NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMILIHAN UMUM DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03 / KB / KPU / TAHUN 2013 NOMOR: B / 3 / I / 2013 TENTANG PENGAMANAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Pada hari ini Rabu tanggal Enam Belas bulan Januari tahun Dua Ribu Tiga Belas, bertempat di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. HUSNI KAMIL MANIK, selaku KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU), berkedudukan di Jalan Imam Bonjol Nomor 29 Jakarta Pusat, 10310, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. JENDERAL POLISI Drs. TIMUR PRADOPO, selaku KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (POLRI), berkedudukan di Jalan Trunojoyo Nomor 3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, 12110, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. bahwa PIHAK PERTAMA, adalah lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri, yang bertugas melaksanakan pemilihan umum secara hierarkis; b. bahwa PIHAK KEDUA merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri;
Dengan memperhatikan peraturan_perundang-undangan sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4168); 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5189); 3. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4924); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5316); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hubungan dan Kerjasama Kepolisian Negara Republik Indonesia; 7. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol. : 10 tahun 2006 te n ta n g Panduan Penyusunan Nota Kesepahaman^ 8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 07 Tahun 2012 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 07 Tahun 2012 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 896) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 18 tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 07 Tahun 2012 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014; 9. Nota Kesepahaman antara KPU dengan POLRI Nomor: 09/SKB/KPU/2008 dan No.Pol.: B /7 /V II/2 0 0 8 tanggal 4 Juli 2008 ten tan g Pengamanan Penyelenggaraan Pem ilihan Umum Tahun 2009. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk melanjutkan kerja sama dalam rangka pengamanan penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2014, melalui Nota Kesepahaman, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 (1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai pedoman bagi PARA PIHAK dalam rangka pengamanan penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2014. (2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah terwujudnya kerjasama antara PARA PIHAK dalam rangka pengamanan penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2014 secara terpadu dan terkoordinasi. BAB I I RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang Lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi: (1) Pengamanan; (2) Penegakan Hukum; (3) Sosialisasi.
BAB I I I PELAKSANAAN Bagian Kesatu Pengamanan Pasal 3 Pengamanan terhadap tahapan penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2014 sesuai dengan asas Pemilihan Umum, meliputi : (1) Pengamanan terhadap tahapan penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2014, PIHAK PERTAMA memberikan tahapan, program dan jadwal Pemilihan Umum Tahun 2014 kepada PIHAK KEDUA termasuk perubahanperubahannya. (2) PIHAK KEDUA menerima dan menyesuaikan tahapan, program dan jadwal Pemilihan Umum Tahun 2014 yang disampaikan oleh PIHAK PERTAMA untuk ditindak lanjuti dan dijadikan Rencana Operasi Pengamanan Pemilihan Umum Tahun 2014. Pasal 4 Pengamanan terhadap kantor, aset lainnya dan personel KPU, KPU Provinsi/Kabupaten/Kota, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Tempat Pemungutan Suara (TPS), meliputi : (1) Pengamanan terhadap kantor, aset lainnya dan personel PIHAK PERTAMA pada KPU, KPU Provinsi/Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS dan TPS, PIHAK KEDUA menugaskan personelnya untuk pengamanan di lingkungan PIHAK PERTAMA. (2) PIHAK KEDUA melaksanakan pengamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi di wilayah hukumnya. Pasal 5 Pengamanan terhadap proses pencetakan, pembuatan, penyimpanan dan distribusi surat suara, tinta, segel serta kelengkapan administrasi surat suara ke tempat tujuan, dilaksanakan : (1) PIHAK PERTAMA memberikan informasi dan/atau data yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA menindaklanjuti informasi dan/atau data yang diberikan PIHAK PERTAMA. Pasal 6 Pengamanan terhadap pergerakan pengiriman hasil penghitungan suara, meliputi : (1) PIHAK KEDUA melaksanakan pengamanan terhadap pergerakan pengiriman hasil penghitungan suara dari TPS sampai tingkat KPU Kabupaten/Kota. (2) Pengamanan hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh PIHAK KEDUA bersama PIHAK PERTAMA secara berjenjang, bertanggung jawab atas keamanan dan keutuhan hasil penghitungan suara tersebut. Bagian Kedua Penegakan Hukum Pasal 7 (1) Dalam hal ditemukan dugaan telah terjadi tindak pidana Pemilihan Umum dan/atau tindak pidana lainnya, PIHAK PERTAMA disamping melaporkan kepada Bawasiu/ Bawasiu Provinsi/ Panwasiu Kabupaten/Kota/ Panwasiu Kecamatan/PPL/PPLN, juga berkewajiban memberikan informasi kepada PIHAK KEDUA; (2) PIHAK KEDUA setelah menerima informasi dari PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) segera melakukan penyelidikan dan menindaklanjuti sesuai dengan proses hukum yang berlaku. Bagian Ketiga Sosialisasi Pasal 8 (1) PARA PIHAK secara bersama-sama dan/atau sendiri-sendiri melaksanakan sosialisasi untuk memperdalam pengertian dan pemahaman tentang Nota Kesepahaman ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Pemilu. (2) Sasaran sosialisasi yang dimaksud pada ayat (1), antara lain : a. Anggota POLRI dan jajarannya;
_ b. KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, Panitia Pendaftaran Pemilih (Pantarlih) dan KPPS. BAB IV PENANGGUNG JAWAB Pasal 9 (1) Penanggung jawab penyelenggaraan nota kesepahaman ini dilaksanakan oleh PARA PIHAK dengan menunjuk wakil-wakilnya sesuai dengan kebutuhan tugas dan fungsi masing-masing; (2) PIHAK PERTAMA untuk tingkat Pusat menunjuk Sekretaris Jenderal KPU, untuk tingkat Provinsi menunjuk Sekretaris KPU Provinsi, untuk tingkat Kabupaten/Kota menunjuk Sekretaris KPU Kabupaten/Kota; (3) PIHAK KEDUA untuk tingkat Pusat menunjuk Asisten Kapolri bidang Operasi, untuk tingkat Provinsi menunjuk Kepala Biro Operasional Polda, untuk tingkat Kabupaten/Kota menunjuk Kepala Bagian Operasional Polres. BAB V ANALISIS DAN EVALUASI Pasal 10 (1) PARA PIHAK sepakat melakukan analisis dan evaluasi atas nota kesepahaman ini secara berkala paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun; (2) Pelaksanaan evaluasi sebagaimana dijelaskan pada ayat (1) dilakukan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. BAB V I PEMBIAYAAN Pasal 11 (1) Segala biaya yang timbul berkenaan dengan pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan kepada anggaran PARA PIHAK yang bersumber pada APBN secara proporsional, sesuai prosedur penganggaran yang berlaku; (2) Apabila APBN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencukupi dapat memperoleh bantuan dan fasilitas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
7 BAB V II KETENTUAN LAIN Bagian kesatu Perubahan {^Addendum) Pasal 12 Hal-hal lain yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur kemudian dalam Perubahan {Addendum) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini. Bagian Kedua Penyelesaian Perselisihan Pasal 13 Apabila terjadi perbedaan dalam penafsiran dan atau pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh PARA PIHAK. Bagian Ketiga Jangka W aktu Pasal 14 Nota Kesepahaman ini berlaku sampai dengan berakhirnya tahapan Pemilihan Umum Tahun 2014. Bagian Keempat Tindak lanjut Pasal 15 Untuk menindaklanjuti Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK dapat membuat pedoman kerja atau Standar Operasional Prosedur (SOP).
8 BAB V III PENUTUP Pasal 16 Demikian Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut di atas, dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. p ihak k e d u a PERTAMA Drs. TIM UR PRADOPO JENDERAL POLISI