ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011 Eka Novi Astuti 1, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar 2 ABSTRAK Survey pendahuluan di RSUD dr. Soediran jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis pada bulan Januari s.d Desember tahun 2010 mengalami penurunan pada setiap bulannya. Dan dapat diketahui jumlah pasien sebanyak 242 pasien dengan rerata jumlah setiap bulannya 20 pasien. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran trend jumlah pasien rawat inap bronchitis di RSUD dr. Soediran periode tahun 2011. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan time series. Metode penelitian adalah observasi. Objek penelitian adalah indeks penyakit brochitis. Analisis data yang digunakan adalah analisis Trend. Hasil penelitian dari Sensus Harian Rawat Inap tahun 2011 diketahui bahwa jumlah pasien bronchitis sebanyak 263 pasien. Dimana jumlah kunjungan pasien tertinggi terdapat pada golongan umur 65± tahun yaitu 154 pasien, dimana jumlah pasien laki-laki adalah 129 pasien dan jumlah pasien perempuan adalah 25 pasien. Sedangkan pada golongan umur 0 s.d 28 hari tidak terdapat kunjungan pasien. Sehingga dapat dilihat garis trend pasien bronchitis yaitu Y = 21,91+ (-0,80) X. Tanda (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan kecenderungan yang berarti setiap satu perubahan kecenderungan angka pasien bronchitis mengalami penurunan sebesar 0,80. Simpulan dari penelitian ini adalah jumlah pasien rawat inap bronchitis di RSUD dr. Soediran periode tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,80. Disarankan Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso melakukan monitoring dan evaluasi angka morbiditas pasien rawat inap bronchitis dengan membuat grafik trend. Kata kunci : Pasien Rawat Inap, Bronchitis, Trend Kepustakaan : 11 (1992-2011) PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap maupun Unit Gawat Darurat yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Penyelenggaraan rekam medis merupakan salah satu bagian pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam hal ini diperlukan pencatatan dan pengolahan data secara lengkap dan benar agar menghasilkan informasi yang akurat dan berkesinambungan. Oleh karena itu dalam rekam medis terdapat Analisis Trend. Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistik yang ditunjukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Upaya melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan bebagai macam informasi data 60 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71
yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut (Hadi,S 2000). Bronchitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, Bronchitis bisa bersifat serius. Berdasarkan survey pendahuluan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis pada bulan Januari s.d Desember tahun 2010 mengalami penurunan setiap bulannya. Dan dapat diketahui jumlah pasien sebanyak 242 pasien dengan rerata jumlah setiap bulannya 20 pasien. RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri belum ada penelitian tentang Analisis Trend Pasien Rawat Inap Kasus Bronchitis. Tujuan penelitian mengetahui gambaran trend jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri Periode 2011. Mengetahui jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri Periode 2011. Mengetahui jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis berdasarkan umur dan jenis kelamin di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri periode tahun 2011. Mengetahui hasil penghitungan trend jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri periode tahun 2011 serta penyajian dalam bentuk grafik. TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis Dalam penyelenggaraan sistem rekam medis rumah sakit, terdapat beberapa definisi mengenai rekam medis yaitu : 1. Menurut Permenkes RI No.269/MENKES/PER/III/2008 Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. 2. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) Rekam medis adalah hasil perekaman yang berupa keterangan mengenai hasil pengobatan pasien. 3. Menurut Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik No. 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di Unitunit Rawat Jalan termasuk Unit Gawat Darurat dan Unit Rawat Inap. Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 61
4. Menurut Huffman E.K, 1992 Rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya. B. Sistem Penyelenggaran Rekam Medis Rumah Sakit sebagai penyelenggaran pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan Rekam Medis, dalam menjalankan organisasinya Rumah Sakit memerlukan informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data. Rekam Medis dapat terselenggara apabila bagian yang melakukan catatan Rekam Medis dapat melaksanakannya dengan baik, lengkap, akurat dan tepat waktu. Dalam sistem Rekam Medis, unit yang melakukan pencatatn data kedalam formulir Rekam Medis menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan bagian yang mengumpulkan dan mengolah data, informasi hasil pengolahan data disajikan dalam laporan, untuk keperluan pengambilan keputusan manajemen pengelolaan Rumah Sakit. Berdasarkan pengertian tersebut, sistem Rekam Medis didefinisikan sebagai : 1. Suatu sistem yang mengorganisasikan formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa, untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan. 2. Suatu sistem yang dilaksanakan Rumah Sakit dimana semua pelayanan kesehatan untuk melayani pasien sebagai manusia seutuhnya. 3. Suatu sistem dimana semua pelayanan kepada pasien dapat dinilai dan dilihat dalam dokumen rekam medis (Shofari, B. 2002). C. Penyakit Bronchitis 1. Pengertian Bronchitis merupakan suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, Bronchitis bisa bersifat serius. 2. Macam-macam Bronchitis a. Bronchitis Acute Bronchitis acute yaitu Bronchitis yang biasanya datang dan sembuh hanya dalam waktu 2 hingga 3 minggu saja. Virus yang menyebabkan flu atau pilek dapat menyebabkan Bronchitis acute. Selain itu Bronchitis acute dapat disebabkan karena non infeksi dari paparan asap tembakau, debu, dan uap. 62 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71
b. Bronkitis Chronic Bronchitis chronic yaitu Bronchitis yang biasanya datang secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, terutama pada perokok. Bronchitis acute dapat menyebabkan Bronchitis chronic jika tidak mengalami penyembuhan. Hal ini terjadi karena penebalan dan peradangan pada dinding bronkus paru paru yang sifatnya permanen. Yang termasuk penyebab Bronchitis chronic adalah perokok, polusi udara dan debu, dan gas beracun di tempat kerja. 3. Gejala Bronchitis Baik Bronchitis acute maupun Bronchitis chronic memiliki gejala seperti batuk berdahak baik yang jelas atau putih, abu-abu atau kekuningkuningan atau berwarna hijau (dahak tidak selalu muncul baik pada Bronchitis acute maupun Bronchitis chronic), sesak napas, kelelahan, sedikit demam dan menggigil dan dada merasa tidak nyaman. 4. Pencegahanu ntuk menurunkan Risiko Bronchitis a. Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau meningkatkan risiko Bronchitis chronic dan emphysema. b. Hindari orang-orang yang pilek atau flu. Semakin sedikit tubuh terkena virus yang menyebabkan Bronchitis, semakin rendah resiko tertular. c. Mendapatkan vaksin flu tahunan yang dapat membantu melindungi tubuh dari flu sehingga dapat mengurangi resiko Bronchitis. d. Cuci tangan dengan menggunakan sanitizer tangan secara teratur untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus. e. Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung agar mengurangi resiko tertularnya virus jika menghabiskan banyak waktu di sekitar orang lain yang flu dan batuk. (Wikipedia, 2011) METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif yaitu metode penelitian yang hasilnya berupa diskripsi (penggambaran) keadaan objek penelitian tanpa memberikan kesimpulan yang berlaku umum (Arief M, 2009). Pendekatan yang digunakan yaitu Time series suatu analisis terhadap rangkaian waktu sesuatu kejadian dimulai dengan mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data ini harus dicurahkan kepada segi realibitas dari data yang dikumpulkan (Hadi, S 2005) Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 63
B. Definisi Istilah 1. Golongan : Waktu hidup atau ada sejak Umur dilahirkan atau usia hidup. 0-28 hari, 28 hari-11bulan, 1th-4 th, 5th-14 th, 15th-24 th, 25th-44 th, 45 th-64 th, 65 th keatas. 2. Jenis : Ciri-ciri pembedaan jenis Kelamin kelamin yang dimiliki seseorang sejak lahir, dengan kategori laki-laki dan perempuan 3. Trend : Nilai yang menunjukkan Bronchiti kecenderungan perubahan s angka dari jumlah pasien rawat inap Bronchitis pada suatu periode C. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah data indeks penyakit Bronchitis pasien rawat inap. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah petugas indeksing rawat inap. HASIL PENELITIAN 1. Jumlah seluruh pasien rawat inap kasus bronchitis periode tahun 2011 Tabel 1. Jumlah Seluruh Pasien Rawat Inap Dengan Kasus bronchitis Di RSUD Wonogiri Periode 2011 64 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71
28- Bulan 0-28 Hari <1 1-4 5-14 15-24 25-44 45-64 65+ L P L P L P L P L P L P L P L P L P Januari 0 0 0 0 0 1 2 5 0 2 0 0 2 5 19 0 23 13 Februari 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 1 12 6 16 7 Maret 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 5 2 21 3 28 9 April 0 0 2 0 0 0 1 0 0 1 0 0 5 2 20 3 28 6 Mei 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8 2 17 4 27 6 Juni 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 3 1 16 1 19 5 Juli 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Agustus 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 September 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Oktober 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 10 3 17 4 November 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 2 8 0 8 6 Desember 0 0 0 1 3 1 0 1 0 1 0 1 9 9 6 5 18 19 Total 0 0 2 3 5 3 4 4 1 6 0 4 43 26 129 25 184 79 Sumber : Data Sekunder Indeks Penyakit Pasien Rawat Inap Bronchitis 2011 Berdasarkan tabel 1 tersebut diatas menunjukkan bahwa : a. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 0 s.d 28 hari di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri tahun 2011 adalah 0 pasien. b. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 28 hari s.d <1 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki pada bulan april yaitu 2 pasien, dan perempuan pada bulan Oktober, November dan Desember yaitu 1 pasien. c. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 1 s.d 4 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki terendah pada bulan Februari dan Maret yaitu 1 pasien, tertinggi bulan Desember yaitu 3 pasien. Sedangkan pasien perempuan pada bulan Januari, Maret, November dan Desember yaitu 1 pasien. d. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 5 s.d 14 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki terendah pada bulan Februari, Maret, April dan Mei yaitu 1 pasien, tertinggi Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 65
Januari April Juli Oktober Frekuensi bulan januari yaitu 2 pasien. Sedangkan pasien perempuan terendah pada bulan Maret, Juni, Agustus dan Desember yaitu 1 pasien, tertinggi bulan januari yaitu 5 pasien. e. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 15 s.d 24 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki pada bulan Mei yaitu 1 pasien. Sedangkan pasien perempuan terendah pada bulan Maret, April, Juni dan Desember yaitu 1 pasien, tertinggi bulan Januari yaitu 2 pasien. f. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 25 s.d 44 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki yaitu 0 pasien. Sedangkan pasien perempuan pada bulan Maret, Juni, September dan Desember yaitu 1 pasien. g. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 45 s.d 64 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki terendah pada bulan Januari, Februari dan November yaitu 2 pasien, tertinggi bulan desember yaitu 9 pasien. Sedangkan pasien perempuan terendah pada bulan Februari, Juni, Juli dan Agustus 1 pasien, tertinggi bulan Desember yaitu 9 pasien. h. Jumlah pasien bronchitis yang berumur 65+ tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri tahun 2011 adalah pasien laki-laki terendah pada bulan Desember yaitu 6 pasien, tertinggi bulan Maret yaitu 21 pasien. Sedangkan pasien perempuan terendah pada bulan Juni 1 pasien, tertinggi bulan Februari yaitu 6 pasien. 2. Gambar Pasien Bronchitis Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Jumlah pasien bronchitis berdasarkan jenis kelamin dan umur di RSUD dr. Soediran Mangun Sumararso Kabupaten Wonogiri tahun 2011 dapat dibuat gambar 1 dan 2 sebagai berikut : 25 20 15 10 5 0 Bulan 0-28 Hari 28- <1 1-4 5-14 15-24 Gambar 1. Gambar Jumlah Pasien rawat inap Bronchitis Laki-laki Perbulan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri 2011 Pada gambar 1 dapat kita ketahui bahwa jumlah pasien bronchitis lakilaki tertinggi terdapat pada umur 65 ± tahun sejumlah 129 pasien sedangkan 66 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71
Januari April Juli Oktober Frekuensi terendah terdapat pada umur 15 24 tahun sejumlah 1 pasien. 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Gambar 2. Gambar Jumlah Pasien rawat inap Bronchitis Perempuan Perbulan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri 2011 Pada gambar 2 dapat kita ketahui bahwa pasien bronchitis perempuan tertinggi terdapat pada umur 65 ± tahun sejumlah 25 pasien sedangkan terendah terdapat pada umur 28 - hari dan 1-4 tahun yaitu sejumlah 3 pasien. 3. Perhitungan Trend Pasien Bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Prosedur perhitungan trend Pasien Bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri 2011 adalah sebagai berikut: Bulan 0-28 Hari 28- <1 1-4 5-14 15-24 25-44 a. Trend Pasien Bronchitis Tabel 2. Penghitungan Trend Pasien Rawat Inap Bronchitis Perbulan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri 2011 Bulan X Y XY Januari -11 36-396 121 Februari -9 23-207 81 Maret -7 37-259 49 April -5 34-170 25 Mei -3 33-99 9 Juni -1 24-24 1 Juli 1 1 1 1 Agustus 3 2 6 9 September 5 1 5 25 Oktober 7 21 147 49 November 9 14 126 81 Desember 11 37 407 121 Total 0 263-463 572 Berdasarkan jumlah Pasien bronchitis yang didapat kemudian dilakukan perhitungan trend Pasien bronchitis perbulan tahun 2011 di RSUD Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Dari tabel tersebut kemudian dilakukan penghitungan a dan b untuk menentukan garis trend Pasien bronchitis, penghitungannya adalah sebagai berikut: Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 67
No. Nama Bulan Nilai Trend Pasien a = b = = = Y n XY x 2 263 12 463 572 = 21,91 = -0,80 Dalam menggambar garis trend dalam gambar memerlukan 2 (dua) titik yaitu titik pada bulan Januari dan titik pada bulan Desember tahun 2011 yaitu : Pada bulan Januari tahun 2011 ; untuk X = -11 Y = a + b X = 21,91+ (-0,80)X = 21,91+ (-0,80) (-11) = 21,91+ 8,8 = 30,71 Bronchitis 1. Januari 30,71 2. Februari 29,11 3. Maret 27,51 4. April 25,91 5. Mei 24,31 6. Juni 22,71 7. Juli 21,11 8. Agustus 19,51 9. September 17,91 10. Oktober 16,31 11. Nopember 14,71 12. Desember 13,11 Pada bulan Desember tahun 2011; untuk X = 11 Y = a + b X = 21,91+ (-0,80)X = 21,91+ (-0,80)(11) = 21,91 8,8 = 13,11 Dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa perubahan nilai pasien bronchitis menurun setiap bulan variabel X adalah sebesar 0,80. Hasil perhitungan trend Pasien bronchitis perbulan di RSUD dr. Soediran 2011 sebagai berikut: Tabel 3. Nilai Trend Pasien Rawat Inap bronchitis Perbulan di RSUD dr. Soediran 2011 No. Nama Bulan Nilai Trend Pasien Bronchitis 1 Januari 30,71 2 Februari 29,11 3 Maret 27,51 4 April 25,91 5 Mei 24,31 6 Juni 22,71 7 Juli 21,11 8 Agustus 19,51 9 September 17,91 10 Oktober 16,31 11 Nopember 14,71 12 Desember 13,11 Dari tabel 3 selanjutnya akan dibuat gambar perhitungan trend pasien rawat inap bronchitis di RSUD dr. Soediran 68 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71
Januari Maret Mei Juli September Nopember 40 35 30 25 20 15 10 5 0 2011 sebagai berikut : Gambar 3. Gambar Trend Pasien Rawat Inap Bronchitis di RSUD dr. Soediran 2011 Dari gambar 3 dapat diketahui bahwa nilai trend Pasien bronchitis terendah pada bulan Desember yaitu sebesar 13,11 dan nilai trend tertinggi pada bulan Januari sebesar 30,71. PEMBAHASAN Series1 Series2 Jumlah pasien rawat inap kasus bronchitis di Rumah Sakit dr. Soediran selama tahun 2011 sebanyak 263 pasien. Berdasarkan umur dan jenis kelamin pada tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah kunjungan terbesar pasien rawat inap kasus bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri tahun 2011 terdapat pada golongan umur 65± tahun yaitu 154 pasien, dimana jumlah pasien laki-laki adalah 129 pasien dan jumlah pasien perempuan adalah 25 pasien. Sedangkan pada golongan umur 0 s.d 28 hari tidak terdapat kunjungan pasien. Nilai trend pasien bronchitis dari gambar trend 4.3 dapat diketahui garis trend yaitu Y = 21,91+ (-0,80) X dimana didapatkan nilai a = 21,91 (a = bilangan konstan) dan nilai b = (-0,80) (b = derajat kecenderungan garis trend). Tanda (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan kecenderungan yang berarti setiap satu perubahan kecenderungan nilai mengalami penurunan sebesar 0,80. Nilai trend pasien bronchitis terendah pada bulan Desember yaitu sebesar 13,11 dan nilai tertinggi pada bulan Januari sebesar 30,71. Di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri pasien terbanyak yang menderita bronchitis adalah pasien laki-laki dengan golongan umur + 65 tahun ke atas sejumlah 129 pasien. Menurut Wikipedia (2011) Bronchitis merupakan suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, Bronchitis bisa bersifat serius. Selain itu bronchitis acute dapat disebabkan karena non infeksi dari paparan asap tembakau, debu dan uap sedangkan pada bronchitis chronic adalah perokok, polusi udara, debuu dan gas beracun di tempat kerja. Dari penjelasan diatas adapun upaya pencegahan untuk menurunkan resiko bronchitis yaitu sebagai berikut : Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 69
a. Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau meningkatkan risiko Bronchitis chronic dan emphysema. b. Hindari orang-orang yang pilek atau flu. Semakin sedikit tubuh terkena virus yang menyebabkan Bronchitis, semakin rendah resiko tertular. c. Mendapatkan vaksin flu tahunan yang dapat membantu melindungi tubuh dari flu sehingga dapat mengurangi resiko Bronchitis. d. Cuci tangan dengan menggunakan sanitizer tangan secara teratur untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus. e. Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung agar mengurangi resiko tertularnya virus jika menghabiskan banyak waktu di sekitar orang lain yang flu dan batuk. (Wikipedia, 2011) Penurunan pasien rawat inap bronchitis menunjukkan bahwa nilai kunjungan pasien rawat inap mengalami penurunan. Berdasarkan data pada RL 2b ( Lampiran7 ) diketahui bahwa penurunan kunjungan pasien rawat inap bronchitis disebabkan keadaan keluar pasien rawat inap sebanyak 96,96% dalam keadaan membaik sehingga hanya memerlukan kontrol di rawat jalan atau poliklinik. Berdasarkan hasil wawancara pada petugas Analising/Reporting bahwa kunjungan pasien bronchitis lebih banyak dirawat jalan daripada dirawat inap, dikarenakan penyakit bronchitis yang tidak terlalu parah jadi tidak diperlukan penanganan khusus. Menurut Wikipedia (2011) Bronchitis merupakan suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Dari hasil penelitian di atas menimbulkan beberapa dampak positif yaitu baiknya mutu pelayanan rawat inap di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri, dapat mengurangi kunjungan pasien rawat inap bronchitis. Sedangkan dampak negatifnya yaitu terjadi penurunan pendapatan keuangan rumah sakit. Selain meningkatkan mutu pelayanan, Rumah Sakit juga perlu melakukan monitoring dan evaluasi angka morbiditas pasien rawat inap bronchitis dengan membuat grafik trend serta melakukan penyuluhan tentang penyakit bronchitis dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dan pencegahan penyakit bronchitis yang diberikan di RSUD dr. Soediran dalam bentuk leaflet atau brosur. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Jumlah pasien rawat inap kasus bronchitis di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso selama tahun 2011 sebanyak 263 pasien; berdasarkan umur dan jenis kelamin pada Tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah kunjungan terbesar pasien rawat inap kasus bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten 70 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71
Wonogiri tahun 2011 terdapat pada golongan umur 65± tahun yaitu 154 pasien, dimana jumlah pasien laki-laki adalah 129 pasien dan jumlah pasien perempuan adalah 25 pasien. Sedangkan pada golongan umur 0 s.d 28 hari tidak terdapat kunjungan pasien; berdasarkan perhitungan trend perbulan di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri menunjukkan kecenderungan penurunan kunjungan pasien sebesar 0,80 yang didapat dari persamaan garis trend Y = 21,91 + (-0,80) X. Disarankan Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso melakukan monitoring dan evaluasi angka morbiditas pasien rawat inap bronchitis dengan membuat grafik trend; pihak rumah sakit disarankan melakukan penyuluhan tentang penyakit bronchitis dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dan pencegahan penyakit bronchitis yang diberikan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri dalam bentuk leaflet atau brosur. Huffman, EK. 1992. Health Information Management. Ed. C. Jenifer. Illinois. Physicians Record Company Sudra Rano I. 2010. Statistik Rumah Sakit. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 3-4 PerMenKes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008. Tentang Rekam Medis. Jakarta. Rustiyanto E. 2009. Statistik Rumah Sakit untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 3 Shofari B. 2002. PSRK 01. Modul Pembelajaran Pengelolaan Rekam Medis dan Dokumentasi Rekam Medis Buku I. Semarang : PORMIKI. (tidak dipublikasikan). Hal 3-5 Shofari B. 2002. PSRK 01. Modul Pembelajaran Sistem dan Prosedur Pelayanan Rekam Medis Buku II. Semarang : PORMIKI. (tidak dipublikasikan). Hal 16-20 KEPUSTAKAAN Arief TQ M. 2009. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta : Lembaga Penggembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UNS Press. Hal 53-54, 63 DepKes RI. 2006. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Revisi 1I, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Wikipedia, 2011. Bronchitis. http://www.wikipedia.com.//bron chitis. Diakses tanggal 25 April 2012. Wijono D. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol. 1. Surabaya: Airlangga University Press. Hal 25-37. Hadi S. 2000. Statistik. Jilid 3. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta. Hal 437-454 Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 71