Oleh: Oe Tiny Agustini Koesmawati PUSAT PENELITIAN KIMIA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN

MODUL I Pembuatan Larutan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

SIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL)

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

Minyak terpentin SNI 7633:2011

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN I PENERAPAN VOLUMETRI OLEH : FITRI HANDAYANI HAMID STAMBUK : F1C : MUHAMMAD SYAHRIL

R adalah selisih massa bejana dalam keadaan terisi dan dalam keadaan kosong,

MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR

Modul l Modul 2 Modul 3

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

Cara uji berat jenis aspal keras

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Cara uji viskositas aspal pada temperatur tinggi dengan alat saybolt furol

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

SNI Standar Nasional Indonesia

UJI BERAT JENIS TANAH ASTM D ERLENMEYER

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I PEMERIKSAAN KESALAHAN-KESALAHAN. Oleh : Nama : I Gede Dika Virga Saputra NIM : Kelompok : IV.

Cara uji titik nyala dan titik bakar aspal dengan alat cleveland open cup

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Desikator Neraca analitik 4 desimal

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

METODE PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

3 METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Metodologi Penelitian

Cara uji penetrasi aspal

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Standard of Operation Procedure (SOP) Kegiatan : Good Development Practice Sub Kegiatan : Metoda Pengujian Kualitas Minyak Nilam

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

Cara uji berat jenis tanah

Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

Cara uji kelarutan aspal

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 7: Cara uji kadar hidrogen sulfida (H 2 S) dengan metoda biru metilen menggunakan spektrofotometer

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

Pupuk super fosfat tunggal

Konsentrasi (μg/m 3 )*** Perubahan konsentrasi (μg/m 3 )****

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Cara uji penyulingan aspal cair

JOB SHEET PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

Metodologi Penelitian

Pada percobaan ini alat-alat yang digunakan adalah

Proses Pembuatan Biodiesel (Proses Trans-Esterifikasi)

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

Lampiran 2. Dosis pupuk NPKMg-TE untuk pemupukan bibit kelapa sawit Dura x Pisifera standar kebun

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL


Pupuk dolomit SNI

Transkripsi:

KALIBRASI PERALATAN GELAS Oleh: Oe Tiny Agustini Koesmawati PUSAT PENELITIAN KIMIA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

KALIBRASI ALAT GELAS Didalam salah satu kausal ISO 17025, peralatan gelas harus dikalibrasi Alat gelas yang dikalibrasi adalah alat gelas yang digunakan untuk mengukur volume secara tepat (buret, pipet seukuran, labu takar, piknometer) Kalibrasi dilakukan oleh lembaga terakreditas oleh KAN Alat gelas yang dikalibrasi external, dapat digunakan sebagai master untuk kalibrasi internal Kalibrasi dilakukan oleh personel yang kompeten Tata cara melakukan kalibrasi harus mengikuti aturan standard Hasil kalibrasi didokumentasikan

MENGAPA ALAT GELAS PERLU DIKALIBRASI Meminimalkan kesalahan hasil pengukuran/analisis Memastikan alat yang digunakan mempunyai kapasitas yang sesuai Pemenuhan terhadap aturan ISO 17025

PERALATAN UKUR KETELITIAN TINGGI KETELITIAN KURANG LABU UKUR GELAS UKUR BURET PIPET SEUKURAN PIPET UKUR

PERALATAN GELAS Lebih awet Mahal Tipe I (borosilikat) Kalibrasi cukup satu kali Tipe II (soda lime) Kurang awet Lebih murah Kalibrasi harus diulang Berubah hk karena: Pemanasan > 100 C Terkena asam fosfat panas Asam fluorida, lar. NaOH dan KOH panas Berubah karena bahan kimia i menjadi tidak jernih ( buram )

TOLERANSI DAN NILAI KAPASITAS BURET Kapasitas Nominal (ml) Pembagian Skala (ml) Toleransi kapasitas (ml) Kelas A Kelas B 1 001 0.01 ± 0.006 006 ± 001 0.01 2 0.02 ± 0.01 ± 0.02 5 0.02 ± 0.01 ± 0.02 10 0.02 ± 0.01 ± 0.02 25 0.10 ± 0.05 ± 0.10

TOLERANSI DAN NILAI KAPASITAS PIPET SEUKURAN Kapasitas Nominal (ml) Toleransi kapasitas (ml) Kelas A Kelas B 1 ± 0.007 ± 0.01 2 ± 0.01 ± 0.02 5 ± 0.015 ± 0.02 10 ± 0.02 ± 0.02 25 ± 0.05 ± 0.10 50 ± 0.05 ± 0.10 100 ± 0.08 ± 0.16 PIPET GONDOK

ISTILAH PENTING Verifikasi : Proses persesuaian antara suatu peralatan lt lb laboratorium dengan spesifikasi yang tertera dalam peralatan tersebut, termasuk penentuan kesalahan (error) pada satu titik atau lebih Kapasitas : Volum air/merkuri pada suhu acuan (ref. temp) tertentu yang mengisi atau dikeluarkan oleh peralatan tersebut dengan mengatur posisi meniskus air/merkuri

FAKTOR FAKTOR yang mempengaruhi ketelitian Umum Faktor suhu Faktor kebersihan Pembacaan miniskus Delivery time Kebocoran

FAKTOR UMUM Ukuran diameter dalam (internal diameter) dari peralatan sangat mempengaruhi ketepatan tanda/garis pembagian yang tertera dan ketelitian garis

FAKTOR SUHU Pengaruh suhu pada bahan gelas Acuan standar 20 C Perubahan per 1 C 3x10-5 untuk gelas soda 1x10-5 untuk gelas borosilikat Pengaruh suhu pada volum air atau cairan lain Perubahan per 1 C = 2x10-5

FAKTOR KEBERSIHAN Cairan yang tidak homogen mengurangi akurasi posisi miniskus air/cairan Mempengaruhi volum air/cairan yang diukur Harus dibersihkan dengan Deterjen sampai bersih atau Direndam 24 jam dengan kalium dikromat 20% dalam asam sulfat, dicuci i dengan air. (HATI-HATI : tanda batas/volum bisa hilang karena perendaman)

FAKTOR PENGATURAN POSISI MENISKUS AIR/CAIRAN Air Meniskus menyinggung permukaan atas garis tanda Merkuri Meniskus menyinggung permukaan garis bawah dari garis tanda Pembacaan meniskus harus menggunakan kertas putih sebagai latar

FAKTOR DELIVERY TIME Buret : waktu yang diperlukan oleh air yang meniskusnya pada garis tanda nol untuk turun ke garis pembagian yang paling bawah dengan keran buret dalam posisi terbuka penuh Pipet: waktu yang diperlukan oleh air yang meniskusnya pada garis tanda untuk turun sampai berhenti pada ujung bawah pipet, dengan pipet dalam keadaan bersinggungan ujung bawahnya pada dinding wadah penampung, sedangkan ujung atasnya dibuka sehingga air mengalir bebas

FAKTOR KEBOCORAN KERAN BURET Untuk keran yang menggunakan grease Kebocoran tidak boleh lebih besar dari setengah skala pembagian yang terkecil per 10 menit (untuk kelas A) dan satu skala terkecil per 10 menit (untuk kelas B) Pengujian dilakukan minimum 20 menit Untuk keran yang tidak menggunakan grease Kebocoran tidak boleh lebih besar dari 1/10 skala pembagian untuk kelas A dan 1/5 untuk kelas B per 10 menit. Pengujian dilakukan minimum 50 menit

Persyaratan umum Kualitas air Teknik kalibrasi i KALIBRASI Labu takar, gelas ukur Buret, pipet Pengukuran dalam udara Perhitungan

PERSYARATAN UMUM Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan air atau merkuri dengan cara gravimetri, Pada waktu pengerjaan harus diukur: Untuk sekitarnya air suhu air, suhu udara, tekanan udara Untuk merkuri suhu udara dan tekanan udara dapat diabaikan terhadap BJ merkuri

PERSYARATAN UMUM Kapasitas peralatan pada acuan 20 C dihitung berat air atau merkuri yang ditimbang setelah dikoreksi terhadap suhu, pemuaian bahan gelas, BJ air/merkuri dan efek tekanan udara Khusus untuk peralatan yang mempunyai nilai toleransi < 0.004004 ml harus dikalibrasi dengan menggunakan merkuri Sebelum kalibrasi alat harus bersih

KUALITAS AIR Harus murni Konduktiviti kurang dari 2 mikro-s Disiapkan cukup banyak Harus disimpan di laboratorium sampai mencapai keseimbangan dalam suhu kamar

KALIBRASI LABU TAKAR Siapkan labu takar yang akan dikalibrasi beserta tutupnya Bersihkan dan keringkan Timbang labu takar kosong beserta tutupnya Isi labu takar sampai tanda batas dengan air / merkuri, tutup Timbang labu takar berisi air Selisih berat antara berat botol timbang yang berisi air (a) dan botol timbang kosong (b) adalah berat air Konversikan berat terhadap volume dengan memperhatikan faktor suhu dan tekanan

PERHITUNGAN C = [1- (20-T)] C = faktor pemuaian oleh panas T = suhu air ( C) = koefisien muai alat gelas

PERHITUNGAN Berat botol timbang kosong Berat botol timbang + air Berat air (B A) = A gram = B gram = C gram Tentukan nilai Z yang terdapat pada tabel terlampir (sesuai dengan jenis pipet)

Koreksi tekanan terhadap volume pipet adalah : C x Z = D ml Koreksi suhu terhadap volume pipet (pada 20º C) adalah : D + 0.00001 x D x (20-TS) ml Dimana Ts adalah temperatur air pada waktu melakukan kalibrasi Bandingkan nilai yang didapat dengan nilai yang diperbolehkan/dituliskan pada pipet. Jika nilai yang didapat lebih besar dari yang tertera pada pp pipet, maka harus dikoreksi.

Tabel 1. Nilai Z sebagai fungsi dari suhu dan tekanan udara dalam kalibrasi alat gelas tipe I (borosilikat) kelas A. Barometric Pressure Temperature, C kpa mbar mm Hg 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 77.33 773 580 1.00179 1.00193 1.00208 1.00225 1.00243 1.00262 1.00281 1.00302 1.00324 1.00347 1.00371 1.00396 1.00422 1.00449 79.99 800 600 1.00182 1.00196 1.00211 1.00228 1.00245 1.00264 1.00283 1.00304 1.00326 1.00349 1.00374 1.00399 1.00424 1.00451 82.66 827 620 1.00184 1.00199 1.00214 1.00231 1.00248 1.00267 1.00287 1.00308 1.00330 1.00353 1.00377 1.00402 1.00428 1.00455 85.33 853 640 1.00187 1.00201 1.00216 1.00233 1.00251 1.00270 1.00290 1.00311 1.00333 1.00356 1.00380 1.00405 1.00431 1.00458 87.99 880 660 1.00189 1.00204 1.00219 1.00236 1.00254 1.00272 1.00292 1.00313 1.00335 1.00358 1.00382 1.00408 1.00433 1.00460 90.68 907 680 1.00192 1.00207 1.00222 1.00239 1.00256 1.00275 1.00295 1.00316 1.00338 1.00361 1.00385 1.00410 1.00436 1.00463 93.33 933 700 1.00195 1.00209 1.00225 1.00242 1.00259 1.00278 1.00298 1.00319 1.00341 1.00364 1.00388 1.00413 1.00439 1.00466 95.99 960 720 1.00198 1.00212 1.00228 1.00245 1.00262 1.00281 1.00301 1.00322 1.00344 1.00367 1.00391 1.00416 1.00442 1.00468 98.66 987 740 1.00201 1.00215 1.00230 1.00247 1.00265 1.00284 1.00304 1.00324 1.00346 1.00370 1.00393 1.00418 1.00444 1.00471 101.32 1013 760 1.00204 1.00218 1.00233 1.00250 1.00268 1.00286 1.00306 1.00327 1.00349 1.00372 1.00396 1.00421 1.00447 1.00474 103.99 1040 780 1.00207 1.00221 1.00236 1.00253 1.00270 1.00289 1.00309 1.00330 1.00352 1.00375 1.00399 1.00424 1.00450 1.00477 106.66 1067 800 1.00209 1.00224 1.00239 1.00256 1.00273 1.00291 1.00312 1.00333 1.00355 1.00378 1.00402 1.00427 1.00452 1.00479 ^ Values of Z assume a relative humidity of 50 %.

Tabel 2. Nilai Z sebagai fungsi dari suhu dan tekanan udara untuk kalibrasi alat gelas tipe I (borosilikat) kelas B. Barometric Pressure Temperature, C kpa mbar mm Hg 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 77.33 773 580 1.00182 1.00195 1.00210 1.00226 1.00243 1.00262 1.00281 1.00302 1.00323 1.00346 1.00370 1.00394 1.00420 1.00447 79.99 800 600 1.00184 1.00198 1.00212 1.00229 1.00246 1.00265 1.00284 1.00304 1.00326 1.00348 1.00372 1.00397 1.00422 1.00448 82.66 827 620 1.00186 1.00201 1.00215 1.00232 1.00249 1.00267 1.00287 1.00307 1.00328 1.00351 1.00375 1.00399 1.00425 1.00451 85.33 853 640 1.00190 1.00203 1.00218 1.00234 1.00251 1.00270 1.00289 1.00310 1.00331 1.00354 1.00378 1.00402 1.00427 1.00454 87.99 880 660 1.00192 1.00206 1.00221 1.00237 1.00254 1.00272 1.00292 1.00312 1.00334 1.00357 1.00380 1.00405 1.00430 1.00456 90.68 907 680 1.00195 1.00209 1.00224 1.00240 1.00257 1.00275 1.00295 1.00316 1.00337 1.00359 1.00383 1.00407 1.00433 1.00459 93.33 933 700 1.00198 1.00211 1.00226 1.00243 1.00259 1.00278 1.00298 1.00318 1.00340 1.00362 1.00386 1.00410 1.00435 1.00461 95.99 960 720 1.00200 1.00215 1.00229 1.00246 1.00262 1.00281 1.00301 1.00321 1.00342 1.00365 1.00389 1.00413 1.00438 1.00464 98.66 987 740 1.00204 1.00217 1.00232 1.00248 1.00266 1.00284 1.00303 1.00324 1.00345 1.00367 1.00391 1.00415 1.00441 1.00467 101.32 1013 760 1.00206 1.00220 1.00235 1.00251 1.00268 1.00286 1.00306 1.00326 1.00348 1.00370 1.00393 1.00418 1.00444 1.00470 103.99 1040 780 1.00209 1.00223 1.00238 1.00254 1.00271 1.00289 1.00309 1.00329 1.00350 1.00373 1.00397 1.00421 1.00447 1.00473 106.66 1067 800 1.00212 1.00226 1.00240 1.00257 1.00273 1.00292 1.00311 1.00331 1.00353 1.00375 1.00399 1.00424 1.00449 1.00476 ^ Values of Z assume a relative humidity of 50 %.

Tabel 3. Nilai Z sebagai fungsi dari suhu dan tekanan udara untuk kalibrasi alat gelas tipe II (soda lime). Barometric Pressure Temperature, C KPa mbar mm Hg 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 77.33 773 580 1.00186 1.00199 1.00212 1.00228 1.00244 1.00262 1.00279 1.00299 1.00319 1.00341 1.00363 1.00387 1.00411 1.00437 79.99 800 600 1.00189 1.00202 1.00215 1.00231 1.00246 1.00264 1.00281 1.00301 1.00321 1.00343 1.00366 1.00390 1.00414 1.00439 82.66 827 620 1.00192 1.00205 1.00218 1.00234 1.00250 1.00267 1.00285 1.00305 1.00326 1.00347 1.00369 1.00393 1.00417 1.00443 85.33 853 640 1.00194 1.00207 1.00220 1.00236 1.00253 1.00270 1.00288 1.00308 1.00328 1.00350 1.00372 1.00396 1.00420 1.00446 87.99 880 660 1.00196 1.00210 1.00223 1.00239 1.00256 1.00272 1.00290 1.00310 1.00330 1.00352 1.00374 1.00399 1.00422 1.00448 90.68 907 680 1.00199 1.00213 1.00226 1.00242 1.00258 1.00275 1.00293 1.00313 1.00333 1.00355 1.00377 1.00401 1.00425 1.00451 93.33 933 700 1.00202 1.00215 1.00229 1.00245 1.00261 1.00278 1.00296 1.00316 1.00336 1.00357 1.00380 1.00404 1.00428 1.00454 95.99 960 720 1.00205 1.00218 1.00232 1.00248 1.00264 1.00281 1.00299 1.00319 1.00339 1.00361 1.00383 1.00407 1.00431 1.00456 98.66 987 740 1.00208 1.00221 1.00234 1.00250 1.00267 1.00284 1.00302 1.00321 1.00341 1.00364 1.00385 1.00409 1.00433 1.00459 101.32 1013 760 1.00212 1.00224 1.00237 1.00253 1.00270 1.00286 1.00304 1.00324 1.00344 1.00366 1.00388 1.00412 1.00436 1.00462 103.99 1040 780 1.00214 1.00227 1.00240 1.00256 1.00272 1.00289 1.00307 1.00327 1.00347 1.00369 1.00391 1.00415 1.00439 1.00465 106.66 1067 800 1.00216 1.00230 1.00243 1.00259 1.00275 1.00291 1.00310 1.00330 1.00350 1.00372 1.00394 1.00418 1.00441 1.00467 ^ Values of Z assume a relative humidity of 50 %.

PUSTAKA ASTM Standard E 542-94 Standard Practice for Calibration of Laboratory Volumetric Apparatus

Buret : TIPS.. CARA MENGELUARKAN AIR Air dikeluarkan secara bebas (keran pada posisi dibuka penuh) dari garis nol Kecil kan keran ketika air mencapai 10 mm diatas garis akhir pengamatan Tetesan air pada ujung buret agar mengalir pada dinding dalam botol timbang (sisa air ditambahkan ke dalam botol timbang) Tutup keran buret

TIPS..CARA MENGELUARKAN AIR Pipet seukuran Air dikeluarkan dengan bebas (tanpa tekanan) melalui ujung timbang. bawah pipet yang disentuhkan dalam botol Hitung 3 detik setelah tlhmeniskus ik air berhenti di ujung pipet Tutup botol timbang Sisa air tidak boleh ditambahkan ke dalam botol timbang

Jenis Alat t&v Volume LATIHAN Suhu ruangan = suhu air = 24 C Tekanan Udara = 740 mmhg Pipet seukuran 5 ml Pipet seukuran 2 ml Pipet seukuran 1 ml Berat B.Timbang + air 8.2902 6.0456 3.0067 Berat B. Timbang kosong 3.2702 4.0346 2.9967 Berat air 5.0200 20110 2.0110 1.0100 Buret 5 ml 9.3532 4.3516 5.0016 Labu takar 25 ml Labu + air = Labu kosong = A : 30.3710 A : 5.2505 A : 25.1205 B : 30.6527 B : 5.4527 B : 25.2000 Pipet ukur 0.1 ml Pipet ukur 5 ml 0.5465 9.2525 0.4455 4.2025 0.1010 5.0500