E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol. 6, No. 4, Oktober 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar

Oleh : Choirotunnisa*, Ir. Sutarto**, Ir. Supanggyo, MP** ABSTRACT. This research aims to study the farmers social-economic

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

MOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU

Analisis Kompetensi Petani Pepaya California (Studi Kasus Kelompok Tani Merta Giri Kusuma Desa Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem)

(PERFORMANCE ANALYSIS OF FARMER GROUP AND ITS RELATIONSHIP WITH HOUSEHOLD FOOD SECURITY LEVEL (CASE STUDY IN RASANAE TIMUR SUBDISTRICT BIMA CITY)

PERSEPSI PETANI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol. 6, No. 3, Juli 2017

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR

Herman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK

TINGKAT ADOPSI INOVASI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KELOMPOK TANI SEDYO MUKTI DESA PENDOWOHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK

Analisis Risiko Usahatani Salak Organik di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN KOMPETENSI AGRIBISNIS PADA

PERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH. Lintang of Central Aceh Regency)

MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP PENANAMAN MAHONI (Swietenia macrophylla) STUDI KASUS DI DESA SUNGAI ENAU KECAMATAN KUALA MANDOR B KABUPATEN KUBU RAYA

METODELOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akuran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

ANALISIS KOMPARASI DISTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI JERUK DAN USAHATANI KOPI DI KABUPATEN KARO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI DI DESA BUNGARAYA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2013 to user

HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

PENGARUH KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Oleh : Rosda Malia, SP., M.Si* Leni Supartika Rahayu, SP** Kata Kunci: metode ceramah dan diskusi, Teknologi sistim tanam legowo.

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MODEL PRIMA TANI SEBAGAI DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN DI DESA CITARIK KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TEBU TERHADAP KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI

MOTIVASI PETANI DALAM MENERAPKAN TEKNOLOGI PRODUKSI KAKAO (KASUS KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA, SULAWESI TENGAH) SYAMSYIAH GAFUR

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH

PENGARUH BANTUAN LANGSUNG BENIH UNGGUL (BLBU) PADI HIBRIDA TERHADAP PENDAPATAN PETANI. (Tesis) SUAJI NUGRAHA

M. Zulkarnain Yuliarso 1. Abstract

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

SIKAP PETANI TERHADAP ORGANISASI PERKUMPULAN PETANI PENGGUNA AIR (P3A) DI DESA SEI BULUH

Kemandirian Petani dalam Mengelola Usahatani Sayuran di Kota Denpasar

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO

STRATEGI PENINGKATAN PEMASARAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS HESSA AIR GENTING KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN TESIS. Oleh

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP PERAN KELOMPOK TANI PADA PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI BELIMBING

EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

ANALISIS PERILAKU KERJA PETANI SAYUR DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Abstract

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT KELOMPOK TANI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI

Perilaku Petani Terhadap Program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis Peternakan

Tingkat Adopsi Sistem Tanam Jajar Legowo 2:1 Di Kelompok Tani Mina Sri Jaya Desa Sepanjang Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat gelar Sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM MENERAPKAN USAHA TANI PADI ORGANIK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA TANI PADA USAHATANI SAYURAN SENTRA SAYURAN DATARAN TINGGI

HUBUNGAN DINAMIKA GAPOKTAN DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA RAMBAH TENGAH BARAT KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

Hubungan antara Karakteristik Petani dan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberhasilan Program PUAP

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI PETERNAK SAPI DENGAN KINERJA PENYULUHAN (KASUS: DESA ARA CONDONG, KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT)

HUBUNGAN EFEKTIVITAS KEMITRAAN PABRIK GULA TASIKMADU DENGAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI TEBU DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

ABSTRACT

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

PERSEPSI PETANI TERHADAP KEMITRAAN SAYURAN DENGAN ASOSIASI ASPAKUSA MAKMUR KABUPATEN BOYOLALI

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP

Agus Purwoko 1 M. Zulkarnain Yuliarso 1 Weldyansyah 2. Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fak. Pertanian UNIB

KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH SISTEM TANAM LEGOWO

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

PERSEPSI PETANI PADI TERHADAP PEMANFAATAN RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN POHJENTREK KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS

ANALISIS USAHATANI SAYURAN

WACANA Vol. 13 No. 4 Oktober 2010 ISSN HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN PSIKOLOGI DENGAN TINGKAT PENERIMAAN USAHATANI PADI

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

K A J I A N M O T I V A S I P E T A N I T E B U D E N G A N P O L A K E M I T R A A N U S A H A D I P A B R I K GULAWATOETOELIS KABUPATEN SIDOARJO

Pengembangan Kapasitas Subak CuculanSebagai Wahana Belajar Petani di Desa Pemogan Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN USAHATERNAK DOMBA (Kasus : Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor)

PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SUKOHARJO

Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI KELURAHAN KENANGA KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

Elsa Christyn Gultom¹, Ridar Hendri², Kusai ² ABSTRACT

KOMPETENSI PETANI JAGUNG DALAM BERUSAHATANI DI LAHAN GAMBUT: KASUS PETANI JAGUNG DI LAHAN GAMBUT DI DESA LIMBUNG KABUPATEN PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

Transkripsi:

Hubungan antara Karakteristik Petani dengan Motivasinya dalam Membudidayakan Tanaman Tebu (Kasus Kelompok Tani Dewi Ratih 1, Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan) DIAN KURNIASIH, WAYAN SUDARTA, NYOMAN PARINING Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar 80323 Email: diankurniasih701@gmail.com sudarta_wayan@ymail.com Abstract Correlation Between Farmer Characteristic With Their Motivation In Cultivate A Sugar Cane (In Case Of Dewi Ratih 1 Farmer Group At Maospati Village, Subdistrict Of Maospati, Magetan Regency) Sugar cane plant plays an important role in meeting the sugar consumtion needs of society and industrial sector. In order to support the improvement of sugar cane plant production, the government should provide an input or direction that is needed by sugar cane farmers as a motivation for farmers to increase the production of sugar cane as a raw material for sugar. The characteristics of the farmers have become one of important factors that affect the farmer motivation in cultivation of sugar cane plant in farmer s group of Dewi Ratih 1, Maospati Village, Maospati Districts, Magetan Regency. Which is expected to be a reference for the government and the farmers in determine the policies and development strategies in order to make sugar cane farming can improve revenue and the welfare of the farmers. The purpose of this research is to identify the characteristics of the farmer, motivation of the farmers in cultivating sugar cane plant and determine the correlation between the farmers characteristics and the farmer motivation in cultivating sugar cane plant in farmer s group of Dewi Ratih 1, Maospati village, Maospati districts, Magetan regency. This sampling by using simple random method. Data analysis method that is used is descriptive analysis and spearman rank correlation coefficient test. The result of descriptive analysis shows that the farmers characteristics included in the low category, while the farmer motivation in cultivation of sugar cane plant included in the medium category. The result of spearman rank correlation analysis shows that the characteristics of the farmers who have a significant correlation with the motivation of the farmers is age, household income, vast of arable land, the number of household members, and farming experience. Keywords: farmer characteristic, motivation, spearman rank correlation analysis, sugar cane plant 523 https://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pengembangan industri gula mempunyai peranan penting bukan saja dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah serta penambahan atau penghematan devisa, tetapi juga langsung terkait dengan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat dan penyediaan lapangan kerja (Kennedy, 2013). Kelompok Tani Dewi Ratih 1 merupakan salah satu kelompok tani di Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan yang memiliki dua usahatani yang berbeda yaitu tanaman padi dan tebu. Berdasarkan buku inventaris kelompok tani bahwa di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 terjadi peningkatan setiap tahunnya dari petani padi ke petani tebu. Tahun 2011 luas tanaman tebu sebesar 20 hektar kemudian mengalami peningkatan sebesar (32,43%) sampai pada tahun 2015 dengan luas menjadi 39,2 hektar sedangkan padi pada tahun 2011 sebesar 38,2 hektar mengalami penurunan (33,56%) tiap tahunnya hingga pada tahun 2015 menjadi 19 hektar. Banyak indikator untuk melihat keberhasilan menanam tebu diantaranya adalah karakteristik dan motivasi dalam menanam tebu. Karakteristik petani seperti umur, pendidikan formal, luas lahan, pendapatan, pengalaman usahatani, dan jumlah anggota rumah tangga mungkin mempunyai hubungan dengan motivasi dalam membudidayakan tanaman tebu. Pentingnya motivasi bukan saja dilihat dari segi luas tanah atau modal yang besar, tetapi juga dilihat dari segi lain, misalnya: harga, pemasaran yang mudah, pendapatan yang besar. Motivasi yang dimiliki oleh seorang petani akan turut mempengaruhi hasil dan pendapatan yang diperoleh, namun hendaknya motivasi petani haruslah diimbangi dengan memberikan penyuluhan yang dilakukan atau diberikan oleh pemerintah atau perusahaan yang menjadi mitra petani. Penyuluhan tersebut bertujuan untuk memberikan pandangan yang lebih, dalam hal berusaha tani tebu, yang akhirnya dapat lebih memotivasi para petani dalam berusahatani tebu. Berdasarkan uraian tersebut, maka menarik untuk dikaji mengenai tingkat motivasi serta hubungan karakteristik petani dengan motivasinya dalam membudidayakan tanaman tebu di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah tingkat karakteristik petani di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan dalam membudidayakan tanaman tebu. 2) Bagaimanakah tingkat motivasi petani di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan dalam membudidayakan tanaman tebu. https://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 524

3) Bagaimanakah hubungan karakteristik petani dengan motivasinya dalam berusahatani tanaman tebu di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Mengetahui tingkat karakteristik petani di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan dalam membudidayakan tanaman tebu. 2) Mengetahui tingkat motivasi petani di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan dalam membudidayakan tanaman tebu. 3) Mengetahui hubungan karakteristik petani dengan motivasinya dalam berusahatani tanaman tebu di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. 2. Metode Penelitian 2.1 Metode dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Dewi Ratih 1, Desa Maospati Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. Pemilihan lokasi ini dipilih dengan metode purposive. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2016 sampai dengan Juni 2017. 2.2 Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif, sedangkan sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data kualitatif menjelaskan mengenai motivasi petani petani yang diperoleh dari keterangan ketua kelompok dan sampel dalam penelitian. Data kuantitatif berupa data jumlah petani di kelompok tani Dewi Ratih 1, data jumlah luas lahan sawah dan data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan responden di Kelompok Tani Dewi Ratih 1. Data sekunder meliputi data letak geografis dan topografi Desa Maospati, data luas wilayah dan tata guna lahan, komposisi penduduk di Desa Maospati, jumlah anggota Kelompok Tani Dewi Ratih 1, dan luas wilayah kelompok tani. 2.3 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. 2.4 Responden Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang membudidayakan tanaman tebu di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 yang berjumlah 126 orang. 525 https://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan nilai batas toleransi kesalahan 10% (Sevilla et al, 2007) sebanyak 56 orang dengan teknik simple random sampling. 2.5 Variabel dan Metode Analisis Variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian yang mempunyai nilai variasi (Antara, 2006). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel karakteristik petani (X) yang terdiri dari umur, pendidikan formal, pendapatan, luas lahan, jumlah anggota rumah tangga dan pengalaman usahatani. Variabel motivasi (Y) terdiri dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi secara sistematis sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2009). Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Identitas Responden Identitas petani dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur, dan status pekerjaan usahatani yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Identitas Responden No Identitas responden Kategori Jumlah orang (%) 1 2 Jenis kelamin Umur 3 Status pekerjaan usahatani Sumber : Analisis data primer a. Laki-laki b. Perempuan a. Usia produktif (15-64 th) b. Usia non produktif ( 64 th) a. Pokok b. Sampingan 56 0 42 14 27 29 100,00 0 75,00 25,00 48,21 51,79 Berdasarkan tabel 1 menunjukan jenis kelamin responden yang membudidayakan tanaman tebu seluruhnya adalah laki-laki dengan persentase 100%. Hal ini dikarenakan jenis pekerjaan yakni sebagai petani membutuhkan tenaga yang lebih kuat, dimana aktivitas dalam pekerjaan ini lebih banyak dilakukan di sawah atau lahan usahatani. Umur responden tergolong usia produktif dengan persentase 75% yaitu antara usia (15-64th). Status pekerjaan usahatani termasuk dalam kategori pekerjaan sampingan dengan persentase 51,79%. Besarnya jumlah responden yang menjadikan usahatani tebu sebagai pekerjaan sampingan menunjukan bahwa pendapatan di sektor pertanian (budidaya tanaman tebu) belum mampu memenuhi https://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 526

semua kebutuhan hidup mereka sehingga pekerjaan ini dapat dikatakan sebagai pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan tambahan. 3.2 Karakteristik Petani dalam Membudidayakan Tanaman Tebu Karakteristik petani yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan formal, pendapatan, luas lahan, jumlah anggota rumah tangga, dan pengalaman usahatani. Distribusi responden yang berhubungan dengan motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Karakteristik Petani di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan No Karakteristik petani Kategori Jumlah Orang % 1 Umur Sedang (51,2-58,8) 19 33,93 2 Pendidikan formal Sedang (6,4-9,6 th) 16 28,57 3 Pendapatan Sangat rendah 40 71,43 (Rp.12.500.000 - Rp.22.500.000 4 Luas lahan Sangat sempit (0,25-0,45 Ha) 40 71,43 5 Jumlah anggota rumah Banyak (3,8-4,4 orang) 16 28,57 tangga 6 Pengalaman usahatani Sedang (10,6-15,4 th) 20 35,71 Sumber : Analisis data primer Umur yang dicapai mayoritas responden termasuk kategori sedang dengan rata-rata 56,25 tahun dan masih tergolong usia produktif. Hasil ini sejalan dengan Mappiare (1983), ada kecenderungan bagi seseorang yang berusia 35 tahun ke atas untuk memantapkan dirinya dalam bekerja, berkenaan dengan semakin tigginya biaya hidup yang perlu dikeluarkan. Pendidikan formal menunjukan bahwa responden dominan memiliki riwayat pendidikan terakhir dengan kriteria sedang dengan rata-rata 9,46 tahun atau pernah menduduki bangku SLTP atau sederajat. Menurut Soekartawi (2003), bahwa banyaknya atau lamanya sekolah pendidikan yang diterima seseorang akan berpengaruh terhadap kecakapannya dalam pekerjaan tertentu. Pendapatan menunjukan bahwa responden memiliki pendapatan dengan kriteria sangat rendah dengan rata-rata Rp.19.416.642 per tahun. Hasil penelitian sejalan dengan Hermawanto (1993), yang menyatakan variasi pendapatan keluarga tergantung oleh beberapa faktor antara lain adalah faktor yang berhubungan dengan luas penguasaan lahan garapan, status kepemilikan lahan pertanian, jenis usaha atau cabang usahatani yang dikerjakan dan macam pekerjaan tambahan baik dari sektor pertanian maupun non pertanian. Luas lahan menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki luas penguasaan lahan dengan kriteria sangat sempit yakni 0,38 Ha. Menurut Mosher (1965), lahan merupakan sarana produksi bagi usahatani, 527 https://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

termasuk salah satu faktor produksi dan pabrik hasil pertanian (dalam Damihartini dan Jahi, 2005). Jumlah anggota rumah tangga menunjukan mayoritas responden memiliki jumlah anggota rumah tangga rata-rata 4 orang dengan kategori banyak. Menurut Arimbawa (2004), jumlah tanggungan rumah tanggungan rumah tangga menjadi motivasi untuk lebih giat lagi dalam berproduksi dan melakukan proses belajar. Pengalaman usahatani menunjukan mayoritas responden memiliki pengalaman usahatani tebu dengan kriteria kategori sedang rata-rata 13 tahun. Menurut Padmowihardjo (1994), mengemukakan bahwa pengalaman berusahatani memegang peranan penting dalam peningkatan kompetensi petani dalam proses belajar (dalam Damihartini dan Jahi, 2005). 3.3 Motivasi Petani dalam Membudidayakan Tanaman Tebu Motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu yang digunakan dalam penelitian meliputi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Menurut Maslow (1996), terdapat dua macam motivasi jika dilihat dari sumbernya, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Secara terperinci hasil rata-rata pencapaian skor mengenai tingkat motivasi petani di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan dalam membudidayakan tanaman tebu dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Tingkat Motivasi Petani dalam Membudidayakan Tanaman Tebu di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan No Variabel sumber motivasi Rata-rata pencapaian skor Kategori 1 2 Motivasi Intrinsik 3,35 Sedang Motivasi Ekstrinsik 3,42 Tinggi Tingkat Motivasi 3,37 Sedang Tabel 3 menunjukan data hasil penelitian tingkat motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan termasuk kategori sedang, dengan pencapaian skor rata-rata sebesar 3,37. Skor ini didapat melalui penjumlahan ratarata motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Tingkat motivasi intrinsik petani dalam membudidayakan tanaman tebu di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan termasuk kategori sedang dengan pencapaian skor rata-rata 3,35. Motivasi intrinsik petani menunjukan adanya kebutuhan hidup petani yang belum terpenuhi atau belum puas dengan pemenuhan kebutuhan hidup mereka saat ini. Petani ingin mendapatkan hasil yang lebih besar lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Usahatani tebu dianggap mampu meningkatkan pendapatan petani, sehingga hasil penjualan dapat https://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 528

digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yang belum terpenuhi. Tingkat motivasi ekstrinsik petani dalam membudidayakan tanaman tebu secara keseluruhan termasuk kategori tinggi dengan pencapaian skor rata-rata 3,42. Data ini menunjukan bahwa selain mendapat dorongan dari dalam dirinya, usahatani tebu yang dilakukan petani juga dikarenakan dorongan dari luar (orang lain). Tingginya kategori motivasi ekstrinsik yang dimiliki petani akan berpengaruh terhadap keberhasilan petani dalam membudidayakan tanaman tebu karena ada faktor-faktor atau pendorong dari luar diri petani. Motivasi ekstrinsik petani berasal dari ketua kelompok tani, PPL, petani lain, pedagang, dan petugas pabrik gula. 3.4 Hubungan antara Karakteristik Petani dengan Motivasinya dalam Membudidayakan Tanaman Tebu di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa, Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik petani yang mempengaruhi motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu mencakup umur, pendidikan formal, luas lahan garapan, pendapatan rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, dan pengalaman usahatani dengan motivasi petani budidaya tanaman tebu. Analisis korelasi Rank Spearman dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Analisis Analisis Hubungan antara Karakteristik Petani Dengan Motivasi dalam Membudidayakan Tanaman Tebu di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan No Korelasi rs sig Ket 1 2 3 4 5 6 Hubungan antara umur dengan motivasi Hubungan antara pendidikan formal dengan motivasi Hubungan antara pendapatan rumah tangga dengan motivasi Hubungan antara luas lahan garapan dengan motivasi Hubungan antara jumlah anggota rumah tangga dengan motivasi Hubungan antara pengalaman usahatani dengan motivasi 0,300 * 0,104 0,553 ** 0,553 ** 0,400 ** 0,370 ** 0,024 0,448 0,000 0,000 0,002 0,005 Keterangan SS ( ** ) : Sangat signifikan dengan tingkat kepercayaan ɑ = 0,01 S ( * ) : Signifikan dengan tingkat kepercayaan ɑ = 0,05 NS : Tidak signifikan/non signifikan Tabel 4 dapat diketahui bahwa dari enam variabel tersebut yang memiliki hubungan antara karakteristik petani dengan motivasi yaitu umur, pendapatan rumah tangga, luas lahan garapan, jumlah anggota rumah tangga dan pengalaman usahatani. Menurut Usman dan Setyadi (2008), jika nilai p < (ɑ=0,05) maka terdapat hubungan S NS SS SS SS SS 529 https://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

nyata antara karakteristik petani dengan motivasi dalam membudidayakan tanaman tebu. Variabel pendidikan formal tidak memiliki hubungan dengan karakteristik petani dikarenakan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,448 > (ɑ=0,05) Analisis umur dengan motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai koefisien korelasinya 0,300 dengan besar signifikansi 0,024 < 0,05 pada taraf kepercayaan 95% yang artinya bahwa hubungan antara umur dengan motivasi memiliki korelasi yang cukup kuat atau berada pada kisaran (> 0,25 0,5). Analisis hubungan antara pendidikan formal dengan motivasi dapat diketahui bahwa tidak adanya korelasi antara pendidikan formal dengan motivasi, dimana rs yang dihasilkan sebesar 0,104 sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0,448 > 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara pendidikan formal dengan motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu. Semakin tinggi atau rendahnya pendidikan formal tidak berhubungan dengan tingkat motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu. Pendapatan rumah tangga dengan motivasi memiliki korelasi dengan kategori kuat, dimana rs yang dihasilkan sebesar 0,553 atau berada pada kisaran (> 0,5 0,75), sedangkan nilai signifikansinya 0,000 < 0,001 pada taraf kepercayaan 99% yang dapat disimpulkan bahwa hasil analisis menunjukan adanya hubungan yang sangat signifikan atau nyata antara pendapatan rumah tangga petani dengan motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu dimana semakin tinggi tingkat pendapatan akan sejalan dengan tingginya tingat motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu. Luas lahan garapan dengan motivasi dalam membudidayakan tanaman tebu memiliki korelasi dengan kategori kuat dengan nilai koefisien korelasinya sebesar 0,553 pada kisaran (> 0,5 0,75), dengan besar signifikansinya 0,000 < 0,01 pada taraf kepercayaan 99%. Hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan atau nyata dengan kategori kuat antara luas lahan garapan dengan motivasi dalam membudidayakan tanaman tebu mengindikasikan bahwa semakin tinggi luas lahan garapan maka akan sejalan dengan tingginya tingkat motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu. Jumlah anggota rumah tangga dengan motivasi memiliki korelasi dengan kategori cukup kuat, dimana rs yang dihasilkan sebesar 0,400 atau berada pada kisaran (> 0,25 0,50), sedangkan nilai signifikansinya 0,002 < 0,001 pada taraf kepercayaan 99% yang dapat disimpulkan bahwa hasil analisis menunjukan adanya hubungan yang sangat signifikan atau nyata antara jumlah anggota rumah tangga petani dengan motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu dimana semakin tinggi jumlah anggota rumah tangga maka akan sejalan dengan tingginya tingat motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu. Analisis hubungan antara pengalaman usahatani dengan motivasi dapat diketahui bahwa adanya hubungan yang nyata antara pengalaman usahatani dengan motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,370 pada kisaran (>0,25 0,50) sedangkan nilai signifikansi sebesar 0,005 < 0,01 pada taraf kepercayaan 99%. Hasil analisis menunjukan bahwa ada https://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 530

hubungan yang signifikan atau nyata dengan kategori cukup kuat antara pengalaman usahatani dengan motivasi dalam membudidayakan tanaman tebu yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi pengalaman usahatani maka akan sejalan dengan tingginya tingkat motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu. 4. Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Hasil dari penelitian ini secara umum untuk karakteristik petani yang meliputi umur berada pada kategori sedang, pendidikan formal kategori sedang, pendapatan rumah tangga kategori sangat rendah, luas lahan garapan kategori sangat sempit, jumlah anggota rumah tangga kategori banyak, dan pengalaman usahatani kategori sedang. Tingkat motivasi petani yang membudidayakan tanaman tebu di Kelompok Tani Dewi Ratih 1 Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan termasuk dalam kategori sedang. Hubungan karakteristik petani yang mempengaruhi motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu secara signifikan adalah umur, pendapatan, luas lahan, jumlah anggota rumah tangga, dan pengalaman usahatani yang berarti semakin tinggi karakteristik petani yaitu umur, pendapatan, luas lahan, jumlah anggota rumah tangga, dan pengalaman usahatani maka tingkat motivasi petani dalam membudidayakan tanaman tebu juga akan semakin tinggi. 4.2 Saran Saran yag dapat diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Anggota Kelompok Tani Dewi Ratih 1 diharapkan agar lebih semangat dalam berusahatani tebu meskipun belum cukup terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan dan lebih mempertimbangkan lagi kebutuhan pokok sebelum memenuhi kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. 2. PPL perlu lebih intensif berkontribusi dalam memberikan informasi yang relevan dengan menempatkan posisinya sebagai fasilitator serta aktif melakukan pendampingan pada petani agar dapat memanfaatkan peluang dan pelatihan usaha bisnis tanaman tebu sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani. 3. Ketua Kelompok Tani Dewi Ratih 1 diharapkan mendorong anggotanya agar lebih termotivasi dalam membudidayakan tanaman tebu terutama kepada petanipetani baru yang masih muda sehingga mereka lebih tertarik terjun ke bidang pertanian khususnya usahatani tebu mengingat banyak anggota kelompok tani yang baru. 5. Ucapan Terimakasih Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta dukungan dalam penyelesaian penelitian sehingga dapat termuat e- jurnal ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya. 531 https://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

Daftar Pustaka Antara, M. 2006. Bahan Ajar Mata Kuliah Metode Penelitian Agribisnis. Program Studi Magister Agribisnis, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana: Denpasar Arimbawa, P. 2004. Peran Kelompok untuk Meningkatkan Kemampuan Anggota dalam Penerapan Inovasi Teknologi. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Damihartini, Rini Sri Dan Jahi, Amri. 2005. Hubungan Karakteristik Petani dengan Kompetensi Agribisnis pada Usahatani Sayuran di Kabupaten Kediri Jawa Timur. 2005. Volume 1, No.1. http://mail.student.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/viewfile/2097/1128.pdf Hermawanto VR. 1993. Hubungan Karakteristik Petani yang Menanam Varietas Unggul Lokal dan Persepsi Mereka tentang Varietas Tersebut di Desa Gledek Kabupaten Klaten Jawa Tengah dan Desa Jambudepa Kabupaten Cianjur Jawa Barat. [Tesis] Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor. Bogor. http://repository.ipb.ac.id. Kennedy, John. 2013. Efikasi Herbisida Ametrin untuk Mengendalikan Gulma pada Pertanaman Tebu (Saccharum Officinarum L) di Kabupaten Lampung Lahan Kering. Skripsi. Lampung Mappiare. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Usaha Nasional:Surabaya Maslow, Abraham. 1996. Motivasi dan Kepribadian 1 (Teori Motivasi dan Pendekatan Hierarki Kebutuhan Manusia). PT.PBP. Jakarta Sevilla. C. G. 2007. Research Methods. Rex Printing Company: Quezo City Soekartawi. 2003. Prinsip Ekonomi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta Sugiyono. 2009. Penelitian Kualitatif. Afabeta. Bandung Usman, Husaini dan Akbar, R. Purnomo Setiady. 2008. Pengantar Statistika Bumi Aksara. Jakarta https://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 532