Zulkarnain, drg., M. Kes

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERIKSAAN PERIODONSIUM DAN JARINGAN SEKITARNYA OLEH: DRG. SYAIFUL AHYAR, MS

PERAWATAN INISIAL. Perawatan Fase I Perawatan fase higienik

PROGNOSIS PENYAKIT GINGIVA DAN PERIODONTAL

TUGAS PEMICU I GUSI BERDARAH DAN GIGI YANG HILANG

KEHILANGAN TULANG DAN POLA PERUSAKAN TULANG Kehilangan tulang dan cacat tulang yang diakibatkan penyakit periodontal membahayakan bagi gigi, bahkan

Zulkarnain, drg., M.Kes

KONTROL PLAK. Kontrol plak adalah prosedur yang dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk:

RENCANA PERAWATAN PERIODONTAL

KURETASE GINGIVAL & KURETASE SUBGINGIVAL

perlunya dilakukan : Usaha-Usaha Pencegahan Penyakit Gingiva dan Periodontal baik di klinik/tempat praktek maupun di masyarakat.

CROSSBITE ANTERIOR. gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual daripada gigi anterior rahang

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (Rencana Kegiatan Belajar Mengajar)

Prosedur ( salah satu atau lebih ) Pengasahan Pembuatan restorasi Pencabutan gigi

mendiagnosis penyakit meramalkan prognosis merencanakan perawatan Klasifikasi mengalami perubahan sejalan dgn bertambahnya pemahaman ttg etiologi dan

IMPAKSI MAKANAN. Definisi: Masuknya makanan secara paksa ke dalam jaringan periodonsium.

Zulkarnain, drg., M.Kes

PERAWATAN PERIODONTAL

BAB I PENDAHULUAN. dengan migrasi epitel jungsional ke arah apikal, kehilangan perlekatan tulang

BAB 2 KANINUS IMPAKSI. individu gigi permanen dapat gagal erupsi dan menjadi impaksi di dalam alveolus.

GINGIVEKTOMI DAN GINGIVO V PL P A L STI T K

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

Diagnosis Penyakit Pulpa dan Kelainan Periapikal

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan karena dapat mempengaruhi kualitas kehidupan termasuk

Grafik 1. Distribusi TDI berdasarkan gigi permanen yang terlibat 8

BAB 2 IMPLAN. Dental implan telah mengubah struktur prostetik di abad ke-21 dan telah

RENCANA PERAWATAN PERIODONTAL

PERAWATAN EMERJENSI PERIODONTAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.

BAB I PENDAHULUAN. insisif, premolar kedua dan molar pada daerah cervico buccal.2

BAB 2 IMPLAN GIGI. perlindungan gigi tetangga serta pengembangan rasa percaya diri (9).

II. KEADAAN ANATOMIS SEBAGAI FAKTOR PREDISPOSISI PENYAKIT PERIODONTAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 11 KURETASE GINGIVAL

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4

DIAGNOSIS DAN RENCANA PERAWATAN Prosedur penegakan diagnosis merupakan tahap paling penting dalam suatu perawatan Diagnosis tidak boleh ditegakkan tan

BAB 2 MALOKLUSI KLAS III. hubungan lengkung rahang dari model studi. Menurut Angle, oklusi Klas I terjadi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. empat tipe, yaitu atrisi, abrasi, erosi, dan abfraksi. Keempat tipe tersebut memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, apalagi di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini disebabkan karena

PERANAN DOKTER GIGI UMUM DI BIDANG ORTODONTI

REINFORECEMENT BLOK 11 Pemicu 2. DR.Harum Sasanti, drg, SpPM KaDep. Ilmu Penyakit Mulut FKGUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 PROTRUSI DAN OPEN BITE ANTERIOR. 2.1 Definisi Protrusi dan Open Bite Anterior

Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

CROSSBITE ANTERIOR DAN CROSSBITE POSTERIOR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.

PENYAKIT PERIODONTAL PENGERTIAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kehilangan gigi geligi disebabkan oleh faktor penyakit seperti karies dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KEADAAN JARINGAN GIGI SETELAH PERAWATAN ENDODONTIK. endodontik. Pengetahuan tentang anatomi gigi sangat diperlukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

Penyakit inflamasi yang telah melibatkan struktur periodontal pendukung sebagai / tidak mendapat perawatan secara tuntas. Harus dibedakan dari lesi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Karies gigi merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi yaitu ,

BAB I PENDAHULUAN. gigi, mulut, kesehatan umum, fungsi pengunyahan, dan estetik wajah.1 Tujuan

BIONATOR Dikembangkan oleh Wilhelm Balters (1950-an). Populer di Amerika Serikat tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saluran pernafasan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai masalah karies dan gingivitis dengan skor DMF-T sebesar

KARTU PENCATATAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya yang termasuk karbohidrat seperti

INSTRUMENTASI PERIODONTAL

III. RENCANA PERAWATAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 DESKRIPSI SINGKAT PEMBESARAN GINGIVA. jaringan periodonsium yang dapat terlihat secara langsung sehingga mempengaruhi

BAB 2 EKSTRAKSI GIGI. Ekstraksi gigi adalah proses pencabutan gigi dari dalam soket dari tulang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagian besar pasien dengan kehilangan gigi sebagian. 3 Salah satu kelemahan

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjukkan prevalensi nasional untuk masalah gigi dan mulut di Indonesia

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tepi tulang berada lebih apikal pada akar, yang membentuk sudut lancip terhadap tulang

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu jenis maloklusi yang sering dikeluhkan oleh pasien-pasien

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan bagian dari siklus kehidupan alami yang akan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

Gambar 1. Anatomi Palatum 12

dan penyakit pada suatu pupulasi, dan bagaimana keadaan tsb dipengaruhi oleh faktor-faktor herediter, lingkungan. fisikal, lingkungan sosial dan pola

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELAKSANA PENELITIAN : ARIYANI, DRG

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

ENDODONTIC-EMERGENCIES

Pengelolaan Pasien Dengan Angular cheilitis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. imunitas gingiva yang salah satu penyebabnya adalah infeksi. Infeksi disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pencegahan dan manajemen yang efektif untuk penyakit sistemik. Pembangunan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KLASIFIKASI ALAT PERIODONTAL

Transkripsi:

PODOU & JG TY O L H : Zulkarnain, drg.,. es

P GT P em eriksaan P eriodonsium dan Jaringan ekitarnya (Pem eriksaan Periodontal ) : prosedur mengevaluasi jaringan periodonsium dan jaringan sekitarnya yang terkait dgn tujuan : enentukan apakah penyakit gingiva & periodontal telah ada engidentifikasi tipe, perluasan, distribusi & keparahan penyakit emberikan pemahaman tentang proses patologis yang terjadi dan faktor etiologi yg berperan

Diagnosis periodontal baru dapat ditegakkan setelah riwayat kasus dianalisis sec. seksama dan tanda-tanda, simtom klinis, dan hasil pemeriksaan lain (probing, mobiliti, Pemeriksaan radiografi, periodontal dsb dievaluasi) harus sistematis dan punya tujuan tertentu. Pemeriksaan periodontal lengkap umumnya baru selesai dalam 2 sesi kunjungan tapi utk kasus sederhana seperti g tis simpel dapat selesai dalam 1 kali kunjungan Pemeriksaan pada sesi : (1). Penilaian pasien secara umum (2). iwayat medis (3). iwayat dental (4). Pemeriksaan radiografis

Bila memungkinkan maka pada sesi dapat dilakukan pula pemeriksaan : (1). Pencetakan gigi geligi utk pembuatan model (2). Pengambilan fotografi (pemotretan kasusnya) Pada sesi dilakukan pemeriksaan : (1). Pemeriksaan oral (2). Pemeriksaan gigi geligi (3). Pemeriksaan periodonsium (4). nalisis fungsi

Penilaian Pasien ecara Umum Hal- hal yang diamati : 1) tatus mental dan emosionil 2) Temperamen 3) ikap 4) Usia fisiologis 5) Perubahan warna kulit pasien yg bisa m gambarkan adanya penyakit, mis. kekuning-kuningan, pucat, sianosis dsb 6) Cara bernafas pasien (normal, sesak) 7) Obesitas atau kegemukan 8) nggota gerak pasien mis. ontrol gerakan atau adanya oedema.

Pengamatan ini pelu dilakukan agar drg. yg memeriksa mendapat gambaran mengenai : 1) arakter dan tipe pasien yg dihadapinya berguna dlm komunikasi dgn pasien 2) emungkinan adanya penyakit atau kondisi sistemik yg harus diungkapkan lebih lanjut dgn pemeriksaan subjektif

iwayat edis iwayat medis ad. Penilaian thd kesehatan umum pasien berdasarkan jawaban pasien atas pertanyaanpertanyaan yg diajukan si pemeriksa bisa iwayat secara medis penting diungkapkan lisan karena atau dpt dgn formulir isian membantu pemeriksa dalam hal : ❶ endeteksi manifestasi oral penyakit sistemik tertentu Penyakit sistemik tertentu dapat terdiagnosa lebih dulu oleh drg. mis D atau leukemia ❷ endeteksi penyakit/ kondisi sistemik tertentu yg mempengaruhi respon periodonsium thd iritan lokal is. ehamilan, D, kelainan darah, defisiensi nutrisi

❸ endeteksi penyakit/ kondisi sistemik yg karena keberadaannya memerlukan penanganan khusus & modifikasi perawatan is. lergi, sindroma, demam reumatik (rheumatic fever synd.), D, gangguan endrokin, peny. kardiovaskular, ginjal, terapi obat tertentu (endokrin, kortikosteroid, antikoagulan), masalah psikologis. ❹ endeteksi penyakit yg bisa menular & dpt membahayakan kesehatan pemeriksa / pendampingnya is. Penyakit kelamin & D

iwayat medis harus mengungkapkan hal-hal berikut : ❶ pakah pasien sedang dlm perawatan dr. umum/ spesialis Bila ya berapa lama peny. telah diderita, terapi yg diberikan dr. nya & perlu dicatat nama, alamat, telf. Dr. tsb. ❷ pakah pasien pernah dirawat inap di dan menjalani pembedahan. Bila ya Bila ya perlu dicatat : diagnosis, jenis pembedahan, komplikasi anestesi, perdarahan & infeksi ❸ emua obat-obatan yg pernah digunakan baik resep dr. maupun dibeli atas inisiatif sendiri. Perlu diperhatikan efek obat thd jar. oral. Pasien dgn terapi antikoagulan & kortikosteroid perlu diperhatikan dosis & lama pemakaian.

❹ iwayat masalah medis (kardiovaskular, hematologi, endokrin) mencakup masalah infeksi, peny. kelamin, kebiasaan yg menimbulkan resiko terinfeksi HV ❺ iwayat pekerjaan (okupasi) ❻ ecenderungan perdarahan abnormal isal mimisan, perdarahan yg lama meski luka kecil, ekimosis spontan, perdarahan banyak saat menstruasi ❼ iwayat alergi encakup hay fever, asma, sensitivitas thd makanan, obat-obatan seperti aspirin, kodein, barbiturat, antibiotika, prokain, laksatif, serta material dental seperti eugenol atau resin akrilik ❽ nformasi ttg masa pubertas dan khusus bagi perempuan : menapouse, gangguan menstruasi, histerktomi, kehamilan, keguguran

Pertanyaan yang diajukan : - secara langsung mengungkapkan penyakit atau kelainan yg sedang atau pernah diderita pasien - mengungkapkan tanda-tanda penyakit tertentu untuk memastikan diagnosis perlu konsultasi dgn dr. umum/ spesialis atau pemeriksaan laboratorium

iwayat Dental 2 hal yg perlu diungkapkan: 1. iwayat kesakitan saat ini / yg menjadi keluhan utama. 2. iwayat dental masa yang lalu.

iw ayat sakit/ keluhan ebagian pasien merasakan tidak ada keluhan tapi sebagian lain tidak. eluhan yang biasa diutarakan : eluhan paling sering oleh penderita: 1. Perdarahan gusi, spontan maupun krn menyikat gigi. 2. danya gigi terasa goyang 3. danya gigi (biasa anterior) yg menjadi jarang 4. da rasa tidak enak/ busuk di mulut 5. da rasa gatal pd gusi, baru terasa lega bila gusi ditusuk dgn tusuk gigi.

ebagian kasus pykt gingiva dan periodontal bisa disertai nyeri sakit berupa: yeri sakit menggigit yg ringan tp terus menerus yeri ringan yg terasa sesudah makan yeri sakit parah yg terasa menyebar ke dlm tulang yeri sakit berdenyut akut Gigi sensitif sesudah dipakai utk mengunyah Gigi sensitif thdp panas dan dingin da rasa terbakar pd gusi Gigi sangat sensitif thdp udara yg dihirup melalui mulut.

Pemeriksaan pendahuluan penting utk mengungkapkan sumber keluhan utamanya dan menentukan apakah perlu dilakukan perawatan emerjensi Pemeriksa harus aktif mengajukan pertanyaan yg dpt mengungkapkan simtom yang dirasakan pasien.

iw ayat dental pd m asa lalu Pengungkapan riwayat dental pd masa lalu diarahkan pada: iwayat kunjungan ke dokter gigi sebelumnya mencakup : frekuensi, kunjungan terakhir, frekuensi & saat terakhir menjalani profilaksis oral/ penskeleran Penyikatan gigi mencakup : frekuensi per hari, metoda, jenis sikat & pasta gigi & penggunaan cara pembersih lainnya mis. obat kumur, stimulator interdental, benang gigi,dll Perawatan ortodonti yg pernah dijalani yeri sakit pd gigi & gusi yg pernah dialami

ecap/rasa bau di mulut atau pd sisi impaksi obiliti gigi apakah ada gigi yg goyang dan mengganggu pengunyahan ebiasaan mengasah-asahkan gigi siang atau malam hari, gigi terasa tdk enak pd waktu bangun pagi, merokok, mengunyah tembakau, menggigit kuku atau benda lain iwayat masalah periodontal sebelumnya gambaran kondisi periodontal yg pernah dialami, perawatan periodontal yg pernah didapat.

P emeriksaan adiografis Hal-hal yang berkaitan kelainan periodontal yg harus diamati pada analisis radiografis: ontinuitas lamina dura pd krista septum interdental. Jumlah tulang yg hilang terbatas pd septum interdental. Jumlah kehilangan tlg interdental dihitung dgn cara : a. Perkirakan jarak normal antara B ke b. Ukur jarak yg ada antara B dan pd ro foto c. Jumlah tulang yg hilang : a - b Pola destruksi tulang: horizontal atau angular/vertikal. epadatan tulang alveolar pendukung Lebar ruang ligamen periodontal pd mesial & distal akar gigi. asio mahkota-akar gigi. Deposit atau tumpatan yg mengemper pd perm. proksimal gigi

P embuatan Cetakan & Fotografi asus angat bermanfaat untuk mengevaluasi kasus yg di hadapi. Cetakan digunakan untuk: 1. lebih mudah mengamati posisi tepi gingiva, posisi serta inklinasi gigi, kontak proksimal, daerah food impaction 2. edia visual utk diskusi kasus dgn pasien. Fotografi dan cetakan bermanfaat sbg pembanding keadaan pra dgn pasca perawatan.

P H emeriksaan Oral igiena oral Dinilai berdasarkan banyak atau sedikitnya penumpukan plak, debris,materi alba dan stein pd gigi. Diperiksa dgn bantuan bahan pewarna plak Lokasi penumpukan plak & iritan lokal dpt menjadi petunjuk adanya fakor pendorong lokal. is. penumpukan plak lebih banyak pd satu sisi berkaitan dgn kebiasaan mengunyah pd sebelah sisi

H alitosis (B au ulut) d. bau busuk/ menusuk dari rongga mulut Bisa dari rongga mulut (lokal) tapi juga bisa ekstra oral umber lokal : 1. etensi partikel makanan yg membusuk di sela gigi 2. Coated tongue 3. GU 4. Dehidrasi 5. aries 6. Gigi tiruan yg tdk bersih 7. afas perokok 8. Luka bedah

umber ekstra oral : 1. nfeksi saluran nafas ( bronkhitis, pneumonia dll) 2. Bau dari substansi aromatik dlm aliran darah mis. afas peminum alkohol, bau aseton penderita D, bau ureum pasien gagal ginjal

ongga ulut eluruh r. mulut : bibir, dasar mulut, lidah, palatum, orofarings, saliva diperiksa dgn teliti. eskipun perubahan yg ada tdk berkaitan dgn periodontal, kemungkinan perubahan patologis harus diperiksa.

P em eriksaan odus L im fe Pemeriksaan harus secara rutin karena peny. periodontal sering disertai adanya pembesaran nodus limfe odus limfe terinflamasi dpt teraba, lunak dan mobil, kulit yg membalutnya merah & hangat Pembesaran nodus limfe sering menyertai GU, abses periodontal akut, P. juvenil.

P emeriksaan Gigi Geligi eausan G igi (w asting) d. kehilangan substansi gigi secara perlahan-lahanyg ditandai dgn terbentuknya permukaan gigi yg licin dan berkilat. Berdasarkan mekanisme terjadinya dibedakan atas : 1. rosi d. lekukan berbentuk baji pd daerah servikal dgn porosnya tegak lurus thd poros gigi. Permukaan lesi licin dan berkilat Pd stadium awal mengenai email kemudian meluas ke dentin dan sementum Penyebab belum diketahui tapi diduga makanan yg asam

2. brasi d. kehilangan substansi gigi yg diinduksi oleh keausan mekanis yg bukan berupa pengunyahan. Lesi berupa lekukan seperti cawan atau lekukan seperti baji dgn perm. Berkilat. Terjadi kehilangan email bila terpapar dgn agen abrasif Penyebab : penyikatan gigi terlalu kuat atau menggunakan pasta yg abrasif brasi pd gigi anterior akibat menggigit benda keras

3. trisi d. keausan gigi karena kontak fungsional dgn gigi antagonisnya. Ciri : faset yg keras, licin, berkilat. Bila dentin telah tersingkap terbentuk warna coklat kekuning-kuningan. Faset horizontal cenderung mengarahkan tekanan searah poros panjang gigi yg dapat diadaptasi periodonsium. Faset yg membentuk sudut dgn perm. Gigi cenderung mengarahkan tekanan oklusal ke lateral sehingga mencederai periodonsium. trisi yg menyeluruh & banyak dicurigai adanya bruksism.

tein eberadaan stein merupakan faktor penentu higiena oral dan perlu diungkapkan penyebabnya H ipersensitivitas Bisa dijumpai pd gigi yg tersingkap akarnya ensitif pd perubahan termal atau stimulasi taktil Cara pemeriksaan: dgn menggesek-gesek daerah servikal gigi dgn prob atau semprotan udara.

H ubungan ontak P roksim al ontak proksimal yg sedikit terbuka mengarah pd impaksi makanan Pada gigi anterior diperiksa sec. Visual, pd gigi posterior dgn benang gigi. obiliti G igi Diperiksa dgn menggunakan tangkai 2 instrumen aatau 1 tangkai instrumen dgn 1 jari Dgn salah satu tangkai instrumen menekan gigi yg diperiksa ke arah vestibular, sedangkan tangkai instrumen yg lain menekan gigi dari arah oral, gigi didorong ke segala arah

riteria klinis yg digunakan dlm menentukan derajat mobiliti gigi adalah: (normal): ecara klinis tdk terlihat ada mobiliti gigi Derajat 1 : gigi bergerak dlm arah vestibular maupun oral 1 mm. Derajat 2 : Gigi bergerak dlm arah vestibular maupun oral > 1mm. Derajat 3 : Gigi bergerak dlm arah vestibular maupun oral > 1mm & arah vertikal.

igrasi P atologis Harus diperiksa gigi dan sumber tekanan yg menyebabkan migrasinya gigi Tekanan bisa berasal dari : menekankan lidah atau kebiasaan lainnya ontak prematur pd daerah posterior dapat mendefleksikan mandibula ke anterior dan merusak periodonsium pd gigi anterior maksila dan terjadinya migrasi patologis danya migrasi patologis pd anak-anak menunjukkan ciri klinis p. juvenil

G ensitivitas Terhadap P erkusi erupakan tanda adanya inflamasi akut pd lig. periodontal Cara pemeriksaan : gigi diperkusi hati-hati dlm segala arah igi G eligi D alam eadaan Tertutup Bertujuan utk mengungkapkan gigi yg letaknya tidak teratur, gigi yg ekstrusi, kontak proksimal yg tidak baik, daerah impaksi makanan yg semuanya mempermudah penumpukan plak Overbite berlebihan menyebabkan gigi menekan gingiva rahang antagonisnya sehingga ada impaksi makanan, saku, dan pembesaran ggv. Openbite menyebabkan pembersihan makanan (-) Crossbite menyebabkan trauma karena oklusi, dll

G igi ndividual Diperiksa : karies gigi, tumpatan, restorasi cekat husus tumpatan, restorasi cekat diperiksa keadaannya (baik/tdk baik), kontur (adekuat/ tdk), tepi (mengemper/ mengiritasi/ tdk) Bila ada impaksi makanan diperiksa adanya tonjol pendorong (plunger cusp) G igi Tiruan & P iranti O rtodonsi Bila pasien menggunakan GTL perlu diperiksa keadaannya pas/ tdk; mengiritasi/ tdk), disain (baik/ tdk) Pemakai ortodonsi lepas : plat (mengiritasi/ tdk), pelaksanaan kontrol plask (terhalang/ tdk), kekuatan tekanan (dlm batas adaptasi/ tdk)

T H