Modul ke: Penganggaran Perusahaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Dr. Aries Susanty, ST. MT Program Studi
Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik Abstract Memberikan pemahaman tentang lingkup kegiatan dalam menyusun anggaran biaya overhead pabrik
Pendahuluan Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung terjadi untuk membiayai produksi, artinya bila perusahaan tidak melakukan kegiatan produksi maka biaya tersebut tidak terjadi. Besar kecilnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung bergantung pada tingkat produksi. Oleh karena itu, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung termasuk unsure biaya variabel.
Biaya tenaga kerja langsung termasuk biaya variabel bila system upah yang digunakan system upah per jam atau per unit, tetapi bila system upah yang digunakan system upah tetap, seperti upah harian, upah bulanan, maka biaya tenaga kerja langsung termasuk biaya tetap.
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik periode ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dalam biaya overhead pabrik terdapat biaya variabel dan biaya tetap. Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi, sedangkan biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi.
Contoh Perusahaan kecap asli pada tahun 2008 menyusun anggaran biaya overhead pabrik pada kapasitas produksi normal setahun 200 botol dengan waktu 20 jam kerja langsung. Atas dasar unit produk dan atas dasar jam kerja langsung dapat dibuat pembebanan biaya overhead pabrik yang dianggarkan sebagai berikut :
Biaya Overhead.xls Dari tabel tersebut terlihat bahwa yang merupakan BOP variabel penuh adalah biaya bahan pembantu, dan biaya perlengkapan pabrik. Adapun yang merupakan BOP tetap penuh hanya biaya depresiasi pabrik. Sedangkan yang merupakan biaya semi variabel, artinya dalam biaya tersebut terdapat biaya variabel tetapi terdapat juga biaya tetap, antara lain: Biaya tenaga kerja tak langsung Biaya pemeliharaan pabrik Biaya listrik pabrik Biaya asuransi pabrik Biaya lain-lain pabrik.
Dengan demikian BOP variabel standar perbotol kecap memerlukan waktu = Rp 68/ Rp. 680= 0,1 jam Sedangkan, BOP tetap standar perbotol kecap memerlukan waktu = Rp.32/Rp.320 = 0,1 jam Berdasarkan perhitungan di atas,dapat dibuat biaya overhead pabrik standar per botol kecap sebagai berikut: BOP variabel 0,1 @Rp.680 = Rp.68 BOP tetap0,1@rp.320 = Rp.32 BOP per botol kecap = Rp.100
Bila kita gabungkan standar biaya bahan baku (BBB) pada modul-modul sebelumnya dan dengan standar biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dan standar biaya overhead pabrik (BOP) maka dapatlah disusun standar harga pokok per botol produk jadi berupa kecap sebagai berikut :Biaya Overhead.xls
Dengan dibuatnya harga pokok standar per botol kecap sedang, maka dapat ditentukan harga jual per botol kecap sedang. Misalnya perusahaan menetapkan margin kontribusi Rp. 262, berarti harga jual per botol kecap sedang sebesar Rp. 262 +438 = Rp.700 Dengan demikian, margin kontribusi yang diinginkan oleh perusahaan sebesar 262: 700 =37%
Bila harga jual per botol kecap Rp. 700,berarti kenaikan 59,82% dari harga pokok variabel per botol kecap Harga pokok variabel per botol kecap = Rp.438 Kenaikan 59,82% x Rp. 438 =Rp. 262 Harga jual per botol kecap = Rp.700
Budget Biaya Umum dan Administrasi
Beban usaha (operating expenses) adalah beban kegiatan pokok perusahaan yang tidak terjadi di pabrik, selain harga pokok penjualan (cost of sales). Beban usaha terdiri dari beban penjualan, beban administrasi dan umum.
Beban penjualan adalah beban yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk utama. Beban penjualan ada yang bersifat tetap, tetapi ada juga yang bersifat variabel Beban penjualan variabel seperti : Beban komisi penjualan Beban angkut penjualan Beban perlengkapan penjualan Beban penjualan semi variable contohnya : Beban promosi penjualan Beban penjualan tetap misalnya : Beban depresiasi alat penjualan Beban gaji pegawai tetap bagian penjualan
Beban administrasi dan umum adalah beban yang umumnya terjadi pada : Bagian personalia, Bagian keuangan, Bagian umum, Contoh Beban administrasi dan umum seperti : Beban gaji pimpinan dan staf, Beban depresiasi peralatan kantor, Beban perlengkapan kantor, Beban pemeliharaan kantor, Beban umum lainnya
Misalkan Perusahaan Kecap Asli akan menyusun anggaran beban usaha selama tahun 2008 dengan data sebagai berikut : Mempunyai aktiva tetap yang terdiri dari : Pada bagian penjualan senilai Rp 100.000,- Pada bagian umum senilai Rp 50.000,- Aktiva tetap disusutkan dengan metode garis lurus sebesar 12 % setahun atau 3% tiap triwulan. Penjualan direncanakan pada Triwulan 1 Rp 24.400,- Triwulan 2 Rp 25.500,- Triwulan 3 Rp 26.750,- Triwulan 4 Rp 26.750,- Komisi penjualan 5% dari penjualan dan angkutan penjualan ditaksir 2% dari penjualan Gaji penjualan dan pemeliharaan alat penjualan tiap triwulan masing-masing Rp. 1.000,- dan Rp 700,- Perlengkapan (supplies) penjualan diestimasi pada Triwulan 1 Rp 200,- Triwulan 2 Rp 210,- Triwulan 3 Rp 250,- Triwulan 4 Rp 250,- Beban promosi tetap tiap triwulan Rp 300,- dan beban promosi variabel triwulan 1 dan 2 masing-masing 1% dari penjualan, triwulan 3 dan triwulan 4 masing-masing 2% dari penjualan. Beban penjualan lainnya pada triwulan 1 dan 2 masing-masng Rp 150,- dan triwulan 3 dan 4 masing-masing Rp 200,- Beban administrasi ditaksir tiap triwulan terdiri dari : Gaji pimpinan dan staf kantor Rp 300,- Asuransi alat kantor Rp 100,- Perlengkapan kantor Rp 50,- Pemeliharaan kantor Rp 125,- Lainnya Rp 75,-
Biaya Overhead.xls