BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia, salah satunya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya kita dapat mempelajari dan bersyukur kepadanya. Kekayaan yang

Elmaulida Nur Faiqoh (Nim ) Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

I PENDAHULUAN. Mangga merupakan buah tropis yang populer di berbagai belahan dunia,

PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM KLORIDA (CaCl2) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP UMUR SIMPAN DAN PEMATANGAN BUAH MANGGA (Mangifera indica L) Cv.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-An am ayat 99:

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

BAB I PENDAHULUAN. dan mulut yang memiliki prevalensi tinggi di masyarakat pada semua

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah-buahan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga merupakan tanaman sejenis kaktus yang berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai prospek yang baik untuk investasi dibidang buah- buahan. Hampir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang berasal dari biji, contohnya yaitu padi. Dalam Al-Qur'an telah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

BAB I PENDAHULUAN. yang bertumpu pada satu sumber karbohidrat yaitu beras, melemahkan ketahanan. pangan dan menghadapi kesulitan dalam pengadaanya.

I. PENDAHULUAN. terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Pada umumnya

I. PENDAHULUAN. kuning atau merah (Prajnanta, 2003).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Posisi Biji pada Tongkol terhadap Viabilitas Biji Jagung (Zea

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Al-qur an yang berbunyi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam CaCl 2 terhadap Susut

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kulit batangnya. Kenaf sebagai tanaman penghasil serat banyak

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya

BAB I PENDAHULUAN. Secara agronomis benih didefinisikan sebagai biji tanaman yang diperlukan untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Terung belanda (Cyphomandra betacea) termasuk keluarga Solanaceae

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017

KARAKTERISTIK EDIBLE FILM BERBAHAN DASAR KULIT DAN PATI BIJI DURIAN (Durio sp) UNTUK PENGEMASAN BUAH STRAWBERRY

TINJAUAN PUSTAKA Botani Buah Naga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tomat termasuk buah klimaterik dimana terjadi peningkatan proses

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN LAJU RESPIRASI DENGAN PERLAKUAN PERSENTASE GLUKOMANAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berupa pengawet yang berbahaya (Ismail & Harahap, 2014). Melihat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Escherichia coli merupakan bakteri fakultatif anaerob gram negatif yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Buah naga merupakan tanaman kaktus dari famili Cactaceae dengan subfamily

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB I PENDAHULUAN. zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan, termasuk buah

BAB I PENDAHULUAN. Buah ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu memiliki kulit seperti kulit naga. Buah naga

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Perubahan Sifat Fisik dan Kimia Buah Jambu Biji. dalam jumlah yang meningkat drastis, serta terjadi proses pemasakan buah.

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

TINJAUAN PUSTAKA Buah Naga

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu cermin dari kesehatan manusia, karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Stroberi (Fragaria sp.) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari pemanfaatan yang tidak banyak mempengaruhi kondisi ekosistem hutan sampai kepada

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa. Hal tersebut menyebabkan wilayah Indonesia selalu terpapar sinar

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan menggunakan RAL, faktor perlakuan adalah meliputi konsentrasi

sebesar 15 persen (Badan Pusat Statistik, 2015).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu jenis buah yang akhir-akhir ini populer adalah buah naga. Selain

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. tidak rata karena mata tunas dan warna daging dari putih hingga kuning

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan hasil pertanian serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurul Alfiah, 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggunaan Larutan Kalsium Klorida(CaCl 2 ) dalam Menunda Pematangan Buah Pepaya (Carica papaya L.)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

BAB I PENDAHULUAN. buah dan sayuran. Salah satunya adalah buah tomat (Lycopersicon esculentum

Buah-buahan dan Sayur-sayuran

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura khususnya buah-buahan. Buah-buahan mempunyai banyak manfaat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

I. PENDAHULUAN. dari daerah beriklim tropis. Pemanfaatan buah naga merah (Hylocereus

BAB I PENDAHULAN. Allah SWT menciptakan alam dan isinya antara lain hewan dan tumbuhtumbuhan

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan kehidupan dan peradaban manusia, hutan semakin

BAB I PENDAHULUAN. airnya yang cukup tinggi sehingga memungkinkan bakteri dan mikroba lain tumbuh di

I. PENDAHULUAN. Produksi buah pisang di Lampung setiap tahunnya semakin meningkat. Lampung

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

BERITA NEGARA. BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Bahan Tambahan Pangan. Sekuestran. Batas Maksimum. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Jurnal Bahan Alam Terbarukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bersosialisasi tanpa mengalami ketidaknyamanan, penyakit atau rasa malu (Kwan

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme yang mengakibatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Allah SWT menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia, salah satunya yakni diciptakannya tumbuhan berbuah dengan berbagai jenisnya, yang kesemuanya itu telah disebutkan didalam Al-Qur an sebagai tanda-tandakebesaran Allah SWT. Salah satu kajian tentang buah terdapat dalam Al-Qur an surat Alan am ayat 99 : Artinya: Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman (Q.S Al-An am: 99). Ayat di atas menerangkan bahwa diturunkannya segala sesuatu dari langit adalah kuasa AllahSWT. Manusia dibekali akal dan pikiran untuk memanfaatkan danmengembangkan semua ciptaan Allah SWT, semata-mata untuk kesejahteraanmanusia. Sebagai contoh bahwa buah klimaterik merupakan produk holtikultura yang setelah dipanen mengalami tingkat respirasi yang cepat 1

2 dibanding dengan sebelum dipanen sehingga buah memiliki umur simpan yang singkat, dengan kekuasaan Allah buah akan mengalami kebusukan dan kemudianmati. Tetapi manusia dengan berbekal pikiran harus berusaha mencari cara untukmenunda terjadinya proses respirasi yang sangat cepat pada buah tersebut dengan cara pemberian larutancacl 2 dan lama perendaman, dan dengankuasa Allah SWT pula yang akan menentukan hasilnya (Al-Jazairi, 2007). Tanaman holtikultura yang mulai dikembangkan di Indonesia adalah buah naga. Buah naga atau yang baru dikenal sebagaian masyarakat dengan sebutan dragon fruit memiliki kulit bersisik dan daging yang berwarna merah. Buah naga ini merupakan buah pendatang baru bagi dunia pertanian di Indonesia yang menjadi salah satu peluang usaha yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi, selain itu negara Indonesia ini cukup bagus untuk membudidayakan buah naga karena Indonesia merupakan daerah tropis (Indira, 2009). Varietas buah naga sejauh ini dibedakankedalam empat jenis berdasarkan warna buah, yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga berdaging super merah (Hylocereus costaricensis), dan buah naga kulit kuning berdaging putih (Seleniceriusmegalanthus) (Santoso, 2013).Buah naga yang paling diminati konsumen dewasa ini adalah jenis buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) karena buah naga super merah memiliki rasa lebih manis, memiliki warna yang lebih menarikdan diyakini lebih berkhasiat untuk kesehatan tubuh dibanding jenis lainnya.

3 Buah naga super merah termasuk buah klimaterik, yaitu buah yang mengalami kenaikan respirasi setelah dipanen sehingga buah dapat matang sempurna setelah dipanen. Buah naga super merah memiliki kandungan air yang cukup tinggi oleh karena itu buah naga super merah tergolong komoditas yang sangat mudah rusak. Menurut Winarno (1997), kerusakan dapat disebabkan oleh efek fisiologis, misalnya terjadi benturan dan lecet pada bagian kulit maupun pembusukan yang disebabkan oleh mikroba, sehingga menjadi singkatnya selang waktu antara panen dan konsumsi. Kerusakan pada buah dapat menyebabkan penurunan kualitas dan nilai ekonomi komoditas buah, karena buah-buahan lebih disukai untuk dikonsumsi dalam keadaan segar, sehingga telah diupayakan dengan berbagai cara untuk mempertahankan kesegaran buah-buahan tersebut sehingga setelah dipanen buah tersebut bisabertahan dalam waktu yang lebih lama (Purwoko, 2007). Pasca panen atau pada waktu penyimpanan,buah akan mengalami perubahan fisik dan kimia, misalnya terjadinya penurunan bobot buah, penurunan kualitas (terjadi perubahan bentuk, warna, dan tekstur buah), serta penurunan nilai gizi (perubahankandungan asam organik dan vitamin) (Tranggono dan Sutardi, 1990). Salah satu cara memperpanjang lama umur simpan buah naga untuk mempertahankan kandungan vitamin C adalah dengan pemberian bahan kimia secara eksogen, yaitu pemberian kalsium klorida (CaCl 2 ). Menurut Ferguson dan Drobak (1988), Kalsium (Ca) telah diketahui dapat memperpanjang daya simpan buah melalui penghambatan pemasakan buah. adanya garam kalsium akan

4 menghambat proses hidrolisis pati. Apandi (1984) menyatakan bahwa garamgaram kalsium banyak digunakan untuk memperkuat jaringan buah atau sayuran. Garam kalsium mempunyai sifat yang mudah larut dalam air, sehingga dengan adanya CaCl 2 dalam larutan maka ion Ca 2+ akan memperkuat dinding sel dan akan menghambat hidrolisis yang menyebabkan pemecahan pektin dan pati. Kalsium Klorida (CaCl 2 ) merupakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang mempunyai toksisitas sangat rendah, berdasarkan data (kimia, biokimia, toksikologi dan data lainnya) dan telah mendapat Izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan. Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) telah mengevaluasi BTP kalsium klorida yang diperlakukan pada buah kalengan, tunggal atau campuran dengan pengeras dinyatakan aman atau generally recognize as safe (GRAS) dengan batas maksium penggunaan 350g/kg. Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan CaCl 2 digunakan untukmemperpanjang umur simpan buah-buahan.setiani dan Endah (2011), melaporkan bahwa pengaruh perlakuan CaCl 2 konsentrasi 0,1 M dengan lama simpan 4 hari menunjukkan jumlah asam askorbat yang paling tinggi dan juga berpengaruh memperkecil susut berat dan memperlama umur simpan buah tomat 5 sampai 8 hari dibanding kontrol yang hanya 3 hari. Hasil penelitian Ramadani,Linda dan Mukarlina (2013), menunjukkan bahwa pemberian larutan CaCl 2 konsentrasi 6% dengan lama perendaman 60 menit memberikan waktu penyimpanan buah pepaya dengan lama (12hari) rerata umur simpan tersingkat

5 diperoleh pada buah tanpa perlakuan yaitu 6 hari. Selanjutnya Fardiana (2004), juga melaporkan hasil penelitiannya perendaman mangga arumanis dalam larutancacl 2 4% selama 60 menit tanpa tekanan vakum dapat memperpanjang umur simpanmangga arumanis paling lama. Buah mangga tersebut mencapai kematangan optimum 3-6 hari lebih lama dibandingkontrolnya. Berdasarkan dari latar belakang di atas, peneliti memandang penting untuk meneliti Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman Dalam CaCl 2 (Kalsium Klorida) Terhadap Kualitas Dan KuantitasBuah Naga Super Merah(Hylocereus costaricensis). Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan teknologi untuk mengatasi permasalahan yang mungkin timbul bila produk tersebut dipasarkan ke tempat yang jauh dan dapat mempertahankan nilai ekonomis buah naga super merah (Hylocereus costaricensis). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Apakah larutan CaCl 2 dengan konsentrasi berbeda berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas buah nagasuper merah (Hylocereus costaricensis)? 2. Apakah larutan CaCl 2 dengan lama perendaman berbeda berpengaruh terhadap kualitas dan kualitasbuah naga super merah (Hylocereus costaricensis)?

6 3. Apakah interaksi konsentrasi dan lama perendaman dalam larutan CaCl 2 berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitasbuah naga super merah (Hylocereus costaricensis)? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi CaCl 2 terhadap kualitasdan kuantitas buah nagasuper merah (Hylocereus costaricensis). 2. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan lama perendaman dalam larutan CaCl 2 terhadap kualitas dan kuantitas buah naga super merah (Hylocereus costaricensis). 3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi konsentrasi dan lama perendaman dalam larutan CaCl 2 terhadap kualitasdan kuantitas buah naga super merah (Hylocereus costaricensis). 1.4 Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini yaitu: 1. Ada pengaruh perbedaan konsentrasi larutan CaCl 2 terhadap kualitas dan kuantitas buah naga super merah (Hylocereus costaricensis). 2. Ada pengaruh perbedaan lama perendaman dalam larutan CaCl 2 terhadap kualitas dan kuantitas buah nagasuper merah (Hylocereus costaricensis).

7 3. Ada pengaruh interaksi konsentrasi dan lama perendaman dalam larutan CaCl 2 terhadap kualitas dan kualitas buah naga super merah (Hylocereus costaricensis). 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan motivasi bagi mahasiswabiologi supaya dapat memahami teknologi penanganan pasca panen serta diharapkan dapat mengembangkan suatuteknologi yang mudah diterapkan bagi petani dan pedagang kecil. 2. Bagi petani, (baik pedagang agen maupun eceran), dan juga distributor yaitu supaya dapat menghambat pematangan yang terjadi pada buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) sebelum dijual atau sebelum sampai pada konsumen. 1.6 Batasan Masalah Batasan masalah dari penelitian ini yaitu: 1. Buah naga yang digunakan adalah buah naga yang berdaging super merah (Hylocereus costaricensis) yang didapat dari Keboen Naga jl. Koramil No. 76 Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang, umur buah naga merah (Hylocereus costaricensis) dianggap seragam berdasarkan pemanenan 2. Konsentrasi larutan CaCl 2 yang digunakan dalam penelitian ini adalah larutan CaCl 2 (kalsium klorida) pada konsentrasi 2%, 4% dan 6%.

8 3. Lama perendaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama60 menit, 90 menit dan 120 menit. 4. Parameter pengamatan yang dianalisis yakni kualitas buah meliputi (tekstur, warna, kandungan vitamin C dan umur simpan) dan kuantitas meliputi susut bobotbuah naga super merah.