BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Judul : Pengungkapan Pelaporan Keuangan Melalui Website dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Nama : I Gusti Putu Adi Diatmika NIM : ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak instansi lain ( Supranto,1991). Data sekunder yang

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji hubungan antara variabel independen dengan variabel

BAB V PENUTUP. Bursa Efek Indonesia periode , maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan dari luar perusahaan adalah melalui mekanisme penyertaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menarik investor dari luar dalam hal pendanaan tersebut.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. terdaftar di indeks LQ-45 periode

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui

Judul : Pengaruh Variabel Keuangan, Non Keuangan dan Ekonomi Makro terhadap Underpricing

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. beralamat di Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Selatan dengan alamat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria. tahun penelitian ( )

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah menjual saham

BAB III METODE PENELITIAN. guna untuk menggambarkan kondisi saat ini pada suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. internet sebagai media komunikasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Informasi juga penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada publik atau sering dikenal dengan go public di pasar modal.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB III METODE PENELITIAN. dependen adalah IPO underpricing, sedangkan ukuran dewan,

BAB III METODE PENELITIAN

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Ashari dkk (1994) dalam Lydiana (2007) adalah sebagai berikut: biaya atau pertimbangan yang subjektif.

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengambilan keputusan. Pihak-pihak tersebut diantaranya manajemen,

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia ( IDX Statistics Book, Indonesian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada publik atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat menerangkan pertanyaan peneliti (Copper dan Schindler, 2007). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan Go Public

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODA PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan perusahaan melalui internet (internet financial repoting) dalam website perusahaan. Peneliti sedikit berinventasi karena data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data dari website perusahaan dan laporan keuangannya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aplikasi SPSS 20 sebagai program untuk menganalisis data. Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu internet financial reporting sebagai variabel dependent dan ukuran perusahaan, profitabilitas, tingkat likuiditas, jenis industri, tingkat leverage perusahaan, reputasi auditor, umur listing perusahaan, tingkat kepemilikan saham oleh publik (Public Ownersip), tingkat kepemilikan saham oleh pihak asing (Foreign Ownership), serta penawaran saham baru sebagai variabel independent. 3.1.1.Internet Financial Reporting (IFR) Internet Financial Reporting adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk mencantumkan laporan keuangannya melalui internet, yaitu melalui website yang dimiliki perusahaan (Kusumawardani, 2011). Sebagai variabel dependent, IFR akan diukur dengan menggunakan 38

39 dummy. Cara pemberian kode dummy yang akan digunakan Kode 1 untuk perusahaan IFR dan kode 0 untuk perusahaan non-ifr. 3.1.2 Ukuran Perusahaan Semakin besar perusahaan, agency cost yang dimiliki perusahaan akan semakin tinggi pula. Hal ini disebabkan perusahaan yang besar memiliki kewajiban yang lebih besar dalam melakukan pelaporan keuangannya secara cepat dan lengkap kepada shareholder sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada para shareholdernya. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan log of market capitalization yaitu hasil perkalian antara harga saham per 31 Desember dengan jumlah saham yang beredar (Ang, 1997 dalam Kusumawardani (2011)). Log of market capitalization lebih representatif dibandingkan log of total assets terutama untuk perusahaan yang go public (Marston dan Polei 2004 dan Oyelere et al. 2003). 3.1.3 Profitabilitas Perusahaan Profitabilitas adalah salah suatu aspek yang sering dijadikan acuan oleh para shareholders untuk menilai kinerja manajemen dalam mengelola suatu perusahaan. Semakin profitable suatu perusahaan dorongan untuk menyebarluaskan informasi perusahaan akan semakin kuat, terutama informasi keuangan. Variabel profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA (laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva). Hal ini disebabkan ROA memiliki tingkat yang lebih independen dalam mengukur

40 profitabilitas dibandingkan ROE (Oyelere et al., 2003). 3.1.4 Likuiditas Perusahaan Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 dalam Kusumawardani, 2011). Semakin likuid suatu perusahaan maka kemampuan untuk melunasi hutang jangka pendeknya akan semakin kecil. Dimana tingkat likuiditas perusahaan akan mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak akan menanamkan modalnya pada perusahaan yang kurang likuid karena mereka akan beranggapan bahwa perusahaan yang kurang likuid memiliki kecenderungan akan mengalami suatu kebangkrutan. Variabel likuiditas ini akan diukur dengan menggunakan pendekatan current ratio, yaitu rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar (current ratio). 3.1.5 Jenis Industri Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk mengikuti perkembangan teknologi adalah dengan menggunakan teknologi yang sedang berkembang yaitu internet sebagai media pelaporan keuangan dan sebagai media transaksi perusahaan. Semakin kompleks industri tersebut maka semakin tinggi pula keinginan perusahaan untuk menyajikan laporan keungannya secara lebih transparan. Variabel jenis

41 industri dalam penelitan ini akan diukur dengan menggunakan angka dummy dengan kode 1 untuk sektor manufaktur dan 0 untuk sektor nonmanufaktur. 3.1.6 Leverage Perusahaan Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjangnya. Menurut teori keagenan dijelaskan bahwa semakin besar leverage perusahaan, semakin potensial transfer kemakmuran dari kreditur kepada pemegang saham perusahaan (Lestari dan Chariri, 2007). Semakin besar proporsi hutang dalam struktur permodalan suatu perusahaan maka akan semakin besar pula agency cost yang dimilikinya. Mengukur leverage perusahaan pada umumnya menggunakan rasio DER (Helfert, 1997). Rasio DER dalam hal ini mencakup total hutang yaitu hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek. Padahal tingkat leverage perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua utang jangka panjangnya. Sehingga dalam penelitian ini, tingkat leverage perusahaan akan diukur dengan rasio utang jangka panjang dengan ekuitas (Helfert, 1997). 3.1.7 Reputasi Auditor Penggunaan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang bereputasi merupakan salah satu sinyal positif bagi perusahaan karena perusahaan akan dianggap memiliki informasi yang tidak menyesatkan dan

42 melaporkan informasi keuangannya secara lebih transparan (Kusumawardani 2011). Hal tersebut akan meningkatkan citra perusahaan dan mendorong perusahaan untuk menyebarluaskan laporan keuangan melalui IFR dalam rangka menggalang kepercayaan investor karena laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya. Reputasi auditor diukur dengan menggunakan angka dummy dengan melihat apakah KAP yang mengaudit perusahaan tersebut berafiliasi dengan KAP Big Four atau tidak. Kode 1 untuk KAP Big Four (Ernst &Young, Deloiitte Touche Tohmatsu, KPMG, serta Price Waterhouse Copper) dan kode 0 untuk KAP Non Big Four. 3.1.8 Umur Listing Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan cenderung lebih transparan karena telah memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang belum melakukan listing di BEI. Perusahaan yang lebih berpengalaman tersebut akan melakukan pelaporan keuangan sesuai dengan perkembangan jaman. Tidak hanya secara paper-based reporting system tetapi sudah secara paper-less reporting system. Umur listing perusahaan diukur dengan menghitung selisih antara tahun observasi laporan keuangan yaitu 2015 dengan tahun saat Initial Public Offering (IPO). 3.1.9 Public Ownership Kusumawardani (2011) menyatakan bahwa Public ownership atau

43 proporsi kepemilikan saham oleh publik adalah jumlah saham perusahaan yang dimiliki oleh publik, yaitu individu atau institusi yang memiliki kepemilikan saham di bawah 5% yang berada di luar manajemen dan tidak memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan. Kepemilikan saham ini bertujuan untuk diperdagangkan, bukan untuk dimiliki atau dipegang selamanya. Variabel public ownership dalam penelitian ini akan diukur dengan melihat seberapa besar persentase saham yang dimiliki oleh publik terhadap total saham perusahaan. Saham yang dimiliki publik adalah saham-saham yang kepemilikannya di bawah 5% dimana saham tersebut diperjualbelikan (trading). 3.1.10 Foreign Ownership Kusumawardani (2011) menyatakan bahawa foreign ownership atau proporsi kepemilikan saham oleh pihak asing adalah jumlah saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak asing. Variabel foreign ownership dalam penelitian ini akan diukur dengan melihat seberapa besar persentase saham yang dimiliki oleh asing terhadap total saham perusahaan. 3.1.11. Penanaman Saham Baru Perusahaan yang melakukan penawaran saham akan menambah tingkat tanggung jawab pihak manajemen perusahaan dalam menyebarkan informasi tentang perusahaan terhadap

44 investor. Para pemegang saham yang ditawarkan perusahaan juga akan melakukan pengawasan terhadap kinerja perusahaan dengan melalui informasi yang diberikan perusahaan termasuk dalam laporan perusahaan. Bentuk pengawasan terhadap laporan perusahaan yang paling efektif adalah dengan melalui pelaporan berbasis internet dalam website perusahaan. Perusahaan yang mengeluarkan saham baru akan mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk menarik perhatian investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Variabel penawaran saham baru ini akan diukur dengan angka dummy dengan kode 1 jika perusahaan mengeluarkan saham dalam tahun observasi yaitu tahun 2015 dan 0 jika perusahaan tidak mengeluarkan saham baru (Boubaker et al., 2012). 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015 yaitu sebanyak 511 perusahaan, yang terdiri dari 86 perusahaan finansial dan 425 perusahaan non finansial. Sedangkan penentuan ukuran sampel mengacu pada Cooper dan Schindler (2001) yang menyatakan: Proportions data have a feature concerning the variance that is not found with ratio data. The pq ratio as population dispersion can never exceed 0,25. For example if p=0,5 then q= 0,5 and their product is 0,25. If either

45 p or q is greater than 0,5 then their product is smaller than 0,25 (0,4 x 0,6= 0,24 and so on). When we have no information regarding the probable p value, we can assume that p= 0,5 with bound of error 10% to solve the sample size. Kemudian ukuran sampel dihitung dengan menggunakan formula Babbie (1983, dalam Kusumawardani (2011)): n= N.pq B² (N-1) + pq 4 Dimana: n = Jumlah sampel yang diinginkan. N = Populasi. p = Probable value = 0,5 untuk meminimumkan risiko sampling. q = (1-p) = 0,5 B = Bound of error atau kelonggaran kesalahan diperkirakan berinterval range tidak lebih dari 10%. 425.0,5.0,5 n = 424.0,0025+0,5.0,5 = 81,11 81 perusahaan atau 19,06 persen (81/425)

46 Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan proportional stratified random sampling. Dengan metode tersebut, populasi dikelompokkan menurut sektor industri. Dari masingmasing kelompok tersebut kemudian ditentukan sejumlah sampel secara proportional dan dipilih secara random. 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang sudah ada. Alasan penggunaan data sekunder antara lain: (1) lebih mudah diperoleh jika dibandingkan dengan data primer, (2) tidak memakan banyak biaya, (3) data sekunder berupa laporan keuangan lebih dapat dipercaya karena telah diaudit oleh akuntan, (4) penelitian terdahulu yang juga menggunakan data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sumber data penelitian ini diperoleh dari: a. Indonesia Stock Exchange (IDX) Fact 2015 b. Website perusahaan c. Bursa Efek Indonesia (BEI) d. Berbagai artikel, buku, dan beberapa penelitian terdahulu dari berbagai sumber

47 3.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode: a. Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen. Dalam hal ini data diperoleh melalui Indonesia Stock Exchange (IDX) Fact 2015. b. Observasi website perusahaan dengan tahap- tahap: o Melihat alamat website perusahaan yang tercantum dalam Indonesia Stock Exchange (IDX) Fact 2015 o Website perusahaan yang tidak tercantum dalam IDX Fact, peneliti menggunakan search engine yang umum digunakan seperti Google dan Yahoo. o Website perusahaan diakses untuk menguji aksesbilitasnya dan untuk keperluan pengumpulan data. o Apabila tidak ditemukan website melalui IDX Fact dan search engine, maka perusahaan dianggap tidak mempunyai website. Perusahaan yang mempunyai website dan mengungkapkan informasi keuangan berupa laporan keuangan dianggap melakukan praktek IFR sedangkan perusahaan yang memiliki atau tidak memiliki website dan tidak mengungkapkan laporan keuangan di website dianggap tidak menerapkan IFR. 3.5 Metode Analisis

48 3.5.1 Statistik Deskriptif Sugiyono (2009, dalam Kusumawardani (2011)) menyatakan, statistik diskriptif berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang umum. Tujuan pengujian ini adalah untuk mempermudah pemahaman variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Statistik diskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ratarata (mean), nilai tengah (median), nilai maksimum, nilai minimum, serta standar deviasi. 3.5.2 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik (logistic regression), yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara metric dan non metric (nominal) (Ghozali, 2005) dan tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya. Gujarati (2003) menyatakan bahwa regresi logistik mengabaikan heteroscedasity, artinya variabel terikat tidak memerlukan homoscedacity untuk masing-masing variabel bebasnya. Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel ukuran perusahaan yang diproxy dengan menggunakan log of market capitalization, profitabilitas yang diukur dengan ROA, likuiditas yang

49 diukur dengan pendekatan current ratio, jenis industri yang diproxy dengan variabel dummy, leverage yang diproxy dengan rasio DER, reputasi auditor yang diproxy dengan variabel dummy, umur listing yang diukur dengan selisih antara tahun observasi laporan keuangan dengan tahun saat dilakukannya Initial Public Offering (IPO), public ownership yang diproxy dengan persentase kepemilikan oleh publik, foreign ownership yang diproxy dengan persentase kepemilikan saham oleh pihak asing yang mempengaruhi IFR. Model regresi logistic yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut: IFR: α + βup + βpr + βtlik + βji + βtlev + βra + βul + βkp + βka+ βsb + Keterangan: IFR : Dummy Variable, kategori 1 untuk perusahaan IFR dan kategori 0 untuk perusahaan non-ifr α β UP PR TLIK JI : Kontanta : Koefisien Regresi : Ukuran Perusahaan (Log of Market Capitalization) : Rasio Profitabilitas Perusahaan (ROA) : Rasio Likuiditas Perusahaan (Current Ratio) : Dummy variable, kategori 1 untuk perusahaan manufaktur dan kategori 0 untuk perusahaan nonmanufaktur.

50 TLEV : Rasio Leverage Perusahaan (Long Term Debt to Equity Ratio) RA : Dummy Variable untuk reputasi auditor, kategori 1 untuk KAP yang termasuk BIG FOUR dan kategori 0 untuk KAP NONBIG FOUR UL KP KA SB : Umur Listing Perusahaan : Kepemilikan Publik (Public Ownership) : Kepemilikan Asing (Foreign Ownership) : Penawaran Saham Baru : Kesalahan Residual