BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa dewasa merupakan periode di mana tidak terjadi lagi perubahan karena faktor pertumbuhan setelah masa adolesensi yang mengalami pertumbuhan cepat. Peningkatan kemampuan fisik masa dewasa bukan lagi merupakan peningkatan yang dihasilkan proses oleh pertumbuhan yang menyertai bertambahnya usia, tetapi merupakan hasil dari pengalaman dan latihan (Sugiyanto, 1998: 210). Bertambahnya umur seseorang pada usia dewasa diikuti perusakan jaringan-jaringan tubuh yang menyebabkan turunnya kemampuan otot dan fungsi organ yang lain. Penurunan kemampuan melakukann aktivitas dan kemampuan kerja menjadi menurun disebabkan oleh penyusutan jaringan tubuh secara bertahap. Penurunan fungsi fisiologis, neurologis, dan kemampuan fisik terjadi sesudah umur antara 30 sampai 40 tahun dengan irama yang berbeda untuk setiap orang (Sugiyanto, 1998: 218). Beberapa penurunan kemampuan fisik yang terjadi yaitu penurunan pada kekuatan otot punggung, kelenturan punggung terutama pada vertebrae lumbalis, dan keseimbangan yang berpengaruh pada aktivitas. Otot punggung memiliki peranan penting untuk mempertahankan posisi tubuh tetap tegak dan membantu mempertahankan posisi tubuh, penggerak gerakan dan mengontrol gerakan serta sebagai stabilisator dinamik dan mempunyai komponen pertahanan internal dari luapan beban yang dapat mempengaruhi fungsi normalnya (Twomey dan Taylor, 1987: 180). Penurunan yang terjadi dengan bertambahnya umur seseorang pada sel-sel otot ditentukan oleh kematangan dari sel-sel itu sendiri pada usia dewasa. Sel-sel tersebut relatif akan dapat bertahan atau mengalami sedikit perubahan selama seseorang masih melakukan latihan atau aktivitas fisik. Umur dapat mempengaruhi fleksibilitas togok. Orang dewasa memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi daripada orang dewasa muda karena 1
2 sarcopenia, yang merupakan hilangnya massa otot karena usia (Vachalathiti et al, 1995: 245). Penurunan kekuatan otot punggung secara bertahap menyebabkan keterbatasan fungsional pada orang dewasa yang lebih tua, juga sebagai orang dewasa usia mereka dapat memiliki berbagai penurunan gerak (Bell dan Hoshizaki, 1981: 250). Kekuatan otot maksimum untuk pria dan wanita masih dapat meningkat sampai umur 25 tahun dan setelah itu terjadi penurunan. Pada umur 65 tahun kekuatan otot tinggal 65-70% dari yang mereka miliki pada usia 20-30 tahun (Sugiyanto, 1998: 221). Menurut penelitian Mase et al (2006: 81), kekuatan otot tertinggi dalam 20 detik sampai 30 detik, secara bertahap menurun sampai sekitar 50 detik, kemudian tingkat penurunan berakselerasi dari sekitar 60 detik. Volume otot juga telah menurun sekitar usia 25 tahun, yang akan menurun sekitar 10% pada usia 50 tahun, dengan tingkat penurunan lebih cepat setelah sekitar 60 tahun. Fleksibilitas atau kelenturan sendi adalah kemampuan jaringan di sekitar persendian untuk menghasilkan peregangan tanpa adanya gangguan dan komunikasi rileksasi (Luttgens dan Hamilton, 1997: 130). Jika lumbal kehilangan kelenturan, akan banyak kemungkinan terjadi robekan pada jaringan di sekitar lumbal yang mengakibatkan tulang rawan terdorong ke belakang sehingga terjadi penekanan pada saraf yang akan menimbulkan sakit di bagian lumbal. Fleksibilitas merupakan faktor yang penting pada semua aspek gerakan pada manusia, baik dalam berolahraga maupun dalam aktivitas fisik lainnya. Aktivitas yang berat atau latihan yang keras, koordinasi gerak yang buruk, postur yang jelek, kurang aktivitas atau gerak, gerak yang monoton, cidera dan nyeri adalah faktor-faktor yang dapat menurunkan fleksibilitas otot. Fleksibilitas dapat bertambah baik dengan mengurangi ketegangan otot, dengan menggunakan gerakan yang terkontrol untuk menambah daerah gerak, memperpanjang jaringan ikat (Agustin, 2002: 30-34). Faktor-faktor lain yang mempengaruhi fleksibilitas meliputi jenis kelamin individu. Wanita cenderung memiliki fleksibilitas yang lebih besar daripada
3 laki-laki. Sendi ekstremitas bawah cenderung menurun pada tingkat yang lebih cepat dari sendi ekstremitas atas. Tidak ada hubungan antara ekstensi trunk dan usia karena variabilitas terbatas dalam ekstensi trunk. Namun, ada hubungan negatif yang signifikan yang kuat antara fleksi dan usia. Kekuatan maksimal untuk pria maupun wanita umumnya dicapai pada usia 25 tahun sampai usia kurang lebih 48 tahun, dan setelah umur tersebut terjadi penurunan yang tajam (Sugiyanto, 1998: 212). Perbandingan keadaan fisik antara pria dengan wanita dewasa menunjukkan bahwa wanita memiliki tubuh yang relatif kecil. Proporsi jaringan lemak dengan otot berbanding 18:35 untuk wanita, sedangkan untuk pria 18:42. Dengan perbandingan tersebut akan mempengaruhi kekuatan otot pada pria dan wanita. Selain itu dibandingkan dengan pria, wanita kurang memiliki susunan tulang belakang yang kokoh sehingga kurang menunjang kekuatan otot punggung. Sedangkan kelemahan pada beberapa persendian terutama kurang kuatnya kapsul sendi dapat berakibat terbatasnya gerakan. Penurunan keseimbangan diketahui secara luas menjadi faktor yang signifikan dalam tingginya frekuensi jatuh pada dewasa tua. Insiden jatuh meningkat tajam setelah umur 65 tahun (Morris, 2004: 153). Keseimbangan akan berbeda pada setiap manusia, karena adanya perbedaan jenis kelamin. Jenis kelamin ini yang membedakan setiap orang memiliki keseimbangan yang berbeda-beda, adapun jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Dan akan ada perubahan maupun perbedaan dalam keseimbangan seseorang dengan adanya perbedaan usia. Menurut Ghez (1991: 1) keseimbangan diartikan sebagai satu keluarga penyesuaian yang bertujuan untuk: (1). mempertahankan kepala dan tubuh terhadap gravitasi dan kekuatan dari luar lainnya. (2). mempertahankan tegak dan seimbangnya pusat massa tubuh (center of body s mass) terhadap bidang tumpu. (3). menstabilkan bagian tubuh tertentu sementara bagian tubuh yang lain bergerak. Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan statis: kemampuan tubuh untuk menjaga kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu berdiri dengan satu kaki, berdiri di atas papan keseimbangan), dan
4 keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan ketika bergerak. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi atau pembakaran kalori (Karim, 2002: 2). Menurut Sharkey (2003: 80-81), bahwa aktivitas fisik mempengaruhi kebugaran. Kebugaran adalah kemampuan tubuh dalam melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan. Kebugaran meliputi daya tahan jantung, paru, kekuatan otot, ketahanan otot dan fleksibilitas tubuh. Aktivitas fisik yang dilakukan hari demi hari, tahun demi tahun akan mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong aktivitas fisik kita semakin kompleks pula. Namun, sampai saat ini masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang komponen yang mempengaruhi kemampuan aktivitas fisik kita. Apalagi bagi yang sudah mengalami penurunan fungsi tubuh karena semakin bertambahnya usia, di mana sebenarnya dengan pengaturan aktivitas fisik yang memadai maka penurunan kemampuan fisik dan penampilan gerak tidak akan merosot terlalu cepat. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang kecenderungan perubahan kekuatan otot punggung dan fleksibilitas togok serta keseimbangan pada orang dewasa sehingga penulis tertarik untuk mengetahui perubahan kekuatan otot punggung, fleksibilitas togok dan keseimbangan pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun berdasarkan jenis kelamin dan aktivitas fisik di Surakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Kekuatan Otot Punggung
5 a. Bagaimanakah perubahan kekuatan otot punggung pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun? b. Bagaimanakah perubahan kekuatan otot punggung pada orang dewasa ringan? c. Bagaimanakah perubahan kekuatan otot punggung pada orang dewasa sedang? d. Bagaimanakah perubahan kekuatan otot punggung pada orang dewasa e. Bagaimanakah perubahan kekuatan otot punggung pada orang dewasa laki-laki usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan f. Bagaimanakah perubahan kekuatan otot punggung pada orang dewasa perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan 2. Fleksibilitas Togok a. Bagaimanakah perubahan fleksibilitas togok pada orang dewasa lakilaki dan perempuan usia 40-60 tahun? b. Bagaimanakah perubahan fleksibilitas togok pada orang dewasa lakilaki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan? c. Bagaimanakah perubahan fleksibilitas togok pada orang dewasa lakilaki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik sedang? d. Bagaimanakah perubahan fleksibilitas togok pada orang dewasa lakilaki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik e. Bagaimanakah perubahan fleksibilitas togok pada orang dewasa lakilaki usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan f. Bagaimanakah perubahan fleksibilitas togok pada orang dewasa perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan
6 3. Keseimbangan a. Keseimbangan Statis 1) Bagaimanakah perubahan keseimbangan statis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun? 2) Bagaimanakah perubahan keseimbangan statis pada orang dewasa ringan? 3) Bagaimanakah perubahan keseimbangan statis pada orang dewasa sedang? 4) Bagaimanakah perubahan keseimbangan statis pada orang dewasa 5) Bagaimanakah perubahan keseimbangan statis pada orang dewasa laki-laki usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan 6) Bagaimanakah perubahan keseimbangan statis pada orang dewasa perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan b. Keseimbangan Dinamis 1) Bagaimanakah perubahan keseimbangan dinamis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun? 2) Bagaimanakah perubahan keseimbangan dinamis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan? 3) Bagaimanakah perubahan keseimbangan dinamis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik sedang?
7 4) Bagaimanakah perubahan keseimbangan dinamis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik 5) Bagaimanakah perubahan keseimbangan dinamis pada orang dewasa laki-laki usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan 6) Bagaimanakah perubahan keseimbangan dinamis pada orang dewasa perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian adalah untuk menemukan kebenaran tentang: 1. Kekuatan Otot Punggung a. Perubahan kekuatan otot punggung pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun b. Perubahan kekuatan otot punggung pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan c. Perubahan kekuatan otot punggung pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik sedang d. Perubahan kekuatan otot punggung pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik berat e. Perubahan kekuatan otot punggung pada orang dewasa laki-laki usia f. Perubahan kekuatan otot punggung pada orang dewasa perempuan usia 2. Fleksibilitas Togok a. Perubahan fleksibilitas togok pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun
8 b. Perubahan fleksibilitas togok pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan c. Perubahan fleksibilitas togok pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik sedang d. Perubahan fleksibilitas togok pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik berat e. Perubahan fleksibilitas togok pada orang dewasa laki-laki usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat f. Perubahan fleksibilitas togok pada orang dewasa perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat 3. Keseimbangan a. Keseimbangan Statis 1) Perubahan keseimbangan statis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun 2) Perubahan keseimbangan statis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan 3) Perubahan keseimbangan statis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik sedang 4) Perubahan keseimbangan statis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik berat 5) Perubahan keseimbangan statis pada orang dewasa laki-laki usia 6) Perubahan keseimbangan statis pada orang dewasa perempuan usia b. Keseimbangan Dinamis 1) Perubahan keseimbangan dinamis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun 2) Perubahan keseimbangan dinamis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik ringan
9 3) Perubahan keseimbangan dinamis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik sedang 4) Perubahan keseimbangan dinamis pada orang dewasa laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun dengan aktivitas fisik berat 5) Perubahan keseimbangan dinamis pada orang dewasa laki-laki usia 6) Perubahan keseimbangan dinamis pada orang dewasa perempuan usia D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Memberikan informasi dan menggambarkan tentang perubahan kekuatan otot punggung, fleksibilitas togok dan keseimbangan pada orang dewasa usia 40-60 tahun berdasarkan jenis kelamin dan aktivitas fisik. 2. Manfaat praktis a. Hasil dari penelitian ini, dapat digunakan sebagai sebagai gambaran alternatif terapi yang berhubungan dengan fungsi muskuloskeletal khususnya dengan kekuatan otot punggung, fleksibilitas togok dan keseimbangan b. Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pengurus posyandu dan masyarakat pada umumnya tentang perubahan kekuatan otot punggung, fleksibilitas togok dan keseimbangan pada orang dewasa usia 40-60 tahun berdasarkan jenis kelamin dan aktivitas fisik