BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. serta merta membuat sosiologi ilmu menggunakan metode-metode filsafat.pada

KEMBAR IDENTIK TAPI USIA TAK SAMA

EINSTEIN DAN TEORI RELATIVITAS

Relativitas Khusus Prinsip Relativitas (Kelajuan Cahaya) Eksperimen Michelson & Morley Postulat Relativitas Khusus Konsekuensi Relativitas Khusus

Perjalanan Menembus Waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 8 Teori Relativitas Khusus

Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi :

Prinsip relativtas (pestulat pertama): Hukum-hukum fisika adalah sma untuk setiap kerangka acuan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

RUANG WAKTU RINDLER DAN PARADOKS KEMBAR Casmika Saputra , Asep Sofyan ABSTRAK

Teori Relativitas Khusus

Teori Relativitas Khusus

Bab 2 Konsep Relativitas

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Teori Relativitas Umum Einstein

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN : Analisis Lintasan Foton Dalam Ruang-Waktu Schwarzschild

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup global, setiap tahun pada bulan April diselenggarakan

Albert Einstein and the Theory of Relativity

METODE PENDEKATAN GEOGRAFI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Arikunto (2002) menyatakan,

RELATIVITAS. B. Pendahuluan

Implementasi Vektor dalam Penyelesaian Car Travelling at The Speed of Light

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

RELATIVITAS Arif hidayat

BAB 1 : MASSA, ENERGI, RUANG, DAN WAKTU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENENTUAN MEDAN GRAVITASI EINSTEIN DALAM RUANG MINKOWSKI MENGGUNAKAN SIMBOL CHRISTOFFEL JENIS I DAN II SKRIPSI MELLY FRIZHA

Rira/ Resume paper Albert Einstein: On the Electrodynamics of Moving Bodies 1) Kinematika a. Pendefinisian Kesimultanan

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr.

Teori Relativitas Khusus

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB IV PENUTUP. Disertasi ini merupakan studi tentang pengaruh perilaku merokok terhadap

BAB 26. RELATIVITAS EINSTEIN

Strategi Blended Learning untuk Peningkatan Kemandirian Belajar dan Kemampuan Critical Thinking Mahasiswa di Era Digital

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

CHAPTER ii GERAK RELATIV

REDEFINISI ANGKA MENURUT PRINSIP RELATIVITAS DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP TEORI BILANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan yang interaktif dan komprehensif di era teknologi informasi terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi fisiologis dan psikososial secara bertahap. Setiap tahap psikososial

FISIKA MODERN I (Pendekatan Konseptual) Dr. A.Halim, M.Si

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan, manfaat, dan keaslian penelitian yang dilakukan.

PROFIL DAN ANALISIS MATERI IPBA DALAM KTSP

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. bab ini akan dikemukakan pembahasan dan diskusi hasil penelitian yang menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. pustaka baik berupa konsep, teori-teori dan lain-lainnya yang berhubungan

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi pemaparan simpulan, keterbatasan, saran dan implikasi

RENCANA PROGRAM SEMESTER (RPS) Kode/ SKS : GFI14222/ 2

PENDAHULUAN 27/01/2014. Gerak bersifat relatif. Gerak relatif/semu. Nurun Nayiroh, M. Si. Gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin. meningkatnya aktifitas yang dijalankan oleh perusahaan.

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945

PARADOKS SI KEMBAR DALAM TEORI RELATIVITAS KHUSUS SEBAGAI MATERI PENGAYAAN FISIKA DI SMA

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam hal pemerolehan bahasa.

2015 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMP PADA TEMA LIMBAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. penjelas kalimat pada peristiwa itu terjadi. Tidak hanya keterangan waktu

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya mempunyai akhlak mulia, tetapi juga mempunyai kemampuan

SATUAN ACARA TUTORIAL [ SAT ]

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan penulis,

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan tindak pidana dalam kehidupan masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat telah menyebabkan berbagai perubahan pada semua aspek

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

ASPEK DAN FUNGSI MANAJEMEN KELAS

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang perlu mensejajarkan diri dengan. negara-negara yang sudah maju tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V BUKU PENGAYAAN PENGETAHUAN BAGI PEMELAJAR BIPA DARI PATANI TINGKAT LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Energi. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Pokok Ketetapan PBB Realisasi PBB % 95,

SEJARAH ARSITEKTUR MODERN

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. 1 Pendidikan tidak

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

II. TINJAUAN PUSTAKA. saling berkaitan. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses interaksi (hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kelebihan paling luar

BAHASA RUPA GAMBAR ANAK APA PERANAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan tersebut tidak terlalu sulit. Pemerintah sudah memberikan

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA 2014 MATERI PENDAMPINGAN IMPLEMENTAS KURIKULUM 2013 DIKMEN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilasi waktu (time dilation) adalah perbedaan waktu yang teramati oleh dua pengamat yang bergerak relatif satu sama lain dan/atau karena perbedaan keadaan gravitasi. Untuk menggambarkan efek dilasi waktu tesebut, Einstein mengusulkan sebuah pengandaian paradoks kembar (twin paradox), eksperimen fikiran (thought experiment). Dalam paradoks tersebut diceritakan dua orang kembar yang salah satunya diperjalankan ke luar angkasa kemudian kembali ke bumi dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Teori relativitas menuntut agar ketika saudara yang diperjalankan kembali ke bumi akan lebih muda daripada saudara kembarnya yang tinggal di bumi. Terdapat kerancuan ketika meninjau bahwa tidak ada gerak yang absolut sehingga pengamat-yang-diperjalankan kemudian dapat mengasumsikan bahwa pengamat-di-bumilah yang bergerak menjauh, jika dilakukan perhitungan dilasi waktu dari sudut pandang tersebut, pengamat-yang-diperjalankan keluar bumi akan memperoleh bahwa dilasi waktu terjadi pada pengamat yang ada di bumi. Pemahaman terhadap konsep ruang-waktu dalam teori relativitas khusus menjadi penting untuk dapat menguraikan keambiguan tersebut. Konsep waktu telah ada pada pemahaman yang diperkenalkan pada pada fisika klasik, waktu digambarkan sebagai sebuah besaran yang abolut, dalam pengertian semua pengamat akan memperoleh pengamatan terhadap waktu yang seragam/sama, tidak relatif. Pemahaman mengenai waktu absolut diantaranya terdapat dalam pandangan Galileo dan Newton. Teori relativitas khusus hadir untuk merombak tentang adanya ruang dan waktu absolut. Terdapat beberapa tanggapan dalam awal perkembangan teori relativitas khusus juga beberapa tanggapan menanggapi cara pandang terhadap ruang dan 1

waktu. Tanggapan tersebut ada yang secara eksplisit menanggapi konsep ruanwaktu yang diajukan Einstein dan ada tanggapan secara tersirat mengenai cara pandang terhadap ruang dan waktu yang tetap berpegang pada konsep ruang dan waktu fisika klasik melalui konsep aether. Dari tinjauan secara kronologis, dilasi waktu dan kontraksi panjang sudah dapat diprediksi oleh Lorentz menggunakan konsep aether. Eistein kemudian mengajukan cara pandang lain dalam menerangkan dilasi waktu dan kontraksi panjang menggunakan konsep ruang-waktu yang berbeda dengan konsep Lorentz. Minkowski kemudian menanggapi pandangan Einstein, Minkowski berpendapat bahwa dilasi waktu dan kontraksi panjang adalah konsekuensi dari struktur ruang-waktu sebagai empat-dimensi. Dari kronologi tersebut dapat diperkirakan bahwa terdapat perbedaaan pandangan dalam menerangkan teori relativitas khusus pada awal perkembangan teori relativitas khusus. Dalam penelitian ini dilakukan penelusuran apa dan bagaimana perbedaan tanggapan terhadap teori relativitas khusus pada awal perkembangannya, serta implikasi apa yang dapat ditimbulkan terhadap pemahaman terhadap konsep ruang-waktu dalam fisika secara umum sehingga dapat diperoleh penjelasan tentang definisi ruang-waktu. 2

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada tugas akhir ini adalah : 1. Apakah waktu? 2. Apakah yang disebut ruang-waktu dalam relativitas khusus? 3. Hubungan apa saja yang berkaitan antara ruang-waktu dan prinsipprinsip dalam teori relativitas khusus? 4. Bagaimana posisi relativitas khusus dalam memperlakukan ruang dan waktu? 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini memiliki ruang lingkup sebagai berikut : 1. Menelaah definisi waktu secara fisika dan secara filosofis. 2. Menelaah kembali landasan teori relativitas khusus, untuk lebih memahami teori relativitas. 3. Menelusuri konsep dasar tentang ruang-waktu sebagai empat dimensi dalam alam dan keterkaitannya dengan relativitas khusus secara kronologis. 4. Menelaah kembali secara objektif posisi ruang-waktu dalam pemahaman Teori Relativitas Khusus 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan agar dapat diperoleh gambaran yang jelas secara konsep tentang ruang-waktu (terutama waktu) sebagai sebuah entitas real atau tidak real dalam alam melalui pintu relativitas khusus, dengan penelusuran filosofis historis pada perkembangan awal teori relativitas. 3

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain : 1. Memberikan pengetahuan tentang definisi ruang-waktu dalam teori relativitas khusus secara konsep. 2. Memberikan gambaran tentang adanya perbedaan pandangan terhadap ruang-waktu dalam teori relativitas. 3. Untuk menambah acuan bagi mahasiswa fisika FMIPA UGM yang tertarik untuk mempelajari ruang-waktu dalam teori relativitas khusus dan memperoleh pemahaman terhadap dimensi waktu secara umum. 1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan diskusi untuk memperoleh pemahaman terhadap ruang-waktu dan interpretasi terhadap ruang-waktu dalam konteks teori relativitas khusus. Langkahlangkah yang dilakukan dalam studi ini antara lain : 1. Studi pustaka tentang sejarah dan latar belakang lahirnya teori relativitas khusus serta pendapat yang ada dalam menanggapi teori relativitas khusus pada era generasi Einstein. 2. Studi pustaka tentang posisi konsep ruang dan waktu dalam teori relativitas khusus dari latar belakang terbentuknya. 3. Studi pustaka terhadap interpretasi yang muncul sebelum dan sesudah teori relativitas muncul terhadap konsep waktu. 4. Diskusi dari apa yang telah dipelajari tentang konsep waktu dalam kerangka teori relativitas khusus dari tiap interpretasi terhadap teori relativitas khusus yang ada. 4

1.7 Sistematika Penulisan BAB I Merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah yang menghasilkan batasan masalah. Adanya batasan masalah ditujukan agar penelitian ini sesuai dengan tujuan dan manfaat yang diharapkan. BAB II berisi tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang penelitian yang berhubungan dengan konsep ruang-waktu dalam teori relativitas khusus. BAB III berisi dasar teori yang berkaitan dengan konsep ruang dan waktu dalam konteks teori relativitas khusus. Dalam bab ini dipaparkan landasanlandasan teori relativitas khusus, serta hal-hal yang melatarbelakangi kehadiran teori relativitas khusus. Dalam bagian ini juga dihadirkan beberapa interpretasi terhadap relativitas khusus dalam perkembangan teori relativitas khusus dari Lorentz, Einstein dan Minkowski. BAB IV dipaparkan pengertian yang diperoleh dari Teori relativitas khusus dari sudut pandang kekinian. BAB V berisi sejumlah pandangan dari teori relativitas khusus terhadapwaktu yang terbentuk selama perjalanan munculnya teori relativitas khusus hingga yang bertahan sampai sekarang. BAB VI dalam bab ini dicontohkan suatu kasus khusus yang menunjukan pandangan teori relativitas khusus tentang waktu serta kedudukannya dalam interpetasi yang ada. BAB VII merupakan penutup yang berisi simpulan dari penelusuran penelitian dan saran untuk penelitian berikutnya. 5