ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

ANALISIS TREND KEMATIAN BAYI BARU LAHIR DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR PERIODE TAHUN

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Pasien PPOK Eksaserbasi Akut

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang

PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

MANAJEMEN DATA KEADAAN MORBIDITAS RAWAT JALAN ( RL2b ) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.soediran MANGUN SUMARSO WONOGIRI

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN

BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya

LATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG

Susanti, Sri Sugiarsi, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA 2011 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

PENCAPAIAN STANDAR PENGOLAHAN REKAM MEDIS SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN DI RSUD PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN. masih cenderung tinggi, menurut world health organization (WHO) yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010),

BAB 1 PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan berbagai penyebab penyakit lainnya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. American Thoracic Society (ATS) dan European Respiratory Society (ERS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO

HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronis ditandai dengan hambatan

TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS KEAKURATAN PENGISIAN KARTU INDEKS PENYAKIT KASUS FRACTURE RADIUS DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW

Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Bakti Nusantara, Gorontalo,

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR TAHUN 2017

BAB V PEMBAHASAN. balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur bulan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu inflamasi kronik dari saluran nafas yang menyebabkan. aktivitas respirasi terbatas dan serangan tiba- tiba

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia sekarang sedang menanggung beban ganda dalam kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. fasilitas kesehatan padat teknologi dan padat pakar.

BAB 1 PENDAHULUAN. napas, batuk kronik, dahak, wheezing, atau kombinasi dari tanda tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

DAFTAR PUSTAKA. Abdelhak, M., Grostik, S., Hanken, M. A. (2001). Health Information Management of a Strategic Resource. Sydney: W B Saunders Company.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB I PENDAHULUAN. maupun yang tidak periodik. Ada yang harus diperbaharui (updated) yang perlu

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis dan dapat disembuhkan. Tuberkulosis

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

LATAR BELAKANG Pelaksanaan pengodean dilakukan oleh seorang profesional perekam medis dengan menggunakan standar klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Transkripsi:

ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011 Eka Novi Astuti 1, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar 2 ABSTRAK Survey pendahuluan di RSUD dr. Soediran jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis pada bulan Januari s.d Desember tahun 2010 mengalami penurunan pada setiap bulannya. Dan dapat diketahui jumlah pasien sebanyak 242 pasien dengan rerata jumlah setiap bulannya 20 pasien. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran trend jumlah pasien rawat inap bronchitis di RSUD dr. Soediran periode tahun 2011. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan time series. Metode penelitian adalah observasi. Objek penelitian adalah indeks penyakit brochitis. Analisis data yang digunakan adalah analisis Trend. Hasil penelitian dari Sensus Harian Rawat Inap tahun 2011 diketahui bahwa jumlah pasien bronchitis sebanyak 263 pasien. Dimana jumlah kunjungan pasien tertinggi terdapat pada golongan umur 65± tahun yaitu 154 pasien, dimana jumlah pasien laki-laki adalah 129 pasien dan jumlah pasien perempuan adalah 25 pasien. Sedangkan pada golongan umur 0 s.d 28 hari tidak terdapat kunjungan pasien. Sehingga dapat dilihat garis trend pasien bronchitis yaitu Y = 21,91+ (-0,80) X. Tanda (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan kecenderungan yang berarti setiap satu perubahan kecenderungan angka pasien bronchitis mengalami penurunan sebesar 0,80. Simpulan dari penelitian ini adalah jumlah pasien rawat inap bronchitis di RSUD dr. Soediran periode tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,80. Disarankan Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso melakukan monitoring dan evaluasi angka morbiditas pasien rawat inap bronchitis dengan membuat grafik trend. Kata kunci : Pasien Rawat Inap, Bronchitis, Trend Kepustakaan : 11 (1992-2011) PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap maupun Unit Gawat Darurat yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Penyelenggaraan rekam medis merupakan salah satu bagian pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam hal ini diperlukan pencatatan dan pengolahan data secara lengkap dan benar agar menghasilkan informasi yang akurat dan berkesinambungan. Oleh karena itu dalam rekam medis terdapat Analisis Trend. Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistik yang ditunjukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Upaya melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan bebagai macam informasi data 60 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71

yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut (Hadi,S 2000). Bronchitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, Bronchitis bisa bersifat serius. Berdasarkan survey pendahuluan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis pada bulan Januari s.d Desember tahun 2010 mengalami penurunan setiap bulannya. Dan dapat diketahui jumlah pasien sebanyak 242 pasien dengan rerata jumlah setiap bulannya 20 pasien. RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri belum ada penelitian tentang Analisis Trend Pasien Rawat Inap Kasus Bronchitis. Tujuan penelitian mengetahui gambaran trend jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri Periode 2011. Mengetahui jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri Periode 2011. Mengetahui jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis berdasarkan umur dan jenis kelamin di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri periode tahun 2011. Mengetahui hasil penghitungan trend jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri periode tahun 2011 serta penyajian dalam bentuk grafik. TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis Dalam penyelenggaraan sistem rekam medis rumah sakit, terdapat beberapa definisi mengenai rekam medis yaitu : 1. Menurut Permenkes RI No.269/MENKES/PER/III/2008 Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. 2. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) Rekam medis adalah hasil perekaman yang berupa keterangan mengenai hasil pengobatan pasien. 3. Menurut Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik No. 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di Unitunit Rawat Jalan termasuk Unit Gawat Darurat dan Unit Rawat Inap. Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 61

4. Menurut Huffman E.K, 1992 Rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya. B. Sistem Penyelenggaran Rekam Medis Rumah Sakit sebagai penyelenggaran pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan Rekam Medis, dalam menjalankan organisasinya Rumah Sakit memerlukan informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data. Rekam Medis dapat terselenggara apabila bagian yang melakukan catatan Rekam Medis dapat melaksanakannya dengan baik, lengkap, akurat dan tepat waktu. Dalam sistem Rekam Medis, unit yang melakukan pencatatn data kedalam formulir Rekam Medis menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan bagian yang mengumpulkan dan mengolah data, informasi hasil pengolahan data disajikan dalam laporan, untuk keperluan pengambilan keputusan manajemen pengelolaan Rumah Sakit. Berdasarkan pengertian tersebut, sistem Rekam Medis didefinisikan sebagai : 1. Suatu sistem yang mengorganisasikan formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa, untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan. 2. Suatu sistem yang dilaksanakan Rumah Sakit dimana semua pelayanan kesehatan untuk melayani pasien sebagai manusia seutuhnya. 3. Suatu sistem dimana semua pelayanan kepada pasien dapat dinilai dan dilihat dalam dokumen rekam medis (Shofari, B. 2002). C. Penyakit Bronchitis 1. Pengertian Bronchitis merupakan suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, Bronchitis bisa bersifat serius. 2. Macam-macam Bronchitis a. Bronchitis Acute Bronchitis acute yaitu Bronchitis yang biasanya datang dan sembuh hanya dalam waktu 2 hingga 3 minggu saja. Virus yang menyebabkan flu atau pilek dapat menyebabkan Bronchitis acute. Selain itu Bronchitis acute dapat disebabkan karena non infeksi dari paparan asap tembakau, debu, dan uap. 62 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71

b. Bronkitis Chronic Bronchitis chronic yaitu Bronchitis yang biasanya datang secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, terutama pada perokok. Bronchitis acute dapat menyebabkan Bronchitis chronic jika tidak mengalami penyembuhan. Hal ini terjadi karena penebalan dan peradangan pada dinding bronkus paru paru yang sifatnya permanen. Yang termasuk penyebab Bronchitis chronic adalah perokok, polusi udara dan debu, dan gas beracun di tempat kerja. 3. Gejala Bronchitis Baik Bronchitis acute maupun Bronchitis chronic memiliki gejala seperti batuk berdahak baik yang jelas atau putih, abu-abu atau kekuningkuningan atau berwarna hijau (dahak tidak selalu muncul baik pada Bronchitis acute maupun Bronchitis chronic), sesak napas, kelelahan, sedikit demam dan menggigil dan dada merasa tidak nyaman. 4. Pencegahanu ntuk menurunkan Risiko Bronchitis a. Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau meningkatkan risiko Bronchitis chronic dan emphysema. b. Hindari orang-orang yang pilek atau flu. Semakin sedikit tubuh terkena virus yang menyebabkan Bronchitis, semakin rendah resiko tertular. c. Mendapatkan vaksin flu tahunan yang dapat membantu melindungi tubuh dari flu sehingga dapat mengurangi resiko Bronchitis. d. Cuci tangan dengan menggunakan sanitizer tangan secara teratur untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus. e. Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung agar mengurangi resiko tertularnya virus jika menghabiskan banyak waktu di sekitar orang lain yang flu dan batuk. (Wikipedia, 2011) METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif yaitu metode penelitian yang hasilnya berupa diskripsi (penggambaran) keadaan objek penelitian tanpa memberikan kesimpulan yang berlaku umum (Arief M, 2009). Pendekatan yang digunakan yaitu Time series suatu analisis terhadap rangkaian waktu sesuatu kejadian dimulai dengan mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data ini harus dicurahkan kepada segi realibitas dari data yang dikumpulkan (Hadi, S 2005) Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 63

B. Definisi Istilah 1. Golongan : Waktu hidup atau ada sejak Umur dilahirkan atau usia hidup. 0-28 hari, 28 hari-11bulan, 1th-4 th, 5th-14 th, 15th-24 th, 25th-44 th, 45 th-64 th, 65 th keatas. 2. Jenis : Ciri-ciri pembedaan jenis Kelamin kelamin yang dimiliki seseorang sejak lahir, dengan kategori laki-laki dan perempuan 3. Trend : Nilai yang menunjukkan Bronchiti kecenderungan perubahan s angka dari jumlah pasien rawat inap Bronchitis pada suatu periode C. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah data indeks penyakit Bronchitis pasien rawat inap. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah petugas indeksing rawat inap. HASIL PENELITIAN 1. Jumlah seluruh pasien rawat inap kasus bronchitis periode tahun 2011 Tabel 1. Jumlah Seluruh Pasien Rawat Inap Dengan Kasus bronchitis Di RSUD Wonogiri Periode 2011 64 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71

28- Bulan 0-28 Hari <1 1-4 5-14 15-24 25-44 45-64 65+ L P L P L P L P L P L P L P L P L P Januari 0 0 0 0 0 1 2 5 0 2 0 0 2 5 19 0 23 13 Februari 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 1 12 6 16 7 Maret 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 5 2 21 3 28 9 April 0 0 2 0 0 0 1 0 0 1 0 0 5 2 20 3 28 6 Mei 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8 2 17 4 27 6 Juni 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 3 1 16 1 19 5 Juli 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Agustus 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 September 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Oktober 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 10 3 17 4 November 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 2 8 0 8 6 Desember 0 0 0 1 3 1 0 1 0 1 0 1 9 9 6 5 18 19 Total 0 0 2 3 5 3 4 4 1 6 0 4 43 26 129 25 184 79 Sumber : Data Sekunder Indeks Penyakit Pasien Rawat Inap Bronchitis 2011 Berdasarkan tabel 1 tersebut diatas menunjukkan bahwa : a. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 0 s.d 28 hari di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri tahun 2011 adalah 0 pasien. b. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 28 hari s.d <1 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki pada bulan april yaitu 2 pasien, dan perempuan pada bulan Oktober, November dan Desember yaitu 1 pasien. c. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 1 s.d 4 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki terendah pada bulan Februari dan Maret yaitu 1 pasien, tertinggi bulan Desember yaitu 3 pasien. Sedangkan pasien perempuan pada bulan Januari, Maret, November dan Desember yaitu 1 pasien. d. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 5 s.d 14 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki terendah pada bulan Februari, Maret, April dan Mei yaitu 1 pasien, tertinggi Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 65

Januari April Juli Oktober Frekuensi bulan januari yaitu 2 pasien. Sedangkan pasien perempuan terendah pada bulan Maret, Juni, Agustus dan Desember yaitu 1 pasien, tertinggi bulan januari yaitu 5 pasien. e. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 15 s.d 24 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki pada bulan Mei yaitu 1 pasien. Sedangkan pasien perempuan terendah pada bulan Maret, April, Juni dan Desember yaitu 1 pasien, tertinggi bulan Januari yaitu 2 pasien. f. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 25 s.d 44 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki yaitu 0 pasien. Sedangkan pasien perempuan pada bulan Maret, Juni, September dan Desember yaitu 1 pasien. g. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 45 s.d 64 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki terendah pada bulan Januari, Februari dan November yaitu 2 pasien, tertinggi bulan desember yaitu 9 pasien. Sedangkan pasien perempuan terendah pada bulan Februari, Juni, Juli dan Agustus 1 pasien, tertinggi bulan Desember yaitu 9 pasien. h. Jumlah pasien bronchitis yang berumur 65+ tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri tahun 2011 adalah pasien laki-laki terendah pada bulan Desember yaitu 6 pasien, tertinggi bulan Maret yaitu 21 pasien. Sedangkan pasien perempuan terendah pada bulan Juni 1 pasien, tertinggi bulan Februari yaitu 6 pasien. 2. Gambar Pasien Bronchitis Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Jumlah pasien bronchitis berdasarkan jenis kelamin dan umur di RSUD dr. Soediran Mangun Sumararso Kabupaten Wonogiri tahun 2011 dapat dibuat gambar 1 dan 2 sebagai berikut : 25 20 15 10 5 0 Bulan 0-28 Hari 28- <1 1-4 5-14 15-24 Gambar 1. Gambar Jumlah Pasien rawat inap Bronchitis Laki-laki Perbulan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri 2011 Pada gambar 1 dapat kita ketahui bahwa jumlah pasien bronchitis lakilaki tertinggi terdapat pada umur 65 ± tahun sejumlah 129 pasien sedangkan 66 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71

Januari April Juli Oktober Frekuensi terendah terdapat pada umur 15 24 tahun sejumlah 1 pasien. 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Gambar 2. Gambar Jumlah Pasien rawat inap Bronchitis Perempuan Perbulan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri 2011 Pada gambar 2 dapat kita ketahui bahwa pasien bronchitis perempuan tertinggi terdapat pada umur 65 ± tahun sejumlah 25 pasien sedangkan terendah terdapat pada umur 28 - hari dan 1-4 tahun yaitu sejumlah 3 pasien. 3. Perhitungan Trend Pasien Bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Prosedur perhitungan trend Pasien Bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri 2011 adalah sebagai berikut: Bulan 0-28 Hari 28- <1 1-4 5-14 15-24 25-44 a. Trend Pasien Bronchitis Tabel 2. Penghitungan Trend Pasien Rawat Inap Bronchitis Perbulan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri 2011 Bulan X Y XY Januari -11 36-396 121 Februari -9 23-207 81 Maret -7 37-259 49 April -5 34-170 25 Mei -3 33-99 9 Juni -1 24-24 1 Juli 1 1 1 1 Agustus 3 2 6 9 September 5 1 5 25 Oktober 7 21 147 49 November 9 14 126 81 Desember 11 37 407 121 Total 0 263-463 572 Berdasarkan jumlah Pasien bronchitis yang didapat kemudian dilakukan perhitungan trend Pasien bronchitis perbulan tahun 2011 di RSUD Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Dari tabel tersebut kemudian dilakukan penghitungan a dan b untuk menentukan garis trend Pasien bronchitis, penghitungannya adalah sebagai berikut: Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 67

No. Nama Bulan Nilai Trend Pasien a = b = = = Y n XY x 2 263 12 463 572 = 21,91 = -0,80 Dalam menggambar garis trend dalam gambar memerlukan 2 (dua) titik yaitu titik pada bulan Januari dan titik pada bulan Desember tahun 2011 yaitu : Pada bulan Januari tahun 2011 ; untuk X = -11 Y = a + b X = 21,91+ (-0,80)X = 21,91+ (-0,80) (-11) = 21,91+ 8,8 = 30,71 Bronchitis 1. Januari 30,71 2. Februari 29,11 3. Maret 27,51 4. April 25,91 5. Mei 24,31 6. Juni 22,71 7. Juli 21,11 8. Agustus 19,51 9. September 17,91 10. Oktober 16,31 11. Nopember 14,71 12. Desember 13,11 Pada bulan Desember tahun 2011; untuk X = 11 Y = a + b X = 21,91+ (-0,80)X = 21,91+ (-0,80)(11) = 21,91 8,8 = 13,11 Dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa perubahan nilai pasien bronchitis menurun setiap bulan variabel X adalah sebesar 0,80. Hasil perhitungan trend Pasien bronchitis perbulan di RSUD dr. Soediran 2011 sebagai berikut: Tabel 3. Nilai Trend Pasien Rawat Inap bronchitis Perbulan di RSUD dr. Soediran 2011 No. Nama Bulan Nilai Trend Pasien Bronchitis 1 Januari 30,71 2 Februari 29,11 3 Maret 27,51 4 April 25,91 5 Mei 24,31 6 Juni 22,71 7 Juli 21,11 8 Agustus 19,51 9 September 17,91 10 Oktober 16,31 11 Nopember 14,71 12 Desember 13,11 Dari tabel 3 selanjutnya akan dibuat gambar perhitungan trend pasien rawat inap bronchitis di RSUD dr. Soediran 68 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71

Januari Maret Mei Juli September Nopember 40 35 30 25 20 15 10 5 0 2011 sebagai berikut : Gambar 3. Gambar Trend Pasien Rawat Inap Bronchitis di RSUD dr. Soediran 2011 Dari gambar 3 dapat diketahui bahwa nilai trend Pasien bronchitis terendah pada bulan Desember yaitu sebesar 13,11 dan nilai trend tertinggi pada bulan Januari sebesar 30,71. PEMBAHASAN Series1 Series2 Jumlah pasien rawat inap kasus bronchitis di Rumah Sakit dr. Soediran selama tahun 2011 sebanyak 263 pasien. Berdasarkan umur dan jenis kelamin pada tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah kunjungan terbesar pasien rawat inap kasus bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri tahun 2011 terdapat pada golongan umur 65± tahun yaitu 154 pasien, dimana jumlah pasien laki-laki adalah 129 pasien dan jumlah pasien perempuan adalah 25 pasien. Sedangkan pada golongan umur 0 s.d 28 hari tidak terdapat kunjungan pasien. Nilai trend pasien bronchitis dari gambar trend 4.3 dapat diketahui garis trend yaitu Y = 21,91+ (-0,80) X dimana didapatkan nilai a = 21,91 (a = bilangan konstan) dan nilai b = (-0,80) (b = derajat kecenderungan garis trend). Tanda (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan kecenderungan yang berarti setiap satu perubahan kecenderungan nilai mengalami penurunan sebesar 0,80. Nilai trend pasien bronchitis terendah pada bulan Desember yaitu sebesar 13,11 dan nilai tertinggi pada bulan Januari sebesar 30,71. Di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri pasien terbanyak yang menderita bronchitis adalah pasien laki-laki dengan golongan umur + 65 tahun ke atas sejumlah 129 pasien. Menurut Wikipedia (2011) Bronchitis merupakan suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, Bronchitis bisa bersifat serius. Selain itu bronchitis acute dapat disebabkan karena non infeksi dari paparan asap tembakau, debu dan uap sedangkan pada bronchitis chronic adalah perokok, polusi udara, debuu dan gas beracun di tempat kerja. Dari penjelasan diatas adapun upaya pencegahan untuk menurunkan resiko bronchitis yaitu sebagai berikut : Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 69

a. Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau meningkatkan risiko Bronchitis chronic dan emphysema. b. Hindari orang-orang yang pilek atau flu. Semakin sedikit tubuh terkena virus yang menyebabkan Bronchitis, semakin rendah resiko tertular. c. Mendapatkan vaksin flu tahunan yang dapat membantu melindungi tubuh dari flu sehingga dapat mengurangi resiko Bronchitis. d. Cuci tangan dengan menggunakan sanitizer tangan secara teratur untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus. e. Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung agar mengurangi resiko tertularnya virus jika menghabiskan banyak waktu di sekitar orang lain yang flu dan batuk. (Wikipedia, 2011) Penurunan pasien rawat inap bronchitis menunjukkan bahwa nilai kunjungan pasien rawat inap mengalami penurunan. Berdasarkan data pada RL 2b ( Lampiran7 ) diketahui bahwa penurunan kunjungan pasien rawat inap bronchitis disebabkan keadaan keluar pasien rawat inap sebanyak 96,96% dalam keadaan membaik sehingga hanya memerlukan kontrol di rawat jalan atau poliklinik. Berdasarkan hasil wawancara pada petugas Analising/Reporting bahwa kunjungan pasien bronchitis lebih banyak dirawat jalan daripada dirawat inap, dikarenakan penyakit bronchitis yang tidak terlalu parah jadi tidak diperlukan penanganan khusus. Menurut Wikipedia (2011) Bronchitis merupakan suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Dari hasil penelitian di atas menimbulkan beberapa dampak positif yaitu baiknya mutu pelayanan rawat inap di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri, dapat mengurangi kunjungan pasien rawat inap bronchitis. Sedangkan dampak negatifnya yaitu terjadi penurunan pendapatan keuangan rumah sakit. Selain meningkatkan mutu pelayanan, Rumah Sakit juga perlu melakukan monitoring dan evaluasi angka morbiditas pasien rawat inap bronchitis dengan membuat grafik trend serta melakukan penyuluhan tentang penyakit bronchitis dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dan pencegahan penyakit bronchitis yang diberikan di RSUD dr. Soediran dalam bentuk leaflet atau brosur. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Jumlah pasien rawat inap kasus bronchitis di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso selama tahun 2011 sebanyak 263 pasien; berdasarkan umur dan jenis kelamin pada Tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah kunjungan terbesar pasien rawat inap kasus bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten 70 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71

Wonogiri tahun 2011 terdapat pada golongan umur 65± tahun yaitu 154 pasien, dimana jumlah pasien laki-laki adalah 129 pasien dan jumlah pasien perempuan adalah 25 pasien. Sedangkan pada golongan umur 0 s.d 28 hari tidak terdapat kunjungan pasien; berdasarkan perhitungan trend perbulan di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri menunjukkan kecenderungan penurunan kunjungan pasien sebesar 0,80 yang didapat dari persamaan garis trend Y = 21,91 + (-0,80) X. Disarankan Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso melakukan monitoring dan evaluasi angka morbiditas pasien rawat inap bronchitis dengan membuat grafik trend; pihak rumah sakit disarankan melakukan penyuluhan tentang penyakit bronchitis dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dan pencegahan penyakit bronchitis yang diberikan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri dalam bentuk leaflet atau brosur. Huffman, EK. 1992. Health Information Management. Ed. C. Jenifer. Illinois. Physicians Record Company Sudra Rano I. 2010. Statistik Rumah Sakit. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 3-4 PerMenKes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008. Tentang Rekam Medis. Jakarta. Rustiyanto E. 2009. Statistik Rumah Sakit untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 3 Shofari B. 2002. PSRK 01. Modul Pembelajaran Pengelolaan Rekam Medis dan Dokumentasi Rekam Medis Buku I. Semarang : PORMIKI. (tidak dipublikasikan). Hal 3-5 Shofari B. 2002. PSRK 01. Modul Pembelajaran Sistem dan Prosedur Pelayanan Rekam Medis Buku II. Semarang : PORMIKI. (tidak dipublikasikan). Hal 16-20 KEPUSTAKAAN Arief TQ M. 2009. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta : Lembaga Penggembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UNS Press. Hal 53-54, 63 DepKes RI. 2006. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Revisi 1I, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Wikipedia, 2011. Bronchitis. http://www.wikipedia.com.//bron chitis. Diakses tanggal 25 April 2012. Wijono D. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol. 1. Surabaya: Airlangga University Press. Hal 25-37. Hadi S. 2000. Statistik. Jilid 3. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta. Hal 437-454 Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 71