PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR

dokumen-dokumen yang mirip
Edy Sriyono. Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra 2013

Macam Aliran : Berdasarkan Cara Bergerak Partikel zat cair :

HIDRODINAMIKA BAB I PENDAHULUAN

Mempelajari grafik gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya penyebab gerak tersebut.

PERSAMAAN BERNOULLI I PUTU GUSTAVE SURYANTARA P

Klasisifikasi Aliran:

BAB V KINEMATIKA FLUIDA

FLUIDA DINAMIS. 1. PERSAMAAN KONTINUITAS Q = A 1.V 1 = A 2.V 2 = konstanta

FLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline.

(2) Dimana : = berat jenis ( N/m 3 ) g = percepatan gravitasi (m/dt 2 ) Rapat relatif (s) adalah perbandingan antara rapat massa suatu zat ( ) dan

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

FLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengaruh Elemen Meteorologi Untuk Irigasi. tanah dalam rangkaian proses siklus hidrologi.

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

FISIKA FLUIDA YUSRON SUGIARTO, STP, MP, MSc yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id. Didit kelas D: Arga kelas G:

DINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

BAB III LANDASAN TEORI

9. Dari gambar berikut, turunkan suatu rumus yang dikenal dengan rumus Darcy.

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

PERTEMUAN X PERSAMAAN MOMENTUM

Oleh: STAVINI BELIA

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap.

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

Klasifikasi Aliran Fluida (Fluids Flow Classification)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :

Pengantar Oseanografi V

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida

FLUIDA DINAMIS. Ciri-ciri umum dari aliran fluida :

B. FLUIDA DINAMIS. Fluida 149

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

BAB II LANDASAN TEORI

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia

JUDUL TUGAS AKHIR ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

Bab III HIDROLIKA. Sub Kompetensi. Memberikan pengetahuan tentang hubungan analisis hidrolika dalam perencanaan drainase

II. TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 1 REMBANG Jalan Monumen Jenderal Soedirman Rembang Purbalingga 53356

MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

MODUL- 9 Fluida Science Center U i n versit itas Brawijijaya

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida

FIsika FLUIDA DINAMIK

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 4. GEOMETRI PENGUKURAN SAUAN WAKTU, VOLUME DAN DEBITLatihan Soal 4.3

HIDROLIKA SALURAN TERTUTUP -PUKULAN AIR (WATER HAMMER)- SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

HIDROLIKA DAN JENIS ALIRAN DALAM SALURAN

contoh soal dan pembahasan fluida dinamis

Sub Kompetensi. Bab III HIDROLIKA. Analisis Hidraulika. Saluran. Aliran Permukaan Bebas. Aliran Permukaan Tertekan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jawaban Soal No Diameter pipa : D=150 mm = 0,15 m. Kekentalan Kinematik : Kecepatan Aliran :

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA TOPIK: FLUIDA. Disusun oleh: Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd.

Aliran Turbulen (Turbulent Flow)

Pembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady)

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015

LAJU ALIRAN MASSA DAN DEBIT ALIRAN (Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mesin Fluida)

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidrologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu terdiri dari kata hydros yang

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Persamaan Kontinuitas dan Persamaan Gerak

BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

Proses Pengosongan Mixer Batch Larutan Cat Densitas 1,66; Viskositas 110 Cp; Volume Liter Ke Hopper Pengalengan Selama 20 Menit

Pertemuan 1 PENDAHULUAN Konsep Mekanika Fluida dan Hidrolika

BAB II LANDASAN TEORI. tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

Cara Mengukur dan Menghitung Debit Saluran

Teorema Divergensi, Teorema Stokes, dan Teorema Green

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida

MATERI KULIAH MEKANIKA FLUIDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak

BAB V ZAT CAIR DALAM KESATIMBANGAN RELATIF

Aliran pada Saluran Tertutup (Pipa)

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

V 1,2 = kecepatan aliran fluida dititik 1 dan 2 (m/det)

Fisika Dasar I (FI-321)

Transkripsi:

PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR

PENGERTIAN Kinematika aliran mempelajari gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya yang menyebabkan gerak tersebut.

Macam Aliran 1. Invisid dan viskos 2. Kompresibel dan tak kompresibel 3. Laminer dan turbulen 4. Mantap dan tak mantap 5. Seragam dan tak seragam 6. Satu, dua dan tiga dimensi 7. Rotasional dan tak rotasional

Aliran invisid dan viskos Aliran invisid : kekentalan zat cair dianggap nol (zat cair ideal). Aliran viskos : kekentalan zat cair diperhitungkan (zat cair riil).

Aliran Kompresibel & Tak Kompresibel Aliran kompresibel : rapat massa berubah dengan perubahan tekanan. Aliran tak kompresibel : rapat massa tidak berubah dengan perubahan tekanan, rapat massa dianggap konstan.

Aliran Laminer dan Turbulen Aliran laminer : partikel-partikel zat cair bergerak teratur dengan membentuk garis lintasan kontinyu dan tidak saling berpotongan. Aliran turbulen : partikel-partikel zat cair bergerak tidak teratur dan garis lintasannya saling berpotongan.

Aliran Mantap dan Tak Mantap Aliran mantap (steady flow) : terjadi jika variabel aliran di sebarang titik pada zat cair tidak berubah dengan waktu. Yang termasuk variabel aliran misalnya : kecepatan aliran V, tekanan p, rapat massa ρ, tampang aliran A, debit Q, dsb) Aliran tak mantap (unsteady flow) terjadi jika variabel aliran di sebarang titik pada zat cair berubah dengan waktu.

Aliran Seragam dan Tak Seragam Aliran seragam : apabila tidak ada perubahan variabel aliran dari satu titik ke titik yang lain di sepanjang saluran. Aliran tidak seragam : apabila ada perubahan variabel aliran dari satu titik ke titik yang lain di sepanjang saluran.

o o o

Aliran Satu, Dua, dan Tiga Dimensi Aliran satu dimensi : kecepatan di setiap titik pada tampang lintang mempunyai besar dan arah yang sama. Aliran dua dimensi : semua partikel dianggap mengalir dalam bidang sepanjang aliran, sehingga tidak ada aliran tegak lurus pada bidang tersebut. Aliran tiga dimensi : komponen kecepatan u, v, dan w adalah fungsi koordinat ruang x, y, dan z.

Aliran 1 D Aliran 2 D

Aliran Rotasional dan Tak Rotasional Aliran Rotasional : bila setiap partikel zat cair mempunyai kecepatan sudut (berotasi) terhadap pusat massanya. Aliran Tak Rotasional : bila setiap partikel zat cair tidak mempunyai kecepatan sudut (tidak berotasi) terhadap pusat massanya.

Garis Arus dan Tabung Arus Garis arus (stream line) : adalah kurva khayal yang ditarik di dalam aliran zat cair untuk menunjukkan arah gerak di berbagai titik dalam aliran. Tabung arus : terbentuk jika sejumlah garis aliran ditarik melalui setiap titik di sekeliling suatu luasan kecil dalam aliran.

Garis Arus A 2 Pusat Garis Aliran A 1

Percepatan Partikel Zat Cair Percepatan partikel zat cair yang bergerak didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan. Laju perubahan kecepatan bisa disebabkan oleh perubahan geometri medan aliran atau karena perubahan waktu.

Debit Aliran Debit aliran : jumlah zat cair yang mengalir melalui tampang lintang aliran tiap satu satuan waktu. Jumlah zat cair = volume zat cair Satuan volume : meter kubik, liter, galon, dsb) Satuan waktu : detik, menit, jam, hari, dsb)

Rumus Debit Q Vol t Dengan Q = debit Vol = volume t = waktu Q = A V Dengan : A = luas tampang aliran V = kecepatan aliran

Persamaan Kontinuitas Apabila zat cair kompresibel secara kontinu melalui pipa atau saluran, dengan tampang aliran konstan ataupun tidak konstan, maka volume zat cair yang lewat tiap satuan waktu adalah sama di semua tampang.

Rumus Untuk tampang/kecepatan berubah : A 1 V 1 = A 2 V 2 Q = AV = konstan Untuk percabangan : Q 1 = Q 2 + Q 3 Q = 0

Contoh Hitungan 1. Keran air dibuka dan mengalirkan air. Selama 10 detik air yang keluar ditampung dalam gelas ukur dan diperoleh bacaan volume sebanyak 2000 ml. Berapakah debit aliran yang melalui keran tersebut? Penyelesaian: Q Vol t 2 10 0,2 liter/deti k

Contoh Hitungan 2. Suatu pancuran air untuk mandi warga desa ketika diukur dengan bak pengukur volume diperoleh volume 100 liter dalam waktu 40 detik. Berapakah debit pancuran tersebut? Penyelesaian: Q Vol t 100 40 2,5 liter/deti k

Contoh Hitungan 3. Pipa dengan diameter 0,25 m mengalirkan air dengan kecepatan 1 m/d. Berapakah debit aliran? Apabila debit aliran dinaikkan menjadi 75 l/d, berapakah kecepatan aliran? Penyelesaian: Q AV 1 2 2 3 D 4 V 1 0,25 4 1 0,049 m /d V Q A 0,075 0,25 0,25 2 1,53 m/d

Contoh Hitungan 4. Air mengalir di dalam pipa berdiameter 50 cm dengan kecepatan 1 m/detik. Berapakah debit aliran? Jika diameter pada ujung yang lain dari pipa tersebut adalah 100 cm (pipa berubah dengan teratur), berapakah kecepatan aliran pada ujung tersebut? Penyelesaian: Q AV V Q A 1 2 3 2 D V 4 0,196 0,25 1 1 0,5 4 2 1 0,25 m/d 0,196 m /d

Contoh Hitungan 5. Air mengalir melalui pipa 1 dengan diameter 30 cm yang kemudian bercabang menjadi dua pipa, yaitu pipa 2 dan pipa 3 yang masing-masing berdiameter 20 cm dan 15 cm. Kecepatan aliran di pipa 1 dan pipa 2 berturut-turut adalah 2 m/d dan 1,5 m/d. Hitung debit aliran melalui pipa 2 dan 3. Penyelesaian: 1 2 1 2 3 Q1 A1 V1 D1 V1 0,3 2 0,141 m /d 4 4 1 2 1 2 3 Q2 A2 V2 D2 V2 0,2 1,5 0,047 m /d 4 4 Q3 Q1 -Q2 0,141-0,047 3 0,094 m /d

Contoh Hitungan 6. Air mengalir melalui pipa A dengan diameter 25 cm yang kemudian bercabang menjadi dua pipa, yaitu pipa B dan pipa C yang masing-masing berdiameter 10 cm dan 5 cm. Kecepatan aliran di pipa 2 adalah 0,5 kali kecepatan di pipa 1. Hitung debit aliran melalui pipa 2 dan 3.