Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA CONVEYOR BELT SYSTEM PADA PROJECT PENGEMBANGAN PRASARANA PERTAMBANGAN BATUBARA TAHAP 1 PT. SUPRABARI MAPANINDO MINERAL

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI MESIN PEMBERSIH SAMPAH BOX CULVERT

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan dan perbaikan mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit. Produk

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Perhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

MODIFIKASI SUDUT KEMIRINGAN IDLER ROLL BELT CONVEYOR DENGAN KAPASITAS 1200 TON/JAM.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI-UMBIAN KAPASITAS 90 POTONG PER MENIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS. e. Spesfifikasi Bahan Baku dan Hasil c. Tenaga Kerja

MATERIAL HANDLING. Materi Kuliah Ke-7 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS. Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT.

KATA PENGANTAR. Surabaya, 03 Oktober Penyusun

Kelompok 6. Pesawat Kerja. Belt Conveyor. Ahmad Fikri Muhamad Nashrulloh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ball Bearing merupakan komponen permesinan yang sering mengalami

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

BAB III ANALISA PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. ringan, praktis, ekonomis dan dapat menggantikan fungsi dari barang-barang lain.

PERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3. 5 Pengumpulan Data Observasi Langsung Studi Literatur Penguraian Objek Pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya

Dosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc

DAFTAR ISI. RINGKASAN... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

PERANCANGAN CAKE BREAKER SCREW CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON TBS PER JAM

Manajemen Industri Perikanan

MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan

PERANCANGAN CONVEYOR RANTAI YANG BERFUNGSI MEMBAWA AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN BAKARBOILERPADA PABRIK GULA DENGAN KASPAITAS 42 TON/JAM SKRIPSI

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / H. Diajukan guna melengkapi syarat dalam. mencapai gelar Sarjana Strata Satu

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERHITUNGAN SCRAPPER PADA CHAIN CONVEYOR

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kelurahan Karanggeneng, Boyolali. Wilayah tersebut merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

Abstract. ROTASI Volume 3 Nomor 1 Januari Gambar 1.2. Lay-out mesin yang tidak efisien. Gambar 1.1. Penerapan umum yang salah dari konveyor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri, teknologi memiliki peran yang penting dalam

BAB 3 METODOLOGI PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dalam luas lahan yang minimum. hidup dan budaya manusia yang semakin lama semkin maju dan

PERANCANGAN BELT CONVEYOR KAPASITAS 30 TON/JAM UNTUK ALAT ANGKUT KERTAS

METODOLOGI PENELITIAN

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi (Dionisius Narjoko, 2013). Sistem pergudangan yang baik adalah sistem pergudangan yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. Biaya Investasi: - Harga pembelian - Harga komponen alat bantu - Biaya instalasi 2. Biaya operasi: - Biaya perawatan - Biaya bahan bakar - Biaya

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kargo adalah semua barang yang dikirim melalui udara (pesawat terbang), laut (kapal) atau darat baik antar wilayah atau kota di dalam negeri maupun

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material

PERANCANGAN KONVEYOR RANTAI KAPASITAS 8 TON PER JAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

yang mempunyai panjang kelandaian lebih dari 250 m yang sering dilalui kendaraan berat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perpindahan panas adalah ilmu untuk memprediksi perpindahan energi

BAB I PENDAHULUAN. Maka pada tingkat awal pengolahan batugamping terutama dalam peremukan harus

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. kapasitas atau jumlah tonnasenya. Plastik adalah bahan non-biodegradable atau tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANG BANGUN APLIKASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) UNTUK PENGENDALIAN COUNTER KONVEYOR PENGEPAKAN BARANG TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. serta kemudahan bagi pemakai jalan dalam berlalu lintas, maka diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era maju dan berkembang seperti sekarang ini hampir semua. dari perenovasian dan mendirikan bangunan-bangunan yang baru antara

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. kelancaran serta kemudahan bagi pemakai jalan dalam berlalu lintas, maka

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA PROGRAM STUDI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk memindahkan barang atau benda dari suatu tempat ketempat yang diinginkan dengan jarak dan waktu diperlukan mesin pengangkut atau conveyor dan dalam hal ini yang dipindahkan adalah detergen. Untuk proses produksinya diperlukan peran conveyor agar prosesnya berjalan lancar. Deterjen atau sabun cuci merupakan komoditas yang tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan rumah tangga. Setiap orang mempunyai kebutuhan mencuci dan kebutuhan tersebut akan berlangsung terus menerus. Sehingga kebutuhan detergent akan selalu ada dan hal ini merupakan peluang yang menjajikan dalam dunia bisnis. Walaupun tidak semua jenis pesawat pengangkut dapat dipergunakan untuk mendukung lancarnya aktifitas industry. Pemilihan dan penggunaan jenis pesawat angkut tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih dan menggunakan pesawat pengangkut, antara lain : a. Factor Ekonomis Biaya pengadaan Biaya operasi Biaya perawatan b. Kondisi pabrik 1 UNIVERSITAS MERCUBUANA

Luas ruangan Letak mesin dan alur proses produksi Kondisi operasi c. Karakteristik Beban Muatan Beban curah yaitu material yang terdiri dari jenis yang sama dengan ukuran relative kecil. Beban unit yaitu beban yang terdiri dari jenis dan berat yang tidak seragam. Berat jenis beban. Mobilitas muatan. Sifat khusus lainnya seperti mudah pecah, dan lain-lain. d. Spesifikasi pesawat pengangkut Setiap pesawat pengangkut memiliki spesifikasi tertentu, sebagai contoh : 1. Crane, cocok dipergunakan apabila : Beban muatan berupa unit load. Jarak perpindahan beban tidak kontinu. Ruangan pabrik cukup besar. 2. Forklift, digunakan untuk : Memindahkan unit muatan. Jarak pemindahan sedang sampai jauh. Pemindahan barang tidak kontinu. 2 UNIVERSITAS MERCUBUANA

3. Conveyor, sesuai untuk kondisi operasi : Beban angkut dapat berupa material curah maupun unit load. Kapasitas angkut cukup besar. Jarak pemindah dekat maupun jauh. Lintasan tetap. Didalam penulisan tugas akhir ini dilatar belakangi oleh permintaan dari perusahaan yang bergerak di bidang industry detergent terutama detergent bubuk, yang menginginkan suatu system konveyor yang akan digunakan untuk mengangkut detergent bubuk dari mesin pembuat detergen ke mesin-mesin pengepakan dengan kapasitas 25 ton perjam. Dengan melihat fakta diatas maka penulis mencoba untuk memberikan salah satu cara yang dapat membawa dan meminimalkan waktu proses produksi. Cara yang dipilih penulis adalah dengan menggunakan system konveyor belt, maka penulis memilih untuk menjadikan bahan penulisan tugas akhir. Dalam tugas akhir ini penulis mencoba merancang suatu system konveyor dengan kapasitas 25 ton / jam. 1.2 Rumusan Masalah Adapun perumusan masalah pada Tugas Akhir ini adalah dengan mengetahui latar belakang yang ada, masalah yang muncul adalah : 3 UNIVERSITAS MERCUBUANA

1. Bagaimana menentukan desain belt conveyor, gaya, daya, serta menghitung eleman-elemen belt conveyor. 2. Bagaimana perancangan belt conveyor. 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan tugas akhir ini perlu adanya pembatasan permasalahan yang timbul supaya tidak terlalu meluas, antara lain : 1. Mesin ini dipergunakan khusus untuk pengangkutan deterjen bubuk. 2. Jenis conveyor adalah belt conveyor. 3. Kapasitas conveyor 25 ton / jam. 4. Jenis belt pada conveyor dianggap cocok dan mampu menstransportasikan deterjen bubuk. 5. Posisi belt conveyor adalah horizontal. 6. Kekuatan struktur rangka conveyor diabaikan dalam proses analisa. 7. Perhitungan yang berhubungan dengan kapasitas, kecepatan belt dan daya motor. 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan pada pada penulisan tugas akhir ini adalah : 4 UNIVERSITAS MERCUBUANA

1. Merancang belt conveyor kapasitas 25 ton/jam untuk mengangkut deterjen bubuk dengan baik. 1.5 Metode Penulisan Dalam penulisa tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa metode, antara lain : 1. Konsultasi dan diskusi dengan dosen pembimbing. Menentukan tema dan dasar teori yang digunkan serta pengolahan data yang akan dilakukan dalam penulisan tugas akhir. 2. Pengumpulan data. Studi literatus dan internet yang berhubungan dengan belt conveyor. Melakukan diskusi baik dengan mahasiswa maupun dengan dosen pembimbing. 3. Pengolahan data. Mengolah data mentah dengan menggunakan persamaan-persamaan yang didapat dari referensi, setelah itu hasil pengolahan data dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing untuk mendapat pengarahan lebih lanjut. 4. Analisa data dan perhitungan. Data yang diperoleh dianalisa kemudian dibuat kesimpilan sesuai dasar-dasar teori. 5 UNIVERSITAS MERCUBUANA

1.6 Sistimatika Penulisan Untuk memudahkan proses penulisan dan pembahasan perancangan ini penulis membuat sistimatika penulisan berdasarkan data yang di dapat sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan bagaimana tinjauan umum tentang latar belakang masalah, tujuan dan sistemik penulisan tugas akhir. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini menjelaskan mengenai teori penunjang dan dasar perhitungan yang mendukung dalam perancangan belt konveyor. BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR Pada bab ini dijelaskan mengenai uraian perencanaan, perhitungan kapasitas, belt dan daya motor. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil perancangan dan tentang saran-saran yang diperlukan guna kelengkapan perancangan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 6 UNIVERSITAS MERCUBUANA