PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK JURNAL PRIBADI SISWA KELAS VIII-B MTS SUNAN KALIJAGA SENDURO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KEMPAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SDN II KALIBATUR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X

PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENULISPUISI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 PAGAK KABUPATEN MALANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Sri Utami Rahayu Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: peningkatan, keterampilan menulis puisi, metode Sugestopedia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PENGAMATAN OBJEK LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMA

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research).

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

PENINGKATAN KETEREAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA MTs

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PS3 SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH I BLITAR TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM DOKUMENTER

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Mami Sulistyowati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

Ninda Beny Asfuri, S.Pd, M.Pd ABSTRAK. Kata Kunci : Keterampilan Berbicara, Bahasa Jawa, Role Playing

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

RAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik: Abstrak

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio

Isnanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: puisi, teknik peta pasang kata, mengembangkan ide

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA IKLAN TELEVISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE SAVI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANDUAN WAWANCARA MELALUI MEDIA REKAMAN TAYANGAN BERITA. Nur Kholik Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pelaksanaan Tindakan Siklus I. Merencanakan tindakan sesuai rencana : Tahap Pra Menulis Tahap Menulis Tahap Finalisasi. Belum Berhasil.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

Kata kunci : Peningkatan ketrampilan, Menulis Puisi, Metode Sugesti Imajinasi

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN METODE AKROSTIK SISWA KELAS VI SD KARTIKA KOTA MAKASSAR. Syahrun. Kepala SD Kartika XX-1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dengan melibatkan unsur-unsur yang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Kustiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abtrak: penelitian ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan teknik akrostik pada siswa kelas X A MA Al-Asy ari Keras Diwek Jombang tahun pelajaran 2016/2017. Penerapan teknik akrostik dalam penelitian ini memberikan cara yang cukup mudah dan menyenangkan dengan menggunakan huruf-huruf pertama tiap baris untuk mengeja kata yang dapat dibaca secara vertikal kemudian dijadikan kalimat dalam puisi. Siswa akan lebih mudah menyusun kata-kata karena sudah ada rangsangan sebelumnya dari huruf awal yang disusun secara vertikal dan membentuk kata. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan langkah-langkah pembelajaran yang variatif dan efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X MA Al-asy ari Keras Diwek Jombang dengan menggunakan teknik akrostik. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, yang dalam rancangan penelitiannya dimulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian digunakan obsevasi dan penugasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil prates atau tes awal menulis puisi siswa, yaitu 13,75. Dari hasil tes tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan menulis puisi siswa masih rendah. Hal ini dikarenakan tidak adanya teknik yang mampu menarik minat siswa dalam menulis puisi. Oleh karena itu, diterapkan teknik akrostik dalam pembelajaran. Siswa mulai mengalami peningkatan pada nilai tindakan siklus I, dengan nilai rata-rata siswa yaitu 18,96 dan meningkat sebanyak 5,21. Pada akhir siklus II, nilai rata-rata siswa yaitu 20,50. Siswa mengalami peningkatan dari pratindakan sampai siklus II menjadi 6,75. Hasil pengamatan per-individu terdapat 4 aspek pengamatan dari 28 siswa: (1) keaktifan, (2) perhatian dan konsentrasi siswa, (3) minat siswa dalam pembelajaran, dan (4) keseriusan siswa saat kegiatan menulis puisi. Keempat aspek tersebut mengalami peningkatan yang signifikan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik mampu meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X A MA Al-Asy ari Keras Diwek Jombang. Kata kunci: penelitian tindakan kelas, teknik akrostik, pembelajaran menulis puisi NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 256

PENDAHULUAN Di dalam Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum (Depdikmnas, 2006:35) disebutkan bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayannya, dan budaya orang lain serta mengemukakan gagasan dan parasaan, berpartsipasi dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa, dan menemukan serta mengunakan kemampuan analistis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil kerja kesastraan manusia Indonesia. Menulis puisi memberikan banyak manfaat bagi siswa. Melalui puisi siswa dapat mengekspresikan diri, melatih kepekaan, dan kekayaan bahasanya. Keber-manfaatan yang dikemukakan di atas membuat kegiatan menulis puisi perlu diajarkan kepada siswa. Secara common sense, ada beberapa alasan pentingnya pembelajaran menulis puisi. Keenam alasan tersebut adalah (1) menulis puisi memberikan kegembiraan yang murni dan menyenangkan, (2) menulis puisi dapat memberikan pengetahuan tentang konsep dunia sekitar siswa, (3) menulis puisi mendorong siswa untuk menghargai bahasa dan mengembangkan kosakata yang tepat dan bervariasi, (4) menulis puisi dapat membantu siswa mengidentifikasi orang-orang dan situasi tertentu, (5) menulis puisi dapat membantu siswa mengekspresikan suasana hati dan membantu siswa memahami perasaan mereka sendiri, dan (6) menulis puisi dapat membuka dan menumbuhkan kepekaan serta wawasan siswa terhadap lingkungan. Melihat banyaknya manfaat yang akan diperoleh, seharusnya kegiatan menulis puisi menjadi kegiatan yang diminati siswa. Namun, realitanya di beberapa sekolah menunjukkan bahwa menulis masih menjadi kegiatan yang sulit bagi siswa. Kesulitan siswa itu merupakan hal yang wajar karena menulis puisi membutuhkan proses dan sangat dipengaruhi oleh kebiasaan siswa. Hasil pengamatan penulis di kelas X A MA Al-Asy ari Keras Diwek Jombang menunjukkan bahwa guru bahasa Indonesia telah menerapkan metode yang cukup variatif dalam pembelajaran menulis puisi tetapi hasilnya belum maksimal. Dalam tes pratindakan, diperoleh bahwa ratarata nilai siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 76. Kondisi tersebut menyebabkan rendahnya minat menulis siswa dan penggunaan strategi mengajar yang belum maksimal. Perlu penanganan khusus dalam pembelajaran menulis puisi bebas bagi siswa, khususnya pada kelas X yang berupa suatu strategi pembelajaran menulis yang efektif dan efisien bagi siswa. Salah satu materi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang dianggap sulit oleh siswa adalah puisi, memaknai puisi, membaca puisi, hingga menulis puisi (Utami, NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 257

2009:1). Ada beberapa cara yang mudah dan menyenagkan untuk membuat puisi. Salah satu cara yang cukup mudah dan menyenangkan adalah dengan menggunakan hurufhuruf pertama tiap baris dengan mengeja kata yang dapat dibaca secara vertikal kemudian dijadikan kalimat dalam puisi. Siswa akan lebih mudah menyusun kata-kata karena sudah ada rangsangan sebelumnya dari huruf awal yang disusun secara vertikal dan membentuk kata. Oleh karena itu, menulis puisi dengan cara seperti ini akan menjadi pengalaman bermakna bagi siswa. Hal ini akan sangat penting untuk langkah selanjutnya dalam memahami puisi. Berdasarkan konteks penelitian di atas, fokus penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut; (1) bagaimana proses peningkatan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik siswa kelas X A MA Al-Asy ari Keras Diwek Jombang dan (2) bagaimana hasil peningkatan pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik pada siswa kelas X A MA Al-Asy ari Keras Diwek Jombang? Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan pengembangan pembelajaran menulis sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi bagi siswa sekaligus memberikan teori pemahaman mengenai teknik akrostik sehingga dapat diterapkan oleh pembaca dalam menulis puisi. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan dan dapat dijadikan acuan untuk pembelajaran menulis puisi yang selanjutnya agar memperoleh hasil lebih baik. Bagi siswa kelas X A MA Al-Asy ari, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan menulis puisi dan meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh pengetahuan tentang penerapannya di dalam pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya di bidang penelitian tindakan kelas, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk merumuskan masalah yang lebih luas. METODE Penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas X A MA Al-Asy ari Keras Diwek Jombang menggunakan teknik akrostik. Penggunaan teknik ini bertujuan untuk mengatasi masalah pembelajaran, yakni rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi. Berdasarkan karakteristik tersebut maka penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan teknik akrostik. Penggunaan teknik akrostik dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan siswa kelas X A MA Al- Asy ari Keras Diwek Jombang tahun pelajaran 2016/2017 kerena siswa mengalami kesulitan dalam memulai, menyusun dan mengembangakan karya puisi. Ciri khusus PTK adalah adanya tindakan yang nyata. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami dan ditunjukkan untuk NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 258

memecahkan permasalahanpermasalahan praktis. Tindakan tersebut adalah merupakan rencana kegiatan yang sengaja dengan tujuan tertentu. Pada penelitian tindakan, kegiatan dilakukan dalam rangkaian siklus. Langkah-langkah penelitian tindakan kelas berlangsung dalam empat tahap yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Model penelitian tindakan ini mengadopsi model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc. Taggart yang menjelaskan tahap-tahap penelitian yang dimulai dari (1) perencanaan, (2) melaksanakan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas X A MA Al-Asy ari Keras Diwek Jombang. Dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu harus melibatkan guru. Oleh karena itu, guru juga merupakan sumber data dalam penelitian ini. Seluruh siswa akan dikenai tindakan karena penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang yang mengikuti alur pembelajaran yang sebanarnya. Pertimbangan pemilihan siswa kelas X A sebagai subjek penelitian, kerena siswa kelas X A mengalami permasalahan menulis puisi. Pada bagian ini dijelaskan secara rinci tentang langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang meliputi langkah persiapan dan pelaksanaan. Persiapan penelitian tindakan kelas meliputi kegiatan pengidentifikasian masalah yang terdapat di kelas, analisis tingkat keseriusan masalah, pemilihan masalah yang yang dipecahkan, dan penetapan kriterian keberhasillan pemecahan masalah yang dipilih. Pada penelitian ini tindakan awal dilakukan secara kolaboratif dengan guru pengampu di kelas X A. Untuk itu diperlukan kesiapan dari peneliti dan praktisi untuk menyamakan pemahaman dan penyikapan terhadap konsep pembelajaran menulis puisi dengan menggunkan teknik akrostik. Pada tahap ini ada empat kegiatan yang dilakukan yakni (1) melakukan diskusi, (2) menetapkan rencana pembelajaran, (3) menetapkan pelaksanaan penilaian,dan (4) simulasi pembelajan serta penilaian pada materi menulis puisi. Berdasarkan temuan permasalah pada identifikasi awal, disusun rencana tindakan perbaikan masalah-masalah yang ditemui dalam proses pembelajaran menulis puisi. Adapun langkah yang dilakukan sebagai berikut. Pertama, peneliti dan guru menyusun rencana meliputi; (1) penetapan standar kompetensi, indikator dan tujuan pembelajaran, (2) menentukan meteri atau bahan ajar, (3) menetapkan metode dan teknik pembelajran, (4) menentukan media pembelajaran, (5) melakukan kegiatan pembelajaran yang berupa kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup, dan (6) evaluasi pembelajaran. Kedua, menyusun indikator dan kreteria pencapaian siswa dalam pembelajaran. Ketiga, menyusun pendoman pengamatan dan format pengamatan. Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya mengacu pada rencana yang telah ditetapkan. Pada kegiatan ini merupakan realisasi dari rencana tindakan dan dilakukan secara kolaboratif dengan guru Bahasa NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 259

Indonesia. Ada dua macam kegiatan yang dilakukan secara bersamaan antara guru dan peneliti, yakni melaksanakan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Fokus tindakan setiap siklus berupa implementasi teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan tujuan untuk mendapatkan berbagai data yang diperlukan serta mengetahui kendala yang dihadapi guru dan siswa berkaitan dengan pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan pengamatan ini dimaksudkan mengetahui penerapan dan peningkatan pembelajaran menulis dengan menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan. Pengamatan dilakukan mulai dari siklus pertama sampai tercapai tujuan pembelajaran. Hasil pengamatan ini didiskusikan oleh peneliti dan praktisi secara kritis dan seksama, kemudian hasilnya diperlukan untuk kepentingan refleksi. Pengamatan yang dilakukan dalam satu siklus akan memberikan masukan dan dijadikan dasar bagi penyususunan rencana tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Berhasil tidaknya tindakan yang diberikan dapat dilihat dari hasil pengamatan setiap siklus. Pada akhir tindakan setiap tahap pembelajaran, dilakukan kegiatan refleksi. Dalam kegiatan ini, peneliti dan praktisi mendiskusikan dan membahas secara kritis dan seksama hasil-hasil pengamatan maupun data penunjang lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran yang dilakukan. Hal-hal yang dibahas dan didiskusikan, yaitu (1) tindakan yang telah dilakukan, (2) perbedaan antara perencanaan tindakan dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, (3) kendala -kendala yang ditemui dalam pelaksanaan pembelajaran dan mencari solusinya, dan (4) melakukan interprestasi, pelaksanaan dan penyimpulan data yang diperoleh. Hasil refleksi ini memberi masukan bagi peneliti untuk menentukan sikap bagi pelaksanaan siklus berikutnya. Selain itu, hasil ini dijadikan dasar untuk menyusun rencana pembelajaran berikutnya sebagai tindakan perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan pembelajaran sebelumnya. Tindakan akan berhenti apabila telah mencapai indikator hasil pembelajaran yang telah ditetapkan. Refleksi dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berhasil atau tidak dikaitkan dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tahap refleksi dilaksanakan setiap berakhirnya satu tindakan. Pada tahap ini, hasil observasi yang berkaitan dengan proses dan hasil pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam diskusi adalah: (1) menganalisis pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan dari segi proses maupun hasil. (2) menyintesis hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan dari segi proses maupun hasil, (3) memaknai hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan dari segi proses maupun hasil, (4) menyimpulkan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 260

yang telah dilakukan dari segi proses maupun hasil. Dari hasil refleksi tersebut akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan keberhasilan tindakan. Dengan catatan jika masih diperlukan tindakan maka hasil refleksi digunakan untuk menyusun rencana tindakan berikutnya. Namun, jika tujuan pembelajaran sudah tercapai maka hasil refleksi hanya akan digunakan untuk memberikan rekomendasi bahwa penelitian tersebut telah dianggap cukup dan tidak perlu tindakan berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi dan wawancara pada kegiatan awal menunjukkan bahwa pembelajaran menulis puisi di kelas X A MA Al- Asy ari Keras Diwek Jombang belum dilaksanakan secara optimal. Pembelajaran menulis puisi masih dititikberatkan pada ceramah dan tugas-tugas saja. Siswa masih mengalami kendala dalam pembelajaran ini. Dari hasil wawancara dengan siswa, pembelajaran menulis puisi yang pernah dilakukan dan dialamisiswa tersebut masih banyak mengalami kendala. Kendala yang dihadapi siswa tersebut ditandai dengan beberapa kesulitan yang terjadi pada kegiatan menulis puisi, yaitu (1) siswa kesulitan menemukan ide, (2) siswa kesulitan menentukan kata-kata pertama dalam puisinya, (3) siswa kesulitan mengembangkan ide kosakata, dan (4) siswa kesulitan menulis puisi karena tidak terbiasa mengemukakan perasaan, pemikiran, dan imajinasinya ke dalam puisi. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa MA Al-Asy ari masih rendah. Berdasarkan beberapa temuan tersebut maka disusun suatu tindakan kelas untuk diterapkan pada pembelajaran menulis puisi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis puisi. Kegiatan menulis puisi dengan teknik akrostik adalah sebagai berikut, (1) guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran yang baik, (2) guru menjelaskan pengertian tentang akrostik dan contoh-contoh puisi akrostik, (3) s iswa menyimak contoh puisi yang sedang ditampilkan melalui power point, (4) d engan dibimbing guru, siswa menuliskan judul puisi akrostik yang berhubungan dengan pengalaman pribadi siswa, (5) siswa mencari diksi yang tepat untuk mengembangkan kata, (6) siswa mulai menyusun dan menulis diksi-diksi ke dalam puisi yang telah disusun secara vertikal, (7) siswa diberi waktu untuk berdiskusi dengan teman sebangku guna merevisi puisi yang telah ditulisnya, (8) siswa menyajikan hasil kerjanya dalam menulis puisi akrostik dengan membaca puisi tersebut di depan kelas, dan (9) siswa mengumpulkan hasil karyanya kepada guru. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas X A MA Al-Asy ari Keras tahun pelajaran 2016/2017. Adapun rincian dari hasil penelitian ini siklus I dan siklus II yang memuat NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 261

rata-rata skor proses dan hasil belajar siswa. Tabel1 Penilaian Hasil Menulis Puisi Siswa Skor rata-rata No Aspek Siklus Siklus Peningkatan Pratindakan I II 1 Kesatuan Makna 2.93 4.29 4.36 1.43 2 Diksi 2.32 3.25 3.64 1.32 3 Persajakan 2.86 3.71 4.14 1.28 4 Gaya Bahasa 2.82 3.64 3.93 1.11 5 Pengimajinasian 2.82 4.07 4.43 1.61 Jumlah 13.75 18.96 20.5 6.75 Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Guru Siklus I Siklus II No Indikator Jumlah Katergori Jumlah Katergori Skor Skor 1 Guru mengondisikan kelas 1 Cukup 2 2 Guru menyampaikan media dan 3 3 sumber belajar 3 Guru menyampaikan apersepsi 2 2 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 Cukup 2 Cukup 5 Guru menyampaikan informasi/ materi 2 2 6 Guru menggunakan media pembelajaran 2 3 7 Guru melakukan tanya jawab 3 8 Guru membimbing siswa dalam kegiatan menulis puisi 9 Guru memberikan motivasi 3 2 2 3 1 10 Guru menggunakan waktu secara efisien 1 Cukup 2 Cukup Guru membimbing siswa dalam 11 menyampaikan meteri dan 2 2 evaluasi 12 Guru menutup pelajaraan 1 Cukup 2 Cukup Jumlah 23 26 Kategori Keterampilan NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 262

Tabel 3 Data Proses Pembelajaaran Menulis Puisi Siswa Menggunakan Teknik Akrostik No Uraian 1 Proses Pembelajaran menulis puisi dengan teknik akrostik Tuntas Belum tuntas Rata-rata nilai Jumlah Siswa Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus I II I II I II 28 11 17 17 11 69 77 Berdasarkan tabel tersebut, dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil tes dan persentase ketuntasan belajar pada masing-masing siklus terdapat peningkatan. Teknik akrostik dapat meningkatkan proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas X A MA Al-Asy ari tahun pelajaran 2016/2017 siswa terlihat aktif dan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran menulis puisi. Hal ini, dapat dilihat dari pengamatan proses pembelajaran terhadap kegiatan menulis puisi siswa di dalam kelas pada siklus I terdapat 11 siswa tuntas atau 40.4 %, sedangkan pada siklus II terdapat 17 siswa yang tuntas atau mencapai 60,2%. Hal ini memang belum memnuhi ketuntasan indikator keberhasilan. Namun, yang jelas telah ada peningkatan. Teknik akrostik dapat meningkatkan hasil kemampuan menulis puisi siswa kelas X A MA Al-Asy ari sebesar 20,5 atau dengan persentase 82%. Peningkatan hasil pembelajaran ini meliputi lima aspek yang dinilai dalam menulis puisi siswa yaitu: kesatuan makna, diksi, persajakan, gaya bahasa, dan pengimajinasian. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ada beberapa hal yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini. Pertama, Pada tahap awal kemampuan menulis puisi siswa kelas X A MA Al-Asy ari tahun pelajaran 2016/2017 masih rendah dan diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis serta perlu motivasi dari guru dalam pembelajaran menulis puisi. Pada tahap awal ini diperoleh data bahwa persentase siswa yang menyukai menulis puisi hanya 7,2% yang tidak senang menulis puisi 57,1%, untuk siswa yang sama sekali tidak suka menulis puisi 35,7%. Tahap ini merupakan fase persiapan menulis. Pada tahap awal, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yakni menulis puisi. Guru juga memberikan penjelasan tentang unsur-unsur puisi. Guru memberi motivasi agar siswa berusaha untuk belajar dan senang menulis puisi. Guru memperkenalkan teknik baru dalam menulis puisi kepada siswa, guru kemudian menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan siswa. NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 263

Kedua, teknik akrostik dapat meningkatkan proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas X A MA Al-Asy ari tahun pelajaran 2016/2017 siswa terlihat aktif dan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran menulis puisi. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan proses pembelajaran terhadap kegiatan menulis puisi siswa di dalam kelas pada siklus I terdapat 11 siswa tuntas atau 40.4 %, sedangkan pada siklus II terdapat 17 siswa yang tuntas atau mencapai 60,2%. Hal ini, memang belum memnuhi ketuntasan indikator keberhasilan. Namun, yang jelas telah ada peningkatan. Teknik akrostik dapat meningkatkan hasil kemampuan menulis puisi siswa kelas X A MA Al-Asy ari sebesar 20,5 atau dengan persentase 82%. Peningkatan hasil pembelajaran ini meliputi lima aspek yang dinilai dalam menulis puisi siswa yaitu: kesatuan makna, diksi, persajakan, gaya bahasa, dan pengimajinasaian. Ketiga, pada tahap perencanaan tindakan melalui teknik akrostik yang dilakukan guru sudah maksimal. Kegiatan yang dilakukan adalah membuat persiapan untuk pembelajaran menulis puisi bebas dalam bentuk rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh guru. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran guru menerapkan langkah-langkah menulis akrostik dengan tepat, yakni membimbing siswa membuat puisi bebas dan menyuntingnya dengan memperhatikan unsur-unsurnya. Penerapan teknik akrostik secara maksimal tersebut menghasilkan peningkatan siswa dalam menulis puisi bebas yang dapat dilihat dari hasil karya menulis puisi. Dengan teknik akrostik, siswa tampak antusias mengikuti pelajaran meteri yang diberikan oleh guru. Pada tahap evaluasi, peneliti melihat bahwa siswa kelas X A MA Al-Asy ari Keras Diwek Jombang sudah menunjukkan kreativitas dalam menulis puisi bebas dan hasil tes yang telah dievaluasi guru dan peneliti juga mengembirakan. Berdasarkan simpulan hasil penelitian, penulis menyampaikan saran sebagai berikut: (1) hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan dan dapat dijadikan acuan untuk pembelajaran menulis puisi selanjutnya agar memperoleh hasil lebih baik, (2) siswa kelas X A MA Al-asy ari, hasil penelitian ini dapat mengatasi kesulitan menulis puisi siswa dan meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa, (3) pembaca, hasil penelitian ini dapat memperoleh pengetahuan tentang penerapannya di dalam pembelajaran, dan (4) peneliti selanjutnya di bidang penelitian tindakan kelas, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk merumuskan masalah yang lebih luas. Daftar Rujukan Aminuddin. 2014. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 264

Fleisher, Paul. 2013. Nutrisi Otak 100+ Permainan yang Mengajarkan Anak-anak Berpikir. Jakarta: PT. Indeks. Herman J. Waluyo. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Pradopo, Rachmat Djoko. 2014. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Salam. 2009. Menulis Puisi dengan Teknik Akrostik. (Online) (http://pelitapendidikan.bl ogspot.com/2009/pembela jaran-menulis-puisidengan.html diunduh pada tanggal 21 Januari 2013 pukul 10.42 WIB) NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 265