NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. 06/KPPU/NK/Xy2015 TENTANG

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. 06/KPPU/NK/Xy2015 TENTANG"

Susanti Jayadi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 & ir k QD NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: NOMOR: 06/KPPU/NK/Xy2015 B/39/X/2015 TENTANG KERJA SAMA DALAM PENANGANAN PERKARA DUGAAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT Pada hari ini Jumat, tanggal dua puluh tiga bulan Oktober, tahun dua ribu lima belas ( ), yang bertandatangan di bawah ini: 1 Dr MOHAMMAD SYARKAWI RAUF, S.E., M.E., selaku KETUA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU), berkedudukan di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 36 Jakarta Pusat, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2 JENDERAL POLISI Drs. BADRODIN HAITI, selaku KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (POLRI), berkedudukan di Jalan Trunojoyo Nomor 3, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, selanjutnya di sebut PIHAK KEDUA PIHAK

2 PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut; a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah lembaga yang dibentuk berdasarkan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, untuk mengawasi pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya agar tidak melakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat; b. bahwa PIHAK KEDUA adalah lembaga yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri; dan c. PARA PIHAK telah melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Nomor: 002/MoU/K/X/2010 dan Nomor: B/22/X/2010, tanggal 8 Oktober 2010 tentang Kerja Sama dan Koordinasi dalam Penanganan Perkara Dugaan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, beserta segala perubahannya; 2. U ndang-undang NomorS Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana; 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat; 4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab U ndang-undang Hukum Acara Pidana; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 tentang Pembahan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana; 7. Keputusan /

3 7. Keputusan Presiden Nomor, 75 Tahun 1999 tentang Komisi Pengawas Persaingan Usaha, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden NomorSO Tahun 2008; 8. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara R epublik Indonesia; 9. Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana; dan 10. Peraturan Kapolri Nomor 12 Tahun 2014 tentang Panduan Penyusunan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk melanjutkan kerja sama dalam rangka Penanganan Perkara Dugaan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, melalui Nota Kesepahaman ini, dengan menyatakan beberapa hal sebagai berikut; BAB I MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 (1) Maksud dari Nota Kesepahaman ini sebagai pedoman bagi PARA PIHAK dalam rangka Kerja Sama Penanganan Perkara Dugaan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. (2) Tujuan dari Nota Kesepahaman ini adalah untuk terwujudnya sinergitas dalam rangka Kerja Sama Penanganan Perkara Dugaan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

4 BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang Lingkup Nota Kesepaham an ini meliputi; a. tukar menukar informasi; b. operasional; dan c. pembinaan. BAB III PELAKSANAAN Bagian Pertama Tukar M enukar Informasi Pasal 3 (1) Tukar m enukar informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a dilakukan secara tertulis atas permintaan atau pemberian, yang ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA atau pejabat yang ditunjuk. (2) Permintaan informasi disertai dengan penjelasan tujuan penggunaan informasi. (3) PARA PIHAK sepakat untuk menjaga kerahasiaan data, dokumen dan/atau catatan yang wajib dirahasiakan terhadap pihak lain. Bagian Kedua O perasional Pasal 4 (1) PIHAK KEDUA memberikan bantuan pengamanan dan pengawalan kepada PIHAK PERTAM A setelah ada permintaan tertulis. (2) Dalam ir /

5 (2) Dalam hal keadaan perlu dan sangat mendesak, PIHAK PERTAMA dapat meminta bantuan pengamanan dan pengawalan kepada PIHAK KEDUA secara lisan dan selanjutnya dilengkapi dengan perm intaan secara tertulis. Pasal 6 (1) Dalam hal PIHAK PERTAM A menem ukan dugaan tindak pidana dalam praktek m onopoli dan persaingan usaha tidak sehat, maka dalam penanganannya akan berkoordinasi dengan PIHAK KEDUA. (2) Dalam hal PIHAK KEDUA m enem ukan atau menerim a laporan dugaan praktek m onopoli dan persaingan usaha tidak sehat, maka dalam penanganannya terlebih dahulu diserahkan kepada PIHAK PERTAMA. (3) Dalam hal PIHAK PERTAMA mengalami kesulitan menangani laporan dugaan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka penanganannya diserahkan kepada PIHAK KEDUA. (4) Dalam hal PIHAK PERTAMA melakukan pemanggilan terhadap saksi, ahli dan terlapor yang setelah dipanggil secara patut dan wajar tidak hadir tanpa keterangan yang sah, maka PIHAK PERTAMA akan meminta bantuan pengam anan dan pengawalan kepada PIHAK KEDUA. Pasal 6 (1) Dalam hal PIHAK PERTAMA melakukan kegiatan pengumpulan bahan keterangan dan data terkait praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, dapat m em inta bantuan intelijen PIHAK KEDUA. (2) Permintaan bantuan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan secara tertulis.

6 Bagian Ketiga Pem binaan Pasal 7 (1) Pembinaan dalam rangka meningkatkan kemampuan sum ber daya manusia PARA PIHAK, akan dilaksanakan melalui pendidikan, pelatihan dan/atau bentuk lain sesuai kesepakatan PARA PIHAK. (2) Pendidikan, pelatihan dan/atau bentuk lain sesuai kesepakatan PARA PIHAK sebagaimana dimaksud pada ayct (1) meliputi pengetahuan dan keteram pilan teknis dan taktis penyelidikan dugaan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. BAB IV SOSIALISASI Pasal 8 (1) Nota Kesepahaman ini disosialisasikan di jajaran PARA PIHAK guna diketahui dan dilaksanakan baik di tingkat pusat maupun di tingkat wilayah/daerah. (2) Sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara bersamasama oleh PARA PIHAK dan atau sendiri-sendiri oleh masing-masing pihak. BAB V PENANGGUNG JAWAB Pasal 9 (1) Penanggung jawab penyelenggaraan Nota Kesepahaman ini, dilaksanakan oleh PARA PIHAK dengan menunjuk Pejabat sesuai denganj peran, tugas dan fungsi masing-masing. (2) Penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. PIHAK PERTAMA menunjuk Sekretaris Jenderal KPPU; dan b. PIHAK KEDUA menunjuk Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops Kapolri). BAB VI i /

7 BAB VI MONITORING DAN EVALUASI Pasal 10 (1) PARA PIHAK sepakat melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Nota Kesepahaman ini secara berkala minimal 6 (enam) bulan sekali atau sesuai kebutuhan. (2) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. BAB VII TINDAK LANJUT Pasal 11 (1) Nota Kesepahaman ini akan ditindaklanjuti oleh PARA PIHAK dengan menyusun Pedoman Kerja yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini, serta membentuk tim perumus. (2) Pedoman Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun sebagai berikut: a. untuk pengamanan dan pengawalan, disusun oleh KPPU dan Baharkam Polri; b. untuk penanganan perkara dugaan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, disusun oleh KPPU dan Bareskrim Polri; dan c. untuk pendidikan, pelatihan dan bentuk lain yang disepakati PARA PIHAK disusun oleh KPPU dan Lemdikpol. (3) Tim perumus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), keanggotaannya terdiri dari wakil-wakil PARA PIHAK. (4) Pedoman Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselesaikan selambatlambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini. BAB VIII /

8 BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 12 Segala biaya yang timbul dalam rangka pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan pada masing-masing pihak secara proporsional sesuai dengan peraturan yang berlaku. BAB IX KETENTUAN LAIN Addendum Pasal 13 (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini, akan diatur kemudian dalam perubahan kesepakatan (Addendum) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini. (2) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan atas persetujuan PARA PIHAK. Perbedaan Penafsiran Pasal 14 Apabila dikemudian hari terjadi perbedaan penafsiran dan permasalahan dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah untuk mufakat. Jangka Waktu Pasal 15 (1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak ditandatangani Nota Kesepahaman ini. (2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dengan teilebih dahulu dilakukan koordinasi selambatlambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa berlakunya Nota Kesepahaman ini. (3) Nota Kesepahaman... /

9 (3) Nota Kesepahaman ini dapat diakhiri sebelum masa berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan ketentuan pihak yang bermaksud mengakhiri Nota Kesepahaman ini wajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya. BABX PENUTUP Pasal 16 Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebutkan pada awal Nota Kesepahaman ini, dalam rangkap 2 (dua) asli masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK. Demikian Nota Kesepahaman ini dibuat dengan semangat kerja sama yang baik, untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh PARA PIHAK. ERTAMA, KEDUA, AD SYARKAWI RAUF, S.E., M.E. f e i A Q g r o i N HAITI?AL POLISI

dokumen-dokumen yang mirip

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : D /152 TAHUN 2013 NOMOR : B/ 11 /MI/2013 TENTANG PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP