BAB I PENDAHULUAN. dewasa dan lansia di seluruh dunia (Joern, 2010).OA juga dikenal sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun

BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan kartilago ini bisa disebabkan oleh stress mekanik atau perubahan

I. PENDAHULUAN. dunia, menurut Arthritis Research UK (2013) osteoartritis dapat mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I.PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi yang. paling sering dijumpai pada masyarakat dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang sangat modern untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Artritis reumatoid (AR) merupakan suatu penyakit inflamasi kronik yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. pada tubuh dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan. retina mata, ginjal, jantung, serta persendian (Shetty et al., 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al

I. PENDAHULUAN. baru pada permukaan sendi (Khairani, 2012). Terjadinya osteoarthritis itu

OSTEOARTHRITIS GENU. 1. Definisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Penurunan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang. berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut Usia (Lansia).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sejalan dengan semakin meningkatnya usia seseorang, maka akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. umum dijumpai diusia tua. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri pinggang bawah atau dalam istilah medisnya Low Back Pain (LBP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia prevalensi OA lutut yang tampak secara radiologis mencapai 15,5%

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan

BAB I PENDAHULUAN. dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang, umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat 125 juta orang dengan usia 80 tahun bahkan lebih. (World Health

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap grade osteoarthritis menurut Kellgren dan Lawrence. Diagnosis. ditegakkan berdasarkan klinis dan radiologinya.

Tulang dan sendi merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi mempermudah manusia dalam kehidupan sehari hari,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ginjal. Dari data American Heart Association tahun 2013 menyebutkan bahwa di

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. urat. Kebanyakan arthritis gout disebabkan oleh pembentukan asam urat yang

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. osteoarthritis. Usia paling muda terjadi pada usia 12 tahun, sedangkan usia

BAB I PENDAHULUAN. Peradangan sendi pada artritis gout akan menimbulkan serangan nyeri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. degeneratif atau osteoarthritis (OA). Sendi merupakan faktor penunjang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semua organ dan jaringan tubuh terutama pada sistem muskuloskeletal dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Hal ini disebabkan oleh. dan gaya hidup ( Price & Wilson, 1992).

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis (OA) merupakan salah satu penyakit muskuloskeletal yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan nyeri dan ketidakmampuan (disability) pada penderita sehingga

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gout (penyakit akibat pengendapan kristal Mono Sodium Urat/MSU)

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala utama nyeri (Dewi, 2009). Nyeri Sendi merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Osteoartritis (OA) penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertropi.

BAB I PENDAHULUAN. tentunya keadaan ini juga akan berdampak pada penurunan kondisi fisik. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 40%

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lebih dari 6,0 mg/dl terdapat pada wanita (Ferri, 2017).

dalam tubuh dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. b. Seseorang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit degeneratif. dan tulang salah satunya adalah asam urat (Tapan, 2005).

salah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat.

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang,

BAB I PENDAHULUAN. kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang paling banyak

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan (Constantindes, 1994; Darmojo 2004, dalam Azizah, 2011).

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. periode dewasa akhir atau usia tua. Lansia merupakan bagian dari anggota

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam, 2008). Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. menahun yang disebabkan oleh penyakit degeneratif, diantaranya

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Disusun Oleh : Nama : Ariyanto Nim : J

I. PENDAHULUAN. kualitas hidup. Osteoartritis adalah gangguan pada sendi yang bergerak (Price

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB 1 : PENDAHULUAN. mempengaruhi banyak jaringan dan organ, terutama menyerang fleksibel (sinovial) sendi, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas. (Marlene et al, 2011). Selain itu, OA secara luas diakui sebagai penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Osteoartritis (OA) adalah penyakit sendi paling sering diderita oleh orang dewasa dan lansia di seluruh dunia (Joern, 2010).OA juga dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif kronis yang ditandai dengan kerusakan progresif tulang rawan subchondral seperti remodeling, hilangnya ruang sendi, terdapat osteofit, dan hilangnya fungsi sendi (Carmona & Prades,2009). Menurut World Health Organisation (WHO) sekitar 9,6% dari laki- laki dan 18,0% dari wanita yang berusia di atas 60 tahun memiliki gejala OA. Diketahui bahwa penderita OA di Asia Tenggara mencapai 24 juta jiwa. Adapun prevalensi OA di Indonesia mencapai 5% pada usia<40 tahun, 30% pada usia 40 60 tahun, dan 60% pada usia >61 tahun (Marlina, 2015). Nyeri merupakan gejala utama dari OA, menyebabkan hilangnya kemampuan seseorang dan yang sering terjadi adalah kaku.nyeri umumnya digambarkan sebagai sakit yang tajam atau sensasi terbakar pada sendi dan tendon yang terserang OA.Rasa sakit biasanya intermitten (hilang timbul) yang akan memburuk jika sendi yang sakit digunakan dan akan terasa lebih baik saat istirahat. Kekakuan umumnya terjadi pada pagi hari (morning stiffness) dan membaik setelah 30 menit.cuaca lembab dan dingin dapat meningkatkan rasa nyeri pada banyak pasien (Arya, 2013). 1

2 Para pakar yang meneliti penyakit ini sekarang berpendapat bahwa OA merupakan penyakit gangguan homeostasis dari metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur proteoglikan yang penyebabnya belum jelas diketahui. Jejas mekanis dan kimiawi diduga merupakan faktor penting yang merangsang terbentuknya molekul abnormal dan produk degradasi kartilago di dalam cairan sinovial sendi yang mengakibatkan terjadi inflamasi sendi, kerusakan kondrosit dan nyeri (Sudoyo,2014). Untuk mendiagnosis OA selain anamnesis dan pemeriksaan fisik, dilakukan pemeriksaan radiologi yaitu dengan X-ray.Gambaran radiologi selain untuk mendiagnosis OA, juga digunakan untuk mengetahui perkembangan dari OA (Joern, 2010). Asam Urat merupakan komponen organik yang diproduksi secara endogen oleh mamalia sebagai hasil dari metabolisme purin. Asam urat dibentuk oleh Liver, sebagian besar di sekresi melalui ginjal yaitu sekitar 65-75%(Alvarez, 2010).Kadar normal asam urat menurut WHO yaitu 3,5 7mg/dl pada Pria dan 2,6-6mg/dl pada Wanita. Meningkatnya kadar asam urat di dalam tubuh disebut dangan Hyperuricemia. Hyperuricemia dapat disebabkan oleh metabolisme purin yang berlebihan, hal ini dapat terjadi apabila seseorang mengkonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi seperti jeroan, makanan kaleng, seafood, dll. Secara fisiologi, konsentrasi dari Asam urat di dalam tubuh akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang (de Oliveira & Burini, 2012). Secara konstitutif Asam urat hadir di dalam sel - sel yang normal,

3 konsentrasinya dapat meningkat ketika ada kerusakan sel dan dikeluarkan dari sel yang mati (Anna et al.,2010).dalam beberapa tahun terakhir, asam urat telah menarik perhatian para Rheumatologist dan Imunologist dikarenakan mekanisme melalui kristal asam urat menimbulkan peradangan.kristal Asam urat juga dapat memicu Interleukin 1betasebagai mediator inflamasi melalui aktivasi dari NOD- like receptor protein (NLRP) 3 Inflammasome yang merupakan kompleks molekular yang aktivasinya menjadi pusat dari banyak kondisi peradangan patologis(shi Y, 2010). Asam urat terkenal karena peranannya pada Gout yaitu melalui NLRP 3 Inflammasome.Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa terdapat hubungan antara asam urat dan OA (Anna et al., 2010). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Anna et al, menyatakan bahwa Asam urat merupakan tanda dari keparahan suatu penyakit dan meningkatkan besar kemungkinan kalau asam urat merupakan faktor peningkat dari proses patologis OA melalui aktivasi Inflammasome. Begitu juga pada penelitian yang dilakukan oleh Ding et al, mengatakan bahwa konsentrasi asam urat darah dan prevalensi hiperurisemia berasosiasi positif dengan pembentukan osteofit OA lutut pada wanita (Ding et al.,2016). Allah Ta'ala berfirman dalam surat At- Taubah: 51 (yang artinya): Katakanlah (Muhammad) 'Sekali- kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah kepada kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang beriman harus bertawakkal'.juga firman-nya, 'Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula)

4 pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri (QS. Al-Hadid: 22-23). B. Rumusan Masalah Berdasarkan judul Hubungan kadar asam urat darah terhadap tingkat keparahan osteoartritis, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah Apakah terdapat hubungan antara tingginya kadar asam urat darah dan tingkat keparahan dari Osteoartritis? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingginya kadar Asam urat serum dengan tingkat keparahan Osteoartritis. D. Manfaat Penelitian 1. Mendapat pengetahuan mengenai ada tidaknya hubungan kadar asam urat dengan tingkat keparahan pada Osteoarthritis. 2. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai faktor resiko osteoartritis. 3. Dengan mengetahui adanya hubungan asam urat dengan tingkat keparahan OA, diharapkan dapat melakukan pencegahan dini sehingga

5 meningkatkan kualitas hidup penderita. E. Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian No Judul Penelitian dan Penulis 1. URIC ACID IS A DANGERSIGNA L OF INCREASING RISK FOR OSTEOARTHRIT IS THROUGH INFLAMMASOM E ACTIVATION (Anna E. Denoble, et al., 2010) 2. THE ASSOCIATIONS OF SERUM URIC ACID LEVEL AND HYPERURICEM IA WITH KNEE OSTEOARTHRIT IS (Ding X, et al., 2016) Variabel - Asam Urat - Osteoartritis - Asam urat serum - Hiperurisemia - Osteoarthritis lutut Jenis Peneliti an Hasil Cohort Kadar Asam urat diambil dari serum dan cairan synovial sendi yang mengalami OA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asam urat dengan tingkat keparahan Osteoarthritis. Asam urat menjadi faktor resiko OA melaui aktivasi inflamasi. Cross- Section al Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar asam urat darah dan hiperurisemia dengan pembentukan osteofit OA lutut pada wanita, namun tidak terdapat hubungan yang bermakna terhadap penyempitan sendi pada penderita OA laki- laki. Perbedaan - Tempat penelitian dilakukan - Jenis penelitian yang dilaksanakan - Pengukuran asam urat berbeda yaitu melalui darah dan cairan sinovial - Tempat dilaksanakann ya penelitian - Pengukuran tingkat keparahan OA - Populasi sampel