BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kesesuaian

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan untuk mengelola informasi secara efektif di dalam

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. informasi fungsional, yaitu sistem-sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin berkembang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Selama ini penelitian yang mengukur keberhasilan pengembangan sistem

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PAKET PROGRAM APLIKASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan input pada akuntansi yang kemudian diproses dan. perusahaan, maka semakin banyak transaksi yang harus dicatat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan era teknologi merupakan era yang telah merubah pola pikir manusia

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi sebagai sistem informasi dengan sistem informasi perusahaan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang pesat karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Akuntansi. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut: semakin baik tingkat Perceived Usefulness maka akan semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Informasi (Survei pada Tiga Satker KPU Pengguna Software Aplikasi SIA).

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pada era sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Davis pada tahun TAM dibuat khusus untuk pemodelan adopsi pengguna

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bagian ini akan diuraikan mengenai materi tentang teori Technology

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh negara yang modalnya sebagian atau seluruhnya berasal dari negara. BUMN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas

ARFIAN RIBUT SUDARSONO

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan bentuk suatu variabel terhadap terwujudnya variabel yang lain.

PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses bisnis terjadi setiap harinya dalam sebuah perusahaan sehingga

Page 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan infrastruktur seperti hardware, software, teknologi penyimpanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. adopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dibuat khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kab. Sleman yang mengalami juga perkembangan pesat adalah distro. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mendirikan sekolah. Pola otonomi pendidikan yang. hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.

PENGARUH KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU (Studi pada PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Tengah dan DIY)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari yang terkecil, jika suatu bagian/sub bagian terganggu, maka bagian yang lainnya ikut merasakan ketergangguan tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponenkomponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian- bagian sistem. Suatu sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen atau subsistem. Suatu sistem mempunyai karakteristik tau sifat-sifat yang tertentu yaitu mempunyai komponen- komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran dan sasaran atau tujuan. Elemen-elemen sebuah sistem menurut Hall (2001:5) mengemukakan sebuah sistem adalah sekelompok atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (Interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose). 7

2.1.2. Pengertian Sistem Informasi Menurut Gordon B. Davis Informasi (1991: 28) adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Informasi merupakan bagian penting dalam penerapan suatu sistem dalam suatu organisasi. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain adalah fleksibel, efektif dan efisien. Suatu organisasi memerlukan keberadaan sistem informasi yang relevan, tepat dan akurat sehingga dapat digunakan dalam mengambil keputusan. Suatu sistem informasi merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari- hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung pemecahan masalah dan kebutuhan pembuat keputusan manajemen dan para pengguna. Dalam memenuhi kebutuhan berbagai informasi baik bagi pihak manajemen perusahaan maupun pihak luar perusahaan maka disusun suatu sistem yang dapat mengumpulkan berbagai data yang diperlukan untuk 8

diolah menjadi informasi. Berkembangnya kebutuhan informasi telah mendorong perkembangan akuntansi sebagai suatu sistem informasi. 2.1.3. Perngertian Sistem Informasi Akuntansi Di zaman teknologi maju seperti sekarang ini, suatu organasasi sangat bergantung terhadap sistem informasi agar tetap dapat kompetitif dengan pesaingnya. Informasi sudah menjadi sumber daya (resources) yang sama pentingnya dengan sumber daya lainnya seperti pabrik ataupun peralatan, dan sistem merupakan kumpulan sumber daya yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Bodnar dan Hoopwood (2003:1) bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber-sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Romney dan Steinbart (2004:473) menyatakan bahwa sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggungjawab untuk (1) Persiapan informasi keuangan, (2) Informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, bahwa sistem informasi akuntasi itu mempunyai beberapa unsur yaitu: a. Sumber daya, merupakan media yang menjadikan sebuah data, seperti manusia atau peralatan/mesin. 9

b. Pemrosesan, merupakan media yang mengolah data dari input menjadi output. Pemrosesanlah yang mengubah data menjadi informasi. c. Informasi, merupakan hasil akhir dari pemrosesan suatu sistem. Informasi ini berbentuk dalam suatu format yang berisikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan manajemen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem pemrosesan yang menghasilkan keluaran dalam bentuk informasi mengenai akuntansi dengan menggunakan masukan input (data atau transaksi) untuk memenuhi tujuan tertentu pihak manajemen. Dalam pelaksanaannya sistem informasi akuntansi menerima input, disebut transaksi yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output yang akan didistribusikan kepada pemakai informasi. Dalam sistem informasi akuntansi, data yang diolah tidak hanya data keuangan saja, data non keuangan juga diikutsertakan karena dalam pengambilan keputusan tidak hanya informasi keuangan saja ayang diperlukan, informasi non keuangan tentang suatu kondisi dan keadaan juga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 2.1.4. Model Keprilakuan dalam Penggunanaan Teknologi Sistem Informasi. Keperilakuan merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Tanggapan atau reaksi individu dapat bersifat mendukung atau menentang rangsangan tersebut. Apabila rangsangan diberikan terus menerus, maka individu secara perlahan maupun cepat akan 10

beradaptasi dengan rangsangan tersebut. Teknologi didefinisikan sebagai alat yang digunakan oleh individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka. Alat tersebut dapat berupa perangkat lunak maupun perangkat keras. Sistem Informasi (SI) merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Dengan kata lain, Teknologi Sistem Informasi (TSI) merupakan alat yang terdiri dari seperangkat komponen yang terkait dengan informasi dalam rangka mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Keperilakuan dalam penggunaan TSI merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap seperangkat komponen yang terkait dengan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Aspek keperilakuan dalam implementasi teknologi informasi juga berkaitan dengan penerimaan pengguna terhadap teknologi informasi yang diterapkan. Teori penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi informasi disebut Technology Acceptance Model (TAM). Technology Acceptance Model (TAM) awalnya dikembangkan Davis (1988:319-340) yang merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian sistem informasi karena model ini lebih sederhana dan mudah diterapkan. Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan tersebut lebih spesifik pada Theory of Reasoned Action (TRA) dalam menerangkan dan memprediksi perilaku pengguna teknologi informasi. Model tersebut kemudian digunakan untuk menjelaskan adopsi 11

teknologi pada penggunaan software. Menurut Davis (1988:319-340), Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi berdasarkan dua variabel, yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan sistem, maka akan dapat meningkatkan kinerja pengguna tersebut. Sedangkan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa sistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri. Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa kedua variabel Technology Acceptance Model (TAM) tersebut dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna bahwa alasan pengguna dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi informasi menyebabkan tindakan pengguna tersebut dapat menerima penggunanaan terknologi informasi. Sumber: The DeLone McLean Model Of Information System Success(Journal of Management Information, Vol.19, No. 4: 9-30) Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) menurut DeLone dan McLean 12

2.1.5. Sistem Informasi sistem informasi merupakan karakteristik dari informasi yang melekat mengenai sistem itu sendiri (DeLone dan McLean, 1992). sistem informasi juga didefinisikan Davis(1989) dan Chin dan Todd (1995) sebagai perceived ease of use yang merupakan tingkat seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan. Hal ini memperlihatkan bahwa jika pemakai sistem informasi merasa bahwa menggunakan sistem tersebut mudah, mereka tidak memerlukan effort banyak untuk menggunakannya, sehingga mereka akan lebih banyak waktu untuk mengerjakan hal lain yang kemungkinan akan meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan. Dengan kata lain, sistem informasi yang berkualitas yang memenuhi keandalan akan dapat memuaskan pengguna sistem informasi dan mengoptimalkan kinerja pengguna dan organisasinya sehingga perilaku pengguna akan mendukung teknologi tersebut. sistem memerlukan indikator untuk mengukur seberapa besar kualitas dari sistem informasi. Indikator kualitas sistem diwujudkan dalam seperangkat pertanyaan kualitas sistem yang dapat diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut. a. Ease of use (Kemudahan Penggunaan) Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui kemudahan dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Davis mengungkapkan kemudahan yang dipersepsikan adalah tingkatan 13

dimana seseorang percaya bahwa pengunaan suatu sistem tertentu dapat menjadikan orang tersebut bebas dari usaha (free of effort). Bebas dari usaha yang dimaksudkan adalah saat seseorang menggunakan sistem, ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk mempelajari sistem tersebut karena sistem tersebut sederhana, tidak rumit, dan mudah dipahami, sudah dikenal (familiar). b. Response Time (Kecepatan Akses) Kecepatan akses merupakan salah satu indikator kualitas sistem informasi. Jika akses sistem informasi memiliki kecepatan yang optimal maka layak dikatakan bahwa sistem informasi yang diterapkan memiliki kualitas yang baik. Kecepatan akses akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem informasi. c. Reliability (Keandalan Sistem) Sistem informasi yang berkualitas adalah sistem informasi yang dapat diandalkan. Jika sistem tersebut dapat diandalkan maka sistem informasi tersebut layak digunakan. Keandalan sistem informasi dalam konteks ini adalah ketahanan sistem informasi dari kerusakan dan kesalahan. Keandalan sistem informasi ini juga dapat dilihat dari sistem informasi yang melayani kebutuhan pengguna tanpa adanya masalah yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem informasi. 14

d. Flexibility (Fleksibilitas) Fleksibilitas suatu sistem informasi menunjukkan bahwa sistem informasi yang diterapkan tersebut memiliki kualitas yang baik. Fleksibilitas yang dimaksud adalah kemampuan sistem informasi dalam melakukan perubahan-perubahan kaitannya dengan memenuhi kebutuhan pengguna. Pengguna akan merasa lebih puas menggunakan suatu sistem informasi jika sistem tersebut fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pengguna. e. Security (Keamanan) Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Data pengguna ini harus terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh sistem informasi sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas. Jika data pengguna dapat disimpan secara aman maka akan memperkecil kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data pengguna sistem informasi. 2.1.6. Informasi informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan (DeLone dan McLean, 1992). informasi menunjukan kualitas dari suatu aplikasi sistem informasi, apakah sistem tersebut menghasilkan informasi yang baik atau tidak bagi pengguna. 15

informasi (information quality) yang baik, direpresentasikan oleh usefulness dari output sistem yang diperoleh dan dapat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). Informasi merujuk pada output dari sistem informasi, menyangkut nilai, manfaat, relevansi, dan urgensi dari informasi yang dihasilkan (Pitt dan Watson, 1997). Beberapa dimensi untuk menilai mengenai kualitas iformasi ini adalah: authenticity, accuracy, completeness, uniqueness (nonredudancy), timeliness, relevance, comprehensibility, precision, conciceness, dan informativeness (Weber, 1999). Semakin baik kualitas informasi, akan semakin tepat pula keputusan yang diambil. 2.1.7. Perceived Usefulness Perceived usefulness merupakan salah satu dari dua variable yang terdapat dalam Technology Acceptance Model (TAM) yang digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi yang digunakan. Davis et al. (1989) mendefinisikan perceived usefulness sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu mampu meningkatkan kinerja dan output dari sistem informasi yang digunakan semakin akurat, tepat waktu, dan memiliki reliabilitas yang baik, maka akan semakin meningkatkan kepercayaan pengguna sistem informasi tersebut. 2.1.8. Kepuasaan Pengguna Sistem Informasi 16

Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem informasi. User satisfaction dapat dihubungkan dengan perceivedusefulness dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yang dipengaruhi oleh karakteristik personal. Kepuasan pengguna akan mempengaruhi niat untuk menggunakan sistem informasi dan penggunaan aktual. Kepuasan pengguna merupakan perasaan bersih dari senang atau tidak senang dalam menerima sistem informasi dari keseluruhan manfaat yang diharapkan seseorang dimana perasaan tersebut dihasilkan dari interaksi dengan sistem informasi. Kepuasan pengguna ini berhubungan dengan kesuksesan kualitas sistem informasi dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Keduanya diasumsikan dapat mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan maka kepuasan pengguna atas sistem informasi tersebut juga akan semakin meningkat. Sistem informasi dapat diandalkan apabila memiliki kualitas sistem dan kualitas informasi yang baik dan mampu memberikan kepuasan pada pemakainya. Kegagalan suatu sistem informasi mungkin karena ketidakmampuan suatu SI memenuhi harapan pemakai. Jika pengguna sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan puas menggunakan sistem tersebut. Kepuasan pengguna sistem ini juga dapat berpengaruh terhadap individual impact. 17

Jika pengguna sering memakai sistem informasi maka semakin banyak tingkat pembelajaran (degree of learning) yang didapat dari sistem informasi, peningkatan derajat pembelajaran ini merupakan salah satu indikator bahwa terdapat pengaruh keberadaan sistem terhadap kualitas pengguna (individual impact). Individual impact merupakan suatu indikasi bahwa sistem informasi telah memberikan pengguna lebih memahami konteks keputusan, telah memperbaiki keputusan produktivitas, telah menghasilkan perubahan dalam aktivitas pengguna, atau telah mengubah keputusan persepsi mengenai pentingnya atau kegunaan dari sistem informasi. Keberadaan sistem informasi baru akan menjadi stimulus bagi individu dalam organisasi untuk bekerja dengan baik. 2.2. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tahun Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian 2007 Istia Ningsih, Wijanto Pengaruh Sistem, Perceived Usefulness dan Informasi, Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi. sistem Informasi, Perceived Usefulness, Informasi, Kepuasan pengguna akhir sistem informasi. sistem informasi berpengaruh terhadap perceived usefulness.kualitas informasi berpengaruh terhadap Perceived Usefulnes, kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, dan Perceived Usefulnes berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. 2010 Gomar Wirahutama Ambiguitas Peran sebagai Variable sistem informasi, Interaksi antara Sistem Informasi terhadap 18

2014 Winda Septianita, Wahyu Agus Winarno, Alfi Arif Moderator Terhadap Hubungan antara Sistem Informasi dan Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi. Pengaruh Sistem, Informasi, Pelayanan Rail Ticketing System (RTS) Terhadap Kepuasan Pengguna (Studi Empiris Pada PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 9 JEMBER) Sumber: Review dari penelitian terdahulu 2.3 Kerangka Konseptual Ambiguitas peran dan kepuasan pengguna akhir. sistem informasi, informasi, pelayanan RTS kepuasaan pengguna dan kepuasan pengguna sistem informasi berpengaruh positif, ambiguitas peran berpengaruh terhadap interaksi antara kualitas sistem informasi dengan kepuasan pengguna. sistem informasi berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna, peran kualitas informasi mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi, pelayanan RTS mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja pengguna sistem informasi Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menjelaskan hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah. Hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen) yang akan dihubungkan secara teoritis melalui kerangka konseptual. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah kualitas sistem informasi (information system quality), dan kualitas informasi (information quality). Sedangkan variabel dependennya adalah kepuasaan pengguna (user 19

satisfaction) dengan persepsi pengguna (perceived usefulness) sebagai variabel intervening. Hubungan variabel-variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : H3 Sistem Informasi H5 (X1) Informasi H6 H1 Perceived Usefulness (I) H4 Kepuasan Pengguna (Y) (X2) H2 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Keterangan : 2.4. Hipotesis Penelitian : Arah hubungan parsial : Arah hubungan simultan : Arah hubungan intervening 2.4.1. Pengaruh Sistem Informasi Terhadap Kepuasan PenggunaSistem Informasi Model DeLone and McLean (1992) menjelaskan bahwa kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif tinggi dan mampu meningkatkan kinerja akan memberikan kepuasan bagi pengguna sistem informasi daripada kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif rendah dan 20

tidak mampu meningkatkan kinerja. Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008), serta Tjakrawala dan Cahyo (2010). Hasil penelitian yang dilakukan Istianingsih dan Wijanto (2008), serta Tjakrawala dan Cahyo (2010) menunjukkan hasil yang positif dari pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H1 : sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. 2.4.2 Pengaruh Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna SistemInformasi. Model DeLone and McLean (1992) menjelaskan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak relatif tinggi akan memberikan kepuasan bagi pengguna sistem informasi daripada kualitas informasi yang dihasilkan perangkat lunak relatif rendah. Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh istianingsih dan Wijanto (2008), Purwaningsih (2010), serta Tjakrawala dan Cahyo (2010). Hasil penelitian yang dilakukan Istianingsih dan Wijanto (2008), Purwaningsih (2010), serta Tjakrawala dan Cahyo (2010) menunjukkan hasil yang positif dari pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis penelitian diajukan sebagai berikut. 21

H2 : informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. 2.4.3. Pengaruh Sistem Informasi dan Informasi terhadap Kepuasan Pengguna. Model DeLone and McLean (1992) menjelaskan bahwa kualitas sistem informasi yang baik dapat menghasilkan kualitas informasi yang baik. Apabila informasi yang dihasilkan baik dan berkualitas maka pengguna akan memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi dan merasa puas dalam menggunakan sistem informasi tersebut daripada menggunakan sistem informasi yang tidak efektif sehingga tidak memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi tersebut. Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008) serta Tjakrawala dan Cahyo (2010). Hasil penelitian Istianingsih dan Wijanto (2008) serta TJakrawala dan Cahyo (2010) menunjukkan hasil yang positif pada sistem infromasi dan informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis penelitian diajukan sebagai berikut. H3 : sistem informasi dan kualitas informasi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pengguna informasi. 2.4.4. Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan PenggunaSistem Informasi. 22

Model DeLone and McLean (1992) menjelaskan bahwa pengguna sistem informasi yang memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi akan merasa puas menggunakan system informasi daripada pengguna sistem informasi yang tidak memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi. Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008) serta Tjakrawala dan Cahyo (2010). Hasil penelitian Istianingsih dan Wijanto (2008) serta TJakrawala dan Cahyo (2010) menunjukkan hasil yang positif pada perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis penelitian diajukan sebagai berikut. H4 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap kepuasaan pengguna sistem informasi. 2.4.5. Pengaruh Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna dengan Perceived Usefulnesss sebagai Variabel Intervening. Model DeLone and McLean (1992) menjelaskan bahwa kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif tinggi akan meningkatkan perceived usefulness daripada kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif rendah, dilihat dari sudut pandang manfaat yang diperoleh dari penggunaan perangkat lunak tersebut. Tingginya tingkat perceived usefulness dapat meningkatkan kepuasaan pengguna. Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh istianingsih dan Wijanto (2008). Hasil 23

penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008) menunjukkan hasil yang positif antara kualitas sistem informasi dengan perceived usefulness. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H5 : sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna dengan perceived usefulness sebagai variabel intervening. 2.4.6. Pengaruh Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna dengan Perceived Usefulness sebagai Variabel Intevening. Model DeLone and McLean (1992) menjelaskan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak yang digunakan akurat dan dapat diandalkan akan meningkatkan perceived usefulness daripada kualitas informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak yang digunakan tidak akurat dan tidak dapat diandalkan. Tingginya tingkat perceived usefulness dapat meningkatkan kepuasaan pengguna. Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008). Hasil penelitian Istianingsih dan Wijanto (2008) menunjukkan hasil yang positif dari pengaruh kualitas informasi terhadap perceived usefulness. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H6 : informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna dengan perceived usefulness sebagai variabel intervening. 24