BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi atau instansi memiliki tujuan apa yang akan mereka capai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan. kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan yang ada di Indonesia mulai banyak. mengalami perkembangan dari segi macamnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djojosoegito dalam Hatta (2008) rumah sakit merupakan

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Sebagai unit pelaksana teknis. Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk melayani dengan cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Kewajiban lainnya adalah melakukan administrasi. medis yang tertib yaitu dengan sistem dan prosedur yang efisien dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (health service). Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No. 128 tahun 2004 pengertian Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB I PENDAHULUAN. dijamin hak asasi manusianya karena hak asasi manusia merupakan hak dasar

PERLUKAH RAWAT INAP DI PUSKESMAS

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

BAB III OBYEK LAPORAN KKL. 3.1 Gambaran Umum Puskesmas Cimahi Utara Keadaan Geografis Puskesmas Cimahi Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. wilayah kerjanya. Sejak didirikan tahun 1976, Puskesmas ini bernama. Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Semarang Timur, berubah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang mendasar bagi setiap individu. Kesehatan juga merupakan topik yang tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, pemerintah telah menetapkan pola dasar pembangunan yaitu. pembangunan mutu sumberdayamanusia(sdm) di berbagai

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pada pembangunan desentralisasi yang membutuhkan kemandirian. daerah. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang Undang Nomor 24 tahun 2011 mengatakan bahwa. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat pembangunan kesejahteraan, pusat pembinaan peran serta

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pelayanan kesehatan yang sering dikunjungi masyarakat. Menurut Kepmenkes No 128/Menkes/SK/II/2004, puskesmas

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, terdiri dari pulau-pulau yang tersebar di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Sekalipun berbagai hasil telah banyak dicapai, namun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai masalah antara lain:

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS PINKER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan bayi terjadi transisi epidemiologis penyakit. Populasi lansia semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi juga kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. prioritas (Nawa Cita) dimana agenda ke-5 (lima) yaitu meningkatkan kualitas

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANCASAN WILAYAH PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia Indonesia yang tangguh. Pembangunan dalam sektor kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. letaknya berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah. yang bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive

BAB I PENDAHULUAN. supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fasilitas pelayanan kesehatan yang berkembang di Indonesia sangat beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (128/Menkes/SK/II/2004). Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, yaitu usaha kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada wilayah kerjanya. Selain itu, juga mempunyai kewajiban administrasi untuk membuat dan memelihara rekam medis pasien. Hal ini ditegaskan dalam beberapa peraturan, salah satunya adalah UUPK No. 29 tahun 2004 pasal 46 ayat 1 yaitu Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis. Pelayanan rekam medis di fasilitas pelayanan kesehatan juga menjadi salah satu penilaian pada proses akreditasi. Pengertian Rekam Medis menurut Huffman (1994) adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan, yang memuat 1

2 informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya. Dari pengertian di atas rekam medis mempunyai arti yang luas, tidak hanya sebatas berkas yang digunakan mendokumentasikan data pasien tetapi juga dapat berupa rekaman dalam bentuk sistem informasi (rekam medis elektronik) yang digunakan untuk mengumpulkan segala informasi pasien terkait pelayanan yang diberikan. Mengelola informasi kesehatan merupakan tugas dari unit rekam medis. Unit rekam medis bertanggungjawab atas informasi kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan. Penggunaan sistem informasi diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat pengelolaan informasi kesehatan sehingga dapat sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan yang tepat. Puskesmas Gondokusuman II merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah memanfaatkan rekam medis elektronik yaitu Sistem Informasi Manajemen Puskesmas. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas adalah program sistem informasi kesehatan daerah yang memberikan informasi tentang segala keadaan kesehatan masyarakat di tingkat Puskesmas mulai dari data diri orang sakit, ketersediaan obat sampai data penyuluhan kesehatan masyarakat (Sutanto, 2010). SIMPUS dikembangkan sebagai salah pendukung paradigma sehat dalam bidang pembangunan sistem informasi kesehatan. Seiring dengan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi, hampir seluruh puskesmas sudah menggunakan SIMPUS sebagai sistem informasi kesehatan yang utama, seluruh data administrasi maupun klinis yang berkaitan

3 dengan data pasien terpusat pada SIMPUS. Dengan keberadaan sistem ini diharapkan seluruh pengguna memanfaatkan secara maksimal. Tujuan utama di berlakukannya SIMPUS di seluruh Indonesia adalah bertujuan untuk meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal informasiinformasi yang menunjang kegiatan pelayanan di puskesmas (Depkes RI, 1997). Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan secara langsung, beberapa menu SIMPUS di Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta belum dimanfaatkan secara menyeluruh. Contohnya: menu Farmasi di SIMPUS yang seharusnya digunakan oleh bagian Farmasi, tetapi dalam kenyataannya bagian farmasi tidak menggunakannya dan untuk update stok obat masih menggunakan manual. Padahal di dalam SIMPUS sudah tersedia untuk melihat persediaan stok obat dan dengan tidak digunakannya hal tersebut kadang dokter dalam memberikan resep tidak melihat ketersediaan obat sehingga jika obat yang diresepkan habis, petugas farmasi harus kembali bertanya ke dokter obat lain pengganti obat yang sudah habis tersebut. Dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik membahas topik yang berkaitan dengan SIMPUS agar dimanfaatkan secara optimal dan mengidentifikasi faktor penyebab ketidakmaksimalnya penggunaan SIMPUS. Selain kedua hal tersebut penulis membahas mengenai sejauh mana manfaat yang di berikan oleh SIMPUS terutama terkait dengan pelayanan pasien rawat jalan, mulai dari pasien mendaftar sampai pasien pulang.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Bagaimana pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) terkait pelayanan pasien rawat jalan di Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan pemanfaatan SIMPUS terkait pelayanan pasien rawat jalan untuk memperkuat pelayanan kesehatan di Puskesmas Gondokusuman II. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi menu yang ada di aplikasi SIMPUS Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta terkait dengan pelayanan pasien rawat jalan b. Mengidentifikasi menu dan sub menu di SIMPUS Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta yang digunakan terkait pelayanan pasien rawat jalan c. Mengidentifikasi Menu dan Sub Menu yang tidak digunakan di aplikasi SIMPUS Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta terkait pelayanan pasien rawat jalan d. Mengetahui penyebab tidak digunakannya Menu yang ada di SIMPUS Puskesmas Gondoksuman II Yogyakarta terkait pelayanan pasien rawat jalan

5 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Puskesmas Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta dalam mendukung perkembangan Sistem Informasi Puskesmas. b. Bagi Peneliti Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh pada saat perkuliahan serta menambah wawasan dan pengalaman yang berharga secara langsung yang bermanfaat dalam upaya pengembangan pengetahuan di bidang rekam medis. 2. Manfat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Menambah referensi untuk membandingkan teori yang ada dengan praktek di lapangan b. Bagi Peneliti Lain Sebagai acuan/referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya yang sesuai dengan materi yang berhubungan dengan materi yang diambil. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang Pemanfaatan SIMPUS Terkait Pelayanan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Gondokusuman II belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, tetapi ada penelitian yang hampir sama, antara lain:

6 1. Prasetya (2011), dengan judul Faktor Penyebab Ketidaklancaran Pelaksanaan SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) di Puskesmas Danurejan II. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan SIMPUS dan faktor penyebab ketidaklancaran pelaksanaan SIMPUS di Puskesmas Danurejan II. Metode yang digunakan pada penelitian ini dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan rancangan penelitian fenomenologis. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan SIMPUS belum terlaksana pada semua bagian, entry data SIMPUS dilakukan oleh petugas pendaftaran/registrasi sehingga sering terjadi penumpukan berkas. Faktor penyebab ketidaklancaran pelaksanaan SIMPUS adalah sumberdaya manusia sebagian belum memahami tentang penggunaan SIMPUS, prosedur yang digunakan untuk pelaksanaan SIMPUS belum ada, hardware yag sering error, software yang digunakan masih belum lengkap dan masalah infrastruktur fisik yaitu listrik yang terkadang putus dikarenakan tidak stabilnya aliran listrik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah tentang metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif serta pada rancangan penelitian menggunakan rancangan fenomenologis. Persamaan lain yaitu mengenai tema penelitian yang sama dengan membahas tentang SIMPUS. Perbedaannya, penelitian ini mengkhususkan pada entry data sosial dan data medis beserta faktor penyebab ketidaklancaran dalam pelaksanaan

7 SIMPUS. Sedangkan pada penelitian ini membahas tentang pemanfaatan keseluruhan SIMPUS terkait dengan pelayanan yang diberikan untuk pasien rawat jalan di Puskesmas Gondokusuman II, Yogyakarta. 2. Rufaida (2007), dengan judul Pelaksanaan Entry Data Sosial dengan SIMPUS Online di Puskesmas Umbulharjo II. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan entry data sosial pasien dengan SIMPUS online di Puskesmas Umbulharjo II. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini dengan metode deskriptif kualitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pelaksanaan entry data sosial dengan SIMPUS online dilakukan oleh satu petugas. Entry data sosial pasien yang sudah masuk ke dalam MedCis Puskesmas membutuhkan waktu 11,65 detik. Untuk entry data sosial pasien yang pasien yang data sosialnya belum masuk termasuk pasien baru, membutuhkan waktu 60,4 detik. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan entry data sosial degan SIMPUS Online yaitu pada sumber daya manusia dan software. Persamaan penelitian ini dengan dengan penelitian diatas adalah tentang metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Persamaan lain yaitu mengenai tema penelitian yang sama dengan membahas tentang SIMPUS.

8 Perbedaannya, penelitian ini mengkhususkan pada entry data sosial dan menghitung kecepatan pengentryan data. Sedangkan pada penelitian ini membahas tentang pemanfaatan keseluruhan SIMPUS terkait dengan pelayanan yang diberikan untuk pasien rawat jalan di Puskesmas Gondokususman II, Yogkakarta. 3. Florina Br Sembiring (2010) dengan judul Tinjauan pemanfaatan sistem informasi manajemen rumah sakit pada bagian pelaporan di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran umum serta proses pelaksanaan tentang sistem informasi manajemen rumah sakit dibagian pengolahan data RSUD Panembahan Senopati Bantul dan mengetahui kemanfaatan sistem informasi manajemen yang sudah terlaksana. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang Sistem informasi manajemen. Perbedaan dengan penelitian ini adalah Florina membahas tentang sistem informasi manajemen rumah sakit sedang peneliti membahas tentang SIMPUS. F. Gambaran Umum Puskesmas Gondokusuman II 1. Kondisi Geografis Berdasarkan Buku Profil Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta tahun 2011, Puskesmas Gondokusuman II terletak di bagian utara Kota Yogyakarta, berlokasi di Kecamatan Gondokusuman yang mempunyai 5 (lima) kelurahan. Di satu Kecamatan Gondokusuman terdapat 2 (dua)

9 puskesmas Induk, yaitu Puskesmas Gondokusuman I dengan 3 (tiga) kelurahan binaan dan Puskesmas Gondokusuman II dengan 2 (dua) kelurahan binaan. Pembagian ini didasarkan jumlah penduduk yang dilayani puskesmas. Wilayah kerja Puskesmas Gondokusuman II meliputi dua kelurahan dari lima kelurahan yang ada di Kecamatan Gondokusuman, yaitu Kelurahan Terban dan Kelurahan Kotabaru. Wilayah kerja Puskesmas Gondokusuman II dialiri aliran Sungai Code. Aliran Sungai Code melintas sepanjang tepi barat wilayah RW I, IV, V, VI Kelurahan Terban dan RW I, IV Kelurahan Kotabaru. Puskesmas Gondokusuman II terletak di Kelurahan Terban tepatnya di Jln. Prof. Dr. Sardjito No. 22 Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. Letaknya di perkotaan padat penduduk. Secara administratif wilayah Puskesmas Gondokusuman II berbatasan dengan wilayah lainnya, yaitu: a) Sebelah utara berbatasan dengan Kel. Catur Tunggal, Depok, Sleman. b) Sebelah selatan berbatasan dengan Kec. Danurejan Yogyakarta. c) Sebelah barat berbatasan dengan Kel. Cokrodiningratan, Kec. Jetis Yogyakarta. d) Sebelah timur berbatasan dengan Kel. Klitren, Kec. Gondokusuman Yogyakarta.

10 2. Profil Puskesmas Gondokusuman II a. Visi Menciptakan puskesmas pilihan masyarakat yang mendukung tercapainya tujuan pengembangan kesehatan nasional dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. b. Misi Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan 4 (empat) misi pembangunan kesehatan sebagai berikut: 1) Mengerakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja dengan melibatkan lintas program dan lintas sektoral secara terpadu dan berkesimbungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak lepas dari kerja keras semua lingkup sector pembangunan dan memberikan kontribusi positif berbagai sector. Untuk optimalisasi agar pembangunan dapat berjalan lancar maka seluruh elemen system harus berperan sebagai penggerak utama untuk pembangunan berwawasan kesehatan. 2) Mendorong kemandiriaan masyarakat untuk hidup sehat. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap orang, masyarakat, swasta, dan pemerintah. Adapun peran yang diinginkan pemerintah dengan kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatanmereka diharapkan akan meningkatkan

11 derajaat kesehatan dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal ini akan sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Dalam hal ini peran yang dilakukan oleh Puskesmas Gondokusuman II adalah dengan membantu masyarakat mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dengan lebih mudah sehingga sadar, mau, dan mampu untuk hidup sehat. 3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau. Memelihara daan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau mengandung arti bahwa salah satu tanggung jawab sector kesehatan adalah menjamin tersediannya pelayanan kesehatan yang baik, bermutu, merata, dan terjangkau oleh masyarakat. 4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungan. Tugas utama instansi kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan segenap warga di wilayah kerja yaitu setiap individu, keluarga, dan masyarakat tanpa meninggalkan upaya penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan dan perbaikan kualitas lingkungan.

12 c. Tujuan Puskesmas Gondokusuman II 1) Tujuan umum Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas menurut PERMENKES 128 tahun 2004 adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran hidup sehat dan meningkatkan kemauan dan kemampuan hidup sehat agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2010. 2) Tujuan khusus a) Meningkatkan status kesehatan bayi melalui pelayanan imunisasi dasar b) Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan c) Meningkatkan status gizi masyarakat, balita, dan ibu hamil melalui pelayanan gizi d) Menurunkan angka kesakitan karena penyakit degenerative pada kelompok usila e) Meningkatkan mutu lingkungan melalui peningkatan sarana dan prasarana f) Meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit g) Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat h) Menurunkan angka kematian bayi serta kematian ibu maternal

13 i) Meningkatkan prlayanan kesehatan ibu hamil j) Meningkatkan pelayanan pada Balai Pengobatan Umum, Balai Pengobatan Gigi, KIA, Laboratorium, Konsultasi Gizi, Konsultasi psikologis, Konsultasi Berhenti Merokok. d. Motto Puskesmas Gondokusuman II pelayanan cepat, tanggap, terjangkau, dan bermutu e. Fungsi Puskesmas Gondokusuman II Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah sarana unit fungsional kesehatan terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Puskemas memiliki fungsi utama menjalankan upaya pelayanan kesehatan untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama menggerakan program promosi kesehatan, penanggulangan dan pencegahan penyakit menular. Terdapat 3 (tiga) fungsi utama yang diemban puskesmas Gondokusuman II dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar kepada seluruh target sasaran di wilayah kerja. Tiga fungsi utama tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Dalam hal penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, Puskesmas Gondokusuman II berupaya menggerakan lintas sector dan dunia usaha di wilayah kerja agar menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan. Selain itu Puskesmas

14 Gondokusuman II juga aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerja. 2) Pusat pemberdayaan masyarakat Sebagai fungsi pusat pemberdayaan masyarakat, Puskesmas Gondokusuman II berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, juga berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan. Selain itu, Puskesmas Gondokusuman II ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan, membina peran serta masyarakat di wilayah kerja dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat, merangsang masyarakat maupun swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri, serta memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien dalam pembangunan berwawasan kesehatan. 3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama Sebagai fungsi pusat pelayanan kesehatan strata pertama Puskesmas Gondokusuman II menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan

15 mencakup pelayanan kesehatan perorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat. f. Slogan Puskesmas Gondokusuman II Anda puas sebarkan anda kecewa hubungi kami g. Jenis pelayanan Puskesmas Gondokusuman II 1) Pelayanan medis a) Poli umum b) Poli gigi c) Poli KIA/KB: ibu hamil, imunisasi bayi, imunisasi tetanus, KB 2) Pelayanan penunjang a) Pendaftaran dan rekam medis b) Farmasi c) Lab d) Mobil puskesmas keliling e) Konsul kesehatan lingkungan f) Konsul gizi g) Konsul dokter