BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Bambang Budiman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kerjasama Antar Daerah (KAD) Bregasmalang merupakan kerjasama yang terbentuk berdasarkan Perda no. 6 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah tahun disebutkan bahwa kawasan Bregasmalang dijadikan pengembangan kawasan kewilayahan bagian utara perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kerjasama yang dilakukan sendiri meliputi bidang-bidang infrastruktur pelayanan masyarakat, dari mulai transportasi, persampahan, air bersih, kawasan lindung, dll. Bentuk kerjasama dalam bentuk tertulis written Agreements yaitu kesepakatan bersama yang di tandatangani oleh pihak yang bekerjasama disebut (MoA), bentuk kerjasam multirateral dan kerjasama di wilayah berdekatan di sebut Inter Jurisdictional Agreement. Hasil yang didapatkan dari evaluasi berdasarkan kriteria-kriteria menunjukan bahwa mayoritas hasilnya adalah buruk. Buruk dalam arti kinerja kerjasama belum optimal terlaksana sebagai suatu lembaga Kerjasama Antar Daerah. Dengan demikian, pengembangan wilayah yang prinsipnya merupakan berbagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup di suatu wilayah tertentu (Alkadri, 1999:50) belum dapat dilaksanakan dengan adanya KAD Bregasmalang. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurang optimalnya kinerja KAD Bregasmalang adalah : Adanya ego lokal yang ditandai dengan kecenderungan daerah mementingkan kepentingannya sendiri bahkan bersaing antar daerah satu dengan yang lainnya, terutama dalam hal Pendapatan Asli Daerah (PAD), Perbedaan kepentingan dan prioritas, Masih adanya Grey Area antara kewenangan pusat, provinsi, kabupaten/kota karena belum tuntasnya penyerahan sarana/prasarana, Lemahnya komunikasi dan koordinasi antar sektor dan antar daerah, Belum terlihat adanya inisiatif dari daerah lain untuk memanfaatkan dan mendukung proses KAD, Belum tumbuh kesadaran akan pentingnya melakukan kerjasama bagi pemerintah daerah, Daerah memiliki keterbatasan kemampuan dan potensi, Tidak memiliki komitmen yang kuat, Lembaga masih hanya sebatas forum, 187

2 Kurangnya pemahaman konsep tentang manajemen regional, terutama pada lembaga legislative, Besarnya harapan terhadap pemerintah pusat, khususnya dalam hal pendanaan, Pemerintah pusat masih memiliki peran yang besar, Kurangnya dukungan yang kuat dari pemerintah provinsi, Perangkat undang-undang masih minim untuk mendukung proses kerjasama, Belum adanya mekanisme dan prosedur yang jelas dan tepat sebagai contohnya, Belum adanya dokumen legalitas sebagai payung kerjasama, Belum ada mekanisme dan pedoman operasional yang berisi landasan hukum pembentukan kerjasama regional (Bentuk kelembagaan/bantuan teknis/alternative pendanaan). Apabila ditarik lebih jauh lagi, maka faktor besar yang mempengaruhi kerjasama adalah Egosentrisme Daerah, Pelaksanaan yang masih setengah-setengah, Ketergantungan terhadap pemerintah pusat, Kurang adanya dukungan dari pusat, dan peraturan masih belum mengikat. 6.2 Saran Dari hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja KAD Bregasmalang, diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja KAD Bregasmalang guna mengembangkan wilayah sekitar Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang. Berikut beberapa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja kerjasama : 1. Rekomendasi kepada Pemerintah Kota Tegal, Kabupaten Brebes, Slawi, dan Pemalang a) Kerjasama Bregasmalang perlu memiliki lembaga yang memiliki tupoksi dan personil sendiri. PERSETUJUAN DPRD BREGASMALANG PERDA JATENG PEMBENTUKAN KAD WALKOT/BUPATI BREGASMALANG MOU BUP/WALKOT SKPD KAB/KOTA KOORDINATOR KAD SUB SEKERTARIAT KAD FASILITATOR & ADVISOR: PEMPROV, PT 188

3 Gambar 6.1 Rekomendasi Struktur Organisasi KAD Bregasmalang Sumber : Analisis Pribadi, 2016 b) Memiliki Rencana Tata Ruang (RTR) Bregasmalang sebagai wujud dari integrasi spasial dan acuan program c) Melakukan pertemuan rutin (evaluasi) yang membahas bidangbidang yang dikerjakan dan membuat kesepakatan prioritas program d) Reformasi bidang kerjasama, berdasarkan pada kebutuhan masyarakat dan pengembangan potensi wilayah Bregasmalang (industri, pariwisata, dll) namun terlebih dahulu dilakukan feasibility study (studi yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi) e) Penyamaan pandangan dan persepsi dari eksekutif (perencana program) dan legislative (penganggar dana) terhadap KAD Bregasmalang f) Melakukan review tujuan dari KAD Bregasmalang dan membuat visi & misi serta target pencapaian setiap tahun atau bulan g) Peningkatan pengetahuan/informasi dari pelaksana KAD Bregasmalang, dengan melalui sosialisasi ke semua pegawai pemerintahan tentang konsep KAD Bregasmalang 2. Rekomendasi kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Tengah a) Perlu dibuat peraturan/undang-undang yang mengatur bentuk dan kewenangan lembaga KAD khususnya dalam skala wilayah b) Meningkatkan peran pemerintah pusat/provinsi dengan menjadi fasilitator dan advisor dalam struktur organisasi KAD c) Membentuk tim koordinator khusus yang menangani kerjasama daerah agar dapat dipantau dan program dapat terlaksana dengan baik d) Membuat konsep bentuk kerjasama dengan detail untuk dilaksanakan. 189

4 Bentuk konsep kerjasama yang dapat direkomendasikan adalah : 1) Komunikasi, Kerjasama, dan Koordinasi Program/kegiatan yang direncanakan seharusnya memuaskan semua daerah yang diikutsertakan atau berdasarkan win-win solution bagi setiap anggota. Selain itu, lebih menitikberatkan unsur komunikasi sebagai komponen utama. Karena kerjasama daerah ini memiliki karakteristik bentuk jejaring, dimana aspek komunikasi lebih berperan penting dibandingkan dengan hanya instruksi koordinatif. 2) Konsep Program Strategis Program/Kegiatan yang direncanakan harusnya menggunakan landasan seperti fisik daerah (sarana prasarana), SDM, kebijakan, pemerintahan, sosial budaya, dll yang dapat dijadikan masukan dalam merumuskan program/kegiatan dan merumuskannya secara bersama-sama melalui kesepakatan 3) Perencanaan Program Perencanaan program/kegiatan hendaknya benar-benar mencerminkan kebutuhan bersama. Hal yang harus ada dalam suatu program/kegiatan adalah : a) Rumusan masalah yang jelas dan spesifik b) Tujuan umum, tujuan khusus, dan sasaran saling berkaitan dengan masalah c) Sasaran bersifat spesifik, dapat diukur, masuk akal dan realistis, serta memiliki jangka waktu d) Strategi dan kegiatan yang efektif e) Alokasi sumber daya yang efisien 4) Pola Pelaksanaan a) Bottom-up Pola yang berasal dari bawah digunakan sejak awal perencanaan program. Tujuan perencanaan yang dilakukan dari bawah agar kebutuhan atau kepentingan daerah benarbenar tersampaikan. 190

5 b) Partisipatif Partisipatif yang dimaksudkan disini dalam arti melibatkan semua unsur dari daerah-daerah yang melakukan kerjasama. Mulai dari masyarakat, LSM, perguruan tinggi, stakeholder, dll c) Kolektif Kolektivitas unsur-unsur regional dalam merumuskan dan melaksanakan program strategis untuk menciptakan rasa memiliki program bagi semua pihak, dengan kata lain, program yang dirumuskan dan dijalankan bersama ini adalah program milik bersama d) Terbuka Pola keterbukaan dalam pelaksanaan program strategis regional ini berarti adanya transparansi baik dalam proses perumusan, proses pengambilan keputusan, manajemen dan keuangan, serta semua pihak terkait mengetahui kelebihan dan kekurangan masing masing. Dengan keterbukaan ini, diharapkan terciptanya kebersamaan yang lebih erat dalam perumusan dan pelaksanaan program-program. 5) Bentuk Kegiatan a) Kegiatan Komunikasi 1. Rapat Kerja Pembahasan program kerja, implementasi dan evaluasi kinerja 2. Pertmemuan Dialogis Menjaring masukan, pembahasan program kerja, implementasi, dan evaluasi kinerja 3. Konferensi Regional Pembahasan bidang-bidang kerja sama regional dengan para pemegang kebijakan (bupati dan walikota) bersama para mitra pemerintahan daerah (legislatif) dan hasilnya merupakan kesepakatan program 191

6 pembangunan lintas daerah 4. Seminar, Lokakarya, FGD Pembahasan isu-isu aktual berkaitan dengan programprogram yang dilakukan dalam lingkup kerja sama regional dan pembahasan hasil program yang telah terlaksana. 5. Studi Banding b) Kegiatan Kerjasama 1. Penentuan Program Unggulan 2. Fasilitasi dan Mediasi Pembangunan 3. Bantuan Teknis Pendampingan 4. Membangun Networking 3. Rekomendasi kepada Perguruan Tinggi/Peneliti a) Perlu adanya peningkatan peran dari perguruan tinggi dalam advokasi dan pengetahuan/ilmu terhadap pelaksana KAD khususnya di Bregasmalang. b) Meneliti bidang kerjasama daerah lain sejenis Bregasmalang yang mendapatkan perhatian lebih banyak dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerahnya memiliki keaktifan dalam pelaksanaannya. 192

dokumen-dokumen yang mirip

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN