SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

dokumen-dokumen yang mirip
INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

L A P O R A N K I N E R J A

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2010 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

LAKIP TAHUN Pusat Data dan Informasi. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2000 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

L A P O R A N K I N E R J A

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2010 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2000 TENTANG SEKRETARIAT KABINET PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

DUKUNGAN SARAN KEBIJAKAN BIDANG EKONOMI SECARA TEPAT WAKTU DAN TEPAT ISI

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Bagian Keempat. Sekretariat Menteri Sekretaris Negara. Pasal 542

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 111 TAHUN 2000 (111/2000) TENTANG SEKRETARIAT KABINET PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008

BAB II PERENCANAAN KINERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

profesional, bersih dan berwibawa.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Walikota Tasikmalaya

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

Transkripsi:

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efektif, efisien, supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat. Agar Good Governance menjadi kenyataan diperlukan komitmen yang tinggi dari semua pihak, koordinasi yang baik, integritas dan etos kerja serta moral yang tinggi. Sebagai wujud komitmen pemerintah dalam pelaksanaan Good Governance maka diterbitkanlah berbagai peraturan perundang-undangan antara lain: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 2025, Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 2014, serta tata cara penyusunan Renstra-K/L yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010 2014. Sekretariat Kabinet telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010 2014 yang ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor Per-1/SESKAB/II/2010, tanggal 4 Februari 2010, tentang Rencana Strategis Sekretariat Kabinet Republik Indonesia Tahun 2010 2014. Penetapan Renstra Tahun 2010 2014 tersebut masih mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2005 tentang Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet.

Setelah ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet dan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet, sebagai pengganti Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2005, maka dilakukan penyempurnaan atas Rencana Strategis Sekretariat Kabinet Republik Indonesia Tahun 2010 2014 tentang Rencana Strategis Sekretariat Kabinet Republik Indonesia Tahun 2010 2014 yang ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 16 Februari 2012. Dengan adanya penyempurnaan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan strategi Sekretariat Kabinet, maka Deputi Bidang Administrasi sebagai unit kerja eselon I pada Sekretariat Kabinet menyusun penyempurnaan Rencana Strategis Deputi Bidang Administrasi Tahun 2010 2014. 1. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kedeputian Administrasi Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 sebagaimana diubah melalui Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet, Deputi Bidang Administrasi mempunyai Kedudukan, Tugas, dan Fungsi sebagai berikut: a. Kedudukan Deputi Bidang Administrasi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Kabinet. b. Tugas Deputi Bidang Administrasi mempunyai tugas membantu Sekretaris Kabinet dalam penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, dan jabatan lainnya, serta kepangkatan dan pensiun 2

pejabat dan Pegawai Negeri Sipil yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden, dan pengangkatan, pemindahan serta pemberhentian dalam dan dari jabatan atau pangkat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Kabinet, penyelenggaraan pelayanan dan dukungan administrasi, ketatausahaan pimpinan, perencanaan, keuangan, pendidikan, pelatihan dan pengelolaan barang milik negara/keuangan negara yang menjadi tanggung jawab Sekretariat Kabinet, penyediaan sarana dan prasarana dan administrasi umum lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet serta pemberian dukungan staf, administrasi dan keuangan kepada Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden. c. Fungsi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Deputi Bidang Administrasi menyelenggarakan fungsi: 1) Penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan dan jabatan lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden; 2) Pengurusan administrasi kenaikan pangkat, pemberhentian dan pensiun pejabat dan/atau Pegawai Negeri Sipil pusat dan daerah yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden; 3) Penyiapan dan penyelesaian administrasi lainnya bagi pejabat pemerintah atau pejabat lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden; 4) Penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan, pemindahan serta pemberhentian dalam dan dari jabatan atau pangkat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Kabinet; 5) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekertariat Kabinet; 3

6) Penyelenggaraan pelayanan dan dukungan administrasi, ketatausahaan pimpinan, perencanaan, keuangan dan penggunaan anggaran di lingkungan Sekretariat Kabinet; 7) Penyelenggaraan pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan, perawatan dan pengelolaan barang milik negara/keuangan negara yang menjadi tanggung jawab Sekretariat Kabinet serta penyediaan sarana dan prasarana dan administrasi umum lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet; dan 8) Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Kabinet. Biro Perencanaan dan Keuangan terdiri dari: 1) Biro Perencanaan dan Keuangan Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengoordinasian penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), pengoordinasian bahan rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan komisi DPR di bidang keuangan, Bahan Nota Keuangan dan RAPBN, rencana kinerja, penetapan kinerja dan indikator kinerja utama, penelaahan dan pembahasan Standar Harga Satuan Barang/Jasa dan Standar Biaya Khusus, pelayanan dukungan teknis dan administrasi keuangan, penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran, serta pengkajian dan pengembangan pelaksanaan akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi: a) pengoordinasian dan penyusunan penelahaan dan pembahasan rencana strategis, program kerja, rencana kerja dan anggaran serta Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA); 4

b) pengoordinasian penyiapan bahan rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan komisi DPR di bidang keuangan; c) pengoordinasian penyusunan bahan Nota Keuangan dan RAPBN; d) penyusunan rencana kinerja, penetapan kinerja dan indikator kinerja utama; e) pengoordinasian dan penyusunan penelaahan dan pembahasan Standar Harga Satuan Barang/Jasa dan Standar Biaya Khusus; f) pelayanan dukungan teknis dan administrasi keuangan; g) penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan; h) pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program dan anggaran pada tahun anggaran berjalan; i) pengkajian, pengembangan, dan evaluasi pelaksanaan akuntabilitas kinerja Sekretariat Kabinet, dan mengoordinasi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; j) penyiapan pengangkatan penanggungjawab pengelola keuangan, pejabat/panitia pengadaan barang/jasa, panitia pemeriksa/penerima barang/jasa, Tim Pelaksana Kegiatan yang ditetapkan oleh KPA; dan k) pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Administrasi. Biro Perencanaan dan Keuangan terdiri dari: a) Bagian Perencanaan; b) Bagian Keuangan; c) Bagian Evaluasi dan Akuntabilitas Kinerja. yang membawahi 7 (tujuh) Subbagian. 2) Biro Administrasi Aparatur Biro Administrasi Aparatur mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan dan pengadministrasian 5

pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, dan jabatan lainnya, pengurusan administrasi kenaikan pangkat, pemberhentian dan pensiun pejabat dan/atau Pegawai Negeri Sipil pusat dan daerah, serta penyiapan dan penyelesaian administrasi lainnya bagi pejabat pemerintah atau pejabat lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan atau memerlukan persetujuan Presiden. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Administrasi Aparatur menyelenggarakan fungsi: a) penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, jabatan pada badan usaha milik negara, dan jabatan lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan atau memerlukan persetujuan Presiden; b) penyelenggaraan dan pengadministrasian kenaikan pangkat pejabat dan/atau Pegawai Negeri Sipil pusat dan daerah yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden; c) penyelenggaraan dan pengadministrasian pemberhentian dan pensiun pejabat dan/atau Pegawai Negeri Sipil pusat dan daerah yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden; d) penyiapan dan penyelesaian administrasi lainnya bagi pejabat pemerintah atau pejabat lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan atau memerlukan persetujuan Presiden; e) penyelenggaraan koordinasi dengan lembaga/instansi/unit/ pihak yang berkepentingan, baik di dalam maupun di luar Sekretariat Kabinet dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Administrasi Aparatur; dan; f) pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Administrasi. 6

Biro Administrasi Aparatur terdiri dari: a) Bagian Mutasi Jabatan; b) Bagian Kepangkatan; c) Bagian Pemberhentian dan Pensiun; d) Bagian Administrasi Umum. yang membawahi 8 (delapan) Subbagian. 3) Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan Sekretaris Kabinet, perencanaan, pengadaan, dan pembinaan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet, pengumpulan, pengolahan dan penyusunan laporan kinerja pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet, mengoordinasikan penyelenggaraan administrasi belanja pegawai, dan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pendidikan dan pelatihan serta kerja sama dalam rangka pengembangan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet serta pengkajian dan penyusunan organisasi, dan ketatalaksanaan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana menyelenggarakan fungsi: a) penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan Sekretaris Kabinet; b) penelitian, penyiapan dan penyelesaian administrasi Keputusan Sekretaris Kabinet yang berisi pengangkatan, 7

pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun Pegawai Negeri Sipil atau pegawai lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan Sekretaris Kabinet; c) penyelenggaraan perencanaan dan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipildi lingkungan Sekretariat Kabinet; d) penyelenggaraan pembinaan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet; e) penyiapan dan penyelesaian administrasi lainnya bagi pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet dan/atau yang wewenang penetapannya berada pada Sekretaris Kabinet; f) penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan laporan kinerja pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet; g) koordinasi penyelenggaran administrasi belanja pegawai; h) perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet; i) penyelenggaraan kerja sama pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet; j) penyelenggaraan pengkajian, dan penyusunan organisasi, dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet ;dan k) pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Administrasi. Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana terdiri dari: a) Bagian Kepegawaian; b) Bagian Pendidikan dan Pelatihan; c) Bagian Organisasi dan Tata Laksana;dan d) Kelompok Jabatan Fungsional yang membawahi 7 (tujuh) Subbagian. 8

4) Biro Umum Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan dukungan pelayanan teknis dan administrasi serta pengendalian persuratan, ketatausahaan pimpinan dan perbantuan, penyelenggaraan acara dan keprotokoleran Sekretaris Kabinet, penomoran Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, Instruksi Presiden, Peraturan Sekretaris Kabinet, Keputusan Sekretaris Kabinet, peraturan dan keputusan lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet, penyelenggaraan dukungan pelayanan teknis dan administrasi pengadaan barang dan jasa, penatausahaan barang milik negara, penyiapan dan pelayanan kerumahtanggaan, pemeliharaan barang, bangunan dan kendaraan, serta pelayanan umum lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Biro Umum menyelenggarakan fungsi: a) Penyelenggaraan dukungan pelayanan teknis dan administrasi, ketatausahaan pimpinan dan perbantuan, serta pengendalian persuratan; b) penyelenggaraan acara dan keprotokoleran Sekretaris Kabinet; c) penomoran Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, Instruksi Presiden, Peraturan Sekretaris Kabinet, Keputusan Sekretaris Kabinet, peraturan dan keputusan lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet; d) pelaksanaan dukungan pelayanan teknis dan administrasi pengadaan barang dan jasa, serta penatausahaan barang milik negara; e) pelaksanaan dukungan teknis dan administrasi penyiapan dan pelayanan kerumahtanggaan, serta pemeliharaan dan perawatan alat perlengkapan kantor dan barang lainnya, termasuk komputer beserta perangkat lunaknya, bangunan, 9

kendaraan, serta sarana dan prasarana lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet; f) pelaksanaan dukungan teknis dan administrasi pelayanan umum lainnya; dan g) pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Administrasi. Biro Umum terdiri dari: a) Bagian Tata Usaha dan Protokol; b) Bagian Pengadaan; c) Bagian Rumah Tangga; d) Bagian Pemeliharaan; dan e) Kelompok Jabatan Fungsional yang membawahi 9 (Sembilan Subbagian). d. Struktur Organisasi Berdasarkan penjabaran tata kerja masing-masing unit di lingkungan Kedeputian Administrasi di atas serta pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan fungsi masing-masing unit kerja sehari-hari, dapat digambarkan struktur organisasi Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet sebagai berikut: 10

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Biro Perencanaan dan Keuangan Biro Administrasi Aparatur Biro Organisasi dan Tata Laksana Biro Umum Bagian Perencanaan (2 Sub Bagian) Bagian Mutasi Jabatan (2 Sub Bagian) Bagian Kepegawaian (3 Sub Bagian) Bagian Tata Usaha dan Protokol (3 Sub Bagian) Bagian Keuangan (3 Sub Bagian) Bagian Kepangkatan (2 Sub Bagian) Bagian Pendidikan dan Pelatihan (2 Sub Bagian) Bagian Pengadaan (2 Sub Bagian) Bagian Evaluasi dan Akuntabilitas (2 Sub Bagian) Bagian Pemberhentian dan Pensiun (2 Sub Bagian) Bagian Administrasi Umum (2 Sub Bagian) Bagian Organisasi dan Tata Laksana (2 Sub Bagian) Bagian Rumah Tangga (2 Sub Bagian) Bagian Pemeliharaan (2 Sub Bagian) 11

2. Rencana Strategis Tahun 2005 2009 Perencanaan Strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Berdasarkan Renstra Sekretariat Kabinet Tahun 2005 2009 berikut ini adalah tujuan, sasaran, kebijakan dan program Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet: Tabel 1.1 Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Berdasarkan Renstra Sekretariat Kabinet Tahun 2005 2009 Tujuan Sasaran Kebijakan Program Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian, keuangan, dan administrasi umum 1. Terwujudnya pelayanan yang baik dalam pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, dan pensiun dalam dan dari jabatan atau pangkat dan pejabat negara lainnya yang menjadi wewenang Presiden; Pelayanan Prima 1. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan administrasi kepegawaian, keuangan, dan administrasi umum; 2. Mengembangkan sistem, prosedur, dan standarisasi administrasi pendukung pelayanan; 12

Tujuan Sasaran Kebijakan Program 2. Terwujudnya pelayanan yang baik dalam administrasi kepegawaian yang menjadi wewenang Sekretaris Kabinet; 3. Terwujudnya pelayanan yang baik dalam administrasi keuangan dan administrasi umum; 4. Terwujudnya sinkronisasi penyusunan perencanaan program dan anggaran serta kinerja aparatur; 5. Terwujudnya akuntabilitas kinerja. 3. Meningkatkan kompetensi SDM aparatur dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya; 4. Mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi kantor seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja perjalanan, belanja modal dll; 5. Meningkatkan fasilitas pelayanan umum dan operasional termasuk pengadaan, perbaikan, perawatan sarana kantor sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan; 6. Menyelenggara-kan koordinasi dan konsultasi rencana dan program kerja; 7. Mengembangkan sistem akuntabilitas kinerja. 3. Pelaksanaan Rencana Strategis Tahun 2005 2009 Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet dalam Rencana Kinerja Tahun 2009 telah menetapkan 5 (lima) tujuan strategis, 5 (lima) sasaran strategis, 4 (empat) kebijakan pokok organisasi dan 5 (lima) program operasional yang keberhasilan capaiannya diukur melalui 13

penetapan 5 (lima) Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan capaian sebagai berikut: Tabel 1.2 Capaian IKU Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Tahun 2009 No. IKU Target Realisasi % Capaian 1. Tingkat kecepatan penyelesaian Keppres beserta salinan dan petikannya a. Tentang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan; b. Tentang pengangkatan dalam pangkat, pemberhentian dan pensiun serta pengalihan status anggota TNI/POLRI menjadi PNS. 2. Tingkat ketepatan penyelesaian Keppres beserta salinan dan petikannya a. Tentang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan; b. Tentang pengangkatan dalam pangkat, pemberhentian dan pensiun serta pengalihan status anggota TNI/POLRI menjadi PNS. 15 hari 25 hari 12.66 hari 30.09 hari 97.35% 115.60 79.64 100 97.35 14

No. IKU Target Realisasi % Capaian 3. Persentase salinan dan petikan Keppres yang dikirim a. Tentang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan; 100 b. Tentang pengangkatan dalam pangkat, pemberhentian dan pensiun serta pengalihan status anggota TNI/POLRI menjadi PNS. 99.56% 99.56 4. Persentase permasalahan yang berhasil ditindaklanjuti 95% 63.21% 66.54 5. Jumlah pengakses sistem 40.000 27.046 67.62 informasi pengakses pengakses B. Potensi dan Permasalahan 1. Lingkungan Internal Analisis atas lingkungan internal dan eksternal suatu organisasi dapat membantu dalam menetapkan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi. Faktor-faktor kunci keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan misi organisasi secara efektif dan efisien. Kekuatan dasar Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet dalam mencapai tujuan dan sasaran Kedeputian adalah sebagai berikut: a. Komitmen pimpinan dalam pelaksanaan rencana strategis Komitmen pimpinan dalam menjalankan tugas dan fungsi Kedeputian merupakan kekuatan dasar dalam pelaksanaan rencana strategis Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet. 15

b. Kebijakan organisasi Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet, pengambilan kebijakan untuk bekerjasama dan berkoordinasi antar biro merupakan faktor penting untuk menciptakan program dan kegiatan yang terarah, terpadu, efektif, dan efisien. c. Sumber daya manusia Dengan tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten serta profesional merupakan salah satu modal yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran Kedeputian. d. Anggaran Dengan menerapkan anggaran berbasis kinerja maka penggunaan anggaran yang tersedia dalam jumlah terbatas, dapat teralokasi secara tepat guna agar seluruh kegiatan dapat terlaksana dalam rangka mencapai tujuan Kedeputian. e. Sarana dan prasarana Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan sangat diperlukan dalam mendukung program kerja Kedeputian. Lingkungan internal Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet dapat dilihat dari dua aspek yaitu: a. Potensi Organisasi 1) Visi dan misi Kedeputian yang jelas; 2) Komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh pegawai untuk mewujudkan visi dan misi Kedeputian; 3) Tersedianya SDM yang akan ditingkatkan kompetensinya melalui pendidikan dan pelatihan struktural, teknis, dan fungsional. b. Kelemahan Organisasi 1) Standar kompetensi SDM yang sesuai dengan kebutuhan tugas belum diterapkan secara menyeluruh; 2) Sarana dan prasarana belum terpenuhi secara keseluruhan; 16

3) Peningkatan dan pengembangan kemampuan SDM belum sepenuhnya optimal sesuai kebutuhan organisasi; 4) Pendayagunaan SDM yang ada belum optimal; 5) Standar Pelayanan belum diterapkan secara konsisten dan menyeluruh. 2. Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi penetapan dan pencapaian tujuan dan sasaran sebagai berikut: a. Peraturan Perundang-undangan yang dikeluarkan instansi lain terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Kedeputian. b. Sistem Informasi Manajemen yang berbasis teknologi informasi untuk mendukung efektifitas dan efisiensi kegiatan organisasi, belum sepenuhnya dikembangkan. Lingkungan eksternal Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet dapat dilihat dari dua aspek yaitu: a. Peluang Organisasi 1) Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011; 2) Komitmen Deputi untuk melaksanakan prinsip-prinsip akuntabilitas; 3) Kesempatan mengikuti pendidikan yang ditawarkan oleh Sekretariat Kabinet dan pihak/lembaga pemerintah yang lain untuk kepentingan pengembangan SDM Kedeputian. b. Ancaman Organisasi 1) Perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program dan kegiatan belum terintegrasi sepenuhnya. 17

2) Sistem pengendalian intern di lingkungan Sekretariat Kabinet belum terbentuk secara kokoh sehingga mempengaruhi proses pengawasan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di Sekretariat Kabinet. 3. Permasalahan a. Aspek Ketatalaksanaan 1) Koordinasi dan kerja sama yang kurang optimal dengan unit kerja terkait sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok Kedeputian; 2) Standar Pelayanan belum diterapkan secara konsisten dan menyeluruh. b. Aspek Sumber Daya Manusia Kualitas SDM perlu terus ditingkatkan dalam mendukung tugas dan fungsi Kedeputian. c. Aspek Sarana dan Prasarana 1) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kegiatan Kedeputian; 2) Sistem Informasi Manajemen yang berbasis teknologi informasi untuk mendukung efektifitas dan efisiensi kegiatan organisasi, belum sepenuhnya dikembangkan. 18

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET A. Visi Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan stratejik merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Agar dapat menghasilkan visi yang baik, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan visi adalah sebagai berikut: a. Mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi; b. Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas; c. Mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan stratejik yang terdapat dalam sebuah organisasi; d. Memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan membentuk masa depan organisasinya; e. Mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan organisasi; f. Mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut rumusan visi Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet adalah: Mewujudkan Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet yang professional, handal dan akuntabel dalam memberikan dukungan staf dan pelayanan di lingkungan Sekretariat Kabinet.

Pernyataan visi di atas mengandung pengertian bahwa dalam melaksanakan tugas membantu administrasi pengangkatan, pemindahan, pemberhentian dan pensiun dalam jabatan, serta kepangkatan pegawai negeri sipil dan serta pejabat negara lainnya yang kewenangannya berada di tangan Presiden dan Sekretaris Kabinet, dan administrasi keuangan, umum, serta administrasi lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet, Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet akan menerapkan prinsip profesionalitas, handal dan akuntabel. B. Misi Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, setiap instansi pemerintah harus mempunyai misi yang jelas. Perumusan misi hendaknya mampu: a. melingkup semua pesan yang terdapat dalam visi; b. memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapai; c. memberikan petunjuk sasaran publik mana yang akan dilayani oleh instansi pemerintah; d. memperhitungkan berbagai masukan dari stakeholders. Berdasarkan visi Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet yang telah ditetapkan di atas, maka rumusan misi Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet adalah sebagai berikut: Meningkatkan kualitas dukungan administrasi pengangkatan, pemindahan, pemberhentian dan pensiun dalam jabatan, serta kepangkatan pegawai negeri sipil dan serta pejabat negara lainnya yang kewenangannya berada di tangan Presiden dan Sekretaris Kabinet, dan administrasi keuangan, umum, serta administrasi lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet. 20

C. Tujuan Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Visi dan Misi harus dijabarkan ke dalam bentuk yang lebih operasional agar dapat diwujudkan, yaitu berupa tujuan. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan harus dapat menjadi dasar yang kuat untuk menetapkan indikator kinerja dan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi instansi. Berdasarkan Renstra Deputi Bidang Administrasi Tahun 2010 2014, terdapat 8 (delapan) tujuan strategis. Namun, agar dapat menunjukkan kondisi yang sebenarnya ingin dicapai maka dilakukan perubahan terhadap rumusan tujuan tersebut dalam sehingga akhirnya menjadi 6 (enam) tujuan strategis. Sampai dengan tahun 2012, Pusat Data dan Informasi dimasukan ke dalam Renstra Deputi Bidang Administrasi, karena berada di dalam koordinasi Deputi Bidang Administrasi. Namun mulai tahun 2013 Pusat Data dan Informasi bertanggungjawab langsung kepada Sekretaris Kabinet, sehingga mulai tahun 2013 Pusat Data dan Informasi tidak dimasukkan ke dalam Renstra Deputi Bidang Administrasi. Gambaran perubahan atas penetapan tujuan strategis Deputi Bidang Administrasi dapat dilihat pada skema berikut: 21

Tujuan Strategis Renstra Deputi Bidang Administrasi Tahun 2010 Tujuan Strategis Renstra Deputi Bidang Administrasi Tahun 2011 Tujuan Strategis Renstra Deputi Bidang Administrasi Tahun 2012 Tujuan Strategis Renstra Deputi Bidang Administrasi Tahun 2013-2014 1. Meningkatnya kecepatan dan ketepatan penyelesaian dokumen perencanaan program dan penyusunan anggaran. 2. Meningkatnya kecepatan dan ketepatan pelayanan administrasi keuangan yang dapat dipenuhi. 3. Meningkatnya obyektivitas evaluasi, pelaporan dan pengawasan pelaksanaan program dan anggaran. 4. Meningkatnya kualitas dukungan saran kebijakan dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah serta permasalahan hokum. 5. Meningkatnya kualitas penyelesaian pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan dan kepangkatan Pegawai Negeri Sipil yang menjadi wewenang Presiden. 6. Meningkatnya kualitas SDM di lingkungan Sekretariat Kabinet. 7. Meningkatnya pelayanan administrasi umum. 8. Meningkatnya aksesibilitas stakeholders terhadap informasi yang dihasilkan Sekretariat Kabinet. 1. Meningkatnya kualitas perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet. 2. Meningkatkan pelayanan administrasi keuangan. 3. Meningkatkan obyektivitas evaluasi, pelaporan dan pengawasan pelaksanaan program dan anggaran. 4. Peningkatan kecepatan dan ketepatan pelayanan administrasi kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS yang menjadi kewenangan Presiden. 5. Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian. 6. Meningkatnya kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi di bidang perlengkapan, pemeliharaan dan kerumahtanggaan kepada Sekretaris Kabinet dan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet. 7. Meningkatnya kecepatan aksesibilitas penyediaan informasi. 1. Mewujudkan penyusunan program dan anggaran berbasis kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet yang obyektif, integrative dan aspiratif. 2. Mewujudkan pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN secara tertib, taat pada perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan akuntabel. 3. Mewujudkan obyektifitas monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran serta pelaksanaan akuntabilitas kinerja yang berkualitas di lingkungan Sekretariat Kabinet. 4. Peningkatan kecepatan dan ketepatan pelayanan administrasi kepangkatan, pemberhentian dan Pensiun PNS yang menjadi kewenangan Presiden. 5. Terwujudnya penataan dan penyempurnaan sistem organisasi, kelembagaan dan ketatalaksanaan yang akomodatif, antisipatif, inovatif dan responsif. 6. Terwujudnya kualitas profesional SDM aparatur, memantapkan netralitas yang konsisten dan bertanggung jawab menuju PNS yang sejahtera. 7. Terwujudnya pengelolaan kepegawaian secara efektif dan efisien. 8. Meningkatnya kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi di bidang ketatausahaan dan keprotokoleran, pengadaan barang dan jasa, kerumahtanggaan dan pemeliharaan, kepada Sekretaris Kabinet dan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat. 9. Terwujudnya peningkatan pelayanan terhadap data dan informasi yang dimiliki oleh Sekretariat Kabinet. 1. Mewujudkan penyusunan program dan anggaran berbasis kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet yang obyektif, integratif, dan aspiratif. 2. Mewujudkan pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN secara tertib, taat pada perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan akuntabel. 3. Mewujudkan obyektivitas evaluasi pelaksanaan program dan anggaran serta pelaksanaan akuntabilitas kinerja yang berkualitas di lingkungan Sekretariat Kabinet. 4. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden. 5. Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet. 6. Meningkatnya kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi di bidang ketatausahaan dan keprotokoleran, pengadaan barang dan jasa, pemeliharaan dan kerumahtanggaan kepada Sekretaris Kabinet dan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet

D. Sasaran Strategis Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata oleh suatu organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu. Sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, terukur, dan dapat dicapai. Keberhasilan pencapaian berbagai sasaran organisasi sangat penting, karena hal-hal sebagai berikut: 1. Untuk lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh yang berarti menyangkut keseluruhan instansi berikut satuan kerjanya; 2. Meletakkan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau kinerja organisasi; 3. Sebagai alat untuk memicu agar semua bagian organisasi sadar akan kemungkinan timbulnya permasalahan, karena adanya bidang-bidang kegiatan. Sasaran strategis yang ditetapkan dalam Renstra Deputi Bidang Administrasi Tahun 2010 2014 mengalami penyempurnaan guna meningkatkan kualitas kinerja outcome sesuai dengan core business Deputi Bidang Administrasi. Berikut ini adalah perbandingan penyempurnaan sasaran strategis Deputi Bidang Administrasi Tahun 2010 2014:

Tabel 2.1 Perbandingan Penyempurnaan Sasaran Strategis Deputi Bidang Administrasi Tahun 2010 2014 Sasaran Strategis Tahun 2010 Sasaran Strategis Tahun 2011 Sasaran Strategis Tahun 2012 Sasaran Strategis Tahun 2013 Sasaran Strategis Tahun 2014 1. Terwujudnya peningkatan kecepatan dan ketepatan penyelesaian dokumen perencanaan program dan anggaran 1. Terwujudnya peningkatan kecepatan dan ketepatan perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet 1. Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet 1. Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet 1. Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet 2. Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel 2. Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel 2. Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel 2. Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel 2. Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel 3. Meningkatnya kualitas evaluasi, pelaporan dan pengawasan internal pelaksanaan program dan anggaran di lingkungan Sekretariat Kabinet 3. Meningkatnya kualitas evaluasi, pelaporan dan pengawasan internal pelaksanaan program dan anggaran di lingkungan Sekretariat Kabinet 3. Meningkatnya kualitas hasil monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet 3. Meningkatnya kualitas hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet 3. Meningkatnya kualitas hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet 24

Sasaran Strategis Tahun 2010 Sasaran Strategis Tahun 2011 Sasaran Strategis Tahun 2012 Sasaran Strategis Tahun 2013 Sasaran Strategis Tahun 2014 4. Terwujudnya peningkatan kecepatan dan ketepatan pemberian saran penyelesaian permasalahan hukum 4. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian 4. Tersusunnya standar harga satuan barang/jasa dan standar biaya khusus yang akurat dan akuntabel 4. Tersusunnya standar harga satuan barang/jasa dan standar biaya khusus 4. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden 5. Terwujudnya peningkatan kecepatan dan ketepatan penyiapan dan penyelesaian rancangan Keputusan Presiden mengenai jabatan pemerintah, Kepangkatan, Pemberhentian dan Pensiun PNS yang menjadi wewenang Presiden 5. Meningkatnya kecepatan dan ketepatan penyelesaian rancangan Keputusan Presiden mengenai kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas yang menjadi wewenang Presiden 5. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden 5. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden 5. Meningkatnya kualitas organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Setkab 6. Meningkatnya kualitas SDM 6. Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi di bidang perlengkapan, pemeliharaan dan kerumahtanggaan kepada Sekretaris Kabinet dan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet 6. Meningkatnya Kelembagaan dan Ketatalaksanaan yang efektif 6. Meningkatnya kualitas organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Setkab 6. Meningkatnya SDM yang profesional dan berkualitas 25

Sasaran Strategis Tahun 2010 Sasaran Strategis Tahun 2011 Sasaran Strategis Tahun 2012 Sasaran Strategis Tahun 2013 Sasaran Strategis Tahun 2014 7. Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan administrasi umum 7. Terwujudnya peningkatan kecepatan aksesibilitas penyediaan informasi yang dihasilkan Sekretariat Kabinet kepada stakeholders 7. Meningkatnya Sumber Daya Manusia yang profesional dan berkualitas 7. Meningkatnya SDM yang profesional dan berkualitas 7. Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian 8. Terwujudnya peningkatan kecepatan aksesibilitas penyediaan informasi yang dihasilkan Sekretariat Kabinet kepada stakeholders 8. Tercapainya penyelenggaraan dan pengadministrasian kenaikan pangkat, pemindahan & pensiun PNS, serta pengelolaan kepegawaian 8. Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian 8. Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi di bidang ketatausahaan dan keprotokoleran, pengadaan barang dan jasa, kerumahtanggaan, dan pemeliharaan kepada Sekretaris Kabinet dan unitunit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet 26

Sasaran Strategis Tahun 2010 Sasaran Strategis Tahun 2011 Sasaran Strategis Tahun 2012 9. Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi di bidang ketatausahaan dan keprotokoleran, pengadaan barang dan jasa, kerumahtanggaan dan pemeliharaan kepada Sekretaris Kabinet dan unitunit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet 10.Terwujudnya peningkatan layanan sistem informasi yang responsif dan transparan Sasaran Strategis Tahun 2013 9. Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi di bidang ketatausahaan dan keprotokoleran kepada Sekretaris Kabinet dan unitunit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet 10. Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi bidang pengadaan barang dan jasa kepada Sekretaris Kabinet dan unitunit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet Sasaran Strategis Tahun 2014 27

Sasaran Strategis Tahun 2010 Sasaran Strategis Tahun 2011 Sasaran Strategis Tahun 2012 Sasaran Strategis Tahun 2013 11. Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi bidang pemeliharaan kepada Sekretaris Kabinet dan unitunit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet 12. Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi bidang kerumahtanggaan kepada Sekretaris Kabinet dan unitunit kerja di lingkungan Setkab Sasaran Strategis Tahun 2014 Untuk menilai (menghitung dan mengukur) tingkat kinerja pencapaian tujuan dan sasaran, diperlukan suatu ukuran jumlah (kuantitatif) dan/atau nilai (kualitatif) yang disebut indikator kinerja. Penilaian tingkat kinerja dilakukan terhadap perencanaan, pelaksanaan, maupun setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Penetapan indikator kinerja kegiatan harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran serta data pendukung. Rincian indikator kinerja dan target kinerja dari masing-masing sasaran strategis Deputi Bidang Administrasi Tahun 2012 2014 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini: 28

Tabel 2.2 Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Tahun 2010 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. Terwujudnya peningkatan kecepatan dan ketepatan penyelesaian dokumen perencanaan program dan anggaran 2. Meningkatnya kualitas evaluasi, pelaporan dan pengawasan internal pelaksanaan program dan anggaran di lingkungan Sekretariat Kabinet 3. Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel 4. Terwujudnya peningkatan kecepatan dan ketepatan pemberian saran penyelesaian permasalahan hukum 5. Terwujudnya peningkatan kecepatan dan ketepatan penyiapan dan penyelesaian rancangan Keputusan Presiden mengenai jabatan pemerintah, Kepangkatan, Pemberhentian dan Pensiun PNS yang menjadi wewenang Presiden Persentase pelaksanaan program dan anggaran yang sesuai dengan perencanaan Persentase unit kerja yang memanfaatkan a. hasil evaluasi b. laporan terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran Persentase layanan keuangan yang dapat dipenuhi dan laporan keuangan disusun tepat waktu 1. Kecepatan pemberian saran penyelesaian permasalahan hukum bidang kepegawaian tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan 2. Ketepatan pemberian saran penyelesaian permasalahan hukum bidang kepegawaian tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan 3. Kecepatan pemberian saran penyelesaian permasalahan hukum di bidang kepegawaian tentang kepangkatan dan pensiun 4. Ketepatan pemberian saran penyelesaian permasalahan hukum di bidang kepegawaian tentang kepangkatan dan pensiun 1. Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintah yang menjadi wewenang Presiden 2. Ketepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintah yang menjadi wewenang Presiden 75% 75% 80% 30 hari 30 hari 15 hari 29

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 3. Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS yang menjadi wewenang Presiden 4. Ketepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS yang menjadi wewenang Presiden 6. Meningkatnya kualitas SDM 1. Persentase pegawai yang diangkat dalam jabatan struktural 2. Persentase pemanfaatan hasil diklat teknis dan fungsional 7. Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan administrasi umum 8. Terwujudnya peningkatan kecepatan aksesibilitas penyediaan informasi yang dihasilkan Sekretariat Kabinet kepada stakeholders 1. Persentase pemenuhan permintaan pengadaan dan pendistribusian sarana dan prasarana 2. Persentase pemenuhan permintaan pemeliharaan/ perbaikan sarana dan prasarana 3. Persentase pemenuhan permintaan jamuan dan perlengkapan rapat 25 hari 95% 20% 64% 95% 70% 1. Kecepatan penyediaan data/informasi 2 hari 2. Jumlah pengakses data/informasi yang dihasilkan Sekretariat Kabinet: PUU SIMPEG SISKAB 190.000 pengakses 24.640 pengakses 17.200 pengakses 1.000 pengakses Pengumuman CPNS Pengumuman Lelang Berita Setkab 3. Jumlah data yang diunduh (download) 4. Persentase keberlanjutan pelayanan (continuity of service) 45.600 pengakses 1.510 pengakses 87.200 pengakses PM 99% 30

Tabel 2.3 Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Tahun 2011 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. Terwujudnya peningkatan kecepatan dan ketepatan perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet 2. Meningkatnya kualitas evaluasi, pelaporan dan pengawasan internal pelaksanaan program dan anggaran di lingkungan Sekretariat Kabinet 3. Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel 4. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian Persentase perencanaan program dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai dengan peraturan perundangundangan Persentase unit kerja yang memanfaatkan: a. hasil evaluasi b. laporan terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran Persentase layanan keuangan yang dapat dipenuhi dan laporan keuangan disusun tepat waktu serta berkualitas 1. Kecepatan proses penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan yang menjadi wewenang Presiden 2. Ketepatan/akurasi proses penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan yang menjadi wewenang Presiden 3. Tingkat kecepatan penyampaian Keppres jabatan yang menjadi wewenang Presiden 4. Persentase penyampaian Keppres jabatan yang menjadi wewenang Presiden 5. Persentase permasalahan kepegawaian yang ditindaklanjuti 6. Presentase tingkat kepuasan stakeholders terhadap penyelesaian Keppres tentang jabatan 85% 85% 12 hari 2 hari 95% 31

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 5. Meningkatnya kecepatan dan ketepatan penyelesaian rancangan Keputusan Presiden mengenai kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas yang menjadi wewenang Presiden 7. Tingkat kecepatan proses penyiapan dan penyelesaian Keputusan Sekretaris Kabinet tentang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan yang menjadi wewenang Sekretaris Kabinet 8. Tingkat ketepatan/akurasi proses penyiapan dan penyelesaian Keputusan Sekretaris Kabinet tentang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan yang menjadi wewenang Sekretaris Kabinet 1. Jumlah usulan kenaikan pangkat dan pensiun yang memenuhi syarat 2. Kecepatan penyiapan dan pengajuan Keppres kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS yang menjadi wewenang Presiden 3. Ketepatan/akurasi Keppres kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS yang menjadi wewenang Presiden 4. Tingkat kecepatan penyampaian Keppres kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS yang menjadi wewenang Presiden 5. Persentase penyampaian Keppres kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS yang menjadi wewenang Presiden 6. Persentase permasalahan kepegawaian yang ditindaklanjuti 7. Tingkat kecepatan menemukan arsip SK kenaikan pangkat dan pensiun 8. Persentase tingkat dukungan Simpeg terhadap penyiapan dan penyelesaian Keppres 9. Persentase tingkat kepuasan stakeholders terhadap penyelesaian Keppres tentang kepangkatan dan pensiun 5 hari 18.000 berkas 25 hari 4 hari 15 menit 95% 32

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 6. Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi di bidang perlengkapan, pemeliharaan dan kerumahtanggaan kepada Sekretaris Kabinet dan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet 7. Terwujudnya peningkatan kecepatan aksesibilitas penyediaan informasi yang dihasilkan Sekretariat Kabinet kepada stakeholders 1. Kecepatan pemenuhan permintaah sarana dan prasarana a. pengadaan BMN barang persediaan b. pendistribusian BMN barang persediaan 2. Ketepatan pemenuhan permintaan sarana dan prasarana a. pengadaan BMN barang persediaan b. pendistribusian BMN barang persediaan 3. Kecepatan pemenuhan permintaan pemeliharaan/perbaikan sarana dan prasarana 4. Ketepatan pemenuhan permintaan pemeliharaan/perbaikan sarana dan prasarana 5. Kecepatan dan ketepatan pemenuhan permintaan kerumahtanggaan (jamuan dan perlengkapan rapat) 6. Ketepatan pemenuhan permintaan kerumahtanggaan (jamuan dan perlengkapan rapat) 1. Kecepatan uploading data/ informasi: a. PUU b. Kepegawaian c. press release hasil Sidang Kabinet d. pengumuman CPNS e. pengumuman lelang f. berita Sekretariat Kabinet 41 hari 15 hari 2 hari 1 hari 90% 3 hari 71.31% 2 hari 7 jam 10 jam 16 jam 8 jam 3 jam 4 jam 2. Jumlah pengakses data/ informasi 409.399 pengakses 3. Jumlah dokumen yang diunduh 163.311 dokumen 4. Persentase keberlanjutan pelayanan (continuity of service) 33

Tabel 2.4 Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Tahun 2012 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet 2. Meningkatnya kualitas hasil monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet 3. Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel 4. Tersusunnya standar harga satuan barang/jasa dan standar biaya khusus yang akurat dan akuntabel 5. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden Persentase realisasi anggaran sesuai dengan perencanaan 1. Persentase unit kerja yang memanfaatkan: a. hasil monitoring, evaluasi b. laporan terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran 2. Persentase unit kerja yang memanfaatkan dokumen dokumen AKIP 1. Persentase layanan adminisrasi keuangan yang dapat dipenuhi 2. Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu dan berkualitas Persentase unit kerja terkait yang memanfaatkan dokumen standar harga 1. Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang: pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama kepangkatan kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun pemberhentian dan pensiun 80% 85% 85% 85% 15 hari 15 hari 25 hari 40 hari 25 hari 34

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 6. Meningkatnya Kelembagaan dan Ketatalaksanaan yang efektif 2. Akurasi/Ketepatan Keppres tentang: pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama kepangkatan kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun pemberhentian dan pensiun 3. Tingkat Kecepatan penyampaian Keppres tentang: pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan kepangkatan,pemberhentian dan pensiun PNS yang menjadi wewenang Presiden 4. Persentase penyampaian Keppres tentang: pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan Kepangkatan,pemberhentian dan pensiun PNS yang menjadi wewenang Presiden 5. Persentase permasalahan yang berhasil ditindaklanjuti tentang: pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan Kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS yang menjadi wewenang Presiden 6. Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang: pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS yang menjadi wewenang Presiden 1. Persentase penyelesaian pengkajian efektifitas organisasi (ABK, Analisa Jabatan, Evaluasi Jabatan, dan Standar Kompetensi) secara tepat waktu 2. Persentase penyelesaian standar pelayanan sesuai dengan rencana 3 hari 7 hari 90% 90% 95% 95% 35