hasil, (3) memaknai hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan dari segi proses maupun hasil, (4) menyimpulkan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan dari segi proses maupun hasil. Dari hasil refleksi tersebut akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan keberhasilan tindakan. Dengan catatan jika masih diperlukan tindakan maka hasil refleksi digunakan untuk menyusun rencana tindakan berikutnya. Namun, jika tujuan pembelajaran sudah tercapai maka hasil refleksi hanya akan digunakan untuk memberikan rekomendasi bahwa penelitian tersebut telah dianggap cukup dan tidak perlu tindakan berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi dan wawancara pada kegiatan awal menunjukkan bahwa pembelajaran menulis puisi di kelas V SDN Hargomulyo 2 Ngawi belum dilaksanakan secara optimal. Pembelajaran menulis puisi masih dititikberatkan pada ceramah dan tugas-tugas saja. Siswa masih nampak mengalami kendala dalam pembelajaran ini. Dari hasil wawancara dengan siswa, pembelajaran menulis puisi yang pernah dilakukan dan dialami para siswa tersebut masih banyak mengalami kendala. Kendala itu diantaranya adalah (1) siswa mengalami kesulitan dalam hal pelajaran menulis puisi, (2) siswa mengalami kesulitan dalam menulis puisi sesuai dengan yang telah dibaca, (3) siswa kesulitan mengungkapkan kembali isi puisi, dan (4) siswa banyak mengalami kesalahan dalam pelaksanaan pembelajaran menulis puisi terutama dalam membuat simpulan akhir. Hal ini memunculkan fakta bahwa pembelajaran menulis puisi menjadi pembelajaran yang tidak menyenangkan bahkan ada sebagian anak yang benci terhadap pembelajaran ini. Berdasarkan beberapa temuan tersebut maka disusun suatu tindakan kelas untuk diterapkan pada pembelajaran menulis puisi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis puisi. Kegiatan menulis puisi dengan teknik epigonal adalah sebagai berikut, (1) tahap pramenulis (guru menyediakan contoh-contoh puisi, mengidentifikasi kemenarikan puisi, mengategorikan kemenarikan puisi, menentukan pola (frame) dari puisi yang disukai), (2) tahap menulis puisi (siswa dengan dibimbing guru menemukan pola dari puisi yang dipilih, siswa menggunakan contoh puisi yang dipilih untuk membangkitkan inspirasi dari puisi yang dipilih, siswa mencari pilihan kata/diksi yang sesuai, siswa menyusun diksi sesuai pola/style dari puisi yang dipilih untuk dijadikan puisi epigon, siswa membandingkan isi, susunan, dan bacaan puisi yang telah dibuat dengan puisi yang dicontoh). (3) tahap pasca menulis: (membacakan puisi hasil karyanya di depan kelas, menanggapi hasil karya siswa yang tampil, melakukan revisi atau editing, guru dan siswa menyimpulkan tentang menulis). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SDN NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 198

Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2012/2013. Adapun rincian dari hasil penelitian siklus I, dan siklus II yang memuat rata-rata skor proses dan hasil belajar siswa, Tabel 1 Data Hasil Tes dan Persentase Ketuntasan Pramenulis No Penilaian Rata-rata Prosentase Ketuntasan Keterangan 1. Pramenulis Awal 63,5 40% awal 2. Pramenulis Siklus I 69,0 65% meningkat 3. Pramenulis Siklus II 75,0 90% berhasil Tabel 2 Data Hasil Tes Saat menulis No Penilaian Aktivitas Kreativitas Partisipasi Nilai Keterangan 1. Awal 2,25 1,9 1,75 5,9 awal 2. 3. Tes Akhir Siklus I Tes Akhir Siklus II 2,35 2,2 1,95 6,5 meningkat 2,5 2,35 2,35 7,2 berhasil Tabel 3 Data Hasil Tes dan Persentase Ketuntasan Pascamenulis No Penilaian Rata-rata Persentase Ketuntasan 1. Awal 63,5 25% awal Keterangan 2. Tes Akhir Siklus I 65,75 55% meningkat 3. Tes Akhir Siklus II 73,00 75% berhasil Berdasarkan tabel tersebut, epigonal dapat meningkatkan dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil keterampilan menulis puisi siswa tes dan persentase ketuntasan belajar kelas V SDN Hargomulyo 2 pada masing-masing siklus terdapat peningkatan dan diakhir siklus II Ngawi pada tahun pelajaran hasil tes menunjukkan rata-rata telah 2012/2013. mencapai 73,00 dan persentase Hal ini membuktikan bahwa ketuntasan telah mencapai 75%. Hal pembelajaran menulis puisi dengan ini membuktikan bahwa teknik epigonal pada siswa kelas V pembelajaran menggunakan teknik NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 199

SDN Hargomulyo 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat dilaksanakan oleh guru dan memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran menulis puisi pada tingkat pemula. Dengan demikian aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah layak untuk mendukung keabsahan pelaksanaan penelitian. Dan hasil penelitian membuktikan sekaligus mendukung teori yang ada. Nilai yang dihasilkan siswa belum sesuai dengan yang diharapkan karena pada kegiatan pramenulis, guru masih banyak duduk di depan dan belum bisa menggiring siswa untuk mengidentifikasi puisi dan menjelaskan aspek kemenarikan puisi. Walaupun guru kadang-kadang sudah berkeliling tapi hendaknya mengelilingi kelas pada waktu proses mengidentifikasi puisi, sehingga tidak ada siswa yang main sendiri dan akhirnya dapat mengganggu siswa yang lain, selain itu siswa kurang mampu untuk mengetahui easpek-aspek kemenarikan puisi itu sendiri. Perhatian guru pada proses belajar mengajar masih kurang. Setelah memberi tugas guru melaksanakan aktivitas lain. Guru hendaknya memperhatikan kegiatan yang sedang berlangsung. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan terjadi peningkatan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan teknik epigonal siswa kelas V SDN Hargomulyo 2 tahun 2012/2013 Ngawi. Pada tahap awal kemampuan menulis puisiswa kelas V SDN Hargomulyo 2 tahun 2012/2013 masih rendah dan diperlukan upayaupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa serta perlu motivasi dari guru dalam pembelajaran menulis puisi. Pada tahap awal ini diperoleh data bahwa persentase siswa yang menyukai menulis puisi hanya 30%, yang tidak suka menulis puisi 70%,sedangkan persentase siswa yang membuat puisi sendiri 15%, yang meniru 25%, dan yang belum bisa membuat puisi 60%. Tahap ini merupakan fase persiapan menulis. Namun kadang keberadaan fase ini tidaklah terasa. Untuk menulis yang sederhana seperti puisi bebas, atau memo, keberadaan fase ini tidaklah terasa. Tetapi ketika menulis sesuatu yang relative komplek dan serius, tahap persiapan sangat terasa dan perlu. Pada tahap awal, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yakni menulis puisi. Guru juga memberikan penjelasan tentang unsur-unsur puisi dan kemenarikannya. Guru memberi motivasi agar siswa berusaha untuk belaja rmenulis puisi dan berusaha senang menulis puisi. Guru memperkenalkan teknik baru dalam menulis puisi kepada siswa, dan respon siswa terlihat antusias untuk mengikuti. Guru kemudian menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan siswa. Pada siklus I terjadi peningkatan kemampuan menulis puisi tahap menulis dengan menggunakan teknik epigonal pada siswakelas V SDN Hargomulyo2 Ngawi tahun pelajaran 2012-2013.Pada tahap menulis ini, guru menjelaskan cara menulis puisi NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 200

dengan teknik epigonal dan langkahlangkahnya. Selanjutnya guru menjelaskan unsur-unsur pembentuk puisi agar siswa mengetahui puisi yang baik. Guru membentuk kelompok dan membagikan LKS. LKS berisi panduan yang akan dilakukan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Siswa mengerjakan tugas secara kelompok. Kerja kelompok diawali dengan menelaah contoh-contoh puisi paling sedikit 6 contoh. Kemudian masing-masing kelompok menentukan salah satu judul yang disukai dan dijadikan epigon dalam pembuatan puisinya. Siswa terlihat asyik dalam membuat puisi yang sudah ada contohnya. Guru terlihat aktif dalam membimbing kerja kelompok siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan teknik epigonal pada siswa kelas V SDN Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2012-2013. Tahap ini menulis puisi merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan buram yang dihasilkan. Kegiatan ini terdiri atas penyuntingan dan perbaikan. Pada akhir tahap ini dilakukan penilaian terhadap hasil prestasi siswa dengan aspek penilaian meliputi: (1) isi (2) diksi, (3) rima, dan (4) struktur. Penelitian dalam upaya perbaikan pembelajaran dilakukan dengan 2 siklus. Berdasarkan hasil uji kompetensi pada akhir diperoleh nilai rata-rata kemampuan73%, dan persentase ketuntasan sebesar 75% dari seluruh siswa kelas V SDN Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2012-2013 menunjukkan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran sudah memenuhi kriteria atau indikator keberhasilan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam belajar sudah dapat diklasifikasikan baik, jadi dapat dikatakan aktivitas siswa sudah dianggap baik. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menulis puisi dengan teknik epigonal pada siswa di kelas V SDN Hargumulyo 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2012/2013 dilaksanakan oleh guru dan dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi serta hasil penelitian ini memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran menulis puisi pada tingkat pemula. Berdasarkan hasil temuan dan kesimpulan dari penelitian tentang menulis puisi dengan teknik epigonal ini maka disampaikan saran-saran sebagai berikut. Bahwa guru sebagai ujung tombak peningkatan mutu pendidikan agar selalu ditingkatkan profesionalnya melalui berbagai kegiatan yang relevan, work shop, pelatihan secara terprogram, intensif, secara merata. Agar pengelola pendidikan memotivasi guru melalui diadakan lomba karyatulis ilmiah bagi guru khususnya tentang inovasi pembelajaran yang dilaporkan berupa penelitian tindakan kelas secara berkala. Pembelajaran aktif dengan menggunakan teknik epigonal sebagai paradigma baru dalam pelaksanaan KTSP belum diketahui dan dilaksanakan secara luas oleh guru maka perlu disosialisasikan. Untuk kepala sekolah agar kepala sekolah terus memotivasi guru untuk meningkatkan kompetensinya melalui berbagai kegiatan diskusi, work shop, pelatihan secara terprogram maupun melalui peningkatan pendidikan. Agar lebih NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 201

meningatkan guru untuk melaksanakan kegiatan KKG sekolah guna memecahkan persoalan pembelajaran disekolah dan berdiskusi melaksanakan PTK secara kolaboratif, jika perlu membantu dana untuk pelaksanaan PTK. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik epigonal dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas V maka hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang biasa dikembangkan pada materi pembelajaran lain untuk meningkatkan kemampuan siswa asalkan model disesuaikan dengan materi pembelajaran, karakteristik siswa, model dan kompetensi guru. Guru hendaknya selalu meningkatkan kompetensinya melalui KKG, pendidikan formal maupun non formal dan banyak membaca, banyak menulis berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak terhadap keberadaan guru maka sebagai guru harus mampu mengikuti perkembangan iptek untuk meningkatkan pembelajaran. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan teknik pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menulis. Penelitian ini masih dapat dikembangkan pada materi lain atau materi yang sama dengan teknik yang lain. Tarigan, H. G. 2003. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Waluyo, H.J. 2001. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Waluyo, H.J. 2008. Pengkajian dan Apresiasi Puisi. Salatiga: Widya Sari Press. Wiriaatmaja, S. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. DAFTAR RUJUKAN Suparno, Yunus, M. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 202