Modul ke: Akuntansi Biaya PROCESS COSTING II Fakultas FEB Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE., M.S.,Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
PROCESS COSTING ADANYA PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES AWAL Dalam pertemuan sebelumnya telah dibicarakan penggunaan metode harga pokok proses pada perusahaan manufaktur atau pabrik, dengan anggapan bahwa perusahaan dalam keadaan baru mulai berproduksi pada awal periode atau periode berjalan. Oleh karena itu tidak ada sediaan barang dalam proses awal periode (Beginnning Work in Process).
Dengan berproduksinya suatu pabrik secara berkelanjutan dari suatu periode ke periode berikutnya melalui departemendepartemen produksi, biasanya terdapat unit yang belum selesai atau masih dalam proses pada akhir periode. Unit yang masih dalam proses periode ini secara otomatis akan menjadi unit dalam proses pada awal periode berikutnya. Contoh : Sediaan barang dalam proses akhir Januari akan menjadi sediaan barang dalam proses awal Februari. Dengan adanya sediaan barang dalam proses awal periode, maka terdapat 2 ( dua ) metode penentuan harga pokok : Metode rata-rata tertimbang ( weighted average method) Metode masuk pertama keluar pertama ( FIFO Method )
PROCESS COSTING Weighted-Average Method Dalam metode ini yang harus diketahui untuk pembuatan Production Cost report adalah : Tingkat penyelesaian ( % penyelesaian ) BDP awal tidak perlu diperhatikan Informasi rincian biaya yang telah diserap BDP awal harus diperoleh. Setiap elemen biaya dari BDP awal ditambahkan dengan jenis biaya yang sama dari periode sekarang. Harga pokok atau biaya per unit merupakan hasil bagi dari total biaya setiap elemen biaya dibagi dengan unit ekuivalennya.
Tahap-tahap penyusunan Production Cost report adalah: Skedul kuantitas, yaitu jumlah unit yang masuk proses, unit yang selesai, dan unit yang masih dalam proses. Pembebanan biaya, berisi informasi total biaya produksi dan biaya per unit untuk masing-masing jenis biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja, dan BOP) Perhitungan biaya yang menyangkut pertanggungjawaban biaya yang telah dikeluarkan dan dibebankan serta distribusi pada sediaan barang jadi dan sediaan Barang Dalam Proses.
Dalam menghitung biaya produksi per unit harus diketahui dan dihitung terlebih dahulu unit ekuivalen. Untuk metode rata-rata tertimbang maka menghitung unit ekuivalen dengan rumus: Untuk menghitung biaya per unit dibutuhkan unit ekuivalen. Unit ekuivalen menunjukkan unit produk jadi dan unit yang masih dalam proses ( yang dinyatakan dalam satuan unit produk jadi). Rumus dasar unit ekuivalen adalah sbb : Unit Ekuivalen = unit selesai + (unit dalam proses akhir x persentase penyelesaian)
FIFO Method ( Metode MPKP) Karakteristik metode MPKP (FIFO) : Tingkat penyelesaian BDP awal harus diperhatikan karena akan diperhitungkan dalam unit ekuivalen. Tidak perlu rincian biaya yang diserap oleh BDP awal
FIFO Method ( Metode MPKP) Rumus Unit Ekuivalen nya : Produk Selesai + BDP akhir (%penyelesaian) BDP awal (%penyelesaian)
Contoh Soal PT. Nadia memiliki 1 departemen produksi. Perusahaan ini menggunakan sistem harga pokok proses untuk menghitung biaya produknya. Berikut data produksi PT. Nadia selama bulan Januari 2012 : BDP awal 10.000 unit Biaya dari BDP awal : BBB Rp 150.000 BTKL 143.000 BOP 172.000 Unit yang diproduksi bulan ini dan hasil: Masuk proses 85.000 unit Selesai 80.000 Hilang 5.000 (awal) BDP akhir 10.000
Contoh Soal: Biaya bulan Januari : BBB Rp 2.750.000 BTKL 3.150.000 BOP 2.900.000 Tingkat Penyelesaian : BDP awal : BBB 60% Biaya Konversi 30% BDP Akhir : BBB 100% Biaya Konversi 45% Buatlah Production Cost Report!
Penyelesaian Laporan Harga Pokok Produksi Bulan Januari 2012 Skedul Kuantitas Input : BDP awal 10.000 unit Masuk proses 85.000 ---------- + 95.000 unit Output : Selesai& ditransfer ke dept. II 80.000 unit BDP akhir 10.000 Hilang (awal) 5.000 ----------+ 95.000 unit
Penyelesaian Pembebanan Biaya Elemen Unit Ekuivalen Biaya per unit BBB 150.000 + 2.750.000 = Rp 2.900.000 90.000 Rp 32,22 BTKL 143.000 + 3.150.000 = Rp 3.293.000 84.500 38,97 BOP 172.000 + 2.900.000 = Rp 3.072.000 84.500 36,36 Total Rp 9.265.000 Rp107,55 Perhitungan Biaya Produk selesai, ditransfer ke dept. II : 80.000 x Rp 107,55 = * Rp 8.603.815 BDP akhir (10.000 unit) : BBB : (10.000 x 100%) x Rp 32,22 = Rp 322.200 BTKL : (10.000 x 45 %) x Rp 38,97 = 175.365 BOP : (10.000 x 45 %) x Rp 36,36 = 163.620 -------------- + 661.185 ----------------+ Total HP. Produksi di Departemen I Rp 9.265.000
Terima Kasih Diah dan Lawe