BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Menurut Khisma (2016: 9) kemacetan kendaraan bermotor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibandingkan antara aplikasi teori graf fuzzy dan

APLIKASI GRAF FUZZY DAN ALJABAR MAX-PLUS UNTUK PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI SIMPANG EMPAT BERAN

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota.

Aplikasi Graf Fuzzy dan Aljabar Max-Plus untuk Pengaturan. Lampu Lalu Lintas di Simpang Empat Beran Kabupaten Sleman

APLIKASI GRAF FUZZY PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN JALAN TERBAN KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melakukan pengaturan lalu lintas pada persimpangan jalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Aplikasi Fuzzy Logic Controller pada Sistem Lalu Lintas di Jalan Abu Bakar Ali, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pengaturan lampu lalu lintas di Indonesia masih bersifat kaku dan tidak

OPTIMISASI DELAY LAMPU HIJAU LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN DENGAN LOGIKA FUZZY METODE MAMDANI

Penentuan Tingkat Pelayanan Ruas Jalan Di Kabupaten Sleman Dengan Fuzzy Logic

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

Simulasi Pengaturan Lalu Lintas Menggunakan Logika Fuzzy

PENERAPAN LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI METODE TSUKAMOTO PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PEREMPATAN MANDAN KABUPATEN SUKOHARJO

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular yang terutama menyerang anak-anak (Widoyono, 2008: 59).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Fuzzy Inference System untuk Mengurangi Kemacetan di Perempatan Jalan

BAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh pula pada pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entah jabatan strukturalnya atau lebih rendah keahliannya.

PERANCANGAN PENGATURAN DURASI LAMPU LALU LINTAS ADAPTIF

adalahkelompok profesi terbesar dan berperan vital dalam sistem tersebut yang menyebabkan ABSTRAK

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

ANALISIS OPTIMASI TRAFFIC LIGHT DENGAN TEORI FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN ALTERNATIF APLIKASI MATLAB (STUDI KASUS SIMPANG EMPAT LHOKSEUMAWE)

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi seperti kemacetan, polusi udara, kecelakaan, antrian maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Simpang jalan adalah simpul jalan raya yang terbentuk dari beberapa

Optimalisasi Lampu Lalu Lintas dengan Fuzzy Logic

BAB II LANDASAN TEORI

Prosiding Matematika ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PEREMPATAN PINGIT YOGYAKARTA DENGAN SIMULASI ARENA

Algoritma Welch-Powell untuk Pengendalian Lampu Lalu Lintas

BAB II TINJUAN PUSTAKA

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian. Kemajuan ilmu pengetahuan dari tahun ke tahun terus berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan tranportasi darat saat ini khususnya di jalan raya, dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Sleman DIY. Simpang ini menghubungkan kota Jogjakarta dengan kota-kota lain di

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

Laporan Tugas akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

Aplikasi Pewarnaan Graf Fuzzy untuk Mengklasifikasi Jalur Lalu Lintas di Persimpangan Jalan Insinyur Soekarno Surabaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN BERDASARKAN TINGKAT PELAYANAN DAN HARGA KAMAR MENGGUNAKAN APLIKASI FUZZY DENGAN MATLAB 3.5.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam suatu ruang output. Antara input dan output terdapat satu kotak hitam yang

BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mempunyai

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 SIMPANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci : pengaturan lampu lalulintas, volume kendaraan, PLC, Metode Webster dan MKJI 1997, diagram ladder.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang semiring, Aljabar Max-Plus, sifat-sifat

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

Metode Fuzzy. Analisis Keputusan TIP FTP UB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DESAIN PENGATUR LAMPU LALU LINTAS ADAPTIF DENGAN KENDALI LOGIKA FUZZY

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

x TAKARIR Breadboard Papan rangkaian Queue Antre Flowchart Diagran alur Ground Kutub negatif Traffic Lalu lintas

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI TELEVISI MERK X MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI

KERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

operasi simpang yang umum diterapkan adalah dengan menggunakan sinyal lalu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. barang atau orang yang dapat mendukung dinamika pembangunan daerah.

BAB III METODE PENELITIAN. Rencana pelaksanaan tugas akhir Analisa Simpang Bersinyal di Jl.Cideng dimulai

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

SEMINAR TUGAS AKHIR. Aplikasi Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan Dan Penjadwalan Busway Yang Diintegrasikan Dengan Kereta Api Komuter

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Indonesia, telah banyak mengalami perkembangan yang pesat dalam

IMPLEMENTASI METODE LOGIKA FUZZY DALAM PEMBANGUNAN SISTEM OPTIMALISASI LAMPU LALU LINTAS TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya jumlah kendaraan di daerah perkotaan menyebabkan

c. Pada tahun 2014 (5 tahun setelah Paragon City beroperasi), baik saat akhir pekan maupun hari kerja, terutama pada saat jam-jam puncak, simpang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah ruas jalan atau lebih yang saling bertemu, saling berpotongan atau bersilangan.

Aplikasi Fuzzy Logic Controller pada Pengontrolan Lampu Lalu Lintas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Transportasi merupakan bagian terpenting dari kehidupan sehari-hari, namun masih mengalami berbagai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. majunya pertumbuhan perekonomian suatu daerah atau negara. Transportasi

APLIKASI PEWARNAAN GRAF UNTUK OPTIMALISASI PENGATURAN TRAFFIC LIGHT DI SUKOHARJO. Cahyo Heny Meiliana 1, Dwi Maryono 2. Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta

BAB III LANDASAN TEORI

Aplikasi Pohon Merentan Minimum dalam Menentukan Jalur Sepeda di ITB

Pengurangan Antrian Kendaraan Lampu Lalu Lintas Emmalia Joseph Munasih

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

PENENTUAN WAKTU KEDATANGAN PESAWAT DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG DENGAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR MAKS-PLUS

M.Nurhadi,MM,MT PERSIMPANGAN

MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR

Penerapan Algoritma Branch and Bound dalam Lampu Lalu Lintas Pintar

OPTIMASI WAKTU TUNGGU LAMPU LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN GRAF KOMPATIBEL SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KEMACETAN

STUDI KINERJA SIMPANG BERSINYAL JALAN CIPAGANTI BAPA HUSEN BANDUNG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan kota dengan tingkat kemacetan lau lintas yang semakin meningkat. Menurut Khisma (2016: 9) kemacetan kendaraan bermotor menyebabkan banyak kerugian, diantaranya pemborosan BBM, polusi udara, pemborosan waktu, dan menambah pengeluaran biaya. Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Basuki & Siswadi (2008: 80) diperoleh hasil bahwa rata-rata kerugian akibat keterlambatan yang disebabkan oleh kemacetan yang terjadi pada satu simpang di Yogyakarta sebesar Rp. 11.282.482,21 per jam. Kerugian ini berupa bertambahnya biaya operasional kendaraan yang semestinya tidak perlu dikeluarkan apabila kecepatanya bisa mencapai kecepatan desain perencanaan, yakni kecepatan pada saat jalan normal tidak macet. Kerugian paling dasar dari kemacetan, yaitu adanya pemborosan bahan bakar. Penyebab kemacetan yang terjadi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Padatnya arus kendaraan yang melewati suatu ruas jalan menjadi salah satu penyebabnya. Menurut Wibowo (2016: 1) terjadi kenaikan penggunaan kendaraan bermotor sebesar 7-10 persen pada 2015 dibanding tahun sebelumnya. Diperkirakan presentasi kenaikan 1

kendaraan bermotor akan terus meningkat. Hal ini tidak sebanding dengan penambahan luas jalan yang sangat kecil. Simpang jalan adalah bagian yang terpenting dari jalan perkotaan sebab sebagian besar dari efisiensi, keamanan, kecepatan, biaya operasi serta kapasitas lalu lintas tergantung pada perencanaan simpang jalan. Setiap simpang jalan mencakup pergerakan lalu lintas menerus maupun lalu lintas yang saling memotong pada satu atau lebih dari kaki simpang dan mencakup juga pergerakan perputaran. Pergerakan lalu lintas ini dikendalikan dengan berbagai cara, bergantung pada jenis simpang (Direktorat Pembinaan Jalan Kota,1992:35). Penggunaan lampu lalu lintas menjadi salah satu solusi untuk mengatasi tingkat kemacetan yang terjadi di suatu simpang jalan. Namun, terkadang pemasangan lampu lalu lintas tidak dapat mengurangi kemacetan atau kepadatan kendaraan. Hal ini terjadi karena pembagian durasi waktu lampu lalu lintas yang tidak sesuai dengan volume kendaraan yang lewat jalan tertentu. Jika suatu simpang jalan yang sudah tidak terdapat antrian mendapat lampu hijau maka lampu merah pada simpang jalan lainya akan semakin lama. Tentu hal tersebut menjadi kurang efektif, karena simpang jalan yang ramai harus menunggu lampu hijau dari simpang jalan lain yang sudah tidak membutuhkan lampu hijau disana. Kemudian lebar jalan yang dapat dituju dari sebuah lampu lalu lintas juga dapat menyebabkan panjangnya antrian kendaraan yang akan memasuki jalan tersebut ketika volume kendaraan tinggi. Oleh karena itu perlu adanya pengaturan durasi lampu lalu lintas yang dinamis agar masing masing simpang jalan memperoleh durasi yang 2

sesuai dengan kepadatan yang terjadi di simpang jalan tersebut dan lebar jalan yang dapat dilewati, sehingga simpang jalan lain tidak perlu menunggu giliran lampu hijau yang terlalu lama. Dengan begitu, kepadatan pada suatu simpang jalan dapat berkurang. Teori graf merupakan salah satu cabang ilmu dalam matematika yang mempelajari himpunan titik dan himpunan garis. Suatu graf merupakan diagram yang terdiri dari titik-titik tidak kosong yang disebut simpul (vertex) dan dihubungkan oleh garis yang disebut sisi (edge) (Munir, 2010: 353). Menurut Nurshiami et al (2011: 2-3) salah satu cabang ilmu dari graf ialah graf fuzzy. Graf fuzzy merupakan pelabelan atau pembobotan simpul, sisi ataupun simpul dan sisi graf dengan himpunan fuzzy. Graf fuzzy merupakan pengembangan dari teori graf yang saat ini banyak mendapat perhatian. Seperti Myna (2015), Tobunggu (2016) telah melakukan penelitian graf fuzzy yang diterapkan pada pengaturan simpang lalu lintas dalam mempermudah mengidentifikasi lokasi kepadatan lalu lintas yang terjadi. Pada tahun 1965, Prof Lofti A. Zadeh dari California University USA memberikan sumbangan yang berharga dalam pengembangan teori himpunan fuzzy. Teori himpunan fuzzy diterapkan ke berbagai macam disiplin ilmu. Sehingga aplikasi teori ini dapat ditemukan dalam ilmu komputer, kecerdasan buatan, teknik pengambilan keputusan, teknik kendali, ilmu manajemen, robotika, dan lain sebagainya. Menurut Kusumadewi (2003:154) ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan teori himpunan fuzzy, antara lain : 3

1. Konsep mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti. 2. Sangat fleksibel. 3. Memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat. 4. Dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan. Menurut Rudhito (2016: 13) aljabar max-plus ialah himpunan R } dengan R merupakan himpunan semua bilangan riil yang dilengkapi dengan operasi maksimum, dinotasikan dengan dan operasi penjumlahan yang dinotasikan dengan. Diberikan R max = (R },, ) dengan ε := dan e:= 0. Penelitian tentang teori aljabar max-plus dalam pengaturan lampu lalu lintas sudah dilakukan oleh Nurmantoko dan Lazuardi. Nurmantoko (2013) telah melakukan penelitian tentang teori aljabar max-plus dalam pengaturan lampu lalu lintas di simpang Sentul dan Pakualam Yogyakarta. Lazuardi (2013) telah melakukan penelitian tentang teori aljabar max-plus dalam pengaturan lampu lalu lintas di simpang Gondomanan Yogyakarta. Kemudian dalam penelitian ini akan membandingkan teori graf fuzzy dan teori aljabar max-plus dalam pengaturan lampu lalu lintas yang diterapkan pada simpang yang sama. Simpang lalu lintas yang dipilih ialah simpang empat Beran Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 4

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaturan fase arus lalu lintas dan pembagian waktu lampu lalu lintas di simpang empat Beran, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan teori graf fuzzy? 2. Bagaimana pengaturan fase arus lalu lintas dan pembagian waktu lampu lalu lintas di simpang empat Beran, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan teori aljabar max-plus? 3. Bagaimana perbandingan pengaturan lampu lalu lintas di simpang empat Beran menggunakan teori graf fuzzy dan teori aljabar max-plus? C. Batasan Masalah Untuk mencegah meluasnya permasalahan yang ada dan lebih terarah, maka dilakukan pembatasan masalah, yaitu: 1. Jalan yang digunakan adalah simpang empat dengan lampu lalu lintas di daerah Beran. 2. Sampel kepadatan kendaraan di simpang empat Beran diambil pada hari normal, yakni bukan hari libur maupun hari menjelang libur panjang. Pengambilan data kepadatan kendaraan pada 4 februari 2017 pukul 06.45-07.45 WIB. 5

3. Lampu kuning diasumsikan sama dengan lampu hijau, yakni saat lampu kuning menyala kendaraan berjalan seperti saat lampu hijau menyala. 4. Teori pertama yang digunakan dalam pengaturan lampu lalu lintas menggunakan aplikasi teori graf dan logika fuzzy dengan bantuan aplikasi matlab. 5. Teori kedua yang digunakan dalam pengaturan lampu lalu lintas menggunakan aplikasi aljabar max-plus dengan bantuan aplikasi scilab. 6. Proses inference fuzzy menggunakan metode mamdani. Metode ini dipilih karena lebih menyerupai pola pikir manusia. 7. Proses defuzzification fuzzy menggunakan metode centroid. Metode ini dipilih karena pergerakan nilai defuzzification halus, sehingga perubahan dari suatu himpunan fuzzy juga akan berjalan dengan halus. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua teori yakni graf fuzzy dan aljabar max-plus pada pengaturan lampu lalu lintas. 6

E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, diantaranya: 1. Akademisi a. Melatih pola pikir dan menambah pengetahuan yang dapat diterapkan pada pengaturan lampu lalu lintas. b. Menambah wawasan mengenai teori graf dan logika fuzzy dalam hubunganya dengan pengaturan lampus lalu lintas. c. Menambah wawasan mengenai aljabar max-plus dalam hubunganya dengan pengaturan lampus lalu lintas. 2. Praktisi a. Manfaat bagi praktisi dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan, yakni dapat digunakan sebagai alternatif pengaturan sistem arus lampu lalu lintas. 7