PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SD TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SD TEBING TINGGI

Sutiah Surel:

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SDN KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Roslince Hutagaol Guru SMP Negeri 5 Tebing Tinggi

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-1 SMP NEGERI 5 PENAJAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan.

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

LIKHITAPRAJNA. Jurnal Ilmiah.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ISSN: Volume. 18, Nomor 1, hal 60-67

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi pembelajaran awal siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk menuntun siswa agar mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana dengan

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

JURNAL SERAMBI ILMU VOLUME 28 NOMOR 1 MARET 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR AND SHARE

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas I. Dwi Astuti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

Dedi Kurniawan ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Ustatik 1. Kata Kunci: Model pembelajaran kooperatif; Think Pair Share (TPS); hasil belajar; penelitian tindakan kelas.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (Scientific

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Transkripsi:

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui metode Think Pair Share. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VI SD N 166492 Tebing Tinggi sebanyak 35 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik analisis dekriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode think pair share mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa, yaitu pra siklus (68,57%), siklus I (77,14%), siklus II (91,42%) dan dinyatakan berhasil secara klasikal 91,42%. Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Pembelajaran, Think-Pair-Share PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Indonesia saat ini telah mencakup seluruh aspek kebahasaan, maka siswa dituntut mampu berkomunikasi secara efektif, selalu menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi formal, memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat, serta mampu membanggakan bahasa Indonesia sebagai budaya Indonesia. Fungsi pembelajaran bahasa Indonesia adalah merupakan salah satu alat penting untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional, antara lain: (1) menanamkan, memupuk, dan mengembangkan perasaan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, (2) memupuk dan mengembangkan kecakapan berbahasa Indonesia lisan dan tulisan, (3) memupuk dan mengembangkan kecakapan berpikir dinamis, rasional, dan praktis, (4) memupuk dan mengembangkan ketrampilan untuk memahami, mengungkapkan dan menikmati keindahan bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan (Perwita, 2017). Dengan bahasa, seseorang dapat mengekspresikan sikap dan perasaannya. Seseorang dapat menyampaikan segala hal yang berkecamuk dalam pikiran dan hatinya, tidak hanya dengan ekspresi dan gerak-gerik tubuh, tetapi juga dengan bahasa. Bahasa dapat pula dianggap sebagai alat komunikasi yang paling tepat. Dengan begitu guru harus bekerja keras untuk Guru SD Negeri 166492 Tebing Tinggi 430

ESJ VOLUME 7, NO. 3, DESEMBER 2017 menampilkan sesuatu yang terbaik, sehingga siswa dapat merasa tertarik untuk mengikuti setiap materi yang akan diajarkan. Pelajaran bahasa Indonesia mulai jenjang sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah atas (SMA) berbasis teks. Dengan berbasis teks, siswa menggunakan bahasa tidak saja hanya dijadikan sebagai sarana komunikasi, tetapi sebagai sarana mengembangkan kemampuan berpikir. Oleh karena itu, pembelajaran berbasis teks ini perlu segera dipahami oleh pemerhati pengajaran bahasa Indonesia, guru bahasa Indonesia, mahasiswa, dan pihak-pihak yang terkait (Mahsun, 2017). Tidak mudah bagi guru bahasa Indonesia untuk mengajarkan keterampilan berbahasa karena bahasa merupakan alat untuk berpikir dan belajar. Dengan adanya bahasa memungkinkan seseorang untuk berpikir secara abstrak. Seseorang dapat memikirkan sesuatu meskipun objek yang dipikirkan itu tidak berada didekatnya. Model pembelajaran yang selama ini hanya menekankan pada pemikiran reproduktif, hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan, sudah saatnya untuk ditinggalkan dan kini beralih ke proses berpikir kreatif dan inovatif, karena berpikir kreatif, inovatif dan produktif sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masalah yang dihadapi pada Kelas VI SD N 166492 adalah siswa menganggap sepele dengan pelajaran bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia adalah bahasa sehari-hari dan menganggap tidak perlu dipelajari. Selain itu rendahnya keterampilan siswa dalam berbicara dan menulis karena guru lebih menilai hasil belajar siswa secara tertulis melalui soal-soal tertuliskarena guru mengajar sesuai dengan target kurikulum yang ingin dicapai. Hal ini dapat dilihat dari nilai evaluasi ulangan harian pra siklus yang rendah yaitu dengan rata-rata nilai 68,7 dengan jumlah siswa yang lulus KKM 24 siswa (68,57%). Untuk dapat mengatasi masalah tersebut diatas, maka peneliti menerapkan metode think pair share pada pembelajaran bahasa Indonesia. Think pair share adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang memberi siswa untuk berpikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Metode ini memperkenalkan ide waktu berpikir atau waktu tunggu yang menjadi faktor kuat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan. Pembelajaran ini melatih siswa untuk berani berpendapat dan menghargai pendapat teman (Cholis: 2006: 12). Metode Think-Pair-Share menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi 431

Usdin Simbolon: Penerapan Metode Think Pair Share.. pola-pola interaksi siswa. Struktur ini menghendaki agar siswa kerja sama, saling melengkapi dan saling bergantung dalam kelompokkelompok kecil secara kooperatif. Metode Think-Pair-Share merupakan salah satu metode dengan memiliki struktur yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik (Nurhadi, 2004: 119-120). Metode Think-Pair-Share adalah salah satu tipe dalam pembalajaran kooperatif, yang dapat digunakan sebagai alternatif bagi guru untuk mengajar. Metode pembelajaran Think-Pair-Share memiliki keistimewaan, yaitu siswa selain dapat mengembangkan kemampuan individunya sendiri, juga bisa mengembangkan kemampuan kelompoknya, sehingga dapat meningkatnya hasil belajar siswa dalammemecahkan masalah (Sutrisno, 2007:42). Teknik Think-Pairs-Share (TPS) ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukan partisipasi mereka kepada orang lain. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Langkah-langkah pembelajarannya adalah guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok, setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri, siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya; kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat (Lie, 2007). Berdasarkan permasalahan tersebut maka alternatif pendekatan pembelajaran yang tepat pada mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu dengan metode think-pairs-share (TPS). Metode ini mengajarkan siswa untuk lebih mandiri dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan sehingga dapat membangkitkan rasa percaya diri siswa, dimana siswa dapat bekerja sama orang lain dalam kelompok kecil yangheterogen khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah dengan menggunakan pembelajaran metode think pair share meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa Kelas VI SD Negeri 166492 kota Tebing Tinggi Tahun pelajaran 2017/2018? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas VI SD Negeri 166492 Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2017/2018 melalui metode think pair share. METODE PENELITIAN Peneliti mengambil lokasi penelitian tindakan kelas VI SD 432

ESJ VOLUME 7, NO. 3, DESEMBER 2017 Negeri 166492 Tebing Tinggi. Penelitian ini mengenai implementasi pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN 166492. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2017 pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018. Subyek penelitian adalah siswa Kelas VI SD Negeri 166492 Tebing Tinggi dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang dengan 19 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Sumber data yang digunakan adalah siswa dan teman sejawat. Pada Penelitian tindakan kelas data yang dikumpulkan dapat berbentuk kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif yang berupa nilai dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaiu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan II yaitu nilai dari hasil ulangan harian siswa Kelas VI SD Negeri 166492 Tebing Tinggi pada siklus I dan II. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Classroom Action Research atau penelitian tindakan kelas. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan peneliti adalah system spiral refleksi diri yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan yaitu sebagai berikut; 1. Perencanaan Pada tahapan ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan tindakan yang meliputi: menyusun skenario pembelajaran berupa Rencana Pelaksaan Pembelajaran, mempersiapkan media pembelajaran dan alat observasi, dan membuat instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis. Selain mempersiapkan hal-hal tersebut, untuk dapat melaksanakan penelitian ini dengan tujuan yang jelas peneliti juga perlu menetapkan indikator ketercapaian dalam penerapan metode Think-Pairs-Share (TPS). 2. Pelaksanaan Guru melakukan pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan panduan perencanaan yang telah dibuat. Siklus I dilakukan pada tanggal 13 November 2017. Penerapan metode think pairs share dilakukan dengan siswa diminta untuk berfikir (think) tentang permasalahan yang disampaikan guru, Siswa diminta berpasangan (pairs) dengan teman sebangkunya (kelompok 2 orang) dan menggabungkan hasil pemikiran masing-masing, serta Guru memimpin pleno diskusi kecil, kelompok diminta mengemukakan hasil diskusinya (share). Materi yang dibahas pada siklus ini adalah mendeskripsikan secara lisan dan tulisan petunjuk penggunaan suatu alat. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung 433

Usdin Simbolon: Penerapan Metode Think Pair Share.. guru sebagai peneliti dibantu oleh para observer lainnya untuk melakukan pengamatan, mendokumentasi kegiatan, selain itu peneliti bertindak sebagai fasilitator, motivator dan sekaligus sebagai pengamat. Guru melakukan pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan panduan perencanaan yang telah dibuat. Siklus II dilakukan pada tanggal 27 November 2017. Penerapan metode think pairs share dilakukan dengan siswa diminta untuk berfikir (think) tentang permasalahan yang disampaikan guru, Siswa diminta berpasangan (pairs) dengan teman sebangkunya (kelompok 2 orang) dan menggabungkan hasil pemikiran masing-masing, serta Guru memimpin pleno diskusi kecil, kelompok diminta mengemukakan hasil diskusinya (share). Materi yang dibahas pada siklus ini adalah memahami teks agak panjang (150-200 kata), petunjuk pemakaian, makna kata dalam kamus/ensiklopedi. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung guru sebagai peneliti dibantu oleh para observer lainnya untuk melakukan pengamatan, mendokumentasi kegiatan, selain itu peneliti bertindak sebagai fasilitator, motivator dan sekaligus sebagai pengamat. Pada Siklus kedua ini juga, suasana pembelajaran masingmasing kelompok di lingkungan sekolah dikondisikan agar tidak terlalu formal, maksudnya siswa bebas mengemukakan pendapatnya tentang materi ajar sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Observasi digunakan untuk pengumpulan data aktivitas belajar bahasa Indonesia siswa dalam pembelajaran. Pengumpulan data melalui observasi dilakukan secara partisipatif, yang berarti pengamat ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh subjek yang diamati (Sanjaya, 2010:92). Pengamatan dilakukan peneliti sendiri dan dibantu oleh pengamat dan mencatat proses penerapan teknik pengajaran kolaborasi. Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. Kegiatan pada tahap refleksi meliputi kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil observasi setiap siklus. menemukan kelebihan dan kelemahan tindakan perbaikan pembelajaran. Hasil analisis data yang dilaksanakan pada tahap ini akan dipergunakan untuk menemukan kelebihan dan kelemahan diri dalam merancang dan melakukan tindakan sebagai acuan. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah tertulis dan observasi. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa telah memperoleh nilai ketuntasan secara klasikal minimal 85% dari jumlah siswa dengan rumus sebagai berikut: 434

ESJ VOLUME 7, NO. 3, DESEMBER 2017 Persentase Ketuntasan klasikal = Jumlah siswa yang tuntas x 100 % HASIL Jumlah siswa DA PEMBAHASAN yang mengikuti tes Kondisi awal siswa diketahui dengan memberikan tes kemampuan awal yang bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan yang dimiliki siswa dalam memahami materi yang akan disampaikan guru. Kemampuan siswa pada pra siklus dalam memahami materi pelajaran agak sulit. Sebelum dilakukan metode think-pair-share pada saat pembelajaran, siswa yang aktif cenderung sedikit sedangkan lebih banyak didominasi oleh siswa yang kurang aktif, sehingga dari sana akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Adapun ciri-ciri yang menyebabkan aktivitas belajar siswa rendah yaitu dapat dilihat dari kurangnya minat siswa untuk mengancungkan tangan dalam menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru, selain itu siswa kurang aktif untuk bertanya dalam proses pembelajaran, sehingga dari hal tersebut akan berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran bahasa Indonesia Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa pengamatan yang dilakukan oleh mitra kolaborasi dan peneliti pada aktivitas guru dan siswa melalui penerapan metode think-pairs-share pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI SD Negeri 166492 Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 1 yaitu sebagai berikut: Tabel 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan II Peningkatan Hasil Belajar Siklus I Pra Siklus Siklus II 24 27 32 68,57 77,14 91,42 Keterangan Jumlah Siswa Lulus Persentase Ketuntasan Belajar (%) Berdasarkan pengamatan peneliti dari tindakan pra siklus, siklus I dan II terjadi peningkatan hasil belajar pada jumlah siswa dan persen ketuntasan belajar secara klasikal. Persentase ketuntasan belajar dapat ditingkatkan setelah diberikan tindakan pada siklus I, yaitu meningkat menjadi 77,14% dari 68,57% sebelum dilakukannya siklus I. Berarti terjadi peningkatan sebesar 8,57%, dimana data pengamatan dilakukan dengan mencermati aktivitas siswa selama pelajaran berlangsung. Karena peneliti bertindak sebagai guru maka pengamatan dilakukan dengan lembar observasi khusus yang memudahkan dalam pencatatan data. Pada siklus I muncul kekurangan, yaitu jumlah kelompok siswa yang dapat menunjukkan pekerjaannya di depan kelas masih terbatas. Hal ini dikarenakan terbatasnya soal yang diberikan pada siswa. Sehingga hanya dibutuhkan 435

Usdin Simbolon: Penerapan Metode Think Pair Share.. beberapa kelompok saja yang presentasi. Untuk selanjutnya soal latihan bisa dikembangkan dan akan lebih banyak siswa yang dapat menunjukkan eksistensinya dalam presentasi. Hasil ulangan siswa pada pelajaran bahasa Indonesia di Kelas VI masih tergolong kurang, yaitu memperoleh rata-rata 68,7, sedangkan Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yang harus dicapai siswa adalah 70. Dari 35 orang siswa yang mengikuti ujian pada pelajaran bahasa Indonesia hanya 27 orang siswa atau 77,14% yang berhasil mendapatkan nilai di atas nilai 70, sedangkan 8 siswa atau 22,85% mendapat nilai di bawah nilai 70. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 hanya sebesar 77,14% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Meskipun demikian, terjadi peingkatan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I walaupun hasilnya belum sesuai dengan indikator keberhasilan. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan metode think-pairs-share dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SD 166492. Nilai yang masih rendah disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan metode Think-Pair- Share dan siswa perlu beradaptasi dengan metode tersebut. Hasil tersebut menggambarkan perlu adanyasuatu tahapan selanjutnya untuk memperbaiki hasil belajar agar target yang diharapkan dapat tercapai. Pada dasarnya hambatan pada siklus I telah dapat diatasi dengan cukup baik. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan pada setiap indikator pencapaian yang telah ditetapkan. Persentase rata-rata aktivitas siswa telah dapat ditingkatkan dan penguasaan materi juga telah dapat memenuhi target pencapaian yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu dalam hal pengerjaan tugas dengan pasangan, hasilnya sudah baik. Peningkatan yang baik terlihat dari scor yang diperoleh siswa dari peran mereka dalam tugas kelompok. Metode Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Think Pair Share menggunakan metode diskusi berpasangan yang dilanjutkan dengan diskusi pleno. Hal ini sejalan dengan pendapat Sutrisno (2007:42) yang menyebutkan bahwa metode pembelajaran Think-Pair-Share memiliki keistimewaan, yaitu siswa selain dapat mengembangkan kemampuan individunya sendiri, juga bisa mengembangkan kemampuan kelompoknya, sehingga dapat meningkatnya hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah. 436

ESJ VOLUME 7, NO. 3, DESEMBER 2017 Pada Tabel 1, metode pembelajaran think-pairs-share pada siklus II diperoleh nilai rata-rata ulangan harian siswa adalah 74,52 dan ketuntasan belajar mencapai 91,42% atau ada 32 siswa dari 35 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua secara klasikal sudah tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 sebesar 90,90% sudah memenuhi kriteria dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Oleh karena itu dilanjutkan penelitian siklus kedua untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus II, siswa sudah dapat bekerja sama dengan teman pasangannya. Pembelajaran yang dilaksanakan telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan telah mencapai kriteria ketuntasan belajar yang diharapkan. Dengan penerapan metode think pairs share (TPS) dapat meningkatkan penguasaan materi siswa untuk mata pelajaran. Hal ini terlihat dari perbandingan hasil belajar siswa sebelum pemberian tindakan dengan setelah pemberian tindakan pada siklus I dan siklus II. Peningkatan yang baik dicapai setelah diberikannya tindakan dengan penerapan pembelajaran kooperatif model Think-Pairs-Share (TPS) dari siklus I ke siklus II sebesar 14,28%. Dimana dari hasil tesyang diberikan persentase ketuntasan siswa mencapai 91,42% dengan rata-ratanilai 74,56. Secara klasikal siklus II dinyatakan telah memenuhi kriteria penilaian. Siswa dapat memahami konsep-konsep materi pembelajaran dengan baik karena siswa terlibat aktif pada saat proses kegiatan belajar. Siswa mencari tahu hal-hal penting mengenai materi melalui berpikir, bertukar pikiran dengan teman pasangannya serta mempresentasikan hasil diskusinya. Hasil belajar siswa ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah disampaikan. Penerapan pembelajaran kooperatif model Think-Pairs-Share (TPS) dapat memberikan manfaat yang positif kepada siswa dan juga guru. Peningkatan mutu pembelajaran yang tercermin dari hasil belajar siswa dapat dicapai dengan penerapan model pembelajaran ini. Karena model pembelajaran Think-Pairs- Share (TPS) ternyatatidak hanya menggunakan satu kemampuan, tetapi mengaitkan empat kemampuan, yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Selain itu dengan menggunakan pasanganpasangan kelompok belajar dapat mengajarkan kepada siswa untuk saling berbagi pandangan atau pendapat dan menerima perbedaan. Hasil penelitian yang telah dilakukan sejalan dengan pendapat Nurhadi (2004:119-120) yang menyatakan bahwa metode Think- Pair-Share menekan-kan pada 437

Usdin Simbolon: Penerapan Metode Think Pair Share.. struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Struktur ini menghendaki agar siswa kerjasama, saling melengkapi dan saling bergantung dalam kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Metode Think-Pair-Share merupakan salah satu metode dengan memiliki struktur yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Selain itu peran guru juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru harus mampu menciptakan suatu lingkungan belajar yang kondusif dan memahami kesulitan yang dihadapi siswa ketika pembelajaran berlangsung. Guru harus menghindari penyajian informasi dalam bentuk ceramah karena hal ini akan mengakibatkan kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk memenuhi salah satu karakteristik model yang diharapkan siswa menjadi aktif dalam mencari dan mengolah sendiri informasi. Guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan mendukung bagi terciptanya pembelajaran yang bermakna. Siswa (peserta didik) harus mengalami dan berinteraksi langsung dengan obyek yang nyata. Jadi belajar harus dialihkan yang semula berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan mengalami sendiri, siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan serta perilaku lainnya termasuk sikap dan nilai. saat ini pembelajaran diharapkan ada interaksi siswa pada saat pembelajaran. Hal ini agar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam belajar. guru berperan sebagai pembimbing danfasilitator. Berdasarkan hasil yang didapat dari setiap siklus proses pembelajaran yang optimal, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya penguasaan materi dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan penerapan inkuiris angat sesuai dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bisa dikatakan berhasil karena hasil peningkatan proses pembelajarannya optimal. Gambaran peningkatan ketuntasan belajar yang diperoleh setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode think-pairsshare terlihat pada diagram berikut: 150 Persentase 100 Ketuntasan 50 0 Belajar Jumlah Siswa Lulus Diagram 1. Peningkatan Ketuntasan Belajar SIMPULAN Dari hasil temuan penelitian tentang hasil belajar siswa dengan 438

ESJ VOLUME 7, NO. 3, DESEMBER 2017 metode kooperatif tipe group investigation di Kelas VI SD Negeri 166492 Tebing Tinggi tahun pelajaran 2017/2018 berdampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa pada pra siklus (68,57%), siklus I (77,14%), siklus II (91,42%). Atas dasar simpulan dan implikasi hasil penelitian tindakan kelas di atas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah Sekolah perlu memberikan dukungan kepada guru dalam menambah wawasan dan meningkatkan keterampilan dalam mengajar agar keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas tercapai. Dengan demikian guru akan mengetahui keberhasilan dan kekurangan pembelajaran yang telah dilakukannya. 2. Bagi Guru Guru perlu melakukan refleksi dengan membuat suatu jurnal yang berguna sebagai catatan harian pelaksanaan pembelajaran. 3. Bagi Siswa Siswa diharapkan untuk turut berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas serta menumbuhkan rasa ingin tahu yang lebih. DAFTAR RUJUKAN Cholis, Sa dijah. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share TPS. Malang: Lembaga Penelitian UM. Lie. A. 2007. Mempraktikan Kooperatif Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: Grasindo. Perwita, S.A. 2017. Peningkatan Keterampilan Bercerita Pengalaman Dengan Menggunakan Metode Cooperative Script Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V MI Tarbiyatut Tholabah Kranji-Paciran- Lamongan. Surabaya: Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel. Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sutrisno. 2007. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Siswa. Widyatama, 4, 37-43. 439