BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asih Purwanto (2008) melakukan penelitian yang berjudul: Pengaruh Kualitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

DEFINISI PEMASARAN DAN BAURAN PEMASARAN. Tugas Individu I Manajemen Pemasaran (MP) Dosen : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penjualan adalah tindak lanjut dari pemasaran dan merupakan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kegiatan pemasaran sebagaimana telah diketahui bersama adalah suatu usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kualitas atau mutu merupakan salah satu tujuan penting sebagian besar organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

LANDASAN TEORI. merupakan salah satu kegiatan jual beli yang di dalamnya meliputi kegiatan. penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan

BAB II LANDASAN TEORI. Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Persaingan yang ketat, dimana semakin banyak Swalayan yang

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi yang dapat dikendalikan dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler 2003: 78). Kotler dan Keller (2009: 24) juga menyatakan bahwa bauran pemasaran atau yang sering disebut sebagai Empat P dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu, sudut pandang penjual dan sudut pandang pembeli. Dari sudut pandang penjual, empat P merupakan perangkat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Sedangkan, dari sudut pandang pembeli empat P merupakan perangkat pemasaran yang dirancang untuk memberikan manfaat bagi pelanggan. Komponen-komponen dari bauran pemasaran yang sering disebut empat P tersebut antara lain: Produk, harga(price), tempat(place) dan promosi. 2.1.1. Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 337), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya.

1. Klasifikasi Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 342), berdasarkan monsumen yang menggunakannya, produk dibedakan menjadi dua kategori yaitu, produk konsumen dan produk industri. 2. Produk Konsumen Merupakan semua produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi. Produk konsumen umumnya diklasifikasikan lebih lanjut oleh para pemasar berdasarkan cara konsumen membelinya, meliputi: a. Produk sehari-hari Merupakan produk yang dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat dan dengan perbandingan dengan produk lain yang minimal serta usaha untuk mendapatkan produk tersebut yang juga minimal. Contohnya antara lain sabun, permen, makanan dan Koran. b. Produk belanja Barang konsumen yang mana proses pemilihan dan pembeliannya biasanya dilakukan pembandingan dengan produk lain berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya. Contohnya antara lain pakaian, sepeda motor dan mobil. c. Produk khusus Produk konsumen yang memiliki karakteristik unik atau identifikasi merek yang unik sehingga kelompok pembeli yang cukup signifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang

khusus. Contohnya antara lain produk-produk eksklusif yang memiliki spesifikasi dan tipe-tipe tertentu seperti pakaian yang dirancang oleh perancang busana tertentu. d. Produk yang tidak dicari (unsought product) Produk konsumen yang konsumen tidak tahu ataupun mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untuk membeli produk tersebut. Contohnya seperti asuransi jiwa. 3. Produk Industri Produk industri adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis. a) Kualitas Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 347), kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan segala fungsi-fungsinya, meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan untuk dioperasikan dan diperbaiki, serta atribut lain yang bernilai pada produk tersebut secara keseluruhan. b) Dimensi Kualitas Dimensi kualitas menurut Garvin (dalam Nasution, 2005: 4) mengidentifikasi delapan dimensi kualitas yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas barang, yaitu:

a. Performa (performance) Berkaitan dengan aspek fungsional dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk. b. Keistimewaan (features) Merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya. c. Keandalan (reliability) Berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu. d. Konformansi (conformance) Berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. e. Daya tahan (durability) Merupakan ukuran masa pakai suatu produk. f. Kemampuan pelayanan (service quality) Merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kesopanan, kompetensi, kemudahan, serta akurasi dalam perbaikan. g. Estetika (aesthetics) Karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual.

h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) Bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk, seperti meningkatkan harga diri. 2.1.2. Harga Pengertian harga menurut Kotler dan Armstrong (2003: 430) adalah jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu barang ataupun jasa. 1. Pendekatan-Pendekatan Umum Penetapan Harga Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 447) perusahaan-perusahaan menetapkan harga dengan memilih pendekatan penetapan harga umum yang mencakup satu atau lebih dari tiga rangkaian faktor, yaitu: 2. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya a. Penetapan harga berdasar biaya-plus Metode penetapan harga berdasarkan biaya-plus adalah metode penetapan harga yang paling sederhana, yaitu dengan menambahkan bagian laba (markup) standar ke dalam biaya produk. b. Penetapan harga titik impas (penetapan harga laba-sasaran) Menetapkan harga pada titik impas atas biaya pembuatan dan pemasaran sebuah produk atau menetapkan harga untuk menghasilkan laba sasaran.

3. Penetapan harga berdasarkan nilai Metode penetapan harga ini menggunakan persepsi para pembeli tentang nilai, bukan pada biaya penjual sebagai kunci dalam penetapan harga. Di sini harga dipertimbangkan bersama dengan variable-variabel bauran pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan. Penetapan harga bermula dari penganalisisan kebutuhan konsumen dan persepsi terhadap nilai dan harga ditetapkan supaya sesuai dengan persepsi konsumen tentang nilai. 4. Penetapan harga berdasarkan persaingan Bentuk penetapan harga berdasarkan persaingan adalah penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku (going rate-pricing), di mana perusahaan mendasarkan harga produknya terutama pada harga yang ditetapkan oleh para pesaing, dengan sedikit sekali memperhatikan biaya yang dikeluarkannya atau pun permintaan pasar. 2.1.3. Tempat Menurut Kotler (2005 : 17) Tempat (Place) termaksud berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk membuta produk dapat di peroleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Lokasi sering pula disebut sebagai saluran distribusi yaitu suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam penyedia suatu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Sebelum produsen mamasarkan produknya, maka sudah ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan. Disini pengting sekali perantara memiliki saluran distribusinya. Peranara

ialah sangat penting karena dalam segala hal, mereka lah yang berhubungan langsung dengan konsumen. 2.1.4. Promosi Promosi menurut Kotler dan Amstrong (2001: 153) merupakan suatu program yang memberi informasi kepada konsumen mengenai keunggulan produk. 1. Ragam Alat Promosi Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 112) promosi mempunyai beragam alat yang digunakan untuk meraih tujuan pemasarannya, antara lain: a. Periklanan Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. b. Promosi penjualan Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa. c. Hubungan masyarakat Membangun hubungan yang baik dengan berbagai public perusahaan. Hal ini dicapai dengan memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra korporasi, dan menangani atau mengatasi rumor, cerita dan kegiatan-kegiatan yang tidak menguntungkan.

d. Penjualan personal Salah satu (atau lebih) dari berbagai aktivitas berikut ini: memprospek, berkomunikasi, melayani dan mengumpulkan informasi. e. Pemasaran langsung (direct marketing) Komunikasi langsung dengan sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung dari konsumen. 2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009: 166) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah: A. Faktor budaya 1. Budaya Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Perilaku manusia sebagian besarnya merupakan hasil proses belajar. Sewaktu tumbuh dalam suatu masyarakat, seorang anak belajar mengenai nilai persepsi, keinginan dan perilaku dasar dari keluarga dan institusi penting lainnya. 2. Subbudaya Setiap budaya terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, ras dan wilayah geografis.

B. Faktor sosial 1. Kelompok referensi Semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. 2. Keluarga Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. 3. Peran dan status Orang memilih produk yang mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka serta status aktual atau status yang diinginkan dalam masyarakat. C. Faktor pribadi 1. Usia dan tahap siklus hidup Selera kita dalam memilih makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering berhubungan dengan usia kita. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga, yaitu tahap-tahap yang dilalui oleh suatu keluarga hingga menjadi matang. 2. Pekerjaan dan keadaan ekonomi Pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi seseorang, dan pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan asset, utang, kekuatan pinjaman dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan.

3. Kepribadian dan konsep diri Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksud dengan kepribadian adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan. Dasar konsep diri adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka. 4. Gaya hidup dan nilai Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam daripada perilaku atau sikap dan menentukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang D. Faktor psikologi 1. Motivasi Kebutuhan menjadi motif (motive) ketika kebutuhan itu meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga mendorong kita bertindak. 2. Persepsi Persepsi merupakan proses di mana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti.

3. Pembelajaran Pembelajaran mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman. 4. Memori Memori merupakan suatu proses yang sangat konstruktif, karena kita tidak mengingat informasi dan kejadian secara lengkap dan akurat. Pemrograman memori menggambarkan bagaimana dan di mana informasi masuk ke dalam memori. Secara umum, semakin banyak perhatian yang kita berikan pada arti informasi sepanjang pemrograman, semakin kuat asosiasi dalam memori yang dihasilkan. 2.3. Pengertian Minat Konsumen (Minat Berkunjung) Minat (interest) digambarkan sebagai suatu situasi dan kondisi sikap ingin seseorang sebelum melakukan suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Menurut Durianto (2003:109) niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Nugroho (2003: 216) juga menyatakan ada tiga komponen sikap, yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif. Kepercayaan atas merek adalah komponen kognitif dari sikap, evaluasi merek adalah komponen

afektif atau perasaan dan maksud untuk membeli adalah komponen konatif atau tindakan. Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat berkunjung adalah suatu sikap positif konsumen dan kecenderungan tindakan untuk melakukan kunjungan untuk pembelian terhadap suatu produk yang didasarkan pada kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut 2.4. Penelitian Terdahulu Pasaribu (2010) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Isi Extra Produk Shampoo Sunsilk Sachet Isi Extra terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Maju Bersama Jl. Mangkubumi Medan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditunjukkan bahwa minat beli dapat dijelaskan oleh kualitas produk, harga, dan isi extra yang dijelaskan sebesar 53,7% serta sisanya 46,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian tersebut. Harahap (2006) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Roti di Al Anshar Bakery Medan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditunjukkan bahwa minat beli dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen roti (kualitas, harga dan merek) sebesar 43,6% sedangkan sisanya sebesar 56,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kemasan, promosi, diskon, hadiah dan pelayanan kepada konsumen.

2.5. Kerangka Konseptual Dari sudut pandang penjual, tiga P merupakan perangkat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli (Kotler 2009: 24). Pemasar diharuskan menciptakan dan menawarkan produk yang benar-benar berkualitas, sehingga konsumen akan mempunyai respon positif. Konsumen akan merespon secara positif terhadap produk yang ditawarkan apabila produk itu mampu memenuhi harapannya dan dengan demikian mampu meluaskannya (Nugroho 2003: 197). Promosi juga merupakan salah satu faktor yang menetukan keberhasilan suatu program pemasaran. Walaupun produk tersebut berkualitas namun bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya (Tjiptono 2002: 219). Menurut Durianto (2003: 109), niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Produk (X 1 ) Harga (X 2 ) Minat Berkunjung (Y) Tempat (X 3 ) Promosi (X 4 ) Sumber: (Durianto 2003:109) (Kotler 2009: 24) (Nugroho 2003: 197) (Tjiptono 2002: 219) (Data Diolah) Gambar 2.5 Model Kerangka Konseptual 2.6. Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual maka hipotesis penelitian ini adalah: produk, harga, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan.