Lepi Candra 1, Lili Andriani 2 Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP UNBARI. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : Evi Mivtahul Khoirullah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

Susti Rahmah Yulita S 1

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

: model pembelajaran, pemahaman konsep matematis, tutor sebaya

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED-HEAD TOGETHER

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

Oleh: Liza Murniviyanti dan Yulisar Panuah (Dosen, Mahasiswa Universitas PGRI Palembang)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

*

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PEMBELAJARAN TPS DAN TS KELAS X SMAN 15 BANDARLAMPUNG (J U R N A L) Oleh TIURMA LAERIS RULLITA.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH. (Artikel Skripsi) Oleh. Muji Aprilia Fitriani

Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

Zaenab SMK Negeri 1 Pallangga Gowa

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV

Intan Permata Sari*), Rina Febriana**), Ainil Mardiyah **)

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

JURNAL. Pengaruh Metode Scramble dalam Pembelajaran Matematika terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Kediri

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh: RETNO AMBARWATI A

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE

Oleh : Reny Antasi A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

Kata kunci: metode kooperatif tipe TGT, media pembelajaran kartu domino, hasil belajar geografi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

OLEH : PUJI EKA BRIHANTARI NPM:

MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Malia 1, Dodik Mulyono², Reny Wahyuni³ STKIP-PGRI Lubuklinggau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

PENGARUH PENGGUNAAN CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : ELVA AYU ANDRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau. ABSTRAK. Kata Kunci : Scramble, alat peraga, bahan bekas, Hasil belajar biologi.

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Transkripsi:

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE DAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI Lepi Candra 1, Lili Andriani 2 Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP UNBARI Abstrak This study aims to find out student learning outcomes using the concept model of learning sentence, knowing student learning outcomes using scramble learning model, knowing differences in student learning outcomes using the concept model of learning sentence and scramble on the economic subjects of class XI SMA Negeri 3 Kota Jambi. The result of the research shows that the result of the students 'learning in the control class at the initial and second pre test no students reach KKM, nor the result of the students' learning in the experimental class on the initial pre test and secondly there are no students who reach KKM. There were about 40 students, while there were 25 students who did not graduate from KKM (62,50%), and only 15 students graduated from KKM (37,50%). At the post-test in the experimental class students who did not pass as many as 13 students (43.33%), and 17 students who passed the KKM (56.67%). This means that the post test value in the control class is smaller than the experimental class. Thus, it can be concluded that the learning model of scramble can help students more focused in learning and can improve student learning outcomes. Kata Kunci : Model Pembelajaran, Concept Sentence, Scramble PENDAHULUAN Pembelajaran di kelas hendaknya dapat menimbulkan harga diri, keyakinan, dan nilai diri siswa. Agar dapat menciptakan hal tersebut, maka dapat dilakukan dengan mengajak seluruh anggota kelas selalu saling menghargai perbedaan satu sama lain, 1 Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP UNBARI 2 Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP UNBARI 53

memahami, dan saling berbagi. Dengan demikian, guru dapat meyakinkan seluruh siswa, bahwa semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dilain pihak, guru yang baik dapat memberikan efek positif dalam menciptakan suasana pembelajaran. Selain memberi informasi tentang hal-hal penting yang harus diketahui siswa, seorang guru juga seharusnya mampu mempengaruhi dan membujuk mereka untuk terus belajar. Hal ini dikarenakan, guru yang baik dan efektif dalam setiap waktu pembelajaran mampu menimbulkan semangat belajar pada diri siwa. Guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk itu seorang guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang prinsipprinsip belajar sebagai dasar dalam merancang kegiatan belajar mengajar, seperti merumuskan tujuan, memilih bahan, memilih metode, menetapkan evaluasi, dan sebagainya. Dalam proses ini guru mampu mengorganisasi setiap kegiatan belajar mengajar dan menghargai anak didiknya sebagai suatu subjek yang memiliki bekal dan kemampuan. Pengertian guru semacam ini sangat penting, agar guru tidak bersikap semaunya sebagai seorang atasan, dan sekaligus agar guru tidak segan-segan memberikan dorongan kepada siswanya. Guru perlu memikirkan suatu cara dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajarnya, yaitu dengan menggunakan metode mengajar yang sesuai dan cocok untuk diterapkan sesuai dengan kondisi kelas, karena siswa memiliki tingkat kemampuan yang bervariasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menyajikan pembelajaran dengan memperhatikan dan memahami latar belakang emosi, dorongan/motivasi, dan kemampuan individu, serta adanya penyesuaian materi pelajaran dan tugas-tugas pembelajaran siswa. Sehingga, metode yang dibutuhkan adalah metode yang dapat memenuhi dan melayani kebutuhan-kebutuhan siswa sehingga tercapai hasil belajar siswa yang lebih baik. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar yang harus dilakukan guru adalah menggunakan metode pembelajaran yang variatif dalam kegiatan belajar dan mengajar. Diantara pembelajaran yang dapat dijadikan upaya meningkatkan hasil belajar adalah metode pembelajaran kooperatif. Oleh karena itu, pembelajaran kooperatif sebagai sekumpulan strategi mengajar yang digunakan guru agar siswa saling membantu dalam mempelajari sesuatu. Dengan demikian, salah satu model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah tipe concept sentence dan scramble. 54

Dengan demikian, berdasarkan uraian penjelasan di atas, pada saat ini guru dituntut harus inovatif agar pembelajaran menyenangkan dan membekas dibenak siswa. Siswa yang satu dengan yang lain mempunyai karakter yang berbeda, tugas guru bagaimana mengarahkan keberadaan tersebut kepada tujuan yang sama yakni, memperoleh ilmu dari guru pada saat pembelajaran. Untuk itulah guru harus menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan untuk meningkatkan semangat belajar masing-masing siswa. Menurut Trianto (2007:1), Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Rusman (2014:133), Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pada proses belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang menentukan kepada kreativitas siswa maupun keaktifan siswa, guru hanya sebagai fasilitator sekaligus motivator yang memberikan informasi, pengarahan dan memberikan tugas kepada siswa untuk menyelesaikan tugas tersebut. Menurut Huda (2014:315), Model concept sentence merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan kartu-kartu yang berisi beberapa kata kunci kepada siswa, kemudian kata kunci tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi paragraf-paragraf, model ini dilakukan dengan mengelompokkan siswa secara heterogen dan meminta mereka untuk membuat kalimat dengan minimal empat kata kunci sesuai materi yang disajikan. Sementara, menurut Shoimin (2015:110), Model concept sentence merupakan model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya siswa dibentuk berkelompok, kemudian tiap kelompok membuat atau menentukan minimal empat kata kunci, setelah menentukan kata kunci siswa membuat kalimat berdasarkan kata kunci yang sudah disiapkan. Selanjutnya, menurut Shoimin (2014:38), langkah-langkah model pembelajaran concept sentence, adalah sebagai berikut : 1. Menyampaikan tujuan: guru menyampaikan tujuan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Menyajikan informasi: guru menyajikan materi secukupnya. 55

3. Pembentukan kelompok: guru membentuk kelompok yang anggotanya sekitar empat orang secara heterogen. 4. Penyajian informasi kedua: guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan. 5. Tiap kelompok diarahkan membuat kalimat dengan menggunakan beberapa kata kunci yang diberikan. 6. Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yag dipandu oleh guru. 7. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Menurut Huda (2014:303), Model scramble merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa. Metode ini mengharuskan siswa untuk menggabungkan otak kanan kiri. Dalam metode ini, siswa tidak hanya untuk menjawab soal, tetapi juga menerka dengan cepat jawaban soal yang sudah tersedia namun masih dalam kondisi acak. Ketetapan dan kecepatan berpikir menjawab soal menjadi salah satu kunci permainan metode pembelajaran scramble. Skor siswa ditentukan oleh beberapa yang benar dan seberapa cepat soal-soal tersebut dikerjakan. Sementara, menurut Shoimin (2015:60), Model pembelajaran scramble merupakan salah satu permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktifitas untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan. Menurut Huda (2014:305), ada beberapa langkah-langakah model pembelajaran scramble, adalah sebagai berikut : 1. Guru menyajikan materi sesuai topik. 2. Guru membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya. 3. Guru memberi durasi tertentu untuk pengerjaan soal. 4. Siswa mengerjakan soal berdasarkan waktu yang telah ditentukan guru. 5. Guru mengecek durasi waktu sambil memeriksa pekerjaan siswa. 6. Siswa mengumpulkan lembaran kerja yang sudah dikerjakan. 7. Guru melakukan penilaian. 8. Guru memberikan apresiasi dan rekognisi kepada siswa yang berhasil, dan memberi semangat kepada siswa yang belum cukup berhasil menjawab dengan cepat dan benar. 56

Menurut Hamalik (2013:4), bahwa Belajar suatu proses perubahan tingkah laku individu orang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar disebabkan oleh pengalaman atau latihan dan menjamin mutu pendidikan serta keberhasilan siswa dalam lingkungan maupun kelompok individu. Menurut Purwanto (2013:45), Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Sementara, Susanto (2015:5), menjelaskan bahwa Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh sesuatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. Dimana, perolehan siswa dalam belajar tersebut dapat dilihat dari hasil pencapaian belajar mereka yang dapat digambarkan dengan huruf maupun simbol. Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya penggunaan model yang secara monoton dan konvensional, sehingga konsep yang diterima siswa cenderung kurang dipahami. Interaksi belajar didominasi oleh siswa yang pintar saja. Penggunaan model yang monoton mengakibatkan siswa menjadi pasif dan tidak berani bertanya maupun mengeluarkan pendapat, sehingga keaktifan dan interaksi siswa kurang terbangun. Untuk memecahkan masalah tersebut, maka guru harus segera dilakukan perbaikan pembelajaran agar siswa kembali tertarik dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat ditempuh guru adalah dengan menerapkan model pembelajaran consept sentense dan scramble. Melalui penerapan model yang inovatif ini diharapkan siswa akan lebih berminat dan senang dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran concept sentence dan scramble dipilih karena dirasakan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Dalam model pembelajaran concept sentence dan scramble, masing-masing siswa di dalam kelas memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Maka diharapkan tidak ada siswa yang pasif pada saat proses pembelajaran berlangsung. Penerapan model pembelajaran concept sentence dan scramble dalam pembelajaran dapat juga meningkatkan rasa tanggung jawab serta meningkatkan, keterampilan, berbicara siswa, melatih ingatan, melatih kreatifitas, 57

melatih kerja sama, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dapat meningkat. Gambar 1 Kerangka Berpikir Guru Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Model Pembelajaran Consept Sentense Model Pembelajaran Scramble Hasil Belajar METODOLOGI PENELITIAN Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Sugiyono (2015:17), Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen ini melibatkan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan perlakuan yang berbeda. Dimana, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran scramble, sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran concept sentence. Tabel 1 Rancangan Penelitian yang Dilakukan Kelompok Pre-Test Treatment Post-Test (Tes Awal) (Perlakuan) (Tes Akhir) Eksperimen O1 X1 O2 Kontrol O3 X2 O4 Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling). Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:124). Penarikan sampel sampling purposive dengan mempertimbangkan jenis penelitian yang digunakan dimana 58

penelitian ini membutuhkan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sementara, untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, adapun prosedur maupun tahaptahap yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Tahap pengenalan masalah : (a) Mengindentifikasi masalah, (b) Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori yang relevan, (c) Mengidentifikasi tindakan yang relevan. 2. Tahap persiapan : (a) Penyusunan jadwal peneliti, (b) Penyusunan rencana pembelajaran, (c) Penysunan soal evaluasi. 3. Tahap penyusunan rencana eksperimen. Tahap penyusunan rencana eksperimen ini, tindakan yang dilakukan disusun dalam beberapa tahapan, yaitu tahap menyusun eksperimen, melakukan uji coba soal tes (Pre Test Dan Pos-Test), menganalis soal uji coba soal tes (Pre-Test dan Post-Test). 4. Tahap implementasi eksperimen. Pada tahap implementasi ini, peneliti melaksanakan hipotesis-hipotesis tindakan, yakni penggunaan model pembelajaran scramble kelas XI IPS III yang berjumlah 40 orang tahun ajaran 2016-2017 terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 3 Kota Jambi. Dimana hipotesishipotesis tindakan ini digunakan untuk menguji kebenarannya melalui tindakan yang telah direncanakan. 5. Tahapan pengamatan. Pada tahap pengamatan ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar dibawah bimbingan guru. 6. Tahap penyusunan laporan. Pada tahap penyusunan laporan ini, peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 3 Kota Jambi. Dalam melakukan analisis data yang diperoleh, maka dalam penelitian ini digunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran, uji daya pembeda, dan uji kesamaan dua rata-rata pada setiap butir soal yang digunakan sebagai alat pengumpulan data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk menganalisis hasil pengolahan data dalam penelitian yang dilaksanakan, maka dapat dilaksanakan dengan teknik analisis data dengan analisis perbandingan. 59

Tabel 2 Nilai Pre-Tes Kelas Kontrol Kelas Kontrol No. Interval Pre-Test Pertama Pre-Test Kedua Fi % Fi % 1. 20,00 30,00 7 17,50 1 2,50 2. 30,50 40,50 11 27,50 10 25,00 3. 41,00 51,00 7 17,50 10 25,00 4. 51,50 61,50 2 5,00 8 20,00 5. 62,00 72,00 6 15,00 4 10,00 6. 72,50 82,00 7 17,50 7 17,50 Jumlah 40 100 40 100 Sumber: Data Diolah, Tahun 2017. Tabel 3 Nilai Pre-Tes Kelas Eksperimen Kelas Eksperimen No. Interval Pre-Test Pertama Pre-Test Kedua Fi % Fi % 1. 30,00 40,00 13 43,33 8 26,67 2. 40,50 50,50 8 26,67 12 40,00 3. 51,00 61,00 2 6,67 2 6,67 4. 61,50 71,50 4 13,33 1 3,33 5. 72,00 82,00 3 10,00 7 23,33 Jumlah 30 100 30 100 Sumber: Data Diolah, tahun 2017. Tabel 4 Nilai Post-Test Kelas Kontrol No. Interval Kelas Kontrol Post-Test Kelas Kontrol Fi % 1. 42,50 50,50 10 25,00 2. 51,00 59,00 5 12,50 3. 59,50 67,50 2 5,00 4. 68,00 76,00 8 20,00 5. 76,50 84,50 14 35,00 6. 85,00 93,00 1 2,50 Jumlah 40 100 Sumber: Data Diolah, tahun 2017. Tabel 5 Nilai Post-Test Kelas Eksperimen No. Interval Kelas Eksperimen Post-Test Kelas Eksperimen Fi % 1 47,50 56,50 3 10,00 2 57,00 66,00 1 3,33 3 66,50 75,50 9 30,00 4 76,00 87,00 15 50,00 5 87,50 96,50 2 6,67 Jumlah 30 100 Sumber: Data Diolah, tahun 2017. Analisis data yang diperoleh dalam penelitian dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata yang bertujuan untuk menentukan hasil belajar pada mata pelajaran 60

ekonomi pada siswa kelas XI IPS II dan IPS III di SMA Negeri 3 Kota Jambi, adalah sebagai berikut : Tabel 6 Frekuensi Mean Pada Kelas Kontrol Interval F X FX X2 F(X2) 42,50 50,50 10 3 30 9 90 51,00 59,00 3 2 6 4 12 59,50 67,50 2 1 2 1 2 68,00 76,00 8 1 8 1 8 76,50 84,50 16 2 32 4 64 85,00 93,00 1 3 3 9 9 Jumlah 37 81 28 185 Sumber: Data Diolah, tahun 2017. Tabel 7 Frekuensi Mean Pada Kelas Eksperimen Interval F X FX X2 F(X2) 47,50 56,50 3-3 -9 9 37 57,00 66,00 1-2 -2 4 12 66,50 75,50 6 0 0 0 3 78,00 87,00 18 1 18 18 0 87,50 96,50 2 2 4 8 16 Jumlah 37 11 39 68 Sumber: Data Diolah, tahun 2017. 1. Standar deviasi untuk kelas kontrol. SD = i f (x) fx 2 N N SD = 6 81 185 40 40 SD = 9,675 2. Standar deviasi untuk kelas eksperimen. SD = i f (x) fx 2 N N SD = 5 11 68 30 30 SD = 6,892 61

Sedangkan, untuk mencari nilai t : t = = 40-30 39,675 6,892 = 10 2,783 = 3.593 Dari data di atas, dapat diketahui bahwa dua rata-rata yang diperoleh dalam penelitian ini yakni 3,593. 1. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol yang Menggunakan Model Concept Sentence Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Kota Jambi Berdasarkan praktek yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence pada kelas kontrol diperoleh hasil belajar pada kelas XI IPS II pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Kota Jambi dari 40 pertanyaan yang diberikan kepada 40 siswa yang ada, maka siswa paling banyak menjawab sebanyak soal sebesar 35 dari 40 soal yang diberikan dengan skor nilai 87,50. Dengan nilai terendah yakni hanya menjawab 17 soal dengan skor nilai 42.50. Sementara, pada kelas kontrol siswa banyak menjawab salah pada soal nomor 13 sebanyak 14 siswa, soal nomor 18 sebanyak 6 siswa, soal nomor 22, soal nomor 29, dan nomor 31 sebanyak 11 siswa yang menjawab salah. Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa siswa cenderung hanya berfokus kepada pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, dan penggunaan model pembelajaran concept sentence ternyata tidak mempengaruhi capaian pembelajaran yang diinginkan. Hal ini dapat terlihat dari masih rendahnya nilai hasil belajar siswa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran concept sentence masih terdapat beberapa kelemahan dalam proses pembelajaran, khususnya bagi peserta didik dan guru pada umumnya dalam hal penerimaan umpan balik. Sebab, cenderung guru belum mengenalkan model-model pembelajaran seperti concept sentence. 62

2. Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen yang Menggunakan Model Scramble Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Kota Jambi Berdasarkan praktek yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran scramble pada kelas eksperimen diperoleh hasil belajar pada kelas XI IPS pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Kota Jambi dari 40 soal yang diberikan kepada 30 siswa yang ada, maka siswa paling banyak menjawab sebanyak soal sebesar 37 dari 40 soal yang diberikan dengan skor nilai 92,50. Dengan nilai terendah yakni hanya menjawab 19 soal dengan skor nilai 47,5. Pada kelas eksperimen siswa banyak menjawab salah pada soal nomor 9 sebanyak 5 siswa, soal nomor 13 sebanyak 8 siswa, soal nomor 18 sebanyak 6 orang, dan nomor 31 sebanyak 5 siswa yang menjawab salah. Dari data tersebut diketahui bahwa sedikit siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran scramble siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. 3. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS II dan IPS III Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Berdasarkan penelitian melalui kegiatan eksperimen yang telah dilakukan dengan menggunakan concept sentence pada kelas kontrol dan menggunakan model pembelajaran scramble pada kelas eksperimen dapat dilihat dari hasil yang diperoleh pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Kota Jambi. Pada kelas kontrol siswa mampu menjawab dari 40 soal yang diberikan kepada 40 siswa ada 17 siswa yang mampu memperoleh nilai di atas KKM dengan nilai tertinggi 87,50. Sementara, pada kelas ekperimen dengan menggunakan model scramble dapat dilihat dari 40 soal yang diberikan kepada 30 siswa ada sekitar 22 siswa yang mampu memperoleh nilai di atas KKM. Maka dapat dilihat perbandingan pada kelas kontrol yaitu 87,50 < 92,5 dengan selisih 5 poin. Maka, dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode concept sentence kurang membantu siswa untuk memahami materi, dan dengan menggunakan model pembelajaran tipe scramble dikatakan bermanfaat. Hal ini dikarenakan, siswa lebih bersemangat dan antusias mengikuti pembelajaran serta lebih berperan aktif selama pembelajaran berlangsung dan dapat membantu siswa yang belum memahami pelajaran. 63

Dengan demikian, guru seharusnya semakin meningkatkan kreatifitasnya dalam menciptakan proses pembelajaran yang mampu membangun kerjasama dan hasil belajar siswa dengan penggunaan berbagai metode maupun model pembelajaran dan tidak terbatas pada metode ceramah saja. Artinya, dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa guru tidak hanya menggunakan metode ceramah di dalam kelas, melainkan mengenalkan lebih banyak metode, model, maupun strategi pembelajaran sehingga mampu menarik motivasi dan minat siswa dalam proses pembelajaran. PENUTUP Kesimpulan 1. Hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran concept sentence diperoleh hasil belajar siswa pada kelas XI IPS III pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Kota Jambi diperoleh bahwa nilai tertinggi sebesar 87,50. Hal ini berarti bahwa pada penggunaan model pembelajaran concept sentece kurang berhasil untuk digunakan. 2. Hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran scramble diperoleh hasil belajar siswa pada kelas XI IPS II pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Kota Jambi diperoleh bahwa nilai tertinggi sebesar 92,50. Hal ini berarti bahwa pada penggunaan model pembelajaran scrambel berhasil untuk digunakan. 3. Dilihat dari perbandingan yang menggunakan model pembelajaran concept sentence pada siswa kelas XI IPS III dan model pembelajaran scramble pada siswa kelas XI IPS II di SMA Negeri 3 Kota Jambi. Dengan perolehan model pembelajaran concept sentence dan model pembelajaran scramble sebesar 92,50 87,50 = 5,00. Maka, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran scramble ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Kota Jambi. Saran 1. Guru yang mengampu mata pelajaran ekonomi, hendaknya mampu untuk mengajak siswa yang menguasai mata pelajaran ekonomi dapat lebih membimbing siswa yang kurang memahami mata pelajaran ekonomi, dan mengenalkan aturan main dan 64

konsekuensi, serta memberikan pujian kepada siswa yang berhasil dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga, untuk kedepannya siswa akan lebih berminat dan termotivasi dalam belajar. 2. Siswa, agar dalam proses pembelajaran terjadinya interaksi antara sesama teman, dapat dilakukan dengan cara-cara membiasakan diri untuk dapat berkomunikasi dengan teman yang lain, maupun membentuk kelompok belajar, menerima saran maupun kritikan dari teman yang lain, dan belajar membaca dan memperhatikan makna serta inti pokok materi yang disampaikan. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Shoimin, Aris. 2015. 68 Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013. Jakarta : Ar- Ruzz Media. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan Ke enambelas. Bandung : Alfabeta. Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Prenadamedia Group. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka. Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 65