BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di daerah Surakarta yaitu masyarakat di Kecamatan Jebres, Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Serengan, Kecamatan Laweyan, dan Kecamatan Pasar Kliwon pada bulan April sampai September B. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian perkembangan (developmental research) yang bertujuan untuk mengetahui perubahan kekuatan otot punggung, fleksibilitas togok, dan keseimbangan pada orang dewasa usia tahun berdasarkan jenis kelamin dan aktivitas fisik. Penelitian perkembangan menurut Thomas dan Nelson (2001: 19), adalah memusatkan pada variabel-variabel dan perkembangan selama beberapa kurun waktu. Penelitian ini menyelidiki pola-pola dan perurutan perkembangan dan pertumbuhan, dan bagaimana variabel berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi sifat-sifat pertumbuhan dan perkembangan. Metode yang digunakan dalam penelitian perkembangan ini adalah metode silang-sekat (cross-sectional method) berarti peneliti tidak mempertahankan subyek penelitian yang harus diamati dalam jangka waktu yang lama, tetapi memunculkan subyek-subyek baru yang mengganti subyek-subyek yang lama dari berbagai kelompok usia. Kurun waktu yang panjang, diganti dengan pengampilan sampel dari berbagai kelompok usia. Tingkatan usia yang digunakan adalah batasan 6 bulan sebelum dan sesudah hari ulang tahunnya kemudian dihubungkan dengan waktu penelitian ini berakhir. Untuk mempermudah pendataan tingkatan usia 45

2 46 sampel maka sebelum melakukan penelitian, perlu diketahui tanggal lahir dari sampel. Sampel yang diambil usia tahun, setiap kelompok usia diambil tengah-tengahnya yaitu usia 0,5 tahun sebelum dan 0,5 tahun sesudahnya. Misal, kelompok usia 40 tahun daimbil dari usia 40 tahun-0,5 = 39,5 tahun dan 40 tahun+0,5 = 40,5 tahun yang berarti kelompok usia 40 tahun adalah usia 39,5-40,5 tahun. Penelitian ini juga bersifat penelitian kausal komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Menurut Arikunto (2005: 56), penelitian ini dikenal dengan penelitian model pengukuran sesudah kejadian (ex post facto). Dalam metode ini peneliti tidak memberikan perlakuan tetapi memperkirakan bahwa satu atau lebih variabel telah menjadi penyebab timbulnya variabel lain. Penelitian melihat hubungan sebab-akibat terhadap variabel yang dipandang sebagai faktor penyebab dengan variabel akibat. 2. Variabel Penelitian a. Variabel bebas: 1) Jenis kelamin yang diklasifikasikan menjadi jenis kelamin laki-laki dan perempuan 2) Aktivitas fisik yang diklasifikasikan menjadi aktivitas ringan, sedang, dan berat b. Variabel terikat berupa perubahan kekuatan otot punggung, fleksibilitas togok, keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis pada orang dewasa usia tahun. 3. Definisi Operasional Variabel a. Orang Dewasa Usia Tahun Orang dewasa usia tahun merupakan orang dewasa dengan usia 39,5-60,5 tahun. Tingkatan usia yang diambil adalah batasan 6

3 47 bulan sesudah dan sebelum hari ulang tahunnya kemudian dihubungkan dengan waktu penelitian ini berakhir. Untuk mempermudah pendataan tingkatan usia sampel maka sebelum melakukan penelitian, perlu diketahui tanggal lahir dari sampel. Untuk mengetahui tanggal lahir sampel, dapat dilihat dari Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu identitas lainnya. b. Jenis Kelamin Jenis kelamin adalah kelas atau kelompok yang terbentuk dalam suatu spesies sebagai sarana atau akibat digunakannya proses reproduksi seksual untuk mempertahankan keberlangsungan spesies itu. Jenis kelamin di sini adalah laki-laki dan perempuan, dapat dilihat dari penampilan dan kartu identitasnya. c. Aktivitas Fisik Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi atau pembakaran kalori (William, 1993: 210). Aktivitas fisik yang dinilai yaitu aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat. Untuk mengetahui aktivitas fisik tersebut dengan menggunakan International Physical Activity Quitioner (IPAQ) dengan penilaian METs x durasi x frekuensi. Aktivitas fisik ringan = 3,3 x menit x frekuensi Aktivitas fisik sedang = 4,0 x menit x frekuensi Aktivitas fisik berat = 8,0 x menit x frekuensi + Total =. Kategori: Aktivitas Fisik Ringan Aktivitas Fisik Sedang Aktivitas Fisik Berat : < 600 METs : METs : > 3000 METs

4 48 d. Kekuatan Otot Punggung Kekuatan otot lumbal adalah tenaga, gaya atau ketegangan yang dapat dihasilkan oleh otot lumbal atau sekelompok otot punggung pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Kekuatan otot punggung diukur dengan menggunakan Manual Muscle Testing. Hasil penilaian berupa skor 1-5. e. Fleksibilitas Togok Fleksibilitas togok adalah kemampuan jaringan di sekitar persendian atau kemampuan persendian pada lumbal untuk bergerak bebas dan nyaman hingga mencapai ROM yang maksimal (Ratnawati, 2010: 45). Fleksibilitas togok diukur dengan metode sit and reach test, menggunakan flexometer. Hasil penilaian ditulis dalam satuan cm. f. Keseimbangan Statis Keseimbangan statis adalah suatu keadaan di mana seseorang dapat memelihara keseimbangan tubuhnya pada suatu posisi tertentu selama jangka waktu tertentu. Keseimbangan statis diukur dengan metode stork stance yaitu berdiri satu kaki. Hasil penilaian dikategorikan sangat kurang sampai baik sekali. g. Keseimbangan Dinamis Keseimbangan dinamis merupakan keseimbangan pada saat tubuh melakukan gerakan atau saat berdiri di atas landasan yang bergerak (dynamic standing) yang akan menempatkannya dalam kondisi yang tidak stabil, dan pada keadaan ini kebutuhan akan kontrol keseimbangan postural semakin meningkat. Keseimbangan dinamis diukur dengan cara berjalan dalam 1 garis lurus sepanjang 5 meter. Hasil penilaian dikategorikan kurang atau baik.

5 49 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah orang dewasa laki-laki atau perempuan usia tahun di masyarakat daerah Surakarta. 2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan cara teknik Proportionateied Stratified Cluster Random Sampling yaitu dengan cara melihat populasi yang mempunyai unsur tidak homogen kemudian diambil secara acak populasi tersebut setelah dicluster lembaganya dalam satu kabupaten (Sugiyono, 2013: 152). Misalnya di daerah Surakarta terdapat 5 kecamatan diambil semua karena orang yang tinggal per-kecamatan mempunyai tingkat kegiatan berbeda-beda. Kemudian di dalam kecamatan tersebut mempunyai orang dewasa usia tahun laki-laki dan perempuan diambil sebagai sampel dengan jumlah sampel setiap kategori laki-laki dan perempuan adalah 30 orang sehingga setiap kelompok usia terdiri dari 30 orang laki-laki dan 30 orang perempuan. D. Teknik Pengumpulan Data Proses pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2005: 85). Tes yang digunakan antara lain: tes kekuatan otot punggung, tes fleksibilitas togok, tes keseimbangan statis dan tes keseimbangan dinamis. Menurut Asisten Deputi Olahraga (2013: 30), Sunarno dan Sihombing (2011: 82), tes atau pengukurannya sebagai berikut: 1. Tes Kekuatan Otot Punggung a. Tujuan : untuk mengetahui kekuatan otot punggung b. Perlengkapan : Bed atau tempat tidur atau matras dan stop watch c. Petugas : pemandu tes dan pencatat skor

6 50 d. Prosedur : 1) Responden tidur tengkurap 2) Responden melakukan gerakan ekstensi trunk 3) Tes ini dilakukan sebanyak dua kali e. Penilaian : skor terbaik dari dua kali percobaan dicatat sebagai skor akhir. Hasil yang diperoleh ditabulasikan dalam tabel Tabel 3.1. Skor Penilaian Kekuatan Otot Punggung Nilai Otot Kriteria 1 Mampu mengontraksikan ototnya tanpa disertai gerakan. 2 Mampu mengangkat kepala dan kedua tangan lurus di samping badan, serta ia mampu melakukannya selama 1-10 detik. 3 Mampu mengangkat kepala dan sternum, ekstensi lumbal dengan kedua tangan lurus di samping badan, serta menahan posisi tersebut selama detik. 4 Mampu mengangkat kepala, dada, dan costa serta ekstensi lumbal dengan kedua tangan di samping badan dan ia mampu melakukannya selama detik. 5 Mampu mengangkat kepala, dada, dan costa serta ekstensi lumbal dengan kedua tangan berada di belakang leher, dan ia mampu melakukannya selama detik. Sumber: Daniels et al (1946: 29). 2. Tes Fleksibilitas Togok a. Tujuan : untuk mengetahui kemampuan kelentukan batang tubuh/togok dan sendi panggul b. Perlengkapan : 1) Bangku berskala cm 2) Permukaan lantai yang digunakan harus rata Gambar 3.1. Flexometer

7 51 c. Petugas : pemandu tes dan pencatat skor d. Prosedur : 1) Sebelum dilakukan pengukuran, responden mencoba dan melemaskan otot-otot punggung 2) Responden duduk di atas lantai tanpa sepatu atau alas kaki dengan posisi kedua lutut lurus ke depan, dan telapak kaki menempel pada sisi box (alat sebuah meja yang berskala cm) 3) Kedua tangan dengan jari tangan lurus ke depan sejajar lantai, kemudian kedua tangan dijulurkan ke depan secara perlahan-lahan sejauh mungkin 4) Posisi ini dipertahankan selama 3 detik dan dilakukan 2 kali berturut-turut, hasil yang diambil adalah nilai paling jauh dari 2 kali pengukuran. Gambar 3.2. Posisi mengukur fleksibilitas dengan menggunakan flexometer e. Penilaian : skor terbaik dari dua kali percobaan dicatat sebagai skor dalam satuan cm. Hasil yang diperoleh dikonversikan pada table Tabel 3.2. Norma Tes Fleksibilitas Kategori Fleksibilitas Nilai Fleksibilitas (cm) Baik Lebih dari 11,5 Sedang (-) 6,5-11,5 Kurang Kurang dari (-) 6,5 Sumber: Sunarno dan Sihombing (2011: 87)

8 52 3. Tes Keseimbangan Statis (STORK STANCE) a. Tujuan : untuk mengetahui keseimbangan statis pada saat bertumpu pada satu kaki dominan b. Perlengkapan : 1) Stopwatch 2) Permukaan rata c. Petugas : pemandu tes dan penilai keseimbangan d. Prosedur : 1) Responden berdiri tegak tanpa sepatu dengan mata terbuka dan kaki bertumpu pada satu kaki, ujung jari kaki yang lain ditempelkan pada lutut bagian dalam dan kedua tangan bertolak pinggang 2) Lakukan selama 30 detik. Jika badan tidak bergoyang maka responden dapat mengikuti tes berikutnya 3) Dengan cara yang sama responden menutup mata. Amati keseimbangannya e. Penilaian: dinilai pada saat membuka dan menutup mata kemudian dikonversikan ke dalam tabel Tabel 3.3. Norma Tes Keseimbangan Tenaga Kerja dan Masyarakat Pelaksanan Tes Pengamatan Kategori Mata terbuka Badan goyang Sangat kurang Mata tertutup Badan goyang Kurang Mata terbuka Badan tidak goyang Baik Mata tertutup Badan tidak goyang Baik sekali Sumber: Sunarno dan Sihombing (2011: 88) 4. Tes Keseimbangan Dinamis a. Tujuan : untuk mengetahui keseimbangan dinamis b. Perlengkapan : 1) Lantai datar 2) Selotip untuk menandai lantai 3) Pita pengukur

9 53 4) Stopwatch c. Petugas : pemandu tes dan penilai keseimbangan d. Prosedur : 1) Responden berjalan lurus sejauh 5 meter menelusuri garis 2) Setiap kaki yang dilangkahkan selalu berada pada garis. Mata terbuka dan pandangan ke depan 3) Tes ini dilakukan bolak-balik e. Penilaian : kategori baik diberikan apabila responden berhasil berjalan tanpa keluar garis sedangkan kategori kurang diberikan apabila responden berjalan keluar garis Selain menggunakan tes pada pengumpulan data, peneliti juga menggunakan metode kuisioner. Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto, 2005: 86). Jenis kuisioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup. Dalam metode kuisioner ini, peneliti menggunakan lembar angket yang wajib diisi oleh responden dan berisi tentang pertanyaan bersifat pribadi yang dapat menunjang keseragaman menjadi responden. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, yaitu data yang diperoleh akan ditabulasikan dengan menyusun ke dalam tabel, grafik, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata (Mean) dan standar deviasi, dan perhitungan presentase. Rumus perhitungan mean: = n Keterangan: : rata-rata hitung : nilai sampel ke-n : jumlah sampel

10 54 Rumus perhitungan standar deviasi: Keterangan: s : standar deviasi (simpangan baku) : nilai x ke-i : rata-rata : ukuran sampel Rumus presentase: Keterangan: P : persentase F : frekuensi (hasil pengukuran) n : jumlah sampel