KATA PENGANTAR. Drs. H. Naziruddin, M.Si NIP P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h.

dokumen-dokumen yang mirip
KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PROFIL DINAS KESEHATAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2013

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Profil Kesehatan Provinsi NTB

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia dan limpahan rahmatnya Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 ini dapat tersusun. Profil Kesehatan ini disusun dengan mengambil data baik dari internal instansi kesehatan maupun dari luar instansi kesehatan terutama dari Badan Pusat Statistik. Di instansi kesehatan, data bersumber dari laporan masing-masing pemegang program dan telah dilakukan pemutakhiran data guna menghindari adanya perbedaan data. Dalam Profil Kesehatan Kabupaten ini memuat informasi tentang input, proses maupun output pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa selama tahun 2016 agar dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang kegiatan pembangunan kesehatan maupun hasil-hasil yang telah dicapai selama tahun yang bersangkutan. Diharapkan Profil Kesehatan ini dapat dimanfaatkan oleh para pembuat kebijakaan, pelaksana program maupun sektor lain yang memerlukan guna pengambilan keputusan maupun penentuan strategi pembangunan dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumbawa. Semoga publikasi Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 ini dapat berguna bagi semua pihak, baik pemerintah, organisasi profesi, akademisi, sektor swasta dan masyarakat serta berkontribusi secara positif bagi pembangunan kesehatan khususnya di Kabupaten Sumbawa sekaligus mengharapkan adanya saran maupun masukan dalam rangka penyempurnaan dan peningkatan kualitas profil kesehatan Kabupaten Sumbawa di tahun-tahun mendatang. Akhirnya terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa tahun 2016 ini. Sumbawa Besar, 2017 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Naziruddin, M.Si NIP. 19580529 198303 1 010 P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h. 2 0 1 6 i

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GRAFIK... viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan ujuan... 2 C. Sistematika Penyajian... 3 BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN... 5 A. Wilayah Administratif dan Kependudukan... 5 B. Gambaran Umum Dinas Kesehatan... 7 C. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan 9 D. Kebijakan... 16 E. Strategi... 19 BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN... 21 A. Derajat Kesehatan... 21 A.1 Indikator Mortalitas (Angka Kematian)... 23 A.2 Indikator Morbiditas (Angka Kesakitan)... 25 A.3 Penyakit Tidak Menular... 31 A.4 Status Gizi... 32 BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN... 34 A. Pelayanan Kesehatan Dasar... 34 A.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak... 34 A.2 Pelayanan Kesehatan Keluarga... 40 A.3 Pelayanan Kesehatan Penjaringan Siswa SD dan Setingkat... 42 A.4 Pelayanan Kesehatan gigi dan Mulut... 42 A.5 Perbaikan Gizi... 43 A.6 Pelayanan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut... 44 A.7 Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB)... 45 P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h. 2 0 1 6 ii

B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan... 45 B.1 Pelayanan Keluarga Miskin... 45 B.2 Kunjungan di Sarana Pelayanan Kesehatan... 46 C. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat... 46 D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar D.1 Rumah Sehat dan Jamban Keluarga... 47 D.2 Sarana Air Bersih... 49 E. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit... 50 E.1 Angka Kematian Umum Penderita yang dirawat di Rumah Sakit... 50 E.2 Angka Kematian Penderita yang di Rawat < 48 Jam... 50 F. Pelayanan Kefarmasian... 51 BAB. V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN... 52 A. Sarana Kesehatan... 52 B. Tenaga Kesehatan... 55 C. Pembiayaan Kesehatan... 58 BAB. VI KESIMPULAN... 59 BAB. VII PENUTUP... 61 DAFTAR PUSTAKA... 62 LAMPIRAN LAMPIRAN... 63 P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h. 2 0 1 6 iii

DAFTAR TABEL TABEL 1 TABEL 2 TABEL 3 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN TABEL 5 TABEL 6 KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV/ AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS TABEL 14 KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h. 2 0 1 6 iv

TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) SEPERTI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) SEPERTI CAMPAK, POLIO DAN HEPATITIS B MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB TABEL 28 MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS TABEL 30 TABEL 31 TABEL 32 TABEL 33 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h. 2 0 1 6 v

TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, TABEL 48 KECAMATAN, DAN PUSKESMAS CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 50 TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 53 TABEL 54 TABEL 55 TABEL 56 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h. 2 0 1 6 vi

TABEL 57 TABEL 58 TABEL 59 TABEL 60 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI TABEL 65 TABEL 66 TABEL 67 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL 1 KABUPATEN SUMBAWA TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI SARANA KESEHATAN TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN TABEL 77 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN TABEL 80 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h. 2 0 1 6 vii

DAFTAR GRAFIK 1. Grafik 1.1 Piramida Penduduk... 6 2. Grafik 1.2 Jumlah Kematian Bayi dan Balita... 22 3. Grafik 1.3 Angka Kematian Ibu... 23 4. Grafik 1.4 Trend Kematian Ibu... 24 5. Grafik 1.5 Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA +. 26 6. Grafik 1.6 Cakupan Penderita Diare Ditangani... 28 7. Grafik 1.7 Trend Penemuan Kasus Baru Kusta... 29 8. Grafik 1.8 Kasus DBD dan Incidence DBD... 30 9. Grafik. 1.9 Pengukuran Tekanan Darah... 31 10. Grafik 1.10 Trend Jumlah Kasus Gizi Buruk... 33 11. Grafik 1.11 Cakupan K4 Ibu Hamil... 34 12. Grafik 1.12 Kunjungan Ibu Hamil... 35 13. Grafik 1.13 Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil... 36 14. Grafik. 1.14 Cakupan Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3... 37 15. Grafik 1.15 Cakupan Imunisasi Pada Bayi... 39 16. Grafik 1.16 Proporsi Pelayanan KB Dengan Jenis Kontrasepsi... 41 17. Grafik 1.17 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita dan Balita... 44 18. Grafik 1.18 Rumah Tangga Ber-PHBS... 47 19. Grafik 1.19 Cakupan Rumah Sehat... 48 20. Grafik 1.20 Cakupan Jamban... 49 21. Grafik 1.21 Sarana Air Bersih... 49 22. Grafik 1.22 Persentase Posyandu Menurut Strata... 53 23. Grafik 1.23 Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat... 54 24. Grafik 1.24 Tenaga Medis... 55 25. Grafik 1.25 Tenaga Keperawatan... 56 P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h. 2 0 1 6 viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan kesehatan Kabupaten Sumbawa yang tertuang dalam renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021 yaitu Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sumbawa visi ini dimaksudkan bahwa jajaran kesehatan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumbawa yang semakin tinggi, sehingga mampu bersaing dengan daerah-daerah lain yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan bahkan daerah-daerah di Pulau Jawa. Dalam rumusan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021 tersebut terdapat empat kalimat kunci (key word) sebagai pokok-pokok visi yang mencerminkan maksud dari visi tersebut adalah sebagai berikut : pelayanan kesehatan, yang berkualitas, derajat kesehatan, masyarakat Sumbawa. Berkaitan dengan visi tersebut, Dinas Kesehatan berupaya menata kualitas dari sistem informasi kesehatan Kabupaten yang selanjutnya akan sangat menentukan Sistem informasi kesehatan nasional. Oleh karena itu, penataan kembali dan pengembangan sistem informasi kesehatan kabupaten merupakan sesuatu yang sangat penting. Bila hal ini gagal dilakukan, maka Sistem informasi kesehatan nasionalpun tidak akan dapat memberikan indikator-indikator yang benar tentang tercapai atau tidaknya pelaksanaan standar pelayanan minimal bidang kesehatan dan tentunya akan berdampak pada pencapaian secara nasional di bidang kesehatan Tahun 2016-2021. Selain untuk kepentingan nasional, penataan sistem informasi kesehatan kabupaten juga sangat penting artinya untuk kabupaten sendiri yakni sebagai sarana penyedia indikator indikator yang dapat menunjukkan tercapai atau tidaknya pembangunan kesehatan di Kabupaten Sumbawa. Lebih lanjut, sistem informasi kesehatan kabupaten adalah tulang punggung bagi pelaksanaan pembangunan daerah berwawasan kesehatan di kabupaten. Sistem ini diharapkan dapat menyediakan data dan informasi sebagai landasan pengembangan semua sumber daya yang ada atau dengan kata lain, sistem informasi kesehatan kabupaten harus dapat memberikan bukti-bukti berupa data-data kepada para [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 1

penentu kebijakan di kabupaten untuk dapat dilakukan pengambilan keputusan berlandaskan fakta. Salah satu produk dari sistem informasi kesehatan adalah profil kesehatan kabupaten dimana data-data yang tertuang dalam profil tersebut didasarkan pada pencapaian indikator yang ada dalam standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan. Profil kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 dapat digunakan sebagai sarana penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi tahunan kegiatan-kegiatan dan pemantauan pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Sumbawa sepanjang Tahun 2016. Pembangunan kesehatan pada hakekatnnya dilaksanakan untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Pembangunan kesehatan secara berkesinambungan telah dimulai sejak Tahun 1969, sehingga secara nyata telah berhasil mengembangkan sumber daya kesehatan dan upaya kesehatan yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan. B. Maksud dan Tujuan Maksud : Penyusunan profil kesehatan Kabupaten Sumbawa dimaksudkan untuk menyediakan data-data dan informasi pelaksanaan pembangunan dibidang kesehatan yang telah dilaksanakan sepanjang Tahun 2016. Tujuan Umum : Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan, hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan pembangunan dibidang kesehatan yang telah dilaksanakan sepanjang Tahun 2016. Tujuan Khusus : 1. Untuk mengukur dan menganalisa sejauh mana pencapaian pembangunan kesehatan Tahun 2016. 2. Untuk mengukur dan menganalisa sejauh mana indikator yang telah dicapai menuju percepatan pencapaian visi Kabupaten Sumbawa yaitu Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sumbawa 3. Untuk mengukur dan menganalisa sejauh mana pencapaian indikator yang ada dalam Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan di Kabupaten Sumbawa. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 2

C. Sistematika Penyajian: Bab 1. Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan serta sistematika dari penyajian Bab 2. Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Sumbawa. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan meliputi kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, perilaku, dan lingkungan. Bab 3. Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Bab 4. Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian. Bab 5. Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Bab.6. Kesimpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang keberhasilan yang telah dicapai dan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Bab.7. Lampiran lampiran Berisi tabel resume/angka pencapaian kabupaten dan 81 (delapan puluh satu) tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang responsif. A.3 Distribusi Profil Kesehatan: Profil Kesehatan Tahun 2016 akan didistribusikan ke masing masing bidang dan seksi yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa dan beberapa lintas sektor terkait seperti: 1. Bupati Sumbawa 2. DPRD Kabupaten Sumbawa 3. Dinas/Instansi Tingkat Kabupaten [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 3

4. Puskesmas, dan UPT Kesehatan lainnya 5. Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta 6. Dinas Kesehatan Provinsi 7. Kementerian Kesehatan c.q Pusat Data dan Informasi 8. LSM Kesehatan di Kabupaten. Dengan telah tersusunnya profil kesehatan Tahun 2016 ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemegang program kesehatan maupun pengguna informasi kesehatan lainnya dalam rangka pelaksanaan pembangunan kesehatan di kabupaten Sumbawa pada Tahun-tahun selanjutnya. Dengan masih adanya kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan profil kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 ini, telah diupayakan perbaikan baik dari segi materi, analisis maupun dalam bentuk tampilan fisik yang disesuaikan dengan pedoman penyusunan profil kesehatan Tahun 2016 dari Kementerian Kesehatan dan mengacu pada indikator-indikator yang telah ditentukan Tahun 2016. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 4

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA A. WILAYAH ADIMINISTRATIF DAN KEPENDUDUKAN Kabupaten Sumbawa adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang beribukota di Sumbawa Besar. Kabupaten Sumbawa berada di bagian barat Pulau Sumbawa. Batas wilayah Kabupaten Sumbawa setelah terjadi pemekaran wilayah dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat adalah : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Laut Flores : Samudra Indonesia : Kabupaten Dompu : Kabupaten Sumbawa Barat Gambaran luas wilayah Kabupaten Sumbawa sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa yaitu 6.644 KM2. Jumlah Kecamatan sebanyak 24 Kecamatan dengan 157 desa dan 8 kelurahan. Jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa ditentukan berdasarkan estimasi penduduk yang diolah berdasarkan laju pertumbahan penduduk masing masing kecamatan yang mengacu dengan Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010. Berdasarkan data estimasi penduduk yang diolah oleh Dinas Kesehatan Kabupaten didapatkan data bahwa jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 452.496 jiwa dengan komposisi jumlah laki laki 230.917 jiwa dan perempuan 221.579 jiwa. Jumlah rumah tangga sebanyak 114.868 rumah tangga sedangkan 1 (satu) rumah tangga dihuni sekitar 3 4 orang (jiwa). Kepadatan penduduk di Kabupaten Sumbawa adalah 68 perkilometer2. Dilihat keadaan masing masing kecamatan, maka Kecamatan Sumbawa merupakan yang terpadat yaitu sebesar 1384,99 jiwa per km 2, sedangkan Kecamatan Orong Telu kepadatan penduduk terendah yaitu 10,35 per km 2. Jarangnya penduduk di Kabupaten Sumbawa lebih lanjut merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam penetapan suatu daerah menjadi daerah tujuan transmigrasi. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 5

Grafik 1.1 PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN SUMBAWA Sumber : Estimasi penduduk Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Berdasarkan SP BPS 2010 Letak geografis Kabupatan Sumbawa merupakan salah satu kabupaten dari 10 kabupaten/kota yang ada di Propinsi NTB. Jarak dari ibu kota propinsi (Mataram) adalah ± 155 km yang bisa ditempuh melalui jalur darat maupun udara. Jika melalui udara dapat ditempuh ± 40 menit dari Kota Mataram. Jika ditempuh melalui jalur darat, maka harus melalui penyeberangan/laut dari Pulau Lombok ke Pulau Sumbawa dengan waktu tempuh ± 6 jam. Kondisi Topografi Kondisi Topografi Kabupaten Sumbawa adalah pegunungan dengan ketinggian berkisar antara 0 sampai 1.730 M dari permukaan air laut. Sebagian besar wilayah kecamatannya berada pada ketinggian 100 500 M dari permukaan air laut. Kecamatan yang tertinggi letaknya adalah Kecamatan Ropang yaitu lebih dari 1.000 M dari permukaan air laut. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Sumbawa bermata pencaharian sebagai petani (berladang), berkebun, nelayan (perikanan), pegawai negeri dan sebagian melakukan profesi bisnis. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 6

Kondisi Hidrologis Secara hidrologis Kabupaten Sumbawa termasuk wilayah minus air, sumber air pokok yang digunakan untuk pertanian dan permukiman adalah air hujan, air sungai dan air tanah. Daerah ini termasuk daerah dengan curah hujan yang relatif kecil dan tidak merata sepanjang Tahun. WILAYAH KABUPATEN SUMBAWA DALAM PETA B. GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA 1. STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan peraturan Bupati Sumbawa No.56 Tahun 2016 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa bahwa Dinas kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. Unsur pembantu pimpinan terdiri dari sekretariat dan 4 (empat) bidang. Sekretariat membawahi 3 (tiga) Subbag sedangkan 4 (empat) bidang yang ada masing masing membawahi 3 (tiga) seksi. Kepala Dinas juga dibantu oleh 25 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas dan 1 (satu) UPT Instalasi Farmasi Kabupaten. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 7

[Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 8

C. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, KEBIJAKAN SERTA STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN C.1 Visi Untuk mencapai dan mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa pada akhir Tahun 2021 dan sesuai dengan misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode waktu Tahun 2016-2021 akan ditempuh beberapa alternatif strategi. Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan yang dirancang secara konseptual, analisis, rasional dan komprehensif. Arah dan strategi kebijakan di daerah hendaknya dapat disinkronkan dengan arah dan kebijakan strategi nasonal, sebagaimana yang tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025 yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat Sumbawa yang hidup dalam perilaku dan kondisi lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan dalam menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Sasaran pembangunan yang hendak dicapai pada Tahun 2025 yaitu meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya umur harapan hidup, menurunkan angka kematian ibu, kematian menurunnya prevalensi gizi kurang pada Balita. Bayi, serta Strategi merupakan rumusan berupa pernyataan yang menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh perangkat daerah melalui program-program indikatif untuk mewujudkan sasaran visi dan misi pembangunan serta menjadi salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focusedmanagement), sedangkan arah kebijakan adalah pedoman untuk melaksanakan strategi yang dipilih agar lebih terarah pada pencapaian tujuan dan sasaran dalam kurun waktu Lima Tahun. Strategi dan kebijakan yang ditempuh Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa untuk mendukung dan mencapai tujuan dan sasaran pembangunan periode 2016-2021 adalah sebagai berikut: Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sumbawa [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 9

Kata kunci yang terkandung dalam visi pembangunan tersebut adalah masyarakat Sumbawa dimana masyarakat Sumbawa mengandung pengertian seluruh warga masyarakat yang tinggal dan menetap di wilayah Kabupaten Sumbawa. Perumusan Visi : 1. Pelayanan Kesehatan Berkualitas : Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat sudah sesuai dengan standar kesehatan yang telah ditetapkan dengan kriteria kompetensi tenaga kesehatan, sarana dan prasarana yang lengkap serta kemampuan pelayanan yang ramah dan mendahulukan keselamatan. 2. Derajat Kesehatan Tingkat kesehatan masyarakat Sumbawa yang semakin baik, ditandai dengan semakin banyaknya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat, angka kematian dan kesakitan yang semakin menurun, kasus gizi buruk yang semakin berkurang bahkan tidak ada lagi. 3. Masyarakat Sumbawa Masyarakat Sumbawa secara sosiologis memiliki pengertian kumpulan orang per orang dengan beragam latar belakang suku, ras dan agama yang bertempat tinggal pada wilayah administrasi Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB. C.2. Misi Berdasarkan visi dan misi Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 2021, maka ditetapkan misi rencana strategis Dinas Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kinerja pelayanan aparatur dalam mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas; 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan melalui peningkatan terhadap akses pendidikan dan pelatihan berkelanjutan serta peningkatan pengelolaan promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan; 3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa; [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 10

4. Menyediakan informasi yang cepat dan aktual serta sumber daya tenaga kesehatan yang handal dan profesional dalam rangka memberikan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang berkualitas kepada masyarakat; 5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan keluarga. C.2.1. Meningkatkan kinerja pelayanan aparatur dalam mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas; Dimaknai sebagai misi yang diemban dalam mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh semua aparatur maka setiap aparatur kesehatan harus berkinerja yang tinggi, profesional, sehingga terbentuknya tata kepemerintahan yang baik (good governance), menjunjung kepastian hukum, memberikan akses pelayanan kepada masyarakat dengan ramah dan prinsip melayani, sehingga masyarakat dapat menerima manfaat dari pelayanan sesuai dengan kebutuhannya. Prinsip yang terkandung didalam misi ini adalah bahwa setiap aparatur dapat secara profesional menjalankan tugas dan amanah yang diberikan dengan niat yang tulus, dengan mengedepankan kepentingan masyarakat dengan tetap menjunjung profesionalisme, tidak membedakan golongan, suku, ras dan agama. C.2.2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan melalui peningkatan terhadap akses pendidikan dan pelatihan berkelanjutan serta peningkatan pengelolaan promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan; Maksud dari misi ini adalah bahwa di dalam mewujudkan tujuan pelayanan yang berkualitas tentu sumber daya manusia menjadi salah satu pilar yang utama, dibutuhkan kompetensi sumber daya manusia kesehatan yang handal, profesional, berdedikasi tinggi. Untuk memenuhi maksud tersebut tentu dibutuhkan proses pendidikan atau pelatihan bagi tenaga kesehatan seluasluasnya dan berkelanjutan, hal ini tentu akan dapat berkontribusi langsung dengan pelayanan, karena semakin banyak tenaga yang berkompeten maka pelayanan akan semakin mudah dan berkualitas. Tentu dengan pendidikan yang tinggi dan dengan kompetensi tenaga yang memadai belum cukup untuk mendukung pelayanan tanpa dukungan niat dan semangat pengabdian yang tinggi. Salah satu komponen yang mesti diprioritaskan dalam memenuhi harapan masyarakat terkait peningkatan pelayanan publik yang mudah, cepat dan [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 11

berkualitas adalah kesiapan sumber daya manusia sehingga pada misi ini titik tekannya pada pemenuhan sumber daya manusia baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas, karena tentu hal tersebut akan menjadi masalah ditinjau dari aspek kecukupannya jika belum terpenuhinya sumber daya manusia yang berkualitas dan jumlahnya cukup. Komponen lain yang juga menunjang dalam pencapaian misi ini adalah dukungan sistem informasi kesehatan berupa ketersediaan perangkat IT dan ketersediaan data kesehatan yang valid, akurat dan berkesinambungan. C.2.3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa; Misi ini dihajatkan bahwa didalam memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat harus ada jaminan mutu, tentu dengan mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitative dan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan tetap memegang prinsip pemerataan dan keterjangkauan (kemudahan akses) kepada seluruh lapisan masyarakat. Pada misi ini akan menjawab tuntutan dan harapan masyarakat akan kemudahan menjangkau pelayanan kesehatan, merata diseluruh wilayah Kabupaten Sumbawa. Keterjangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan tentu akan bersinergis juga dengan pembangunan baru dan pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar di setiap wilayah Kecamatan atau Desa dan daerah pulau sesuai dengan kriteria yang ditetapkan terutama pada daerahdaerah yang masih terisolir karena belum memadainya infrastruktur jalan dan jembatan yang menjadi urat nadi pelayanan. Disamping pembangunan sarana dan prasarana pelayanan dasar, misi ini juga dimaknai sebagai upaya didalam memenuhi grade institusi pelayanan dasar yang tersertifikasi akreditasi dan tersertifikasi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 12

C.2.4. Menyediakan informasi yang cepat dan aktual, serta sumber daya tenaga kesehatan yang handal dan profesional dalam rangka memberikan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang berkualitas kepada masyarakat; Misi ini dimaknai sebagai upaya memudahkan akses komunikasi dan informasi yang cepat dan terkini dalam mendeteksi kemungkinan adanya perluasan sebaran penyakit menular, melalui sistem peringatan dini (Early Warning System) sehingga dapat terpantau secara terus menerus melalui koordinasi yang baik dengan berbagai pihak yang terkait didalamnya yang didukung oleh tersedianya sumber daya tenaga kesehatan yang handal dan profesional, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan dalam pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular serta pelayanan penyehatan lingkungan secara cepat kepada masyarakat. C.2.5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan keluarga; Misi kelima ini menekankan pada adanya peningkatan kapasitas mutu dan jumlah tenaga yang berkompeten yang ditandai oleh adanya tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan yang telah mengikuti pendidikan standar dan berbagai pelatihan teknis yang memadai. Di samping tenaga, sarana dan prasarana pendukung upaya kesehatan ibu dan anak melalui ketersediaan peralatan penanganan Obstetry Neonatal Emergency Dasar, penyediaan ANC Kit, Intra Natal Kit, BBLR Kit dan KB Kit. Demikian juga dengan Program Penanganan Gawat Darurat Obstetry Neonatal (PPGDON) harus dilaksanankan sesuai standar. Misi kelima ini merupakan misi yang sesungguhnya dapat memberikan kontribusi langsung terhadap indikator dampak seperti adanya angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, adanya kasus gizi buruk dan cakupan misi ini sangat luas yaitu mulai dari proses kehamilan, persalinan sampai pada pelayanan nifas dan memantau tumbuh kembang bayi, balita (Continuum of care). Pelayanan kesehatan keluarga diharapkan akan menghasilkan pelayanan yang semakin meningkat kualitasnya tentu dengan penyiapan tiga hal pokok di atas. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 13

C.3. Tujuan dan Sasaran C.3.1. Tujuan: Sebagai penjabaran dari visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, maka tujuan yang hendak dicapai adalah: a. Meningkatnya tatakelola dan kinerja aparatur dalam mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas seperti: a.1. Meningkatnya efektifitas pengelolaan administrasi perkantoran dan kinerja aparatur, a.2. Meningkatnya efektifitas perencanaan, penganggaran dan pelaporan, a.3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan administas keuangan. b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan melalui peningkatan terhadap akses pendidikan dan pelatihan berkelanjutan serta peningkatan pengelolaan promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan seperti: b.1. Meningkatnya upaya terhadap akses pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, b.2. Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, b.3. Meningkatnya upaya pengelolaan sistem informasi kesehatan. c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa seperti: c.1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, c.2. Meningkatkan pengelolaan obat dan perbekalanan kesehatan, c.3. Meningkatkan pengelolaan jaminan kesehatan nasional. d. Menyediakan informasi yang cepat dan aktual serta sumber daya tenaga kesehatan yang handal dan profesional dalam rangka memberikan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang berkualitas kepada masyarakat seperti: d.1. Meningkatkan kemampuan petugas dalam menyediakan informasi untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan penyakit serta memberikan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, d.2. Menghadirkan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang berkualitas kepada masyarakat. e. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan keluarga dan masyarakat seperti: e.1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu, e.2. Meningkatnya kualitas pelayanan gizi masyarakat. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 14

C.3.2. Sasaran: Rumusan sasaran yang diiinginkan adalah dalam rangka menjawab uraian tujuan yang akan dicapai selama lima tahun, yang dirinci sesuai uraian tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan: Meningkatnya efektifitas pengelolaan administrasi perkantoran dan kinerja aparatur, efektifitas perencanaan, penganggaran dan pelaporan dan efektifitas pengelolaan administas keuangan. Sasarannya adalah: a. Terwujudnya administrasi kepegawaian yang tertib. b. Terwujudanya perencanaan dan penganggaran yang baik. c. Tersedianya data dan informasi yang valid dan tepat waktu. d. Terwujudnya pengelolaan adminstrasi keuangan yang akuntabel. 2. Tujuan: Meningkatnya upaya terhadap akses pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dan meningkatnya upaya pengelolaan sistem informasi kesehatan. Sasarannya adalah: a. Tercapainya sumber daya kesehatan yang bermutu dan profesional yang meliputi jumlah, jenis dan pemerataann distribusi tenaga kesehatan, b. Tersedianya sarana dan prasarana dalam upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, c. Tersedianya sarana dan prasarana untuk meningkatkan pengelolaan sistem informasi kesehatan, d. Tersedianya sarana dan prasarana untuk meningkatkan pengelolaan sistem informasi kesehatan. 3. Tujuan: Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan pengelolaan obat dan perbekalanan kesehatan, dan meningkatkan pengelolaan jaminan kesehatan nasional. Sasarannya adalah: a. Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat dan meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 15

b. Tersedianya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan, c. Meningkatnya pelayanan Jaminan Kesehatan Nasonal (JKN). 4. Tujuan: Meningkatkan kemampuan petugas dalam menyediakan informasi untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan penyakit serta memberikan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dan menghadirkan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang berkualitas kepada masyarakat. Sasarannya adalah: a. Tersedianya sumber daya tenaga kesehatan yang berkemampuan dan profesional dalam pengendalian penyakit & penyehatan lingkungan yang meliputi jumlah, jenis dan pemerataan distribusi, tersedianya informasi yang cepat dan aktual dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan baik bagi institusi maupun bagi masyarakat dan tersedianya sarana dan prasarana untuk melaksanakan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. b. Tersedianya informasi yang cepat dan aktual dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan baik bagi institusi maupun bagi masyarakat, tersedianya sarana dan prasarana untuk melaksanakan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dan terselenggaranya layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan secara baik dan terstandar. 5. Tujuan: Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan meningkatnya kualitas pelayanan gizi masyarakat. Sasarannya adalah: a. Tersedianya sumberdaya KIA yang profesional, tersedianya sarana dan prasarana KIA sesuai standar dan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kesehatan ibu dan anak. b. Tersedianya sumberdaya kesehatan gizi yang profesional, tersedianya sarana dan prasarana kesehatan gizi sesuai standar dan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kesehatan gizi. D. Kebijakan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sampai dengan akhir Tahun 2016 dirumuskan sebagai berikut; [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 16

1. Pemantapan sistem perencanaan dan penganggaran; 2. Mengembangakan sistem informasi kesehatan, pencatatan dan pelaporan berbasis teknologi Informasi; 3. Menjamin kemitraan dengan lintas sektor dan swasta; 4. Mengoptimalkan pengelolaan tata naskah kepegawaian; 5. Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan; 6. Pemenuhan SDM kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta terdistribusi secara efektif sesuai dengan kepentingan masyarakat secara adil, utamanya di DTPK dan daerah bermasalah kesehatan; 7. Mengedepankan upaya a). Pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang berkualitas dan berdaya saing dengan lebih memantapkan sistem mutu (upaya, pengawasan, audit), standarisasi, dan sertifikasi, b). Serta mempermudah akses SDM kesehatan terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan; 8. Mengembangkan kode etik profesi serta meningkatkan pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan yang diiringi dengan upaya mensejahterakan dalam rangka meningkatkan profesionalisme SDM Kesehatan; 9. Promosi Kesehatan diselenggarakan dalam rangka desentralisasi untuk mewujudkan otonomi daerah di bidang kesehatan guna mencapai Desa Sehat, Kecamatan Sehat, Kabupaten/Kota Sehat, Propinsi Sehat dan Indonesia Sehat; 10. Promosi kesehatan bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan kegiatan terdepan yang harus terpadu dengan kegiatan-kegiatan program kesehatan; 11. Sebagai perwujudan paradigma sehat, promosi kesehatan harus mengutamakan terciptanya perilaku masyarakat untuk mencegah timbulnya masalah-masalah kesehatan melalui upaya-upaya promotif dan preventif, tanpa mengabaikan terciptanya perilaku masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang sudah terjadi melalui upaya-upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya mengubah dan atau menciptakan perilaku sehat melalui promosi kesehatan harus didukung oleh upaya-upaya lain yang berkaitan seperti pemberlakuan kebijakan atau peraturan perundang-undangan, peningkatan keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, pengembangan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan, subsidi bagi masyarakat miskin, penyediaan sarana-sarana umum untuk kesehatan lingkungan dan lain-lain; 12. Strategi dasar utama promosi kesehatan adalah pemberdayaan masyarakat, yang diperkuat dengan bina suasana dan advokasi. Pemberdayaan masyarakat harus [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 17

mendapat perhatian memadai sebagai ujung tombak keberhasilan promosi kesehatan. Untuk meningkatkan efektifitas promosi kesehatan di dalam pemberdayaan masyarakat, bina suasana dan advokasi harus ditetapkan prinsipprinsip kemitraan yang mencakup kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan; 13. Dinas Kesehatan Kabupaten merupakan penanggung jawab promosi kesehatan di tingkat kabupaten; 14. Dalam rangka promosi kesehatan di berbagai tingkatan kemitraan harus dikembangkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan; 15. Guna meningkatkan promosi kesehatan dengan berlandaskan fakta (evidencebased), harus dikembangkan pendayagunaan data dan informasi dalam perencanaan promosi kesehatan, pencatatan dan pelaporan serta sistem informasi di bidang promosi kesehatan; 16. Profil promosi kesehatan selain merupakan sarana penyedia data di bidang promosi kesehatan, juga diarahkan sebagai sarana komponen dari Indonesia Sehat; 17. Peningkatan kemampuan promosi kesehatan dilaksanakan secara bertahap dengan mendayagunakan kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK); 18. Peningkatan kemampuan promosi kesehatan dilakukan dengan mengembangkan sumber daya dan infrastruktur, dengan mengutamakan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM); 19. Pengembangan SDM pelaksana promosi kesehatan dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan SDM kesehatan pada umumnya serta diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan; 20. Menempatkan upaya promosi kesehatan menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan; 21. Melaksanakan peningkatan akses informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab; 22. Memantapkan peran serta masyarakat, kelompok-kelompok potensial, termasuk swasta dan dunia usaha dalam pembangunan kesehatan; 23. Melaksanakan upaya promosi kesehatan secara holistik dan terpadu; 24. Melaksanakan peningkatan kualitas penyelenggaraan upaya promosi kesehatan; [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 18

25. Pengembangan sistem informasi kesehatan diarahkan untuk mendapatkan data dan info masalah kesehatan serta capaian pembangunan kesehatan yang dilakukan secara tepat waktu dan akurat; 26. Pemenuhan ketersediaan data kesehatan yang terdiri dari data masalah kesehatan, data capaian pembangunan kesehatan dan data sumber daya kesehatan dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan lintas program dan lintas sektor tingkat kabupaten dan kecamatan; 27. Profil kesehatan merupkaan salah satu dokumen yang harus dibuat dan dapat dipakai sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan (kebijakan atau perencanaan), juga dipakai sebagai sumber informasi dalam mengukur kinerja pembangunan kesehatan; 28. Meningkatkan koordinasi dan evaluasi penyediaan sarana dan prasarana kesehatan; 29. Meningkatkan koordinasi dan evaluasi penyediaan obat dan perbekalan kesehatan; 30. Meningkatkan kemampuan pengelolaan jaminan kesehatan nasional dan peningkatan pemahaman kepesertaan kepada masyarakat; 31. Pemenuhan SDM kesehatan yang berkompeten dalam layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan secara cukup dan terdistribusi secara merata di Puskesmas; 32. Membangun sistem pembinaan/ bimbingan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan khususnya yang berkaitan dengan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; 33. Membangun sistem pengawaan yang berkaitan dengan penyediaan informasi dan pelaksanaan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; 34. Pemenuhan sumber daya lainnya secara cukup untuk layanan pengendalian penyakit & penyehatan lingkungan. E. Strategi Untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa pada Tahun Tahun 2016, sesuai dengan misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode 2016-2021 pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan strategi sebagai berikut: a. Koordinasi dan fasilitasi proses perencanaan dan penganggaran kesehatan koordinasi, sinkronisasi dan konsolidasi data dan informasi kesehatan publikasi dan dokumentasi program kesehatan, intensifikasi pengelolaan administrasi [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 19

kepegawaian, intensifikasi pengeloaan administrasi perkantoran dan koordinasi dan konsolidasi pengelolaan administasi keuangan yang tertib. b. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan mutu sumber daya manusia kesehatan melalui pembentukan tim kerja, penerapan mekanisme registrasi dan lisensi seluruh tenaga kesehatan, peningkatan mutu pelatihan melalui sistem akreditasi, pengendalian peserta tugas belajar, peningkatan pelatihan berbasis kompetensi dan persyaratan jabatan, pengembangan sistem kinerja c. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan penyuluhan kesehatan, advokasi dan menggalang kemitraan dengan berbagai pelaku pembangunan kesehatan termasuk pemda, melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, meningkatkan jumlah dan kemampuan tenaga penyuluh kesehatan masyarakat dan atau tenaga kesehatan lainnya dalam hal promosi kesehatan, mengembangkan metode dan teknologi promosi kesehatan yang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Menguatkan sistem informasi kesehatan melalui pengembangan real time monitoring untuk seluruh indikator kinerja program dan indikator kinerja kegiatan, peningkatan kemampuan SDM pengelola informasi di timngkat puskesmas dan kabupaten sehingga profil kesehatan bisa terbit pada bulan April tahun berikutnya. d. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, pembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar dan perencanaan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan. e. Meningkatkan upaya bimbingan, pembinaan dan pelatihan kepada petugas ttg kemampuan dlm pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, Membangun budaya kerja profesional dengan membuat dan menerapkan prosedur kerja dlm pengendalian penyakit & penyehatan lingkungan dan Meningkatkan advokasi dan komunikasi dengan lintas program/ lintas sektoral untuk penyediaan informasi dan pelaksanaan layanan pengendalian penyakit & penyehatan lingkungan, Meningkatkan pengawasan berkaitan dengan penyediaan informasi dan pelaksanaan layanan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. f. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui bimbingan teknis, pelatihan fungsional, monitoring evaluasi dan supervise fasilitatif, penyediaan sarana dan prasarana kesehatan keluarga dan peningkatan kemampuan masyarakat. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 20

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Pada bab ini akan disajikan gambaran tentang kondisi yang mengambarkan derajat kesehatan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016, keadaan dimana menjelaskan indikator angka kematian, angka kesasakitan dan angka status gizi masyarakat. Sesuai dengan rencana program yang tersusun, maka hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dari setiap program kegiatan pada Tahun 2016 dapat terlihat sebagai berikut : A. DERAJAT KESEHATAN A.1 Indikator Mortalitas (Angka Kematian) Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. A.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun, yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Bayi lahir hidup pada Tahun 2016 sebanyak 8.995 terdapat 71 kasus kematian atau per 1000 kelahiran yang dilaporkan sekitar 7,8% angka lahir mati. (Lihat lampiran tabel 4). Angka kematian bayi (AKB) pada Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa adalah sebanyak 66 kasus termasuk neonatus sebanyak 45 kasus dan bayi sebanyak 21 kasus yang disebabkan beberapa indikator kematian seperti BBLR, Asfiksia, Sepsis, Kel. Kongenital dan lain-lain penyebab kematian. Lihat tabel 1.1 dan lampiran Tabel. 5. A.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA) > 1 5 Tahun Angka kematian balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 Tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian anak balita pada Tahun 2016 sebanyak 7 kasus dimana jika dibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak 5 kasus, jumlahnya mengalami kenaikan. Angka kematian balita mengambarkan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti tingkat kesejahteraan sosial dalam arti luas tingkat kemiskinan penduduk, akses pelayanan kesehatan, pendidikan masyarakat. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 21

Untuk mempertajam penurunan kasus kematian pada balita ini diperlukan peningkatan akses balita terhadap sanitasi, air bersih dan penanganan segera terhadap gejala penyakit. Tingkat mortalitas penduduk di Kabupaten Sumbawa dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran perkembangan derajat kesehatan penduduk atau sebagai salah satu indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan. Kematian bayi berkaitan dengan kondisi ibu saat prahamil, hamil penolong persalinan dan perawatan bayi baru lahir, sedangkan kematian anak balita berkaitan dengan keadaan gizi, pola pengasuhan oleh orangtuanya dan adanya penyakit penyerta. Gambar Grafik 1.2 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Tahun 2016 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 45 21 7 NEONATAL BAYI ANAK BALITA NEONATAL BAYI ANAK BALITA Sumber : Seksi Kesehatan Anak Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Gambar Tabel 1.1 Penyebab Kematian Neonatus, Bayi dan Balita Tahun 2016 NO INDIKATOR MORTALITAS/KEMATIAN 2016 1 Kematian Neonatus ( 0-28hr ) - BBLR 20 - Asfiksia 13 - Tetanus Noenatorum 0 - sepsis 2 - Kel Kongenital 1 - Lain-Lain 9 Jumlah I: 45 2 Kematian Bayi (29 hari 11 bulan) - Pneumonia/ISPA 8 - Diare/Disentri 4 - Malaria 1 - Lain lain 8 Jumlah II: 21 [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 22

3 Kematian Anak Balita (12-59 bulan) - Diare 3 - Gizi Buruk 1 - Lain lain 3 Jumlah III: 7 Sumber : Seksi Kesehatan Anak Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa A.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI) Angka kematian ibu adalah jumlah ibu yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu yang dinyatakan sebagai angka per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau penanganannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan dan terjatuh. Selama Tahun 2016 terjadi 7 kasus kematian ibu dengan perincian 0 (nol) kasus kematian saat hamil, 2 (dua) kasus kematian saat bersalin dan 5 (lima) kasus kematian saat nifas. Berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian ibu pada usia 20-34 Tahun sebanyak 6 kasus, usia 35 Tahun sebanyak 1 kasus dan usia < 20 Tahun tidak terdapat kasus kematian ibu. Dapat dilihat pada tabel gambar berikut: Gambar grafik 1.3 Jumlah Kasus Kematian Ibu (AKI) Tahun 2016 6 5 5 4 3 2 1 0 0 2 IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 23

Grafik dibawah ini menggambarkan trend jumlah kasus kematian ibu Tahun 2012 2016 di Kabupaten Sumbawa. GRAFIK.1.4. Trend Kematian Ibu di Kabupaten Sumbawa Tahun 2012 2016 16 14 15 15 12 10 10 8 6 7 7 KEMATIAN IBU 4 2 0 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Berdasarkan tabel di atas angka kematian 5 Tahun terakhir menunjukkan bahwa jumlah kematian ibu mengalami penurunan kasus kematian bila dibandingkan dengan tiga tahun terakhir, jumlah tertinggi kasus kematian ibu pada Tahun 2013 dan 2014 yang terendah pada Tahun 2012 dan 2016. Adapun penyebab kasus kematian ibu dapat dilihat pada gambar tabel dibawah ini. Gambar Tabel 1.2 Penyebab Kasus Kematiaan Ibu NO PENYEBAB 2012 2013 2014 2015 2016 1 Abortus 0 0 0 0 0 2 Perdarahan 0 5 10 3 2 3 Dekompisasi cordis 2 2 0 1 1 4 Eklampsia/Pre Eklampsia 2 6 1 3 1 5 Partus Lama 0 0 0 0 0 6 Emboli 0 0 2 0 3 7 Lain-lain 3 2 2 3 0 TOTAL 7 15 15 10 7 Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 24

A.2 Indikator Morbiditas ( Angka Kesakitan ) Angka kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui pengamatan terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil. Kasus penyakit terbanyak di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 berdasarkan Laporan Bulanan (LB1) kesakitan di Puskesmas dan jaringannya terlihat pada tabel berikut: Gambar Tabel 1.3 10 Penyakit Terbanyak di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 JUMLAH NO. JENIS PENYAKIT PENDERITA Infeksi Akut Lain pada Saluran Pernapasan Bag. 1. Atas 25.992 Penyakit pada sitem otot & jaringan pengikat 2. (peny. Tulang belulang, radang sendi termasuk 13.493 reumatik) 3. Penyakit lain pada Saluran pernapasan bag. Atas 11.131 4. Diare (termasuk tersangka kolera) 10.420 5. Penyakit Kulit Alergi 8.958 6. Penyakit Tekanan Darah Tinggi 7.511 7. Penyakit Kulit Infeksi 6.577 8. Kecelakaan dan Ruda Paksa 6.002 9. Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 3.598 10. Asma 2.545 J U M LA H 97.877 Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Sumbawa Gambar tabel 1.3 memperlihatkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat yang berkunjung ke puskesmas adalah infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas sebanyak 25.992 penderita. Kondisi ini erat kaitannya dengan tingkat kekebalan seseorang terhadap penyakit dan keadaan kesehatan lingkungan masyarakat. Adapun data yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di puskesmas yaitu: A.2.1 Penyakit TB Paru BTA + Penyakit TB Paru merupakan penyakit menular kronis yang menjadi isu global dan menempati urutan ke 3 penyebab kematian umum. Selain menyerang paru, penyakit [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 25

tubercolosis dapat menyerang organ lain/ekstra pulmonary (hasil Surkenas 2001). Penyakit tubercolosis termasuk prioritas nasional untuk program pengendalian penyakit. Jumlah penderita tubercolosis paru di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 ditemukan penderita suspect sebanyak 1.060 orang. Dari penderita suspect tersebut setelah dilakukan pemeriksaan BTA terdapat penderita positif sebanyak 369 orang yang langsung dilakukan pengobatan berdasarkan laporan puskesmas. Pada penemuan kasus BTA(+) Tahun 2015 sebanyak 328 kasus yang diobati yang dinyatakan sembuh sebanyak 291 penderita (88,72%) yang melakukan pengobatan lengkap terdapat 10 penderita (3,05%) dan keberhasilan pengobatan sebesar 91,71% pada Tahun 2016, karena penemuan kasus 2016 belum dapat dievaluasi. Terdapat kematian TB Paru pada Tahun 2016 sebanyak 4 orang. Dapat dilihat pada tabel 8 dan 9. Gambaran jumlah kasus TB dapat dilihat dengan gambar grafik dibawah ini : Gambar Grafik 1.5 Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA + 350 300 250 200 150 100 328 291 50-10 4 Diobati Kesembuhan Pengobatan Lengkap Kematian Sumber: Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa A.2.2 Pneumonia Balita Bayi dan balita merupakan populasi yang paling rentan terkena pneumoni. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada balita dengan gizi kurang dan kondisi lingkungan yang kurang sehat. Upaya pemberantasan penyakit pneumoni difokuskan pada upaya penemuan dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat pada penderita. Jumlah Perkiraan penderita pneumoni balita yaitu 6,38% dari jumlah balita pada wilayah dan kurun waktu yang sama yaitu pada Tahun 2016 sebanyak 3.060 balita. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 26

Berdasarkan laporan dari puskesmas didapatkan hasil bahwa penderita yang ditemukan dan dapat ditangani sebanyak 1.082 kasus (35,36%). Jika dilihat dari penyebaran kasusnya, maka kecamatan yang tertinggi penderita pneumonianya dan dapat ditangani sebanyak 146 penderita (72,9%) adalah kecamatan Alas (Puskesmas Alas) sedangkan Kecamatan Orong Telu (Puskesmas Orong Telu) tidak terdapat kasus pneumonia. Hasil lengkap untuk tiap kecamatan dapat dilihat pada tabel 10. A.2.3 Penyakit HIV AIDS Kasus HIV AIDS di masyarakat merupakan fenomena gunung es, karena kasus yang dilaporkan hanya kasus yang ditemukan oleh petugas kesehatan saja. Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 ditemukan 11 kasus yang terjangkit HIV belum masuk ke fase AIDS. Jika dilihat dari kelompok umur, maka kasus terbanyak terjadi pada kelompok umur 25-49 sebanyak 6 orang. Penderita HIV Positif yang memasuki fase AIDS pada Tahun 2016 terdapat 9 kasus terjadi pada kelompok umur 25-49 Tahun sebanyak 9 orang dan kelompok umur 4 Tahun sebanyak 2 orang. Jumlah kematian pada Tahun 2016 akibat AIDS sebayak 2 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 11. A.2.4 Penyakit Diare Penyakit Diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang ditandai dengan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, keadaan lingkungan fisik yang tidak mendukung maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Penyakit diare yang diderita oleh seseorang maupun kelompok masyarakat jika tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dan dapat menyebabkan kematian. Perkiraan jumlah penderita diare yang datang ke sarana kesehatan dan kader adalah 20% dari angka kesakitan diare dikalikan jumlah penduduk di suatu wilayah kerja dalam waktu satu Tahun dan angka kesakitan nasional hasil survei morbiditas diare yaitu sebesar 270/1000 penduduk. Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sudah menggunakan angka kesakitan yaitu sebesar 270/1000 penduduk. Dari rumus diatas didapat data bahwa perkiraan jumlah target penemuan kasus diare di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 19.367 kasus dan ditangani sebesar 15.624 kasus (63,9%), jika dibandingkan dengan Tahun 2015 jumlah diare ditangani sebesar 12.868 kasus (64,7%), maka jumlah kasus diare yang ditangani pada tahan 2016 mengalami penurunan kasus yang signifikan. Grafik dibawah ini menggambarkan jumlah penderita [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 27

diare yang ditangani dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016. Data jumlah penderita diare yang ditangani pada Tahun 2016 selengkapnya dapat dilihat pada tabel 13. Gambar Grafik 1.6 Cakupan Penderita Diare ditangani Tahun 2012-2016 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000-2012 2013 2014 2015 2016 Perkiraan Kasus 18.091 9.282 9.414 24.093 19.367 Ditangani 15.962 18.939 15.589 12.868 15.624 Persentase 88 204 165,5 64,7 63,9 Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa A.2.5 Penyakit Kusta Kusta adalah penyakit yang tidak membahayakan dan tidak mematikan, namun kusta ini menimbulkan kecacatan jika tidak diketahui sejak dini. Apabila sejak awal sudah terdeteksi terdapat bakteri penyebab kusta, penyakit ini tidak akan menimbulkan kecacatan. Penyakit kusta adalah penyakit menular yang sulit menular karena tiap individu memiliki kekebalan normal terhadap bakteri tersebut. Di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 dilaporkan terdapat kasus baru penderita kusta sebanyak 32 orang yang termasuk tipe Multi Basiler (MB)/ kusta basah, sedangkan kasus baru untuk tipe Pausi Basiler (PB)/ kusta kering Tahun 2016 tidak ada kasus. Angka penemuan kasus baru (NCDR) per 100.000 penduduk pada Tahun 2016 sebanyak 36 kasus (7.07%). Data selengkapnya tentang penemuan kasus baru kusta Tahun 2016 sebagaimana terdapat pada tabel 14. Dibawah ini digambarkan grafik tentang trend (kecenderungan) penemuan kasus baru kusta dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 28

Gambar Grafik 1.7 Trend Penemuan Kasus Baru Kusta 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 42 41 35 34 32 0 2 2012 2013 2014 2015 2016 0 2 0 PB MB Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa A.2.6 AFP Non Polio Acute Flaccid Paralysis (AFP) adalah semua anak yang berusia < 15 Tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flaccid (layuh), terjadi secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh rudapaksa. Untuk anak yang berusia < 15 Tahun dapat dilaporkan sebagai kasus AFP. Pada Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa ditemukan kasus AFP Non Polio sebanyak 3 kasus. Data selengkapnyaa sebagamana tertera pada tabel 18. A.2.7 Penyakit Menular yang dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I) PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas atau ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi seperti imunisasi HB, imunisasi BCG, imunisasi TT, imunisasi DPT, imunisasi Polio dan imunisasi Campak. Penyakit yang tergolong PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) antara lain difteri, pertusis, tetanus dan tetanus neonatorum, campak, polio dan hepatitis B. Di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016, terdapat kasus campak sebanyak 9 kasus yang ditemukan, dimana 5 kasus ditemukan di Kecamatan Lopok, di Kecamatan Unter Iwes sebanyak 2 kasus, Kecamatan Lunyuk 1 kasus dan 1 kasus di Kecamatan Sumbawa (puskesmas unit I). Gambaran selengkapnya terdapat pada tabel 19 dan 20. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 29

A.2.8 Penyakit Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah sering muncul sebagai KLB (keladian luar biasa) dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi. Upaya pemberantasan penyakit DBD dititik beratkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk, pemantauan angka bebas jentik (AJB), serta pengenalan gejala penyakit DBD dan penanganannya dirumah. Dari hasil rekapitulasi data laporan puskesmas didapat jumlah penderita DBD di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 sebanyak 390 kasus DBD dengan Incidence Rate 86,2%. Apabila dibanding dengan Tahun 2014 sebanyak 152 kasus dengan Incidence Rate 34,1% maka terjadi kenaikan jumlah kasus demam berdarah dengue pada Tahun 2016. Data selengkapanya terdapat pada tabel 21. Grafik dibawah ini menggambarkan jumlah kasus dan angka kesakitan DBD Tahun 2012 2016. Gambar grafik 1.8 Trend Kasus DBD dan Incidence DBD Tahun 2012-2016 700 600 500 400 300 200 100 0 2012 2013 2014 2015 2016 Kasus DBD 22 646 294 152 390 Incidence rate 5,1 148,9 66,9 34,1 86,2 Sumber: Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa A.2.9 Penyakit Malaria Jumlah penderita penyakit malaria di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 berdasarkan data laporan puskesmas adalah suspek malaria sebanyak 4.417 orang, sediaan darah diperiksa sebanyak 12.475 orang, penderita yang positif malaria sebanyak 339 orang, dan tidak ada kasus meninggal dunia pada Tahun 2016. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 22. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 30

A.2.10 Penyakit Filariasis Dikabupaten Sumbawa Tahun 2016 tidak terdapat kasus Filariasis. A.3 Penyakit Tidak Menular A.3.1 Penyakit Tekanan Darah Tinggi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat kadang-kadang disebut dengan hipertensi arteri. Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100-140 mmhg dan diastolic (bacaan bawah) 60-90 mmhg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus menerus berada pada 140/190 mmhg. Di Kabupaten Sumbawa dari hasil pencatatan dan pelaporan hasil kunjungan penduduk yang berusia 18 Tahun kepuskesmas dan jaringannya pada Tahun 2016 sebanyak 303.859 pengunjung. Terhadap penduduk yang berusia 18 Tahun yang melakukan pengukuran tekanan darah di puskesmas dan jaringannya sebanyak 44.822 orang dimana yang mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi) sebanyak 9.821 orang. Grafik dibawah ini menggambarkan rekapitulasi hasil pengukuran tekanan darah oleh puskesmas dan jaringannya Tahun 2016 dan hasil selengkapnya terdapat pada tabel 24. Gambar grafik 1.9 Pengukuran Tekanan Darah di Kab. Sumbawa Tahun 2016 350.000 303.859 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 44.822 9.821 0 Kunjungan Pengukuran Hipertensi Kunjungan Pengukuran Hipertensi Sumber : Seksi PPTM Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 31

A.3.2 Obesitas / kegemukan Kegemukan atau obesitas adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup atau meningkatkan masalah kesehatan (WHO: 2000). Pemeriksaan obesitas yang dilakukan oleh puskesmas pada Tahun 2016 berdasarkan jumlah pengunjung yang datang dan berusia 15 Tahun sebanyak 33.200 orang. Yang melakukan pemeriksaan obesitas sebanyak 30.428 orang (91,65%) dan yang mengalami obesitas sebanyak 717 orang (2,36%). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 26. A.3.3 Kanker Leher Rahim Kanker leher rahim atau biasa dikenal dengan kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual antara usia 30 45 Tahun. Di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 cakupan detekesi dini kanker leher rahim dengan menggunakan metode IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) dan kanker payudara dengan pemeriksaan klinis (CBE) menurut laporan puskesmas bahwa perempuan usia 30-45 Tahun sebanyak 48.470 orang dan yang melakukan pemeriksaan leher rahim dan payudara sebanyak 948 atau 2% dengan IVA positif sebanyak 1 orang sedangkan tumor/benjolan sebanyak 7 orang. Lihat tabel 26 A.4 Status Gizi A.4.1 Status Gizi Balita Status gizi masyarakat biasanya digambarkan oleh masalah gizi yang dialami oleh golongan penduduk yang rawan gizi terutama balita. Status gizi balita juga dapat menjadi salah satu indikator untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat, disamping juga menunjukkan kualitas fisik penduduk. Status gizi merupakan hasil akumulasi dari jumlah asupan makanan dan kebutuhan tubuh. Jika keseimbangan ini terganggu, maka akan terjadi gangguan pada pertumbuhan tubuh. Gangguan ini tercermin hasil pengukuran berat badan (BB) atau tinggi badan (TB) dibandingkan usia dari penduduk tersebut. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 32

A.4.2 Pelacakan Gizi Buruk Tahun 2016 Hasil pelacakan kasus gizi buruk selama Tahun 2016 ditemukan kasus baru sebanyak 27 kasus. Jumlah tersebut menyebar di beberapa puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Sumbawa, kasus diperoleh secara aktif maupun pasif. Gambar Grafik 1.10 Trend Jumlah Kasus Gizi Buruk Tahun 2011-2016 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 91 81 39 28 27 2012 2013 2014 2015 2016 Gizi Buruk Sumber : Seksi Gizi Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Dari gambar grafik 1.10 diatas terlihat bahwa kasus gizi buruk masih fluktuatif tetapi cenderung menurun, hal ini terjadi karena sistem survailans saat ini sudah mulai berjalan dengan baik. Dari sebanyak 27 kasus gizi buruk yang ditemukan selama Tahun 2016 (tabel 48), semuanya mendapat penanganan dengan baik di puskesmas maupun rumah sakit. Jumlah kasus kematian gizi buruk Tahun 2016 sebanyak 1 kasus sama dengan Tahun 2015 sebanyak 1 kasus, ini jauh menurun jika dibandingkan dengan kematian gizi buruk Tahun 2014 sebanyak 7 kasus dengan jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan sebanyak 39 kasus, sedangkan Tahun 2013 jumlah kasus gizi buruk sebanyak 81 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 5 (lima) kasus, pada Tahun 2016 jumlah kasus menurun baik kasus gizi buruk maupun kematian. Kematian pada kasus gizi buruk disebabkan karena adanya penyakit baawaan/penyakit penyerta yaitu hidrocepallus, tumor abdomen dengan limfadenitis tuberculosis, ISPA, pneumoni dan diare. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 33

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar A.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Upaya upaya kesehatan ibu dan anak bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan hingga kelahiran, masa nifas dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Upaya kesehatan ibu dan anak tersebut antara lain dilakukan melalui peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan dan peningkatan target pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten yang diarahkan ke fasilitas kesehatan, peningkatan peran serta masyarakat secara aktif melalui pembentukan kelompok peduli ibu hamil/bersalin, adanya kelompok pendonor aktif, penyiapan rumah tunggu ibu menjelang bersalin dan bentuk berbagai partisipasi aktif sejenisnya. A.1.1 Pelayanan Sebelum Melahirkan (Ante Natal Care/ANC) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional. Pelayanan antenatal ibu hamil dilaksanakan sesuai standar pelayanan kebidanan. Untuk melihat akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil dapat digambarkan melalui cakupan kunjungan pelayanan antenatal minimal sebanyak 4 (empat) kali selama hamil. Indikator yang digunakan dalam pelayanan antenatal adalah K4 dimana cakupannya selama 5 (lima) Tahun dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016 dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini : Gambar grafik 1.11 Cakupan K1 dan K4 pada Ibu hamil Tahun 2012-2016 105 100 95 90 99,9 100 100 97,91 95,1 94,2 95 95,3 101 91,4 85 2012 2013 2014 2015 2016 Cakupan K1 Cakupan K4 Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 34

Grafik diatas menunjukan bahwa cakupan pelayanan K4 Tahun 2016 sebesar 91,4% menurun jika dibandingkan dengan cakupan pelayanan K4 Tahun 2015 sebesar 95,3%. Sebagai tambahan informasi bahwa cakupan pelayanan K1 ibu hamil Tahun 2016 sudah dilakukan pada semua ibu hamil yang ada (100%). Grafik dibawah ini menggambarkan cakupan kunjungan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan kepada ibu nifas dimana dari target jumlah ibu hamil yang dilayani pada Tahun 2016 sebanyak 10.552 ibu hamil, dan didapatkan hasil sebagai berikut : cakupan K1 sebanyak 10.660 bumil (101%), cakupan K4 sebanyak 9.642 bumil (91,4%). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dari target sasaran 2016 sebanyak 10.073 persalinan yang ditolong tenaga kesehatan didapat 9.009 persalinan (89,4%), ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan didapat 9.029 (89,6%) dan ibu nifas yang mendapat Vit. A sebanyak 8.671 ibu nifas (86,09%). Data selengkapnya terdapat pada tabel 29. Gambar Grafik. 1.12 KUNJUNGAN IBU HAMIL dan NIFAS 11.000 10.500 10.000 9.500 9.000 8.500 8.000 Bumil K1 K4 Ibu Ditolon Yankes Nifas g Nakes Nifas Kunjungan 10.552 10.660 9.642 10.073 9.009 9.029 Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa A.1.2 Imunisasi TT pada Ibu Hamil Vaksin tetanus dalam pengertiannya adalah tidak ada kekebalan alami terhadap tetanus hanya didapat dari vaksin TT, tetanus neonatorum dan maternal dapat dicegah dengan vaksin pada ibu yang berfungsi sebagai anti bodi ibu dan memberikan kekebalan pada janinnya, imunitas berkurang dari waktu ke waktu dan di perlukan 2 dosis untuk perlindungan jangka pendek untuk perlindungan lebih lama ( 5 th) diperlukan 3 dosis, untuk perlindungan selama masa reproduksi diperlukan 5 dosis. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 35

Pelaksanaan pelayanan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil pada saat pelayanan kunjungan antenatal pada Tahun 2016 sebagaimana gambar grafik dibawah ini. Gambar grafik 1.13 Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil Kab. Sumbawa Tahun 2016 70,0 60,0 58,4 50,0 40,0 30,0 29,5 26,6 20,0 17,8 10,0 8,2 5,8 - TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ Sumber: Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Dari gambar grafik 1.13 tersebut menunjukkan hasil skrining status TT ibu hamil terbanyak berada pada status TT2+ dengan jumlah ibu hamil yang melakukan imunisasi sebesar 6.161 (34,4%), sedangkan cakupan terendah pada imunisasi TT-5 sebesar 4,7% dengan jumlah ibu hamil yang melakukan imunisasi sebesar 615 ibu hamil. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 30. A.1.3 Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil Salah satu masalah gizi yang terjadi pada ibu hamil adalah anemia (kurang darah) yang dapat menyebabkan kematian. Seorang ibu yang menderita anemia dan tidak segera diatasi akan menyebabkan terjadinya perdarahan hebat pada saat persalinan yang berujung pada kematian. Oleh karena itu, anemia gizi pada masa kehamilan yang sering diidentikkan dengan anemia gizi besi perlu upaya segera berupa pemberian tablet Fe sebanyak minimal 90 tablet selama masa kehamilan untuk pencegahan dan pengobatan anemia gizi besi. Disamping itu, kepada ibu hamil yang menderita anemia diberikan pemahaman terhadap pola makannya seperti pemenuhan makanan yang kaya zat besi. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 36

Tarano Empang Plampang Labangka Maronge Lape Lopok Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Hulu Ropang Lenangguar Lantung Lunyuk Orong Telu Batu Lanteh Unter Iwes Unit I Sumbawa Unit II Sumbawa Lab. Badas Rhee Utan Buer Alas Alas Barat Kab. Sumbawa Cakupan pemberian tablet Fe1 dan Fe3 untuk ibu hamil di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 dapat dilihat pada gambar grafik berikut: Gambar grafik 1.14 Cakupan pemberian table Fe1 dan Fe3 Tahun 2016 140,00 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Fe-1 Fe-3 Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Dari gambar grafik 1.14 diatas, memperlihatkan bahwa pada Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa dari target ibu hamil sebanyak 10.552 bumil, cakupan pemberian tablet Fe1 sebanyak 10.666 bumil (101%). Cakupan pemberian tablet Fe1 terbanyak terdapat pada Kecamatan Labangka dengan 313 bumil yang mendapat Fe1 atau (122,84%), sedangkan yang terendah cakupannya terjadi pada Kecamatan Ropang dengan 72 bumil atau 60,54%. Tablet Fe3 sebanyak 9.621 bumil (91,18%). Cakupan terbanyak terjadi pada Kecamatan Moyo Hilir sebanyak 625 bumil atau (110,43%), sedangkan yang terendah cakupannya terjadi pada Kecamatan Orong Telu sebesar (64,04%) dari 72 bumil. Data selengkapnya dapat dilihat pada table 32. A.1.4 Pelayanan Penanganan Komplikasi Kebidanan Pada Tahun 2016 perkiraan ibu hamil dengan komplikasi kebidanan sebanyak 2.110 dari 10.552 jumlah sasaran ibu hamil, sedangkan penanganan yang dilakukan terhadap komplikasi kebidanan sebesar 2.534 (120,07%). Pencapaian tertinggi dilakukan oleh puskesmas Lopok sebanyak 215 bumil (242%) dari 89 perkiraan bumil dan pencapaian terendah puskesmas Moyo Hulu sebanyak 34 bumil (34,6%) dari 98 perkiraan bumil. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 33. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 37

A.1.5 Pelayanan Penanganan Komplikasi Neonatal Bayi baru lahir atau neonatus berumur 0 28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan karena neonatus memerlukan penyesuaian fisiologik disamping harus dijamin ketersediaan ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya sehingga proses kehidupan neonatus dapat berjalan sebaik-baiknya. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada neonatus sebagai antisipasi terjadinya komplikasi antara lain berupa pemberian imunisasi HB, dan perawatan bayi baru lahir. Perkiraan Neonatal Komplikasi terdapat 1.439 bayi dari jumlah sasaran bayi yaitu 9.593, sedangkan penanganan komplikasi neonatal terdapat 1.842 bayi terjadi peningkatan dari jumlah perkiraan komplikasi neonatal sebesar 128% dari jumlah sasaran bayi. Lihat pada tabel 33. Kunjungan neonatus (KN1 dan KN3) oleh tenaga kesehatan merupakan bentuk pelayanan kesehatan kepada neonatus. Dari hasil kunjungan neonatus yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada Tahun 2016 dari target sebanyak 9.593 bayi didapatkan data bahwa cakupan kunjungan neonatus (KN1) sebanyak 8.982 bayi (93,6%), dan kunjungan neonatus (KN3) sebanyak 8.837 bayi (92,1%). Hasil selengkapnya yang dirinci menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel 38. Analisa pencapaian KN1 dan KN3 (laporan tahunan sie anak). A.1.6 Pelayanan Kesehatan Bayi Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin permasalahan yang mungkin terjadi pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan pertumbuhan, pemberian imunisasi serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulasi deteksi, intervensi dini (SDIDTK) tumbuh kembang. Cakupan pelayanan kesehatan kepada bayi di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 9.835 bayi (102,5%) dari target sebanyak 9.593 bayi yang mendapat pelayanan kesehatan dan data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 40. Secara lebih terperinci dapat disebutkan bahwa bentuk pelayanan kesehatan kepada bayi meliputi : 1. Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 Tahun. Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 38

dengan pencapaian Universal Child Imunization (UCI) desa/kelurahan, yaitu minimal 80% bayi di desa/kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Pencapaian UCI desa/kelurahan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 115 desa/kelurahan (69,7%) dari 165 desa/kelurahan yang ada ini adanya peningkatan apabila dibandingkan dengan Tahun 2015 sebesar 109 desa/kelurahan atau (66,1%). Data selengkapnya terdapat pada tabel 41. Cakupan pemberian imunisasi BCG, Hb < 7 hari, DPT3-HB3, Polio 3 dan Campak untuk bayi di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 terlihat pada gambar grafik sebagai berikut : Gambar grafik 1.15 Cakupan Imunisasi pada Bayi Kab. Sumbawa Tahun 2016 92,00 90,00 88,00 86,00 84,00 82,00 80,00 78,00 76,00 CAKUPAN IMUNISASI PADA BAYI Hb < 7 hari BCG DPT-HB3 Polio 4 Campak Imunisasi Dasar Lengkap Imunisasi 89,40 87,05 90,00 90,2 86,72 80,74 Sumber: Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Adapun data selengkapnya terkait pelayanan pemberian imunisasi kepada bayi untuk tiap kecamatan dapat dilihat pada tabel 42 dan 43. 2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi dimana kampanye peningkatan ASI eksklusif dilakukan kepada masyarakat terutama kepada ibu sebelum hamil, sejak hamil sampai melahirkan. Disamping itu, konseling ASI eksklusif dilakukan dengan tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi. ASI eksklusif harus diberikan kepada semua bayi yang berumur 0 6 bulan (target 100%). Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif pada usia 0-6 bulan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 4.032 bayi (88,5%) dari jumlah bayi sebanyak 4.553 bayi. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 39

3. Pelayanan kesehatan bayi dalam bentuk pemberian Vitamin A di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 berdasarkan proyeksi Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa sebanyak 10.058 bayi (104,85%) dari total bayi yang berumur 6-11 bulan sebanyak 9.593 bayi. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 44. Capaian pemberian Vit A februari dan agustus dilengkapi kapsul biru dan merah. A.1.6 Pelayanan Kesehatan Balita Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan sehat. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar antara lain pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam buku KIA dan pemberian vitamin A dosis tinggi. Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 33.232 anak balita (86,61%) dari jumlah sasaran anak balita sebesar 38.371. Balita (6-59 bulan) yang mendapat kapsul vitamin A sebanyak 43.290 balita (90, 26%). Data selengkapnya terdapat pada tabel 44. Pemantauan pertumbuhan dalam bentuk pengukuran berat badan balita setiap bulan tercatat pada KMS dan buku KIA. Hasil pemantauan pertumbuhan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 terhadap balita sebagai berikut: Balita yang datang dan ditimbang (D/S) sebanyak 15.877 balita (89, 7%) dari jumlah sasaran balita berdasarkan proyeksi Dinas Kesehatan sebesar 19.186 balita. Balita di bawah garis merah (BGM) sebanyak 154 balita (1%). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 47. A.2 Pelayanan Keluarga Berencana Pelayanan Keluarga Berencana (KB) diharapkan dapat memutuskan rantai penyebab tidak langsung kematian ibu dan bayi dengn cara mengurangi faktor resiko 4 terlalu : terlalu sering hamil, terlalu banyak anak, terlalu muda untuk hamil dan terlalu tua untuk hamil. Cakupan KB Aktif menurut jenis kontrasepsi Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa untuk MKJP sebanyak 30.155 peserta (44,1%) sedangkan Non MKJP sebanyak 38.237 peserta (55,9%). Pencapaian cakupan peserta KB aktif untuk MKJP yang tertinggi adalah Kecamatan Utan sebanyak 3.248 peserta (62,6%) dan terendah adalah kecamatan Orong Telu sebanyak 114 peserta (14,7%), sedangkan untuk NON MKJP yang tertinggi adalah Kecamatan Orong Telu sebanyak 644 peserta (85,3%) dan yang terendah adalah [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 40

IUD MOP MOW IM PLAN KON DOM SUNTIK PIL OBAT VAGINA Lain-lain Kecamatan Utan sebanyak 1.938 peserta (37,4%). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 34. Cakupan KB baru menurut jenis kontrasepsi Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa untuk MKJP sebanyak 7.529 peserta (52,8%) sedangkan Non MKJP sebanyak 6.738 peserta (47,2%). Pencapaian cakupan peserta KB Baru unuk MKJP yang tertinggi yang sudah mencapai 100% adalah kecamatan Lenangguar, Moyo Hilir dan Kecamatan Sumbawa khusus di wilayah kerja PKM Unit II Sumbawa. Terendah adalah kecamatan Ropang sebanyak 4 peserta (2,5%), sedangkan untuk Non MKJP yang tertinggi adalah Kecamatan Ropang sebanyak 156 peserta (97,5%) dan yang terendah adalah Kecamatan Lenangguar, Kecamatan Moyo Hilir dan Kecamatan Sumbawa Khusus di wilayah kerja Puskesmas Unit II Sumbawa (0%). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 35. Cakupan peserta KB Baru di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 14.267 peserta (18%) dari jumlah PUS sebanyak 79.069 dimana pencapaian tertinggi adalah kecamatan Alas Barat sebanyak 3.043 peserta (83,5%) dan yang terendah adalah Kecamatan Tarano sebanyak 68 peserta (2,4%), sedangkan untuk cakupan peserta KB Aktif di kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 68.352 peserta (86,4%) dimana pencapaian tertinggi adalah Kecamatan Lenangguar sebanyak 1.019 peserta (210,1%) dari jumlah PUS dan yang terendah adalah Kecamatan Ropang sebanyak 234 peserta (19%). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 36. Gambar grafik.1.16. Proporsi Pelayanan KB dengan jenis Kontrasepsi di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 60,0 50,0 49,3 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 16,7 16,2 0,3 0,5 2,6 33 25 0,5 0,8 40,4 6,16 0 0 Cakupan KB Atif Cakupan KB Baru MKJP Non MKJP Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesehatan Masayarakat Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 41

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jenis alat kontrasepsi yang digunakan oleh PUS (pasangan usia subur) terbanyak adalah KB Suntik sebesar (49,3%) untuk KB Aktif dan (40,4) untuk KB Baru sedangkan terendah adalah MOP sebesar (0.3%) dan (0,5%) untuk KB Baru. A.3 Pelayanan Kesehatan Penjaringan Siswa SD & Setingkat Kegiatan penjaringan kesehatan siswa SD dan Setingkat dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kesehatannya antara lain kesehatan panca indera, kecacingan, anemia gizi, kurang gizi, penyakit karena infeksi dan pengaruh lingkungan. Di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016, jumlah siswa kelas 1 SD dan setingkat yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 32.222 siswa (100%) dari jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat sebanyak 32.222 siswa, sedangkan cakupan SD dan setingkatnya yang mendapat pelayanan (penjaringan) sebanyak 47.833 siswa (100%) dari jumlah siswa yang mendapat pelayanan dan setingkat sebanyak 47.833 siswa. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 49. A.4 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Jumlah pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 yang dilakukan oleh puskesmas seperti tumpatan gigi tetap sebanyak 716 orang, pencabutan gigi tetap sebanyak 3.949 orang dan rasio tumpatan/pencabutan sebesar (0,2%). Jumlah SD yang mendapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkatnya adalah sebanyak 366 SD yang ada di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 (DDA_Kabupaten Sumbawa 2016) yang melakukan sikat gigi masal sebanyak 18 SD/MI atau 4,9% yang hanya dilakasanakan di Kecamatan Lopok. Jumlah murid SD/MI sebanyak 6.580 siswa yang diperiksa sebanyak 413 siswa atau 6,3% yang perlu perawatan sebanyak 174 siswa sedangkan yang mendapatkan perawatan 81 siswa atau 46,6%. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 50. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 42

A.5 Perbaikan Gizi A.5.1 Pemberian ASI Eksklusif Program perbaikan gizi masyarakat Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa diarahkan untuk mendukung percepatan pencapaian target RPJMD yaitu penurunan prevalensi gizi buruk melalui kegiatan pendidikan gizi masyarakat, penanggulangan kurang gizi baik gizi makro maupun gizi mikro, surveilans gizi dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Dalam rangka menjaga agar bayi terhindar dari masalah gizi, maka pemberian makanan pada bayi terutama usia 0 6 bulan diberikan dalam bentuk ASI saja. Setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan, ASI tetap diberikan dan ditambah dengan MP-ASI (makanan pendamping ASI) yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 6 bulan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 4.032 bayi (88,5%) dari jumlah bayi 0-6 bulan sebanyak 4.553 bayi. Meskipun prosentase pencapaian pemberian ASI eksklusif Tahun 2016 sudah lebih dari target (80,0%) namun bila dibandingkan dengan prosentase pemberian ASI eksklusif Tahun 2014 sebesar (86.5%) terjadi peningkatan yang tidak signifikan. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 39. A.5.2 Pemberian Kapsul Vitamin A Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada Balita. Peranan vitamin A secara bermakna dapat menurunkan angka kematian anak, mencegah kebutaan dan berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (umur 1-4 Tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Dari hasil rekapitulasi laporan puskesmas pada seksi gizi bidang kesehatan keluarga Tahun 2016, didapat cakupan pemberian kapsul vitamin A pada bayi usia 6-11 bulan sebesar (104,85%) atau 10.058 bayi dari total sasaran bayi sebesar (9.593) bayi, anak balita 12-59 bulan sebesar 86,61% atau 33.232 anak balita dari total sasaran sebanyak 38.372 anak balita, sedangkan balita 6-59 bulan sebesar 90,26% atau 43.290 balita dari total sasaran sebanyak 47.965 balita, sebagaimana terdapat pada grafik dibawah ini : [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 43

Grafik. 1.17. Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Balita Tahun 2016 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12- BALITA (6-59 59 BULAN) BULAN) Vitamin A 104,85 86,61 90,25 Sumber: Seksi Gizi Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa A.5.2 Pemberian Tablet Fe Anemia gizi adalah kekurangan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Anemia disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe), yang bisa diderita oleh wanita hamil diman wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena masalah gizi. Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (Fe) per puskesmas selama Tahun 2016 secara lengkap dapat dilihat pada tabel 32 dan telah dijelaskan pada halaman sebelumnya. A.6 Pelayanan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 3.767 usila (11, 25%) dari jumlah sasaran usila sebanyak 33.482 usila yang berusia 60 Tahun+ yang mendapat pelayanan kesehatan. Cakupan tertinggi pelayanan kesehatan usia lanjut terdapat di puskesmas Moyo Utara sebanyak (34, 26%) atau 247 usila dari 721 total jumlah sasaran usila yang mendapat pelayanan kesehatan, sedangkan terendah terdapat di puskesmas Labangka sebanyak (2, 10%) atau 17 usila dari total jumlah sasaran sebanyak 808 usila yang mendapat pelayanan kesehatan. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 52. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 44

A.7 Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Kejadian Luar Biasa (KLB) dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 dari data terinci masing-masing Puskesmas wilayah kerja tidak terdapat terdapat Kejadian Luar Biasa (KLB). B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. B.1 Pelayanan Keluarga Miskin Pada Tahun 2016, semua keluarga miskin di Kabupaten Sumbawa di upayakan telah memiliki jaminan kesehatan. Pada Tahun itu pula semua warga masyarakat miskin akan dilindungi oleh jaminan kesehatan dari pemerintah. Data dari Dinas Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 menunjukkan bahwa jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin akan diberikan dalam bentuk Jaminan Kesehatan Ibu Hamil (JKIH) dan Bayi risti/sakit dan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Penerima Bantuan Iuran (PBI) di bagi kedalam 2 (dua) jenis kepesertaan yaitu PBI APBN dan PBI APBD. Kuota kepesertaan JKN Tahun 2016 yang tersedia sebanyak 285.295 jiwa atau 63,05% lebih tinggi dari Tahun 2015 sebesar 256.144 jiwa atau 57,41%. Jenis kepesertaan JKN pusat seperti Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN sebesar 172.241 atau 38,06%, PBI APBD sebesar 40.260 atau 8,90%, sedangkan cakupan untuk Pekerja Penerima Upah (PPU) sebesar 39.163 atau 8,65% untuk PBPU Mandiri sebesar 27.918 atau 6,17% dan Bukan Pekerja (BP) sebesar 5.713 atau 1,26% untuk Jamkesda sebesar 39.436 atau 8,72% sedangkan Asuransi swasta sebesar 500 atau 0,11%. Dapat dilihat pada tabel 53. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 45

B.2 Kunjungan di Sarana Pelayanan Kesehatan Berdasarkan data kunjungan di fasilitas Kesehatan Kabupaten Sumbawa didapatkan data bahwa cakupan rawat jalan selama Tahun 2016 sebesar (76%) dari total jumlah kunjungan rawat jalan sebanyak 344.052 jiwa, Cakupan rawat inap selama Tahun 2016 sebesar (5,2%) dari total jumlah kunjungan rawat inap sebanyak 23.530 jiwa. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 54. Kunjungan terhadap pasien gangguan jiwa di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 3.373 kunjungan. Jumlah kunjungan gangguan jiwa tertinggi terdapat diwilayah kerja Puskesmas Utan Kecamatan Utan Sebanyak 466 jiwa, sedangkan yang terendah di 3 wilayah kerja Puskesmas yang tidak ada kunjungan gangguan jiwa Tahun 2016 yaitu Puskesmas Lantung, Orong Telu dan Lunyuk. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 54. C. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya seseorang atau kelompok orang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Dengan demikian, upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang akan dapat mengenal dan mengatasi masalahnya sendiri terutama dalam tatanan masing-masing. Disamping itu, seseorang atau kelompok orang dan masyarakat pada umumnya dapat menerapkan caracara hidup bersih dan sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. PHBS di rumah tangga merupakan upaya memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersi dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mencapai rumah tangga sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat. Hasil pemantauan PHBS di rumah tangga Tahun 2016, sebanyak 5.250 rumah tangga dari 116.315 rumah tangga (4,5%) yang melakukan PHBS sebanyak 1.363 rumah tangga atau 26%. sebagaimana tertera dalam grafik dibawah ini. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 57. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 46

Gambar grafik 1.18 Rumah Tangga Ber-PHBS Kab. Sumbawa Tahun 2016 Rumah Tangga PHBS 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 - Dipantau % dipantau Ber-PHBS % Ber-PHBS Rumah Tangga PHBS 5.250 5 1.363 26 Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan disamping faktor perilaku dan pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan lingkungan dilakukan untuk mewujudkan mutu lingkungan yang lebih sehat, antara lain melalui pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan air bersih dan sanitasi dasar, pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan dan pengembangan wilayah sehat. D.1 Rumah Sehat dan Jamban Keluarga Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki jamban sehat, tempat pembuangan sampah, saranah air bersih, sarana pembuangan air limbah, ventilasi baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai rumah tidak dari tanah. Hasil pengawasan kualitas lingkungan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2015, dari 105.650 rumah yang ada, rumah yang memenuhi syarat sebanyak 77.919 atau 73,75% dan jumlah rumah yang belum memenuhi syarat Tahun 2015 sebanyak 27.055 ini baru dibina Tahun 2016 sebanyak 27.055 atau 100% dibina, sedangkan jumlah rumah dibina memenuhi syarat sebanyak 4.880 atau 18,04%. Jumlah total rumah yang memenuhi syarat Rumah Sehat Tahun 2016 sebanyak 82.799 atau 78,37%. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 58. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 47

Gambar grafik 1.19 Cakupan Rumah Sehat di Kabupaten Sumbawa 2012-2016 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 2012 2013 2014 2015 2016 Rumah Sehat 61,13 71 74 76,71 78,37 Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Dari grafik diatas menunjukkan bahwa cakupan rumah sehat Kabupaten Sumbawa Rumah lima Tahun terakhir terus meningkat. Rumah yang sehat harus juga memiliki jamban yang menuhi syarat. Hasil pemeriksaan sanitasi Tahun 2016, penduduk dengan akses sanitasi yang layak sebanyak 355.287 jiwa (78.5%), dengan jenis sarana sanitasi sebagai berikut: a. Komunal dengan jumlah sarana sebanyak 998 buah, sarana yang memenuhi syarat sebanyak 979 dari jumlah pengguna sebanyak 9.224 jiwa, memenuhi syarat (96, 19%). b. Leher angsa dengan jumlah sarana sebanyak 76.158 buah, sarana yang memenuhi syarat sebanyak 73.825 dari jumlah penduduk pengguna sebanyak 354.381 jiwa, memenuhi syarat (96,71%). c. Plengsengan dengan jumlah sarana sebanyak 859 buah, sarana yang memenuhi syarat sebanyak 813 dari jumlah penduduk pengguna sebanyak 2.441 jiwa, memenuhi syarat (100%). Plengsengan terdapat di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Labangka dan Moyo Hulu. d. Cemplung dengan jumlah sarana sebanyak 302 buah dari jumlah penduduk pengguna sebanyak 906 jiwa, memenuhi syarat (100%). Cemplung di jumpai di 1 Kecamatan saja yaitu Labangka. Data selengkapnya tentang jenis jamban keluarga dapat dilihat pada tabel 61. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 48

Dibawah ini tertera grafik cakupan jamban keluarga Tahun 2010 2016 sebaga berikut: Gambar grafik 1.20 Cakupan Jamban Sehat Kabupaten Sumbawa Tahun 2012-2016 68 2012 2013 2014 2015 2016 Cakupan 74,3 72,9 79,1 78,3 78,5 Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Dari grafik 1.20 diatas terlihat bahwa akses terhadap jamban keluarga Tahun 2016 mengalami peningkatan yang tidak begitu signifikan dari Tahun 2015. D.2 Sarana Air Bersih Sumber Air minum yang digunakan rumah tangga di bedakan menurut persediaan Air Bersih yaitu : sumur gali terlindung, Sumur gali Pompa Tangan (SPT), Sumur bor dengan pompa, mobiltangki air dan terminal air, mata air terlindung, Penampungan Air Hujan (PAH) dan perpipaan. Hasil pemantau di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016, sarana yang digunakan oleh masyarakat dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar grafik 1.21 Sarana Air Bersih di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 180.000 160.000 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000-80 78 76 74 72 70 SUMUR GALI TERLINDU NG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINA L AIR MATA AIR TERLINDU NG Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa PENAMPU NGAN AIR HUJAN PERPIPAA N (PDAM,BP SPAM) Sarana 20.920 3.597 4.570 6496 59 99 38.848 Pengguna 94.253 15881 14.397 43064 10.640 895 170.410 [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 49

Gambar grafik 1.21 menunjukkan bahwa penggunaan saran air bersih terbanyak adalah pada sistem perpipaan (PDAM, BPSPAM), jumlah sarana sebanyak 38.848 buah dari sebanyak 170.410 jiwa jumlah penduduk pengguna. E. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Rumah sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik, dan rehabilitative untuk orang-orang yang menderita sakit, cedera dan melahirkan. E.1 Angka Kematian Umum Penderita yang di Rawat di Rumah Sakit Angka kematian umum penderita yang dirawat di rumah sakit (Gross Death Rate/GDR) di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebesar 36, 6%. Jumlah pasien keluar (hidup+mati) sebanyak 10.970 orang dan pasien keluar mati sebanyak 401 orang. E.2 Angka Kematian Penderita yang di Rawat 48 Jam Angka Kematian Penderita yang di Rawat 48 Jam Pada Tahun 2016, dari jumlah pasien yang dirawat 48 jam (Net Death Rate/NDR) di RSUD Sumbawa sebesar (17, 7%). Data selengkapnya dapat dilihat pada table 55. Pemakaian tempat tidur Bed Occupancy Rate (BOR) rata-rata pemakaian tempat tidur pada Tahun 2016 di RSUD Sumbawa sebesar 99,1% dimana angka ini sudah melebihi angka ideal (60-80%). Lama Rawat pasien (length of stay/los) di RSUD Sumbawa sebesar 3, 4 hari. Angka tempat tidur tidak ditempati (Turn of Interval/TOI) di RSUD sebesar -0, 04 hari. Sedangkan BTO (Bed Turn Over) yang biasa dikenal dengan angka perputaran tempat tidur 81,26 kali. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 56. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 50

F. Pelayanan Kefarmasian Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Ketersedian obat di Puskesmas didistribusikan oleh Unit Pelayanan Teknis Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa. Kecukupan dan ketersediaan obat merupakan salah satu komponen penting dari sarana pelayanan kesehatan yang bermutu. Pada Tahun 2016 ada 20 jenis obat yang dilaporkan dari 20 jenis obat tersebut kebutuhan terbanyak yang di distribusikan ke Puskesmas yang telah mencapai (100%) kebutuhan di puskesmas adalah amoksilin, dexametason, vitamin K, furosemid 40 mg, gilbenklamid, kaptopril, metil ergometrin maleat 0.002mg-1mg, oksitosin dan parasatamol 500mg, sedangkan kebutuhan terendah adalah jenis vaksin TT sebesar (29, 67%) dan epinefrin (adrenalin injeksi 0, 1% sebagai HCL) sebesar (41, 61%). Persentase kebutuhan obat dan vaksin Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebesar (80%). [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 51

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan. Pembangunan kesehatan masyarakat sangat memerlukan sumber daya kesehatan yang merupakan semua perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan sebagai pendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. A. Sarana Kesehatan Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari RS umum, RS jiwa, RS bersalin, RS khusus lainnya, puskesmas perawatan, puskesmas non perawatan, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, rumah bersalin, balai pengobatan/klinik, praktek dokter bersama, praktek dokter perorangan dan praktek pengobatan tradisional. Jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 258 unit. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 67. A.1 Rumah Sakit Rumah Sakit Umum di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 2 Unit yang terdiri dari 1 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan 1 Rumah Sakit Rujukan Provinsi (RSJP). A.2 Puskesmas Puskesmas di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 berjumlah 25 buah yang terdiri dari 23 puskesmas perawatan dan 2 puskesmas non perawatan. Tidak ada penambahan puskesmas baru. Rasio puskesmas terhadap 100.000 penduduk relative tidak berubah dibanding tahun sebelumnya. A.3 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. UKBM diantaranya adalah Posyandu, Poskesdes, dan Desa Siaga. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 52

Tarano Empang Plampang Labangka Maronge Lape Lopok Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Hulu Ropang Lenangguar Lantung Lunyuk Orong Telu Batu Lanteh Unter Iwes Unit I Sumbawa Unit II Sumbawa Lab. Badas Rhee Utan Buer Alas Alas Barat A.3.1 Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk yang paling di kenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokan ke dalam 4 strata posyandu yaitu pratama, madya, purnama dan mandiri. Data posyandu menurut strata di setiap kecamatan dapat dilihat pada tabel lampiran 69. Posyandu di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 menurut strata dapat dilihat pada gambar berikut Gambar grafik 1.22 Jumlah Posyandu menurut Strata Tahun 2016 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Pratam Madya Purnama Mandiri Aktif Sumber : Seksi Promkes Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Gambar grafik 1.22 menunjukkan bahwa dari sebanyak 714 posyandu yang ada di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 terdapat posyandu aktif sebanyak 396 posyandu (55,46%). Posyandu terbanyak menurut strata adalah posyandu purnama sebanyak 325 unit (45,52%) dan yang terendah adalah posyandu pratama sebanyak 21 unit (2,94%). rasio posyandu per 100 Balita sebesar (1%). A.3.2 Pos Kesehatan Desa, Polindes, Posbindu Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) seperti poskesdes, polindes, posbindu, posmaldes dan pos TB desa, dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanannya meliputi promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 53

Tarano Empang Plampang Labangka Maronge Lape Lopok Moyo Hilir Moyo Utara Moyo Hulu Ropang Lenangguar Lantung Lunyuk Orong Telu Batu Lanteh Unter Iwes Unit I Sumbawa Unit II Sumbawa Lab. Badas Rhee Utan Buer Alas Alas Barat lainnya dan diharapkan sebagai pusat pengembangan dan koordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan masyarakat desa. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 70. Dibawah ini tertera grafik upaya kesehatan bersumber daya masyarakat Tahun 2016 sebagai berikut : Gambar grafik 1.23 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Tahun 2016 12 10 8 6 4 2 0 Desa/Kelurahan POSKESDES POLINDES POSBINDU Sumber : Seksi Promkes Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Gambar grafik 1.23 memperlihatkan jumlah poskesdes sebanyak 57 unit, polindes sebanyak 40 unit, dan pelaksanaan posbindu di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 54, ini dihitung dari jumlah poskesdes dan polindes yang memiliki bangunan dan yang belum atau masih menumpang di ruang kantor desa dll, (Sumber: Seksi Promkes Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Tahun 2016). Dapat dilihat pada tabel 70 A.3.2 Desa Siaga Desa siaga adalah desa/kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalahmasalah kesehatan, bencana, kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa Siaga di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2016 sudah mencakup semua desa yaitu 165 desa, yang diklasifikasikan ke dalam starata aktif pratama sebanyak 35 desa, aktif madya sebanyak 102 desa, aktif purnama sebanyak 26 desa dan aktif mandiri sebanyak 2 desa. Dapat dilihat pada tabel 71 [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 54

B. Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan, memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang memerlukan kewenangan dalam menjalankan pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan dapat dikelompokkan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki, antara lain meliputi tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga sanitarian, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya. Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 1.400 orang. Dengan perincian sebagai berikut. B.1 Tenaga Medis Gambar grafik 1.24 Tenaga Medis di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 21 3 19 76 Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Spesialis Gigi Sumber: Seksi Nakes Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Gambar grafik 1.24 memperlihat tenaga dokter spesialis yang bekerja di sarana kesehatan sebanyak 19 orang dengan rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar (4, 19%) (1:4000). Tenaga dokter umum yang bekerja di sarana kesehatan sebanyak 76 orang dengan rasio (17%) (1:17.000). Total rasio Kabupaten per 100.000 penduduk sebesar (21%) (1:21.000). Tenaga dokter gigi sebanyak 20 orang dengan rasio (5%) (1:5000), dan dokter spesialis gigi sebanyak 3 orang dengan rasio sebesar (1%) (1:1000). [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 55

B.2 Tenaga Keperawatan Gambar grafik 1.25 Tenaga Keperawatan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 13 395 527 Bidan Perawat Perawat Gigi Sumber: Seksi Tenaga Kesehatan Bidang SDK Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Gambar grafik 1.25 memperlihatkan bahwa jumlah tenaga keperawatan seperti bidan sebanyak 395 orang, dengan rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar (76%) (1:76000). Tenaga perawat sebanyak 527 orang dengan rasio (116%) (1:116.000) dan Perawat Gigi sebanyak 13 orang dengan rasio (3%) (1:3000) terhadap 100.000 penduduk di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016. B.3 Tenaga Kefarmasian Tenaga Kefarmasian yang termasuk analis farmasi, asisten apoteker dan sarjana farmasi di Kabupaten Sumbawa berjumlah 42 orang, dengan rasio terhadap 100.000 penduduk sebanyak (9%) (1:9000). B.4 Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 51 orang, dengan rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar (11%) (1:11.000), sedangkan kesehatan lingkungan sebanyak 20 orang, dengan rasio (4%) (1:4000). B.5 Tenaga Gizi Jumlah tenaga gizi di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 40 orang dengan klasifikasi nutrisionis dan dietsien. Rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar (9%) (1:9000). [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 56

B.6 Tenaga Keterapian Fisik Tenaga teknisi medis seperti, fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara dan akupuntur hanya berada di RSUD Sumbawa sebanyak 10 orang dengan rasio terhadap 100.000 penduduk (2%) (1:2000) yaitu tenaga fisioterapis. B.7 Tenaga Teknisi Medis Tenaga teknisi medis seperti radiografer, radioterapis, teknisi elektromedis, teknisi gigi, analis kesehatan refraksionis optisien, ortetik prostetik, rekam medis dan informasi kesehatan, dan teknisi kardiovaskuler adalah tenaga yang paling langka dan jarang ditemukan di Kabupaten Sumbawa. Jumlah tenaga teknisi medis di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 59 orang. Dengan rincian sebagai berikut; 1. Radiografer sebanyak 9 orang. 2. Teknisi elektromedis sebanyak 5 orang. 3. Teknisi gigi sebanyak 3 orang. 4. Analis kesehatan sebanyak 29 orang. 5. Refraksionis optisien sebanyak 3 orang. 6. Rekam medis dan informasi kesehatan sebanyak 6 orang. 7. Teknisi transfusi darah, radioterapis, ortetik prostetik dan teknisi kardiovaskuler belum terdapat di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016. Rata-rata rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar (13%) (1:13.000). Dapat dilihat pada tabel lampiran 78. B.7 Tenaga Kesehatan Lainnya dan Tenaga Non Kesehatan Tenaga kesehatan lain di kabupaten Sumbawa Tahun 2016 sebanyak 29 orang. Tenaga non kesehatan seperti pejabat struktural sebanyak 63 orang dan tenaga penunjang kesehatan sebanyak 230 orang. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 57

C. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan pembangunan kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 di peroleh dari berbagai sumber yaitu APBD Kabupaten, APBD Provinsi NTB, APBN (Dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan (TP), dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Jamkesmas, Jampersal), Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN), sumber pemerintah lainnya, swasta dan masyarakat. Pada Tahun 2016 total anggaran kesehatan Kabupaten Sumbawa tercatat sebanyak Rp. 107.831.412.416, - atau 609.284,59 perkapita/tahun yang terdiri dari: 1. Anggaran Dinas Kesehatan yang berasal dari APBD Kab/Kota sebesar Rp. 180.749.596.263,- yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp. 130.190.391.746,06 dan belanja tidak langsung sebesar Rp. 50.559.204.517,- 2. Anggaran Kesehatan di RSUD Kab. Sumbawa yang bersumber dari APBD Kab/Kota sebesar Rp. 94.949.242.498,- yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp. 72.303.831.416,- dan belanja tidak langsung sebesar Rp. 22.645.411.082,-. Anggaran Kesehatan berasal dari APBD Kabupaten Sebanyak Rp. 275.698.838.761, - (18, 10% dari total anggaran APBD Kesehatan terhadap APBD Kabupaten). Jika belanja langsung dari APBD Kabupaten Sumbawa berjumlah Rp. 202.494.223.162,06 untuk anggaran kesehatan dan total APBD Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 adalah Rp. 1.523.348.649.842,43 berarti anggaran untuk bidang kesehatan diluar gaji sekitar 13, 29%. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 81. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 58

BAB VI KESIMPULAN Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 telah meningkatkan status kesehatan masyarakat, walaupun masih ada target target program yang belum dicapai dimana hal ini diditandai dengan : 1. Dari sepuluh penyakit terbanyak maka yang paling menonjol/tertinggi adalah penyakit infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas dengan jumlah penderita sebanayak 13.493 lebih sedikit dibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak 18.008 orang, terjadi penurunan angka kesakitan pada Tahun 2016 yaitu 97.877 bila dibanding dengan Tahun 2015 sebanyak 34.621 orang. 2. Terjadi penurunan kasus demam berdarah dengue sejak 3 Tahun terakhir dimana jumlah kasus DBD pada Tahun 2016 sebanyak 390 kasus, terjadinya kenaikan yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak 152 kasus, ini diakibatkan dengan intensitas hujan yang cukup tinggi di Tahun 2016. 3. Tahun 2016 tidak terdapat kejaadian luar biasa (KLB). 4. Angka kematian ibu pada Tahun 2016 terjadi penurunan kasus kematian sebanyak 7 orang bila dibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak 10 orang ini dapat dilihat dari indikator kunjungan K1 dan K4 dimana pencapaian K1 sebesar (101%) dan K4 nya sudah melebihi target yaitu sebesar (91,4%). 5. Angka kematian balita Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa tidak mengalami penurunan yang signifikan dari 75 kasus pada Tahun 2015 turun sebanyak 71 kasus pada Tahun 2016. 6. Jumlah baduta yang dilaporkan Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa sebanyak 19.186 baduta, yang dilakukan penimbangan sebanyak 15.877 (82,8%) sedangkan baduta dibawah garis merah (BGM) sebanyak 154 (1%) dari total baduta. 7. Jumlah desa yang menjalani Universal Child Immunization (UCI) pada Tahun 2016 sebanyak 115 desa/kelurahan UCI lebih tinggi dibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak 109 desa/kelurahan UCI [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 59

8. Cakupan desa siaga sampai dengan Tahun 2016 sebanyak 165 desa (100%). Hal ini sangat signifikan dengan hasil yang di capai di Tahun 2016 karena Kabupaten Sumbawa mampu menekan angka kematian bayi dari 75 kasus pada Tahun 2015 menjadi 66 kasus di Tahun 2016. 9. Rumah tangga berprilaku hidup bersih dan sehat (Ber-PHBS) di Kabupaten Sumbawa sebanyak 1.363 rumah tangga (26%) dari jumlah rumah tangga yang dipantau sebanyak 5.250 rumah tangga. 10. Rumah yang memenuhi syarat rumah sehat di Kabupaten Sumbawa sebanyak 82.799 rumah (78.37%) dari jumlah rumah yang dibina dan memenuhi syarat sebanyak 4.880 (18.04%). 11. Penduduk yang memiliki berkelanjutan terhadap akses air minum layak dari jumlah sarana pada Tahun 2016 sebanyak 349.540 jiwa (77, 24%). 12. Jamban Keluarga, penduduk dengan akses sanitasi layak yang ditandai dengan kepemilikan jamban sebesar (78.5%) dari 355.287 buah sarana. 13. Jumlah posyandu pada Tahun 2016 di Kabupaten Sumbawa sebanyak 714 posyandu, sedangkan posyandu aktif sebanyak 396 (55,46%) dari rasio posyandu per 100 balita sedangkan posyandu. 14. Rasio terhadap 100.000 penduduk tenaga medis di fasilitas Kesehatan Kabupaten Sumbawa sebesar (5%) (1:5000). 15. Rasio terhadap 100.000 penduduk tenaga keperawatan di fasilitas Kesehatan Kabupaten Sumbawa sebesar (87%) (1.87.000) untuk bidan (116%) (1:116.000) untuk perawat dan (3%) (1.3000) untuk perawat gigi. 16. Rasio terhadap 100.000 penduduk tenaga kefarmasian di fasilitas Kesehatan Kabupaten Sumbawa sebesar (9%) (1:9000). 17. Rasio terhadap 100.000 penduduk tenaga gizi di fasilitas kesehatan Kabupaten Sumbawa sebesar (9%) (1:9000). [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 60

PENUTUP Dengan telah tersusunnya profil kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pencapaian indikator yang ada dalam standar pelayanan minimal dan indikator indikator kesehatan lainnya serta pencapaian derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumbawa secara menyeluruh dan memadai. Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 ini juga untuk memenuhi kebutuhan informasi penting bagi pengambilan keputusan pada semua jenjang organisasi kesehatan mulai dari Kabupaten sampai ke Pusat. Semoga Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 yang telah tersusun ini dapat memberikan manfaat dalam rangka perencanaan dan pengendalian programprogram kesehatan pada masa masa mendatang. Dalam penyusunan profil kesehatan Tahun 2016 ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan kepada semua pihak. Penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya patut disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam proses pengumpulan data, pengolahan dan analisa data sebagai bahan penyusunan profil kesehatan Tahun 2016 hingga selesai. TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 61

DAFTAR PUSTAKA BPS. Bappeda Kabupaten Sumbawa. (2016). Sumbawa Dalam Angka. Sumbawa Besar. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten / Kota. Jakarta Dinas Kabupaten Sumbawa; (2016). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sumbawa Departemen Kesehatan RI; (2013,2014). Profil Kesehatan Indonesia 2014,2015; Jakarta Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat; (2015). Profil Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat 2015. Mataram Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa; (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2015; Sumbawa Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa; (2016). Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016. Sumbawa. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 62

LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran lampiran yang disajikan ini berupa tabel tabel yang merupakan hasil capaian masing masing program kesehatan pada Tahun 2016, data yang terekam pada tabel juga merupakan capaian dan rekaman yang terkait dengan derajat kesehatan dan upaya kesehatan serta indikator yang telah dicapai Kabupaten Sumbawa Tahun 2016. Tabel tabel selengkapnya dari tabel 1 sampai dengan 81 dijadikan lampiran pada profil kesehatan Tahun 2016. [Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016] Page 63

RESUME PROFIL KESEHATAN ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 6.644 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 165 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 230.917 221.579 452.496 Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,9 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km 2 68,1 Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan 74,8 per 100 penduduk produktif Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin 104,2 Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 97,21 92,20 94,76 % Tabel 3 9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs 88.031,00 95.816,00 183.847,00 % Tabel 3 b. SMA/ SMK/ MA 41.333,00 25.452,00 66.785,00 % Tabel 3 c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3 d. Diploma I/Diploma II 4.018,00 382.301,00 386.319,00 % Tabel 3 e. Akademi/Diploma III 4.018,00 382.301,00 386.319,00 % Tabel 3 f. Universitas/Diploma IV 8.844,00 6.957,00 15.801,00 % Tabel 3 g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 4.622 4.373 8.995 Tabel 4 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 10 5 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4 12 Jumlah Kematian Neonatal 31 14 45 neonatal Tabel 5 13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 7 3 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5 14 Jumlah Bayi Mati 40 26 66 bayi Tabel 5 15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 9 6 7 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5 16 Jumlah Balita Mati 43 30 73 Balita Tabel 5 17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 9 7 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5 18 Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu 7 Ibu Tabel 6 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 78 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6 B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 235 134 369 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 63,69 36,31 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 101,77 60,48 81,55 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 326 175 501 Kasus Tabel 7

ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan CNR seluruh kasus TB 141,18 78,98 110,72 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 1,80 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek 34,56 35,26 34,81 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 94,57 96,26 88,72 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 4,07 0,93 3,05 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 98,64 97,20 91,77 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 1,30 0,45 0,88 per 100.000 penduduk Tabel 9 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 36,05 34,63 35,36 % Tabel 10 21 Jumlah Kasus HIV 4 2 6 Kasus Tabel 11 22 Jumlah Kasus AIDS 8 3 11 Kasus Tabel 11 23 Jumlah Kematian karena AIDS 1 1 2 Jiwa Tabel 11 24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11 25 Donor darah diskrining positif HIV 0,17 0,19 0,17 % Tabel 12 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 21 11 32 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 9,09 4,96 7,07 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 3,13 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 0,91 0,50 0,71 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 17 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 1,76 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak 3 6 9 Kasus Tabel 20 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20 29 Incidence Rate DBD 101,34 70,40 86,19 per 100.000 penduduk Tabel 21 30 Case Fatality Rate DBD 1,28 0,00 0,77 % Tabel 21 31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,55 0,46 0,50 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22 32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22 33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23 34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 23,88 20,63 21,91 % Tabel 24 35 Persentase obesitas 1,11 4,05 2,36 % Tabel 25

ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan 36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0,11 % Tabel 26 37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,74 % Tabel 26 38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam #DIV/0! % Tabel 28 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 101 % Tabel 29 40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 91,37 % Tabel 29 41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 89,44 % Tabel 29 42 Pelayanan Ibu Nifas 89,64 % Tabel 29 43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 86,09 % Tabel 29 44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 58,39 % Tabel 30 45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 91,18 % Tabel 32 46 Penanganan komplikasi kebidanan 120,07 % Tabel 33 47 Penanganan komplikasi Neonatal 135,50 120,21 128,01 % Tabel 33 48 Peserta KB Baru 18,04 % Tabel 36 49 Peserta KB Aktif 86,45 % Tabel 36 50 Bayi baru lahir ditimbang 101 100 100 % Tabel 37 51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 5,70 4,70 5,22 % Tabel 37 52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 93,21 94,07 93,63 % Tabel 38 53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 91,60 92,67 92,12 % Tabel 38 54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 88,29 88,80 88,55 % Tabel 39 55 Pelayanan kesehatan bayi 101,99 103,08 102,52 % Tabel 40 56 Desa/Kelurahan UCI 69,70 % Tabel 41 57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 86,73 86,71 86,72 % Tabel 43 58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 81,20 80,26 80,74 % Tabel 43 59 Bayi Mendapat Vitamin A 99,87 110,04 104,85 % Tabel 44 60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 93,21 81,08 86,61 % Tabel 44 61 Baduta ditimbang 89,72 76,95 82,75 % Tabel 45 62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,93 1,00 0,97 % Tabel 45 63 Pelayanan kesehatan anak balita 99,88 86,64 92,67 % Tabel 46 64 Balita ditimbang (D/S) 82,58 70,62 76,06 % Tabel 47 65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,85 0,92 0,88 % Tabel 47 66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48 67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100,00 100,00 100,00 % Tabel 49 68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,18 Tabel 50 69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 4,92 sekolah Tabel 51 70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 7,92 sekolah Tabel 51 71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 6,51 6,02 6,28 % Tabel 51 72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 45,65 47,56 46,55 % Tabel 51 73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 45,65 47,56 46,55 % Tabel 51

ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 8,42 14,21 11,25 % Tabel 52 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - 0,23 71,87 % Tabel 53 76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 68,54 83,85 76,03 % Tabel 54 77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 4,99 5,42 5,20 % Tabel 54 78 Angka kematian kasar/gross Death Rate (GDR) di RS 36,41 36,71 36,55 per 100.000 pasien keluar Tabel 55 79 Angka kematian murni/nett Death Rate (NDR) di RS 18,11 17,24 17,68 per 100.000 pasien keluar Tabel 55 80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 99,09 % Tabel 56 81 Bed Turn Over (BTO) di RS 81,26 Kali Tabel 56 82 Turn of Interval (TOI) di RS 0,04 Hari Tabel 56 83 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 56 C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-phbs 25,96 % Tabel 57 C.4 Keadaan Lingkungan 88 Persentase rumah sehat 78,37 % Tabel 58 89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 77,25 % Tabel 59 90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 79,31 % Tabel 60 91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 78,52 % Tabel 61 92 Desa STBM - % Tabel 62 93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 85,24 % Tabel 63 TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 39,39 % Tabel 64 TPM tidak memenuhi syarat dibina 65,00 % Tabel 65 TPM memenuhi syarat diuji petik 29,23 % Tabel 65 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 94 Jumlah Rumah Sakit Umum 2,00 RS Tabel 67 95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 67 96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 23,00 Tabel 67 97 Jumlah Puskesmas non-rawat Inap 2,00 Tabel 67 Jumlah Puskesmas Keliling 42,00 Tabel 67 Jumlah Puskesmas pembantu 93,00 Tabel 67 98 Jumlah Apotek 38,00 Tabel 67

ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan 99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68 100 Jumlah Posyandu 714,00 Posyandu Tabel 69 101 Posyandu Aktif 55,46 % Tabel 69 102 Rasio posyandu per 100 balita 1,28 per 100 balita Tabel 69 103 UKBM Poskesdes 57,00 Poskesdes Tabel 70 Polindes 40,00 Polindes Tabel 70 Posbindu 54,00 Posbindu Tabel 70 104 Jumlah Desa Siaga 165,00 Desa Tabel 71 105 Persentase Desa Siaga 100,00 % Tabel 71 D.2 Tenaga Kesehatan 106 Jumlah Dokter Spesialis 11,00 8,00 19,00 Orang Tabel 72 107 Jumlah Dokter Umum 47,00 29,00 76,00 Orang Tabel 72 108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 20,99 per 100.000 penduduk Tabel 72 109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 4,00 20,00 24,00 Orang Tabel 72 110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 5,30 per 100.000 penduduk 111 Jumlah Bidan 395,00 Orang Tabel 73 112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 87,29 per 100.000 penduduk Tabel 73 113 Jumlah Perawat 166,00 361,00 527,00 Orang Tabel 73 114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 116,47 per 100.000 penduduk Tabel 73 115 Jumlah Perawat Gigi 3,00 10,00 13,00 Orang Tabel 73 116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 11,00 31,00 42,00 Orang Tabel 74 117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 11,00 40,00 51,00 Orang Tabel 75 118 Jumlah Tenaga Sanitasi 5,00 15,00 20,00 Orang Tabel 76 119 Jumlah Tenaga Gizi 8,00 32,00 40,00 Orang Tabel 77 D.3 Pembiayaan Kesehatan 120 Total Anggaran Kesehatan 275.698.838.761 Rp Tabel 81 121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 18,10 % Tabel 81 122 Anggaran Kesehatan Perkapita 609.284,59 Rp Tabel 81

TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KECAMATAN LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN JUMLAH WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 DESA KELURAHAN PENDUDUK ) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Tarano 333,71 8 8 16.688 4.078 4,09 50,01 2 Empang 558,55 10 10 22.897 5.881 3,89 40,99 3 Plampang 418,69 11 11 31.946 7.251 4,41 76,30 4 Labangka 243,08 5 5 10.927 3.052 3,58 44,95 5 Maronge 274,75 4 4 10.480 2.649 3,96 38,14 6 Lape 204,43 4 4 17.557 4.329 4,06 85,88 7 Lopok 155,59 7 7 19.051 4.952 3,85 122,44 8 Moyo Hilir 186,79 10 10 24.269 6.096 3,98 129,93 9 Moyo Utara 90,8 6 6 9.750 2.510 3,88 107,38 10 Moyo Hulu 311,96 12 12 21.065 5.954 3,54 67,52 11 Ropang 444,48 5 5 5.100 1.432 3,56 11,47 12 Lenangguar 504,32 4 4 6.494 1.772 3,66 12,88 13 Lantung 167,45 4 4 2.928 903 3,24 17,49 14 Lunyuk 513,74 7 7 20.639 5.031 4,10 40,17 15 Orong Telu 465,97 4 4 4.821 1.147 4,20 10,35 16 Batu Lanteh 391,4 6 6 10.561 2.958 3,57 26,98 17 Unter Iwes 82,38 8 8 19.827 5.081 3,90 240,68 18 Sumbawa 44,83 8 8 62.089 15.714 3,95 1384,99 19 Lab. Badas 435,89 7 7 33.646 7.860 4,28 77,19 20 Rhee 230,82 4 4 7.391 1.861 3,97 32,02 21 Utan 155,42 9 9 30.611 7.975 3,84 196,96 22 Buer 137,01 6 6 14.223 3.762 3,78 103,81 23 Alas 123,04 8 8 29.610 7.510 3,94 240,65 24 Alas Barat 168,88 8 8 19.926 5.110 3,90 117,99 JUMLAH (KAB/KOTA) 6.644,0 157 8 165 452.496 114.868 3,94 68 Sumber: - Badan Pusat Statistik Kab. Sumbawa - sumber lain Proyeksi Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Tahun 2016

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN 1 2 3 4 5 6 1 0-4 27.541 28.452 55.993 96,80 2 5-9 27.813 28.898 56.711 96,25 3 10-14 28.793 28.745 57.538 100,17 4 15-19 17.427 16.033 33.460 108,69 5 20-24 16.327 14.973 31.300 109,04 6 25-29 17.367 17.004 34.371 102,13 7 30-34 17.664 17.150 34.814 103,00 8 35-39 16.925 14.868 31.793 113,84 9 40-44 14.682 12.771 27.453 114,96 10 45-49 11.530 9.800 21.330 117,65 11 50-54 8.853 8.540 17.393 103,67 12 55-59 8.041 6.402 14.443 125,60 13 60-64 6.287 6.216 12.503 101,14 14 65-69 4.666 4.406 9.072 105,90 15 70-74 3.818 3.509 7.327 108,81 16 75+ 3.183 3.812 6.995 83,50 JUMLAH 230.917 221.579 452.496 104,21 ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 75 Sumber: - Badan Pusat Statistik Kab. Sumbawa - sumber lain Proyeksi Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Tahun 2016

TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN NO VARIABEL LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN 1 2 3 4 5 6 7 8 1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 179.400 172.208 351.608 2 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: JUMLAH PERSENTASE 174.394 158.775 333.169 97,21 92,20 94,76 a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 36.669 39.917 76.586 20,44 23,18 21,78 b. SD/MI 53.407 56.656 110.063 29,77 32,90 31,30 c. SMP/ MTs 88.031 95.816 183.847 49,07 55,64 52,29 d. SMA/ MA 41.333 25.452 66.785 23,04 14,78 18,99 e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 0,00 f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 4.018 382.301 386.319 2,24 222,00 109,87 g. AKADEMI/DIPLOMA III 4.018 382.301 386.319 2,24 222,00 109,87 h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 8.844 6.957 15.801 4,93 4,04 4,49 i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,00 0,00 0,00 Sumber: - Badan Pusat Statistik Kab. Sumbawa

TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS HIDUP LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN MATI HIDUP + MATI HIDUP JUMLAH KELAHIRAN MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Tarano Tarano 154 0 154 145 0 145 299 0 299 2 Empang Empang 201 1 202 195 0 195 396 1 397 3 Plampang Plampang 280 3 283 275 1 276 555 4 559 4 Labangka Labangka 144 1 145 138 2 140 282 3 285 5 Maronge Maronge 121 0 121 118 0 118 239 0 239 6 Lape Lape 177 1 178 167 1 168 344 2 346 7 Lopok Lopok 175 1 176 166 1 167 341 2 343 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 252 1 253 239 1 240 491 2 493 9 Moyo Utara Moyo Utara 102 0 102 99 1 100 201 1 202 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 179 3 182 169 0 169 348 3 351 11 Ropang Ropang 39 0 39 35 1 36 74 1 75 12 Lenangguar Lenangguar 59 1 60 56 0 56 115 1 116 13 Lantung Lantung 26 0 26 22 1 23 48 1 49 14 Lunyuk Lunyuk 194 2 196 179 1 180 373 3 376 15 Orong Telu Orong Telu 46 0 46 44 0 44 90 0 90 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 94 3 97 90 0 90 184 3 187 17 Unter Iwes Unter Iwes 205 4 209 194 6 200 399 10 409 18 Sumbawa Unit I Sbw 430 2 432 405 1 406 835 3 838 19 Sumbawa Unit II Sbw 266 5 271 251 0 251 517 5 522 20 Lab. Badas Lab. Badas 347 1 348 315 0 315 662 1 663 21 Rhee Rhee 93 6 99 83 1 84 176 7 183 22 Utan Utan 353 3 356 340 2 342 693 5 698 23 Buer Buer 154 4 158 140 1 141 294 5 299 24 Alas Alas 335 2 337 322 1 323 657 3 660 25 Alas Barat Alas Barat 196 5 201 186 0 186 382 5 387 JUMLAH (KAB/KOTA) 4.622 49 4.671 4.373 22 4.395 8.995 71 9.066 ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 10,5 5,0 7,8 Sumber: Seksi Kesehatan Anak Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Tarano Tarano 0 0 0 0 0 3 0 3 0 3 0 3 2 Empang Empang 4 5 0 5 2 2 0 2 6 7 0 7 3 Plampang Plampang 2 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 2 4 Labangka Labangka 2 2 1 3 0 0 0 0 2 2 1 3 5 Maronge Maronge 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Lape Lape 1 1 1 2 0 0 0 0 1 1 1 2 7 Lopok Lopok 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 1 2 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 0 1 0 1 2 3 0 3 2 4 0 4 9 Moyo Utara Moyo Utara 2 4 0 4 0 0 0 0 2 4 0 4 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 3 4 0 4 0 0 0 0 3 4 0 4 11 Ropang Ropang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Lenangguar Lenangguar 0 0 1 1 0 1 1 2 0 1 2 3 13 Lantung Lantung 1 1 0 1 1 1 0 1 2 2 0 2 14 Lunyuk Lunyuk 4 5 0 5 2 3 2 5 6 8 2 10 15 Orong Telu Orong Telu 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 17 Unter Iwes Unter Iwes 3 5 0 5 1 3 0 3 4 8 0 8 18 Sumbawa Unit I Sbw 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 19 Sumbawa Unit II Sbw 3 3 0 3 2 2 0 2 5 5 0 5 20 Lab. Badas Lab. Badas 1 1 0 1 1 1 0 1 2 2 0 2 21 Rhee Rhee 1 1 0 1 1 1 0 1 2 2 0 2 22 Utan Utan 1 1 0 1 1 3 0 3 2 4 0 4 23 Buer Buer 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 24 Alas Alas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 Alas Barat Alas Barat 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 JUMLAH (KAB/KOTA) 31 40 3 43 14 26 4 30 45 66 7 73 ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) LAKI - LAKI PEREMPUAN BAYI a ANAK BALITA BAYI a ANAK BAYI a ANAK NEONATAL NEONATAL BALITA NEONATAL BALITA BALITA BALITA BALITA 7 9 1 9 3 6 1 7 5 7 1 8 Sumber: Seksi Kesehatan Anak Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi - a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal

TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS < 20 tahun 20-34 tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun 35 tahun JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 Tarano Tarano 299 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 2 Empang Empang 396 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Plampang Plampang 555 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 4 Labangka Labangka 282 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 5 Maronge Maronge 239 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Lape Lape 344 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 7 Lopok Lopok 341 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 491 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Moyo Utara Moyo Utara 201 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 348 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 Ropang Ropang 74 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Lenangguar Lenangguar 115 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 Lantung Lantung 48 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 14 Lunyuk Lunyuk 373 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 Orong Telu Orong Telu 90 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 184 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 17 Unter Iwes Unter Iwes 399 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 Sumbawa Unit I Sbw 835 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 Sumbawa Unit II Sbw 517 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 Lab. Badas Lab. Badas 662 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 Rhee Rhee 176 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 Utan Utan 693 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 Buer Buer 294 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 Alas Alas 657 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 Alas Barat Alas Barat 382 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH LAHIR HIDUP JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU 8.995 0 0 0 0 0 2 0 2 0 4 1 5 0 6 1 7 ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 78 Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SELURUH JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ KASUS TB KASUS TB ANAK JUMLAH PENDUDUK 0-14 TAHUN L P L P L+P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Tarano Tarano 8.495 8.193 16.688 5 71,43 2 28,57 7 6 75,00 2 25,00 8 0 0,00 2 Empang Empang 11.772 11.125 22.897 17 68 8 32,00 25 21 66 11 34,38 32 0 0,00 3 Plampang Plampang 16.379 15.568 31.946 2 33 4 66,67 6 24 77 7 22,58 31 0 0,00 4 Labangka Labangka 5.641 5.285 10.927 4 67 2 33,33 6 6 75 2 25,00 8 0 0,00 5 Maronge Maronge 5.445 5.035 10.480 6 50 6 50,00 12 6 50 6 50,00 12 0 0,00 6 Lape Lape 9.020 8.537 17.557 13 65 7 35,00 20 13 62 8 38,10 21 2 9,52 7 Lopok Lopok 9.621 9.430 19.051 6 50 6 50,00 12 8 53 7 46,67 15 0 0,00 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 12.321 11.948 24.269 23 66 12 34,29 35 34 69 15 30,61 49 1 2,04 9 Moyo Utara Moyo Utara 4.960 4.791 9.750 4 50 4 50,00 8 4 40 6 60,00 10 0 0,00 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 10.850 10.216 21.065 5 83 1 16,67 6 5 83 1 16,67 6 1 16,67 11 Ropang Ropang 2.690 2.410 5.100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 12 Lenangguar Lenangguar 3.409 3.085 6.494 7 64 4 36,36 11 7 64 4 36,36 11 0 0,00 13 Lantung Lantung 1.490 1.439 2.928 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 14 Lunyuk Lunyuk 10.630 10.009 20.639 12 71 5 29,41 17 15 71 6 28,57 21 0 0,00 15 Orong Telu Orong Telu 2.524 2.297 4.821 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 2 100,00 2 0 0,00 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 5.514 5.047 10.561 1 100 0 0,00 1 1 50 1 50,00 2 0 0,00 17 Unter Iwes Unter Iwes 10.195 9.632 19.827 17 71 7 29,17 24 25 69 11 30,56 36 0 0,00 18 Sumbawa Unit I Sbw 18.632 18.142 36.774 41 62 25 37,88 66 57 63 33 36,67 90 1 1,11 19 Sumbawa Unit II Sbw 12.834 12.481 25.315 7 70 3 30,00 10 13 81 3 18,75 16 0 0,00 20 Lab. Badas Lab. Badas 16.937 16.709 33.646 9 69 4 30,77 13 12 63 7 36,84 19 1 5,26 21 Rhee Rhee 3.848 3.542 7.391 2 50,00 2 50,00 4 2 50,00 2 50,00 4 1 25,00 22 Utan Utan 15.465 15.146 30.611 16 67 8 33,33 24 22 67 11 33,33 33 1 3,03 23 Buer Buer 7.123 7.100 14.223 7 54 6 46,15 13 8 53 7 46,67 15 0 0,00 24 Alas Alas 14.972 14.638 29.610 28 62 17 37,78 45 34 61 22 39,29 56 1 1,79 25 Alas Barat Alas Barat 10.152 9.775 19.926 3 75 1 25,00 4 3 75 1 25,00 4 0 0,00 JUMLAH (KAB/KOTA) 230.917 221.579 452.496 235 64 134 36 369 326 65 175 35 501 9 2 CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 101,77 60,48 81,55 CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 141,18 78,98 110,72 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 452.496

TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Tarano Tarano 30 20 50 5 2 7 16,67 10,00 14,00 2 Empang Empang 40 20 60 17 8 25 42,50 40,00 41,67 3 Plampang Plampang 45 15 60 2 4 6 4,44 26,67 10,00 4 Labangka Labangka 6 4 10 4 2 6 66,67 50,00 60,00 5 Maronge Maronge 40 20 60 6 6 12 15,00 30,00 20,00 6 Lape Lape 30 20 50 13 7 20 43,33 35,00 40,00 7 Lopok Lopok 30 20 50 6 6 12 20,00 30,00 24,00 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 30 30 60 23 12 35 76,67 40,00 58,33 9 Moyo Utara Moyo Utara 25 15 40 4 4 8 16,00 26,67 20,00 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 6 4 10 5 1 6 83,33 25,00 60,00 11 Ropang Ropang 5 5 10 0 0 0 0,00 0,00 0,00 12 Lenangguar Lenangguar 25 15 40 7 4 11 28,00 26,67 27,50 13 Lantung Lantung 5 5 10 0 0 0 0,00 0,00 0,00 14 Lunyuk Lunyuk 45 25 70 12 5 17 26,67 20,00 24,29 15 Orong Telu Orong Telu 7 3 10 0 0 0 0,00 0,00 0,00 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 5 5 10 1 0 1 20,00 0,00 10,00 17 Unter Iwes Unter Iwes 40 20 60 17 7 24 42,50 35,00 40,00 18 Sumbawa Unit I Sbw 60 20 80 41 25 66 68,33 125,00 82,50 19 Sumbawa Unit II Sbw 30 10 40 7 3 10 23,33 30,00 25,00 20 Lab. Badas Lab. Badas 40 20 60 9 4 13 22,50 20,00 21,67 21 Rhee Rhee 5 5 10 2 2 4 40,00 40,00 40,00 22 Utan Utan 45 15 60 16 8 24 35,56 53,33 40,00 23 Buer Buer 40 40 80 7 6 13 17,50 15,00 16,25 24 Alas Alas 40 20 60 28 17 45 70,00 85,00 75,00 25 Alas Barat Alas Barat 6 4 10 3 1 4 50,00 25,00 40,00 BTA (+) TB PARU % BTA (+) TERHADAP SUSPEK JUMLAH (KAB/KOTA) 680 380 1.060 235 134 369 34,56 35,26 34,81 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+) DIOBATI* L P L + P JUMLA H ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) % JUMLA H % JUMLA H % JUMLA H ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE) L P L + P L P L + P % JUMLA H % JUMLA H ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR) % L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 Tarano Tarano 3 1 4 3 100,00 1 100,00 4 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0 2 Empang Empang 18 10 28 16 88,89 9 90,00 25 89,29 2 11,11 1 10,00 3 10,71 100,00 100,00 100,00 0 0 0 3 Plampang Plampang 9 4 13 8 88,89 4 100,00 12 92,31 1 11,11 0 0,00 1 7,69 100,00 100,00 100,00 0 0 0 4 Labangka Labangka 0 7 7 0 #DIV/0! 6 85,71 6 85,71 0 #DIV/0! 0 0,00 0 0,00 #DIV/0! 85,71 85,71 0 1 1 5 Maronge Maronge 9 0 9 9 100,00 0 #DIV/0! 9 100,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 0,00 100,00 #DIV/0! 100,00 0 0 0 6 Lape Lape 10 3 13 10 100,00 3 100,00 13 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0 7 Lopok Lopok 12 7 19 12 100,00 7 100,00 19 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 17 4 21 16 94,12 4 100,00 20 95,24 0 0,00 0 0,00 0 0,00 94,12 100,00 95,24 1 0 1 9 Moyo Utara Moyo Utara 4 4 8 3 75,00 4 100,00 7 87,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00 75,00 100,00 87,50 0 0 0 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 6 3 9 6 100,00 3 100,00 9 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0 11 Ropang Ropang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 12 Lenangguar Lenangguar 1 0 1 1 100,00 0 #DIV/0! 1 100,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 0,00 100,00 #DIV/0! 100,00 0 0 0 13 Lantung Lantung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 14 Lunyuk Lunyuk 9 3 12 8 88,89 3 100,00 11 91,67 1 11,11 0 0,00 1 8,33 100,00 100,00 100,00 0 0 0 15 Orong Telu Orong Telu 1 1 2 1 100,00 0 0,00 1 50,00 1 100,00 0 0,00 1 50,00 200,00 0,00 100,00 0 0 0 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 1 4 5 1 100,00 4 100,00 5 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0 17 Unter Iwes Unter Iwes 14 13 27 12 85,71 13 100,00 25 92,59 2 14,29 0 0,00 2 7,41 100,00 100,00 100,00 0 0 0 18 Sumbawa Unit I Sbw 22 11 33 21 95,45 10 90,91 31 93,94 0 0,00 0 0,00 0 0,00 95,45 90,91 93,94 1 0 1 19 Sumbawa Unit II Sbw 5 3 8 4 80,00 3 100,00 7 87,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00 80,00 100,00 87,50 1 0 1 20 Lab. Badas Lab. Badas 26 5 31 25 96,15 5 100,00 30 96,77 1 3,85 0 0,00 1 3,23 100,00 100,00 100,00 0 0 0 21 Rhee Rhee 3 2 5 3 100,00 2 100,00 5 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0 22 Utan Utan 7 2 9 7 100,00 2 100,00 9 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0 23 Buer Buer 8 5 13 7 87,50 5 100,00 12 92,31 1 12,50 0 0,00 1 7,69 100,00 100,00 100,00 0 0 0 24 Alas Alas 24 6 30 24 100,00 6 100,00 30 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0 25 Alas Barat Alas Barat 12 9 21 12 100,00 9 100,00 21 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 221 107 328 209 94,57 103 96,26 291 88,72 9 4,07 1 0,93 10 3,05 98,64 97,20 91,77 3 1 4 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 1 0 1 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Keterangan: * kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L + P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Tarano Tarano 901 868 1.769 57 55 113 7 12,18 7 12,63 14 12,40 2 Empang Empang 1.248 1.179 2.427 80 75 155 45 56,53 34 45,19 79 51,0 3 Plampang Plampang 1.736 1.650 3.386 111 105 216 25 22,6 66 62,7 91 42,1 4 Labangka Labangka 598 560 1.158 38 36 74 27 47,0 10 18,0 37 50,1 5 Maronge Maronge 577 534 1.111 37 34 71 38 47,7 24 31,9 62 87,5 6 Lape Lape 956 905 1.861 61 58 119 53 47,8 61 57,9 114 96,0116 7 Lopok Lopok 1.020 1.000 2.019 65 64 129 15 39,3 18 50,4 33 25,6 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 1.306 1.267 2.573 83 81 164 31 84,2 23 67,5 54 32,9 9 Moyo Utara Moyo Utara 526 508 1.034 34 32 66 3 4,9 4 6,9 7 10,6 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 1.150 1.083 2.233 73 69 142 19 29,2 10 15,7 29 20,4 11 Ropang Ropang 285 256 541 18 16 34 2 2,4 2 2,5 4 11,6 12 Lenangguar Lenangguar 361 327 688 23 21 44 6 17,9 4 12,3 10 22,8 13 Lantung Lantung 158 153 310 10 10 20 23 31,3 15 21,7 38 191,9 14 Lunyuk Lunyuk 1.127 1.061 2.188 72 68 140 6 33,0 4 24,5 10 7,2 15 Orong Telu Orong Telu 268 243 511 17 16 33 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 584 535 1.119 37 34 71 5 49,6 4 41,1 9 12,6 17 Unter Iwes Unter Iwes 1.081 1.021 2.102 69 65 134 34 47,3 19 28,1 53 39,5 18 Sumbawa Unit I Sbw 1.975 1.923 3.898 126 123 249 54 316,3 32 206,0 86 34,6 19 Sumbawa Unit II Sbw 1.360 1.323 2.683 87 84 171 43 115,3 31 90,8 74 43,2 20 Lab. Badas Lab. Badas 1.795 1.771 3.566 115 113 228 37 53,7 48 73,7 85 37,4 21 Rhee Rhee 408 375 783 26 24 50 7 5,56 5 4,08 12 24,01 22 Utan Utan 1.639 1.605 3.245 105 102 207 9 10,37 9 10,66 18 8,7 23 Buer Buer 755 753 1.508 48 48 96 1 0,9 1 0,9 2 2,1 24 Alas Alas 1.587 1.552 3.139 101 99 200 66 253,6 80 334,0 146 72,9 25 Alas Barat Alas Barat 1.076 1.036 2.112 69 66 135 7 6,7 8 7,8 15 11,1 JUMLAH (KAB/KOTA) 24.477 23.487 47.965 1.562 1.498 3.060 563 36,05 519 34,63481 1.082 35,36 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN NO KELOMPOK UMUR L P L+P H I V AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 4 TAHUN 0 0 0 0,00 1 1 2 18,18 0 0 0 0 #DIV/0! PROPORSI KELOMPOK UMUR 2 5-14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 #DIV/0! 3 15-19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 #DIV/0! 4 20-24 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 #DIV/0! 5 25-49 TAHUN 4 2 6 100,00 7 2 9 81,82 1 1 2 0 #DIV/0! 6 50 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 4 2 6 8 3 11 1 1 2 0 0 0 PROPORSI JENIS KELAMIN 66,67 33,33 72,73 27,27 50,00 50,00 #DIV/0! #DIV/0! Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN NO UNIT TRANSFUSI DARAH JUMLAH PENDONOR DONOR DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P POSITIF HIV L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 UTD-PMI KAB. Sumbawa 4.092 516 4.608 4.092 100,00 516 100,00 4.608 100,00 7 0,17 1 0,19 8 0,17 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH 4.092 516 4.608 4.092 100,00 516 100,00 4.608 100,00 7 0,17 1 0 8 0,17 Sumber : UDD Kab. Sumbawa

TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET PENEMUAN L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Tarano Tarano 8.495 8.193 16.688 459 442 901 334 73 350 79 684 76 2 Empang Empang 11.772 11.125 22.897 636 601 1.236 386 61 349 58 735 59 3 Plampang Plampang 16.379 15.568 31.946 884 841 1.725 527 60 595 71 1.122 65 4 Labangka Labangka 5.641 5.285 10.927 305 285 590 135 44 121 42 256 43 5 Maronge Maronge 5.445 5.035 10.480 294 272 566 207 70 169 62 376 66 6 Lape Lape 9.020 8.537 17.557 487 461 948 510 105 479 104 989 104 7 Lopok Lopok 9.621 9.430 19.051 520 509 1.029 272 52 351 69 623 61 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 12.321 11.948 24.269 665 645 1.311 293 44 325 50 618 47 9 Moyo Utara Moyo Utara 4.960 4.791 9.750 268 259 527 267 100 233 90 500 95 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 10.850 10.216 21.065 586 552 1.138 535 91 507 92 1.042 92 11 Ropang Ropang 2.690 2.410 5.100 145 130 275 129 89 80 61 209 76 12 Lenangguar Lenangguar 3.409 3.085 6.494 184 167 351 145 79 93 56 238 68 13 Lantung Lantung 1.490 1.439 2.928 80 78 158 407 506 445 573 852 539 14 Lunyuk Lunyuk 10.630 10.009 20.639 574 540 1.114 434 76 403 75 837 75 15 Orong Telu Orong Telu 2.524 2.297 4.821 136 124 260 139 102 140 113 279 107 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 5.514 5.047 10.561 298 273 570 200 67 175 64 375 66 17 Unter Iwes Unter Iwes 10.195 9.632 19.827 551 520 1.071 314 57 369 71 683 64 18 Sumbawa Unit I Sbw 18.632 18.142 36.774 1.006 980 1.986 695 69 646 66 1.341 68 19 Sumbawa Unit II Sbw 12.834 12.481 25.315 693 674 1.367 376 54 349 52 725 53 20 Lab. Badas Lab. Badas 16.937 16.709 33.646 915 902 1.817 520 57 508 56 1.028 57 21 Rhee Rhee 3.848 3.542 7.391 208 191 399 149 72 124 65 273 68 22 Utan Utan 15.465 15.146 30.611 835 818 1.653 230 28 202 25 432 26 23 Buer Buer 7.123 7.100 14.223 385 383 768 146 38 132 34 278 36 24 Alas Alas 14.972 14.638 29.610 809 790 1.599 308 38 369 47 677 42 25 Alas Barat Alas Barat 10.152 9.775 19.926 548 528 1.076 257 47 195 37 452 42 JUMLAH (KAB/KOTA) 230.917 221.579 452.496 12.470 11.965 24.435 7.915 63,5 7.709 64,4 15.624 63,9 ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270 L DIARE DIARE DITANGANI P L + P Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Angka Kesakitan masih menggunakan 270

TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Tarano Tarano 0 1 0 1 1 0 1 2 Empang Empang 0 0 4 4 0 4 4 3 Plampang Plampang 0 4 3 7 4 3 7 4 Labangka Labangka 0 0 0 0 0 0 0 5 Maronge Maronge 0 0 0 0 0 0 0 6 Lape Lape 0 0 0 0 0 0 0 7 Lopok Lopok 0 1 0 1 1 0 1 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 0 1 0 1 1 0 1 9 Moyo Utara Moyo Utara 0 3 0 3 3 0 3 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 0 4 1 5 4 1 5 11 Ropang Ropang 0 0 0 0 0 0 0 12 Lenangguar Lenangguar 0 0 0 0 0 0 0 13 Lantung Lantung 0 0 0 0 0 0 0 14 Lunyuk Lunyuk 0 0 0 0 0 0 0 15 Orong Telu Orong Telu 0 0 0 0 0 0 0 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 0 0 0 0 0 0 0 17 Unter Iwes Unter Iwes 0 1 1 2 1 1 2 18 Sumbawa Unit I Sbw 0 4 2 6 4 2 6 19 Sumbawa Unit II Sbw 0 1 0 1 1 0 1 20 Lab. Badas Lab. Badas 0 1 0 1 1 0 1 21 Rhee Rhee 0 0 0 0 0 0 0 22 Utan Utan 0 0 0 0 0 0 0 23 Buer Buer 0 0 0 0 0 0 0 24 Alas Alas 0 0 0 0 0 0 0 25 Alas Barat Alas Barat 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 21 11 32 21 11 32 PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 65,63 34,38 65,63 34,38 PB + MB ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 9,09 4,96 7,07 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa

TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Tarano Tarano 1-0,00 0 2 Empang Empang 4-0,00 0 3 Plampang Plampang 7-0,00 0 4 Labangka Labangka - - #DIV/0! #DIV/0! 5 Maronge Maronge - - #DIV/0! #DIV/0! 6 Lape Lape - - #DIV/0! #DIV/0! 7 Lopok Lopok 1-0,00 0 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 1-0,00 0 9 Moyo Utara Moyo Utara 3 1 33,33 0 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 5-0,00 0 11 Ropang Ropang - - #DIV/0! #DIV/0! 12 Lenangguar Lenangguar - - #DIV/0! #DIV/0! 13 Lantung Lantung - - #DIV/0! #DIV/0! 14 Lunyuk Lunyuk - - #DIV/0! #DIV/0! 15 Orong Telu Orong Telu - - #DIV/0! #DIV/0! 16 Batu Lanteh Batu Lanteh - - #DIV/0! #DIV/0! 17 Unter Iwes Unter Iwes 2-0,00 0 18 Sumbawa Unit I Sbw 6-0,00 0 19 Sumbawa Unit II Sbw 1-0,00 0 20 Lab. Badas Lab. Badas 1-0,00 0 21 Rhee Rhee - - #DIV/0! #DIV/0! 22 Utan Utan - - #DIV/0! #DIV/0! 23 Buer Buer - - #DIV/0! #DIV/0! 24 Alas Alas - - #DIV/0! #DIV/0! 25 Alas Barat Alas Barat - - #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 32 1 3,13-0 ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK - CACAT TINGKAT 2 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa

TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS TERCATAT Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Tarano Tarano 0 1 0 1 1 0 1 2 Empang Empang 0 0 4 4 0 4 4 3 Plampang Plampang 0 4 3 7 4 3 7 4 Labangka Labangka 0 0 0 0 0 0 0 5 Maronge Maronge 0 0 0 0 0 0 0 6 Lape Lape 0 0 0 0 0 0 0 7 Lopok Lopok 0 1 0 1 1 0 1 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 0 1 0 1 1 0 1 9 Moyo Utara Moyo Utara 0 3 0 3 3 0 3 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 0 4 1 5 4 1 5 11 Ropang Ropang 0 0 0 0 0 0 0 12 Lenangguar Lenangguar 0 0 0 0 0 0 0 13 Lantung Lantung 0 0 0 0 0 0 0 14 Lunyuk Lunyuk 0 0 0 0 0 0 0 15 Orong Telu Orong Telu 0 0 0 0 0 0 0 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 0 0 0 0 0 0 0 17 Unter Iwes Unter Iwes 0 1 1 2 1 1 2 18 Sumbawa Unit I Sbw 0 4 2 6 4 2 6 19 Sumbawa Unit II Sbw 0 1 0 1 1 0 1 20 Lab. Badas Lab. Badas 0 1 0 1 1 0 1 21 Rhee Rhee 0 0 0 0 0 0 0 22 Utan Utan 0 0 0 0 0 0 0 23 Buer Buer 0 0 0 0 0 0 0 24 Alas Alas 0 0 0 0 0 0 0 25 Alas Barat Alas Barat 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 21 11 32 21 11 32 ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,909418 0,496436 0,707188 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa

TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS KUSTA (PB) KUSTA (MB) RFT PB PENDERITA PB a L P L + P PENDERITA MB a RFT MB L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Tarano Tarano 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 2 3 1 100 2 100 3 100 2 Empang Empang 1 1 2 1 100 1 100 2 100 3 5 8 3 100 5 100 8 100 3 Plampang Plampang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 3 3 0 #DIV/0! 3 100 3 100 4 Labangka Labangka 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 5 Maronge Maronge 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 Lape Lape 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100 7 Lopok Lopok 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 2 2 100 0 #DIV/0! 2 100 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 2 1 100 1 100 2 100 9 Moyo Utara Moyo Utara 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 2 2 100 0 #DIV/0! 2 100 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 1 6 5 100 1 100 6 100 11 Ropang Ropang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 12 Lenangguar Lenangguar 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 13 Lantung Lantung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 14 Lunyuk Lunyuk 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 15 Orong Telu Orong Telu 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 17 Unter Iwes Unter Iwes 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 2 1 100 1 100 2 100 18 Sumbawa Unit I Sbw 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 19 Sumbawa Unit II Sbw 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 20 Lab. Badas Lab. Badas 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 21 Rhee Rhee 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 22 Utan Utan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 23 Buer Buer 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100 24 Alas Alas 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 25 Alas Barat Alas Barat 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0 19 15 34 19 100 15 100 34 100 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama

TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) 1 2 3 4 5 1 Tarano Tarano 4.928 0 2 Empang Empang 8.685 0 3 Plampang Plampang 12.118 0 4 Labangka Labangka 4.145 0 5 Maronge Maronge 3.975 0 6 Lape Lape 6.660 0 7 Lopok Lopok 7.226 0 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 9.206 0 9 Moyo Utara Moyo Utara 3.699 0 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 7.991 0 11 Ropang Ropang 1.935 0 12 Lenangguar Lenangguar 2.463 3 13 Lantung Lantung 1.111 0 14 Lunyuk Lunyuk 7.829 0 15 Orong Telu Orong Telu 1.829 0 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 4.006 0 17 Unter Iwes Unter Iwes 7.521 0 18 Sumbawa Unit I Sbw 13.949 0 19 Sumbawa Unit II Sbw 9.603 0 20 Lab. Badas Lab. Badas 12.763 0 21 Rhee Rhee 2.803 0 22 Utan Utan 11.611 0 23 Buer Buer 5.395 0 24 Alas Alas 11.232 0 25 Alas Barat Alas Barat 7.559 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 170.242 3 AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 1,76 Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu se170.242

TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS DIFTERI JUMLAH KASUS PERTUSIS JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Tarano Tarano 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Empang Empang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Plampang Plampang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Labangka Labangka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Maronge Maronge 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Lape Lape 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Lopok Lopok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Moyo Utara Moyo Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 Ropang Ropang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Lenangguar Lenangguar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 Lantung Lantung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 Lunyuk Lunyuk 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 Orong Telu Orong Telu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 Unter Iwes Unter Iwes 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 Sumbawa Unit I Sbw 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 Sumbawa Unit II Sbw 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 Lab. Badas Lab. Badas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 Rhee Rhee 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 Utan Utan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 Buer Buer 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 Alas Alas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 Alas Barat Alas Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK JUMLAH KASUS MENINGGAL JUMLAH KASUS PD3I POLIO HEPATITIS B L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 Tarano Tarano 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Empang Empang 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Plampang Plampang 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Labangka Labangka 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Maronge Maronge 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Lape Lape 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Lopok Lopok 1 4 5 0 0 0 0 0 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Moyo Utara Moyo Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 0 0 0 0 0 0 0 0 11 Ropang Ropang 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Lenangguar Lenangguar 0 0 0 0 0 0 0 0 13 Lantung Lantung 0 0 0 0 0 0 0 0 14 Lunyuk Lunyuk 1 0 1 0 0 0 0 0 15 Orong Telu Orong Telu 0 0 0 0 0 0 0 0 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 0 0 0 0 0 0 0 0 17 Unter Iwes Unter Iwes 1 1 2 0 0 0 0 0 18 Sumbawa Unit I Sbw 0 1 1 0 0 0 0 0 19 Sumbawa Unit II Sbw 0 0 0 0 0 0 0 0 20 Lab. Badas Lab. Badas 0 0 0 0 0 0 0 0 21 Rhee Rhee 0 0 0 0 0 0 0 0 22 Utan Utan 0 0 0 0 0 0 0 0 23 Buer Buer 0 0 0 0 0 0 0 0 24 Alas Alas 0 0 0 0 0 0 0 0 25 Alas Barat Alas Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 3 6 9 0 0 0 0 0 0 0 CASE FATALITY RATE (%) 0,0 Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Tarano Tarano 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0 2 Empang Empang 3 1 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0 3 Plampang Plampang 7 5 12 0 0 0 0,0 0,0 0,0 4 Labangka Labangka 4 2 6 0 0 0 0,0 0,0 0,0 5 Maronge Maronge 9 5 14 0 0 0 0,0 0,0 0,0 6 Lape Lape 47 43 90 0 0 0 0,0 0,0 0,0 7 Lopok Lopok 8 7 15 0 0 0 0,0 0,0 0,0 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 14 10 24 3 0 3 21,4 0,0 12,5 9 Moyo Utara Moyo Utara 9 7 16 0 0 0 0,0 0,0 0,0 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 8 4 12 0 0 0 0,0 0,0 0,0 11 Ropang Ropang 3 1 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0 12 Lenangguar Lenangguar 6 3 9 0 0 0 0,0 0,0 0,0 13 Lantung Lantung 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 14 Lunyuk Lunyuk 3 2 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0 15 Orong Telu Orong Telu 3 1 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 17 Unter Iwes Unter Iwes 17 8 25 0 0 0 0,0 0,0 0,0 18 Sumbawa Unit I Sbw 35 16 51 0 0 0 0,0 0,0 0,0 19 Sumbawa Unit II Sbw 25 13 38 0 0 0 0,0 0,0 0,0 20 Lab. Badas Lab. Badas 23 22 45 0 0 0 0,0 0,0 0,0 21 Rhee Rhee 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0 22 Utan Utan 4 3 7 0 0 0 0,0 0,0 0,0 23 Buer Buer 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0 24 Alas Alas 2 2 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0 25 Alas Barat Alas Barat 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0 JUMLAH (KAB/KOTA) 234 156 390 3 0 3 1,3 0,0 0,8 INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 101,3 70,4 86,2 Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR POSITIF L P L+P L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Tarano Tarano - - 0 - - - 4 #DIV/0! 2 #DIV/0! 6 #DIV/0! 0 0 0 0 2 Empang Empang 251 242 493 251 242 493 8 3,19 5 2 13 2,64 0 0,00 0,00 0,00 3 Plampang Plampang 51 46 97 51 46 97-0,00 - - - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 Labangka Labangka 165 158 323 165 158 323 23 13,94 21 13 44 13,62 0 0,00 0 0,00 5 Maronge Maronge 40 25 65 40 25 65-0,00 - - - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6 Lape Lape 26 22 48 26 22 48-0,00 - - - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7 Lopok Lopok - - 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 184 174 358 184 174 358 54 29,35 52 30 106 29,61 0 0,00 0,00 0 9 Moyo Utara Moyo Utara 118 112 230 118 112 230 6 5,08 3 3 9 3,91 0 0,00 0,00 0,00 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 40 31 71 40 31 71-0,00 - - - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 11 Ropang Ropang - - 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 12 Lenangguar Lenangguar - - 0 - - - 3 #DIV/0! 1 #DIV/0! 4 #DIV/0! 0 0,00 0,00 0,00 13 Lantung Lantung - - 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 14 Lunyuk Lunyuk 37 32 69 37 32 69-0,00 - - - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 15 Orong Telu Orong Telu - - 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 9 3 12 9 3 12-0,00 - - - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 17 Unter Iwes Unter Iwes 445 439 884 445 439 884 6 1,35 4 1 10 1,13 0 0,00 0,00 0,00 18 Sumbawa Unit I Sbw 237 221 458 237 221 458 3 1,27 1 0 4 0,87 0 0,00 0,00 0,00 19 Sumbawa Unit II Sbw 64 60 124 64 60 124 4 6,25 3 5 7 5,65 0 0,00 0,00 0,00 20 Lab. Badas Lab. Badas 195 176 371 195 176 371 11 5,64 7 4 18 4,85 0 0,00 0,00 0,00 21 Rhee Rhee 67 64 131 67 64 131 1 1,49 - - 1 0,76 0 0 #DIV/0! 0 22 Utan Utan 59 55 114 59 55 114-0,00 - - - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 23 Buer Buer 42 40 82 42 40 82-0,00 - - - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 24 Alas Alas 205 198 403 205 198 403 3 1,46 2 1 5 1,24 0 0,00 0 0,00 25 Alas Barat Alas Barat 43 41 84 43 41 84-0,00 - - - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 2.278 2.139 4.417 2.278 2.139 4.417 126 5,53 101 5 227 5,14 0 0 0 0 0 0 JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 230.917 221.579 452.496 ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,55 0,46 0,50 Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Tarano Tarano 0 0 0 0 0 0 2 Empang Empang 0 0 0 0 0 0 3 Plampang Plampang 0 0 0 0 0 0 4 Labangka Labangka 0 0 0 0 0 0 5 Maronge Maronge 0 0 0 0 0 0 6 Lape Lape 0 0 0 0 0 0 7 Lopok Lopok 0 0 0 0 0 0 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 0 0 0 0 0 0 9 Moyo Utara Moyo Utara 0 0 0 0 0 0 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 0 0 0 0 0 0 11 Ropang Ropang 0 0 0 0 0 0 12 Lenangguar Lenangguar 0 0 0 0 0 0 13 Lantung Lantung 0 0 0 0 0 0 14 Lunyuk Lunyuk 0 0 0 0 0 0 15 Orong Telu Orong Telu 0 0 0 0 0 0 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 0 0 0 0 0 0 17 Unter Iwes Unter Iwes 0 0 0 0 0 0 18 Sumbawa Unit I Sbw 0 0 0 0 0 0 19 Sumbawa Unit II Sbw 0 0 0 0 0 0 20 Lab. Badas Lab. Badas 0 0 0 0 0 0 21 Rhee Rhee 0 0 0 0 0 0 22 Utan Utan 0 0 0 0 0 0 23 Buer Buer 0 0 0 0 0 0 24 Alas Alas 0 0 0 0 0 0 25 Alas Barat Alas Barat 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0 Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK 18 TAHUN DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Tarano Tarano 5.507 5.500 11.007 482 8,75 834 15,16 1.316 11,96 264 54,77 513 61,51 777 59,04 2 Empang Empang 7.630 7.500 15.130 577 7,56 658 8,77 1.235 8,16 210 36,40 255 38,75 465 37,65 3 Plampang Plampang 11.110 10.000 21.110 1.608 14,47 2.109 21,09 3.717 17,61 186 11,57 282 13,37 468 12,59 4 Labangka Labangka 4.000 3.221 7.221 337 8,43 273 8,48 610 8,45 101 29,97 95 34,80 196 32,13 5 Maronge Maronge 3.465 3.460 6.925 113 3,26 120 3,47 233 3,36 51 45,13 55 45,83 106 45,49 6 Lape Lape 6.001 5.601 11.602 277 4,62 271 4,84 548 4,72 54 19,49 95 35,06 149 27,19 7 Lopok Lopok 6.494 6.095 12.589 874 13,46 825 13,54 1.699 13,50 279 31,92 269 32,61 548 32,25 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 8.037 8.000 16.037 4.066 50,59 6.773 84,66 10.839 67,59 221 5,44 300 4,43 521 4,81 9 Moyo Utara Moyo Utara 3.443 3.000 6.443 1.485 43,13 2.826 94,20 4.311 66,91 158 10,64 314 11,11 472 10,95 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 7.000 6.920 13.920 344 4,91 492 7,11 836 6,01 68 19,77 95 19,31 163 19,50 11 Ropang Ropang 1.800 1.570 3.370 94 5,22 36 2,29 130 3,86 14 14,89 10 27,78 24 18,46 12 Lenangguar Lenangguar 2.291 2.000 4.291 239 10,43 184 9,20 423 9,86 104 43,51 70 38,04 174 41,13 13 Lantung Lantung 1.000 935 1.935 151 15,10 113 12,09 264 13,64 57 37,75 39 34,51 96 36,36 14 Lunyuk Lunyuk 7.010 6.628 13.638 917 13,08 977 14,74 1.894 13,89 230 25,08 261 26,71 491 25,92 15 Orong Telu Orong Telu 1.606 1.580 3.186 106 6,60 70 4,43 176 5,52 47 44,34 44 62,86 91 51,70 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 3.579 3.400 6.979 382 10,67 623 18,32 1.005 14,40 198 51,83 132 21,19 330 32,84 17 Unter Iwes Unter Iwes 6.751 6.351 13.102 342 5,07 988 15,56 1.330 10,15 104 30,41 281 28,44 385 28,95 18 Sumbawa Unit I Sbw 12.300 12.000 24.300 241 1,96 577 4,81 818 3,37 25 10,37 67 11,61 92 11,25 19 Sumbawa Unit II Sbw 8.504 8.224 16.728 2.867 33,71 5.568 67,70 8.435 50,42 546 19,04 802 14,40 1348 15,98 20 Lab. Badas Lab. Badas 11.233 11.000 22.233 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 21 Rhee Rhee 2.804 2.080 4.884 608 21,68 971 46,68 1.579 32,33 189 31,09 392 40,37 581 36,80 22 Utan Utan 10.200 10.078 20.278 1.033 10,13 1.005 9,97 2.038 10,05 853 82,58 824 81,99 1677 82,29 23 Buer Buer 7.150 7.068 14.218 228 3,19 318 4,50 546 3,84 129 56,58 171 53,77 300 54,95 24 Alas Alas 9.900 9.666 19.566 291 2,94 549 5,68 840 4,29 130 44,67 237 43,17 367 43,69 25 Alas Barat Alas Barat 6.900 6.267 13.167 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 155.715 148.144 303.859 17.662 11,34 27.160 18,33 44.822 14,75 4.218 23,88 5.603 20,63 9.821 21,91 Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Tarano Tarano 482 834 1.316 482 100,00 834 100,00 1.316 100,00 54 11,20 150 17,99 204 15,50 OBESITAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN 2 Empang Empang 577 658 1.235 577 100,00 658 100,00 1.235 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 Plampang Plampang 1.608 662 2.270 1.608 100,00 662 100,00 2.270 100,00 86 5,35 273 41,24 359 15,81 4 Labangka Labangka 337 273 610 337 100,00 273 100,00 610 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Maronge Maronge 113 120 233 113 100,00 120 100,00 233 100,00 1 0,88 0 0,00 1 0,43 6 Lape Lape 277 271 548 277 100,00 271 100,00 548 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 7 Lopok Lopok 874 825 1.699 874 100,00 825 100,00 1.699 100,00 2 0,23 6 0,73 8 0,47 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 4.066 193 4.259 4.066 100,00 193 100,00 4.259 100,00 5 0,12 6 3,11 11 0,26 9 Moyo Utara Moyo Utara 1.485 386 1.871 1.485 100,00 386 100,00 1.871 100,00 32 2,15 50 12,95 82 4,38 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 596 892 1.488 344 57,72 892 100,00 1.236 83,06 0 0,00 0 0,00 0 0,00 11 Ropang Ropang 94 36 130 94 100,00 36 100,00 130 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 12 Lenangguar Lenangguar 239 184 423 239 100,00 184 100,00 423 100,00 5 2,09 12 6,52 17 4,02 13 Lantung Lantung 151 113 264 30 19,87 69 61,06 99 37,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00 14 Lunyuk Lunyuk 1.244 1.278 2.522 917 73,71 1.278 100,00 2.195 87,03 2 0,22 4 0,31 6 0,27 15 Orong Telu Orong Telu 106 70 176 106 100,00 70 100,00 176 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 382 241 623 382 100,00 241 100,00 623 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 17 Unter Iwes Unter Iwes 996 1.326 2.322 342 34,34 1.326 100,00 1.668 71,83 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18 Sumbawa Unit I Sbw 1.615 2.414 4.029 241 14,92 2.414 100,00 2.655 65,90 0 0,00 0 0,00 0 0,00 19 Sumbawa Unit II Sbw 2.867 182 3.049 2.867 100,00 182 100,00 3.049 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 20 Lab. Badas Lab. Badas 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 21 Rhee Rhee 608 101 709 608 100,00 101 100,00 709 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 22 Utan Utan 1.033 1.005 2.038 1.033 100,00 1.005 100,00 2.038 100,00 2 0,19 3 0,30 5 0,25 23 Buer Buer 228 318 546 228 100,00 318 100,00 546 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 24 Alas Alas 291 549 840 291 100,00 549 100,00 840 100,00 6 2,06 18 3,28 24 2,86 25 Alas Barat Alas Barat 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 20.269 12.931 33.200 17.541 86,54 12.887 99,66 30.428 91,65 195 1,11 522 4,05 717 2,36 Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa

TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Tarano Tarano 1790 13 0,73 0,00 0 0,00 2 Empang Empang 2410 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 Plampang Plampang 3410 17 0 0,00 4 23,53 4 Labangka Labangka 1160 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 Maronge Maronge 1100 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 Lape Lape 1870 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 Lopok Lopok 2060 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 8 Moyo Hilir Moyo Hilir 2620 24 1 0,00 0 0,00 9 Moyo Utara Moyo Utara 1050 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 10 Moyo Hulu Moyo Hulu 2240 35 2 0,00 0 0,00 11 Ropang Ropang 530 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 12 Lenangguar Lenangguar 670 326 49 0,00 0 0,00 13 Lantung Lantung 310 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 14 Lunyuk Lunyuk 2190 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 15 Orong Telu Orong Telu 500 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 16 Batu Lanteh Batu Lanteh 1100 23 2 0,00 0 0,00 17 Unter Iwes Unter Iwes 2100 83 4 0,00 0 0,00 18 Sumbawa Unit I Sbw 3970 141 4 0,00 3 2,13 19 Sumbawa Unit II Sbw 2730 91 3 1 1,10 0 0,00 20 Lab. Badas Lab. Badas 3660 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 21 Rhee Rhee 780 0 0,00 #DIV/0! 0 #DIV/0! 22 Utan Utan 3320 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 23 Buer Buer 1550 195 13 0,00 0 0,00 24 Alas Alas 3210 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 25 Alas Barat Alas Barat 2140 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 48.470 948 2 1 0,11 7 0,74 Sumber : Seksi P4M Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination

TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA YANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH KEC JUMLAH DESA/KEL DIKETAHU I DITANGGU- LANGI AKHIR L P L+P 0-7 HARI 8-28 HARI 1-11 BLN 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 THN THN THN THN THN THN THN THN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM ATTACK RATE (%) 70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! CFR (%) Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Summbawa