BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis

BAB 1 PENDAHULUAN. terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN. masuknya para pesaing untuk ikut menikmati manfaat yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nizar Sapta Nuary, Strategi Pemasaran Dengan Pendekatan Analisis SWOT Pada PT.

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. satu bisnis yang memberikan layanan jasa kepada para. pelanggannya. Sebagaimana bisnis lainnya yang bergerak dalam insdustri

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru, dan pada. gilirannya akan meningkatkan hasil produksi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. manusia maupun dunia usaha semakin besar. Walaupun banyak metode untuk

BAB I PENDAHULUAN. tentunya fenomena ini harus disikapi dengan bijak oleh setiap elemen yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Michael E. Porter, Competitif Strategy, Erlangga, Jakarta, 1993, hlm. 16

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pembangunan yang semakin berkembang seperti sekarang. ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. bidang pertanggungan merupakan sebuah institusi modern hasil temuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ekonomi syariah yang dibawa oleh pedagang Eropa sekitar abad ke-17. Ekonomi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, di samping juga didukung munculnya semangat globalisasi. Sehingga

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB IV PERAN AGEN DALAM PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN POLIS ASURANSI KERUGIAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

PERHITUNGAN PREMI MITRA IQRA PADA AJB BUMIPUTERA SYARIAH 1912 CABANG DEPOK

BAB 3 OBJEKPENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan objek penelitian pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang ada di Indonesia yang menurut UU No.13 tahun 1968

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB IV. Prudential Life Assurance Kantor Agency Cabang Kudus 1 yaitu PRUlink. Syariah Assurance Account (PAA Syariah) dan PRUlink syariah investor

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidupnya, manusia akan selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang ingin berkembang dan selalu bertahan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Pada sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi membuat kehidupan segelintir masyarakat dari

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA ASURANSI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG PURWOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu disosialisasikan kepada

PELAKSANAAN PERSONAL SELLING DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA CABANG KAYUTANGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. benefit memiliki strategi untuk memasarkan produk-produk yang. ditawarkan tersebut.dalam pemasaran ada strategi yang ampuh

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Faried Wijaya, Ekonomikamakro Edisi 3, BPFE Yogyakarta, hal

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah ditentukan akan mempergunakan bantuan orang lain. 1 Dalam hal

BAB V PENUTUP. wawancara dan dokumentasi yang dilaksanakan di BMT Arjuna. Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan tentang Daur Hidup produksi

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. bisa dilihat dari beberapa tulisan dan penelitian oleh beberapa penulis dan

PENGARUH PERSONAL SELLING DAN KARAKTERISTIK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MITRA IQRA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. Ristiayanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, Andi, Yogyakarta, 2005, hlm. 56.

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli.

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang menginginkan jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

BAURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI PADA AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH MEDAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam perjalanan hidupnya pasti memiliki resiko dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan di dunia, manusia selalu dihadapkan pada sejumlah ketidakpastian yang bisa menyebabkan kerugian finansial di masa yang akan datang. Manusia tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan esok hari dan manusia pun tidak mengetahui kapan ia akan meninggal dunia. Sebagai ikhtiar untuk menghadapi dampak yang timbul oleh resiko tersebut, manusia membutuhkan persiapan yang biasanya dikaitkan dengan finansial atau dana sejak dini. Dalam dunia modern, mekanisme tersebut dikenal dengan asuransi. 1 Dalam pandangan ekonomi, asuransi merupakan metode untuk mengurangi resiko dengan jalan memindahkan dan mengkombinasikan ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan melalui suatu perjanjian (kontrak) pertanggungan resiko antara penanggung dengan tertanggung. 2 Sedangkan asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama. Dalam konsep asuransi, penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima sejumlah dana (premi asuransi) untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian. Islam telah memerintahkan kepada umatnya untuk mempersiapkan masa depan sejak dini. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Hasyr: 18: 1 Nisrina Munthohari, Panduan Praktis Membeli Dan Menjual Asuransi, Yokyakarta: Buku Pintar, 2012, h. 12. 2 Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60. 1

2 Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr: 18) 3 Konsep asuransi dalam islam disebut asuransi syariah (takaful). asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai syariah. 4 berbeda dengan asuransi konvensional, premi pada asuransi syariah terdiri unsur tabungan dan dana tabarru, yaitu dana kebajikan dan yang diberikan dan diikhlaskan oleh peserta asuransi. Dana tabarru inilah yang merupakan prinsip tolong-menolong dalam asuransi syariah. Dalam dunia ekonomi sekarang ini, perkembangan bisnis mulai pesat. Demikian pula dengan bisnis asuransi, banyak perusahaan-perusahaan asuransi saling bersaing untuk menguasai pangsa pasar. Tidak jarang banyak perusahaan-perusahaan asing memanfaatkan peluang pasar dan melakukan pemasaran hingga berbagai negara. Organisasi sebuah perusahaan akan menempatkan aspek pemasaran sebagai sesuatu yang penting dalam mendukung kelancaran jalannya operasional perusahaan. Kegiatan Pemasaran adalah salah satu hal yang paling penting dalam meningkatkan penjualan dan mengenalkan produk 3 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahnya, Edisi Terkini, Jakarta: CV. Karya Insan Indonesia 4 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life And General), Jakarta: Gema Insani, 2014, h. 45.

3 kepada masyarakat. Pemasaran akan berfokus pada penciptaan nilai (value) untuk mencapai kepuasan konsumen. Berdasarkan konsep pemasaran, keberhasilan sebuah organisasi dalam merealisasikan tujuannya ditentukan oleh kemampuan organisasi bersangkutan dalam mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar sasarannya dan memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisisen dibandingkan para pesaingnya. 5 Oleh karena itu pemasaran yang berorientasi pada konsumen akan mengumpulkan informasi dari konsumennya untuk melakukan evaluasi dalam pengembangan pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik. Para pemasar wajib memahami perbedaan dan kesamaan konsumen atau prilakunya agar bisa memasarkan produknya dengan baik. para pemasar harus memahami apa, mengapa, dimana, bagaimana dan seberapa sering konsumen mengambil keputusan untuk mengkonsumsi suatu produk, sehingga pemasar dapat merancang strategi pemasaran yang lebih baik. Strategi pemasaran merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hubungan strategi dan pemasaran menjadi penting dalam dunia bisnis, karena pada hakikatnya hubungan ini merupakan langkah-langkah kreatif yang berkesinambungan yang diupayakan oleh sebuah perusahaan guna mencapai target pemasaran yang terbaik dalam rangka menciptakan kepuasan konsumen yang maksimal. Strategi pemasaran menurut Craven dan Lamb (1993) ditentukan oleh kekuatan internal dan eksternal lingkungan yang tidak dapat dikendalikan. Strategi pemasaran yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan adalah dengan cara melakukan penyebaran pemasaran itu sendiri, atau lebih sering dikenal dengan istilah bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) sendiri didefinisikan sebagai suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan yang dapat meliputi penetapan master plan dan 5 Fandi Tjiptono, Pemasaran Jasa, Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2014, h. 7.

4 mengetahui serta menghasilkan pelayanan produk yang memuaskan pada suatu pasar tertentu dimana segmen pasar tersebut telah dijadikan pasar sasaran untuk produk yang telah diluncurkan guna menarik konsumen melakukan pembelian produk. 6 Produk sendiri memiliki sifat dan karakteristik yang amat beragam, dan suatu produk yang potensial adalah produk yang sering diburu konsumen. Namun produk jasa agak berbeda dibandingkan produk barang pada umumnya. Karena produk jasa memiliki sifat tidak berwujud (intangibility) namun memiliki manfaat yang dapat dirasakan untuk menunjang aktivitas konsumen. 7 maka dari itu strategi pemasaran yang diterapkan haruslah tepat sesuai dengan sifat dari produk yang ditawarkan. Demikian pula dengan perusahaan asuransi dalam skala besar dan menjual produk yang bermacam-macam jenisnya. Asuransi adalah salah satu bisnis yang memberikan layanan jasa kepada para pelanggannya. Sebagaimana bisnis lainnya yang bergerak dalam industri jasa, asuransi yang beroperasi atas dasar kepercayaan juga dituntut untuk menunjukkan kinerja, reputasi, dan pelayanan yang semakin baik. Oleh karena itu, asuransi sebagai entitas bisnis yang bergerak dalam bidang industri jasa harus berorientasi pada kepuasan pelanggan, karena pelanggan yang puas merupakan salah satu basis bagi keberlangsungan hidup dan perkembangan bisnis asuransi itu sendiri. 8 Asuransi jiwa termasuk perusahaan jasa yang bertujuan menjual produk jasa mereka yaitu berupa polis asuransi. Polis asuransi jiwa adalah dokumen yang memuat kontrak kedua belah pihak yang menanggung 6 Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 2012, h. 35. 7 Ibid, h. 36. 8 Ida Royani Tamba, Pengaruh Personal Selling dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputuan Pembelian Polis Asuransi Jiwa PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Cabang Pekanbaru, Jurnal, Riau, JOP FISIP, 2015, h. 2

5 dengan pihak yang ditanggung. Polis asuransi ini memuat deklarasi, perjanjian pertanggungan, dan syarat-syarat. 9 Secara khusus, tujuan dari asuransi jiwa adalah untuk mengganti kerugian finansial dari individu, keluarga dan perusahaan yang timbul pada waktu sumber daya manusia sakit, cacat, atau meninggal. Ini adalah sesuatu yang sangat penting dan merupakan tanggung jawab mulia dalam masyarakat. Sayangnya meskipun kesadaran akan nilai asuransi itu ada dan nyata, namun konsumen biasanya tidak berinisiatif membeli asuransi yang secukupnya untuk memenuhi kebutuhan. Masyarakat beranggapan pembelian polis asuransi memerlukan prosedur yang rumit. Karena keraguan-keraguan ini, maka kebutuhan masyarakat untuk perlindungan terhadap kerugian finansial tidak akan tercapai jika asuransi tidak dipasarkan secara aktif dan efektif. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperkenalkan asuransi serta produk jasa asuransi kepada masyarakat. Kegiatan promosi sangat erat kaitannya dengan penyebaran informasi untuk disampaikan kepada konsumen. dengan mempertimbangkan faktor strategi pemasaran, maka promosi dapat dilakukan dengan kebih cerdas dan efisien. 10 Perusahaan asuransi harus membangun sistem pemasaran yang menjadi jalur penghubung antara peruahaan asuransi dan pihak tertanggung (konsumen). dalam beberapa kasus, mayoritas perusahaan asuransi menerapkan komunikasi pemasaran yang berbasis pada personal selling atau dengan menggunakan sistem agen asuransi. 11 Personal selling adalah alat yang efektif pada tahap-tahap tertentu dalam proses pembelian, misalnya pada tahap pembelian, negosiasi, dan tahap penjualan. kegiatan personal selling melibatkan kontak langsung dengan calon konsumen. Menurut defenisi Kotler (2005), personal selling 9 Ibid. 10 Agus Hermawan, Komunikasi..., h. 38-39. 11 Drs. Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000, h. 188

6 merupakan sarana promosi yang dapat dikatakan paling berhasil terutama dalam membangun referensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. dengan personal selling pihak asuransi akan dapat mengidentifikasi keluhankeluhan yang dirasakan oleh konsumen. keputusan tersebut nanti akan berguna untuk evaluasi strategi pemasaran bagi perusahaan. AJB Bumiputera adalah salah satu perusahaan jasa asuransi yang terbesar dan telah lama beroperasi di Indonesia. Sebagai perusahaan lokal, AJB Bumiputera tentunya telah melakukan inovasi produk dan strategi pemasaran agar mampu bersaing dengan banyaknya perusahaan asuransi asing yang ada di Indonesia. Pada tahun 2002, AJB Bumiputera membuka divisi syariah untuk meningkatkan market share produk. Produk yang ditawarkan Bumiputera Syariah antara lain adalah Mitra Mabrur Plus (asuransi dana talangan haji), Mitra Iqra Plus (Asuransi pendidikan anak), dan Mitra Amanah (asuransi dana pensiun dan kesehatan). 12 Untuk memasarkan produk-produk asuransi, AJB Bumiputera Syariah cabang semarang mengembangkan sistem FDS (Field Development System), dimana penjualan produk dilakukan melalui agen asuransi (Financial consultan). Selama 3 tahun terakhir aset AJB Bumiputera mengalami peningkatan cukup baik. Untuk melihat pertumbuhan premi AJB Bumiputera Syariah Cabang Semarang selama tiga tahun terakhir, dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Pertumbuhan Premi AJB Bumiputera Syariah Cabang Semarang Tahun Total Premi Pertama Jumlah Polis Agen 2013 543.375.000 266 39 2014 667.671.667 358 45 2015 754.753.000 225 37 Sumber: Dokumentasi AJB Bumiputera Syariah Cabang Semarang 12 AJB Bumiputera Syariah Cabang Semarang, Buku Diklat Agen.

7 Pada Tabel 1.1, total premi AJB Bumiputera Syariah Cabang Semarang selama tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Sedangkan jumlah polis mengalami fluktuasi dikarenakan produktivitas agen AJB Bumiputera yang mengalami penurunan. Menurut kepala cabang AJB Bumiputera Syariah Kantor cabang Semarang, penurunan kinerja agen AJB Bumiputera Syariah cabang semarang disebabkan karena kurangnya link atau jaringan dari agen, sehingga pangsa pasar sempit. Selain itu banyak agen AJB Bumiputera yang mempunyai double job, dan menjadikan profesi sebagai agen menjadi pekerjaan sampingan sehingga loyalitas agen terhadap perusahaan rendah. 13 Dengan demikian perusahaan perlu melakukan evaluasi dan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas personal selling, salah satunya dengan melakukan evaluasi terhadap proses atau cara tenaga penjual dalam menawarkan asuransi. Penelitian ini mengambil objek Mitra Iqra dikarenakan mayoritas nasabah adalah pemegang polis produk Mitra Iqra. Berikut adalah tabel data pemegang polis AJB Bumiputera Syariah kantor cabang semarang. Tabel 1.2 Jumlah Nasabah AJB Bumiputera Syariah Kantor Cabang Semarang Tahun 2005-2015 No Produk Jumlah pemegang polis Persentase 1 Mitra Iqra 937 61,6 % 2 Mitra Mabrur 550 36,1 % 3 Mitra Amanah 35 2,3 % Jumlah 1522 100 % Sumber: Dokumentasi AJB Bumiputera Syariah Kantor Cabang Semarang Pada Tabel 1.2, Dari total 1522 nasabah, 61,6 % adalah pemegang polis produk Mitra Iqra, 36,1 % merupakan pemegang polis produk Mitra Mabrur dan 2,3 % merupakan pemegang polis produk Mitra Amanah. 13 Wawancara dengan bapak Anwar Affandi (Kepala Cabang AJB Bumiputera Syariah Cabang Semarang,, 15 Februari 2016.

8 Pada dasarnya keputusan pembelian atas suatu produk dipengaruhi oleh beberapa faktor internal seperti kebutuhan konsumen, persepsi merek dan sikap kearah pilihan. Seorang konsumen akan mengevaluasi suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau atribut dari produk tersebut. Produk yang baik adalah produk yang berkualitas dan memiliki karakteristik sesuai kebutuhan konsumen. Strategi pemasaran terutama dalam komunikasi sering diarahkan untuk menyampaikan informasi mengenai karakteristik-karakteristik yang dimiliki suatu produk, dengan harapan bahwa karakteristik tersebut memberikan nilai tambah produk tersebut dimata konsumen. 14 Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin mengetahui persepsi nasabah terhadap produk dan kinerja personal selling yang nantinya bisa berguna bagi perusahaan sebagai bahan evaluasi strategi pemasaran, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Personal Selling dan Karakteristik Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Mitra Iqra (Studi Kasus Pada Nasabah AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Semarang). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan pada latar belakang, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian adalah: 1. Apakah Personal Selling secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk mitra iqra? 2. Apakah Karakteristik Produk secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk mitra iqra? 3. Apakah Personal Selling dan Karakteristik Produk secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk mitra Iqra? 104 14 Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen, Kudus: Nora Media Enterprise, 2010, h.

9 1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh antara personal selling dan karakteristik produk dengan keputusan pembelian produk mitra iqra secara parsial. 2. Untuk mengetahui pengaruh antara personal selling dan karakteristik produk dengan keputusan pembelian produk mitra iqra secara simultan. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis. a. Memberikan tambahan informasi dan bahan kajian dalam riset prilaku konsumen khususnya dibidang asuransi. 2. Manfaat praktis. a. Sebagai bahan eveluasi bagi perusahaan AJB Bumiputera 1912 syariah cabang semarang khususnya dalam menerapkan strategi pemasaran. b. Sebagai bahan evaluasi terhadap peningkatan produktivitas agen AJB Bumiputera Syariah Cabang Semarang. 1.4 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami dan mencerna masalah yang dibahas dalam penelitian ini, peneliti akan menyusun skripsi ini dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi kerangka teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritik, dan hipotesis dalam penelitian.

10 BAB III BAB IV BAB V METODE PENELITIAN Bab ini berisi jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran serta teknik analisis data. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi deskripsi umum AJB Bumiputera 1912 Syariah cabang Semarang meliputi sejarah singkat, visi dan misi, produk-produk dan analisis data serta. PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran.