Hasil Wawancara : 1. Apakah kehadiran perusahaan serta kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh PT. Perkebunan Nusantara I Langsa sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat? 2. Apakah kontribusi perusahaan tersebut terhadap pembangunan pada daerah sekitar tempat perusahaan berada? 3. Pada kegiatan CSR, apakah fungsi atau peran strategis perusahaan terhadap pelaksanaan CSR? 4. Bagaimanakah prosedur pelaksanaan PKBL di 12 Kabupaten/kota di Provinsi Aceh/ dan kegiatan-kegiatan apa saja yg dilakukan melalui program tersebut? 5. Terdiri dari apa sajakah bantuan-bantuan yang diberikan oleh PT. Perkebunan Nusantara I Langsa pada masyarakat melalui PKBL? 6. Apa sajakah manfaat daripada penerapan CSR melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan? 7. Bagaimana perkembangan pelaksanaan CSR pada PT. Perkebunan Nusantara I Langsa sampai sekarang? 8. Masalah-masalah apa sajakah yang dihadapi oleh PT. Perkebunan Nusantara I Langsa terkait penerapan pelaksanaan CSR? 9. Apakah upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh PT. Perkebunan Nusantara I Langsa sudah memuaskan semua pihak? 10. Bagaimana upaya perusahaan agar dana CSR yang digulirkan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara menyeluruh? 11. Mengenai Bina Lingkungan, program kegiatan apa saja yg telah dilaksanakan oleh PT. Perkebunan Nusantara I Langsa? 12. Bagaimanakah PT. Perkebunan Nusantara I Langsa, sebagai perusahaan BUMN memberikan kontribusinya terhadap peningkatan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar demi mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat?
13. Apa dasar PT. Perkebunan Nusantara I Langsa melaksanakan Program Kemitraan dan Bina lingkungan? 14. Menurut bapak, bagaimana penyisihan laba BUMN untuk pendanaan Program PKBL? 15. Bagaimanakah prosedur penyaluran dana PKBL oleh PT. Perkebunan Nusantara I Langsa terhadap program serta objek-objek sasaran CSR? Jawaban : 1. Peran dan kontribusi PT. Perkebunan Nusantara I Langsa telah meningkatkan pembangunan daerah seperti program-program kemitraan yang bertujuan meningkatkan kemampuan usaha-usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. 2. PT. Perkebunan Nusantara I Langsa tetap komitmen dalam membangun tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR diprovinsi Aceh, dengan terus memberikan kontribusinya terhadap peningkatan kepedulian lingkungan sekitar seperti pembangunan jembatan di Kebun Baru, mesjid-mesjid, sarana dan prasarana, pembangunan kopermas/ universitas/ SMK dan SMU, mengadakan BUMN Peduli, pembangunan pusat jajanan Rex Peunayong Banda aceh, dan lain sebagainya. 3. Pada dasarnya, CSR memiliki fungsi atau peran strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen risiko, khususnya dalam membentuk katup pengaman sosial, selain itu, melalui CSR perusahaan juga dapat membangun reputasinya, seperti meningkatkan citra perusahaan maupun pemegang sahamnya, posisi merek perusahaan, maupun bidang usaha perusahaan. 4. Dalam membangun tanggung jawab perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), PTPN 1 sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 2013 telah melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di 12 Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh, di antaranya Kabupaten Tamiang, Kota Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tengah, Pidie,
Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang, Aceh Barat, Aceh Selatan dan Aceh Tenggara. 5. Bantuan kepada masyarakat terdiri dari bantuan korban bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan sarana dan prasarana, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam, pasar murah, sarana olah raga dan kesenian rakyat. Jumlah dana yang telah disalurkan mencapai 30,8 milyar. Begitu pula untuk pengembangan masyarakat atau Community Development, PTPN I telah memberikan bantuan senilai Rp.6,7 milyar kepada Kopontren/Kopermas/Universitas/SMK dan SMU yang tersebar diseluruh Provinsi Aceh dengan pola pembangunan kebun kelapa sawit, sejak dari persiapan lahan sampai dengan tanaman menghasilkan 6. Untuk menanamkan persepsi positif kepada masyarakat tentang kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini lebih mengarah pada menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat, khususnya menanamkan sebuah persepsi baik tentang perusahaan terhadap masyarakat. 7. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) adalah bentuk tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada masyarakat, PKBL/CSR dilaksanakan dengan dasar Undang-UndangNo. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan Peraturan Menteri BUMN No.PER-05/MBU/2007 tentang PKBL. PTPN I (Persero) sebagai BUMN telah melaksanakan Program Kemitraan dengan usaha kecil sejak tahun 1990. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan terus ditingkatkan di PTPN I sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial BUMN terhadap masyarakat. Dari tahun 1990 s.d 2012 PTPN I telah menyalurkan dana PKBL sebesar Rp. 28,38 milyar dengan program kemitraan sampai dengan 2012 telah disalurkan kredit lunak kepada 1.154 unit UKM di Provinsi Aceh dengan nilai Rp.13,66 milyar yang terdiri dari berbagi sektor usaha, industri kecil 104 unit,
perdagangan 673 unit, pertanian 9 unit, peternakan 22 unit, perkebunan 4 unit, perikanan 14 unit dan jasa 328 unit. Program Bina Lingkungan PTPN I dari tahun 1990 sampai bulan Desember 2012 dana yang disalurkan sebesar Rp. 14,72 miliar, terdiri dari bantuan/hibah senilai 7,73 miliar dan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 1.360 Ha dengan nilai Rp. 6,99 miliaruntuk 20 Koperasi Pondok Pasantren (Kopontren) di Aceh, 4 Perguruan Tinggi, 5 SMK Pertanian, 1 sekolah Unggul dan 4 Kelompok Masyarakat. 8. Masalah yang dihadapi dalam pengelolaan Corporate Social Responsibility melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah adanya tunggakan atas kewajiban dari mitra binaan, hal ini disebabkan antara lain: a. Kurangnya kesadaran sebagian mitra binaan didalam melaksanakan pembayaran kewajiban angsurannya. b. Adanya sebagian mitra binaan yang mengalami force mager dalam melaksanakan usaha dan ada juga mitra binaan yang telah meninggal dunia dan tidak memiliki ahli waris untuk melanjutkan usahanya. c. Situasi dan kondisi keamanan di daerah yang baru pulih serta sebagian besar mitra binaan baru memulai usahanya sehingga memerlukan dana yang cukup untuk pengelolaan usahanya. d. Lemahnya kemampuan dan manajerial UKM untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing di luar pesanan lokal. 9. Upaya-upaya yang telah dilaksanakan PTPN I ini tentunya belum dapat memuaskan semua pihak. Tetapi manajemen terus berusaha meningkatkan kinerja perusahaan sehingga mencapai hasil yang terus meningkat dan dana CSR yang digulirkan kepada kepentingan kesejahteraan rakyat pada masa yang akan dating mencapai nilai nominal yang lebih besar, serta mencari penyelesaian terkait permasalahan yang menghambat pelaksanaan CSR.
10. Mengembangkan kerjasama dengan para pemangku kepentingan dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri, jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan para pemangku kepentingan tersebut. 11. Untuk Bina Lingkungan telah dilaksanakan berbagai program kegiatan seperti, bantuan untuk korban bencana alam, bantuan pendidikan/pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan sarana dan prasana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam. Jumlah dana yang telah disalurkan sejak 1996 sampai tahun 2012 sebesar Rp.30,8 milyar. Begitu pula untuk pengembangan masyarakat atau Community Development PTPN I telah memberikan bantuan senilai Rp.6,7 milyar kepada Kopontren/Kopermas/Universitas/SMK dan SMU yang tersebar diseluruh Provinsi Aceh dengan pola pembangunan kebun kelapa sawit, sejak dari persiapan lahan sampai dengan tanaman menghasilkan. Aceh Utara adalah kabupaten yang paling besar mendapatkan manfaat dari program kemitraan dan bina lingkungan dari PTPN I. Sebanyak 15 koperasi pesantren mendapatkan bantuan Community Development dengan bantuan sebesar Rp.2,4 milyar untuk areal tanaman kelapa sawit seluas 492 ha tersebar diantaranya di Kecamatan Panton Labu, Lhok Sukon, Cot Girek. Adapun Bina lingkungan di Kecamatan Cot Girek telah dilakukan sejak tahun 2008. Sampai tahun 2012 kecamatan ini telah memperoleh manfaat sebesar Rp.365.700.000,- Bantuan yang diberikan seperti pembangunan pagar mesjid, bak wudhu, pembuatan lapangan badminton, bantuan seragam peserta MTQ juga penyaluran pasar murah BUMN Peduli. 12. PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sebagai salah satu perusahaan perkebunan milik Negara yang berada di Provinsi Aceh saat ini sedang berusaha bangkit dan berusaha mengejar laba kembali. Sejak tahun 2000
hingga tahun 2006 ini perusahaan mengalami kerugian yang mencapai nilai Rp. 164 milyar dimana salah satu penyebabnya adalah konflik yang berkepanjangan yang terjadi di bumi Aceh ini. Saat ini PTPN I sedang berbenah diri dengan melakukan berbagai upaya untuk penyehatan perusahaan, dan yang paling penting saat ini PTPN I sedang melakukan peremajaan tanaman (replanting) sebagian besar tanaman yang telah tua dan renta. 13. Keterlibatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Program Corporate Sosial Responsibility (CSR) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) bisa dikatakan sejak zaman dahulu. Bahkan setiap BUMN hampir semuanya memiliki unit PKBL sendiri. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau CSR merupakan bentuk nyata kepedulian kalangan dunia usaha terhadap lingkungan di sekitarnya.berbagai sektor dibidik dalam kegiatan ini, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan bahkan sosial budaya.dalam hal ini PKBL bagi PT. Perkebunan Nusantara I Langsa bisa dikatakan hukumnya wajib sebuah perusahaan menyisihkan dua persen untuk kemitraan dan dua persen untuk Bina Lingkungan. 14. penyisihan laba BUMN untuk pendanaan Program PKBL berdasarkan Peraturan Menteri tersebut maksimal 2% dari laba bersih untuk Program Kemitraan dan 2% dari laba bersih untuk Program Bina Lingkungan. 15. PTPN I (Persero) sebagai BUMN telah melaksanakan Program Kemitraan dengan usaha kecil sejak tahun 1990. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan terus ditingkatkan di PTPN I sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial BUMN terhadap masyarakat. Dari tahun 1990 s.d 2012 PTPN I telah menyalurkan dana PKBL sebesar Rp. 28,38 milyar dengan program kemitraan sampai dengan 2012 telah disalurkan kredit lunak kepada 1.154 unit UKM di Provinsi Aceh dengan nilai Rp.13,66 milyar yang terdiri dari berbagi sektor usaha, industri kecil 104 unit, perdagangan 673 unit, pertanian 9 unit, peternakan 22 unit, perkebunan 4 unit, perikanan 14 unit dan jasa 328 unit. Program Bina Lingkungan PTPN
I dari tahun 1990 sampai bulan Desember 2012 dana yang disalurkan sebesar Rp. 14,72 miliar, terdiri dari bantuan/hibah senilai 7,73 miliar dan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 1.360 Ha dengan nilai Rp. 6,99 miliaruntuk 20 Koperasi Pondok Pasantren (Kopontren) di Aceh, 4 Perguruan Tinggi, 5 SMK Pertanian, 1 sekolah Unggul dan 4 Kelompok Masyarakat. Pada Program Bina Lingkungan/CSR, bantuan/hibah yang disalurkan meliputi, bencana alam, Pendidikan/Pelatihan, kesehatan, sarana umum, sarana ibadah, dan pelestarian alam. Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan PTPN I menindaklanjuti Surat Keputusan Menteri BUMN tentang Penanaman 1 milyar pohon, PTPN I (Persero) tahun 2011 telah melakukan penanaman 20.000 bibit mangrove dengan mengambil lokasi di daerah pesisir pantai Kota Langsa yaitu di daerah Kuala Langsa, 10.000 bibit trembesi dan mahoni dengan lokasi penanaman di sisi jalan lintas timur Sumatera mulai perbatasan Sumatera Utara Aceh (Aceh Tamiang) sampai perbatasan Aceh Timur - Aceh Utara. Pada tahun 2013 PTPN I terus melaksanakan programprogram CSR, dengan menggelar pasar murah sebanyak 43.740 paket yang diperuntukan untuk masyarakat sekitar lingkungan BUMN, akan melakukan kembali program 1 milyar pohon, yang merupakan lanjutan pada tahun 2011, serta rencana memberikan bantuan beasiswa selama setahun bagi anak-anak berprestasi dari mulai tingkat SLTP, SLTA dan Universitas.\