BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Kelayakan Ekonomi Rencana Pembangunan Jalan Sejajar Jalan Sapan - Buah Batu Bandung

ANALISIS BIAYA SIKLUS HIDUP DAN PENENTUAN TITIK AREA BLACK SPOT DI JALAN SUPRATMAN KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL PASURUAN

3.1 GARIS BESAR LANGKAH KERJA

Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam Samarinda

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan sebagai bagian dari sektor transportasi memiliki peran untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Pendahuluan. Rumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL KRIAN-GEMPOL

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghindari pemborosan dana, semestinya suatu proyek terutama

Studi Kelayakan Jalan Arteri Lingkar Luar Barat Surabaya

Tabel 6.17 Nilai Waktu saat Forecasting

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pada bab ini akan dijelaskan langkah

Studi Kelayakan Jalan Arteri Lingkar Luar Barat Surabaya

TESIS ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL BENOA-BANDARA-NUSA DUA A.A. ASTRI DEWI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PRASYARAT GELAR... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. UCAPAN TERIMAKASIH...

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNGAN FLYOVER MELINTANG REL KERETA API

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN FLYOVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN REL KERETA API DI PETERONGAN JOMBANG DITINJAU DARI SEGI EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Transportasi memegang peranan penting dalam perkotaan dapat salah satu

ANALISIS EKONOMI DARI RENCANA JALAN TOL YOGYAKARTA - KLATEN DENGAN METODE RASIO MANFAAT BIAYA

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN FLY OVER PASAR KEMBANG DARI SEGI EKONOMI. Disusun oleh: Wahyu Kartika Sari ( )

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR GRAFIK...

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL KRIAN - GEMPOL

RISKI RAMADHAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN TUGAS AKHIR I - 1. D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

ANALISA INVESTASI PEMBANGUNAN JALAN PALANGKA RAYA BUNTOK KABUPATEN BARITO SELATAN PROPINSI KALIMANTAN TENGAH

Perancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta Sta Kota Bandung Untuk Masa Pelayanan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS BIAYA-MANFAAT SOSIAL PERLINTASAN KERETA API TIDAK SEBIDANG DI JALAN KALIGAWE, SEMARANG TUGAS AKHIR

STUDI KELAYAKAN SECARA EKONOMI PADA PROYEK MONOREL KOTA BANDUNG KORIDOR TRANS CIKAPUNDUNG

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

ANALISIS EKONOMI DAN KINERJA JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN RUAS JALAN SOLO - SRAGEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

Studi Kelayakan Pembangunan Flyover Di Simpang Gedangan Sidoarjo Di Tinjau Dari Segi Lalu Lintas Dan Ekonomi Jalan Raya

BAB II DASAR TEORI. Tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut ini.

BAB III METODOLOGI. Persiapan. Pengamatan Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Alternatif Pendekatan Masalah. Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder

Tugas Akhir D4 TPJJ 2013 BAB I PENDAHULUAN

ANALISA KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL PEMALANG BATANG

STUDI KELAYAKAN JALAN ALTERNATIF SIRING LAUT PERTAMINA KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN

KAJIAN EKONOMI KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN KONSTRUKSI PERKERASAN KAKU (STUDI KASUS JALAN RAYA PKT.EBL-02 TOHPATI - KUSAMBA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 14 TAHUN 2006 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Studi Kelayakan Pembangunan Fly Over Jalan Akses Pelabuhan Teluk Lamong Ditinjau dari Segi Lalu Lintas dan Ekonomi Jalan Raya

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Jalan adalah sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

Gambar 1.1 Pertumbuhan PDRB Provinsi Sumbar Tahun (%) Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat (2015)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS INVESTASI PADA JASA PENYEWAAN PERANCAH SCAFFOLDING DI KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EVALUASI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN GARUDA WISNU KENCANA DI KABUPATEN BADUNG BALI

STUDI KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDUL

TKS 7338 EKONOMI TRANSPORTASI Dr. GITO SUGIYANTO, S.T., M.T.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tugas Akhir BAB I. PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 14 TAHUN 2006 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan

BAB I PENDAHALUAN I.1. Tinjauan Umum

Jurnal Spektran Vol.4, No.1, Januari 2016

FEASIBILITY STUDY PEMBANGUNAN JALAN DARI TERMINAL MASARAN - RINGROAD BANGKALAN

Sumber: Automology.com. Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 10 JANUARI 2018

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,

NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA)

TUGAS AKHIR ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN JALAN ARTERI RAYA SIRING-PORONG. Oleh : Giscal Dwi Sagita

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

Evaluasi Ekonomi Investasi Infrastruktur

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI MANFAAT PEMBANGUNAN JALAN ALTERNATIF BERDASARKAN ANALISA CONSUMER SURPLUS PADA RUAS JALAN KUALA TUHA - LAMIE

E:mail :

BAB I PENDAHULUAN. manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah

STUDI KELAYAKAN JALAN ALTERNATIF SIMPANG KALI PENTUNG NGLANGGERAN - PUTAT KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

Kata kunci: Aspek teknis dan ekonomis, analisa ekonomi teknik, dan batu bara.

BAB III METODOLOGI III-1

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalan Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan) 2.2 Kajian Mengenai Biaya Siklus Hidup Jalan Suatu pembangunan pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan yang berpijak pada analisis dari berbagai aspek untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dengan hasil yang terbaik. Kodoatie (1995) membagi aspek-aspek tersebut ke dalam empat tahapan yakni tahapan studi, tahapan perencanaan, tahapan pelaksaaan dan tahapan operasi dan pemeliharaan. Dalam tahapan tersebut secara umum meliputi beberapa aktivitas yaitu: a. Ide atau sasaran yang ingin dicapai. Pada tahap awal ini merupakan cikal bakal suatu kegiatan pembangunan biasanya muncul dari para stakeholder baik pemerintah atau masyarakat maupun dari kalangan swasta, misalnya ingin membangun jalan baru, pembuatan jembatan, gedung dan lainnya. b. Pra studi kelayakan. Pada tahap ini, ide atau sasaran dianalisis dengan maksud apakah bisa dilanjutkan dengan analisis yang lebih detail dan komprehensif. Analisis awal yang dilakukan biasanya berupa analisis dari aspek teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan yang menghasilkan kesimpulan layak atau tidak layak suatu ide dilanjutkan namun lokasi kegiatan masih belum spesifik dan bisa saja berubah. c. Studi kelayakan. Tahap berikut ini akan dikerjakan jika sekiranya hasil rekomendasi dari para studi kelayakan menunjukkan arah positif, sehingga kemudian dikompilasi semua data primer dan data sekunder yang JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 5

diperlukan dengan lengkap sehingga analisis teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan dilaksanakan dengan lebih detail dan menyeluruh sehingga diperoleh kesimpulan yang matang dari beberapa alternatif pembangunan tersebut beserta penentuan lokasi kegiatan yang sudah spesifik dibanding para studi kelayakan. d. Seleksi perancangan. Pada tahap ini diseleksi hasil rekomendasi studi kelayakan dari beberapa alternatif yang diajukan untuk dilanjutkan dengan detail desain. e. Detail desain. Detail konstruksi bangunan, RAB (Rencana Anggaran Biaya), gambar rencana, serta RKS (Rencana Kerja dan Syarat) merupakan hasil-hasil yang akan didapat pada pelaksanaan detail desain ini. f. Pelaksanaan fisik. Merupakan tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan berupa perwujudan dari detail desain menjadi suatu bangunan sipil rencana sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari pemilik pekerjaan. g. Operasi dan pemeliharaan. Merupakan kegiatan rutin berjangka yang dilakukan agar suatu konstruksi dapat awet selama dioperasikan. Dari ketujuh tahapan tersebut posisi studi kelayakan mendapat porsi yang penting karena terdapat dua tahap yang bertujuan sama bagi suatu rencana pembangunan yaitu pra studi kelayakan dan studi kelayakan. Perbedaan keduanya pada situasi tertentu, kadang tak terlalu jauh, misalnya saja pada perencanaan pembangunan yang biayanya tidak besar (di bawah 50 milyar), sehingga meski langsung dilaksanakan studi kelayakan tanpa evaluasi pendahaluan atau pra studi kelayakan sudah cukup memadai bagi kelanjutan kegiatan. Analisis ekonomi teknik atau ekonomi rekayasa yang terdapat pada pra dan studi kelayakan dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu : a. Kelayakan ekonomi, dalam analisis ini lebih didasarkan kepada manfaat yang akan diperoleh masyarakat jika pembangunan fisik (proyek) dilaksanakan. Nilai ekonomi suatu proyek dihitung dari manfaat langsung bagi kepentingan umum, biasanya berwujud penghematan atau efisiensi JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 6

yang dinominalkan dalam mata uang berlaku yang bisa diberikan karena realisasi dari proyek tersebut b. Kelayakan finansial, tujuan analisis ini berdasarkan pada kepentingan ekonomi pemilik proyek dalam artian seberapa besar manfaat berupa keuntungan yang diperhitungkan dalam mata uang yang berlaku yang diperoleh pemilik modal atau pekerjaan karena terlaksananya proyek tersebut. Kelayakan finansial ini terdiri dari analisis keuntungan dan biaya (benefit-cost ratio), nilai sekarang (net present value), dan laju pengembalian modal (internal rate of return). Dalam prakteknya ketiga macam analisis kelayakan finansial ini juga disebut analisis ekonomi teknik, sehingga sering mengaburkan maksud dari analisis kelayakan ekonomi. Oleh karena itu dalam menilai kelayakan investasi untuk pembangunan jalan baru juga diperlukan analisis kelayakan ekonomi dan finansial. Umumnya analisis ini diperuntukkan pada investasi pembangunan jalan dengan lalu lintas menengah dan tinggi (medium/high volume roads). Jika analisis kelayakan finansial dilakukan dengan membandingkan biaya pembangunan (cost) dan keuntungan proyek (benefit), maka analisis kelayakan ekonomi dihasilkan dari manfaat langsung pembangunan jalan berupa penghematan biaya pengguna jalan (road user cost). Komponen utama biaya pengguna jalan antara lain terdiri dari biaya operasi kendaraan (BOK) atau vehicle operating cost (VOC), nilai waktu perjalanan (value of travel time saving) dan biaya kecelakaan (accident cost) (Dept. PU, 2005). 2.3 Hasil Penelitian Hasil penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini yang pernah dilakukan dan berkaitan dengan judul penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Strategi Pemeliharaan Jalan Tol Padaleunyi Ruas Pasteur Buah Batu oleh Mochamad Rasyanda (2011) Hasil analisis terhadap kinerja perkerasan komposit pada ruas jalan tol Pasteur Buah Batu (Km 127+600 141+000) diperoleh nilai IRI 3,44 m/km, JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 7

3,51m/km, 3,37 m/km, dan 3,09 m/km berturut turut pada tahun 2005, 2007, 2009, 2011 untuk lajur 1A. Sedangkan pada lajur 2A diperoleh nilai IRI 3,46 m/km, 3,59 m/km, 3,42 m/km, 3,19 m/km secara berturut turut pada tahun 2005, 2007, 2009, dan 2011. Untuk lajur 1B pada tahun 2005, 2007, 2009, dan 2011 didapatkan nilai IRI berturut turut 3,39 m/km, 3,55 m /km, 3,25 m/km, 3,16 m/km. Sedangkan pada lajur 2B tahun 2005, 2007, 2009, dan 2011 secara berturut turut didapatkan nilai IRI 3,26 m /km, 3,35 m/km, 3,24 m /km, 3,09 m/km. Dengan bunga diskonto 2,5%, 3,5% dan 4,5%, didapatkan nilai NPV terkecil pada strategi pemeliharaan 4 dengan biaya berturut turut sebesar Rp. 108.005.811.060, Rp. 94.279.298.177, dan Rp. 82.404.925.632. Strategi pemeliharaan 4 merupakan jenis pemeliharaan jalan yang paling efektif dan efisien untuk ruas jalan Tol Pasteur Buah Batu selama 15 tahun. 2. Strategi Pemeliharaan Jalan Di Jalan Soekarno Hatta Bandung Antara Jembatan Viaduct Hingga Persimpangan Kiaracondong (Km 10+000 Km. 5+900) oleh Arbi Parianta Lukman (2011) Berdasarkan perhitungan kapasitas jalan menggunakan software KAJI, periode analisis hanya dapat dilakukan sampai tahun 2014. Pada pola pemeliharaan jalan eksisting, pemeliharaan rutin drainase dilakukan sepanjang tahun analisis. Pada tahun 2010 dilakukan pemeliharaan berkala berupa overlay dan perbaikan trotoar. Kemudian pada tahun 2011 dilakukan pemeliharaan berkala kembali dengan item pekerjaan yaitu overlay, pengecetan marka, dan pemeliharaan rambu. Pada pola pemeliharaan rencana, pemeliharaan rutin drainase juga dilakukan sepanjang tahun analisis. pemeliharaan berkala dilakukan pada akhir periode waktu analisis yaitu pada tahun 2014 dengan item pekerjaan berupa overlay, perbaikan trotoar, pengecetan marka dan pemeliharaan rambu jalan. Besarnya biaya pengelola jalan untuk strategi pemeliharaan eksisting pada tahun akhir periode analisis sebesar Rp. 8,804,080,218.26. Sedangkan besarnya biaya pengelola jalan untuk strategi pemeliharaan rencana pada tahun akhir periode analisis sebesar Rp. 5,388,337,357.60. Besarnya biaya pengguna (BOK) jalan untuk strategi pemeliharaan eksisting pada tahun akhir periode analisis sebesar Rp. 3,220,014,943.52. Sedangkan besarnya biaya pengguna JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 8

jalan untuk strategi pemeliharaan rencana pada tahun akhir periode analisis sebesar Rp. 3,244,127,538.72. Nilai Net Present Value (NPV) untuk strategi pemeliharaan eksisting sebesar Rp.8,462,322,866.09 dan untuk strategi pemeliharaan rencana didapat nilai NPV sebesar Rp.5,217,722,614.49. Sehingga strategi yang mungkin untuk dilakukan adalah pola strategi pemeliharaan rencana. 3. Penyertaan Manfaat Ekonomi Makro Berupa PDRB Dalam Analisis Ekonomi Pembangunan Jalan Penghubung Bali Utara-Selatan oleh Dewa Ketut Sudarsana (2011) Pertumbuhan ekonomi regional provinsi Bali belum merata di masing-masing Kabupaten/Kota yang disebabkan karena pusat-pusat aktivitas ekonomi belum terhubung dan terinteraksi satu dengan yang lainnya. Kondisi ini mengindikasikan diperlukannya prasarana dan sarana penghubung antar kedua wilayah khususnya ruas jalan penghubung Bali Utara-Selatan yang memiliki standar kapasitas dan aksesibilitas yang memadai. Tulisan ini adalah merupakan kajian ulang dari aspek ekonomi berdasarkan perkembangan ekonomi sekarang. Metode analisis ekonomi yang digunakan adalah analisis biaya-manfaat. Manfaat secara ekonomi dari pembangunan jalan umumnya memperhitungkan manfaat langsung berupa penghematan dari pemakai jalan berupa penghematan biaya operasi kendaraan dan penghematan nilai waktu. Manfaat tak langsung/ekonomi makro berupa PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) akan disertakan dalam kajian ini. Hasil analisis mendapatkan; (1) Hanya dengan memperhitungkan manfaat langsung kelayakan ekonomi pada suku bunga 12%. didapat NPV= Rp 118,7 milyar; BCR=1,2 dan IRR=14,9%; (2) Dengan penyertaan manfaat ekonomi makro berupa PDRB kelayakan ekonomi proyek ini cukup sensitif terhadap risiko investasi dengan suku bunga 18% dan juga bila terjadi peningkatan biaya 15% dan manfaat turun 15% dengan indikator kelayakan ekonomi yang didapat adalah NPV=Rp146,09 milyar; BCR=1,24 dan IRR= 18,9%. Dari hasil penelitian diatas terdapat beberapa perbedaan dan persamaan dengan studi yang akan dilakukan saat ini, seperti terlihat pada Tabel 2.1 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 9

Judul Penelitian Manfaat Penelitian Metode Analisa Lokasi Perbedaan Persamaan Studi yang Dilakukan Saat ini oleh: Septian,Ady Pratama (2012) Analisis Biaya Siklus Hidup Dan Penentuan Titik Area Black Spot Di Jalan Supratman Kota Bandung Provinsi Jawa Barat Mendapatkan biaya pengelola jalan, biaya pengguna jalan dan biaya kecelakaan Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota No.018/T/BNKT/1990, Pasiffic Consultant International non tol, Gross Output Approach, dan NPV Jalan Supratman Kota Bandung, Jawa Barat Menentukan titik area black spot dan Menghitung biaya eksternal yaitu biaya kecelakaan lalu lintas Analisis Biaya Siklus Hidup Tabel 2.1 Perbedaan Hasil Penelitian Mochamad Rasyanda (2011) Strategi Pemeliharaan Jalan Tol Padaleunyi Ruas Pasteur Buah Batu Mendapatkan analisis ekonomi pada setiap biaya strategi pengelolaan jalan dan biaya operasi kendaraan IRMS, LAPI ITB tol, dan NPV Jalan Tol Padaleunyi Ruas Pasteur Buah Batu Perkerasan Kaku, Pemodelan Kinerja Perkerasan. Analisis Biaya Siklus Hidup Hasil Penelitian oleh: Arbi Parianta Lukman (2011) Strategi Pemeliharaan Jalan Di Jalan Soekarno Hatta Bandung Antara Jembatan Viaduct Hingga Persimpangan Kiaracondong (Km 10+000 Km. 5+900) Mengetahui kapasitas dari nilai Derajat Kejenuhan. Biaya strategi pemeliharaan eksisting dan rencana jalan MKJI, KAJI, LAPI- ITB, PCI, dan NPV Jalan Soekarno Hatta Bandung Antara Jembatan Viaduct Hingga Persimpangan Kiaracondong (Km 10+000 Km. 5+900) Hanya membandingkan Pemeliharaan Eksisting dan pemeliharaan rencana Menganalisis Biaya Pengelola dan Biaya Pengguna Jalan Dewa Ketut Sudarsana (2011) Penyertaan Manfaat Ekonomi Makro Berupa PDRB Dalam Analisis Ekonomi Pembangunan Jalan Penghubung Bali Utara-Selatan Mendapatkan biaya penghematan Biaya Operasi Kendaraan serta penghematan biaya pemeliharaan jalan existing. Analisis biayamanfaat, LAPI-ITB, NPV, BCR dan IRR Jalan Arteri Bali Utara-Selatan (Poros Bali Tengah) Penyertaan manfaat tidak langsung/ ekonomi makro berupa PDRB dalam analisis ekonomi Menganalisis ekonomi pemliharaan jalan JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 10

Dari ketiga hasil penelitian pada Tabel 2.1 menggambarkan bahwa adanya persamaan dan perbedaaan dengan studi yang dilakukan saat ini. Dalam tugas akhir ini biaya siklus hidup digunakan untuk membandingkan strategi-strategi pemeliharaan, semua aspek kinerja perkerasan, rehabilitasi, dampak sosial ekonomi dan keselamatan publik. Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini biaya kecelakaan diperhitungkan. Rangkaian analisis akan diakhiri dengan menghitung Net Present Value (NPV) untuk setiap strategi yang direncanakan. JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 11