BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel penelitian dan Defenisi Operasional Variabel. 1. Variabel Dependen (Dependent variable)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan hiburan dan kebutuhan akan kesehatan. Kesehatan dalam UU no 23 tahun 2992 adalah keadaan sejahtera dari

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu,

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

METODOLOGI PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB I PENDAHULUAN. alternatif produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya dan berhak memilih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat seperti saat ini disebabkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001:31). Variabel penelitian dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) yang diuraikan sebagai berikut: 1. Variabel dependen (dependent variable) atau variabel terikat, adalahvariabel yang menjadi pusat perhatian peneliti karena variabel ini yangdipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel independen atauvariabel bebas ( Ferdinand, 2005 ). Variabel dependen yang digunakan dalampenelitian ini adalah kepuasan konsumen yang dilambangkan dengan Y. 2. Variabel independen ( independent variable ) atau variabel bebas,adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnyapositif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independenyang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas produk yang dilambangkan dengan X1, harga yang dilambangkan dengan X2 dan servicescape yangdilambangkan dengan X3. 52

53 B. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel menurut Sugiyono (2002) merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Adapun variabel penelitian beserta definisi operasionalnya dijelaskan sebagai berikut : Variabel Penelitian Kualitas Produk (X1) Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi Indikator Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsiya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya (Kotler dan Amstrong, 2012 : 283) Indikator yang digunakan oleh Lonardo Yashinta Soelasih (2014) yaitu: 1. Performance yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli. 2. Reliability yaitu kemungkinan kecil untuk mengalami kerusakan atau gagal dipakai. 3. Asthetic yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. 4. Perceived Quality yaitu yaitu persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan maksud yang diharapkan.

Harga (X2) Servicescape (X3) Kepuasan Konsumen (Y) Harga adalah jumlah uang yang ditetapkan oleh produk untuk dibayar oleh konsumen atau pelanggan guna menutupi biaya produksi, distribusi dan penjualan pokok termasuk pengembalian yang menandai atas usaha dan resikonya (Kotler, 2000 : 107) Lovelock dan Wirtz (2004 : 354) menyatakan Servicescape merupakan kesankesan yang diciptakan pada pancaindera oleh perancangan lingkungan fisik tempat jasa diserahkan. Kepuasan Pelanggan adalah adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapannya Kotler (2008 : 139) Menurut (Dinawan 2010 : 36) dalam Wariki (2015) mengatakan persepsi harga terlihat dari : 1. Perbandingan harga dengan produk lain, yaitu bagaimana harga perbandingan produk dengan produk pesaingnya. 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu apakah harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan kualitas produk yang didapatkan. 3. Keterjangkauan harga, yaitu keterjangkauan harga yang ditawarkan produsen ke konsumen. Indikator servicescape yang digunakan oleh Ferninda Manoppo (2013), yaitu: 1. Karyawan ramah & suka menolong 2. Interior menarik 3. Temperatur suhu ruangan Indikator empiris yang digunakan oleh Lonardo Yashinta Seolasih (2014) adalah sebagai berikut : 1. Kepuasan terhadap kualitas pelayanan 2. Kepuasan pasca konsumsi 3. Kepuasan transaksi 4. Kepuasan dengan persaingan yang ada 54

55 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai semesta penelitian (Ferdinand, 2011 : 215). Populasi penelitian adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti, dalam penelitian ini populasinya adalah pengunjung Etude House di Citra Land Mall Semarang. 2. Sampel Sampel merupakan subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel (Ferdinand, 2011 : 215). Kriteria dalam pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen Kosmetik Etude House yang berusia 16 50 tahun, berjenis kelamin wanita, lama penggunaan produk, dan berada di outlet Etude House Citra Land Mall kota Semarang. a. Ukuran Sampel Karena populasi tidak dapat diketahui jumlahnya dengan pasti maka menurut MOE (Margin Of Eror) yang digunakan 10%, (Djarwanto, 2006). Maka penentuan ukuran sampel responden dilakukan dengan menggunakan rumus: n = Z 1 2 [. σ E ] 2

56 Keterangan : n : banyak sampel yang diperlukan Z1/2a : distribusi normal (1,96) E : besarnya kesalahan yang diterima (0,1) σ : standar deviasi (0,05) Dalam penelitian ini (Z1/2a) yang diperoleh dari table distribusi normal adalah sebesar 1,96 besarnya kesalahan yang dapat diterima (E) sebesar 10% dan standar deviasi (σ) yang digunakan adalah 0,50 sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut : n = [ 1,96 x 0,50 0,1 ]² = 96,4 Berdasar perhitungan diatas, sampel yang diambil dalam penelitian diperoleh saebesar 96,04 kemudian dibulatkan menjadi 100 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampelnya adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Umar, 2008). D. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti atau pihak pertama (Umar, 2013). Data primer yang digunakan oleh peneliti adalah tanggapan responden yang diperoleh melalui kuesioner tentang Kualitas Produk (Product Quality), Harga (Price), Lingkungan Fisik (Servicescape) dan kepuasan konsumen. Data sekunder

adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan berasal dari dokumentasi dan studi pustaka. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebar daftar pertanyaan tersebut, dengan maksud memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2013). Daftar pertanyaan/pernyataan dapat bersifat terbuka bila jawaban tidak ditentukan sebelumnya, sedangkan bersifat tertutup bila jawaban telah disediakan. Skala yang serung dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau sering disebut disebut skala LIKERT, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut: 1 =Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Ragu-ragu atau Netral 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju Skala LIKERT dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju memepunyai tingkat atau preferensi yang lebih tinggi dari Setuju dan Setuju lebih tinggi dari Ragu-ragu (Ghozali, 2011: 47). Dalam penentuan skala, maka digunakan sakala pengukuran atau rentang skala. Rentang skala adalah acuan untuk menentuakan panjang pendeknya interval 57

yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitaif (Sugiono, 2012). Sedangakan penentuan rentang skala tersebut adalah (Umar, 2013) : RS = nilai tertinggi nilai terendah banyaknya kelas Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut : RS = 5 1 5 = 0,8 Standar untuk kategori lima kelas tersebut adalah (Umar, 2013): 1,00 1,80 = sangat rendah 1,81 2,60 = rendah 2,61 3,40 = cukup rendah 3,41-4,20 = tinggi 4,21 5,00 = sangat tinggi 58 F. Metode Analisis Data 1. Uji Reliabilitas Uji Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap ke empt indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali, 2011).

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (Ghozali, 2011). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0.70 (Ghozali, 2011). 2. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Uji validitas dapat diketahui dengan carakorelasi bivariate (Ghozali, 2011 : 52). 59 3. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakuakan pengujian terhadap model penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengujian model tersebut apakah memenuhi asumsi klasik regresi, yang terdiri dari (Ghozali, 2009) : a. Uji Multikolonieritas Uji multikoloneritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independent. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol (0) (Ghozali, 2011:105). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonilieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1) Mempunyai angka Tolerance diatas(>) 0,10 2) Mempunyai nilai VIF di bawah (<) 10 b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regesi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedestisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139). c. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mengetahui data yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov smirnov. Jika nilai Kolmogorovsmirnov lebih besar dari α = 0,05, maka data normal (Ghozali, 2009). 60

61 4. Regresi Lininer Berganda Regresi Linear Berganda bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga dapat menunjukkan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2009). Y = b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Keterangan Y : Kepuasan Konsumen b0 : Konstanta b1,b2 dan b3 : Koefisien Regresi X1 : Kualitas Produk (Products Quality) X2 : Harga (Price) X3 : Lingkungan Fisik (Servicescape) e : error G. Pengujian Hipotesis Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian kali ini apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan beberapa pengujian antara lain uji t dan uji F dan uji koefisien determinasi (R 2 ) 1. Uji F Uji F digunakan untuk menguji apakah masing - masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara bersama - sama dengan α = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesis, maka cara yang digunakan adalah : Merumuskan hipotesis

H0 : β0 = 0 Tidak ada pengaruh signifikan antara Kualitas Produk (Product Quality), Harga (Price), Lingkungan Fisik (Servicecscape) terhadap Kepuasan Konsumen Kosmetik secara simultan. Ha : βa 0 Adanya pengaruh signifikan antara Kualitas Produk (Product Quality), Harga (Price), Lingkungan Fisik (Servicecscape) terhadap Kepuasan Konsumen Kosmetik secara simultan. 2. Uji t Uji t digunakan untuk menguji apakah masing masing variaabel bebas bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan α = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang digunakan sebagai berikut : Merumuskan Hipotesis H0 : β1,β2,β3 = 0 Tidak ada pengaruh signifikan antara Kualitas Produk (Product Quality), Harga (Price), Lingkungan Fisik (Servicescape) terhadap Kepuasan Konsumen Kosmetik secara parsial. Ha : β1,β2,β3 0 Adanya pengaruh signifikan antara Kualitas Produk (Product Quality), Harga (Price), Lingkungan Fisik (Servicescape) terhadap Kepuasan Konsumen Kosmetik secara parsial. 3. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinnya mengukur seberapa jauh kemampuan model (Attractiveness, Trustworthiness, Expertise) dalam menerangkan variasi variabel dependen/ tidak bebas (Kepuasan Konsumen). Nilai untuk koefisien determinasi antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil 62

berarti kemampuan variabel bebas (independen) dalam menjelaskanvariasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel - variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011 : 97 ). Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah biasanya terhadap jumlah variabel independen yang dimaksudkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Maka biasanya kebanyakan akan menganjurkan menggunakan nilai AdjustedR 2 (Adjusted R Square) pada saat mengefaluasi model regresi linear. Tidak seperti R 2, nilai Adjusted R 2 dapat dan turun apabila satu variabel independen ditambahkan dalam model (Imam Gozali, 2011 : 97) 63