BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Konveyor. Konveyor (Conveyor) berasal dari kata convoy yang artinya, berjalan bersama dalam suatu grup besar. Konveyor berfungsi mengangkut suatu barang dalam jumlah besar dan dapat mengatasi jarak yang diberikan, konveyor telah banyak dipakai industri di seluruh dunia untuk menghemat waktu dalam mencapai jarak pengangkutan serta menghemat tenaga manusia. Gambar 2.1 Conveyor (Sumber : 8

2 Dalam kondisi tertentu, konveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Konveyor dapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain, perpindahan tempat tersebut harus mempunyai lokasi yang tetap agar sistem konveyor mempunyai nilai ekonomis. Kelemahan sistem ini adalah tidak mempunyai fleksibilitas saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang masuk tidak kontinyu. Modifikasi dilakukan pada suatu mesin tentunya dalam rangka meningkatkan performa mesin yang telah dirancang, sehingga akan didapat keuntungan dan kelebihan disamping adanya beberapa kelemahan yang akan timbul. Pada modifikasi konveyor rantai ini akan ditemui diantaranya adalah : Keuntungan. - Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum sampai dengan Kapasitas tinggi. - Serba guna. - Kapasitas dapat diatur. - Perawatan mudah. Kelemahan - Panjang dari konveyor ditentukan terlebih dahulu. - Biaya relatif mahal. - Sudut kemiringan / inklinasi terbatas. 9

3 2.2. Klasifikasi umum konveyor Penggunaan alat pemindah bahan pada konveyor merupakan bagian yang sangat berperan penting pada terwujudnya suatu proses yang diinginkan oleh sebuah perusahaan dalam pemilihan karakteristik dan klasifikasi bahan yang ingin dipindahkan dalam mencapai hasil yang diinginkan secara maksimal. Penggunaan pada konveyor di sesuaikan dari segi jenis kapasitas dan kecepatan daya hantar nya, sehingga konveyor yang sesuai dengan karakteristik bahan yang ingin di pindahkannya dapat bekerja secara maksimal. Berikut adalah klasifikasi dari beberapa macam jenis konveyor : Konveyor Sabuk (Belt Conveyor) Konveyor sabuk (Belt Conveyor) merupakan jenis konveyor yang berbentuk sabuk dengan dua roda di kedua ujung konveyor. Konveyor sabuk ini berfungsi untuk memindahkan material baik yang berupa Unit Load atau Bulk Material secara mendatar ataupun miring. Gambar 2.2 Belt Conveyor (Sumber : 10

4 Sekrup Konveyor (Screw Conveyor) Sekrup Konveyor adalah alat pemindah bahan yang terdiri dari baja yang mempunyai bentuk pilinan seperti ulir (Spiral) yang tertancap pada shaft atau poros dan berputar dalam suatu saluran berbentuk U (through), tanpa menyentuhnya sehingga daun screw (Flight) mendorong material ke dalam dan berpindah ke tempat tujuannya. Keterangan : Gambar 2.3 Screw Conveyor (Sumber : 1. Screw conveyor drive, motor mount, V belt drive dan guard. 2. End plate untuk screw conveyor drive. 3. Palung dengan fitted discharge spout. 4. Trough / Palung 5. End plate untuk ball bearing. 6. Seal plate, flanged ball bearing unit dan tail shaft. 7. Screw 8. Screw dengan bare pipe at discharge end. 9. Hanger dengan bearing dan coupling shaft. 10. Flanged cover with inlet. 11. Flanged covers with buttstrap. 11

5 Konveyor Aliran Udara (Pneumatic Conveyor) Konveyor Aliran Udara adalah alat pemindah bahan yang dilakukan di dalam suatu aliran udara yang bergerak melalui pipa dengan menggunakan tekanan, konveyor udara suatu alat transportasi padatan yang berfungsi terutama untuk memindahkan bahan curah (bulk load). Gambar 2.4 Pneumatic Conveyor (Sumber : 12

6 Konveyor Rantai (Chain Conveyor) Konveyor Rantai adalah konveyor dimana rantainya tidak terputus dari jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak, dari pada beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Material atau bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan pencantelan khusus pada rantai. Konveyor rantai terutama cocok untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat atau sedang, kombinasi horizontal dan garis secara vertikal, penanganan material pada temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik. Scrapper Chain Sprocket Gambar 2.5 Chain Conveyor (Sumber : Gambar diatas adalah salah satu konveyor rantai yang memiliki alat pemindah (scrapper) yang biasanya para perancanga menggunakan alat pemindah dengan bantuan sambungan pelat, profil siku, U, dan pipa. 13

7 Setiap peracangan konveyor pastinya memiliki karakter sendiri dalam memindahkan benda yang ingin dipindahkan, konveyor rantai juga terdapat beberapa jenis tipe, bergantung pada karakteristik benda yang ingin dipindahkan, jauh sebuah perpindahan bahan yang akan ditempuh juga dapat berpengaruh pada pemilihan alat pemindah (scrapper) tersebut. Perbedaan elevasi yang cukup jauh dengan elevasi awal dari benda yang ingin dipindahkan juga memiliki alat pemindah (scrapper) yang berbeda dengan konveyor lainnya, tetap dalam menggunakan konveyor rantai dalam penarikan alat pemindah namun berbeda pada alat pemidahannya, dibawah ini dapat di klasifikasi pada setiap konveyor rantai memiliki alat pemindah (scrapper) yang berbeda dari setiap penggunaanya.diantaranya : Chain Scrapper Conveyor Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis -jenis konveyor lainnya, konveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang cukup besar, konveyor jenis ini juga dapat digunakan untuk mengangkut material - material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan lainnya. Chain Scrapper Gambar 2.6 Chain Scrapper Conveyor (Sumber : 14

8 Apron Conveyor Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih berat dengan jarak yang pendek, Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan. Palang kayu dipasang pada alat tambahan diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat. Gambar 2.7 Apron Conveyor (Sumber : 15

9 Bucket Conveyor Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor apron, yang membedakan ialah alat pemindah dari bahan tersebut menggunakan keranjang (bucket) sehingga dengan penggunaan keranjang dapat memaksimalkan jumlah bahan yang cukup banya untuk dipindahkan. Gambar 2.8 Bucket Conveyor (Sumber : 16

10 Bucket Elevator Pengertian Bucket Elevator merupakan salah satu jenis alat pemindah bahan yang berfungsi untuk menaikkan muatan curah (bulk loads) secara vertikal atau dengan kemiringan (incline) lebih dari 70º dari bidang datar. Bucket elevator biasanya diaplikasikan untuk mengangkut berbagai bentuk material serbuk, butir-butiran kecil, dan bongkahan. Belt scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih besar dari dan scraper jarang melebihi 30 0, sedangkan kadangkala diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam. Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevator, secara umum bucket elevator terdiri dari timba - timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing. Chain Bucket Gambar 2.9 Bucket Elevator (Sumber : 17

11 2.3. Penggunaan Konveyor Rantai Pengeruk (Chain Scrapper Conveyor) Penggunaan umum pada konveyor rantai pengeruk (Chain Scrapper Conveyor) ialah untuk memindahkan material dengan kelengkapan antara lain : saluran terbuka semacam talang yang diikat pada rangka dan talang ini dilengkapi alat penarik beban / rantai, dimana alat pembawa beban / scrapper terikat dan rantai bergerak melingkari rantai pada ujung ujung pesawat, dimana salah satu sprocket dihubungkan dengan unit penggerak, sedangkan tarikan awal pada rantai dihasilkan oleh take-up bearing ataupun flange bearing. Material yang dimasukan kedalam mesin Chain Scrapper Conveyor kemudian didorong oleh scrapper menuju saluran pengeluaran material atau chute dapat ditempatkan sepanjang perjalanan yang masih dalam bagian mesin Chain Scrapper Conveyor, dengan menggunakan bagian dasar pada mesin Chain Scrapper Conveyor berupa sliding door ataupun chute. Pemindahan material sangat berpengaruh pada penarikan beban, namun bisa dilakukan di kedua bagian, yaitu pada bagian atas maupun bagian bawah dari sebuah mesin Chain Scrapper Conveyor dengan penarikan satu maupun dua rantai. 18

12 2.4. Bagian Dari Chain Scrapper Conveyor Pada Take-up Bearing. Take-up bearing yang termasuk dalam sebuah komponen dari mesin Chain Scrapper conveyor yang berfungsi sebagai elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan mempunyai umur yang panjang. Pada takeup bearing ini juga terdapat pengaturanpada saat pemasangan mesin sudah dipasang, sehingga disaat bagian sprocket rantai sudah mulai menipis, pengaturan pada takeup bearing bisa diatur kembali sesuai dengan yang dibutuhkan oleh mesin Chain Scrapper Conveyor. Gambar 2.10 Takeup Bearing (Sumber : Proses Pengolahan Kelapa Sawit) 19

13 2.5. Bagian Dari Chain Scrapper Conveyor Pada Flange Bearing. Flange bearing yang termasuk dalam sebuah komponen dari mesin Chain Scrapper Conveyor yang berfungsi sebagai elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerak bolak baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan mempunyai umur yang panjang. Pada Flange Bearing ini juga terdapat shaft yang memiliki lebih panjang dari pada shaft yang ada terdapat pada shaft Take-up Bearing, dikarenakan shaft yang lebih panjang pada shaft Flange bearing akan dilakukan pemasangan motor pada mesin Chain Scrapper Conveyor. Pada mesin Chain Scrapper Conveyor motor akan ditempatkan pada shaft flange bearing, sehingga motor bekerja pada penarikan Scrapper Conveyor. Gambar 2.11 Flange Bearing (Sumber : Proses Pengolahan Kelapa Sawit) 20

14 2.6. Sprocket Sprocket merupakan komponen teknik yang berfungsi untuk mentransfer daya dan putaran dari penggerak utama (Motor, Gear Box, dll) ke komponen yang dibutuhkan. Sprocket biasanya digunakan dalam speed rendah mampu mentrasnsfer putaran dengan sedikit sekali liss speed, dan tahan dalam kondisi apapun.. Gambar 2.12 Sprocket (Sumber : Proses Pengolahan Kelapa Sawit) 21

15 2.7. Konveyor Rantai Penggerak.(Chain Scrapper Conveyor) Konveyor rantai pengeruk adalah konveyor yang terdiri dari rantai sebagai komponen utama yang dimana rantai ini dikaitkan dengan scrapper pembawa yang biasa digunakan berupa material profil UNP, profil Siku, maupun Pipa, sebagai alat pemindah material yang akan digunakan pada mesin Chain Sprocket Conveyor. Rantai ini digerakkan oleh sprocket yang dihubungkan dengan motor listrik yang dimana putarannya diturunkan dengan reduction gear (roda gigi reduksi putaran). Gambar 2.13 Chain Scrapper (Sumber : Proses Pengolahan Kelapa Sawit) Dengan adanya pemindah bahan pada konveyor rantai, maka dibutuhkan rantai yang tepat pada tiap tiap tujuan dari setiap konveyor, setiap konveyor harus memilih tipe rantai dari fungsi kerja rantai tersebut, agar tidak menimbulkan kesalahan pada tahap pemilihan rantai pada konveyor yang akan di gunakan. Berbagai macam rantai juga mempunyai fungsi masing masing diantaranya ialah : 22

16 Penyorongan rantai (Chain Sliding) Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah atau murah biayanya untuk beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan kotor dan kontruksi tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Gambar 2.14 Chain Sliding (Sumber : 23

17 Penggulung Rantai (Chain Rolling) Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan penyorongan rantai.semakin lebih rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit pergerakan dan semakin rendah biaya operasi.hal ini tidak cocok untuk peralatan kotor sebagaimana bahan luar dapat mengganggu penggulungan. Gambar 2.15Chain Rolling (Sumber : 24

18 Alur Tunggal Rantai (Single Line Chain) Alur tunggal rantai adalah rantai yang memiliki satu alur saja dalam sebuah konveyor yang bekerja untuk memindahkan sebuah benda, dengan alur tunggal dalam perpindahan bahan, alur rantai tunggal akan di pasangkan di bagian tengah konveyor. Gambar 2.16 Single Line Chain (Sumber : Alur Ganda Rantai (Double Line Chain) Alur ganda rantai adalah rantai yang memiliki dua alur rantai dalam sebuah konveyor yang bekerja untuk memindahkan sebuah benda, dengan alur ganda yang terdapat di sebuah konveyor alur rantai tersebut di pasangkan pada bagian sisi kiri dan kanan bagian dalam konveyor. Gambar 2.17 Double Line Chain (Sumber : 25

19 Pengeruk (Scrapper) Fungsi pengeruk (Scrapper) pada konveyor adalah sebuah alat pendorong yang terdiri dari sambungan pelat, profil U, siku ataupun pipa yang dikoneksikan dengan rantai, sehingga disaat bagian rantai konveyor berjalan melalui putaran dari motor, alat pengeruk tersebut bisa melaju sesuai dengan arah putaran rantai dan mendorong benda yang telah berada dalam mesin konveyor tersebut menuju saluran keluaran pada konveyor Scrapper Profil L (Siku) Pada jenis pengeruk (scrapper) yang menggunanakan profil L (siku), biasa digunakan untuk konveyor pemindah yang memiliki beban tidak terlalu berat, sehingga profil yang digunakan pada scrapper tidak terlalu besar Scrapper Profil UNP Pada jenis pengeruk (scrapper) yang menggunanakan profil UNP, profil UNP digunakan untuk konveyor pemindah yang memiliki beban cukup berat, sehingga profil dalam pemindahan harus menyesuaikan dengan berat benda yang akan dipindahkan Scrapper Pipe Pada jenis pengeruk (scrapper) menggunanakan pipa, pengeruk digunakan untuk konveyor pemindah yang diperhatikan pada kondisi benda yang akan dipindahkan, agar tidak terjadi benturan dan goresan yang dapat merusak benda tersebut. Sehingga profil digunakan agar tidak merusak benda adalah pipa, karena pipa mempunyai permukaan yang halus. 26

20 Scrapper Profil L (Siku) Scrapper Profil UNP Scrapper Pipa Gambar 2.18 Scrapper Siku, Pipa & Unp (Sumber : Proses Pengolahan Kelapa Sawit) 2.8. Saluran dan Bagian Pemindahan Bahan Pada Konveyor Rantai Saluran Masuk / Keluar dari konveyor (Chute / Outlet) Saluran Masuk (Inlet) dan Saluran Keluar (outlet/chute), pada setiap alat pemindahan bahan seperti konveyor rantai memiliki alur tujuan dimana benda yang akan di tempatkan ke tempat tujuannya, saluran masuk (inlet) dan saluran keluar (outlet/chute) bergantung pada tujuan dari alat pemindah bahan tersebut Top Deck dan Bottom Deck Pengertian top deck dan bottom deck pada konveyor rantai adalah dimana benda yang ingin dipindahkan berada diatas / dibawah pada bagian rantai. Salah contoh nya 27

21 gambarpada bagian saluran masuk (inlet) atau keluar (chute) dan top deck / bottom deck bisa disimpulkan seperti dibawah ini. Inlet Outlet Outlet (Saluran Masuk dan Saluran Keluar Pada Konveyor) (Top Deck Conveyor) Top Deck Conveyor adalah penempatan benda konveyor pada perpindahan bahan yang terletak pada posisi atas bagian konveyor, dalam proses pemindahan bahan. Untuk menempatkan benda di bagian (top deck) yang akan dipindahkan menuju tempat tujuan, hanya penempatan pelat (plate) penadah di bagian atas. Bagian konveyor yang 28

22 memiliki pemindah di bagian (top deck), hanya memiliki 1 (satu) saluran keluar (chute) yang berada di ujung pada bagian konveyor. (Bottom Deck Conveyor) Bottom Deck Conveyor adalah penempatan benda konveyor pada perpindahan bahan yang terletak pada posisi bawah bagian dalam konveyor, utuk menempatkan benda di bagian (bottom deck) yang akan dipindahkan menuju tempat tujuan, memiliki penempatan pelat (plate) penadah di bagian bawah. Bagian konveyor yang memiliki pemindah di bagian (bottom deck), memiliki beberapa saluran keluar (chute) yang berada di ujung dan tengah bagian konveyor, tergantung penempatan benda yang akan dipindahkan. Pada dasarnya, konveyor yang memiliki (bottom deck) mempunyai 2 saluran keluar (chute). 29

23 2.9. Pengaturan conveyor secara tipikal (Typical Conveyor Arrangements) Pengaturan konveyor secara tipikal dapat dikelompokkan beberapa jenis tergantung pada fungsi dari masing - masing setiap conveyor, dimana harus menentukan benda yang masuk (inlet) maupun benda menuju tempat keluaran (Outlet / Chute) Multiple Inlet Multiple Inlet adalah saluran masuknya sebuah benda yang lebih dari dua saluran (inlet) dan memiliki satu keluaran (outlet / chute). Gambar 2.19 Multiple Inlet Arrangements (Sumber : Multiple Outlet Multiple Outlet adalah saluran masuknya sebuah benda yang yang tidak lebih dari satu saluran (inlet) dan memiliki saluran keluaran lebih dari 1 (outlet / chute). Gambar 2.20 Multiple Outlet Arrangements (Sumber : 30

24 Continuous Inlet Continuous Inlet adalah saluran yang memiliki area yang cukup besar dari pada saluran masuk (inlet) lainnya, serta object yang ingin dipindahkan masuk secara berlanjut dan cukup banyak.pada bagian saluran keluar (outlet / chute) memiliki satu saluran yang cukup besar juga, bergantung dari pada perancangan yang telah ditentukan. Gambar 2.21 Continuous Inlet Arrangements (Sumber : Incline Conveyor Incline Conveyor adalah pengaturan sebuah konveyor yang berbeda elevasi yang cukup jauh dari tempat awal ke tempat tujuan yang diinginkan, dengan saluran masuk atau saluran keluar sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Gambar 2.22 Incline Conveyor Arrangements (Sumber : 31

25 2.10. Perencanaan Perhitungan Chain Scrapper Conveyor Center to Center Sprocket (Scc). Tahap awal dalam perencanaan perhitungan pada mesin chain scrapper conveyor dapat dimulai dari panjang yang telah ditentukan dari data perancangan yang telah dibuat. Gambar 2.23 Chain Scrapper Conveyor Telah ditentukan panjang center to center sprocket dari chain scrapper conveyor adalah mm Transmisi Rantai (Sprocket) Dalam perhitungan transmisi rantai kita dapat menyimpulkan hasil yang dibutuhkan oleh transmisi, melalui rumus dari design khurmi yang terdapat pada pembahasan Transmisi Rantai Sprocket, diantaranya ialah : Θ = Radius Pitch P = Jarak antar Pitch D = Diameter Sprocket Radius Pitch = Jarak antar Pitch = ( ) ( ) Diameter Sprocket = ( ) 32

26 Panjang Busur Lingkaran Mencari total panjang rantai yang terdapat di chain scrapper conveyor dengan perhitungan dasar dapat digunakan rumus mencari panjang busur lingkaran, kita dapat mengetahui panjang keselurahan dari rantai yang dibutuhkan. Panjang Busur Lingkaran = Perhitungan Jumlah Pengeruk (Scrapper) Dapat disimpulkan dengan menggunakan rumus dibawah ini dapat menentukan hasil yang diinginkan, dalam mencari panjang rantai sebuah mesin Chain Scrapper Conveyor, dan menentukan banyaknya scrapper. 33

27 Gambar 2.24 Chain Scrapper Arrangement Gambar 2.25 Chain Pitch Diketahui : Pc = Pitch Chain Ts = Teeth Sprocket Scc = Sprocket Center to center ( mm ) & (Pitch) Scr = Scrapper Chain (outer Link) TotCh = Total (Pitch) pada panjang rantai TotScr = Total Scrapper ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 34

Tugas Akhir. Modifikasi Mesin Chain Scrapper Conveyor. Dengan Memperhitungkan Jumlah Scrapper

Tugas Akhir. Modifikasi Mesin Chain Scrapper Conveyor. Dengan Memperhitungkan Jumlah Scrapper Tugas Akhir Modifikasi Mesin Chain Scrapper Conveyor Dengan Memperhitungkan Jumlah Scrapper Yang digunakan pada PT. KARYA PRATAMA MANDIRI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian Program Strata

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN SCRAPPER PADA CHAIN CONVEYOR

BAB IV PERHITUNGAN SCRAPPER PADA CHAIN CONVEYOR BAB IV PERHITUNGAN SCRAPPER PADA CHAIN CONVEYOR Pada pabrik pengolahan minyak sawit dibutuhkan peran beberapa jenis mesin pemindahan bahan seperti mesin chain scrapper conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam mencapai tujuan untuk membuat suatu benda atau mesin, kadangkala merupakan bahan maupun

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK 3.1 Pengertian Perancangan Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda, tetapi intinya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi satu ke lokasi yang lainnya, misalnya

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi 5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II PEMBAHASAN MATERI BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari suatu tempat ke tempat yang lain dalam jarak yang tidak

Lebih terperinci

ALAT TRANSPORTASI BENDA PADAT SYAHRUL FAUZI SIREGAR. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN

ALAT TRANSPORTASI BENDA PADAT SYAHRUL FAUZI SIREGAR. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN ALAT TRANSPORTASI BENDA PADAT SYAHRUL FAUZI SIREGAR Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN 1. Conveyor Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pendahuluan Indonesia sebagai negara berkembang dimana pembangunan di setiap wilayah di indonesia yang semakin berkembang yang semakin berkekembang pesat-nya bangunanbangunan

Lebih terperinci

TRANSPORTASI PADATAN

TRANSPORTASI PADATAN Materi transportasi padatan meliputi : 1. Alat pengangkut, 2. alat pengumpan, 3. alat penyimpan. PBP S1 Sperisa Distantina TRANSPORTASI PADATAN Pustaka : Brown, 1954, Unit Operations. Perry, 1997, Chemical

Lebih terperinci

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin Oleh: Rahardian Faizal Zuhdi 0220120068 Mekatronika Politeknik Manufaktur Astra Jl. Gaya Motor Raya No 8, Sunter II, Jakarta Utara

Lebih terperinci

MAKALAH PESAWAT PENGANGKAT APRON CONVEYOR

MAKALAH PESAWAT PENGANGKAT APRON CONVEYOR MAKALAH PESAWAT PENGANGKAT APRON CONVEYOR Penyusun : 1. Rizki Wase Primawan 2112 039 011 2. Hasan Asadi 2112 039 012 3. Sonny Aditya L.H 2112 039 013 4. Eka Febriana P. 2112 039 015 5. Bima Sakti Ciptawan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM

SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Noor

Lebih terperinci

ALAT TRANSPORTASI BAHAN PADAT

ALAT TRANSPORTASI BAHAN PADAT ALAT TRANSPORTASI BAHAN PADAT Kode Mata Kuliah : 2035530 Bobot : 3 SKS Oleh Maryudi, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng Handling material berhubungan dengan pengangkutan pada jarak yang tertentu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR Dalam pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas 60 ton/jam TBS sangat dibutuhkan peran bunch scrapper conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut janjangan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk BAB II PENEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Kajian Tentang Alat/Mesin Pengerol Pipa Alat/mesin pengerol pipa merupakan salah satu alat/mesin tepat guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Digester Digester berasal dari kata Digest yang berarti aduk, jadi yang dimaksud dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau melumatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan

Lebih terperinci

Kelompok 6. Pesawat Kerja. Belt Conveyor. Ahmad Fikri Muhamad Nashrulloh

Kelompok 6. Pesawat Kerja. Belt Conveyor. Ahmad Fikri Muhamad Nashrulloh Kelompok 6 Pesawat Kerja Belt Conveyor Ahmad Fikri 5315111767 Muhamad Nashrulloh 5315111769 http://www.automation.com/resources-tools/articles-white-papers/motion-control/selecting-the-optimal-conveyor-drive

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 36 HASIL DAN PEMBAHASAN Dasar Pemilihan Bucket Elevator sebagai Mesin Pemindah Bahan Dasar pemilihan mesin pemindah bahan secara umum selain didasarkan pada sifat-sifat bahan yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Pulley adalah suatu alat mekanis yang digunakan sebagai pendukung pergerakan belt atau sabuk lingkar untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur yang berfungsi menghantarkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun

Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 1 RANCANG BANGUN PROTHOTYPE MESIN BUCKET CONVEYOR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH MESIN PEMINDAH BAHAN Ahmad Dony Mutiara Bahtiar dan Nila Nurlina

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung 4 TINJAUAN PUSTAKA Jagung Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung

Lebih terperinci

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Penyusun: Lely Riawati, ST., MT. Agustina Eunike, ST., MT., MBA. PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PERHITUNGAN

BAB III ANALISA PERHITUNGAN BAB III ANALISA PERHITUNGAN 3.1 Data Informasi Awal Perancangan Gambar 3.1 Belt Conveyor Barge Loading Capasitas 1000 Ton/Jam Fakultas Teknoligi Industri Page 60 Data-data umum dalam perencanaan sebuah

Lebih terperinci

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan Di dalam merencanakan suatu alat perlu sekali memperhitungkan dan memilih bahan-bahan yang akan digunakan, apakah bahan tersebut sudah sesuai dengan

Lebih terperinci

Alat-alat Transportasi Padatan

Alat-alat Transportasi Padatan Alat-alat Transportasi Padatan A. CONVEYOR Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pintu pagar Pintu pagar adalah pintu yang juga berfungsi sebagai pagar yang biasanya terbuat dari besi, pipa, atau besi hollow.pintu pagar biasanya bergerak di atas

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Alur Penelitian Penelitian tugas akhir ini terdiri dari beberapa tahapan-tahapan proses yang akan dilakukan, seperti terlihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Diagram alur penelitian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar-DasarPemilihanBahan Didalammerencanakansuatualatperlusekalimemperhitungkandanmemilihbahan -bahan yang akandigunakan, apakahbahantersebutsudahsesuaidengankebutuhanbaikitusecaradimensiukuranata

Lebih terperinci

ANALISA PENINGKATAN KAPASITAS BUCKET ELEVATOR DARI 500 TON PER JAM MENJADI 800 TON PER JAM DI PELABUHAN KHUSUS PT SEMEN GRESIK - TUBAN ABSTRAKSI

ANALISA PENINGKATAN KAPASITAS BUCKET ELEVATOR DARI 500 TON PER JAM MENJADI 800 TON PER JAM DI PELABUHAN KHUSUS PT SEMEN GRESIK - TUBAN ABSTRAKSI ANALISA PENINGKATAN KAPASITAS BUCKET ELEVATOR DARI 500 TON PER JAM MENJADI 800 TON PER JAM DI PELABUHAN KHUSUS PT SEMEN GRESIK - TUBAN ABSTRAKSI Hadi Sutikno¹, Margianto²,Unung Lesmanah³ ¹Mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II PEMBAHASAN MATERI BAB II PEMBAHASAN MATERI Mesin pengangkat yang dimaksud adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan serta menurunkan suatu benda ke tempat lain dengan jangkauan operasi terbatas.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Fungsi Undercarriage Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian dari sebuah crawler tractor yang berfungsi: untuk menopang dan meneruskan beban

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER

PERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER PERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER TUGAS AKHIR Oleh DWI JAMES 04 05 22 017 X DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam disebabkan oleh

Lebih terperinci

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

V.HASIL DAN PEMBAHASAN V.HASIL DAN PEMBAHASAN A.KONDISI SERASAH TEBU DI LAHAN Sampel lahan pada perkebunan tebu PT Rajawali II Unit PG Subang yang digunakan dalam pengukuran profil guludan disajikan dalam Gambar 38. Profil guludan

Lebih terperinci

ANALISA KECEPATAN ALIR SEMEN PADA HORIZONTAL SCREW CONVEYOR DENGAN UKURAN 315 MM X 2155 MM DI PT. SEMEN PADANG

ANALISA KECEPATAN ALIR SEMEN PADA HORIZONTAL SCREW CONVEYOR DENGAN UKURAN 315 MM X 2155 MM DI PT. SEMEN PADANG ANALISA KECEPATAN ALIR SEMEN PADA HORIZONTAL SCREW CONVEYOR DENGAN UKURAN 315 MM X 2155 MM DI PT. SEMEN PADANG Satriadi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Jl. Gajah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Conveyor Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. menuju bagian proses lainya yaitu bagian proses expire date printing dan

BAB III DASAR TEORI. menuju bagian proses lainya yaitu bagian proses expire date printing dan BAB III DASAR TEORI 3.1 Separator lid Separator lid merupakan salah satu bagian proses yang dilakukan sebelum menuju bagian proses lainya yaitu bagian proses expire date printing dan penutupan kaleng.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Pesawat Pengangkat Banyak jenis perlengkapan pengangkat yang tersedia membuatnya sulit digolongkan secara tepat. Penggolongan ini masih dipersulit lagi oleh kenyataan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN BUCKET ELEVATOR PENGANGKAT GABAH [DESIGN OF BUCKET ELEVATORS FOR HANDLING OF GRAIN]

RANCANG BANGUN BUCKET ELEVATOR PENGANGKAT GABAH [DESIGN OF BUCKET ELEVATORS FOR HANDLING OF GRAIN] Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol.3, No. 1: 17-26 RANCANG BANGUN BUCKET ELEVATOR PENGANGKAT GABAH [DESIGN OF BUCKET ELEVATORS FOR HANDLING OF GRAIN] Oleh : Ohen Suhendri 1, Tamrin 2, Budianto Lanya 3

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama

Lebih terperinci

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc PERHITUNGAN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN ROLL PIPA GALVANIS 1 ¼ INCH SETYO SUWIDYANTO NRP 2110 030 006 Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Konstruksi Mesin Secara keseluruhan mesin kepras tebu tipe rotari terdiri dari beberapa bagian utama yaitu bagian rangka utama, bagian coulter, unit pisau dan transmisi daya (Gambar

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dibuat Oleh : Nama : Nuryanto

Lebih terperinci

PERANCANGAN CAKE BREAKER SCREW CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON TBS PER JAM

PERANCANGAN CAKE BREAKER SCREW CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON TBS PER JAM KARYA AKHIR PERANCANGAN CAKE BREAKER SCREW CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON TBS PER JAM SURANTA GINTING 025202007 KARYA AKHIR YANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN BAB IV ANALISA PERHITUNGAN 4.1 Pengolahan Data Berdasarkan data yang sudah terkumpul seperti yang terangkum di atas, maka dilakukan perhitungan pengolahan data untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan

Lebih terperinci

Pembuatan Mesin Pemotong Jenang Dengan Kapasitas 30 kg per Jam

Pembuatan Mesin Pemotong Jenang Dengan Kapasitas 30 kg per Jam Pembuatan Mesin Pemotong Jenang Dengan Kapasitas 30 kg per Jam PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh: JONY ELYANTO 2008 55 010 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III. Metode Rancang Bangun BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 54 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. ANALISIS MODEL Setelah perancangan konsep selesai, selanjutnya akan dilakukan pemilihan model desain mini konveyor yang akan dipakai. Pada pemilihan model desain ini berharap

Lebih terperinci

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR Heri Susanto ABSTRAK Keinginan untuk membuat sesuatu hal yang baru serta memperbaiki atau mengoptimalkan yang sudah ada adalah latar belakang

Lebih terperinci

Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN

Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN STUDI VARIASI SUDUT KEMIRINGAN BUCKET ELEVATOR PABRIK KELAPA SAWIT KAPASITAS PABRIK 30 TON TBS/JAM HUBUNGANNYA DENGAN DAYA MOTOR, KECEPATAN BUCKET DAN KAPASITAS BUCKET Alfian Hamsi Staf pengajara Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Perencanaan Rancang Bangun Dalam merencanakan suatu alat bantu, terlebih dahulu kita harus memperhatikan faktor-faktor yang mendasari terlaksananya perencanaan alat bantu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Tahap-tahap penelitian terdiri dari : (1) proses desain, () konstruksi alat, (3) analisis desain dan (4) pengujian alat. Adapun skema tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam industri, berbagai macam bahan digunakan baik sebagai bahan baku maupun produk yang dihasilkan, baik itu berupa gas, ciran maupun padatan. bahan-bahan itu

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1. Diagram Alur Perencanaan Proses perencanaan pembuatan mesin pengupas serabut kelapa dapat dilihat pada diagram alur di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram alur perencanaan

Lebih terperinci

Perhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw

Perhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL...xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

PERANCANGAN CAKE BREAKER CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON / JAM

PERANCANGAN CAKE BREAKER CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON / JAM KARYA AKHIR PERANCANGAN CAKE BREAKER CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON / JAM KARYA AKHIR YANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH IJAZAH SARJANA SAINS

Lebih terperinci

MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL. Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229

MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL. Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229 MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL NAMA NIM Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.

Lebih terperinci

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX 3.1 Mencari Informasi Teknik Komponen Gearbox Langkah awal dalam proses RE adalah mencari informasi mengenai komponen yang akan di-re, dalam hal ini komponen gearbox traktor

Lebih terperinci

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering STEERING Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Singkat Alat Alat pembuat mie merupakan alat yang berfungsi menekan campuran tepung, telur dan bahan-bahan pembuatan mie yang telah dicampur menjadi adonan basah kemudian

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PEMOTONG JENANG KAPASITAS 30 KG/JAM

PERANCANGAN MESIN PEMOTONG JENANG KAPASITAS 30 KG/JAM PERANCANGAN MESIN PEMOTONG JENANG KAPASITAS 30 KG/JAM PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh: MOH. ANIEF FARIZI 2008 55 040 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

Gambar Konstruksi belt conveyor Komponen utama Belt Conveyor Adapun komponen-komponen utama dari belt conveyor dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar Konstruksi belt conveyor Komponen utama Belt Conveyor Adapun komponen-komponen utama dari belt conveyor dapat dilihat pada gambar berikut : Pada umumnya belt conveyor terdiri dari : kerangka (frame), dua buah pulley yaitu pulley penggerak (driving pulley) pada head end dan pulley pembalik ( take-up pulley) pada tail end, sabuk lingkar (endless

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. rokok dengan alasan kesehatan, tetapi tidak menyurutkan pihak industri maupun

BAB II DASAR TEORI. rokok dengan alasan kesehatan, tetapi tidak menyurutkan pihak industri maupun BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan umum Tembakau merupakan salah satu komoditas pertanian yang menjadi bahan dasar rokok. Dimana kita ketahui bahwa rokok telah menjadi kebutuhan sebagian orang. Walaupun

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi 2.2 Rangka

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi  2.2 Rangka BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi Mesin perontok padi adalah suatu mesin yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia untuk memisahkan antara jerami dengan bulir padi atau

Lebih terperinci

Mesin Pemindah Bahan (Material Handling equipment)

Mesin Pemindah Bahan (Material Handling equipment) Mesin Pemindah Bahan (Material Handling equipment) January 29th, 2012 Related Filed Under Mesin Pemindah Bahan (Material Handling equipment) Mesin pemindah bahan dibagi menjadi tiga jenis macam alat pemindah

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 aftar Periksa. aftar periksa merupakan daftar dari parameter-parameter yang ada dalam sebuah perancangan. Pada tahapan pertama proses perancangan ini akan dikumpulkan ide-ide

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari referensi dari beberapa sumber yang berkaitan dengan judul yang di

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN Perancangan atau desain mesin pencacah serasah tebu ini dimaksudkan untuk mencacah serasah yang ada di lahan tebu yang dapat ditarik oleh traktor dengan daya 110-200

Lebih terperinci

TRANSMISI RANTAI ROL

TRANSMISI RANTAI ROL TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Keuntungan: Mampu meneruskan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM

BAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM 37 BAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM 3.1. Penjelasan dan Perencanaan Produk PT.CCCM Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang conveyor system dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Dongkrak Dongkrak merupakan salah satu pesawat pengangkat yang digunakan untuk mengangkat beban ke posisi yang dikehendaki dengan gaya yang kecil. 2.1.1 Dongkrak

Lebih terperinci

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011 TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Mampu meneruskan daya besar

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

III. PENDEKATAN DESAIN

III. PENDEKATAN DESAIN III. PENDEKATAN DESAIN Rancang bangun sistem irigasi otomatis ini direncanakan untuk lahan irigasi teknis pada suatu daerah irigasi yang umumnya telah memiliki prasana jaringan irigasi seperti : bangunan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Penanganan Bahan Sistem penanganan bahan pada umumnya terdiri dari berbagai mekanisme yang banyak diterapkan di berbagai bidang. Hal ini menjadi faktor utama dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya BAB 5 POROS (SHAFT) Definisi. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan

Lebih terperinci

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR 3.1 Data Perancangan Spesifikasi perencanaan belt conveyor. Kapasitas belt conveyor yang diinginkan = 25 ton / jam Lebar Belt = 800 mm Area cross-section

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain: Cara Kerja Mesin Sekrap (Shaping Machine) Mesin Skrap atau biasa juga dituliskan sebagai sekrap (Shaping Machine) merupakan jenis mesin perkakas yang memiliki gerak utama yakni bolak balok secara horizontal.

Lebih terperinci

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB I PENDAHULUAN

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk memindahkan barang atau benda dari suatu tempat ketempat yang diinginkan dengan jarak dan waktu diperlukan mesin pengangkut atau conveyor dan dalam hal

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL 1 SIDANG TUGAS AKHIR BIDANG STUDI DESAIN RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL Dosen Pembimbing: Dr.Eng.Harus Laksana Guntur, ST., M.Eng

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. Digester berasal dari kata digest yang berarti mencabik, jadi yang

BAB II PEMBAHASAN MATERI. Digester berasal dari kata digest yang berarti mencabik, jadi yang BAB II PEMBAHASAN MATERI. Pengertian Digester Digester berasal dari kata digest yang berarti mencabik, jadi yang dimaksud dengan mesin digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mencabik sambil mengaduk,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU Perkembangan dan kemajuan manusia untuk mempermudah melakukan suatu pekerjaan,maka mesin perajang tembakau dapat membantu para petani tembakau

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ 3.1 MetodePahldanBeitz Perancangan merupakan kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci