BAB III OBJEK STUDI. harga pokok produksi (HPP) pada Pabrik Tahu Bu Gito yang berlokasi di Komplek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru


BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI RUMAHAN PRODUK PAK FAIZIN

1 DATA PENELITIAN HASIL WAWANCARA PROFIL INDUSTRI RUMAHAN TAHU PAK FAIZIN DI DESA DUET

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PENYUSUNAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU BU GITO PEDAN DENGAN METODE PROCESS COSTING

BAB III HOME INDUSTRY TAHU DI DUSUN BULUR DESA NGRECO KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

OLEH: YULFINA HAYATI

3. Untuk mempermudah bagi mereka mereka yang berminat untuk mendirikan industri rumah tangga yang mengspesialisasikan pembuatan tempe. C.

TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS TAHU KEDELAI DISUSUN OLEH GUNTUR OCTOSA YUDHA WIJAYA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan Way Halim

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 1962 yang berlokasi dijalan Rajawali No 86 Pekanbaru. Usaha. memperkenalkan produk mie basah dipekanbaru.

TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI TEMPE BENGUK

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. jasa konveksi di kota Baganbatu. Konveksi ini di dirikan oleh Bapak Sarman pada

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan

VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan yang semakin meningkat, membuat produksi tahu. tempe sebagai bahan makanan pun akan meningkat pula.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumenep. Usaha ini terletak di jalan Monumen Kuda sakti No. 97 RT.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

V. PROFIL INDUSTRI TEMPE. responden yang diambil adalah 31 pengrajin yang semuanya termasuk dalam

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PRODUK SAMPINGAN PADA PERUSAHAAN TAHU SUMEDANG. Rina Rismawati

TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi

KELAYAKAN PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU PADA INDUSTRI KECIL DI DUSUN CURAH REJO DESA CANGKRING KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Identitas Pengrajin Tahu Karakteristik responden merupakan gambaran secara umum tentang

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Peluang Bisnis Pembuatan Kembang Tahu

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian.

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 10, Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan dagang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

Peluang Bisnis Susu Kedelai, Bisnis Sari Kedelai yang Menggiurkan

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA

ANALISIS KOMPARASI NILAI TAMBAH DALAM BERBAGAI PRODUK OLAHAN KEDELAI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KOTA MEDAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari. bungkus tempe dengan berat perbungkus 6 ons.

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Sejarah Perusahaan

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA MUTU PRODUKSI PADA PERUSAHAAN TAHU KEDELE MAKASSAR BUNYAMIN STIE-YPUP MAKASSAR PENDAHULUAN

Oleh: HEGAR RIA NORAMA SURUGALLANG D

PROSES PENGOLAHAN TAHU DI CV. KEDIRI BONDOWOSO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. izin dari badan pengawasan obat dan makanan (POM) yang diatur dalam

Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja Pusat Biaya (Studi Kasus pada CV. Rumah Boneka)

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan. Ditengah-tengah persaingan

HARGA POKOK PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN 5, , , , ,

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pengaturan tata letak (layout) pabrik yang baik agar proses

I. PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang harus

PROSES PENGOLAHAN TAHU DI UD. LUMINTU JALAN BOGOWONTO TIMUR BLITAR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA

USAHA MIKRO GULA MERAH TEBU DI DESA MANGUNREJO KECAMATAN NGADILUWIH DAN DESA CENDONO KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein nabati dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

TTL : Boyolali, 07 Mei 1969 : Desa Mayajaya, kecamatan Pamona Selatan Kab.Poso, Provinsi Sulawesi Tengah

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PELUMAT (BLENDER) DOMO

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT.BINTANG KRISTAL ABADI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT PENGEPRESS TAHU UNTUK TINGKAT INDUSTRI RUMAH TANGGA DENGAN GOOGLE SKETCHUP

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Kapasitas Produksi Bubur Kedelai Bahan Baku Tahu dengan Variasi Debit Air Proses Penggilingan

PENGOLAHAN UMBI GANYONG

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II IDENTIFIKASI DATA

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini

PELUANG BISNIS LOUNDRY KILOAN ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio

- kedelai 3 kg - gula pasir 314 kg. - natrium phosphat (Na3P04) 15 gr - kalsium hidroksida (Ca (OH)2) 3 gr. - air berslh secukupnya.

Transkripsi:

BAB III OBJEK STUDI 3.1 Objek Studi Dalam penulisan tugas akhir ini, yang menjadi objek study adalah perhitungan harga pokok produksi (HPP) pada Pabrik Tahu Bu Gito yang berlokasi di Komplek Perumahan Kopti Jl. Merpati No. 56 Subang. 3.1.1 Sejarah Singkat Pabrik Tahu Bu Gito Pabrik Tahu Bu Gito merupakan salah satu perusahaan perseorangan yang bergerak dalam bidang manufaktur di Pedan. Pabrik Tahu Bu Gito didirikan kurang lebih 50 tahun yang lalu oleh Alm. Pak Gito dengan berbekal pengalaman beliau sewaktu muda yang bekerja di pabrik tahu milik orang Cina. Setelah merasa cukup mahir dalam membuat tahu maka beliau berinisiatif untuk mendirikan pabrik tahu sendiri dengan memanfaatkan kedelai dari daerah sekitar. Awalnya pabrik tahu ini hanya memproduksi rata-rata 20 kg kedelai yang hanya bisa untuk memenuhi konsumsi dari masyarakat sekitar. Berhubung banyaknya permintaan maka beliau berinisiatif menambah produksinya menjadi 50 kg per hari sehingga Bu Gito mampu menjualnya ke pasar. Karena kualitas yang terjaga dengan baik maka banyak konsumen yang menjadi pelanggan tetap. Banyaknya permintaan tahu membuat Pak 24

Gito mendirikan cabang di lain desa namun masih satu daerah yang kemudian diserahkan kepada anak sulungnya untuk dikelola bersama suaminya. Mulai tahun 1996 produksi tahu telah mencapai rata-rata 2 kwintal per hari, namun pada tahun 2001 Pak Gito meninggal sehingga produksi tahu menurun. Awalnya Pabrik Tahu Bu Gito sulit untuk bangkit karena adanya berita mengenai tahu berformalin, namun adanya faktor kepercayaan dari pelanggan-palanggan tetap Bu Gito maka produksi tetap barjalan. Mereka diperkenankan melihat proses produksi tahu secara langsung, dengan begitu maka Pabrik Tahu Bu Gito tetap beroperasi bahkan sekarang produksi telah kembali seperti semula dengan rata-rata 2 kwintal sampai 3 kwintal per hari. Hal ini disebabkan karena pabrik dikelola oleh anak-anak Bu Gito dengan beliau sebagai pimpinan pabrik. 3.2 Lokasi Perusahaan Pabrik Tahu Bu Gito terletak di Komplek Perumahan Kopti Jl. Merpati No. 56 Subang, dengan luas bangunan 48 m2. Hal-hal yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik adalah sebagai berikut ini: a. Karena tanah di belakang rumah masih lebar maka pabrik didirikan di belakang rumah. b. Mudah melakukan pembuangan limbah, karena sudah ada selokanselokan khusus untuk pembuangan limbah pabrik. 25

c. Mudah mendapatkan tenaga kerja, karena lokasi pabrik berada di dalam pemukiman warga. d. Bahan baku mudah diperoleh, karena diperoleh dari petani kedelai sekitar. Selain itu juga ada KOPTI yaitu sejenis kopersi unit desa yang menyediakan bahan baku untuk perusahaan tahu/tempe daerah sekitar. 3.3 Visi dan Misi perusahaan Dalam setiap kegiatannya, Pabrik Tahu Bu Gito bertumpu pada VISI dan MISI perusahaan, isinya sebagai berikut: VISI Pabrik Tahu Bu Gito memiliki visi dalam penyelenggaraan bisnis produsen makanan pokok sehat dan bergizi. Dalam situasi yang kompetitif tampil sebagai pemimpin dengan tetap memelihara dan meningkatkan kekuatan daya saing. Adapun makna dari visi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menguasai pangsa pasar mayoritas, sehingga selalu unggul di dalam iklim kompetisi usaha yang semakin ketat. 2. Mampu mengendalikan bisnis produsen makanan sehat dan bergizi. Sekaligus menjadi pemimpin bagi komunitas Pabrik Tahu di tingkat regional. 3. Mampu meraih pertumbuhan bisnis secara signifikan. 26

MISI 4. Mampu memberikan kontribusi maksimum terhadap pendapatan perusahaan Pabrik Tahu Bu Gito mempunyai misi dengan memberikan jaminan bahwa konsumen akan mendapatkan pelayanan yang maksimal dengan hasil yang memuaskan, berkualitas, dan dengan harga yang kompetetif di pasaran. 3.4 Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan gambaran tentang tanggung jawab serta hubungan antar bagian perusahaan. Selain itu, struktur organisasi akan membatasi wewenang dan tanggung jawab di masing-masing unit yang ada. Struktur organisasi juga bertujuan untuk memudahkan dalam pengawasan manajemen perusahaan agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat berjalan. Struktur organisasi pada Pabrik Tahu Bu Gito adalah seperti berikut ini: PIMPINAN PERUSAHAAN BAGIAN PEMASARA BAGIAN PRODUKSI BAGIAN ADM & KEUANGAN PEMASAKAN PENGEPRESAN (CETAK) Gambar struktur organisasi Pabrik Tahu Bu Gito 27

3.4.1 Diskripsi Jabatan 1. Pimpinan Perusahaan Tugas, wewenang, dan tanggung jawab pimpinan perusahaan adalah sebagai berikut: a. Memimpin segala aktivitas dan tanggung jawab atas seluruh kegiatan perusahaan serta kelangsungan hidup perusahaan. b. Mempunyai wewenang dalam mengambil keputusan yang bersifat opersional. c. Memberi otorisasi pada setiap kegiatan perusahaan. 2. Bagian Pemasaran Tugas, wewenang, dan tanggung jawab bagian pemasaran perusahaan adalah sebagai berikut: a. Memasarkan produk jadi ke pasar. b. Mencari konsumen dan merespon permintaan pasar. 3. Bagian Produksi Tugas, wewenang, dan tanggung jawab bagian produksi adalah mengawasi dan mengontrol jalannya proses produksi, mulai dari penyediaan bahan baku, pemakaian bahan baku sampai menjadi produk jadi. Bagian produksi dibagi menjadi 2 bagian yaitu: a. Pemasakan Bertanggung jawab menjaga proses pengolahan bahan baku kedelai sampai menjadi sari pati kedelai, serta bertanggung jawab dalam 28

pemberian cuka tahu yang dicampurkan pada sari pati kedelai sehingga menjadi tahu dengan kualitas yang bagus. b. Pengepresan (Cetak) Bertanggung jawab dalam proses pengepresan sari pati kedelai sehingga diperoleh tahu yang padat dan kenyal serta tidak mudah hancur. Bagian ini kadang-kadang juga membantu bagian pemasakan mengiling kedelai menjadi bubur kedelai. 4. Bagian Administrasi dan keuangan Mencatat seluruh kegiatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan termasuk pembayaran gaji dan upah karyawan serta pengadaan bahan baku. 3.5 Tenaga Kerja Tenaga kerja pada Pabrik Tahu Bu Gito sekarang ini berjumlah 10 orang, meliputi: a. Pimpinan perusahaan, bagian pemasaran, bagian produksi, dan bagian adm. & keuangan masing-masing 1 orang. b. Bagian pemasakan ada 4 orang. c. Bagian pengepresan ada 2 orang. 3.6 Komponen Upah dan Gaji Pada Pabrik Tahu Bu Gito ini komponen gaji dan upah untuk pekerja diberikan secara harian dengan ketentuan Rp 22.500,- untuk bagian pemasakan dan 29

Rp 18.500,- untuk bagian pengepresan. Sedangkan untuk pimpinan perusahaan dan karyawan diberikan secara bulanan yaitu Rp 1.050.000,- untuk pimpinan perusahaan, dan bagian pemasaran, bagian produksi, serta bagian adm. & keuangan masingmasing Rp 825.000,- 3.7 Daerah Pemasaran Daerah pemasaran tahu ini hanya untuk daerah sekitar saja yaitu: a. Pasar Terminal b. Pasar Panjang c. Pasar Pagaden d. Masyarakat sekitar pabrik 3.8 Proses Produksi Proses produksi merupakan serangkain tahapan yang diperlukan dalam tahapan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi untuk menciptakan nilai tambah barang atau jasa dengan menggunakan faktorfaktor produksi dan sumber daya yang ada yaitu diantaranya sebagai berikut: a. Bahan baku Bahan baku yang digunakan untuk produksi tahu adalah kedelai. b. Bahan penolong Bahan penolong yang digunakan untuk proses produksi tahu adalah cuka tahu dan air. 30

c. Alat-alat yang digunakan antara lain: 1. Ember 2. Drum 3. Cetak Tahu 4. Jembangan 5. Batu Gangsul 6. Blabak 7. Saringan d. Mesin-mesin yang digunakan antara lain: 1. Mesin giling kedelai (selep) 2. Mesin pompa air e. Proses produksi 1. Bersihkan kedelai dari kotoran dan kedelai yang berlubang. 2. Rendam kedelai yang telah dibersihkan kira-kira 3-4 jam. 3. Setelah direndam cuci kedelai sebanyak 2-3 kali kemudian tiriskan. 4. Giling kedelai hingga menjadi bubur kemudian rebus hingga mendidih selama 5 menit dan sekali-kali buang busa yang timbul dari proses perebusan. 5. Saring bubur kedelai yang sudah mendidih dengan kain (saringan), ampasnya dibilas dengan air hangat dan peras. 31

6. Sari pati kedelai yang diperoleh dari penyaringan bubur di campur dengan cuka tahu, diamkan dan kemudian cetak dengan ditaruh pemberat di atasnya. 7. Setelah 10-15 menit maka jadilah tahu dengan kualitas yang bagus. KEDELAI CETAK / DI PRES RENDAM TAHU DIAMKAN CUCI CAMPUR DENGAN CUKA TAHU GILING REBUS SARING Gambar proses produksi tahu pada Pabrik Tahu Bu Gito 32