BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purin berasal dari makanan, penghancuran yang sudah tua, serta hasil sintesa dari

dokumen-dokumen yang mirip
salah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep

DIET RENDAH PURIN untuk penderita asam urat. Rizqie Auliana, M.Kes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gout (penyakit akibat pengendapan kristal Mono Sodium Urat/MSU)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

dalam tubuh dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. b. Seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun

Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali.

BAB I PENDAHULUAN. pada tubuh dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan. retina mata, ginjal, jantung, serta persendian (Shetty et al., 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout

ANAMNESIS. dengan anamnesis yang benar.

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Asam Urat ( Artritis Gout/Pirai ) Created by : Muhammad Ananggadipa ( )

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB I PENDAHULUAN. nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Hal ini disebabkan oleh. dan gaya hidup ( Price & Wilson, 1992).

1/1/2002. Masalah Lansia (terkait fungsi pencernaan) Lansia & Obat. Gizi seimbang POLA HIDUP SEHAT

kematian sebesar atau 2,99% dari total kematian di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan RI, 2008). Data prevalensi di atas menunjukkan bahwa PGK

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

Sistem Ekskresi Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

BAH III RINGKASAN. Epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

Proses Pembentukan asam urat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia) (Misnadiarly, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

2. Pembuangan Asam Urat Berkurang

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah

I. PENDAHULUAN. berkurang disebabkan oleh adanya kelainan genetik dan metabolik. Selain

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH DI DUSUN PILANGGADUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dan lansia di seluruh dunia (Joern, 2010).OA juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu

RUMAH BIRU (BIOETANOL URIN MANUSIA) Dari Masyarakat Untuk Masyarakat Oleh : Benny Chandra Monacho

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang, umumnya

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

SISTEM EKSKRESI. - Sistem ekskresi pada uniseluler dan multiseluler. - Pembuangan limbah nitrogen dan CO 2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner,

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.3

Metabolisme Purin dan Pirimidin serta Peranannya dalam Tubuh

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TI T PS K ESEHATA T N 1

MAKALAH GIZI ZAT BESI

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

HEALTH SECRET. Q & S Dept Travira Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan substansi yang paling banyak digunakan di dunia dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai hiperurisemia (Schumacher, 1992 cit Putra, 2007). Batasan

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

BAB I PENDAHULUAN. Asam urat merupakan senyawa kimia hasil akhir dari metabolisme nucleic

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lebih dari 6,0 mg/dl terdapat pada wanita (Ferri, 2017).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkandung di dalam urine serta adanya kelainan-kelainan pada urine.

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

7 Manfaat Daun Singkong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah. Untuk lakilaki,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras seperti batu yang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASAM URAT 1. Pengertian Asam Urat Asam Urat merupakan hasil akhir metabolisme purin (Nukleoprotein). Purin berasal dari makanan, penghancuran yang sudah tua, serta hasil sintesa dari bahan bahan yang ada di dalam tubuh, seperti: CO 2, Glutamin, Glisin, asam folat. Asam Urat sendiri adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan protein makanan yang mengandung purin (terutama dari daging, hati, ginjal, dan beberapa jenis sayuran seperti kacang kacangan dan buncis) atau dari penguraian purin (sel tubuh yang rusak), yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses atau keringat. Senyawa ini sukar larut dalam air, tapi dalam plasma darah beredar sebagai senyawa natrium urat, bentuk garamnya terlarut pada kondisi ph atau keasaman basa di atas tujuh (Vitahealth.2005). 2. Sintesa dari Asam Urat Sintesa Asam Urat dalam tubuh berasal dari metabolisme protein pada manusia asam urat merupakan hasil produk akhir dari metabolisme, dimana purin adalah bagian penting dari asam urat nukleat. Pemecahan purin dalam tubuh berlangsung dengan kontinue(frences. K Widman. 1994). Metabolisme asam urat dan purin melalui jalur umum yang dengan menggunakan oksidasi sontin menjadi asam urat. Kadar asam urat dalam darah

7 sedikit dipengaruhi oleh varian kandungan purin diet dan menggambarkan stabilitas antara produksi endogen dan sekresi tubulus ke urin (D.N, Baron. 1994) Purin berasal dari metabolisme makanan dan asam nukleat endogen, dan didegradasi menjadi asam urat melalui ensim xantin oksidase. Sebelum menjadi asam urat, purin diubah menjadi adenosin. Kemudian adenosin akan diubah menjadi adenin dan isonine yang oleh ensim adenin deaminase dan phosphorylase keduanya diubah menjadi hipoxantine. Oleh xantin oksidase hipoxantin diubah menjadi xantin dan akhirnya xantin diubah menjadi asam urat. Adenosin, selain dari metabolisme purin, juga dapat berasal jaringan yang mengalami hipoksia (gambar 1). Tidak seperti mamalia lain, manusia tidak mempunyai ensim urikase sehingga asam urat tidak bisa diubah menjadi allantoin, dan asam urat akan langsung diekskresi melalui fitrasi glomerulus (Emmerson, 1996; Waring, 2000; Johnson 2003).

Iskemia Negative feedback Metabolisme purin Adenosine Release Aliran Darah adenosine Adenosine Deansinase phosphorylase adenine Adenosine Deansinase Inosine phosphorylase Hypoxanthine Xanthine Osidase Guanine Guanine Deaminane Xanthine Xanthine Osidase Manusia Asam urat Klirens ginjal Spesies lain allantoin Allantoinate Urate osidase Allantoinase Allantoicase ureidoglycolate Urea Metabolisme purin itu sendiri mempunyai pengertian sendiri. Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nucleoprotein. Selain didapat dari makanan, purin juga berasal dari penghancuran sel sel tubuh yang sudah tua. Pembuatan atau sintesa purin juga bisa dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan bahan seperti CO 2, Glisin, Glutamin, asam asparat, dan asam folat. Diduga metabolisme purin diangkut ke hati, kemudian mengalami oksidasi menjadi asam urat. Kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal dan usus. Asam urat merupakan asam lemah yang pada ph normal akan terionisasi di dalam darah dan jaringan

menjadi ion urat. Dengan berbagai kation yang ada, ion urat akan membentuk garam dan 98% asam urat ekstraseluler akan membentuk garam monosodium urat (MSU). Pada pembentukan kristal antara lain konsentrasi MSU di tempat terjadinya kristal,temperatur lokal, ada tidaknya zat yang mempertahankan kelarutan asam urat di dalam cairan sendi seperti proteoglikan, serta berkurangnya jumlah air dalam cairan sendi. Kelarutan garam urat dan asam urat sangat penting pada pembentukan kristal. Garam urat lebih mudah larut di dalam plasma,cairan sendi, dan urin. Kelarutan asam urat di urin akan meningkat bila p > 4. Umumnya darah manusia dapat menampung asam urat sampai tingkat tertentu. Bila kadar asam urat plasma melebihi daya larutnya, misalnya >7 mg/dl,maka plasma darah menjadi sangat jenuh. Keadaan ini disebut hiperurisemia. Pada keadaan hiperurisemia, darah tidak mampu lagi menampung asam urat sehingga terjadi pengendapan kristal urat di berbagai organ seperti sendi dan ginjal. Guna mempertahankan konsentrasi asam urat darah dalam batas-batas normal, asam urat harus dikeluarkan dari tubuh (Dr.setiawan Dalimartha.2003). 3. Sasaran Utama Asam Urat a) Jari, kristal asam urat (tophi) menyukai daerah yang bersuhu dingin seperti ujung jari tangan dan kaki. b) Ibu Jari, hampir 90% serangan pertama asam urat adalah pada sendi ibu jari, terutama pada kaki. c) Sendi lutut dan pergelangan kaki, asam urat sering menyerang sendi lutut dan pergelangan kaki.

d) Daun telinga, kristal asam urat sering mengendap di daun telinga, membentuk benjolan putih yang mirip jerawat. e) Retina mata, pengendapan asam urat menyebabkan gangguan penglihatan. f) Saluran cerna, asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab utama dari serangan asam urat. g) Ginjal, dua pertiga dari asam urat dibuang melalui ginjal. Bila terjadi gangguan pada ginjal, maka kristal asam urat dapat mengendap pada ginjal dengan akibat terjadinya batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal h) Jantung, kristal asam urat dapat pula mengendap di jantung dengan akibat gangguan fungsi jantung. 4. Gejala Asam Urat Penyakit ini umumnya ditandai dengan rasa nyeri hebat yang tiba-tiba menyerang sebuah sendi pada saat tengah malam,biasanya pada ibu jari (sendi metatarsofalangeal pertama) atau jari kaki (sendi tarsal). Jumlah sendi yang meradang kurang dari empat (oligoartritis), dan serangannya di satu sisi (unilateral). Kulit berwarna kemerahan, terasa panas, bengkak, dan sangat nyeri. Pembengkakan sendi umumnya terjadi secara asimetris (satu sisi tubuh). Gejala lain yang mungkin terjadi adalah berupa : a. Demam, dengan suhu tubuh 38.3 o C atau lebih, tidak menurun selama tiga hari, walaupun telah dilakukan perawatan

b. Ruam kulit,sakit tenggorokan, lidah berwarna merah atau gusi bardarah. c. Bengkak pada kaki atau peningkatan berat badan yang tiba-tiba d. Diare atau muntah Serangan asam urat biasanya akan terhenti secara menyeluruh setelah asam urat hilang dari sendi.(vitahealth.2005). 5. Penyebab Asam Urat a. Kadar asam urat di dalam darah akan meningkat apabila ; 1. Produksi asam urat di dalam tubuh meningkat, yang disebabkan oleh: 1.a. Adanya gangguan metabolisme purin bawaan(inborn error of purine metabolisme) akibat kekurangan(hipoxantin guanin phosphoribosil transferase). Asam urat mengalami peningkatan pada keadaan metabolisme purin yang abnormal (Frences. K. Widman.1994).Asam urat meningkat segera sebelum dan selama serangan asam urat akut. Pada asam urat yang kronik diantara akut yang biasanya urat darah dalam batas normal akan mengalami perubahan karena peningkatan sintesa asam urat sebagai cacat metabolik bawaan (D.N. baron. 1984) 1.b. Adanya kelainan gen yang bisa menurun (herediter) lainnya yang mengakibatkan terjadinya aktifitas fosforibosil pirofosfat sintetase (PRPP sintetase). b. Penurunan asam urat bisa diakibatkan oleh: 1. Minum obat tertentu seperti pirazinamid (obat TB paru), HTC ( obat diuretic), dan salisilat.

2. Dalam keadaan kelaparan (seperti puasa, diet terlalu ketat),dan ketosis. Kekurangan kalori tubuh akan membakar lemak akan terbentuk zat keton yang dapat menghambat asam urat dalam ginjal. 3. Mengalami keracunan kehamilan (toksemia gravidarum). 4. Olahraga yang terlalu berat. 5. Minum alkohol yang berlebihan. 6. Kadar kalsium darah meningkat akibat penyakit hiperatiroidisme dan sarkoidosis 7. Hipertensi essensial.(rebiouric.2005) B. Macam Macam Penyakit Asam Urat a. Artritis Pirai (Reumatik Gout) Penyakit ini biasanya disebut reumatik asam urat, hanyalah salah satu penyakit reumatik dari lebih 100 jenis penyakit reumatik yang telah dikenal di Indonesia, arthritis asam urat menduduki urutan kedua terbesar setelah penyakit reumatik oteoartritis (OA). Artritis asam urat berhubungan dengan tingginya kadar asam urat dalam serum. Walaupun penyakit ini merupakan jenis penyakit reumatik yang pencegahannya mudah dan efektif, tetapi bila diabaikan maka reumatik asam urat juga dapat menyebabkan kerusakan pada

sendi. Terjadi karena adanya penumpukan kristal monosodium urat monohidrat (MSUM) di persendian. Timbunan kristal di persendian ini akan menimbulkan peradangan sendi, kemudian memicu timbulnya reumatik gout. Bila penanganannya tidak memadai, selain menimbulkan rasa nyeri yang hebat, peradangan tersebut lambat laun akan merusak struktur sendi dan menyebabkan kecacatan (vitahealth.2005). b. Tofi Tofi adalah timbunan kristal monosodium urat monohidrat di sekitar persendian seperti tulang rawan sendi, sinoval, bursa, atau tendon. Di luar sendi, tofi juga bisa ditemukan seperti jaringan lunak, oto jantung (miokard), katup bicuspid jantung, retina mata, dan pangkal tenggorok (laring).tofi tampak seperti kecil (nodul) berwarna pucat, sering teraba pada daun telinga, bagian punggung (ekstensor) lengan, bursa di samping tulang tempurung lutut (prepatela), dan pada tendon Achilles. Terbentuknya tofi dipengaruhi oleh tingginya kadar asam urat darah, faktor setempat, dan fungsi ginjal. Tofi baru ditemukan pada kadar asam 10 11 mg/dl. Pada kadar >11 mg/dl, pembentukan tofi menjadi sangat progresif. Bila hiperuresemia tidak terkontrol, tofi bisa membesar dan menyebabkan kerusakan sendi sehingga fungsi sendi terganggu. Tofi juga bisa menjadi koreng (ulserasi) dan mengeluarkan cairan kental seperti kapur yang mengandung kristal MSU. Dengan adanya tofi, mungkin sudah terjadi juga pengendapan Na urat di ginjal.

Tofi bisa timbul pada penderita artritis gout yang mempunyai keadaan seperti: 1. Telah menderita lebih dari 10 tahun 2. Serangan pertama terjadi pada usia muda 3. Serangan pertama yang terjadi sangat berat 4. Tidak mendapat pengobatan 5. Mendapat serangan artritis yang berulang, dan 6. Kadar asam urat darahnya tinggi (vitahealth.2005) c. Nefropati Asam Urat Kelainan ini terjadi akibat peningkatan konsentrasi asam urat dalam urin. Keadaan ini akan meningkat menjadi kristal asam urat dan terbentuknya batu asam urat. Selain batu, juga terjadi nefropati obstruktif akibat presipitasi kristal asam urat yang berlebihan di tubulus ginjal. Keadaan ini bisa menyebabkan nefropati asam urat akut. Akibatnya timbul gagal ginjal akut. Penumpukan asam urat di tubulus ginjal dalam waktu lama juga menyebabkan kerusakan nefron ginjal yang progresif dan berakhir dengan penyakit ginjal kronis.

Nefropati asam urat ditandai dengan hiperurisemia > 20 mg/dl, produksi urin sedikit (oliguria)atau tidak memproduksi urin sama sekali (anuria), dan rasio asam urat urin berbanding kreatinin urin lebih dari 1,0 (vitahealth.2005). C. Cara Pencegahan Asam Urat Selain degan cara mengobati, salah satu cara mengatasi penyakit asam urat adalah dengan mengatur jumlah kalori yang masuk makanan yang boleh dimakan (diet), dengan syarat diet sesuai berikut ini : 1. Jumlah kalori yang berasal dari makanan harus sesuai dengan kebutuhan tubuh berdasarkan indeks masa denag aktifitas fisik. 2. Mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana (zat gula). 3. Menghindari mengkonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi, seperti: a. Jerohan: hati, limpa, babat, usus, paru otak, jantung b. Sari laut: udang, kerang, remis, kepiting c. Makanan kaleng: ikan sarden, cornet beef d. Ekstrak daging: kaldu e. Unggas: bebek, angsa, burung dara, ayam. f. Buah buahan: durian, alpokat, nanas, air kelapa, melinjo, dan emping melinjo 4. Menghindari alkohol : bir, wiski, anggur, tape, brem, tuak, dan minuman hasil fermentasi.

5. Membatasi konsumsi protein hingga 15% dari total kolori. 6. Membatasi konsumsi lemak jenuh dan tidak jenuh (santan, daging berlemak, mentega dan makanan menggunakan minyak) hanya 15% dari total kalori. 7. Cukup kebutuhan air minum. (Vitahealth. 2005) D. Macam-macam Pemeriksaan Asam Urat 1. Pemeriksaan holistik Adalah pemeriksaan yannng menyeluruh dimana pemeriksaan dilakukan dari kapan mulai nyeri, bagaimana bisa muncul nyeri ditempat atau jalan, selain itu dilihat dari faktor turunan, baru setelah itu ditegakkan diagnosis 2. Pemeriksaan Enzimatis Adalah pemeriksaan asam urat dengan metode enzimatis dimana nilai normalnya menurut tes enzimatis maksimal 7mg%. 3. Pemeriksaan dengan tehnik biasa Kadar asam urat normal menurut tes dengan tehnik biasa maksimal 8mg%.