Gambar solusi 28

dokumen-dokumen yang mirip
DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

14/12/2012. Metoda penyelesaian :

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

BAB II - Keseimbangan di bawah Pengaruh Gaya-gaya yang Berpotongan

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

MAKALAH MOMEN GAYA. Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Mekanik. Disusun Oleh: 1.Heri Kiswanto 2.M Abdul Aziz

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

FISIKA XI SMA 3

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Jawaban Soal No W = (3kg)(9,8m/s 2 )= 29,4 kg.m/s 2 =29,4 N 2. W = (0,20kg)(9,8m/s 2 )=1,96 N 10/21/2011

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

MODUL. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM SMA NEGERI 1 MATARAM JL. PENDIDIKAN NO. 21 TELP/Fax. (0370) MATARAM

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

Ilmu Gaya : 1.Kesimbangan gaya 2.Superposisi gaya / resultante gaya

DINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Bab VI Dinamika Rotasi

DINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS.

Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

Hukum Newton dan Penerapannya 1

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

II. KAJIAN PUSTAKA. gaya-gaya yang bekerja secara transversal terhadap sumbunya. Apabila

FIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar

Mata Kuliah: Statika Struktur Satuan Acara Pengajaran:

MAKALAH MOMEN INERSIA

Pertemuan I, II I. Gaya dan Konstruksi

Bagaimana Menurut Anda

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

SASARAN PEMBELAJARAN

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

FIsika DINAMIKA ROTASI

2.1 Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK.

SOAL DINAMIKA ROTASI

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

BAB I. Penyusun SUMARTI SEKOLAH MENENGAH ATAS. Kata Pengantar. Modul Keseimbangan Benda Tegar 2

Statika. Pusat Massa Dan Titik Berat

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

2 Mekanika Rekayasa 1

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

Kuliah kedua STATIKA. Ilmu Gaya : Pengenalan Ilmu Gaya Konsep dasar analisa gaya secara analitis dan grafis Kesimbangan Gaya Superposisi gaya

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Tumpuan Rol

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

Disamping gaya kontak ada juga gaya yang bekerja diantara 2 benda tetapi kedua benda tidak saling bersentuhan secara langsung. Gaya ini bekerja melewa

Modul Sifat dan Operasi Gaya. Ir.Yoke Lestyowati, MT

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

Gaya. Gaya adalah suatu sebab yang mengubah sesuatu benda dari keadaan diam menjadi bergerak atau dari keadaan bergerak menjadi diam.

BAB II KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

DINAMIKA. Massa adalah materi yang terkandung dalam suatu zat dan dapat dikatakan sebagai ukuran dari inersia(kelembaman).

KESETIMBANGAN MOMEN GAYA

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

MODUL 1 STATIKA I PENGERTIAN DASAR STATIKA. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

BESARAN VEKTOR B A B B A B

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

Jawab : m.a = m.g sin 37 o s m.g cos 37 o. = g sin 37 o s g cos 37 o. 0 = g sin 37 o s g cos 37 o. g sin 37 o. = s g cos 37 o. s = DYNAMICS MOTION

BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

MEKANIKA BESARAN. 06. EBTANAS Dimensi konstanta pegas adalah A. L T 1 B. M T 2 C. M L T 1 D. M L T 2 E. M L 2 T 1

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD

HUKUM NEWTON B A B B A B

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

Transkripsi:

Gambar solusi 27

Gambar solusi 28

Gambar solusi 29

Gambar solusi 30

Gambar solusi 31

Gambar solusi 32a

Gambar solusi 32b

Gambar solusi 32c

Gambar solusi 40

Gambar soal no 27

Gambar soal no 28

Gambar soal no 29

Gambar soal no 30

Gambar soal no 31

Gambar soal no 32

Gambar soal no 33 Kasus (a) Kasus (b) Kasus (c)

Gambar soal no 35 Kasus (c)

Gambar soal no 36

Gambar soal 37

Gambar soal 38

Gambar soal 39

Gambar soal 40

Gambar soal 41

Gambar soal 42

Gambar soal 43

Gambar : komponen gaya-gaya yang bekerja pada batang

Gambar soal 44

Gambar gaya-gaya batang yg ditunjukan

Gambar soal 45

Gambar soal 46

Gambar soal 47

Gambar Jawaban soal 47

Gambar Jawaban soal 47

Penyelesaian 27 Benda dibebaskan : ada dua gaya yang bekerja padanya yakni gaya gravitasi (arah bawah) dan tegangan dalam tali (arah atas). Gaya gravitasi pada benda adalah berat benda w=50n. Tegangan dalam tali dilambangkan T. lihat gambar! Dalam soal ini kedua gaya sudah dalam bentuk komponen, maka syarat pertama keseimbangan adalah: F x = 0 disini menjadi 0 = 0 F y = 0 disini menjadi T 50N = 0 Maka T = 50N. Jadi bila sebuah tali datar menopang benda pada keseimbangan, maka tegangan dalam tali akan sama dengan berat benda tersebut.

Penyelesaian 28 Tegangan dalam tali 1 adalah sama dengan berat benda yang tergantung pd tali itu. Maka T 1 = w, dan T 1 atau w akan dicari. Perhatikan bahwa gaya T 1 yang tdk diketahui maupun gaya 30N yg diketahui keduanya bekerja pada tali di titik P. Karena itu titik P kita bebaskan dan gaya gaya yg bekerja padanya tampak pada gambar. Beserta komponennya. syarat pertama keseimbangan menghasilkan: F x = 0 atau 30N T 2 cos 40 o = 0 F y = 0 atau T 2 sin 40 o W = 0 Dari persamaan pertama diperoleh T 2 =39,2N, substitusikan nilai ini dalam persamaan kedua. Hasilnya w = 25,2 N yakni berat benda tersebut.

Penyelesaian 29 Bagian tali yang dipegang anak adalah benda yang kita bebaskan. Gaya-gaya yang bekerja pada benda ditunjukan pada gambar. Setelah gaya-gaya ini diuraikan dalam komponennya. Syarat pertama keseimbangan menghasilkan persamaan: F x = 0 atau T 2 cos 5 o T 1 cos 10 o = 0 F y = 0 atau T 2 sin 5 o + T 1 sin 10 o 90 N= 0. Setelah sin dan cos dihitung diperoleh : 0,996T 2 0,985T 1 =0 dan 0,087T 2 +0,174T 1-90=0. dari persamaan pertama diperoleh T 2 =0,990T 1.Dengan mensubstitusikan nilai ini dalam persamaan kedua didapatkan 0,087T 2 +0,174T 1-90=0, hingga T 1 =346 N dan karena T 2 =0,990T 1, diperoleh T 2 =343N.

Penyelesaian 30 Perhatikan gambar soal. Karena bergerak dengan laju yang tetap, vektor kecepatan nya konstan. Karena itu kereta berada dalam keseimbangan translasi, sehingga syarat pertama keadaan keseimbangan berlaku. Kereta dibebaskan ketiga gaya yang bekerja padanya: 1. Gaya tarik gravitasi w (berat kereta) dgn arah tegak ke bawah; 2. Gaya P pada kereta yang sejajar bidang miring; 3. Gaya tolak bidang miring F N pada kereta. Gayagaya ini ditunjukan pd gambar (jwb4). Dalam soal ini adalah menguntungkan apabila sumbu X sejajar bidang miring, dan sumbu Y tegak lurus bidang miring. Syarat keseimbangan menghasikan: Fx = 0 atau P 0,50w = 0 Fy = 0 atau F N 0,87w= 0. Dari persamaan pertama diperoleh P=0,50w dan dengan mengingat bahwa w = 200N didapatkan P=100N. Gaya tarik yang diperlukan itu adalah 100N.

Penyelesaian 31 Perhatikan gambar soal dimana tergambar semua gaya yang bekerja pada balok. f adalah gaya gesek, dan gaya normal, yakni gaya oleh lantai pada balok, adalah F N pada gambar (jwb5) menunjukan kotak dibebaskan dari semua komponen gaya. Karena kotak bergeser dengan laju konstan, benda itu berada dalam keadaan keseimbangan. Syarat pertama keseimbangan menghasikan: Fx = 0 atau 25 cos 40 0 f = 0 a) Dari sini f dapat segera diketahui, yakni f = 19,2 N b) Agar F N dapat diketahui, ingat bahwa Fy = 0 atau F N + 25 sin 40 o 50 = 0. Maka F N = 33,9N c) Dari definisi µ k, kita dapatkan µ k = f / F N = 19,2N/33,9N = 0,57.

Penyelesaian 32 Misalnya kita pilih bagian tali A sbg benda y akan kita bebaskan. Pilihan ini kita buat dgn alasan karena mengetahui salah satu gaya yg bekerja padanya. Gaya berat bekerja dalam arah tegak lurus pada titik A, hingga diagram gayanya adalah yg ditunjukan oleh gambar. syarat pertama keseimbangan menghasilkan: F x = 0 atau T 2 cos 60 o T 1 cos 60 o = 0 F y = 0 atau T 1 sin 60 o + T 2 sin 60 o 600 = 0 Persamaan pertama diperoleh T 1 = T 2, (karena simetris maka, T 3 = T 4 ) Dengan substitusikan nilai ini dalam persamaan kedua. Hasilnya T 1 = 346N demikian jugat 2 = 346 N. Selanjutnya perhatikan titik B diagram benda bebasnya tampak pd gambar. T 2 = 346N, sehingga syarat keseimbangan menghasilkan: F x = 0 atau T 3 cos 20 o T 5 346 sin 30 o = 0 F y = 0 atau T 3 sin 20 o - 346 cos 30 o = 0 Pers terakhir ini memberikan T 3 = 877N dan bila hasil ini di substitusikan dalam persamaan sebelumnya diperoleh T 5 = 651N. Sesuai pernyataan karena simetris T 4 = T 3 = 877 N.

Penyelesaian 33 Perhatikan gambar, pakailah syarat : Fy = 0, dalam setiap kasus a.fn + 200 sin 30 o 500 = 0, maka FN = 400N b.fn - 200 sin 30 o 100 = 0, maka FN = 250N c.fn - 200 cos = 0, maka FN = (200 cos ) N

Penyelesaian 34 Kita telah menemukan F N. Untuk mendapat kan gaya gesek f, kita pakai Syarat pertama keseimbangan Fx = 0. kemudian kita mengunakan definisi µ k. a) Kita dapatkan 200 cos 30 o f = 0 sehingga f = 173N Maka µ k = f / F N = 173/400 = 0,43 b) Kita dapatkan 200 cos 30 o f = 0 sehingga f = 173N Maka µ k = f / F N = 173/250 = 0,69 c) Kita dapatkan - 200 sin + f = 0 sehingga f = (200 sin )N Maka µ k = f / F N = (200 sin )/(200 cos ) = tan.

Penyelesaian 35 Apabila benda tepat akan bergerak, gaya gesek mencapai kritisnya. Maka µ s = f / F N pada saat itu. Dengan mengulang caracara pada penyelesaian 7. diperoleh F N.= w cos. Dan f = w sin. Maka pada saat pergeseran tepat akan terjadi : µ s = f / F N = w sin / w cos = tan. Tetapi secara eksprimen, telah ditemukan adalah 42 o, maka µ s = tan 42 o = 0,90.

Penyelesaian 36 Berhubung balok 20 N bergerak dengan kecepatan konstan, maka balok ini berada dalam keadaan setimbang(equilibrium). Dan karena katrol tersebut tanpa gesekan, tegangan pada tali yang berlanjut(continous) adalah sama pada kedua sisi katrol. Sehingga kita peroleh: T 1 = T 2 = 8,00 N. Dengan melihat benda bebas dalam gambar dan mengingat bahwa balok dalam keadaan setimbang, kita dapati F x = 0 atau f = T 2 = 8,00 N F y = 0 atau F N = 20,0 N Maka dari definisi µ k, µ k = f / F N = 8,00 / 20,0 = 0,40.

Penyelesaian soal no 37 Kita gunakan = r F sin, dengan mengingat bahwa momen-momen gaya searah jarum jam adalah negatif, sedangkan yang menyebabkan putaran belawanan arah jarum jam adalah positif. Momen-momen gaya yang disebabkan oleh ketiga gaya adalah: Untuk 10 N; = -(0,80m)(10 N) (sin90 o )=-8,0 Nm. Untuk 25 N; = +(0,80m)(25 N) (sin25 o )=+8,45 Nm Untuk 20 N; = ±(0,80m)(20 N) (sin 0 o )= 0 Nm Garis gaya 20 N akan melalui sumbu dan dengan demikian =0 o untuk hal tersebut. Atau dengan perkataan lain, berhubung gaya melalui sumbu atau titik tumpu, maka lengan tuasnya adalah nol. Bagaimanapun juga momen gaya harus nol agar garis gayanya melalui sumbu.

Penyelesaian soal no 38 Tanpa mengambakan batang yang dibebaskan, gaya-gaya yang bekerja pada batang dapat dilihat pada gambar, karena batang diketahui homogen maka titik pusat beratnya berimpit dengan titik pusat geometrinya. Tampak berat benda 200 N bekerja pada titik pusat batang. Gaya F 1 dan F 2 adalah gaya oleh penyanga pada batang. Karena tidak ada gaya yg bekerja dalam arah X pada batang, maka kita hanya mempunyai dua persamaan untuk mengatakan keadaan kesetimbangan ini, F y = 0 dan F = 0. F y = 0 menghasilkan F 1 + F 2-200 N 450 N =0. Sebelum persamaan torsi dijabarkan, kita harus memilih poros perputaran. Sebaiknya poros dipilih melalui titik A, karena dengan demikian gaya F1 yang tidak diketahui itu torsinya nol. Diperoleh : -(200 N)(L/2) (450 N)(3L/4)+(F2)(L) =0 seluruh persamaan dapat dibagi L, an dengan mudah diperoleh F2= 438N. untuk mendapatkan F1, nilai F2 disubstitusikan dalam persamaan pertama. Kita peroleh F1 = 212 N.

Penyelesaian soal no 39 Gaya-gaya yang bekerja pada batang dapat dilihat pada gambar, misalkan penyangga ada pada jarak x dari ujung kiri, dan poros perputaran kita ambil dari penyangga. persamaan F = 0 menghasilkan +(x)(200 N)(sin 90)+(x-L/2)(100 N)(sin90)-(Lx)(500N)(sin 90)=0. Maka (800 N)(x)=(550 N)(L), sehingga diperoleh: x =0,69 L. penyangga harus dietakan pada jarak 0,69 L dari kiri. Beban S yang menekan pada penyangga dapat dihitung dari persamaan F y = 0 atau S 200 N 100 N 500N = 0, sehinga S=800 N.

Penyelesaian soal no 40 Lihat pada gambar, gaya yang dilakukan anak gadis itu adalah P, maka gaya yang dilakukan perempuan adalah 3P. Poros perputaran kita tentukan pada ujung kiri, persamaan torsi ( F = 0) menghasilkan: -(x)(800 N)(sin 90)- (L/2)(100 N)(sin90)+(L)(P)(sin 90)=0. Persamaan kedua yang dapat dipakai adalah persamaan F y = 0 atau 3P-800 N - 100 N+ P = 0. Ini menghasilkan P=225 N. substitusikan dalam persamaan pertama (800N)(x)=(225N)(L) (100 N)(2L) atau x = 0,22 L. Ini artinya beban harus digantungkan pada jarak 0,22 dari perempuan itu.

Penyelesaian soal no 41 Lihat pada gambar, adalah gaya yang dicari agar seimbang F y = 0, maka P=800N+200N+300N=900N. Karena batang harus dalam keadaan seimbang, kita pilih letak poros perputaran, misalnya di titik A. maka Persamaan F = 0 menghasilkan: + (x)(p)(sin90) (3L/4)(400N)(sin90)- (L/2)(200N)(sin90)-(L/3)(300N)(sin90)=0. Dengan P=900N, diperoleh x=0,56l. Gaya yang diperlukan adalah sebesar 900N. Berarah ke atas, bertitik tangkap pada jarak 0,56L dari ujung kiri batang.

Penyelesaian soal no 42 Kalau mistar itu tidak terlalu lebar, maka masingmasing lengan dapat dianggap sebagai batang yang tipis sepanjang L dan 2L, menyambung di titik A. Misalkan berat setiap cm adalah. Maka gaya-gaya yang bekerja pada mistar ditunjukan seperti gambar. P adalah gaya paku penggantung mistar. Mari kita menulis Persamaan momen gaya dengan menggunakan titik A sebagai sumbu. Karena = r F sin dan karena momen gaya mengelilingi A yg disebabkan F adalah nol, maka persamaan momen gaya menjadi + (L/2)( L)[sin(90- )] (L)(2 L)(sin ) =0. Ingat bahwa sin (90- )=cos. Setelah melakukan substitusi atau penggantian dan pembagian dengan 2 L 2 cos, kita peroleh bahwa sin /cos = tan = ¼. Yang menghasilkan = 14 0.

Penyelesaian soal no 43 Pada Gambar menunjukan gaya-gaya yang bekerja pada batang. Gaya oleh engsel pada batang tali, dan dinyatakan melalui kedua komponen-komponennya H dan V. mengenai tegangan dalam tali, kita dapat menguraikan dalam komponen-komponennya, atau dapat melakukan perhitungan langsung dengan T. kalau kedua jalan ini yang dipakai, maka persamaan torsi dengan titik P sebagai poros adalah + (3L/4)(T)(sin40) (L)(800N)(sin90)- (/2)(600N)(sin90) =0. Dengan mengambil titik P sebagai poros maka H dan V tidak muncul dalam persamaan torsi, dan menghasilkan T= 2280N. Untuk mendapatkan H dan V kita tulis : Fx = 0 atau -T cos 40 0 + H = 0 Fy = 0 atau T sin 40 0`+V-600-800= 0 Dengan memakai nilai T yang sudah ditemukan. Kedua persamaan ini menghasilkan H =1750N dan V=65,6 N

Penyelesaian soal no 44 Gaya-gaya Pada batang ditunjukan Gambar poros perputaran dipilih titik P, maka diperoeh persaaan torsi sebagai berikut : + (3L/4)(T)(sin50) (L/2)(400N)(sin40)-(L) (2000N) (sin40)=0. maka T = 2460 N. dari Fx = 0 atau H-T = 0 Diperoleh bahwa H=2460 N. Sedangkan dari : Fy = 0 atau V-2000N-400N=0 Kita dapatkan V=2400 N. Inilah kedua komponen gaya oleh engsel pada batang, maka besar gaya ini adalah (2400) 2 + (2460) 2 = 3440 N = 3,44 kn. Dan arahnya terhadap arah horisontal adalah tan = 2400/2460, atau = 44 0.

Penyelesaian soal no 45 Gaya-gaya yang bekerja pada pintu ditunjukan Gambar pada engsel B hanya terdapat gaya horisontal disebabkan karena telah dimisalkan bahwa seluruh berat pintu akan ditanggung oleh engsel A. dengan mengambil poros perputaran melalui titik A, maka kita peroleh: F = 0 menjadi +(h)(f2)(sin90)- (h/4)(400n)(sin 90 0 ) = 0 Disini F2= 100 N, kita peroleh : F x = 0 atau F2 - H = 0 F y = 0 atau V 400 N = 0 dari persamaan ini kita dapatkan bahwa H = 100 N dan V = 400 N. Untuk gaya resultan R pada engsel pintu di titik A, kita dapatkan R = (400) 2 +(100) 2 = 412 N. Garis singgung sudut R dibuat dengan arah x negatif adalah V/H, dengan demikian sudutnya adalah arctan 4 = 76 0.

Penyelesaian soal no 46 a. Kita sedang mencari gaya gesek H. Perhatikan bahwa ujung atas tangga tidak mengalami gesekan dengan mengambil poros perputaran di titik A, maka persamaan torsi menghasilkan: -(0,4L)(200N)(sin40 0 ) + (L)(P)(sin 50 0 ) = 0 dengan pemecahan memberikan P= 67,1 N. Kita juga dapat menulis dengan : F x = 0 atau H - P = 0 F y = 0 atau V 200 N = 0 kemudian H=67,1 N dan V= 200 N. b. µ s = f / Fn = H/V = 67,1 / 200 = 0,34.

Penyelesaian soal no 47 Titik A kita bebaskan lihat gambar, disini diperoleh persamaan T 2 cos 50 0-2000 N=0 dan T 1 T 2 sin 50 0 = 0, maka T 2 = 3110 N dan T 1 =2380 N. Kemudian batang BC dibebaskan dengan mengambil poros perputaran di titik C, diperoleh : +(L)(T 3 )(sin20 0 ) - (L)(3110N)(sin 90 0 ) - (L/2)(800 N) (sin 40 0 ) = 0 Dengan menyelesaikan T 3, kita peroleh T 3 = 9,84 kn. Jika mencari H dan V dengan menggunakan persamaan gaya x dan gaya y.