MATERI MEMBANGUN JEJARING DAN KEMITRAAN TKSK Oleh: Muhammad Satria, S.Sos., M.Si 1
INDIKATOR KOMPETENSI Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat: a. Mengidentifikasi Aspek yang diperlukan untuk membangun jejaring kerja dan kemitraan b. Mengidentifikasi Manfaat jejaring kerja untuk kepentingan bersama dengan mitra. c. Mensosialisasikan dikalangan internal aspek yang membangun jejaring kerja kepada mitra. d. Merencanakan tahapan pembentukan jejaring kerja dan kemitraan sesuai kesepakatan. e. Melakukan Komunikasi dengan pesan yang jelas. f. Membangun jejaring dan kemitraan dengan dunia usaha. g. Mengkompilasikan umpan balik jejaring dan kemitraan h. Mengevaluasi efek dan dampak dari pelaksanaan jejaring dan kemitraan untuk pengembangan ke depan. i. Mendokumentasikan hasil kerja jejaring dan kemitraan. 2
JEJARING KERJA seni berkomunikasi antar orang yang satu dengan yang lain, berbagi ide, informasi dan sumber daya untuk meraih kesuksesan individu atau kelompok. jalinan hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan. Dalam arti kata lain, membangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling menguntungkan dan komunikasi dua arah (dialogis). 3
JEJARING KERJA juga merupakan membangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling menguntungkan dan komunikasi dua arah (dialogis). sebuah proses membangun komunikasi atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling percaya (trust) dan saling menguntungkan di antara pihakpihak yang bermitra, yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman atau nota kesepakatan (MoU) guna mencapai kesuksesan bersama yang lebih besar. 4
KEMITRAAN sebagai suatu bentuk persekutuan antar dua pihak atau lebih yang membentuk satu ikatan kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan tertentu sehingga dapat memperoleh manfaat dan hasil yang lebih baik. merupakan kerjasama terpadu antara dua belah pihak atau lebih yang serasi, sinergi, sistematis, terpadu dan memiliki tujuan untukmenyatukan potensi bisnis dalam menghasilkan keuntungan yang optimal. 5
Tujuan membangun jejaring kerja dan kemitraan a. Memelihara dan menguatkan hubungan baik & harmonis; b. Peningkatan mutu dan kompetensi; c. meningkatkan efisiensi dan sinergitas serta menciptakan peluang; d. Meningkatkan sosialisasi, promosi, dan publikasi e. Peningkatan akses f. Pencitraan publik g. Penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga 6
Manfaat Jejaring Kerja dan Kemitraan a. Agar terjadi optimalisasi pemanfaatan sumberdaya guna peningkatan efisiensi. b. Agar tersedia potensi sumber yang relatif cukup. c. Adanya jaminan keluaran program yang pasti dengan kualitas yang baik. d. Dalam hal tertentu terbantu dari segi permodalan, teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja pelayanan. e. Agar kualitas dan kuantitas pelayanan TKSK lebih meningkat. f. Agar terjadi pengembangan fungsi dan peran TKSK. g. Agar TKSK mampu mengintegrasikan dan mensinkronkan pelaksanaan tugastugasnya dengan pemangku kepentingan yang saling bergantungan; h. Agar TKSK mampu mengkoordinasikan pembangunan kesos dengan sektor lainnya; 7
JEJARING/JARINGAN KEMITRAAN Jejaring atau jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemenelemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Kemitraan merupakan suatu kesepakatan antara dua pihak atau lebih untuk melakukan kerjasama pada bidang tertentu dalam batas waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama oleh pihak-pihak yang bermitra, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Kemitraan secara umum akan terjalin bilamana terdapat pihak yang merasakan adanya kelemahan implementasi bila sebuah pembangunan hanya menjadi focus of interest satu pihak saja. Dengan kata lain bahwa kemitraan sejatinya merupakan solusi yang tepat bagi pihak yang mencita-citakan adanya percepatan progres pembangunan. Tujuan utama jejaring kemitraan adalah untuk meningkatkan akses terhadap sumber-sumber dalam menangani masalah sosial dengan menyatukan bakat, potensi, kemampuan sehingga tercipta kemampuan bersama untuk mencapai tujuan. 8
Membangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling menguntungkan dan komunikasi dua arah (dialogis). Pada kenyataannya di lapangan, jejaring kerja dan kemitraan dapat dimaknai menjadi dua: Pertama, bahwa walaupun pada tataran konseptual terdapat sentuhan kesamaan, namun pada praktiknya antara membangun jejaring kerja dengan kemitraan terdapat perbedaan. Jejaring kerja merupakan bentuk kerja sama yang masih belum konkret wujudnya karena peran para pihak belum bisa dimainkan. Sementara di sisi yang lain, kemitraan merupakan wujud yang lebih konkret dari jalinan kerjasama karena semua pihak yang terlibat dalam kemitraan mengetahui dan mampu memainkan perannya masing-masing sesuai dengan aturan ataupun batasan yang telah disepakati bersama. Kedua, bahwa jaringan kemitraan merupakan awal dari jalinan kemitraan atau dengan kata lain bahwa tindak lanjut dari jaringan kemitraan. Pada titik ini, antara TKSK dan jaringan kemitraan dapat diibaratkan sebagai sebuah mata uang dimana masing-masing sisinya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. 9
PERSYARATAN JEJARING KERJA DAN KEMITRAAN 1. Ada dua pihak atau lebih organisasi; 2. Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan organisasi; 3. Ada kesepahaman atau kesepakatan; 4. Saling percaya dan membutuhkan; 5. Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar 10
Hal-hal yang harus difahami oleh TKSK tentang Membangun Jaringan Kemitraan Memahami hakikat jaringan kemitraan Memiliki kesadaran akan pentingnya membangun jaringan kemitraan. Mengidentifikasi/memetakan posisi jaringan kemitraan Memahami tujuan membangun jaringan kemitraan. Memahani prinsip dalam membangun jaringan kemitraan. Menerapkan Strategi dalam membangun jaringan kemitraan. Menguasai pola-pola jaringan kemitraan. 11
Prinsip Membangun Jejaring Kerja Kesamaan Visi-Misi Kemitraan Kepercayaan (trust). Saling Menguntungkan Efisiensi dan Efektifitas. Komunikasi timbal balik Komitmen yang Kuat 12
Teknik-Teknik Kunci Membangun Kemitraan 1. Membangun kelompok-kelompok pemberdayaan 2. Mengembangkan suatu kesadaran yang kritis 3. Menyatukan jejaring dukungan alamiah 4. Menciptakan sistem penyelenggaraan pelayanan sosial yang responsif 5. Membangun aliansi klien-pelayanan 6. Memaksimalkan kekuasaan interpersonal (DuBois & Miley, 2006: 216). 13
Panduan Membangun Strategi Jejaring Kemitraan 1. Membangun kemitraan bukan sekedar berkenalan & tukar kartu nama. 2. Jadilah Pendengar yang baik. 3. Galilah informasi sebanyak mungkin. 4. Fokus pada tujuan 5. Bersikap sabar tetapi aktif dan proaktif. 6. Bersikap lebih cerdas & selalu menyampaikan informasi yang akurat dan apa adanya. 7. Kesinambungan komunikasi, 8. Peduli lingkungan. 9. Membangun citra sebagai TKSK 14
Aspek yang mempengaruhi jejaring kerja Pertemuan yang intens dan cukup teratur Kedua pihak mendapat manfaat Ada tantangan yang dihadapi bersama Saling percaya 15
Langkah-langkah dalam membangun kemitraan Identifikasi atau Pemetaan Objek Mitra Menggali dan Mengumpulkan Informasi. Menganalisis Informasi. Penjajagan Kerjasama Penyusunan Rencana Kerja Membuat Kesepakatan Penandatanganan Akad Kerjasama (MoU). 16
MENGEMBANGKAN KERJASAMA/KOOPERASI Kooperasi, atau kerjasama merujuk pada praktik seseorang atau kelompok yang lebih besar yang bekerja di khayalak dengan tujuan atau kemungkinan metode yang disetujui bersama secara umum, daripada bekerja secara terpisah dalam persaingan. Kerjasama umumnya mencakup paradigma yang berlawanan dengan kompetisi. Banyak orang yang mendukung kerja sama sebagai bentuk yang ideal untuk pengelolaan urusan perorangan maupun komunitas. Kerjasama mengacu kepada praktik antara dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama (mungkin juga termasuk cara/metodenya), kebalikan dari bekerja sendiri-sendiri dan berkompetisi. Motivasi utama dari kerjasama biasanya adalah memperoleh kemanfaatan bersama (hasil yang saling menguntungkan) melalui pembagian tugas. Seperti halnya dengan koordinasi, selain memperoleh hasil seefisien mungkin, para pihak biasanya bekerjasama dengan harapan menghemat biaya dan waktu. Kerjasama umumnya dilakukan untuk memecahkan persoalan dalam lingkungan dan sistem yang kompleks. 17
VISUALISASI KERJASAMA 18
MEMBANGUN SINERGI & KOLABORASI Kolaborasi biasanya digunakan untuk menjelaskan praktik dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dan melibatkan proses kerja masing-masing maupun kerja bersama dalam mencapai tujuan bersama tersebut. Motivasi utamanya adalah memperoleh hasil-hasil kolektif yang tidak mungkin dicapai jika masing-masing pihak bekerja sendiri-sendiri. Selain seperti dalam kerjasama, para pihak berkolaborasi biasanya dengan harapan mendapatkan hasil-hasil yang inovatif, terobosan, dan/atau istimewa, serta prestasi kolektif yang memuaskan. Kolaborasi biasanya dilakukan agar memungkinkan muncul/ berkembangnya saling pengertian dan realisasi visi bersama dalam lingkungan dan sistem yang kompleks. Sinergi adalah bentuk kerjasama Win-win yang dihasilkan melalui Kolaborasi masing-masing pihak. Sinergi adalah saling mengisi & melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil lebih besar daripada Jumlah bagian per bagian. Konsep bersinergi diantaranya adalah: (1) orientasi pada hasil positif; (2) perspektif beragam melengkapi paradigma; (3) saling bekerjasama bertujuan sama dan ada kesepakatan; (4) efektifitas dan merupakan suatu proses. Melalui sinergi, kerjasama dari paradigma yang berbeda akan mewujudkan hasil lebih besar dan efektif sehubungan proses yang dijalani menunjukkan tujuan yang sama dan kesepakatan demi hasil positif. 19
MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJA Hubungan kerja dapat diartikan sebagai hubungan yang terjadi antara bagian-bagian atau individu-individu baik antara mereka di dalam organisasi maupun antara mereka dengan pihak luar organisasi sebagai akibat penyelenggaraan tugas dan fungsi masing-masing dalam mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Tujuan hubungan kerja adalah mewujudkan kemudahan dan menumbuhkan semangat saling membantu. Jenis hubungan kerja terdiri dari: vertikal, horizontal, diagonal, fungsional, informatif, konsultatif, direktif dan koordinatif 20
Peta Jejaring Utama PSKS a. Kelompok Stakeholder Primer, pihak2 yg termasuk kelompok ini antara lain: 1. Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota 2. Masyarakat Kecamatan dan keluarga PMKS 3. PSKS dilingkup kecamatan dan Desa/Kelurahan 4. Pemerintahan Kecamatan 5. Pemerintahan Desa/Kelurahan b. Kelompok Stakeholder Sekunder 1. Pemerintah Kabupaten/Kota 2. Dinas Sosial Provinsi 3. PSKS atau Pengurus PSKS tingkat kabupaten/kota dan provinsi 4. Kementerian Sosial 5. Pemerintah Provinsi c. Kelompok Stakeholder Tersier 1. Perguruan Tinggi 2. LSM/Ormas 3. Sektor Swasta 21
TERIMA KASIH 22