PENGERTIAN STATISTIKA, JENIS JENIS STATISTIKA, MACAM MACAM DATA STATISTIKA, DAN PERANAN STATISTIKA

dokumen-dokumen yang mirip
GENERAL OVERVIEW PENGANTAR STATISTIK SOSIAL ANDRI HELMI M, SE., MM

STATISTIK DESKRIPTIF DAN STATISTIK INFERENSIAL

ANALISIS DATA KUANTITATIF

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2010:8)

Hanif Fakhrurroja, MT

STATISTIKA EKONOMI. Fakultas Ekonomi-Akuntansi

GENERAL OVERVIEW STATISTIK BISNIS 1 ANDRI HELMI M, SE., MM

TIPE DATA DAN PEMILIHAN ANALISIS STATISTIK. Murtiyasa Universitas Muhammadiyah Surakarta

OUTLINE. BAGIAN I Statistik Deskriptif. Pengertian dan Penggunaan Statistika Jenis-jenis Statistika. Pengertian Statistika.

STATISTIKA UJI NON-PARAMETRIK

Khatib A. Latief. First Meeting

PENDAHULUAN PENGERTIAN STATISTIKA. Oleh: Muhammad Jihadi

Kuliah 2. Data dan Penyajian Data

1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik.

Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran. Konsep Dasar Statistik - 2

PENDAHULUAN PENGERTIAN STATISTIKA. Oleh: Muhammad Jihadi

BAHAN KULIAH STATISTIKA (Kelas Teori)

PENGANTAR STATISTIK SUGENG ENJANG...!!! Pengertian Statistik. Imam Gunawan. Arti sempit (data):

Anton Bawono STAIN Salatiga

Modul PENDAHULUAN F A K U L T A S E K O N O M I

Modul 1 STATISTIK BISNIS. Desmizar,SE,MM.

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas

ALAT UJI STATISTIK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

SELAMAT BERJUMPA. Dengan Mata Kuliah STATISTIKA

PENGERTIAN STATISTIK DAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN METODE STATISTIKA

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

Konsep-konsep Dasar Statistika

ANALISIS DATA KUANTITATIF. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnawati, M.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh Nur Azizah (NIM )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

PENDAHULUAN - PENGERTIAN STATISTIK Imam Suharjo FTI Mercu Buana Yogyakarta

Mengolah dan Menganalisis Data

STATISTIKA TERAPAN Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik

Statistika Sosial. Pendahuluan tentang Data. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL PERKULIAHAN STATISTIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pengertian Statistika dan Skala Pengukuran. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Standar Kompetensi. Sesudah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa. menggunakan statistika secara tepat dalam kegiatan penelitian ilmiah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN

Materi UAS: 1. Indeks 2. Trend Linear dan Non Linear 3. Regresi dan korelasi sederhana

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

PENGANTAR STATISTIKA. Handout. Disusun Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan NIP

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

Pengantar Statistik Inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

STATISTIKA DASAR MAF Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si

Statistika Dasar. Hansiswany Kamarga

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Konsep statistika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan semua prosedur dari penelitian sejak dari tujuan penelitian hingga

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk

PEMBAHASAN UTS 2015/2016 STATISTIKA 1

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan metode penelitian Quasi Experiment jenis

Peran Statistik dalam Penelitian

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa memahami tentang konsep dasar statistik dan statistika serta mampu mengaplikasikannya.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Return On Equity (ROE) terhadap Capital

Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

Statistik Parametrik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

BAB I STATISTIK, DATA DAN PENYAJIANNYA

Bahan kuliah Metodologi Penelitian Jurusan Teknik Kimia Fak. Teknik Universitas Diponegoro

BAB III METODE PENELITIAN

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

Gambar 3.1. Desain Penelitian Keterangan : X 1 X 2 Y 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Survei. Dimana penelitian ini memaparkan secara

Statistik Non Parameter

Transkripsi:

PENGERTIAN STATISTIKA, JENIS JENIS STATISTIKA, MACAM MACAM DATA STATISTIKA, DAN PERANAN STATISTIKA Upaya memperoleh dan megolah informasi statistik mempunyai sejarah yang sangat panjang, sepanjang peradaban manusia. Pada jaman sebelum masehi, bangsa bangsa di Mesopotamia, Mesir, dan Cina telah mengumpulkandata statistik untuk memperoleh informasi tentang pajak yang harus dibayar oleh stiap penduduk, beberapa hasil pertanian yang mampu diproduksi, berapa cepat atlet lari dan sebagainyauntuk mencatat jumlah kelahiran, kematian, dan perkawinan. Pada saat ini, statistika telah berkembang jauh, seiring dengan ditemukaannya dan berkembangnya teori peluang. Statistika telah memungkinkan untuk melihat jauh kedepan diluar data itu sendiri. Statistika pada tahun 1950-an telah memasuki wilayah pengambilan keputusan melalui proses generalisasi dan peramalan dengan memperhatikan factor resiko dan ketidakpastian. Ahli statistic H.G. Wells yang hidup pada tahun 1800-an (Lind,2002) mengatakan, Berpikir secara statistika suatu saat akan menjadi suatu kemampuan atau keahlian yang sangat diperlukan dalam masyarakat yang efesien, seperti halnya kebutuhan manusia untuk membaca dan menulis. Bahkan di Jepang, menurut Andrea Gabor, pelajaran statistika menjadi dasar bagi berkembangnya pengawasan mutu, dan pemahaman probabilitas telah memainkan peranan penting bagi suksesnya produk produk Jepang.

1. PENGERTIAN STATISTIKA Statistika dari definisinya meliputi pengumpulan data, pengorganisasian data, penyajian data, analisis data, dan interprestasi dari hasil analisis tersebut. Berdasarkan pada definisi tersebut, statistika dibagi dalam dua jenis yaitu statistika deskriptif dan statistika induktif (inferensial). Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistic deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistic deskriptif maupun inferensial. Statistic deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi di mana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah statistic inferensial.

Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, presentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase. Dalam statistic deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variable melalui analisis kolerasi, regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata rata data sampel atau populasi. Hanya perlu diketahui bahwa dalam analisis korelasi, regresi, atau membandingan dua rata rata atau lebih tidak perlu diuji signifikansinya. Jadi secara teknis dapat diketahui bawa, dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi. Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas), adalah teknik statistic probabilitas), adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahn 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1%, maka traf kepercyaan 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikasi. Penguji taraf signifikasi dari hasil suatu analisis akan lebih praktis bila didasarkan pada table t, uji F digunakan table F. Pada setiap table sudah disediakn untuk taraf signifikasi berapa persen suatu hasil analisis dapat digeneralisasikan. Dapat diberikan contoh misalnya dari hasil analisis korelasi ditemukan koefisien korelasi 0,54 dan untuk signifikansi untuk 5%. Hal itu berarti hubungan variable sebesar 0,54 itu dapat berlaku pada 95 dari 100 sampel yang diambildari suatu populasi. Contoh lain misalnya dalam analisis uji beda ditemukan signifikasi untuk 1%. Hal ini berarti perbedaan itu berlaku pada 99 dari 100sampel yang diambil dari populasi. Jadi signifikasi adalah kemampuan untuk digeneralisasikan dengan kesalahan tertentu. Ada hubungan signifikan berarti hubungan itu dapat digeneralisasikan. Ada perbedaan signifikan

berarti perbedaan itu dapat digeneralisasikan. Yang belum faham tentang statistik, signifikan sering diartikan dengan bermakna, tidak dapat diabaikan, nyata, berarti. Pengertian tersebut tidak operasional dan malah membingungkan. 2. STATISTIK PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK Statistik inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Barikut penjelasan mengenai statistic parametrik dan non parametrik : Statistika parametrik adalah bagian statistika yang parameter poplasinya harus memenuhi syarat syarat tertentu seperti syarat data berkala interval/rasio, syarat pengambilan sampel harus random, berdistribusi normal atau normalitas dan syarat memiliki varian yang homogen atau homogenitas, model regresi linear, dan sebagainya. Dalam statistika parametrik indikator indikator yang dianalisis adalah parameter parameter dari ukuran objek yang bersangkutan. Statistika non-parametrik adalah bagian statistika yang parameter populasinya bebas dari keharusan terpenuhinya syarat syarat data berskala interval/ rasio syarat pengambilan data secara random, berdistribusi normal atau normalitas dan syarat memiliki varian yang homogen atau homogenitas, model regresi linier, dan lain lain. Dalam statistika non parametrik indikator indicator sisi lain dari parameter ukuran objek yang diteliti. Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistik (data sampel) tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik adalah penelitian yang menggunakan sampel. Dalam statistik hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena tidak dikehendaki adanya perbedaan antara parameter populasi dan statistik (data yang diperoleh dari smapel). Sebagai contoh nilai suatu pelajaran 1000 mahasiswa rata ratanya 7,5. Selanjutnya misalnya, dari 1000 orang itu diambil sampel 50 orang, dan nilai rata rata dari sampel 50 mahasiswa itu 7,5. Hal ini berarti tidak ada perbedaan antara parameter (data populasi) dan statistik (data sampel). Hanya dalam kenyataannya nilai parameter jarang diketahui. Statistik nonparametrik tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Penggunaan statistik parametrik dan nonparametrik tergantung pada asumsi dan jenis data yang dianalisis. Statistik parametrik memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam pengunaan

salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang akan diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas. Statistik non parametrik sering disebut distribution free (bebas distribusi). Statistik parametrik mempunyai kekuatan yang lebih daripada statistik non parametrik, bila asumsi yang melandasi dapat terpenuhi. Seperti dinyatakan oleh Emory (1985) bahwa The parametric test are more powerful are generally the tests of choice if their use assumptions are reasonably met. Selanjutnya Phophon (1973) menyatakan parametric procedure are often markedly more powerful than their nonparametric counterparts. Penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis. Statistik paramertis kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametrik kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan, yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan. 3. JENIS JENIS DATA Jenis data dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu : (a) data yang diperoleh dari sampel atau populasi berupa data kualitatif, data tersebut bukan berupa angka dan disebut dengan data kualitatif atau atribut. (b) data yang diperoleh dari sampel atau populasi yang berupa data kuantitatif atau data berupa angka yang disebut dengan data kuantitatif.

Data kualitatif merupakan data non- angka (numberik) seperti jenis kelamin, warna kesayangan, da nasal suku. Data kualitatif digunakan apabila kita tertarik melihat proporsi atau bagian yang termasuk dalam kategori. Contoh berapa persen jenis kelamin pria dibandingkan wanita, warna apa yang disukai oleh sebagian besar penduduk, dan berapa persen suku tertentu dibandingkan dengan suku lainnya. Data kuantitatif merupakan data angka atau numeric seperti jumlah mobil (bisa 0,1,2, dan lain lain), jumlah TV yang dijual suatu took (10, 30, dan lain lain), berat badan (60,1 kg; 80,5 kg; dan lain lain), jarak Solo Jakarta (230,5 km), dan sebagainya. Semua ukuran tersebut berupa angka. Data kuantitatif dibedakan menjadi dua bagian yaitu data diskret dan data kontinu. Data diskret merupakan data kuantitatif yang nilainya khusus dan merupakan hasil perhitungan serta biasanya berupa bilangan bulat. Data diskret seperti jumlah mobil 0, 1, 2, dan lain lain. Tidak mungkin mobil bisa berjumlah 1,5 atau 2,25 dan sebagainya. Jadi data diskret biasanya berupa bilangan bulat. Data kontinu merupakan data kuantitatif yang nilainya menempati semua intervalpengukuran dan merupakan hasil pengukuran serta bisa berupa bilangan pecahan dan bulat. Contoh berat badan bisa 60,1 kg dan 80,5 kg atau bisa 60 kg dan 80 kg. tinggi badan, luas rumah, panjang jalan, dan lain lain yang adalah hasil pengukuran digolongkan sebagai data kontinu. Selain pembagian kualitatif, kuantitatid, diskret, dan kontinu, ada juga yang membagi data kedalam data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau objek penelitian. Data primer biasanya diperoleh dengan cara wawancara lengsung kepada objek atau dengan pengisian kuesioner (daftar pertanyaan) yang dijawab oleh objek penelitian. Data sekunder merupakan data yang sudah diterbitkan atau digunakan pihak lain. Contoh data sekunder adalah sata yang diambil dari koran, majalah, jurnal, dan publikasi lainnya.

4. MACAM MACAM DATA STATISTIK Ada empat macam data dalam statistik, antara lain yaitu : a. Data Nominal Data nominal adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan apa apa. Istilah nominal umumnya digunakan untuk data atau objek yang hanya dapat diklasifikasikan pada beberapa kategori. Setiap kategori dalam klasifikasi data tidak boleh saling tumpang tindih atau setiap peristiwa bersifat saling lepas (mutually exclusive), suatu peristiwa tidak mempengaruhi peristiwa lainnya. b. Data Ordinal Data ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ordinal digunakan untuk mengurutkan objek atau data yang terendah sampai yang tertinggi atau sebaliknya. Ordinal hanyalah memberikan nilai urutan atau rangking dan tidak menggambarkan nilai absolut. c. Data Interval Data interval adalah suatu skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, dan ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari objek yang diukur. d. Data Rasio Data rasio adalah skala yang mencakup semua skala yaitu nominal, ordinal, dan interval disamping memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Angka pada skala rasio menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur. Perbedaan utama pada skala interval dan rasio adalah : (a) data skala ratio memiliki titik nol yang mempunyai arti, dan (b) rasio antara keduanya juga mempunyai arti. 5. PERANAN STATISTIKA Pada era globalisasi, hampir semua bidang tidak terlepas dengan menggunakan angka, data, dan fakta. Hal ini menunjukkan bahwa statistika sangat dibutuhkan. Statistika sebagai sarana mengembangkan cara berpikir logis, lebih dari ini statistika mengembangkan berpikir secara ilmiah untuk merencanakan (forcasting) penyelidikan, menyimpulkan,dan membuat

keputusan yang teliti dan meyakinkan. Baik disadari atau tidak, statistika merupakan bagian subtansi dari latihan professional dan menjadi landasan dari kegiatan kegiatan penelitian. Statistika berperan dalam berbagai kegiatan hidup manusia, antara lain : a. Dalam aktivitas kehidupan sehari hari Dalam aktivitas kehidupan sehari hari manusia dihadapkanpada berbagai keterangan serta bahan bahan yang berbentuk angka angkayang perlu ditafsirkan dan alat bantu yang berperan dalam menafsirkan bahan keterangan dan bahan bahan yang berbentuk angka tersebut adalah statistika. b. Dalam ilmu pengetahuan Dalam ilmu pengetahuan akan didapatipenyajian data data dalam bentuk angka angka, sehingga diperlukan statistikadalam menafsirkan dan menyimpulkan data tersebut. c. Dalam aktivitas penelitian ilmiah Dalam aktivitas penelitian ilmiah statistika berperan dalam mengemukan, menjelakan, menafsirkan, dan menyimpulkan data data yang tersembunyi dibalik angka angka. Statistika juga sangat berguna dalam membantu pengambilan keputusan yang tepat menggunakan kaidah pembuktian dengan memanfaatkan data dan fakta yang mempunyai nilai informasi. Bagi mahasiswa dan pengguna statistika tentunya memahami bahwa fakta yang menjadi data dan gambar tidaklah berbohong, namun dalam statistika juga dikenal apa yang dinamakan kebohongan statistika. Kebohongan statistika terjadi karena statistika diterapkan secara tidak tepat. Dalam hal ini statistika digunakan untuk mendukung suatu kebohongan, sehingga kebohongan tersebut seolah olah tidak terjadi karena didukung atau ditutupi dengan data yang disajikan dengan metode statistika yang tepat. Benjamin Disraeli menyatakan figure don t lie; liar figures, gambar dan adat tidak pernah berbohong, namun oranglah yang memanipulasi atau menyajikan gambar dan data secara tidak tepat. Oleh sebab itu, kegunaan statistika akan sangat berarti apabila dalam proses mendapatkan, mengolah, dan menyajikan data dilakukan dengan jujur dan cara yang tepat.

REFERENSI Sugiyono. Prof., Dr. (2011), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung : Penerbit Alfabeta. Purwanto dan Suharyadi (2009), Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat. Supardi., Dr (2013), Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, Jakarta : Change Publication.