BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Ajzen (1991) mengatakan, untuk menjelaskan suatu perilaku manusia

dokumen-dokumen yang mirip
NIAT BERWIRAUSAHA DIKALANGAN MAHASISWA (Studi:Mahasiswa Program Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana)

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara miskin dan negara baru berkembang, Indonesia sebagai negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. niat seseorang untuk berperilaku. Ketiga teori itu adalah Theory of Planned

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dan kemauan untuk berusaha keras yang akan tercermin dari perilaku. Intensi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teory Planned Behavior (TPB) merupakan teori perluasan teori sebab

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterbatasan lapangan kerja pada saat ini telah yang di akibatkan oleh

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. orang lain, lingkungan dan masyarakat, berwirausaha akan memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Model Theory of Reason Action (TRA) (Sumber : Fishbein dan Ajzen 1975)

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

The Psychology of Entrepreneurship

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty)

Bab 2. Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Semakin banyaknya angka pengangguran jaman sekarang, memaksa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha. tindakan dan merupakan unsur yang penting dalam sejumlah tindakan, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan permasalahan dalam penelitian Teori Perilaku Terencana (Theory Of Planned Behaviour)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih lengkap dan spesialisasi dokter juga lebih banyak. dipengaruhi berbagai macam komponen yang membentuk niat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi suatu negara (Rasli et al., 2013). Oleh karena itu, dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen

BAB I PENDAHULUAN. negara lain ( Berdasarkan data General Enterpreuner

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi tersebut seharusnya kongruen dengan nilai-nilai yang ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia

ANALISIS PENGARUH THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER TELKOMSEL PADA MAHASISWA DAN PELAJAR DI WILAYAH BEKASI TIMUR

Pengaruh Theory Planned Of Behavior Terhadap Intensi Berwirausaha Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

Hasil pengujian secara simultan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijabarkan sebagai berikut.

PENDAHULUAN. terhadap efisiensi dan efektifitas organisasi (Simamora, 2006). Mesin-mesin atau

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyak sekali pengangguran khususnya di Kota Denpasar. Jumlah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II LANDASAN TEORI. Llabel adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penelitian

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taufik Pardita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dan masih mempunyai banyak masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang

II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. niat berwirausaha.begitupun metodologi yang digunakan agar dapat mempelajari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam penelitian ini.

THEORY OF REASONED ACTION

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

untuk pembangunan membutuhkan peranan aktif Wajib Pajak. Sistem pemungutan pajak terdiri dari 3 jenis yaitu official assessment system, self

BAB II LANDASAN TEORI. memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap. Teori ini dinamakan reason action karena

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang termasuk di Indonesia (Caecilia, 2012). Tingginya angka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap orang mempunyai perilaku unik masing-masing. Menurut Grizzell

INTENSI BERWIRAUSAHA DI KALANGAN MAHASISWA (STUDI KOMPARASI ANTAR JURUSAN DI FEB UNUD)

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Asal usul TPB dapat ditelusuri kembali ke Theory of Reasoned Action

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. kontribusi temuan bagi teori dan praktek. Pada bab ini juga disampaikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. untuk meningkatkan niat berwirausaha mahasiswa. Niat berwirausaha menjembatani

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

THEORY OF PLANNED BEHAVIOR SEBAGAI PREDIKTOR INTENSI BERWIRAUSAHA. Yustina Chrismardani Universitas Trunojoyo Madura

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAMPAK IMPLEMENTASI PRAKTEK KERJA DAN PENGABDIAN MASYARAKAT TERHADAP MINAT MAHASISWA BERWIRAUSAHA

EEAJ 7 (1) (2018) Economic Education Analysis Journal.

BAB I PENDAHULUAN. hingga 2030 meneruskan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah ekonomi yang di alami Indonesia kian memprihatinkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif. Sebuah perusahaan dapat terus bertahan jika memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

HASIL Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Studi Mengenai Intensi Membuang Sampah di Sungai Cikapundung pada Ibu-Ibu RW 15 Kelurahan Tamansari Bandung. ¹Raisha Ghassani, ²Umar Yusuf

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA DI SURABAYA (STUDI PADA MAHASISWA UNAIR, UNESA DAN ITS ) SKRIPSI

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia, hal tersebut terlihat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN, NORMA SUBYEKTIF, DAN EFIKASI DIRI TERHADAP PERILAKU BERWIRAUSAHA MELALUI INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA YANG DIMEDIASI OLEH SIKAP BERWIRAUSAHA

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan merupakan kendaraan untuk pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. spesialis, dan doktor. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik,

Transkripsi:

i

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sikap Ajzen Ajzen (1991) mengatakan, untuk menjelaskan suatu perilaku manusia dengan segala kerumitannya merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Perlu digunakannya konsep yang berhubungan dengan disposisi perilaku, seperti sikap sosial dan ciri-ciri kepribadian untuk memprediksi maupun memahami perilaku manusia. Teori sikap Ajzen atau theory of planned behavior (TPB) mampu digunakan untuk memprediksi dan memahami niat seseorang dalam melakukan berbagai kegiatan, salah satunya niat berwirausaha. Teori ini terdapat 3 konsep independen, yaitu : sikap berperilaku (attittude towards behavior), norma subyektif (subjective norm) dan Persespsi Kontrol Perilaku (perceived behavioral control). 2.1.2 Norma Subyektif Menurut Ajzen (1991) norma subyektif merupakan referensi sosial yang diterima bagi suatu individu atau grup dalam menentukan sikap perilaku. Maksud dari pernyataan tersebut adalah didasari oleh teori pembelajaran sosial yang menyebutkan suatu individu cenderung mengadopsi perilaku keluarga, teman dekat atau guru mereka, terutama jika perilaku tersebut dianggap bernilai (Bandura, 1997). Pruett et al. (2009, dalam Engle et al. 2010) menyimpulkan 1

bahwa norma subyektif, yang merupakan pengalaman keluarga dan support dari orang lain yang telah memiliki usaha mampu menumbuhkan niat berwirausaha. 2.1.3 Sikap Berwirausaha Sikap berperilaku merupakan dasar bagi pembentukan niat, dalam hal ini yaitu sikap berwirausaha. Di dalam sikap berperilaku terdapat dua aspek pokok, yaitu : keyakinan individu untuk menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu yang akan menghasilkan akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu. Hal ini dapat pula berupa opini individu yang belum tentu sesuai dengan kenyataan. Semakin positif keyakinan individu akan akibat dari suatu obyek sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap obyek sikap tersebut, demikian pula sebaliknya (Ajzen, 1991). 2.1.4 Persespsi Kontrol Perilaku Ajzen (1991) mengatakan persespsi kontrol perilaku adalah tingkat kesulitan atau kemudahan seseorang dalam menjalankan perilakunya. Hal ini bisa terjadi dari pengalaman masa lalu, serta dapat digunakan untuk mengantisipasi tantangan serta rintangan yang akan datang. persespsi kontrol perilaku dapat berasal dari pengalaman masa lalu pribadi, tetapi bisa juga dipengaruhi oleh informasi eksternal, seperti pengalaman rekan kerja, teman, keluarga dan faktor eksternal lainnya. Faktor-faktor ini yang mampu meningkatkan maupun menurunkan keinginan sesorang menjalankan perilaku tersebut. Semakin banyak sumber daya serta kesempatan yang dimiliki oleh suatu individu, dan semakin rendah rintangan serta tantangan yang akan dihadapi, maka akan semakin tinggi persespsi kontrol perilaku individu tersebut. 2

2.1.5 Kebutuhan Berprestasi Winardi (2008:16) menyebutkan sikap kebutuhan berprestasi dapat membuat wirausahawan termotivasi untuk bertindak secara individual untuk melaksanakan pencapaian tujuan yang menantang. Kebutuhan prestasi merupakan suatu bentuk kebutuhan yang berasal dari kesatuan watak sebagai motivator untuk menghadapi tantangan pencapaian tujuan (Lee, 1997 dalam Muhar, 2013). Dengan demikian kebutuhan tersebut akan mendukung kepribadian. Hal ini dipertegas oleh teori kebutuhan yang diungkap oleh McClelland bahwa pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan akan prestasi (Chandra dalam Muhar, 2013). 2.1.6 Niat Berwirausaha Niat berwirausaha individu diklaim sebagai prediktor moderat perilaku wirausaha dimasa depan (Ajzen, 1991; Kim dan Hunter, 1993 dalam Budiarti). Ditambahkan, niat adalah sinyal dari komitmen individu untuk melakukan perilaku tertentu dan telah terbukti bahwa niat mendahului perilaku (Ajzen dan Fishbein, 1980, dalam Budiarti). Katz dan Gartner (1988, dalam Muhar) menjelaskan niat berwirausaha sebagai suatu proses pencarian informasi guna pencapaian tujuan usaha. Pandangan tersebut menunjukkan adanya keunggulan bagi individu yang memiliki minat yang tinggi (Muhar, 2013). 3

2.2 Hipotesis Penelitian Dari landasan teori tersebut terdapat beberapa Hipotesis yaitu jawaban sementara dari hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, yaitu sebagai berikut: 2.2.1 Pengaruh Norma Subyektif terhadap Niat berwirausaha mahasiswa S1 program reguler FEB Unud. Dalam penelitian Sarwoko (2011) dimana semakin tinggi dukungan pada mahasiswa maka semakin tinggi pula niat berwirausaha. Pada penelitian Engle et al. (2008) ditemukan bahwa norma subyektif berpengaruh positif dengan niat berwirausaha pada mahasiswa di 12 Negara. Pada penelitian Wijaya (2008) ditemukan bahwa norma subyektif berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha pada pengusaha UKM di D.I.Y. dan Jawa Tengah. Pada penelitian Rahayu dkk (2011) ditemukan bahwa norma subyektif berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa FE Universitas Brawijaya. Pada penelitian Gurbuz et al. (2008) ditemukan bahwa norma subyektif berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa di Turki. Pada penelitian Zhengxia et al. (2012) ditemukan bahwa norma subyektif berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa di Xhi an, Tiongkok. Pada penelitian Jianfeng (2013) ditemukan bahwa norma subyektif berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha siswa dan juga mahasiswa di Tiongkok. 4

Pada penelitian Pillis (2008) juga ditemukan bahwa norma subyektif berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha siswa kursus manajemen di Amerika Serikat. Malebana (2014) menemukan norma subyektif berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa di Afrika Selatan. Dan yang terakhir Chong et al. (2005) menemukan norma subyektif berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa bisnis di Malaysia. Hasil yang berbeda ditujukan pada penelitian Alfonso et al. (2012) dimana norma subyektif tidak berpengaruh terhadap niat berwirausaha masyarakat Amerika Latin. H1: Norma subyektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa reguler FEB Unud. 2.2.2 Pengaruh Sikap Berwirausaha terhadap Niat Berwirausaha mahasiswa S1 program reguler FEB Unud. Dalam penelitian Andika dkk (2012) dimana sikap berwirausaha berpengaruh positif pada niat berwirausaha mahasiswa FE Unsyiah. Rahayu dkk (2011) menemukan sikap berwirausaha berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa FE Universitas Brawijaya. Jianfeng (2013) menemukan sikap berwirausaha berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha siswa dan mahasiswa di Tiongkok. Malebana (2014) menemukan sikap berwirausaha berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa di Afrika Selatan. Dan yang terakhir Chong et al. (2005) menemukan sikap berwirausaha berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa bisnis di Malaysia. Hasil yang berbeda ditemukan pada penelitian Engle et al. (2010) bahwa sikap berwirausaha tidak mempengaruhi mahasiswa di 12 negara. 5

H2: Sikap berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa reguler FEB Unud. 2.2.3 Pengaruh Persespsi Kontrol Perilaku terhadap Niat Berwirausaha mahasiswa S1 program reguler FEB Unud. Lestari dkk (2012) menemukan Persespsi Kontrol Perilaku berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa STIE MDP, STIE MUSI dan STMIK MDP. Rahayu dkk (2011) menemukan Persespsi Kontrol Perilaku berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa FE di Universitas Brawijaya. Gurbuz and Aykol (2008) menemukan Persespsi Kontrol Perilaku berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa di turki, Jianfeng (2013) menemukan Persespsi Kontrol Perilaku berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha siswa dan mahasiswa di Tiongkok. Malebana (2014) menemukan Persespsi Kontrol Perilaku berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa di Afrika Selatan. Dan yang terakhir Chong et al. (2005) menemukan Persespsi Kontrol Perilaku berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa binis di Malaysia. Hasil yang berbeda ditemukan pada penelitian Ferreira et al. (2012) dimana Persespsi Kontrol Perilaku tidak berpengaruh terhadap terhadap niat berwirausaha siswa secondary school di Portugal. H3: Persespsi Kontrol Perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa reguler FEB Unud. 6

2.2.4 Pengaruh Kebutuhan Berprestasi terhadap Niat Berwirausaha mahasiswa S1 program reguler FEB Unud. Pada penelitian Ferreira et al. (2012) kebutuhan berprestasi berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha siswa secondary school di Portugal. Begitu juga pada penelitian Vemmy (2012) dimana kebutuhan akan berprestasi berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha siswa SMK Tabalong. Pada penelitian. Pada penelitian Xue et al. (2011) ditemukan bahwa kebutuhan berprestasi berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa di Malaysia. Pada penelitian Pillis et al. (2007) ditemukan bahwa kebutuhan berprestasi berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa Amerika Serikat. Pada penelitian Opoku-Antwi et al. ditemukan bahwa kebutuhan berprestasi berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa di Ghana. (2012). Pada penelitian Sutanto dkk (2014) ditemukan bahwa kebutuhan berprestasi berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa Unitversitas Airlangga. Pada penelitian Wardoyo (2012) ditemukan bahwa kebutuhan berprestasi berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa di Jakarta. Dan yang terakhir pada penelitian Pillis et al. (2008) ditemukan bahwa kebutuhan berprestasi berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha siswa kursus manajemen di Amerika Serikat. Hasil yang berbeda ditemukan pada penelitian Sarwoko (2011) dimana variabel kebutuhan berprestasi tidak mempengaruhi niat berwirausaha mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang. H4: Kebutuhan berprestasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa reguler FEB Unud 7

Berdasarkan penelusuran pada kajian pustaka dan hasil hasil penelitian sebelumnya, maka model penelitian dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.1. Norma Subyektif (X1) H1 Sikap Berwirausaha (X2) H3 H2 Niat Berwirausaha (Y) Persespsi Kontrol Perilaku (X3) H4 Kebutuhan Berprestasi (X4) Gambar 2.1 Model Penelitian Sumber: Hasil penelitan sebelumnya 8

9