Saintek, Vol 5, No 1 SISTEM IDENTIFIKASI MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) Mukhlisulfatih Latief

dokumen-dokumen yang mirip
Identifikasi Menggunakan RFID

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)

::

Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader. Yeni Agustina

APLIKASI RFID SEBAGAI PENGAMAN PINTU MASUK

Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM PENGAMAN PINTU MENGGUNAKAN RFID TAG CARD DAN PIN BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 8535

Modul 3 Komunikasi Nirkabel Menggunakan RFID

PENGEMBANGAN KUNCI ELEKTRONIK MENGGUNAKAN RFID DENGAN SISTEM IoT

SISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID

BAB 2 LANDASAN TEORI. frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca

Sistim Komunikasi Nirkabel TEKNOLOGI RFID. By: Prima Kristalina POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2016

Rancang Bangun Sistem Identifikasi Data Pasien pada Rekam Medis Elektronik Menggunakan Teknologi RFID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Dalam penelitiannya (Nugroho, 2014) yaitu sistem absensi berbasis

Pada bar code seperti di Gambar 1 kita melihat dua macam kode, yaitu kode berbentuk batang yang merupakan bar code atau kode yang bisa dibaca oleh

Perancangan Dan Analisis Sistem Informasi Rekam Medis Pasien Pada Rumah Sakit Menggunakan RFID Sebagai Identitas

RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) UNTUK KEAMANAN PARKIR SEPEDA MOTOR Di SMK X

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

SISTEM ABSENSI DAN PEMINJAMAN BUKU MANDIRI PADA PERPUSTAKAAN BERBASIS RFID

APLIKASI RFID UNTUK PEMBELAJARAN BAGI ANAK-ANAK MENGGUNAKAN PC. Romy Kautsar, Akuwan Saleh, Muh. Agus Zainudin

2. BAB II PENDAHULUAN

ABSTRAK. tag atau card. Teknologi RFID itu sendiri terfokus pada identifikasi sebuah object

Teknologi RFID Baca Tulis

RETRIBUSI ANGKUTAN KOTA PADA TERMINAL DENGAN SISTEM PRABAYAR MENGGUNAKAN RFID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

ALAT PENGECEKAN PERSEDIAAN MOBIL PADA PERUSAHAAN PERSEWAAN MOBIL MENGGUNAKAN RFID DENGAN SMS SEBAGAI MEDIA TRANSMISI DATA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. meminimalisasi permasalahan dalam teknologi dan sistem informasi. Segala

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi nirkabel (wireless) adalah transfer informasi jarak jauh tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SISTEM MANAJEMEN PARKIR MENGUNAKAN TEKNOLOGI RADIO FREQUENCY AND IDENTIFICATION (STUDI KASUS FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS MULAWARMAN)

SISTEM KEAMANAN PENANGKAL PENCURIAN BAHAN PUSTAKA

PERANCANGAN SISTEM IDENTIFIKASI PENJEMPUT ANAK SEKOLAH BERBASIS RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)

KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID

APLIKASI RFID PADA PASAR SWALAYAN

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

DAFTAR SINGKATAN. Pemakaianpertama kali pada halaman LF Low Frequency 11 HF High Frequency

BAB III PERANCANGAN ALAT

RETRIBUSI ANGKUTAN KOTA PADA TERMINAL DENGAN SISTEM PRABAYAR MENGGUNAKAN RFID

Permasalahan. Permasalahan pada tugas akhir ini ditekankan kepada: Koneksi Visual Basic 6.0 ke RFID reader menggunakan port serial PC

PENGGUNAAN RFID UNTUK MENDUKUNG OTOMASI PERHITUNGAN BIAYA SIMPAN DAN TRANSIT BARANG PRODUKSI DI PABRIK

Rancang Bangun Peralatan Penghitung Putaran Otomatis Berbasis Radio Frequency Identification (RFID)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI SMART CARD BERBASIS RFID UNTUK SISTEM KEAMANAN PARKIR

APLIKASI SMART CARD UNTUK PEMBAYARAN DI KANTIN

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INVENTORI BERBASISKAN RFID PADA PT. ABC

RFID SEBAGAI TEKNOLOGIIDENTIFIKASI PENGGANTI BARCODE. Irene A. Lazarusli, S.Kom*, Ir. Samuel Lukas, M.Tech**, Dr.rer.natToni Anwar' dan Isabel Lay*"*

Rancang Bangun Sistem Keamanan pada Akses Pintu Masuk Ruang Brankas secara Digital. Frequency Identification) Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi identifikasi otomatis kian memegang peranan penting pada

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM TRANSAKSIS BUKU PERPUSTAKAAN SECARA MANDIRI BERBASIS RFID

Perancangan Sistem Billing Warnet menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) dan Mikrokontroler

BEL CERDAS CERMAT MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN AKSES BUKA PINTU MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN PENGIRIMAN INFORMASI KE PONSEL

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

PERBAIKAN SISTEM PARKIR KENDARAAN BERMOTOR DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN RFID DAN DATABASE

Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Sistem Otomasi Pengisian Material Zat Cair Menggunakan RFID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian hardware sistem absensi RFID dengan custom RFID reader mencakup

PROTOTYPE SISTEM KEAMANAN PINTU MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) DENGAN KATA SANDI BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini. Radio Frequency Identification (RFID) merupakan salah satu teknologi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN. RFID (Radio Frequency Identification) merupakan salah satu teknologi sensoring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

SEKILAS WIRELESS LAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

Pemanfaatan Sistem RFID sebagai Pembatas Akses Ruangan

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM DETEKSI ANTI PENCURIAN PADA PERPUSTAKAAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM ABSENSI DENGAN RFID MENGGUNAKAN CUSTOM RFID READER

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

PROTOTYPE SISTEM PENDATAAN KELUAR-MASUK KENDARAAN PADA KLUSTER DENGAN MENGGUNAKAN RFID UHF

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

BAB III PERANCANGAN ALAT

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

IMPLEMENTASI PORTABLE SMART CARD READER UNTUK ABSENSI

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN SISTEM VERIFIKASI KEANGGOTAAN DENGAN KARTU CERDAS NIRKONTAK BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

Perangkat Pembaca dan Penyimpan Data RFID Portable. Untuk Sistem Absensi. Disusun Oleh : Nama : Robert NRP :

Transkripsi:

Saintek, Vol 5, No 1 SISTEM IDENTIFIKASI MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) Mukhlisulfatih Latief Staf Dosen Manajemen Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo Abstract: In the era of globalization of information security is very important. An information system should consider three things, namely security, authentication, and integrity. To achieve these three things then needed a system that can make identification of users that will access the information. RFID (radio frequency identification) allows the data transmitted by a portable equipment, called tags, which tags are read by an RFID reader and processed data that is legible in accordance with the needs of applications that will be used. Kata kunci : RFID, sistem keamanan, identifikasi. PENDAHULUAN Dalam beberapa tahun terakhir ini teknologi identifikasi berbasis frekuensi radio (Radio Frequency Identification) berkembang dengan pesat. Hal ini diakibatkan oleh beberapa hal, salah satu di antaranya kebutuhan yang besar dari aplikasi untuk konsumen dengan menggunakan teknologi ini. Radio Frequensi Identification (RFID) sudah banyak digunakan pada pabrik dan sangat bermanfaat untuk mendukung rantai manajemen dan pengendalian persediaan. RFID dapat mengidentifikasi objek secara otomatis, RFID dapat diprediksi akan mengganti barcode yang telah terlebih dahulu dikenal (Mutiarwati, 2004). Kemajuan produksi dari silikon membuat RFID berharga murah. Sistem RFID terdiri dari Tag frekuensi radio atau Transponder dan Tag reader atau receiver. Tag reader meminta isi yang dipancarkan oleh signal RF. Tag merespon dengan memancarkan kembali data resident secara lengkap meliputi serial nomor urut yang unik. RFID mempunyai beberapa keuntungan yang utama melebihi sistem barcode yaitu kemungkinan data dapat di baca secara otomatis tanpa memperhatikan garis arah pembacaan, melewati bahan non konduktor seperti karton kertas dengan kecepatan akses beberapa ratus tag per detik pada jarak beberapa (+ 100) meter. Tag RFID terbuat dari microchip dengan dasar bahan dari silikon yang mempunyai kemampuan fungsi identifikasi sederhana yang disatukan dalam satu desain.kemampuan tag RFID untuk membaca dan menulis (read/write) menyimpan pada storage untuk mendukung enkripsi dan kontrol akses (Gunawan, 2008). Tag RFID yang telah diperbaharui mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan teknologi idetifikasi lainnya dan dapat juga digunakan untuk sistem keamanan. Tag RFID menawarkan solusi identifikasi dengan berbagai macam tingkat keamanan. Pada artikel ini akan dibahas masalah identifikasi, overview mengenai RFID, cara kerja RFID, berbagai macam arsitektur RFID, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Definisi RFID (Radio Frequency Identification) RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah

devais kecil yang disebut tag atau transponder (Transmitter + Responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari devais yang kompatibel, yaitu pembaca RFID (RFID Reader). RFID adalah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam devais yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi. Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. Pada sistem RFID umumnya, tag atau transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag membawa dapat membawa informasi yang unik, di antaranya: serial number, model, warna, tempat perakitan, dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada pembaca RFID, sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan. Sistem RFID terdiri dari empat komponen, di antaranya seperti dapat dilihat pada gambar 1: Tag: Ini adalah devais yang menyimpan informasi untuk identifikasi objek. Tag RFID sering juga disebut sebagai transponder. Antena: untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID dengan tag RFID. Pembaca RFID: adalah devais yang kompatibel dengan tag RFID yang akan berkomunikasi secara wireless dengan tag. Software Aplikasi: adalah aplikasi pada sebuah workstation atau PC yang dapat membaca data dari tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan pembaca RFID diperlengkapi dengan antena sehingga dapat menerima dan memancarkan gelombang elektromagnetik. Gambar 1. Sistem RFID Identifikasi dan Autentifikasi RFID Radio Frequency Identification (RFID) adalah suatu metoda penyimpan dan mengambil kembali data melalui gelombang radio menggunakan suatu peralatan yang disebut RFID tags atau transponders. Data yang ditransmisikan dapat berupa kode-kode yang bertujuan untuk mengidentifikasi suatu obyek tertentu. Suatu RFID tags dapat berupa benda yang sangat kecil, sehingga dapat disatukan dengan misalnya kertas stiker. Kertas stiker yang

terdapat RFID tags tersebut dapat direkatkan ke dalam suatu produk, binatang, atau bahkan orang. Ketika kode-kode identitas yang terdapat pada RFID tags yang direkatkan dengan stiker tersebut dibaca oleh peralatan pembaca RFID tag, maka secara otomatis identitas dari benda yang telah diberi RFID tag tersebut akan segera diketahui. Kegunaan dari sebuah sistem RFID adalah untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh sebuah peralatan portabel, yang disebut tag, yang mana tag tersebut dibaca oleh sebuah pembaca RFID dan memproses data yang terbaca tersebut sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang akan digunakan. Data yang ditransmisikan oleh tag mungkin dapat berupa identitas atau informasi lainya misalnya informasi lokasi ataupun informasi yang lebih sepesifik lagi, misalnya harga barang, warna, tanggal produksi dan sebaginya. Cara Kerja RFID Pada sistem RFID umumnya, sebuah tag dipasangkan kepada suatu obyek. Pada tag tersebut terdapat transponder yang mempunyai memori digital sehingga dapat memberikan suatu kode elektronik yang unik. Peralatan pembaca tag mempunyai antena dengan sebuah transceiver dan decoder, membangkitkan sinyal untuk mengaktifkan RFID tag, sehingga dapat mengirim dan menerima dari tag tersebut. Ketika sebuah RFID tag melewati zona elektromagnetik peralatan pembaca tag, maka RFID tag tersebut akan mendeteksi sinyal pengaktifan dari peralatan pembaca tag, dan mengirimkan sinyal balik sesuai dengan yang tersimpan dalam memori tag sebagai respon. Peralatan pembaca tag kemudian menterjemahkan data yang dikirimkan oleh RFID tag tersebut sesuai dengan kebutuhan (Maryono, 2005). Proses pembacaan kode-kode data yang terdapat pada RFID tags dilakukan menggunakan gelombang radio, sehingga proses identifikasi barang atau orang menjadi jauh lebih mudah. Seseorang atau barang cukup melewati suatu gerbang atau pintu yang telah terdapat zona elektromagnetik dari pembaca RFID tag, maka identitas dari barang ataupun sesorang tersebut langsung dapat diketahui. RFID tags mempunyai bermacam-macam bentuk, misalnya berbentuk sebuah kartu identitas. Walaupun berbentuk suatu kartu, RFID tag ini telah berisi antena internal sehingga dapat menerima dan bereaksi terhadap data yang dipancarkan melalui frekwensi radio dari suatu pembaca RFID tag (RFID transceiver). Terdapat dua jenis RFID tag, yaitu RFID tag pasif dan RFID tag aktif. RFID tag pasif tidak memerlukan catu daya internal. Ketika arus elektrik pada antena dipengaruhi oleh sinyal frekuensi radio yang datang dari RFID transceiver, maka akan timbul daya yang cukup pada RFID tag untuk mengirimkan sebuah respon. Karena daya yang terbatas tersebut, maka respon dari RFID tag pasif hanyalah berupa sebuah laporan singkat, pada umumnya hanya berupa nomer ID saja. Tetapi walaupun begitu, karena RFID tag pasif tidak memerlukan catu daya internal, maka RFID tag pasif dapat dibuat sekecil mungkin, sehingga memudahkan dalam penempatannya, bahkan dapat ditanamkan didalam kulit. Ukuran terkecil dari RFID tag pasif yang pernah dibuat adalah 0.4mm x 0.4mm. Daya jangkau RFID tag pasif agar dapat terbaca oleh RFID transceiver adalah mulai dari sekitar 1cm sampai 6 meter, tergantung dari spesifikasinya (D Hont, 2005). Sebaliknya, RFID tag aktif mempunyai catu daya internal, sehingga mempunyai jarak jangkauan yang lebih jauh dan mempunyai kapasitas memori yang lebih besar daripada RFID tag pasif, sehingga memungkinkan untuk dapat menyimpan informasi tambahan yang diberikan oleh RFID transceiver. Karena RFID tag aktif memerlukan catu daya internal, maka ukuran dari RFID tag aktif lebih besar daripada yang pasif. Karena RFID tag pasif lebih mudah dan murah, maka kebanyakan dari RFID tag yang digunakan adalah yang bertipe pasif. Arsitektur RFID Terdapat empat macam frekuensi gelombang radio yang umum dipergunakan pada RFID tag. Empat macam frekunsi yang digunakan RFID tag adalah: tag frekuensi rendah

(125 atau 134.2 KHz), tag frekuensi tinggi (13.56 MHz), tag UHF (868 sampai 956 MHz) dan tag gelombang mikro (2.45 GHz). Pada artikel kali ini akan dicontohkan cara penggunakan sistem RFID, dengan menggunakan sebuah modul pembaca RFID tag EM-10 dan kartu RFID tag sebagai RFID tag. Pin out dari modul pembaca RFID tag adalah seperti pada gambar 2. Gambar 2. Pin out dari pembaca RFID Modul pembaca RFID tag yang digunakan bekerja pada level tegangan 5Vdc, dengan macam tag adalah tag frekuensi rendah yaitu 125KHz. Format kartu RFID tag yang dapat dibaca adalah format kartu EM4001 atau kompatibelnya. Encoding data yang digunakan menggunakan teknik Manchester 62 bit, modulus 64. Data output dapat dipilih antara berbentuk ASCII dengan standar serial 232 ataupun berbentuk data dengan standar Wiegand 26 bit. Jarak jangkauan antara modul pembaca tag dengan tag yang akan dibaca adalah sekitar 5cm. Struktur output data dan seting pin out dari modul pembaca RFID tag dengan format ASCII adalah seperti pada gambar 3. Sedangkan untuk Wiegand 26 bit adalah seperti pada gambar 3. Output dari modul pembaca RFID tag kemudian diumpankan ke sebuah PC sebagai host untuk kemudian diolah lebih lanjut. Tetapi output dari modul pembaca tersebut masih menggunakan level tegangan TTL, walaupun data yang dikeluarkan adalah standar serial 232. Agar dapat dihubungkan ke port serial RS232 komputer, maka diperlukan perubahan terhadap level tegangan output tersebut. Gambar 3. Struktur output data dan seting pin out dari modul pembaca RFID tag

Untuk mengubah level tegangan tersebut pada aplikasi kali ini menggunakan modul CB-232. Output dari modul pembaca tersebut kemudian diumpankan pada input TX dari modul CB-232, output TX dari modul CB-232 kemudian diumpankan ke port serial dari PC. Pada aplikasi kali ini struktur data yang digunakan pada modul pembaca adalah bentuk ASCII dengan cara pengiriman serial 232. Baudrate yang digunakan adalah sebesar 9600bps, 8 data bit, 1 stop bit, dan tanpa parity. Gambar contoh rangkaian pemakaian modul pembaca tersebut adalah seperti pada gambar 4. Gambar 4. Contoh rangkaian pemakaian modul pembaca Jika kartu RFID tag memasuki zona elektromagnetik dari modul pembaca tag, yaitu sekitar 5cm dari modul penerima, maka kartu RFID tag akan mendeteksi adanya sinyal aktifasi yang dikirimkan oleh modul pembaca, dan akan meresponnya dengan mengirimkan data balik sesuai dengan yang tersimpan dalam memori kartu RFID tag tersebut. Data yang dikirimkan oleh kartu RFID tag tersebut kemudian diterima oleh modul pembaca yang kemudian mendecodenya menjadi data output dengan bentuk data sesuai dengan struktur data yang telah diset sebelumnya. Contoh data yang diterima oleh modul penerima dan dikirmkan ke PC melalui port serial adalah seperti pada gambar 5. Gambar 5. Contoh data yang diterima oleh modul penerima dan dikirmkan ke PC melalui port serial.

Berbagai Macam Aplikasi RFID 1. Inventory Control Sistem penanganan barang pada proses manufaktur dan distribusi yang efisien dan hemat waktu, dapat disediakan dengan sistem identifikasi yang cepat dan aman. Hal ini dapat dengan mudah direalisasikan dengan RFID, karena tidak memerlukan kontak langsung, maupun kontak optik. Dengan tambahan fitur anticollision sejumlah barang dapat diperiksa secara bersamaan. Pada aplikasi ini masalah lingkungan dan kecepatan merupakan peranan yang penting (Gildas, 2004). 2. Transportasi Kenyamanan dan efisiensi waktu menjadi tawaran yang menarik untuk pengunaan RFID pada bidang transportasi, di mana penggunaan sistem identifikasi yang cepat diperlukan. Contohnya adalah penggunaan tag RFID untuk menandai bawaan penumpang, dan pengganti tiket sehingga dapat mencegah antrian yang panjang (Gildas, 2004). 3. Keamanan dan Akses Kontrol Contoh aplikasi pada bidang ini adalah sistem keamanan pada mobil, atau fasilitas tertentu, di mana untuk aplikasi ini diperlukan keamanan dengan level yang tinggi dan tidak mudah ditiru. Untuk kebutuhan ini dapat direalisasikan dengan generasi kedua tag RFID yaitu Digital Signature Transponder (Weis, 2004). SIMPULAN RFID merupakan teknologi yang masih baru, dan akan terus berkembang. Seiring dengan kemajuan teknologi rangkaian terintegrasi, maka dapat dipastikan bahwa harga tag RFID dapat ditekan sangat murah. Kebutuhan akan tag RFID juga akan bertambah di waktu yang akan datang, karena kebutuhan akan proses yang berhubungan dengan identifikasi dan keamanan yang lebih nyaman, efisien, dan hemat waktu. Perkembangan teknologi RFID terus dilakukan secara terus-menerus untuk perbaikan performa RFID, sehingga dapat menangani lebih banyak masalah anticollision, dapat beroperasi dengan daya yang rendah. Daftar Pustaka D Hont S. The Cutting Edge of RFID Technology and Applications for Manufacturing and Distribution, Texas Instrument TIRIS. 2005 Gildas AVOINE, Security Issues in RFID Systems, Seminar on Security Protocols and Applications 2004, http://lasecwww.epfl.ch/_gavoine/rfid/ 29 September 2004 jam 10.30 Mutiarwati, Fadila. Smart Label Pengganti Barcode, PC Media, Jakarta. 2004 Maryono. Dasar-dasar Radio frequency identification. Jurnal Media Informasi UGM. 2005. Susanto, budi. Jaringan Komputer dan Keamanan Jaringan, Elex media Komputindo, Jakarta, 2006 Weis, Stphen August, Security in Radio-Frequency identification Devices, Masschusetts Institute of Tecnology. 2004 Riyanta, muhamad. RFID Sebagai Peranti Pengenal Identitas. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2007 Gunawan, Arif. Mengenal Komponen Perangkat Keras dari RFID (Radio Frequency Identification). (http://www.telkom.com). Diakses tgl 20 desember 2008.